• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRUKTUR DAN TUJUAN ORGANISASI INTERNASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STRUKTUR DAN TUJUAN ORGANISASI INTERNASI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi internasional telah timbul sejak beberapa negara-negara mengadakan hubungan internasional secara umum dikarenakan suatu negara sama halnya seperti manusia yang merupakan mahluk sosial, dalam hal ini manusia tidak akan bisa hidup tanpa bantuan dari manusia lain. Begitu pula dengan negara, bahwa negara tidak akan bisa berkembang dan tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dari negara lain. Sehingga negara-negara mengadakan hubungan internasional guna memenuhi kebutuhan satu sama lain. Hubungan internasional tersebut melibatkan dua atau lebih negara-negara yang mempunyai kepentingan dan tujuan bersama. Organisasi internasional dijadikan suatu wadah atau alat untuk mencapai atau mewujudkan tujuan bersama tersebut yang menyangkut berbagai bidang kehidupan internasional.

Berdasarkan ruang lingkupnya organisasi internasional dibagi menjadi organisasi internasional universal/global dan organisasi internasional regional. Organisasi yang mencakup negara-negara di seluruh penjuru dunia. Sedangkan organisasi regional wilayah kegiatannya bersifat regional, dan keanggotaan hanya diberikan bagi negara-negara pada kawasan tertentu saja sesuai dengan kawasan dimana organisasi internasional tersebut berada.1

Kepentingan dan kebutuhan negara berdaulat dan merdeka (independent States and constituting a legally Organization States) tidak cukup hanya diselesaikan atau dikoordinasikan kepada lembaga atau organisasi internasional yang bersifat universal saja. Ruang lingkup bidang yang diatur oleh organisasi internasional universal demikian luasnya, sehingga pengaturannya sering sulit di selesaikan. Akan lebih mudah jika semua hubungan internasional dalam belahan dunia tertentu diatur secara terbatas (tidak menyeluruh), yaitu dengan kerjasama secara

1Julia Anar, Bab II Unikom, klasifikasi Organisasi internasional, 2007,dapat diakses secara online di http://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CBoQFjAA&url=http%3A%2F

%2Felib.unikom.ac.id%2Ffiles%2Fdisk1%2F135%2Fjbptunikompp-gdl-s1-2007-juliananar-6721-bab-ii.doc&ei=L8wlVPvZKM6HuATlhICoDg&usg=AFQ jCNGoPz45ge87

(2)

regional. Bukan secara a world wide (seluruh dunia).2 Kerjasama regional lebih

mudah dicapai karena secara geografis letak negara-negara berdekatan serta kebutuhan ekonomi dan kebudayaanya tidak terlalu jauh berbeda.3

Seperti yang telah disebutkan, organisasi internasional regional keanggotaan hanya diberikan bagi negara-negara pada kawasan tertentu saja, seperti ASEAN (Association of South East Asian nation) yang merupakan perhimpunan bangsa-bangsa yang diperuntukkan pada Asia Tenggara saja. Jadi organisasi internasional regional tersebut merupakan bentuk kerjasama yang dibentuk oleh negara-negara yang berada di Asia Tenggara saja. Pembentukan ASEAN ini merupakan langkah yang fenomenal dari negara-negara Asia Tenggara untuk menghadapi percepatan globalisasi dunia, dunia yang semakin mengglobal, mewujudkan perdamaian dunia khususnya kawasan Asia Tenggara, pengembangan kerjasama, dan memajukan pembangunan ekonomi.4 Dalam

2

cSyahmin A.K, Pokok-pokok Hukum Organisasi Internasional, Bandung :Binacipta., p.77.

3

Ibid.

4

(3)

menjalankan tugasnya ASEAN mempunyai struktur/Badan perlengkapan guna mencapai apa yang menjadi tujuan dari ASEAN.

B. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana sejarah ASEAN (Association of South East Asian nation) ?

2. Apakah tujuan didirikannya ASEAN (Association of South East Asian nation) ?

3. Bagaimanakah struktur dari ASEAN (Association of South East Asian nation) ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sejarah dari ASEAN (Association of South East Asian nation)

2. Untuk mengetahui tujuan didirikannya ASEAN (Association of South East Asian nation).

3. Untuk mengetahui struktur dari ASEAN (Association of South East Asian nation)

D. Metode Penulisan

Metode penulisan yang penulis gunakan adalah metode deduktif dimana penulis terlebih dahulu akan menggambarkan permasalahan secara umum lalu kemudian menarik kesimpulan yang bersifat khusus.

Dalam teknik pengumpulan data, menelaah sejumlah literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti berupa buku, jurnal, artikel dalam berbagai media, baik intenet maupun surat kabar harian.

E. Sistematika Penulisan

Dalam menguraikan penulisan kali ini agar lebih sistematis, maka penyajian makalah ini penulis bagi atas empat (4) bab, dan setiap bab dibagi lagi menjadi beberapasub bab yang lebih rinci. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

1. BAB I. PENDAHULUAN, Terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, dan tujuan penelitian, metode penulisan dan sistematika penulisan.

2. BAB II. LANDASAN TEORI, terdiri dari Fokus Bahasan dan Pengaturan Hukum Internasional. Apa sajakah yang menjadi inti pembahasan dan dasar hukum berlangsungnya dalam hubungan internasional.

(4)

4. BAB IV. PENUTUP, yang terdiri dari kesimpulan yang diambil dari pembahasan, Saran, dan Daftar Pustaka.

II LANDASAN TEORI

(5)

Makalah ini berfokus pada organisasi internasional regional, yakni organisasi internasioanal yang wilayah kegiatannya bersifat regional, dan keanggotaan hanya diberikan bagi negara-negara pada kawasan tertentu saja sesuai dengan kawasan dimana organisasi internasional tersebut berada. Kerjasama regional lebih mudah dan efektif dicapai karena secara letak geografis negara-negara tersebut berdekatan serta kebutuhan ekonomi dan kebudayaanya tidak terlalu jauh berbeda satu sama lain. Salah satu contoh organisasi internasional regional tersebut adalah ASEAN (Association of South East Asian nation) yang merupakan perhimpunan bangsa-bangsa yang diperuntukkan pada negara-negara di Asia Tenggara saja. Jadi organisasi internasional regional tersebut merupakan bentuk kerjasama yang dibentuk oleh negara-negara yang berada di Asia Tenggara dan terbuka bagi negara-negara yang berada di Asia Tenggara saja. ASEAN didirikan untuk mencapai suatu ketentraman, menjaga peredamaian dan keamanan serta dalam hal melakukan kerjasama dalam berbagai bidang untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain.

ASEAN berdiri pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok melalui penandatanganan “Bangkok Declaration” atau yang biasa dikenal juga dengan sebutan “ASEAN Declaration” yang didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu5: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui

Deklarasi Bangkok. Dimana yang menjadi perwakilan saat itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S.Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand). Kelima wakil dari lima negara tersebut mengadakan pertemuan dan perunding berkaitan dengan masalah yang terjadi pada negara masing-masing sehingga sepakat mengadakan rancangan perjanjian untuk membuat suatu organisasi internasional regional, yaitu ASEAN. Dengan suatu deklarasi tersebut maka berdirilah ASEAN yang kemudian dirancang dengan charter ASEAN untuk menjadi organisasi pemerintah yang memiliki personalitas hukum6

5

Association Of Southeast Asian Nations, History, 2014. dapat diakses secara online http://www.asean.org/ pada tanggal 23 September 2014 pukul 22.00 WIB.

6

(6)

B.Pengaturan Hukum Internasional

Organisasi internasional adalah suatu persekutuan negara-negara yang dibentuk dengan persetujuan antara para anggotanya dan mempunyai suatu sistem yang tetap atau perangkat badan-badan yang tugasnya adalah untuk mencapai tujuan kepentingan bersama dengan cara mengadakan kerjasama antar para anggotanya.7

Berdasarkan sifatnya D.W Bowett membagi organisasi internasional dibagi menjadi organisasi internasional universal/global dan organisasi internasional regional. Organisasi yang mencakup negara-negara di seluruh penjuru dunia. Sedangkan organisasi internasional regional wilayah kegiatannya bersifat regional, dan keanggotaan hanya diberikan bagi negara-negara pada kawasan tertentu saja sesuai dengan kawasan dimana organisasi internasional tersebut berada.8

7

Sumaryo Suryokusumo, Pengantar Hukum Organisasi Internasional, Jakarta: PT Tatanusa , 1990, p.1

8

(7)

Organisasi internasional dibagi menjadi organisasi internasional universal/global dan organisasi internasional regional dibentuk berdasarkan persetujuan negara-negara yang dijadikan landasaran yuridis berdirinya organisasi tersebut, yang lazimnya diatur dalam konvensi internasional, traktat atau deklarasi.9 Baik

organisasi internasional universal/global maupun organisasi internasional regional merupakaan subjek hukum inmternasional yang terdiri dari negara-negara anggota baik global maupun kawasan tertentu saja/regional.10

Salah satu contoh organisasi internasional regional adalah ASEAN. Dimana berdasarkan deklarasi bangkok ruang lingkup/keanggotaan ASEAN adalah “ that the Association is open for participation to all States in the South-East Asian Region ”11 (terbuka bagi semua negara, tapi hanya negara-negara yang termasuk

9

Syahmin A.K, Op.cit., p.80

10

Syahmin A.K, Loc.Cit.

(8)

didalam kawasan Asia Tenggara). Pada dasarnya misi yang akan diperjuangkan oleh ASEAN adalah menciptakan suasana penuh persahabatan, kedamaian dan penuh makmur di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara anggota ASEAN harus mengusahakan kemajuan dalam perekonomian dan pembangunan, meningkatkan pertahanan/keamanan nasional dan regional serta menjaga kestabilam politik nasional maupun regoional.12

III PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya ASEAN (Association of South East Asian nation)

Letak Asia Tenggara sangat strategis. Kekayaan alamnya sangat melimpah. Ini membuat bangsa lain menjadi iri dan ingin menguasainya. Buktinya, sejak abad ke-15 bangsa Eropa sudah menjajah Asia Tenggara. Negara-negara yang dijajah tersebut akhirnya dapat melepaskan diri dari penjajahan.13 Mereka membuat suatu perundingan agar negaranya bisa aman,

ASEAN. Dapat diakses secara online http://www.asean.org/news/item/the-asean-declaration-bangkok-declaration pada tanggal 26 September pukul 07.00 WIB.

12

Syahmin A.K, Op.cit., p.122

(9)

tentram, dan sejahtera. Maka dibentuklah Organisasi internasional regional (ASEAN) yang dijadikan wadah dalam mencapai tujuan mereka bersama tersebut. Sebuah organisasi yang didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Dimana yang menjadi perwakilan saat itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S.Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand). 14

Organisasi internasional regional ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok melalui penandatanganan “Bangkok Declaration” atau yang biasa dikenal juga dengan sebutan “ ASEAN Declaration ”. Dimana Keanggotaannya menurut deklarasi Bangkok “ that the Association is open for participation to all States in the South-East Asian Region ” terbuka bagi semua negara, tapi hanya negara-negara yang termasuk didalam kawasan Asia Tenggara.15 Karena pada

Dewi Anazrulen, ASEAN, 2012 dapat diakses secara online http://tridewijuliantipary.wordpress .com/2012/12/12/makalah-asean/, pada tanggal 24 September 2014 pukul 22.00 WIB.

14

Association Of Southeast Asian Nations, History, 2014. dapat diakses secara online http://www.asean.org/ pada tanggal 24 September 2014 pukul 22.00 WIB.

15

(10)

dasarnya “ ASEAN founding purpose was the ensure the survival of its members”16

(ASEAN didirikan untuk menjamin kelangsungan hidup negara-negara anggotanya dalam hal ini adalah negara-negara yang berada di Asia Tenggara).

ASEAN pada prinsipnya adalah merupakan sebuah organisasi dengan ikatan yang amat longgar karena hanya terbentuk dengan deklarasi. Oleh karena itu ASEAN tidak memiliki status sebagai subyek hukum internasional, sehingga ASEAN tidak dapat dikategorikan sebagai subyek hukum internasional. Akibatnya, ASEAN mengalami kesulitan dalam melakukan tindakan-tindakan hukum baik ke dalam maupun ke luar, baik dengan negara-negara anggota maupun dengan sesama organisasi internasional lainnya.17 Personalitas

internasional serta tingkat integritas ASEAN sangat lemah dibandingkan dengan organisasi-organisasi regional yang lain. Penerapan prinsip non intervensi yang sangat kaku, ketiadaan pengadilan HAM regional sebagaimana dimiliki organisasi lainnya merupakan sebagian faktor penyebabnya. Masalah liberalisasi perdagangan tingkat regional pun juga banyak memiliki permasalahan. Dalam upaya menghadapi permasalahan tersebut, negara-negara anggota ASEAN mengupayakan penguatan ASEAN dengan menyusun Piagam ASEAN (ASEAN Charter).18

16

Shaun Narine, ebook, Explaining ASEAN: Regionalism in Southeast Asia,United States of America : Lynne Rienner publisher, 2002., p.14. Dapat diakses secara online http://books.google. co.id/books?

id=UATjStQrnsAC&pg=PA16&lpg=PA16&dq=asean+Structure&source=bl&ots=lzmXW-GSDV&sig=nivJOmEY3Va2bJevoKw-1lM7GIU&hl=id&sa=X&ei=X2IlVJWnDpbt8gWQ joKgBg&ved=0CGoQ6AEwDA#v=onepage&q=asean%20&f=false

17

(11)

ASEAN mulai melakukan penyusunan Piagam ASEAN setelah dimandatkan dalam Vientiane Action Program (VAP)19. Piagam ASEAN dimaksudkan untuk

mendorong ASEAN dari suatu organisasi yang bersifat longgar menjadi organisasi yang memiliki landasan hukum yang kuat (legally binding).20 Dengan berlakunya

Piagam ASEAN ini, akan merubah ASEAN dari suatu asosiasi longgar berdasarkan Pasal 3 Piagam ASEAN “ASEAN, as an inter-governmental organisation, is hereby conferred legal personality”21 (ASEAN adalah organisasi pemerintah dengan ini memiliki personalitas hukum). Keberlakuan Piagam ASEAN berimplikasi pada perkembangan hukum internasional diakawasan ASEAN, wujud sebagai sebuah perjanjian menjadikan Piagam ASEAN salah satu sumber hukum internasional bagi seluruh negara anggota ASEAN. Perjanjian

18

Ibid.

19

Vientiane Action Program (VAP) : Program yang menekankan perlunya mempersempit kesenjangan perkembangan antara 10 negara anggota ASEAN, memperluas hubungan kerja sama dengan para mitra untuk membangun sebuah masyarakat ASEAN yang terbuka terhadap dunia luar dan penuh vitalitas pada tahun 2020.

20

(12)

tersebut mempunyai karakter khusus yaitu mempunyai karakter law-making yang dijadikan dasar bagi perjanjian internasional atau instrumen ASEAN lainnya baik secara subordinasi ataupun sejajar koordinasi.22 Dikatakan mempunyai karakter

law-making di kawasan ASEAN karena 23:

1. Memberikan aturan-aturan umum

2. Dibentuk secara multilateral dalam konteks ASEAN adalah regional 3. Tidak membatalkan kewajiban perjanjiannya.

B. Tujuan didirikannya ASEAN

21

ASEAN Home, Charter Of Association Of Southeast Asian Nations, dapat diakses secara online http://www.asean.org/archive/publications/ASEAN-Charter.pdf pada tanggal 25 September 23.00 WIB.

22

Eddy Pratomo, Prospek Dan Tantangan Hukum Internasional Di ASEAN Pasca Piagam ASEAN Dari Sisi Perjanjian Internasional, JURNAL HUKUM NO. 1 VOL., 16 JANUARI 2009, 60 – 72., dapat di askses secara online law.uii.ac.id/images/stories/Jurnal Hukum/Eddy Pratomo.pdf pada tanggal 25 September pukul 23.50 WIB.

23

(13)

Pada dasarnya ASEAN dibentuk oleh negara-negara yang berada dalam kawasan Asia Tenggara untuk menjamin kelangsungan hidup negara-negara anggotanya dan untuk melakukan kerjasama, menciptakan pemeliharaan dan peningkatan perdamaian, keamanan, ketahanan dan kawasan bebas senjata nuklir dan senjata pemusnah massal. Selain itu, ASEAN menciptakan kerja sama di bidang perdagangan, penanaman modal, ketenagakerjaan, pengentasan masyarakat dari kemiskinan, dan pengurangan kesenjangan pembangunan dikawasan. ASEAN juga ingin menciptakan penguatan demokrasi, pemajuan dan pelindungan hak asasi manusia, dan lingkungan hidup, serta penciptaan lingkungan yang aman dari narkoba. Selain itu, ASEAN mengembangkan sumber daya manusia, meningkatkan partisipasi masyarakat dan kesejahteraan rakyat. Selanjutnya, ASEAN juga memajukan identitasnya dengan meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi akan keanekaragaman budaya dan warisan kawasan, serta meneruskan peran proaktif ASEAN dalam kerja sama dengan negara mitra wicara, yaitu negara dan organisasi internasional yang menjadi mitra kerja sama ASEAN di berbagai bidang.24

Berdasarkan Deklarasi Bangkok tujuan ASEAN adalah25 :

1. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan kebudayaan negara-negara Asia Teggara melalui usaha bersama dalam semangat bersama bagi suatu masyarakat Asia Tenggara yang makmur dan damai;

24

Foster Gultom, Sekretaris Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, Ayo kita kenali ASEAN,

Jakarta : Direktorat Jendral kerjasama ASEAN Kemnlu RI,2011 p.7 ., dapat di download di http:// www.kemlu.go.id/Documents/Tentang%20ASEAN/Buku%20Ayo%20Kita%20Kenali

%20ASEAN.pdf.

25

(14)

2. Memelihara keamanan dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara tanpa ikut campur terhadap masalah dalam negeri anggota;

3. Mewujudkan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam masalah kepentingan bersama dibidang ekonomi, sosial, budaya, tehnik, ilmu pengetahuan, dan Administrasi;

4. Untuk menyediakan atau memberikan bantuan terhadap satu dengan yang lainnya dalam bentuk latihan dan fasilitas penelitian dalam bidang pendidikan, propesi, tehnik, dan administrasi;

5. Melakukan kerjasama yang lebih efektif untuk memanfaatkan industri dan pertanian, perluasan perdagangan termasuk studi tentang masalah yang menyangkut komoditas perdagangan international, perbaikan fasilitas transfort dan komunikasi, serta peningkatan standar kehidupan masyarakat

6. Untuk mengembangkan studi tentang bangsa Asia Tenggara;

7. Untuk mempertahankan kerjasama yang erat dan menguntungkan dengan organisasi regional dan international yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama. dan meneliti semua cara untuk mengadakan kerjasama.

Tujuan ASEAN dinyatakan dalam Pasal 1 Piagam ASEAN, yaitu26:

1. Untuk memelihara dan meningkatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas serta lebih memperkuat nilai-nilai yang berorientasi pada perdamaian di regional ;

2. Untuk meningkatkan ketahanan kawasan dengan memajukan kerja sama politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya yang lebih luas;

3. Mempertahankan Asia Tenggara sebagai Kawasan Bebas Senjata Nuklir dan bebas dari semua jenis senjata pemusnah massal lainnya;

4. Menjamin bahwa rakyat dan Negara-Negara Anggota ASEAN hidup damai dengan dunia secara keseluruhan di lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonis;

26

(15)

5. Menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur, sangat kompetitif, dan terintegrasi secara ekonomis melalui fasilitasi yang efektif untuk perdagangan dan investasi, yang di dalamnya terdapat arus lalu lintas barang, jasa-jasa dan investasi yang bebas; terfasilitasinya pergerakan pelaku usaha, pekerja profesional, pekerja berbakat dan buruh, dan arus modal yang lebih bebas;

6. Untuk mengurangi kemiskinan dan mempersempit kesenjangan pembangunan di ASEAN melalui bantuan dan kerja sama timbal balik; 7. Untuk Memperkuat demokrasi, meningkatkan tata

kepemerintahan yang baik danaturan hukum, dan memajukan serta melindungi hak asasi manusia dankebebasan-kebebasan fundamental, dengan memperhatikan hak-hak dankewajiban-kewajiban dari Negara-Negara Anggota ASEAN;

8. Menanggapi dengan efektif, sesuai dengan prinsip keamanan yang menyeluruh, segala bentuk ancaman, kejahatan lintas-negara dan tantangan lintas-batas;

9. Untuk mendorong pembangunan berkelanjutan guna menjamin perlindungan lingkungan hidup di kawasan, sumber daya alam yang berkelanjutan, pelestarian warisan budaya, dan kehidupan rakyat yang berkualitas tinggi;

10. Untuk mengembangkan sumber daya manusia melalui kerja sama yang lebih erat di bidang pendidikan dan pembelajaran sepanjang hidup, serta di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk pemberdayaan rakyat ASEAN dan penguatan Komunitas ASEAN;

11. Untuk meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak bagi rakyat ASEAN melalui penyediaan akses yang setara terhadap peluang pembangunan sumber daya manusia, kesejahteraan sosial, dan keadilan;

12. Untuk memperkuat kerja sama dalam membangun lingkungan yang aman dan terjamin bebas dari narkotika dan obat-obat terlarang bagi masyarakat ASEAN;

13. Untuk memajukan ASEAN yang berorientasi kepada rakyat yang di dalamnya seluruh lapisan masyarakat didorong untuk berpartisipasi, dan memperoleh manfaat dari itu, proses integrasi dan pembangunan komunitas ASEAN;

14. Untuk mengembangkan identitas ASEAN dengan meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi akan keanekaragaman budaya dan warisan regional; 15. Untuk mempertahankan sentralitas dan peran proaktif ASEAN sebagai

kekuatan penggerak utama dalam hubungan dan kerja samanya dengan para partner eksternal dalam arsitektur kawasan yang terbuka, transparan, dan inklusif;

C. Struktur/Badan perlengkapan dan Anggota ASEAN

(16)

1. Konferensi Tingkat tertinggi dalam ASEAN untuk membuat kebijakan. Pertemuan/sidangnya dilakukan dua kali setahun dan terdiri dari para Kepala Negara ASEAN atau Pemerintah

2. Dewan Koordinasi ASEAN adalah badan tertinggi kedua dalam ASEAN dan terdiri dari para Mentri Luar Negri ASEAN. Seperti Summit, Dewan Koordinasi sidang/pertemuan diadakan dua kali setahun. Dewan Koordinasi memutuskan kriteria dan aturan-aturan dalam perjanjian ASEAN dengan entitas external, termasuk organisasi masyarakat sipil 3. Dewan Koordinasi ASEAN terdiri dari: mengkoordinasikan pekerjaan badan-badan sektoral yang berbeda dalam masing-masing "komunitas" mereka untuk mencapai tujuan dari pilar ASEAN. Setiap Dewan Komunitas bertemu dua kali setiap tahunnya. Dewan harus melaksanakan keputusan ASEAN Summit tetapi juga dapat menyampaikan laporan dan rekomendasi kepada Summit untuk dipertimbangkan.

4. Kementerian Sektoral ASEAN yaitu badan yang mempertemukan para menteri dalam sektor-sektor/bidang-bidang tertentu, contohnya, semua menteri tenaga kerja dari semua negara anggota akan membentuk satu tubuh kementerian sektoral. Mereka melaporkan kepada Dewan Komunitas dan bertugas memperkuat kerjasama dalam sektor mereka serta melaksanakan keputusan dari badan tertinggi ASEAN

5. Sekretariat memainkan peran penting dalam menyusun rencana dalam tindakan bekerja sama dengan Pejabat tinggi ASEAN untuk menerapkan keputusan yang dibuat pada pertemuan tingkat tinggi ASEAN. Sekretariat ASEAN berlokasi di Jakarta, dipimpin oleh Sekretaris Jenderal ASEAN27.

27

(17)

6. Selain itu terdapat juga panitia Ad-Hoc dan Permanent comittee28 yang beranggotakan tenaga ahli serta pejabat pemerintah negara-negara anggota (Ad-Hoc Comitte and Permanent Comittes of Specialist and Officials on spesuific subjects)29.

Dari sejak berdirinya hinnga sekarang ASEAN memiliki 10 negara yang tercaatat menjadi anggota dari ASEAN yaitu, Indonesia (sejak 8 Agustus 1967), Thailand (sejak 8 Agustus 1967), Malaysia (sejak 8 Agustus 1967), Filipina (sejak 8 Agustus 1967), Singapura (sejak 8 Agustus 1967), Brunei Darussalam (8 Januari 1984, Vietnam (28 Juli 1995), Laos (23 Juli 1997), Myanmar (23 Juli 1997), dan Kamboja (30 April 1995), Vietnam, myanmar, Singapura.30 Prosedur pengajuan

dan penerimaan keanggotaan ASEAN wajib diatur oleh Dewan Koordinasi

28

Permanent comittee : pariwisata, pangan dan pertanian, ilmu pngetahuan dan teknologi, perdagangan dan industri, perhubungan termasuk dinas lintas udara dan meteorologi, transportasi dan telekomunikasi, keuangan, penerbangan sipil, perkapalan, kegiatan sosial-budaya, dan lain lain.

29

Syahmin A.K., Op.Cit., p.124

30

(18)

ASEAN dengan kriteria letaknya secara geografis diakui berada di kawasan Asia Tenggara. pengakuan oleh seluruh negara anggota ASEAN; kesepakatan untuk terikat dan tunduk kepada Piagam ASEAN dan kesanggupan serta keinginan untuk melaksanakan kewajiban keanggotaan.31

.

IV PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bawa ASEAN merupakan organisasi ASEAN (Association of South East Asian nation) yang merupakan perhimpunan bangsa-bangsa yang diperuntukkan pada negara-negara di Asia Tenggara. ASEAN berdiri pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok melalui penandatanganan “Bangkok Declaration” atau yang biasa dikenal juga dengan sebutan “ASEAN Declaration” yang didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Dimana yang menjadi perwakilan saat itu ialah Adam Malik

31

(19)

(Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S.Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand). Dengan suatu deklarasi tersebut maka berdirilah ASEAN yang kemudian dirancang dengan charter ASEAN untuk menjadi organisasi pemerintah yang memiliki personalitas hukum seperti yang dituliskan dalam Pasal 3 Piagam ASEAN “ASEAN, as an inter-governmental organisation, is hereby conferred legal personality” (ASEAN adalah organisasi pemerintah dengan ini memiliki personalitas hukum). dalam hal ini agar bisa menjadi subjek hukum internasional yang dapat berbuat sesuatu, melakukan tindakan (bertindak), atau melaksanakan hak dan kewajibannya di nasional maupun internasional.

2. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan ASEAN pada dasarnya ASEAN didirikan untuk menjamin kelangsungan hidup negara-negara anggotanya dalam hal ini adalah negara-negara yang berada di Asia Tenggara, untuk mencapai suatu ketentraman, menjaga peredamaian dan keamanan serta dalam hal melakukan kerjasama dalam berbagai bidang untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain.

3. Dapat disimpulkan bahwa ASEAN mempunyai badan-badan perlengkapan yang terdiri dari The ASEAN Summit (KTT atau Konferensi Tingkat tertinggi), The ASEAN Coordinating Council, ASEAN Community Councils (Dewan Koordinasi ASEAN), The ASEAN Sectoral Ministerial Bodies bring together the ministers of specific sectors(Kementerian Sektoral ASEAN), The ASEAN Secretariat (Sekertaris ASEAN), dan panitia Ad-Hoc dan Permanent comittee. Badan-badan tersebut merupakan badan yang menjalankan tugas dari ASEAN guna tujuan yang telah dicantumkan dalam Piagam ASEAN (ASEAN Charter).

B.Saran

1. Negara-negara anggota ASEAN memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagaimana diatur dalam Piagam ASEAN. Negara-negara anggota ASEAN wajib mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna melaksanakan ketentuan dalam Piagam ASEAN secara efektif dan agar tujuan dari ASEAN bisa tercapai, serta mematuhi kewajiban-kewajiban keanggotaan.

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Masyarakat awam masih banyak mempromosikan barang dagangan mereka dengan hanya menggunakan relasi sekitarnya karena keterbatasan tempat, waktu, dan biaya yang

3 Bagi guru yang pernah mendapat NUPTK tetapi tidak ada dalam Daftar agar segera melaporkan ke Tim NUPTK dilengkapi tanda bukti Kartu atau yg lainnya. 4 Pengumuman ini akan

Dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada hasil pengukuran zona daya hambat ekstrak daun jati tua pada masing-masing kelompok konsentrasi.. Untuk

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan jenis tindak tutur tokoh dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy dengan pendekatan pragmatik

18.297 Lanjutan Rehabilitasi Jalan Jakarta Raya RW.. 18.298 Rehabilitasi Jalan Jakarta Timur

Sistem yang dibangun diuji dengan menggunakan 5 alternatif lokasi objek wisata yang berada di Kota Batu dan 3 kriteria yang terdiri dari 1 kriteria cost dan 2 benefit.. Eksperimen

Perancangan Sistem Informasi Pendataan Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia dapat dijadikan wadah atau media alumni, mahasiswa, dosen dan pihak

1 Dalam dokumen Kurikulum 2013, PAI mendapatkan tambahan kalimat “d an Budi Pekerti ” sehingga Menjadi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, sehingga dapat diartikan