Kompetensi Inti
3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisis komponen-komponen ekosistem dan interaksi antar
komponen tersebut
Tujuan
1. Siswa dapat medefinisikan pengertian ekosistem
2. Siswa dapat mengidentifikasi komponen-komponen ekosistem
3. Siswa dapat mengidentifikasi interaksi antar komponen ekosistem
4. Siswa dapat menjelaskan komponen-komponen ekosistem
5. Siswa dapat menjelaskan interaksi antar komponen ekosisem
6. Siswa dapat menentukan komponen-komponen ekosistem
7. Siswa dapat menentukan interaksi antar komponen ekosistem
8. Siswa dapat membandingkan komponen-komponen ekosistem
Pernahkah kalian berjalan-jalan di suatu persawahan di pagi hari? Selain
tanaman padi, apakah kalian menemukan makhluk hidup lain? Apakah belalang,
tikus, ular, katak, dan elang dapat kalian jumpai di tempat itu? Dapatkah kalian
menemukan hubungan antara makhluk hidup tersebut? Lalu, bagaimana hubungan
antara makhluk hidup tersebut dengan lingkungan hidupnya?
Ada hubungan timbal balik antara manusia, tumbuhan, dan tempat
tumbuhnya. Interaksi atau hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
yang membentuk suatu sistem ekologi inilah yang disebut dengan ekosistem . Pada
kenyataannya, makhluk hidup tidak dapat lepas dari lingkungannya, baik itu
makhluk hidup lainnya (biotik) maupun makhluk tak hidup (abiotik). Dengan
interaksi antara kedua komponen tersebut, ekosistem akan selalu tumbuh
berkembang sehingga menimbulkan perubahan ekosistem. Sumber utama
ekosistem adalah cahaya matahari. Ketika kalian berjalan-jalan ke laut, kalian akan
menemukan ekosistem laut. Demikian juga ketika kalian berjalan-jalan ke kebun,
pegunungan, sungai, dan kolam, kalian akan menemukan ekosistem kebun,
pegunungan, sungai, dan kolam. Apa sajakah satuan-satuan dalam ekosistem? Apa
saja komponen penyusun ekosistem? Bagaimanakah saling ketergantungan
antarmakhluk hidup? dalam handout ini, kalian akan mempelajari tentang
komponen pembentuk suatu hubungan Antara makhluk hidup itu dengan
lingkungannya. Berikut ini adalah peta konsep tentang yang akan kalian pelajari
A. Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah sistem alam yang dibentuk dari interaksi antara makhluk
hidup dengan faktor lingkungannya pada suatu kawasan tertentu.
Istilah ekosistem pertama kali dikenalkan oleh Tansley (1935) yang
mengemukakan bahwa hubungan timbal balik Antara mahkluk hidup dengan
faktor lingkungan di alam, sebenarnya membentuk suatu sistem yang tidak
dapat dipisahkan. Ilmu yang mempelajari mengenai ekosistem adalah ekologi.
B. Komponen-komponen Ekosistem
1. Komponen Biotik
Komponen Biotik merupakan bagian hidup dari lingkungan, termasuk
seluruh populasi yang berinteraksi dengannya. Contoh dampak faktor biotik
pada suatu lingkungan adalah penyerbukan bunga oleh angin. Komponen biotik
apat dibagi berdasarkan fungsinya, adalah:
a) Produsen, semua makhluh hidup yang dapat membuat makanannya
sendiri. Contohnya: makhluk hidup autotrof, seperti tumbuhan berklorofil.
b) Konsumen, semua makhluk hidup yang bergantung pada produsen sebagai
sumber energinya. Berdasarkan jenis makannya konsimen dibagi menjadi:
o Herbivor, konsumen yang memakan tumbuhan Contohnya:sapi,
kambing, dan kelinci.
o Karnivor, konsumen yang memakan hewan lain. Contohnya: harimau,
serigala, dan macan.
o Omnivor, konsumen yang memakan tumbuhan dan hewan.Contohnya:
manusia dan tikus.
c) Dekomposer, atau pengurai, semua makhluk hidup yang memperoleh
nutrisi dengan cara menguraikan senyawa-senyawa organik yang berasal
dari makhluk hidup yang telah mati. Contohnya: bakteri, jamur, dan cacing.
2. Komponen Abiotik
Merupakan semua bagian tidak hidup dari ekosistem. Peranan komponen
a) Kemampuan organisme untuk hidup dan berkembang biak bergantung pada
beberapa factor fisika dan kimia di lingkungannya.
b) Sebagai factor pembatas, faktor yang membatasi kehidupan organisme.
Contohnya, jumlah kadar air sebagai faktor pembatas yang menentukan
jenis organisme yang hidup di padang pasir. Komponen abiotik pada
ekosistem diantaranya: air, cahaya matahari, oksisgen, suhu, dan tanah.
C. Interaksi antar Komponen-komponen Ekosistem
Interaksi menunjukan adanya hubungan saling mempengaruhi yang dinamis
antar komponen biotik serta antar komponen biotik dan abiotik dalam
ekosistem. Interaksi antar komponen abiotik dapat berupa kondisi tanah,
kandungan zat hara, iklim, kandungan air, topografi yang secara langsung
maupun tidak langsung akan mempengaruhi faktor biotik.
1. Arus energi
Arus energi adalah perpindahan energy pada makhluk hidup yang
mendapatkan zat hara organik berenergi tinggi dari fotosintesis, baik secara
langsung maupun tidak langsung.Aliran energi merupakan perpindahan energy
2. Daur Biogeokimia
Merupakan perpindahan unsur-unsur kimia melalui makhluk hidup dan
lingkungan abiotic (tanah dan air). Daur biogeokimia berfungsi untuk mengatur
keseimbangan ekosistem. Dalam daur biogeokimia dikenal ada dua macam
daur:
Daur endafik, daur yang unsur kimiapada daur tersebut tidak pernah
membentuk gas di udara.
Daur atmosferik, daur yang unsur kimia pada daur tersebut mengalami
fase berbentuk gas di udara.
Unsur-unsur kimia yang dapat mengalami daur biogeokimia meliputi karbon,
nitrogen, hidrogen, oksigen, dan fosfor.
a. Daur Karbon
Daur biogeokimia dari CO2 yang terkandung di udara dan larut dalam air
akan membentuk persediaan unsur karbon (C) anorganik dan asal usul C
organik. Tanaman akan menyerap unsur karbon dalam bentuk CO2 di udara
sebagai bahan dasar pada proses fotosintesis. Di dalam proses tersebut tersebut,
Karbon dari lingkungan biotik akan kembali lagi ke lingkungan abiotic dalam
proses respirasi. Unsur karbon dari respirasi Unsur karbon dari respirasi dalam
bentuk CO2 atau dalam bentuk lain sebagai sisa-sisa metabolisme. Sisa- sisa
tanaman yang mati dalam bahan organik akan diuraikan oleh pengurai dan
unsur karbon dilepas ke udara sebagai CO2 .
b. Daur Nitrogen
Gambar 3 Daur Nitrogen
Cadangan nitrogen anorganik berupa gas N2 yang menyusun sekitar
78% udara. Dalam daur nitrogen ada lima tahap yang melibatkan mahkluk
hidup, yaitu:
1) Fiksasi nitrogen, Nitrogen di udara (N2) akan berubah menjadi
ammonia (NH3) oleh bakteri Rhizobium yang terdapat pada bintil
akar tanaman kacang-kacangan. Amonia akan berubah menjadi
nitrat (NO3) oleh bakteri nitrifikasi di dalam tanah.
2) Nitrifikasi, perubahan ammonia menjadi nitrat. Pada awalnya
bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus. Selanjutnya, bakteri
Nitrobacter akan mengubah nitrit (NO2-) menjadi nitrat (NO3). 3) Asimilasi, pada tahap ini nitrogen akan diserap oleh tumbuhan,
kemudian akan diasimilasi menjadi protein dan asam amino.
4) Amonifikasi, ketika tanaman mati, ikatan nitrogen akan pecah dan
oleh bakteri ammonia akan diubah menjadi ammonia kembali.
5) Dentrifikasi, Tahap perubahan bentuk nitrogen yang terjadi akibat
adanya bakteri denitridifikasi.
c. Daur Air (Hidrogen dan Oksigen)
Dalam siklus air terjadi empat tahap sebagai berikut:
1) Evaporasi, Proses penguapan zat cair menjadi gas berasal dari
aliran air, sungai, laut, hewan serta tanaman.
2) Traspirasi, Pengeluaran air dari tumbuhan dalam bentuk uap
3) Kondensasi, Proses perubahan gas menjadi cair
4) Presipitasi, Proses jatuhnya kembali zat cair ke bumi melalui
hujan.
d. Daur Fosfor
Merupakan daur yang lebih sederhana dibandingkan daur karbon atau daur
nitrogen. Daur fosfor terjadi diawali dari daratan hingga sedimen lautan. Air
akan membawa fosfor yang terdapat dibatuan dalam bentuk fosfat (PO43-).
Hewan akan memperoleh fosfat dari tumbuhan yang dimakannyaa, selanjutnya
jika organisme mati,fosfat akan diurai oleh decomposer menjadi fosfat
kembali.
PENGAYAAN
1. Berikan contoh interaksi antar komponen ekosistem di sekitar mu!
2. Bagaimana cara menjaga agar ekosistem dapat selalu stabil?
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A. (2004). Biology. Jakarta: Erlangga.
Ernawati. (2011). Biologi Kelompok Kesehatan dan Pertanian untuk SMA atau MK kelas X. Jakarta: Erlangga.
Miarsyah, M. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Erlangga.
Riandari, H. (2015). Biologi. Solo: Global.