• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chapter I Evaluasi Rancangan Bendung Daerah Irigasi Belutu Kabupaten Serdang Berdagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Chapter I Evaluasi Rancangan Bendung Daerah Irigasi Belutu Kabupaten Serdang Berdagai"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

19 BAB I

PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Bendung adalah suatu bangunan yang dibangun melintang sungai untuk

meninggikan taraf muka air sungai dan membendung aliran sungai sehingga aliran

sungai bisa bisa disadap dan dialirkan secara gravitasi ke daerah yang

membutuhkan. Tipe bendung dapat dibedakan yaitu bendung tetap yang terbuat

dari pasangan batu, beton, sedangkan bendung gerak yaitu bendung yang terbuat

dari pitu sorong atau pintu radial.

Bendung gerak terdiri dari tubuh bendung dan mercu bendung. Tubuh

bendung merupakan ambang tetap yang berfungsi untuk meninggikan taraf muka

air sungai. Mercu bendung berfungsi untuk mengatur tinggi minimum,

melewatkan debit banjir, dan untuk membatasi tinggi genangan yang akan terjadi

di udik bendung.

Dalam masa pembangunan Indonesia sejak tahun 1970-an hingga kini,

khususnya dalam penyediaan prasarana bangunan air untuk irigasi, telah ribuan

bangunan bendung dibangun. Salah satu jenis bendung yang dibangun ialah

bendung tetap dari bahan pasangan batu. Bendung itu dirancang dan dibangun

oleh tenaga teknik Indonesia, juga oleh tenaga teknik asing yang datang ke

Indonesia dengan membawa konsep baru. Rancangan itu itu baik oleh tenaga

teknik Indonesia maupun oleh tenaga teknik asing memberikan suatu

perkembangan tipe, bentuk,dan tata letak bendung. Ribuan bendung yang telah

dibangun dapat beroperasi dan berfungsi dengan baik, namun sebagian diantara

(2)

20 diantaranya masalah gangguan penyadapan aliran, gangguan angkutan sedimen,

masalah penggerusan setempat, sampai hancurnya bangunan. Untuk penyebutan

suatu bendung, biasanya diberi nama sungai atau sama dengan nama kampung

atau desa disekitar bendung itu.

Bagian – bagian bangunan utama dari bendung antara lain : • bangunan pengelak

• bangunan pengambilan

• bangunan pembilas (penguras)

• kantong lumpur

• pekerjaan sungai

• bangunan-bangunan pelengkap

Bendung DI Belutu terletak di Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi

Sumatera Utara dengan total luas areal 5032 ha, kondisi jaringan dan bangunan

irigasinya masih semi teknis sehingga sistem pengelolaannya tidak terkontrol dan

menambah rumit masalah pembagian air di DI Belutu.

Manfaat dari pembangunan bendung ini jaringan irigasi Belutu akan

mampu mendukung peningkatan produksi padi dan peningkatan efisiensi, dimana

suplai air ke daerah irigasi menjadi kontinyu ke seluruh daerah irigasi; debit air

irigasi dapat diatur dan terjamin, tidak tergantung lagi pada level muka air sungai

dan O&P jaringan yang lebih efisien karena sedimen yang masuk ke saluran

irigasi dapat lebih terkontrol.

1.2. PERUMUSAN MASALAH

Masalah yang ada pada pembangunan Bendung Daerah Irigasi Sei Belutu

(3)

21 1. Debit banjir perlu ditinjau karena bendung merupakan bendung sungai

besar dan apabila mengalami kerusakan akibat debit yang tidak sesuai

dapat berakibat fatal.

2. Elevasi mercu bendung perlu ditinjau sesuai elevasi sawah yang akan

dialiri dan kebutuhan irigasi.

3. Debit Bendung Belutu perlu ditinjau agar dapat memenuhi kebutuhan air

irigasi lahan seluas 5032 Ha.

4. Stabilitas bendung perlu ditinjau agar tidak terjadi kerusakan secara

struktur.

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian dari tugas akhir ini adalah untuk dapat

mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merencanakan suatu

bangunan bendung dan untuk memilih serta menetapkan lokasi yang tepat dan

benar sesuai dengan kriteria perencanaan untuk pemilihan lokasi bangunan

tersebut.

1.4. MANFAAT PENELITIAN

1. Penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan akan

bendung dan komponen – komponennya bagi mahasiswa Teknik Sipil USU

dan pembaca dalam mengatasi krisis air di daerah irigasi.

2. Hasil penelitian dapat digunakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

sebagai bahan rekomendasi untuk meningkatkan kinerja dari Bendung

(4)

22 1.5. PEMBATASAN MASALAH

Agar pembahasan tidak terlalu luas sehingga dapat mengaburkan masalah

yang sebenarnya maka perlu dibuat batasan masalah. Adapun permasalahan perlu

dibatasi dengan:

1. Tidak menghitung ulang bangunan-bangunan kelengkapan bendung. 2. Tidak melakukan pengukuran ulang kekuatan tanah

3. Penelitian tidak melakukan pengujian kekuatan beton 1.6. METODE PENELITIAN

Penelitian ini secara umum menggunakan metode komparatif deskriptif,

dimana dibandingkan rancangan dari hasil perhitungan dengan rancangan yang

disahkan dari Kementrian Pekerjaan Umum. Metode yang digunakan pada

penelitian ini adalah metode analisa hidrologi disesuaikan dengan Kriteria

Perencanaan 02 dan 06. Adapun data-data yang mendukung terhadap metode ini

diambil dari data-data primer dan sekunder yang didapat dari Balai Wilayah

Sungai Satuan Kerja Sumatera II Kementrian Pekerjaan Umum. Adapun metode

penelitian yang dilakukan dalam penyelesaian tugas akhir ini dapat dijabarkan

sebagai berikut:

Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian meliputi :

1. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mendukung jalannya penelitian mulai

dari awal hingga penyusunan laporan, selain itu juga mendapatkan

dasar teori yang kuat berkaitan dengan penelitian ini sehingga dapat

(5)

23 Studi literatur meliputi untuk mengumpulkan data-data dan informasi

dari buku, serta jurnal-jurnal yang mempunyai relevansi dengan

bahasan dalam tugas akhir ini, serta masukan-masukan dari dosen

pembimbing.

2. Studi Lapangan

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh dengan pengamatan dan

pengukuran dilokasi penelitian guna mengetahui kondisi lapangan.

Disini penelitian dilaksanakan langsung di lapangan.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang mendukung penelitian dan

memberikan gambaran umum tentang hal-hal yang mencakup

penelitian. Pengumpulan data sekunder didapatkan melalui

instansi-instansi yang terkait dalam permasalahan ini, seperti jurnal, buku

literatur, internet dan data-data pada lokasi penelitian. Adapun data

sekunder yang digunakan adalah data Detail Engineering Design

(DED) dari Balai Wilayah Sungai Kementrian Pekerjaan Umum.  Pengolahan Data

Pada pengolahan data pada penelitian ini berisikan spesifikasi data

yang akan digunakan untuk penelitian yaitu mencakup data literatur,

data lapangan dari bendung itu sendiri  Penyajian Data

Dari analisis data didapat perencanaan dan perhitungan Daerah

(6)

24 1.7. KERANGKA PENELITIAN

Kerangka penelitian merupakan gambaran umum mengenai

tahapan-tahapan yang perlu dilakukan dalam penelitian. Lebih jelas mengenai penelitian

tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1. Diagram Alir Penelitian

1.8. SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun Sistematika Penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Menguraikan tinjauan umum, latar belakang penyusunan laporan,maksud

dan tujuan, pembatasan masalah, metodologi penelitian,lokasi survey, ruang

lingkup kegiatan, serta sistematika penulisan. Pengumpulan

Data

Data Literatur

Data Primer Data Sekunder

Analisis Data Untuk Perhitungan Hidraulis

Pengolahan Data

Penyajian Data

EVALUASI RANCANGAN BENDUNG DAERAH

(7)

25 BAB II : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan langkah-langkah dalam dilakukannya penelitian secara

sistematis, mencakup metode-metode yang digunakan.

BAB III : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini dijabarkan uraian teoritis tentang Bendung, yang meliputi

penjelasan bagian-bagian Bendung, serta standar yang digunakan dalam

membangun bendung.

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berisikan tentang pengolahan dan perhitungan terhadap data-data yang

dikumpulkan, dan kemudian dilakukan analisis secara komprehensif

terhadap hasil-hasil yang diperoleh.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan penutup yang berisikan tentang kesimpulan dan saran yang

diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya, dan saran-saran yang

Gambar

Gambar 1.1. Diagram Alir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada hipotesis I ada pengaruh core strengthening untuk mengurangi tingkat nyeri menstruasi pada remaja putri di. universitas

Tembung pitakon sing bener kanggo njangkepi ukara ing dhuwur yaiku

Adira Dinamika Multi Finance tepat karena perusahaan mendapatkan keuntungan yang besar dibandingkan jika menggunakan metode Long End Interest, Short

Untuk melindungi, mengembangkan, memanfaatkan dan mempertahankan nilai-nilai, kaidah atau norma dan kegiatan sosial yang telah berurat dan berakar dalam kehidupan masyarakat

Elastin Expression is the Strongest Risk Factor for Developing Pelvic Organ Prolapse.. Ekspresi Elastin Merupakan Faktor Risiko Terkuat dalam Terjadinya Prolaps

Bahwa beban kerja guru yang mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah telah diatur dalam Pasal 54 ayat (2), sebagai kepala perpustakaan telah diatur dalam Pasal 54

The degree of severity of nausea and vom- iting of patients assessed before and 3 days after treatment using Pregnancy Unique Quantification of Emesis and Nausea (PUQE)

UKM kesulitan ini menjadi berlipatsebab UKM pada umumnya tidak memiliki pengetahuan yang memadai untuk memahami standar-standar produk yang berlaku di negara lain.. KESIAPAN UKM