• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI TEHNIK JARIMATIKA DI TK FIRST ONE SCHOOL MEDAN T.A 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI TEHNIK JARIMATIKA DI TK FIRST ONE SCHOOL MEDAN T.A 2013/2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF

ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI TEHNIK

JARIMATIKA DI TK FIRST ONE SCHOOL

MEDAN T.A 2013/2014

SKRIPSI

Oleh:

SARTIKA BR TARIGAN

NIM 109113054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF

ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI TEHNIK

JARIMATIKA DI TK FIRST ONE SCHOOL

MEDAN T.A 2013/2014

Skripsi diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh:

SARTIKA BR TARIGAN

NIM 109113054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Sartika Br Tarigan. Upaya Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Tehnik Jarimatika Di TK First One School Medan T.A 2013/2014 . Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2014.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah” Rendahnya perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun(Kelompok B) di TK.First one school. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penerapan tehnik jarimatika terhadap peningkatan perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun.

Subjek dalam penelitian ini adalah anak dikelompok B TK First One school Medan yang berjumlah 25 anak yang terdiri dari 13 anak laki-laki dan 12 anak perempuan tahun ajaran 2013/2014. Pelaksanaan PTK ini dilakukan dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan/observasi dan refleksi. Masing-masing dilaksanakan 2 kali pertemuan. Alat pengumpul data yang digunakan adalah dengan menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat perkembangan kognitif anak. Lembar observasi meliputi aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dengan memakai analisis data persentase.Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah : (1) pengenalan konsep bilangan angka pada anak masih kurang (2) anak belum mampu menunjuk bilangan 1-20 secara acak. (3) guru kurang mampu menggunakan media yang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengenalan konsep bilangan angka 1-20 dan mampu menunjuk angka 1-20 secara acak pada anak usia 5-6 tahun melalui tehnik jarimatika di TK First One School Medan.

Penelitian ini menggunakan tehnik jarimatika untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak pada materi pengenalan konsep bilangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa observasi belajar anak pada saat siklus I pertemuan I dengan rata-rata 48% jumlah anak yang aktif pada setiap indikator menunjukkan bahwa peningkatan kognitif anak masih sangat rendah Pada siklus I pertemuan II aktivitas belajar anak dengan rata-rata 57% juga dalam kategori rendah tapi sudah mengalami peningkatan Sedangkan pada siklus II pertemuan I secara keseluruhan 69% dan pada siklus II pertemuan II secara keseluruhan mencapai 71%. Maka dapat dikatakan bahwa pada siklus II aktivitas belajar anak mengalami peningkatan dibandingkan kondisi pada siklus I.

(7)

i 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis... 7

2.1.1. Pengertian Perkembangan Kognitif ... 7

2.1.2. Makna dan Konsep Perkembangan kognitif Anak Mengikuti Pembelajaran Jarimatika ... 8

2.1.3. Makna Perkembangan Kognitif Anak Mengikuti Pembelajaran Jarimatika ... 11

2.1.4. Konsep Dasar Perkembangan Kognitif Anak ... 11

2.1.5 Tahap Perkembangan Kognitif Menurut Piaget ... 12

2.1.6. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif Anak ... 13

(8)

ii

2.1.8. Metode Jarimatika ... 17

2.1.9. Karakteristik Jarimatika………...18

2.1.10. Tujuan dan Manfaat Tehnik Jarimatika………18

1. Keunggulan Jarimatika ... 20

2. Kelemahan Tehnik Jarimatika ... 21

2.2 Kerangka Konseptual ... 21

2.3 Hipotesis ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 23

3.2 Subjek dan objek Penelitian ... 23

3.3 Operasional Variabel Penelitian ... 23

3.3.1 Variabel Bebas ... 23

3.3.2 Variabel Terikat ... 24

3.4 Desain Penelitian ... 24

3.5 Prosedur Penelitian ... 25

3.6 Tehnik Pengumpulan Data……….31

3.7 Tehnik Analisis Data………..33

3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian……….35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan... 36

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 50

5.2 Saran ... 51

(9)

i

DAFTAR GAMBAR

(10)

i

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Langkah-langkah Pembelajaran Jarimatika...28

Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi kemampuan Kognitif Anak...32

Tabel 3.3 Interpertasi Perkembangan Kognitif...34

Tabel 4.1 Hasil Perkembangan Kognitif Anak Pada Siklus I...39

Tabel 4.2 Perkembangan Kognitif Anak Pada Siklus I...40

Tabel 4.3 Hasil Perkembangan Kognitif Anak Pada Siklus I………...45

Tabel 4.4 Perkembangan Kognitif Anak Pada Siklus II…………...46

(11)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan data penelitian yang

dilakukan terhadap upaya meningkatkan perkembangan kognitif anak anak usia

5-6 tahun melalui Tehnik Jarimatika di TK First One School. Maka kesimpulan

dari penelitian ini adalah :

1. Dengan penerapan Tehnik Jarimatika dapat meningkatkan kognitif anak usia

5-6 tahun,

2. Hasil observasi dan refleksi pada siklus I setelah adanya Tehnik Jarimatika

sebagai upaya meningkatkan kognitif anak hanya memiliki skor rata-rata

umum sebanyak 2,20% tergolong cukup dimana ada 4(16%) orang anak

tergolong sangat baik, sebanyak 6 orang anak (24%) tergolong baik, sebanyak

6 orang anak (24%) tergolong cukup baik dan sebanyak 9 orang anak (36%)

tergolong kurang baik. Hal ini menunjukkan Pembelajaran tehnik jarimatika

yang dilakukan pada siklus I dapat meningkatkan kognitif anak, namun masih

kurang optimal karena masih ada 9 orang anak (36%) yang tergolong cukup

baik dan 6 orang anak (24%) yang tergolong kurang baik. Sehingga perlu

dilakukan tindakan yang lebih baik pada siklus II.

3. Pada siklus II dilakukan perbaikan pembelajaran dengan tetap menggunakan

(12)

2

adanya perubahan peningkatan kognitif anak dibandingkan pada siklus

I,dimana nilai skor rata-rata umum sebanyak 2,78% tergolong Baik, yaitu

banyaknya anak yang tergolong sangat baik meningkat menjadi 11 orang

anak (44%), banyak anak yang tergolong baik bertambah menjadi 12 orang

anak (24%), dan sudah tidak ditemukan lagi anak yang tergolong cukup baik

namun masih ada 1 orang anak.

1.2 Saran

1. Dengan menggunakan Tehnik Jarimatika dapat dijadikan alternative

untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun.

2. Kepada guru hendaknya menggunakan Tehnik jarimatika dalam

pembelajaran mengenalkan lambang bilangan

3. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan feedback untuk

meningkatkan pembelajaran dengan menggunakan tehnik jarimatika.

Bagi peneliti, diharapkan untuk dapat menerapkan Tehnik jarimatika

dalam kegiatan pembelajaran di Taman kanak-kanak saat terjun di dunia

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan perkembangan IPTEK, setiap manusia mengusahakan agar

warga negaranya kreatif dan dapat mengikuti perkembangan zaman. Untuk

mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak

sedini mungkin, sehingga potensi yang dimilki anak dapat berkembang agar

nantinya anak akan menjadi pribadi yang dewasa dan dapat berdiri sendiri.

Demikian halnya di Indonesia, telah melakukan hal tersebut yaitu dengan

didirikannya lembaga pendidikan yang dapat mendidik anak sedini mungkin

yang disebut dengan Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD).

Sebagaimana dijelaskan dalam undang- undang Sistem Pendidikan

Nasional No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 14 menyatakan: “ Bahwa suatu

upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak usia sejak lahir sampai dengan 6

tahun dilakukan melalui pemberian ransangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki

kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dan tahap selanjutnya”.

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu lembaga pendidikan

prasekolah yang diharapkan dapat menjadi fasilitator bagi perkembangan

anak. Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan dengan bertujuan untuk

memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh,

karena usia dini merupakan fase yang fundamental dalam mempengaruhi

perkembangan anak. Sesuai dengan karakteristik anak usia dini aktif, rasa

(14)

2

lingkungannya, yang tercermin dalam kegiatan pembelajaran yang

menyenangkan bagi anak (Sujiono, 2004:2).

Dalam bidang pendidikan seorang anak dari lahir memerlukan pelayanan

yang tepat dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan disertai dengan

pemahaman mengenai karakteristik anak sesuai pertumbuhan

perkembangannya akan sangat membantu dalam menyesuaikan proses belajar

bagi anak dengan usia, kebutuhan, dan kondisi masing-masing, baik secara

intelektual, emosional, dan social.

Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar di

sekolah sebagai lembaga pendidikan formal sangat dipengaruhi oleh beberapa

factor yaitu: Siswa, kurikulum, tenaga kependidikan, biaya, sarana dan

prasarana serta factor lingkungan. Apabila factor-faktor tersebut dapat

terpenuhi sudah tentu akan memperlancar proses belajar mengajar, yang akan

menunjang pencapaian hasil belajar yang maksimal yang pada akhirnya akan

meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, antara lain dengan perbaikan mutu

belajar mengajar.

Pada anak usia dini ada beberapa aspek perkembangan yang harus di

stimulasi, salah satunya perkembangan kognitif. Kognitif adalah suatu proses

berpikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan

mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Proses kognitif

berhubungan dengan tingkat kecerdasan (intelegensi) yang menandai

seseorang dengan berbagai ide-ide belajar. Woolfok dalam susanto (2010:57)

(15)

3

untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan dalam rangka

memecahkan masalah dan beradaptasi dengan lingkungan.

Selanjutnya menurut Peraturan Pemerintah N0.58 Tahun 2009. Maka yang

termasuk dalam kemampuan kognitif anak usia dini adalah : 1) Pengetahuan

Umum dan Sains, 2) Konsep bentuk dan Warna, 3) Konsep bilangan, lambing

bilangan dan huruf, 4) Memecahkan masalah dalam kegiatan sehari-hari. Sesuai

dengan peraturan pemerintah Tersebut, Maka penulis lebih fokus pada poin ke

tiga, yaitu mengenalkan konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf.

Kegiatan pembelajaran Matematika terpadu untuk Anak Usia Dini

memiliki peranan yang sangat penting dalam mengembangkan seluruh potensi

anak. Setiap anak memiliki potensi untuk masing-masing perkembangan. Salah

satunya potensi matematika, Oleh karena itu penting untuk mengembangkan

potensi berhitung anak sejak dini agar berkembang secara optimal. Pembelajaran

matematika untuk anak usia dini sangatlah dibutuhkan untuk mempersiapkan anak

melanjutkan pendidikan dasar. Dalam pembelajaran matematika selanjutnya salah

satu kemampuan dasar yang harus dimiliki anak dalam pembelajaran matematika

adalah Mengenal bilangan, Pemahaman Konsep bilangan pada anak usia dini

biasanya dimulai dengan mengeksplorasi benda-benda konkrit yang dapat

dihitung dan diurutkan. Hal ini sesuai dengan Tahapan Praoperasional (2-7 tahun).

Tahap Praoperasional ini ditandai oleh pembentukan konsep-konsep yang stabil,

munculnya kemampuan menalar, Egosentisme mulai menguat dan kemudian

(16)

4

Menurut ( Depdiknas, 2002:10 ) Kemampuan mengenal bilangan untuk

anak usia 5-6 tahun ( Kelompok B), yaitu anak dapat menyebutkan angka 1-20

secara urut, Menunjuk angka 1-20 secara acak, Menunjuk benda secara utuh,

Mencari angka sesuai dengan jumlah benda, Menunjukkan kumpulan benda yang

jumlahnya sama, tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit, serta menyebutkan

kembali benda- benda yang dilihatnya.

Berdasarkan pengamatan dilapangan dilakukan peneliti di TK First One

School Medan, Pada Anak Usia 5-6 tahun ( Kelompok B ) yang berjumlah 25

orang anak, Peneliti melihat rendahnya perkembangan anak pada aspek kognitif.

Hal tersebut dapat dilihat dari kurangnya kemampuan anak dalam memahami

materi pembelajaran yang diberikan guru.

Diantara 25 orang anak, hanya 13 orang anak yang dapat menguasai materi

pembelajaran. Selain itu, masih terdapat beberapa orang anak yang belum mampu

mengenal angka, huruf, warna dengan baik. Pada saaat pembelajaran Matematika

sebagian besar anak belum mampu menunjukka angka 1-20 secara acak. Hal ini

diperoleh berdasarkan hasil observasi, Bahwa pada saat Guru menyuruh satu

persatu anak kedepan kelas untuk menunjukkan gambar angka 1-20 yang sudah

ada dipapan tulis, kemudian guru menyebutkan angka 1-20 secara acak, tugas

anak

untuk menyebutkan angka 1-20 secara acak, tugas anak untuk menunjukkan

angka yang disebutkan oleh guru. Tetapi kenyataanya dari beberapa angka yang

(17)

5

tersebut diakibatkan karena kurangnya kreatif guru dalam memilih metode

ataupun tehnik yang digunakan dalam pembelajaran matematika, sehingga

pembelajaran yang dilaksanakan dapat membuat lemahnya pemahaman anak

dalam mengikuti pembelajaran matematika.

Dalam meningkatkan perkembangan kognitif anak, sangat diharapkan agar

guru lebih kreatif dalam memilih metode apa yang akan digunakan dan sesuai

dengan perkembangan anak, Sehingga anak tertarik dan tidak merasa bosan.

Karena itu guru memerlukan tehnik baru dalam mengajar, antara lain seperti

tehnik jarimatika, Melalui tehnik jarimatika anak akan lebih tertarik untuk

mengikuti pembelajaran, dengan tujuan untuk melibatkan aktivitas anak, Atas

pertimbangan tersebut, guru ditiuntut untuk lebih kreatif dalam menciptakan dan

menggunakan tehnik pembelajaran yang dapat memotivasi anak dalam kegiatan

pembelajarannya.Salah satu upaya yang dapat diterapkan dalam meningkatkan

perkembangan kognitif anak adalah dengan menggunakan tehnik jarimatika.

Tehnik jarimatika merupakan salah satu sarana untuk menumbuhkan sikap dan

minat anak untuk berhitung. Dengan sistem pembelajaran tehnik jarimatika, anak

lebih aktif mengikuti pembelajaran dalam kelas dengan cara melibatkan jari-jari

tangannya untuk berhitung. Hal ini akan memotivasi anak untuk lebih menyukai

berhitung.

Adapun kelebihan tehnik jarimatika seperti yang dikemukakan Septi Peni

Wulandari (2009) : Jarimatika memberikan visualisasi proses berhitung,

menggembirakan saat digunakan dan tidak memberatkan memori otak anak. Dari

(18)

6

Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Tehnik Jarimatika Di TK

First One School Medan TA 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Rendahnya pemahaman anak terhadap pengenalan lambang bilangan

2. Anak belum mengenal bilangan serta belum dapat menunjukkan angka

1-20 secara acak

3. Guru belum menerapkan pembelajaran jarimatika dalam mengenalkan

lambang bilangan

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, Sebenarnya banyak masalah yang

harus diatasi. Namun mengingat dan mempertimbangkan waktu,dana, tenaga dan

kemampuan peneliti maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada “ Upaya

Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Tehnik

(19)

7

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang diatas

maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah dengan

menggunakan tehnik jarimatika dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak

usia 5-6 tahun (kelompok B) di TK First One School Medan?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan perkembangan kognitif anak

usia 5-6 tahun dengan menggunakan tehnik jarimatika di TK First One School

Medan TA 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Bagi Anak

Melalui penggunaan tehnik jarimatika diharapkan dapat meningkatkan

kognitif serta kemampuan anak dalam mengenal konsep dan lambing

bilangan.

2. Bagi Guru

Sebagai masukan agar dapat meningkatkan kemampuan mengenalkan

konsep dan lambang bilangan dengan tehnik jarimatika.

3. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan/ referensi sebagai masukan atau

evaluasi guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan disekolah.

(20)

8

Untuk menambah wawasan peneliti dalam menjalankan tugas sebagai

(21)

1

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya

Arikunto, S…(dkk), 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Auliya M. Fajar Jarimagic, 2012. Penambahan dan Pengurangan. Yogyakarta:

Buku Seru

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. KTSP SD. Jakarta : Depdiknas.

Depdiknas. 2002. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini. Jakarta.

Dewi, Rosmala, 2010. Profesional Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas.

Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Iskandar, Budi, 2006. Aneka Berhitung Cepat. Bandung: Angkasa

Kemendiknas. 2009 . Permen 58 tahun 2009 Standar Perkembangan Anak.Jakarta.

Prastisti Wiwien Dinar, 2008. Psikologi Pendidikan Anak Usia Dini: Mancana

Jaya Cemerlang.

Sudono, Anggani, 2010. Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: Grasindo

Sujiono dan Yuliani Nuraini.(2009) Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.

(22)

2

Susanto, Ahmad, 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam

Berbagai Aspeknya. Jakarta: kencana

Gambar

Gambar 1. Desain Penelitian Kelas……………………………………………….26
Tabel 3.1 Langkah-langkah Pembelajaran Jarimatika...........................................28

Referensi

Dokumen terkait

 O92.2 Kelainan lain dan tidak dijelaskan pada mammae sehubungan dengan melahirkan.  O92.3 Agalactia – [tidak mampu memproduksi ASI] 

Dalam penelitan ini, sensor PALSAR digunakan untuk pendugaan distribusi biomassa di lahan bekas tambang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung..

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, pengalaman, dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada perusahaan, untuk mengetahui

terhadap Inokulasi Mikroba Bermanfaat dan Interaksi Kedua Perlakuan Terhadap Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Jumlah Cabang, Berat Akar Segar, Berat Akar Kering,

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ubi Cilembu akan tumbuh baik dengan menghasilkan kualitas umbi yang besar dan rasa yang manis seperti madu dengan melihat kunci

Hasil penelitian berupa penerapan teknik data mining yang meliputi klasterisasi ( clustering ) menggunakan algoritma k-means , klasifikasi ( classification ) menggunakan

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis kandungan pati resisten tersebut pada kacang koro pedang yang telah dibuat menjadi tahu, serta melakukan

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi serta kualitas pembelajar- an di kelas yaitu