http. www.kalbe.co.id/cdk
TEKNIK
Exercises
untuk Nyeri
Pinggang Bawah pada Ibu
Hamil
Suharto
Akademi Fisioterapi, Departemen Kesehatan RI Makassar
Tulang belakang merupakan bagian sentral tubuh manusia yang mempunyai hubungan dengan struktur jaringan lainnya seperti jaringan pengikat sendi dan otot. Fungsi tulang
belakang di samping sebagai penyangga juga memberikan perlindungan dan merupakan sendi gerak yang memungkinkan tulang belakang bergerak.
Pada kehamilan timbul rasa nyeri di pinggang bawah akibat pengaruh hormon yang menimbulkan gangguan pada substansi dasar bagian penyangga dan jaringan penghubung sehingga mengakibatkan
menurunnya elastisitas dan
fleksibilitas otot; selain itu juga disebabkan oleh faktor
mekanika yang mempengaruhi kelengkungan tulang belakang oleh perubahan sikap statis dan penambahan beban pada saat ibu hamil.
Di antara 180 Ibu hamil yang diteliti, 87 (± 48%) orang mempunyai keluhan nyeri pinggang bawah; 36 orang di
antaranya mempunyai keluhan yang bersifat refered pain pada satu tungkai dan 18 orang lainnya mengenai pada kedua
tungkai yang dikenal dengan ischias dalam kehamilan. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, salah satu cara adalah dengan melakukan beberapa teknik latihan.
(S2) saat berdiri, terutama oleh proprioSeptor jaringan lunak sendi facet yang memberikan arah perubahan sikap dan otot tubuh. Sebagai fungsi perlindungan, melindungi organ dan jaringan penting seperti kepala, sumsum tulang belakang, akar syaraf, ganglion dan pembuluh darah. Otot-otot yang sangat berpengaruh langsung maupun tidak langsung pada keluhan nyeri pinggang bawah sangatlah kompleks.
Pada kehamilan, akan terjadi perubahan pelvis menjadi
sedikit berputar ke depan karena pengaruh hormonal dan laxity
ligament. Pada keadaan hiperekstensi tulang belakang, terjadi pergesekan antara kedua facet dan menjadikan tumpuan berat badan, sehingga permukaan sendi tertekan; keadaan ini akan menimbulkan rasa nyeri, kadang-kadang dapat mengiritasi saraf ischiadicus; dan apabila terjadi penyempitan pada bantalan tulang belakang, nyeri akan bertambah hebat.
Keadaan ini akan menimbulkan ketidakseimbangan kekuatan antara otot perut dan otot punggung.
Sendi yang membentuk tulang belakang dan panggul sebagian merupakan sendi sindesmosis. Sendi sakroiliak berbentuk huruf L, permukaan sendinya tidak simetris, tidak rata dan posisinya hampir dalam bidang sagital serta
permukaan tulang sakrum lebih cekung. Gerakan yang terjadi adalah rotasi dalam jarak gerak terbatas, yang dikenal dengan nama Nutasi dan Konter Nutasi. Pelvis menerima beban dari tulang belakang dengan distribusi gaya merupakan ring tertutup. Pada kehamilan gerak sendi ini dapat meningkat karena pengaruh hormonal. Panggul dan sakrum yang bergerak ke depan menyebabkan posisi sendi sakroiliaka juga berubah, dikombinasi dengan adanya laxity akan menyebabkan keluhan-keluhan pada sendi yang lain.
Dari penjelasan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab yang paling dominan menyebabkan Nyeri Pinggang Bawah saat kehamilan adalah oleh adanya ketidakseimbangan kerja otot bagian belakang dan bagian depan.
Dengan bertambahnya usia kehamilan maka jelas bahwa pertambahan sudut lengkungan tulang belakang juga semakin meningkat yang dikenal dengan nama Sway Back; terjadi gerak pelvis ke depan sehingga menyebabkan jaringan pengikat sendi menegang dan bilamana posisi yang salah tersebut berlangsung lama akan menimbulkan ketegangan pada jaringan ikat sendi dan otot, sehingga menimbulkan kelelahan pada otot-otot perut.
Untuk mengatasi nyeri pinggang bawah yang timbul pada
Cermin Dunia Kedokteran No. 133, 2001
48
Page 50
ibu hamil, perlu dilakukan beberapa teknik latihan, sebagai berikut:
1) Persiapan latihan. −
Pakaian pasien sebaiknya menggunakan pakaian latihan. −
Posisi pasien diatur sedemikian rupa dengan rileks. 2) Sebelum melakukan latihan perlu dilakukan gerakan-gerakan kecil pemanasan pada pinggang dan tungkai secara pelan dan lembut.
3) Pelaksanaan.
Latihan ini dilakukan 5 sampai dengan 7 detik dan diulang 10 kali setiap session latihan. Namun harus juga diperhatikan kemampuan dan daya tahan pasien, apabila pasien merasa lelah maka harus diistirahatkan.
4) Tujuan latihan ini adalah:
a) Untuk mengurangi rasa nyeri pada pinggang bawah. b) Merileksasikan otot-otot belakang pinggang.
c) Memelihara jarak gerak sendi pelvic dan lumbosacral. d) Memperkuat otot-otot perut dan dasar panggul dalam membantu proses pendorongan bayi ke luar.
Latihan 1.
Duduklah bersila pada lantai, punggung dilemaskan.
Lakukanlah sikap duduk seperti ini sebanyak mungkin. Posisi ini akan membantu memperkuat otot-otot paha. Bila merasa lelah setelah duduk seperti ini, rentangkan kedua tungkai sebentar, lalu goyang-goyangkan dan kembali ke sikap bersila itu.
Latihan 2.
Duduklah di lantai dan rapatkan kedua telapak kaki anda satu sama lain, kemudian tariklah kaki/tumit sedekat mungkin dengan badan anda. Letakkan tangan pada masing-masing paha dan lakukanlah penekanan secara perlahan-lahan. Akan terasa otot-otot di sebelah dalam paha tertarik.
Latihan 3.
kedua sendi lutut tetap lurus, lalu bengkokkan kaki, turunkan tungkai perlahan-lahan dan bersamaan gerakan ini hembuskan napas lewat mulut dan bibir. Ulangi latihan ini pada tungkai yang kiri. Perhatikan agar gerak pernapasan selaras dengan gerakan mengangkat dan menurunkan tungkai; rapatkan jari-jari kaki pada saat tungkai diangkat dan bengkokkan kaki kepada saat diturunkan, jagalah agar kedua tungkai selalu dalam sikap lurus.
Latihan 4.
Berbaring terlentang, rentangkan kedua lengan tegak lurus terhadap badan. Lakukanlah pernapasan bersih dalam-dalam. Kemudian angkat tungkai kanan, rapatkan jari-jari kaki dan tarik napas lewat hidung. Lanjutkan prosedur ini dengan membengkokan kaki anda, dan turunkan tungkai ke sebelah kanan sementara menghembuskan napas keluar lewat mulut. Rentangkan tungkai sedapat mungkin mendekati lengan yang terentang. Kemudian rapatkan jari-jari kaki, tarik napas lewat hidung dan angkatlah tungkai, bengkokkan kaki dan turunkan tungkai ke lantai sementara menghembuskan napas keluar lewat mulut. Ulangi proses ini pada tungkai kiri. Perhatikan agar bagian panggul yang berlawanan dengan tungkai yang digerakkan tetap datar dan menempel pada lantai.
Latihan 5.
Berbaring terlentang dan tekuk kedua lutut sehingga
telapak kaki melekat rapat pada lantai. Rapatkan punggung termasuk kedua belah bahu pada lantai. Bersamaan dengan itu, tariklah otot-otot perut sebelah bawah dan biarkan pantat anda sedikit terangkat dari lantai, kemudian lepaskan. Latihan ini harus dilakukan dengan pernapsan yang teratur, mulailah menarik napas, lalu hembuskan keluar perlahan-lahan lewat mulut; sementara menghembuskan napas rapatkanlah
punggung pada lantai, tegangkan otot-otot perut; tarik napas ketika melemaskan punggung dan perut.
KEPUSTAKAAN
15. Colby, Kisner. Therapeutic Exercises Foundation and Techniques, ed II. Philadelphia: 1980.
2.
Bing E. Enam Pelajaran Praktis Menuju Persalinan yang Mudah. Yayasan Essentia Medica, 1969.
3.
Finneson BE. Low Back Pain, ed II. Philadelphia, Toronto: JB Lippincott, 1980.
4.
Jahya HN. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Back Pain, IX, IKAFI, Surakarta; 1992.
5.
Kapandji IA. The Physiologi of the Joint, Volume III, New York: Livingstones; 1979.