BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teori
2.1.1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran menurut Kotler (2005:11) adalah suatu proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan
mereka menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk atau
jasa yang bernilai pada pihak lain.
Pemasaran menurut Tjiptono (2005:2) adalah sistem total aktivitas bisnis
yang dirancang untuk direncanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan produk, jasa, dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan
pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional.
Pemasaran menurut Sunarto (2006:4) adalah proses sosial yang didalamnya
individu dan sekelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak
lain. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh suatu
perusahaan dalam usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk
berkembang dan mendapatkan laba.
2.1.2. Bauran Pemasaran
Menurut Tjiptono (2008:30), bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang
kepada pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka
panjang dan merancang program taktik jangka pendek.
Menurut Madura (200 1:83), bauran pemasaran sebuah perusahaan adalah
kombinasi dari strategi produk, penentuan harga, distribusi, dan promosi yang
digunakan untuk menjual berbagai produk.
Unsur-unsur bauran pemasaran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Produk, merupakan bentuk penawaran yang ditujukan untuk mencapai tujuan
organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen. Penciptaan
suatu produk barang yang berbeda dari produk milik pesaing juga merupakan
faktor penting dalam konsep pemasaran. Salah satu konsep pemasaran adalah
fokus pada kemauan dan keinginan konsumen sehingga organisasi dapat
membedakan produknya dari produk yang ditawarkan oleh para pesaing.
2. Harga, merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk
mendapatkan suatu barang atau jasa. Harga berkenaan dengan kebijakan
strategis dan taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran,
dan tingkat diskriminasi harga di antara berbagai kelompok pelanggan.
Menurut Tjiptono (2008:174) ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu
perusahaan harus selalu meninjau kembali strategi penetapan harga
produk-produknya yang sudah ada di pasar diantaranya yaitu perubahan dalam
lingkungan pemasaran misalnya ada pesaing besar yang menurunkan
harganya dan pergeseran permintaan, misalnya terjadi perubahan selera
3. Promosi, meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan keunggulan,
manfaat produk tertentu kepada pelanggan potensial dan aktual. Yang perlu
diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi yang sangat
penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan untuk memasarkan produk yang
dijualnya.
4. Lokasi, kemudahan akses terhadap lokasi usaha bagi semua para pelanggan
dan calon pelanggan potensial. Suryana (2001:105), menyatakan bahwa
tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis,
menyenangkan, dan efisien. Memilih lokasi dekat dengan pelanggan perlu
untuk mempertahankan daya saing. Selain faktor kedekatan dengan
pelanggan, faktor kenyamanan juga mutlak diperhatikan.
2.1.3. Promosi
Pada hakikatnya, promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yaitu
aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/
membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar
bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan
yang bersangkutan.
Menurut Lupiyadi (2001:108) promosi adalah salah satu variabel dalam
bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam
memasarkan produk atau jasa.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa promosi berkaitan
lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli
dan selalu ingat akan produk tersebut.
2.1.4. Bauran promosi
Adapun jenis-jenis bauran promosi yang sering digunakan menurut Tjiptono
(2000:222), yaitu :
a. Penjualan Pribadi
b. Periklanan
c. Promosi Penjualan
d. Hubungan Masyarakat
2.1.4.1. Penjualan Pribadi
Penjualan pribadi adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan
calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan
membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan
mencoba dan membelinya.
Definisi di atas dapat dikatakan bahwa penjualan pribadi merupakan
komunikasi orang secara individual. Lain halnya dengan periklanan dan kegiatan
promosi lain yang komunikasinya bersifat masal dan tidak bersifat pribadi. Dalam
operasinya, penjualan personal lebih fleksibel dibandingkan dengan yang lain. Ini
disebabkan karena tenaga-tenaga penjualan tersebut dapat secara langsung
mengetahui keinginan, motif dan perilaku konsumen sekaligus dapat melihat reaksi
langsung konsumen, sehingga mereka dapat langsung mengadakan penyesuaian
Kotler (2004:224) penjualan pribadi adalah alat yang paling efektif biaya pada
tahapan lebih lanjut dalam proses pembelian, terutama dalam membangun referensi,
keyakinan, dan tindakan pembeli. Alasannya adalah karena penjualan pribadi, jika
dibandingkan dengan periklanan, memiliki tiga manfaat tersendiri, yaitu:
1. Konfrontasi Pribadi : penjualan pribadi mencakup hubungan yang hidup,
langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat
melihat kebutuhan dan karakteristik pihak lain secara lebih dekat dan segera
melakukan penyesuaian.
2. Mempererat : penjualan pribadi memungkinkan timbulnya berbagai jenis
hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai ke hubungan persahabatan.
3. Tanggapan : penjualan pribadi membuat pembeli merasa berkewajiban untuk
mendengarkan pembicaraan wiraniaga, pembeli terutama sekali harus
menanggapi, walaupun tanggapan tersebut hanya berupa suatu ucapan “Terima
Kasih” secara sopan.
2.1.4.2. Periklanan
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan
perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak
langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu
produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan
Tjiptono (2004:225) iklan merupakan salah satu bentuk bauran promosi yang
paling banyak digunakan oleh suatu perusahaan dalam mempromosikan produknya.
Paling tidak ini dapat dilihat dari besarnya anggaran belanja iklan yang dikeluarkan
setiap perusahaan untuk merek-merek yang dihasilkan.
Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa periklanan adalah seluruh proses
yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan iklan. Stoner
(2003:185) secara eksplisit menjelaskan bahwa iklan merupakan bentuk promosi
yang sangat berperan penting dalam mengubah image mengenai produk dan minat
dari konsumen untuk membeli suatu produk. Karenanya dalam memberikan
pengembangan potensi konsumen untuk memperbaiki minatnya membeli suatu
produk, harus dipahami konsep iklan yaitu:
a. Public Presentation
Public presentation merupakan suatu pendekatan memperkenalkan suatu
produk yang diiklankan oleh banyak informan tentang produk tersebut,
sehingga produk tersebut menjadi suatu yang lengkap dalam
penginformasiannya yang berdampak adanya ketegasan dari konsumen
untuk memilih alternatif sesuai dengan informasi yang
mengkonfirmasikannya tentang produk tersebut. Dengan kata lain, iklan
yang memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama tentang
b. Pervasiveness
Pervasiveness adalah pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk
dapat memantapkan penerimaan informasi tentang subyek atau obyek
pesan yang ingin disampaikan. Banyak konsumen dalam memilih sebuah
pesan iklan akan tergugah dengan pesan yang disampaikan apabila
informasi tentang produk tersebut sudah sering terdengar dan telah banyak
dibuktikan atas informasi yang diterimanya tersebut, sehingga menggugah
minat dari konsumen untuk menerima pesan iklan tersebut dan mengikuti
iklan tersebut untuk membeli produk atau mengikuti informasi yang
ditawarkan dari iklan tersebut.
c. Amplified Expressiveness
Amplified expressiveness adalah sifat dari pesan suatu iklan yang mampu
mendramatisasi suatu produk melalui gambar dan suara untuk menggugat
dan mempengaruhi perasaan konsumen untuk membeli suatu produk atau
tertarik pada jasa yang ditawarkan.
d. Impersonality
Impersonality adalah iklan yang sifatnya tidak memaksa konsumen untuk
memperhatikan dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang
monolog (satu arah). Bentuk iklan personalitas ini cenderung
menunjukkan iklan yang semata-mata memberikan informasi atau
pemberitahuan yang bersifat pribadi kepada konsumen yang secara tidak
langsung konsumen akan mempertimbangkan arti suatu pesan yang ada
2.1.4.3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan merupakan bentuk persuasi langsung melalui penggunaan
berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan
segera dan/atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli konsumen. Tjiptono
(2004:229) menyatakan bahwa tujuan dari promosi penjualan sangat beraneka ragam.
Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik konsumen baru,
mempengaruhi konsumennya untuk mencoba produk baru, mendorong konsumen
membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse
buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya) atau mengupayakan kerjasama yang
lebih erat dengan pengecer. Secara umum tujuan-tujuan tersebut dapat
digeneralisasikan menjadi:
1) Meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial dan/atau konsumen
akhir.
2) Meningkatkan kinerja pemasaran perantara.
3) Mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan iklan.
Secara keseluruhan teknik-teknik promosi penjualan merupakan taktik
pemasaran yang berdampak pada jangka sangat pendek. Malah kadang-kadang
penjualan hanya meningkat selama kegiatan promosi penjualan berlangsung. Promosi
penjualan juga tidak mampu meruntuhkan loyalitas konsumen terhadap produk lain,
bahkan promosi penjualan yang terlalu sering malah dapat menurunkan citra kualitas
barang/jasa tersebut, karena konsumen bisa menginterpretasikan bahwa barang/jasa
2.1.4.4. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat adalah tindakan yang diambil dengan tujuan
menciptakan atau memelihara kesan yang baik dan menyenangkan bagi masyarakat.
Hubungan masyarakat menurut Simanjuntak (2003:29) adalah fungsi manajemen
yang mengevaluasi perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur dari
individu atau organisasi dengan keinginan publik, dan merencanakan serta
menetapkan programaksi agar public dapat menerima dan memahami. Hubungan
masyarakat dapat melakukan satu atau semua fungsi berikut ini :
1. Hubungan pers, yaitu menciptakan dan menempatkan informasi bernilai
berita dalam media untuk menarik perhatian terhadap orang, produk atau
jasa.
2. Publisitas Produk, yaitu dengan mempublikasikan produk tertentu.
3. Kegiatan Masyarakat, yaittu memupukdan mempertahankan hubungan
komunitas nasional dan local.
4. Melobi, yaitu dengan membangun dan mempertahankan hubungan dengan
anggota legislatif dan pejabat pemerintah untuk mempengaruhi peraturan
perundang-undangan
5. Hubungan investor, yaitu mempertahankan hubungan dengan pemegang
saham dan lain-lain dalam komunitas keuangan.
6. Pengembangan, yaitu hubungan masyarakat dengan donor anggota
2.1.5. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian seseorang merupakan hasil yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi antara faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologi (Setiandi,
2003:11). Faktor – faktor ini berguna untuk mengidentifikasi pembeli yang mungkin
memiliki minat besar terhadap suatu produk. Pembelian meliputi keputusan
konsumen mengenai apa yang dibeli, kapan membeli, membeli atau tidak, dimana
membeli dan bagaimana rasanya ketika sudah membeli.
Pembelian yang dilakukan oleh konsumen dapat dibedakan menjadi tiga
kelompok, yaitu:
a. Pembelian yang terencana
Bila konsumen telah menentukan pilihan produk dan merek jauh sebelum
pembelian dilakukan.
b. Pembelian yang separuh terencana
Jika saat konsumen ingin membeli suatu produk tertentu tapi belum
memutuskan merek produk yang akan dibelinya. Namun, apabila saat ditoko
barulah konsumen melihat dan memutuskan produk yang akan dibelinya.
c. Pembelian yang tidak direncana
Saat konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk tanpa
2.1.5.1. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Menurut Setiadi ( 2003:16) proses pembelian yang spesifik terdiri dari:
a. Pengenalan Masalah
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya kebutuhan. Pembeli
menyadari adanya perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang
diinginkan. Kebutuhan ini dapat dibedakan antara kebutuhan eksternal dan kebutuhan
internal. Seperti, seseorang yang melihat suatu box minuman dan menimbulkan
keinginan suatu kebutuhan yang didasarkan rangsangan internal, yaitu rasa haus,
lapar,capek atau seks meningkat sampat ke tingkat tertentu dan berubah menjadi
dorongan.
b. Pencarian Informasi
Pencarian informasi dapat dibedakan menjadi dua tingkatan, situasi
pencarian yang kebih ringan dinamakan perhatian yang menguat. Padatahap ini,
konsumen akan mencari informasi tentang produk yang akan dibeli. Selanjutnya,
akan mencari informasi aktif tentang produk yang akan dibelinya.
c. Evaluasi Alternatif
Setelah memiliki informasi yang cukup lengkap, maka konsumen tersebut
mengevaluasi alternatif yang ada. Dalam mengevaluasi, konsumen dapat
menggunakan kalkulasi yang ketat dan berfikir tentang barang yang akan dibeli.
d. Keputusan Membeli
Konsumen dalam tahap evaluasi membentuksikap terhadap produk -
produk yang diinginkan. Kemungkinan mereka menginginkan pembelian untuk
tercapai. Namun, dalam tahap membeli merupakan langkah konsumen setelah
melakukan berbagai pertimbangan, yang akhirnya menentukan pembelian atau tidak.
e. Perilaku Sesudah pembelian
Setelah pembelian terhadap suatu produk, konsumen akan merasakan suatu
akibat dari produk yang dihasilkan yaitu kepuasan dan ketidakpuasan. Ketika
konsumen merasa puas, kita harus mencoba menjalin dan memperhatikan hubungan
kita dengan mereka. Ketika konsumen merasa tidak puas, kita harus mencoba
mencari tahu penyebab ketidakpuasan tersebut dan berusaha menarik kembali
pelanggan tersebut.
2.1.6. Peneliti Terdahulu
Penelitian terdahulu telah dilakukan oleh Putra (2012) yang berjudul
”Pengaruh Strategi Bauran Promosi Produk Mobil Toyota Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Auto 2000 Medan Amplas”. Hasil yang didapat dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa penjualan pribadi (personal selling), periklanan
(mass selling), promosi penjualan (sales promotion) dan hubungan masyarakat
(public relations) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian mobil merek Toyota pada Konsumen Auto 2000 Medan Amplas.
Periklanan (Mass selling) yang merupakan variabel paling dominan mempengaruhi
keputusan pembelian mobil merek Toyota pada Konsumen Auto 2000 Medan
Amplas.
Tarihoran (2011) dengan judul ”Analisis Bauran Promosi Terhadap
menunjukkan bahwa personal selling, mass selling, sales promotion, public relations
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen terhadap
pembelian Sepeda Motor secara kredit pada PT. Adira Finence Ro Tebing Tinggi.
Personal selling yang merupakan variabel paling dominan mempengaruhi keputusan
konsumen terhadap pembelian sepeda motor secara kredit pada PT. Adira Finence Ro
Tebing Tinggi.
Ningsih (2012) dengan judul ”Pengaruh Strategi Bauran Promosi Kartu
Perdana XL Terhadap Keputusan Pembelian pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi
USU”. Hasil yang didapat dalam penelitian ini menunjukkan bahwa periklanan,
promosi penjualan, hubungan masyarakat dan pemasaran langsung berpengaruh
secara positif dan signifikan Terhadap Keputusan Pembelian pada Mahasiswa
Manajemen Ekstensi USU. Namun untuk variabel penjualan pribadi perpengaruh
secara negatif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kartu perdana XL.
Selpiah (2012) dengan judul ” Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian pada Toko Secondhead Outlet Makassar ”. Bauran promosi yang terdiri
dari penjualan pribadi, periklanan, promosi penjualan dan hubungan masyarakat
berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan Pembelian pada Toko Secondhead
Outlet Makassar. Penjualan pribadi yang merupakan variabel paling dominan
mempengaruhi keputusan Pembelian pada Toko Secondhead Outlet Makkasar.
Tarigan (2011) judul ”Analisis Strategi Bauran Promosi Peningkatan Market
Share (Studi kasus pada Majestyk dan Cake Shop Padang Bulan Medan)”. Hasil yang
didapat dalam penelitian ini menunjukkan bahwa periklanan, promosi penjualan,
positif dan signifikan terhadap peningkatan Market Share pada Majestyk dan Cake
Shop Padang Bulan Medan. Promosi penjualan yang merupakan variabel paling
dominan mempengaruhi peningkatan Market Share pada Majestyk dan Cake Shop
Padang Bulan Medan.
2.2. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu masalah yang ditentukan
untuk memudahkan suatu masalah yang terjadi. Berdasarkan perumusan masalah
yang telah diuraikan, maka penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut: bauran
promosi berpengaruh dan signifikan terhadap .keputusan pembelian.
2.3. Definisi Konsep
Konsep adalah istilah atau definisi yang digunakan untuk menggambarkan
secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok individu yang menjadi pusat perhatian
ilmu sosial. Konsep teoristis diajukan untuk menjawab permasalahan yang diteliti,
maka perlu diadakan definisi konsep. Adapun konsep dari penelitian ini adalah:
Penjualan pribadi adalah alat yang paling efektif pada sejumlah tahap tertentu
dalamproses pembelian, khususnya dalam bentuk referensi, keyakinan, dan tindakan
pembelian.. Proses ini melibatkan interaksi antara dua orang atau lebih sehingga
setiap orang dapat mengamati kebutuhan dan karakteristik pihak lain dan melakukan
penyesuaian diri dengan cepat. Penjualan Pribadi yang merupakan salah satu bauran
promosi yang dilakukan oleh Saffana Collections, dimana pelanggan dapat
berinteraksi langsung dengan penjual atau wiraniaga yang ada di toko Saffana
bertanya langsung kepada wiraniaga mengenai produk-produk yang dijual di Saffana
Collections
Periklanan adalah segala bentuk prestasi non pribadi dan promosi gagasan,
barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Banyaknya bentuk
periklanan ternyata secara unik juga mempengaruhi bauran promosi secara
keseluruhan. Iklan dapat menjangkau begitu banyak pembeli yang tersebar di
berbagai tempat. Iklan yang dilakukan Saffana Collections melalui media cetak yaitu
majalah dan katalog yang memudahkan pelanggan mendapatkan informasi tentang
berbagai jenis produk, program untuk pelanggan
Promosi penjualan merupakan bentuk persuasi langsung melalui penggunaan
berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan
segera dan/atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli konsumen. Promosi
penjualan yang dilakukan oleh Saffana Collections adalah seperti melakukan kegiatan
formal dan informal, Pemberian insentif dan Souvenir, serta mensponsori sebuah
event ataupun kegiatan perlombaan fashion show
Hubungan masyarakat adalah tindakan yang diambil dengan tujuan
menciptakan atau memelihara kesan yang baik dan menyenangkan bagi masyarakat.
Hubungan masyarakat juga merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu
perusahaan untuk mempengaruhi opini, persepsi, keyakinan dan sikap berbagai
kelompok terhadap perusahaan tersebut. Saffana Collections menerapkan hubungan
masyarakat dengan mengadakan kegiatan dan menjaga hubungan dengan pelanggan.
Keputusan Pembelian adalah proses pengintregrasian pengetahuan mengenai
alternative dalam memilih produk yang akan dibeli. Konsumen toko Saffana
Collections melakukan keputusan pembelian setelah mengenali kebutuhan, mencari
informasi dan mengevaluasi alternative dalam memilih produk yang akan dibeli.
2.4. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya
mengukur suatu variable atau suatu informasi ilmiah yang amat membantu peneliti
lain yang ingin menggunakan variable yang sama.
Variabel bebas atau independen (X) yaitu variable yang mempengaruhi
variable dependen. Adapun yang menjadi variable bebas dari penelitian ini adalah:
1. Penjualan Pribadi (X1), adalah kegiatan yang dilakukan dalam bentuk komunikasi
langsung (tatap muka) antara penjual dengan calon pelanggan untuk
memperkenalkan suatu produk.
Indikatornya adalah :
a. teknik penyampaian
b. penguasaan produk yang ditawarkan
c. hal yang disampaikan.
2. Periklanan (X2), adalah media informasi yang dimiliki oleh perusahaan lalu
disampaikan ke khalayak ramai.
Indikatornya adalah:
a. daya tarik iklan
b. katalog dan majalah
3. Promosi penjualan (X3), adalah kegiatan yang dilakukan dalam bentuk pemberian
insentif guna merangsang pembelian yang dilakukan oleh konsumen.
Indikatornya adalah:
a. Kegiatan formal dan Informal
b. Pemberian insentif
c. Souvenir
d. Sponsor
4. Hubungan Masyarakat (X4), adalah kegiatan yang dilakukan dalam bentuk
komunikasi antara perusahaan dan pelanggan, dimana untuk menumbuhkan citra
yang baik dimata pelanggan.
Indikatornya adalah :
a. Menjalin hubungan
b. Kegiatan sosial
c. Pengembangan program pendidikan.
Variable terikat atau dependen (Y), yaitu variable yang nilainya dipengaruhi oleh
variable independen (X). Adapun yang menjadi variable terikat dalam penelitian ini
adalah Keputusan Pembelian (Y), yang merupakan proses pengintregrasian
pengetahuan mengenai cara konsumen untuk mengenali kebutuhan, mencari
informasi dan mengevaluasi alternative dalam memilih produk yang akan dibeli.
Indikatornya adalah :
a. kesadaran akan kebutuhan
b. pencarian informasi
d. rekomendasi
e. keunggulan produk yang ditawarkan
2.5. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Bab ini memuat latar belakang perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Bab ini memuat kerangka teori, penelitian terdahulu,
definisi konsep, definisi operasional, hipotesis dan
sistematika penulisan.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini memuat bentuk penelitian, informan penelitian,
teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV : Hasil dan Pembahasan
Bab ini menguraikan tentang sejarah daerah penelitian,
struktur organisasi, pembagian kerja, fungsi bidang
pada toko Saffana Collection. identitas responden,
distribusi jawaban, klasifikasi data, pengujian hipotesa
dan koefisien frekuensi, analisis data yang diperoleh
pada saat penelitian dan memberikan interpretasi atas
BAB VI : Kesimpulan dan Saran
Bab ini sebagai akhir yang disajikan adalah kesimpulan