• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peluang Bangkitnya Blok Timur Dan Dampak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peluang Bangkitnya Blok Timur Dan Dampak"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

IrredentismeBlok Timur

Dalam beberapa bulan belakangan ini Ukraina menjadi pusat perhatian dunia karena aksi pendudukan yang dilakukan Rusia di Crimea yang secara formal menjadi bagian dari wilayah Ukraina.

Pandangan umum tentang aksi pendudukan Rusia di Crimea adalah melulu aksi yang melanggar kedaulatan Ukraina atas wilayahnya. Tetapi saya lebih melihatnya sebagai

perwujudan dari Irredentisme yaitu doktrinyang menganggap sebuah negara berhak untuk mengakui suatu wilayah yang memiliki persamaan etnis atau latar belakang sejarah yang sama sebagai bagian dari mereka. Perwujudan Irredentisme yang dilakukan oleh Rusia juga

merupakan wujud masuknya pengaruh Rusia di wilayah Crimea yang dihuni oleh penduduk yang mayoritas memiliki keturunan dan berbahasa Rusia.

Irredentisme sendiri bukan merupakan doktrin baru. Doktrin ini sudah muncul pada awal abad ke 20 ketika para patriot Italia berambisi untuk merebut wilayah yang dihuni oleh orang Italia yang pada saat itu berada di bawah kekuasaan kerajaan Austria-Hungaria seperti Trieste, Istria, dan Dalmatia.

Sebelum aksi pendudukan Rusia di Crimea, perwujudan Irredentisme sudah dilakukan oleh Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler dengan melakukan aneksasi terhadap wilayah Austria dan daerah Südetenland yang diduduki oleh etnis Jerman dan bermaksud untuk menggabungkannya ke dalam satu wilayah bernama Gross Deutschland (Jerman Raya).Aksi pengklaiman Tiongkok atas wilayah Laut Tiongkok Selatan juga dapat dikategorikan sebagai perwujudan Irredentisme karena mereka berpedoman pada sejarah kuno Dinasti Ming yang mencantumkan wilayah Laut Tiongkok Selatan ke dalam peta kerajaan.

(2)

Seperti yang dilakukan oleh Amerika Serikat(AS) dan negara-negara Eropa, kita mungkin tergerak untuk mengutuk tindakan Rusia atas Crimea.Tetapi yang harus diingat adalah di Crimea sudah digelar referendum dengan hasil 96,8 persen pendapat menginginkan untuk bergabung dengan Rusia. Dengan kondisi demografi Crimea yang didominasi keturunan Rusia,

perkembangan politik di dalam wilayah Crimea, dan berdasarkan fakta sejarahbahwaCrimea dulu merupakan bagian provinsi dari Rusia yang diserahkan kepada Ukraina atas dasar simbol persahabatan oleh presiden Uni Soviet Nikita Kruschev pada 1954,Rusia tidak segan melakukan aksi pendudukan dengan tujuan untuk merebut kembali wilayah yang dulu pernah menjadi bagian dari wilayah negaranya tersebut.

Melihat kemungkinan Rusia selanjutnya akan mengincar wilayah-wilayah yang dihuni mayoritas etnis Rusia lainnya seperti wilayah Ukraina bagian timur dan selatan, Trans-Dnister, atau negara-negara baltik seperti Kazakhstan, hal itu menjadi tantangan geopolitik besar bagi negara-negara Barat dan organisasi regionalnya yang selama ini memegang hegemoni dalam dunia politik internasional seperti AS, NATO, dan terutama negara-negara Eropa karena tindakan Rusia terhadap Crimea telah menimbulkan perpecahan di kalangan mereka akibat perbedaan sikap dalam menentukan tindakan apa yang akan diberikan terhadap Rusia sekaligus berpotensi memberi momentum kepada Rusia untuk menunjukkan kekuatannya.

Isu ekonomi sumber daya alam, dalam hal ini gas, berpengaruh besar dalam hal ini dimana suplai gas sebagian besar negara-negara Eropa berasal dari Rusia.Sekretaris Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, pernah berkata di House Of Commons bahwa negara-negara Eropa harus meningkatkan upaya untuk melepaskan ketergantungan dari suplai gas Rusia dalam jangka panjang. Hal ini menunjukkan secara tidak langsung Inggris lebih condong untuk menetapkan sanksi ekonomi bagi Rusia seperti yang disarankan oleh AS.

(3)

Ada alasan mengapa Inggris, yang memang tidak tergabung dalam UE, mengambil sikap yang berbeda dengan negara-negara yang tergabung dalam UE. Hal ini dikarenakan mereka tidak akan terlalu mendapat dampak negatif jika setuju untuk menetapkan sanksi ekonomi yang juga berarti pemutusan hubungan ekonomi dengan Rusia. Jika Inggris tidak melakukan hubungan ekonomi dengan Rusia, mereka masih bisa melakukan hubungan ekonomi strategis dengan negara di luar regional Eropa yaitu AS yang notabene merupakan sahabat Inggris dalam

percaturan politik internasional yang memiliki sejarah dan hubungan trans-atlantik yang erat.Dan secara tidak langsung berarti Inggris meminta AS untuk ikut serta dalam masalah di Crimea.

Hal ini berbeda dengan dengan negara-negara UE seperti Jerman yang tidak memiliki hubungan ekonomi yang strategis dengan negara di luar regional Eropa.Tetapi ada kemungkinan alasan mengapa negara-negara UE tidak melakukan hubungan ekonomi dengan negara di luar Eropa. Jika mereka melakukan hubungan ekonomi dengan negara non-Eropa seperti AS, maka kemungkinan besar AS akan ikut campur dalam pengambilan keputusan mengenai tindakan apa yang akan diberikan kepada Rusia. Dengan kata lain, mereka tidak ingin negara dari luar

regional Eropa ikut campur dalam masalah di regional mereka.

Di sisi lain, aksi pendudukan Rusia berpotensi menciptakan bipolarisasi sistem politik dunia yang muncul saat Perang Dingin dan berakhir saat runtuhnya Uni Soviet pada 1991. Dengan Rusia menduduki Crimea dan Tiongkok yang sejauh ini masih ngotot dengan

pandangannya yang berbeda dalam sengketa Laut Tiongkok Selatan, ini menjadi semacam unjuk kekuatan bagi negara-negara yang dulunya termasuk kedalam Blok Timur yang notabene

merupakan rival dari negara-negara Blok Barat saat Perang Dingin dan jikamereka berhasil membangun kembali kekuatan Blok Timur serta membangkitkan dan menyebarkan ideologi Sosialisme yang mereka anut ke seluruh dunia sebagai tandingan dari ideologi Liberalisme Blok Barat maka mereka juga membantah pemikiran Francis Fukuyama yang lebih dikenal dengan

End of History.

(4)

memenuhi kebutuhannya terutama dalam bidang ekonomi, dan (2) “the struggle for recognition”, yang menjadi dasar dari perbuatan yang dilakukan manusia.Kedua hal ini, menurut Fukuyama, telah membawa perubahan dalam masyarakat dunia menuju masyarakat dengan nilai-nilai demokrasi dengan Liberalisme sebagai kiblat tunggal sistem politik internasional bersamaan dengan runtuhnya tirani yang disimbolkan sebagai sistem pemerintahan sosialisme Blok Timur.

Tantangan masa depan

Tentunya terlalu awal jika mengatakansekarang negara-negara Timur telah menciptakan kekuatan baru dunia dan bipolarisasi sistem politik dunia lewat aksi yang dilakukan oleh Rusia. Tetapi jika hal itu benar-benar terjadi, berarti akanada dua ideologi utama dalam dunia politik internasional yaitu Liberalisme dan Sosialisme. Hal itu akan menjadi tantangan bagi negara-negara berkembang karena mereka akan menjadi lahan subur bagi upaya masuknya pengaruh negara-negara dari kedua blok untuk menanamkan ideologi politiknya, baik dari yang mencoba mempertahankan status quo atau mengubah status quo.

Indonesia sebagai sebagai negara berkembang juga harus menghadapi tantangan ini. Berkaca pada pengalaman pertarungan Liberalisme dan Sosialisme di Semenanjung Korea dan Vietnam yang telah menyebabkan terjadinya Perang Korea dan Perang Vietnam, Indonesia harus menghadapi potensi perpecahan di dalam bangsanya, baik secara politik maupun konflik

bersenjata, sebagai efek tidak langsung pertarungan dua blok berbeda yang menganut dua ideologi politik tersebut. Tentunya kita tidak ingin negara kesatuan kita terbelah karena hal ini.

Kebangkitan Tiongkok sebagai Negara Blok Timur di kawasan Asia dapat membawa keuntungan bagi Indonesia dalam konteks hubungan bilateral terutama dalam bidang

ekonomi.Ditambah dengan adanya perjanjian perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN dan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang sangat mengesankan dalam beberapa tahun belakangan, Indonesia bisamelanjutkan kerjasama ekonomi dengan Tiongkok untuk membangun

(5)

record Tiongkok yang tidak pernah berperan dalam menjaga stabilitas regional juga harus menjadi catatan bagi pemerintah.Bukan tidak mungkin jika Indonesia bersengketa dengan Tiongkok maka Indonesia harus menghadapi militer Tiongkok.

Dalam dunia politik internasional, bipolarisasi sistem politik tentu juga dapat membuat Indonesia mengalami kesulitan untuk menjalankan politik luar negeri bebas-aktif dengan

bekerjasama dengan negara-negara salah satu blok tanpa harus membuat negara-negara dari blok lain merasa Indonesia memihak blok rivalnya. Hal ini sudah dibuktikan saat era Orde Baruketika Indonesia berhubungan dekat dengan AS tetapi tidak melakukan diplomatik dengan

Referensi

Dokumen terkait

karbon yang terdapat di lingkungan abiotik masuk ke lingkungan biotik.. Karbon dari lingkungan biotik akan kembali lagi ke lingkungan abiotic dalam. proses respirasi.

Lila Bismala, dkk (2014) mengidentifikasi beberapa permasalahan dalam pengelolaan umkm dalam aspek produksi terkait dengan manusia dan sistem kerja sebagai berikut: (1)

Pemberian insentif yang terarah pada hakikatnya merupakan tambahan penghasilan bagi tenaga kerja yang bersangkutan. Pemberian insentif yang sesuai dengan prestasi tenaga

Keputusan yang merupakan hasil dari kesepakatan dikalangan Nahdlatul Ulama mempunyai hirarki dan sifat tersendiri. Ini sesuai dengan Keputusan Muktamar Nahdlatul

Manusia yang bergantung pada segmen media tertentu akan terpengaruh secara kognitif, afektif, dan perilakunya oleh segmen-segmen tersebut, kemudian untuk mendukung teori ini

dimana menara tidak mengalami lentur trans)ersal akibat beban mati dan beban hidup berupa lalu lintas# dapat digunakan untuk menentukan dimensi akhir. Beban trans)ersal

Hasil penelitian menunjkan bahwa dimensi daya tarik perusahaan (nilai inovasi, nilai psikologi, nilai aplikasi dan nilai sosial) berpengaruh positif terhadap keinginan calon