• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 IMAN KEPADA HARI AKHIR - 03. Iman kepada Hari Akhir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 3 IMAN KEPADA HARI AKHIR - 03. Iman kepada Hari Akhir"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

IMAN KEPADA HARI AKHIR

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

3. Meningkatkan keimanan kepada Hari Akhir

3.1. 3.2. 3.3.

Menjelaskan pengertian beriman kepada Hari Akhir

Menyebutkan ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan hari Akhir Menceritakan proses kejadian kiamat sughro dan kubro seperti terkandung dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits

Dalam berbagai ayat-Nya Allah SWT menjelaskan bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara dan tidak lama. Dalam waktu yang hanya sebentar itu manusia diperintahkan untuk mengabdi kepada Allah SWT sebagai pencipta manusia dan manusia juga diperintahkan untuk berbuat baik kepada sesama manusia sehingga hidupnya bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Dalam sebuah hadisnya Rasulullah saw. menjelaskan bahwa kehidupan di dunia merupakan ladang untuk menanam. Kalau yang ditanam adalah kebaikan, maka kelak di akhirat akan panen kebaikan. Sebaiknya jika yang ditanam adalah keburukan maka kelak yang akan dipanen adalah keburukan yang diperbuatnya.

Saat manusia menuai (memanen) amal perbuatannya di akhirat itulah kehidupan yang kekal dan abadi. Firman Allah SWT :

ﻰٰﻘ

ﹸﺓ

ﺧﻵﹾ

)

ﻰﻠ

ﻋﻻﺍ

ﻮﺳ

:

۱٨

(

Artinya: “Kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal”

Dengan demikian, dalam hidup ini manusia tidak boleh takabur, sombong, dan banyak berbuat maksiyat, jika menginginkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Alam semesta termasuk dunia seisinya diperuntukkan bagi manusia. Terserah manusia mau diapakan dunia ini, apakah akan dimanfaatkan sebaik-baiknya atau mau dirusak seperti dikuras tambangnya, ditebang pohon-pohonnya dengan tidak memikirkan ekosistemnya sehingga terjadi tanah longsor atau banjir bandang.

Allah SWT memberi kebebasan kepada semua sebagai umat-Nya untuk melakukan apa saja dalam hidupnya. Namun manusia diingatkan bahwa pada hakekatnya hidup hanya sementara, yang kekal adalah kehidupan di akherat nanti. Kehidupan manusia di dunia ini ada batasnya. Adapun batasan antara kehidupan seseorang di dunia dan akhirat adalah kematian. Adapun batas antara kehidupan dunia dan akhirat secara keseluruhan adalah terjadinya kiamat. Untuk memahami tentang kiamat, pelajarilah pembahasan berikut ini

A. Pengertian Beriman Kepada Hari Akhir

Beriman kepada hari kiamat merupakan rukun iman yang kelima, artinya bahwa umat Islam harus yakin dan percaya bahwa hari kiamat itu pasti akan datang dan kelak manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan dari Allah SWT.

ﹺﺭ

ﻮ

ﹸﻘ

ﻲﻓ

ﻦ

ﹸﺚ

َﷲﺍ

ﱠﻥﹶ

ﺎ

ﻬﻴ

ﻓ

ﺐ

ﺗ

ﻋﺎﺴﻟ

ﱠﻥﹶ

)

ﺞﳊﺍ

ﻮﺳ

:

٧

(

Artinya : “Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tidak ada keraguan padanya dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur” (QS Al-Hajj: 7)

(2)

pada hari itu semua benda yang di langit sudah tidak beraturan lagi. Baik bintang, planet, maupun bulan saling bertabrakan. Gunung-gunung meletus, hancur, dan bertaburan. Badai, ombak sangat dahsyat, manusia pontang-panting tidak dapat mengenali sanak saudaranya, yang akhirnya semua kehidupan hancur dan mati. Tidak hanya manusia saja yang mati, semua tumbuhan, hewan, kuman, bakteri, virus, jin, syaitan, bahkan semua malaikat termasuk malaikat pencabut nyawapun juga mati, kecuali Allah SWT Yang Maha Hidup.

Kejadian mengenai hari kiamat digambarkan oleh Allah SWT begitu dahsyat, sebagaimana tertuang dalam surat Al Qariah dan surat Az Zalzalah berikut ini :

ﺙﻮﹸﺜ

ﻤﹾ

ﹺﺵﺍ

ﺎﹶ

ﺱﺎﻨ

ﹸﻥﻮﹸﻜ

ﻮ

)

٤

(

ﹺﺵﻮﹸﻔ

ﻤﹾ

ﹺﻦ

ﻬﻌ

ﺎﹶ

ﹸﻝﺎ

ﹺﺠﹾ

ﹸﻥﻮﹸﻜ

)

٥

(

Artinya : “Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.”

ﺖﹶ

ﹺﺰ

ﹺﺇ

َﻷ

ﹺﺯ

ﺽ

ﺎ

ﻬﹶ

)

۱

(

ﺖ

ﺟ

ﺧﹶ

َﻷ

ﺎ

ﻬﹶ

ﺎﹶ

ﺽ

)

۲

(

Artinya : “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya,”

Para ulama mengelompokkan kiamat menjadi dua macam, yaitu :

1. Kiamat sugra (kiamat kecil), yaitu saat sesuatu yang menjadi bagian dari alam semesta ini mengalami kerusakan. Misalnya, matinya seseorang karena sakit, kecelakaan, tsunami, tanah longsor, dan sebagainya. Kematian ini hanya dialami sebagian kecil umat manusia yang ada di dunia.

2. Kiamat kubro (kiamat besar) yaitu saat kerusakan/kehancuran alam semesta yang terjadi secara menyeluruh. Alam dunia musnah dan berganti dengan alam yang baru yakni alam akhirat (alam yang terakhir yang sesudah itu tidak akan ada alam lagi). Kiamat ini dialami oleh seluruh makhluk hidup di jagad raya tanpa kecuali. Karena kejadiannya secara menyeluruh, bisa dibayangkan bahwa suasana saat itu mencekam dn sangat dahsyat. Allah SWT memang Maha Besar, tak ada satupun kekuatan yang mampu menghalangi kehendak-Nya.

B. Kejadian Kiamat Kubro

Kiamat kubro memang belum terjadi, sehingga tak ada seorangpun yang mengetahui kejadian yang sebenarnya. Namun kita dapat mengetahuinya dari firman-firman Allah SWT dan Hadis Nabi saw. Adapun kejadian kiamat kubro digambarkan oleh Allah SWT dan rasulNya adalah sebagai berikut :

1. Malaikat Israfil meniup sangkakala untuk yang pertama kali. Semua makhluk akan mati, kecuali yang dikehendaki hidup oleh Allah SWT.

Firman Allah SWT dalam surat Az Zumar [39] : 68

ﻮﱡﺼﻟ

ﻲﻓ

ﺦﻔ

ٰﻤﺴﻟ

ﻲﻓ

ﻦ

ﻖﻌ

ﺼﹶ

ﹺﺭ

ﻲﻓ

ﻦ

ﺕﺍ

َﻷ

ﹺﺇ

ﹺﺽ

ﱠﻻ

ﻦ

َﺀ

ُ

ﷲﺍ

Artinya : “Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).”

2. Langit menjadi terpecah-pecah, matahari digulung, bintang-bintang berjatuhan, lautan meluap dan menjadi panas, gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan, dan manusia seperti anai-anai berterbangan.

Firman Allah SWT dalam surat Al Muzzamil [73] : 18

ﻤﺴﻟ

ﻮ

ﺪ

ﻋ

ﻥﺎﹶ

ﻪ

ﹺﺑ

ﻄﹶ

ُ

(3)

QS. Al Qari'ah [101] : 4-5

ﻮﹸﻜ

ﻮ

ﻮﹸﺜ

ﻤﹾ

ﹺﺵﺍ

ﺎﹶ

ﺱﺎﻨ

ﹸﻥ

ﻮﹸﻜ

ﺙ

ﹸﻥ

ﻮﹸﻔ

ﻤﹾ

ﹺﻦ

ﻬﻌ

ﺎﹶ

ﹸﻝﺎ

ﹺﺠﹾ

ﹺﺵ

Artinya : “Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.”

Rasulullah saw. juga menjelaskan mengenai kejadian kiamat sebagai berikut :

ِ

ﷲﺍ

ﺪ

ﻦ

ﻝﺎﹶ

ﺎ

ﻤ

ﻬ

ُ

ﷲﺍ

ﻲﺿ

ﻤ

ﹺﻦ

:

ﻢﱠﻠ

ﺳ

ﻪ

ﷲﺍ

ُ

ﻰﱠﻠ

ِ

ﷲﺍ

ﹸﻝﻮ

ﺳ

ﻝﺎﹶ

ﺎ

ﹸﻝﻮﹸﻘ

ﻢﹸﺛ

ﻰ

ﻤ

ﻩ

ﺪ

ﹺﺑ

ﻦ

ﻫﹸﺬ

ﺧﹾ

ﻢﹸﺛ

ﺔ

ﺎ

ﻘ

ﻮ

ﺕﺍ

ﻭﺎ

ﻤﺴﻟ

ﱠﻞ

ﺟ

ﺰ

ﱠﻠ

ﻱﹺﻮﹾ

ﻄ

ﻥﻭ

ﺎﺒ

ﺠﹾ

ﻦ

ﻚﻠ

ﻤﹾ

ﻚﻠ

ﻤﹾ

ﺎ

ﹸﻝﻮﹸﻘ

ﻢﹸﺛ

ﻪ

ﻟ

ﺎ

ﻤﺸﹺﺑ

ﲔﺿ

ﻱﹺﻮﹾ

ﻄ

ﻢﹸﺛ

ﻥﻭ

ﺒ

ﻜ

ﻤﹾ

ﻥﻭ

ﺒ

ﻜ

ﻤﹾ

ﻦ

ﻥﻭ

ﺎﺒ

ﺠﹾ

ﻦ

)

ﻢﻠ

ﺴﻣ

ﻯﺭ

ﺎﺨﺒ

ﻭﺭ

(

Artinya : “Diriwayatkan daripada Abdullah bin Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda:, Bahwa pada Hari Kiamat Allah SWT. melipat langit kemudian menggenggamnya dengan tangan kanan lalu berfirman: Akulah Raja! Di manakah orang yang gagah perkasa? Di manakah orang yang menyombongkan diri? Kemudian Allah SWT melipat bumi dengan tangan kiri-Nya lalu berfirman: Akulah Raja! Di manakah orang yang gagah perkasa? Di manakah orang yang menyombongkan diri ?” (HR. Bukhari dan Muslim)

Setelah kejadian yang maha dahsyat itu, semua manusia akan mati dan mengalami proses khidupan di alam akhirat sebagai berikut :

1. Alam Barzah (Yaumul Barzah)

Alam barzah yang dikenal dengan alam kubur yang merupakan permulaan pintu gerbang menuju akhirat atau batas antara alam dunia dengan alam akhirat. Di alam kubur manusia akan bertemu dan akan ditanyai oleh malaikat Munkar dan Nakir tentang segala amalnya terutama iman dan shalat lima waktu. Apabila shalatnya bagus bisa menutup kekurangan amal yang lain. Sabda Rasulullah saw. :

ﻪ

ﺗ

ﻝﺎﹶ

ﻢﹺﻬﻟ

ﺎ

ﹺﻧ

ﻉ

ﻊ

ﻤ

ﺴ

ﻧ

ﹺﺇ

ﺎ

ﺤ

ﺻﹶ

ﻰﱠﻟ

ﻮ

ﻩ

ﹺﺮ

ﻲﻓ

ﻊﺿ

ﹺﺇ

ﺪ

ﱠﻥﹺﺇ

ﻥﺎـﹶ

ﻜﹶ

ﺪ

ﻬ

ﺷﹶ

ﹸﻝﻮﹸﻘ

ﻦﻣ

ﺆ

ﻤﹾ

ﺎﻣ

ﻝﺎﹶ

ﹺﻞ

ﺟﺮ

ﺬ

ﻲﻓ

ﹸﻝﻮﹸﻘ

ﺖ 

ﹸﻛ

ﺎ

ﻥﺎﹶ

ﻮﹸﻘ

ﻪ

ﹺﻧ

ﺪﻌ

ﺪ

ﻧ

ﻦﻣ

ﺪ

ﻪ

ﹺﺑ

ﱠﻠ

ﻚﹶ

ﺪ

ﺪﹶ

ﹺﺭ

ﺎﻨ

ﻦﻣ

ﻙﺪ

ﻰﹶ

ﹺﺇ

ﹸﻈ

ﹸﻝﺎﹶ

ﻝﺎﹶ

ﹸﻟ

ﻮ

ﺳ

ﻪ

ﱠﻠ

ﺔ

ـﻨ

ﺠﹾ

ﺎﻌ

ﻤ

ﺎ

ﻤ

ﻫﺍ

ﻢﱠﻠ

ﺳ

ﻪ

ﱠﻠ

ﻰﱠﻠ

ﻪ

ﱠﻠ

ﱡﻲﹺﺒ

ﻝﺎﹶ

)

ﻢﻠ

ﺴﻣ

ﻯﺭ

ﺎﺨﺒ

ﻭﺭ

(

Artinya : “Apabila seseorang hamba dikebumikan di dalam kuburnya kemudian ditinggalkan oleh kawan-kawannya niscaya dia akan mendengar bunyi hentakan tapak kaki mereka. Selanjutnya dia akan didatangi oleh dua malaikat (Munkar dan Nakir) lalu mendudukkannya dan bertanya: Apa pendapatmu tentang Nabi Muhammad s.a.w ?.Baginda bersabda lagi: Sekiranya dia seorang mukmin, niscaya dia akan menjawab: Aku bersaksi bahwa dia hamba Allah dan pesuruh-Nya. Lalu diberitahu kepadanya: Lihatlah tempatmu di neraka, sesungguhnya Allah telah menggantikannya dengan surga. Nabi s.a.w bersabda: Dia dapat melihat kedua-duanya yaitu surga dan neraka”. (HR. Bukhari dan Muslim)

(4)

kepada Allah SWT dan berbuat kejahatan akan memperoleh siksa kubur, keadaan seperti ini berjalan sampai manusia dibangkitkan kembali dari alam kubur.

Di alam kubur tersebut manusia telah merasakan tanda-tanda, apakah dalam perjalanan selanjutnya di akan mendapatlan pertolongan dari Allah atau dia akan mendapatkan kemurkaan dari Allah. Orang yang rajib beribadah dan senantiasa berbuat kebajikan akan diperlihatkan kepadanya hal-hal yang menyenangkan dan membuat kehidupannya di alam kubur menyenangkan.

Sebaliknya orang yang selalu berbuat keburukan semasa hidup di dunia, maka akan diperlihatkan kepadanya kejadian-kejadian yang menakutkan dan membuat kehidupannya dia lam kubur menjadi resah dan terus menerus dihantui oleh kecemasan.

Sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah saw. :

ﺎ

ﻤ

ﻬ

ﱠﻠ

ﻲﺿ

ﻤ

ﹺﻦ

ﹺﻦ

:

ﹺﺇ

ﻢﹸﻛ

ﺪ

ﺣﹶ

ﱠﻥﹺﺇ

ﻝﺎﹶ

ﻢﱠﻠ

ﺳ

ﻪ

ﱠﻠ

ﻰﱠﻠ

ﻪ

ﱠﻠ

ﻝﻮ

ﺳ

ﱠﻥﹶ

ﺓ

ﺪ

ﺎﹺﺑ

ﺪ

ﻪ

ﺽﹺﺮ

ﺕﺎ

ﻥﺎﹶ

ﻥﹺﺇ

ﺔ

ﻨ

ﺠﹾ

ﹺﻞ

ﻫﹶ

ﻦﻤﹶ

ﺔ

ﻨ

ﺠﹾ

ﹺﻞ

ﻫﹶ

ﻦﻣ

ﻥﺎﹶ

ﻥﹺﺇ

ﻲﺸ

ﺔ

ـ

ﺎ

ﻘ

ﻮـ

ﻪ

ﹺﺇ

ﱠﻠ

ﻚﹶ

ﻰﺘ

ﻙ

ﺪ

ﺬ

ﹸﻝﺎﹶ

ﹺﺭ

ﺎﻨ

ﹺﻞ

ﻫﹶ

ﻦﻤﹶ

ﹺﺭ

ﺎﻨ

ﹺﻞ

ﻫﹶ

ﻦﻣ

)

ﻭﺭ

ﻢﻠ

ﺴﻣ

ﻯﺭ

ﺎﺨﺒ

(

Artinya : “Diriwayatkan daripada Ibnu Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Apabila seseorang itu mati, akan diperlihatkan tempatnya setiap pagi dan petang. Sekiranya dia di kalangan ahli Syurga, akan diperlihatkan kepadanya Syurga. Sekiranya dia dari kalangan ahli Neraka, akan diperlihatkan kepadanya Neraka. Diberitahu kepadanya: Inilah tempatmu sehingga kamu dibangkitkan oleh Allah pada Hari Kiamat”. HR. Bukhari dan Muslim)

2. Yaumul Ba’as

Yaumul ba’as adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur menuju ke padang mahsyar setelah ditiupkan sangkakala yang kedua oleh malaikat Israfil. Semua manusia mulai zaman Nabi Adam AS sampai manusia terakhir bangkit dari kubur, Mereka dalam keadaan yang bermacam-macam, sesuai dengan amal perbuatannya pada waktu di dunia. Firman Allah SWT :

ﻥﻮﹸﻠ

ِ

ﺴ

ﻢﹺﻬّﹺﺑ

ﻰﹶ

ﹺﺇ

ﺙﺍ

ﺪ

ﺟَﻷﹾ

ﻦﻣ

ﻢ

ﹺﺈﹶ

ﹺﺭ

ﻮﱡﺼﻟ

ﻲﻓ

ﺦﻔ

)

ﺲﻳ

ﻮﺳ

:

٥۱

(

Artinya: “Dan ditiupkanlah sangkakala (kedua kalinya) maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka”. (Q.S. yaasin:51)

QS. Az Zalzalah ayat 6

ﻢ

ﻬﹶ

ﺎ

ﻤ

ﻋﹶ

ﻭ

ﻟ

ﺎﺗ

ﺎ

ﺷﹶ

ﺱﺎﻨ

ﺪ

ﺼ

ﺬﺌ

ﻮ

Artinnya :“Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka”. (QS. Az Zalzalah : 6

Sebagian orang karena kesombongannya tidak meu percaya tentang kejadian hri akhir ini. Orang-orang seperti ini kelak akan tercengang, menyesal, malu, lantas menundukkan kepalanya. Mereka merasa kebingungan dan sangat panik, karena tidak pernah menduga hal semacam ini akan terjadi. Orang-orang yang ingkar ini diibaratkan Allah SWT seperti belalang yang beterbangan ke sana kemari karena cemas, panik, dan bingung.

(5)

ﺸ

ﺩﺍ

ﻢ

ﻬﻧ

ﺙﺍ

ﺪ

ﺟﹶ

ﻦﻣ

ﻥﻮ

ﺟ

ﺨ

ﻢ

ﻫ

ﺎ

ﺼ

ﺎﻌ

ﺸ

Artinya : “sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan,”

Dalam sebuah hadisnya Rasulullah saw. bercerita kepada istrinya, Siti Aisyah bahwa pada hari kiamat manusia akan dibangkitkan dalam keadaan telanjang dan belum berkhitan. Siti Aisyah bertanya : “Wahai Rasulullah! Adakah kaum lelaki dan wanita akan melihat di antara satu sama lain? Baginda bersabda: Wahai Aisyah! Urusan ketika itu lebih penting dari memandang kepada orang lain.”

Setelah dibangkitkan, seluruh manusia berbondong-bondong menuju padang mahsyar. Mereka semua berjalan. Orang-orang yang saleh berjalan dengan menggunakan dua kakinya. Namun, orang-orang yang ingkar berjalan dengan kepalanya (mukanya). Orang yang senantiasa berwudu tampak putih bersih dan bersinar wajahnya.

Hadis Rasulullah saw.

ﺔ

ﺎ

ﻘ

ﻮ

ﻪ

ﹺﻬ

ﺟ

ﻰﹶ

ﻓ

ﺎﹶ

ﻜﹾ

ﺸ

ﺤ

ﻒ

ﻪ

ﱠﻠ

ﻝﻮ

ﺳ

ﺎ

ﻝﺎﹶ

ﺎﹰ

ﺟ

ﱠﻥﹶ

ﻱﺬﱠﻟ

ﺲ

ﻝﺎﹶ

ﺔ

ﺎ

ﻘ

ﻮ

ﻪ

ﹺﻬ

ﺟ

ﻰﹶ

ﺸ

ﻤ

ﻥﹶ

ﻰﹶ

ﺭ

ﺩﺎﹶ

ﺎ

ﱡﺪﻟ

ﻲﻓ

ﻪ

ﺟﹺﺭ

ﻰﹶ

ﺎ

ﺸ

)

ﻯﺭ

ﺎﺨﺒ

ﻭﺭ

ﻢﻠ

ﺴﻣ

(

Artinya : “Seorang lelaki bertanya: Wahai Rasulullah! Bagaimanakah orang kafir dibangkitkan di atas muka mereka pada Hari Kiamat? Rasulullah s.a.w menjawab: Bukankah Allah yang menjadikannya berjalan dengan menggunakan dua kakinya semasa di dunia. Jadi, sudah tentu Dia mampu menjadikan mereka berjalan dengan menggunakan muka pada Hari Kiamat. “

3. Yaumul Mahsyar

Yaumul Mahsyar adalah saat dikumpulkannya seluruh manusia yang dibangkitan tadi di sebuiah padang yang sangat luas bernama padang Mahsyar. Di Padang Mahsyar ini keadaan manusia sangat susah, tidak ada yang dapat menolong kecuali hanya pertolongan yang datangnya dari Allah SWT bagi orang-orang yang dikehendakiNya.

Pada Yaumul Mahsyar ini pula manusia menerima catatan amalnya selama hidup di dunia, baik amal yang buruk maupun amal yang baik semuanya termuat secara rinci. Bagi orang yang beriman dan beramal salih mereka merasa gembira dan ceria melihat catatan amalnya, sebaliknya bagi orang-orang yang suka berbuat jahat dan kerusakan ketika hidup di dunia, mereka menrima catatan amalnya dengan perasaan sedih dan penuh dengan penyesalan.

Penyesalan hanyalah tinggal penyesalan, karena segalanya sudah terlanjur. Pada saat itu orang-orang yang tidak beriman sungguh telah putus harapan, karena pertolongan Allah SWT sudah tidak mungkin lagi datang kepadanya. Sebaliknya bagi orang-orang yang beriman penantiannya di Padang Mahsyar adalah penantian yang penuh harapan akan pertolongan Allah SWT itu.

Ketika seluruh manusia sampai di padang mahsyar, mereka menunggu pengadilan dari Allah SWT. Bagaimana gambaran padang Mahsyar tersebut? Padang mahsyar sendiri digambarkan oleh Rasulullah saw. sebagai tanah yang lapang berwarna putih bersih dan tidak ada tempat untuk berteduh maupun pepohonan.

(6)

ﻝﺎﹶ

ﱠﻠ

ﻲﺿ

ﺪ

ﹺﻦ

ﹺﻞ

ﻬ

ﻦ

:

ﻢﱠﻠ

ﺳ

ﻪ

ﱠﻠ

ﻰﱠﻠ

ﻪ

ﱠﻠ

ﹸﻝﻮ

ﺳ

ﻝﺎﹶ

ﺸ

ﺤ

ﺪ

ﺣﹶ

ﻟ

ﻢﹶ

ﺎ

ﻬﻴ

ﻓ

ﺲ

ﻲﻘ

ﻨ

ﺔ

ﺻ

ﹸﻘ

َﺀ

َﺀ

ﺎ

ﻀ

ﺽ

ﻰﹶ

ﺔ

ﺎ

ﻘ

ﻮ

ﺱﺎﻨ

)

ﻯﺭ

ﺎﺨﺒ

ﻭﺭ

ﻢﻠ

ﺴﻣ

(

Artinya : “Diriwayatkan daripada Sahl bin Saad r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Pada Hari Kiamat manusia dikumpulkan di tanah putih bersih seperti roti yang lembut, tidak ada apa-apa untuk seseorang itu berlindung.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Di padang mahsyar inilah Allah SWT akan mengadili manusia dengan seadil-adilnya, sebagaimana firman Allah SWT :

Az Zumar [39] : 69

ﺤﹾ

ﺎﹺﺑ

ﻢ

ﻬ

ﻲﻀﹸﻗ

ِ

ﺪ

ﻬﱡﺸﻟ

ﲔﻴ

ﹺﺒ

ﻨ

ﺎﹺﺑ

َﺀ

ﻲﹺﺟ

ﺏ ﺎ

ﻜﹾ

ﻊﺿ

ﻭ

ﺎ

ﻬﺑ

ﹺﺭ

ﻮ

ﹺﺑ

ﺽ

ﺖﹶ

ﺷﹶ

ﻖ

ﻥﻮ

ﻤﹶ

ﻈ

ﺎﹶ

ﻢ

ﻫ

Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidakdirugikan.

Semua orang ketika berada di padang mahsyar merasa sangat cemas, orang yang banyak beramal baik merasa cemas apakah amal kebaikannya diterima Allah SWT. Sebaliknya orang yang berbuat jahat merasa cemas apakah perbuatannya itu akan diampuni oleh Allah SWT. Pengadilan Allah SWT di Padang Mahsyar ini juga menentukan, apakah manusia akan selamat dan masuk surga yang penuh kebahagiaan atau akan masuk neraka.

4. Yaumul Mizan / Hisab

Arti kata mizan adalah timbangan, sedangkan hisab artinya perhitungan. Dua istilah ini sangat mirip maknanya sehingga antara yaumul mizan dan yaumul hisab sama maknanya.

Dengan demikian, yaumul mizan adalah saat ditimbangnya seluruh amal baik dan buruk manusia untuk menerima keadilan dan balasannya masing-masing. Yaumul Mizan ini disebut juga dengan yaumul hisab, maksudnya saat diperhitungkannya seluruh amal perbuatan manusia, baik amal yang baik maupun amal yang buruk untuk menerima balasannya masing-masing atas keadilan dari Allah SWT.

Setelah manusia sampai di padang mahsyar, maka mereka akan dihitung atau ditimbang seluruh amal perbuatannya selama hidup di dunia. Bagi timbangan amal baiknya yang lebih berat akan mendapatkan balasan yang memuaskan, sedangkan bagi timbangan amal baiknya yang lebih ringan akan mendapatkan balasan neraka hawiyah, yaitu neraka yang panas.

Firman Allah SWT dalam Surat Az Zalzalah ayat 7 dan 8

ﺮ

ﺭ

ﻝﺎﹶ

ﻣ

ﻞ

ﻤ

ﻦ

ﻤﹶ

)

٧

(

ﺮ

ﺭ

ﻝﺎﹶ

ﻣ

ﻞ

ﻤ

ﻦ

)

٨

(

Artinya : “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.

Pada saat perhitungan amal manusia, semua perbuatannya selama hidup di dunia akan diperlihatkan kepadanya. Ketika ia melihat amal baiknya, maka dia akan merasa senang. Sebaliknya, ketika melihat amal buruknya maka dia akan menyesal. Firman Allah SWT :

QS. Ali Imran [3] ayat 30 :

ٍ

ﻮ

ﻦﻣ

ﺖ ﹶ

ﻤ

ﺎ

ﺮ

ﻀ

ﺤ

ﻦﻣ

ﺖ ﹶ

ﻤ

ﺎ

ﺲﹾ

ﱡﻞﹸﻛ

ﺪﹺﺠ

ﻮ

Artinya : “Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya;.” (QS. Ali Imran : 30)

(7)

ﻝﺎﹶ

ﻢﱠﻠ

ﺳ

ﻪ

ﱠﻠ

ﻰﱠﻠ

ﻪ

ﱠﻠ

ﻝﻮ

:

ﻪ

ﻠ

ﻤ

ﻦﻣ

ﺔ

ﺎ

ﻘ

ﻮ

ﺪ

ﻪ

ﹺﺑ

ﺐ

ﺳﺎ

ﺤ

ﺎ

ﻝﻭﹶ

ﱠﻥﹺﺇ

ﻦﻣ

ﺺ ﹶ

ﻥﹺﺈﹶ

ِ

ﺴ

ﺧ

ﺏ ﺎ

ﺪﹶ

ﺕ

ﺪ

ﺴﹶ

ﻥﹺﺇ

ﺢ

ﺠ

ﺢﹶ

ﺪﹶ

ﺖ 

ﺤﹸﻠ

ﻥﹺﺈﹶ

ﺎﹶ

ﻲ

ﻪ

ﺘ

ﻀﻳ

ﹺﺮ

ﻦﻣ

ﺺ ﹶ

ﺎ

ﺎ

ﻬﹺﺑ

ﻞﻤﹶ

ﻜ

ﻉﱡﻮﹶ

ﻄ

ﻦﻣ

ﻱﺪ

ﻟ

ﻞ

ﻭ

ﹸﻈ

ﱠﻞ

ﺟ

ﺰ

ﱡﺏ ﺮ

ﻝﺎﹶ

ٌ

ﺔ

ﻀﻳ

ﹺﺮ

)

ﻱﺬﻣ

ﻭﺭ

(

Artinya : “Rasulullah saw. bersabda : Sesungguhnya amal seorang hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat dari semua amal-amalnya adalah salatnya, jika salatnya baik maka dia merasa senang dan beruntung dan bila salatnya jelek maka dia akan bersedih dan merasa rugi. Jika terdapat sedikit kekurangan dalam salat fardunya maka Allah berkata kepada malaikat : lihatlah salat sunah dari hambaku ini, maka salat sunahnya itu akan menyempurnakan salat fardunya.” (HR. Tirmizi)

Amal baik maupun amal buruk manusia kelak akan ditimbang di neraca keadilan. Inilah yang disebut dengan mizan. Yaumul mizan merupakan hari penimbangan amal dari yang paling kecil sampai yang terbesar. Semua akan terlihat dan tidak ada yang terselip atau hilang. Yang baik meskipun hanya seberat atom akan ada balasannya, begitu pula yang jahat dan jelek walaupun seberat atom juga akan terbalas kejelekannya itu. Semuanya pasti akan memperoleh balasan. Firman Allah SWT :

ﻦﻣ

ﺒ

ﻝﺎﹶ

ﻣ

ﻥﺎﹶ

ﻥﹺﺇ

ﺎﹰ

ﺌ

ﺲﹾ

ﻢﹶ

ﻈ

ﺎﹶ

ﺔ

ﺎ

ﻘ

ﹺﻡ

ﻮ

ﻟ

ﻂ

ﺴﻘ

ﻦﻳ

ﹺﺯ

ﻮ

ﻤﹾ

ﻊ

ﻀ

ﲔﹺﺒ

ﺳﺎ

ﺎ

ﹺﺑ

ﻰﹶ

ﻛ

ﺎ

ﻬﹺﺑ

ﺎ

ﻝ

ﺩ

)

ﺎﻴ

ﻷﺍ

:

47

(

Artinya : “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.” (QS. Al Anbiya’ : 47)

Berbahagialah orang-orang yang beriman dan beramal baik atau salih, mereka akan mendapatkan timbangan yang berat untuk amal salihnya dan mereka akan memperoleh kehidupan bahagia dan sejahtera.

Firman Allah SWT dalam QS. AL Qari’ah : 6-7 :

ﹺﺯ

ﻮ

ﺖ ﹶ

ﹸﻘ

ﻦ

ﺎﻣ

.

ﺿﺍ

ﺸﻴ

ﻋ

ﻲﻓ

ﻮ

ﻬﹶ

)

ﻋﺭ

ﺎﻘ

:

6

-7

(

Artinya : “Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.” (QS. Al Qari’ah : 6-7)

Sebaliknya orang yang selalu berbuat kejahatan tentunya akan mendapati timbangan amal buruknya sangat berat. Banyak sekali ayat AL Qur’an yang menyatakan betapa susah orang yang ketika di dunia selalu berbuat jahat, mereka kelak di akhirat akan mendapatkan siksaan yang amat berat di neraka sebagai balasan atas perbuatan jahatnya itu.

Balasan terhadap amal buruk yang dilakukan ketika hidup di dunia ditimpakan setelah dilakukan penimbangan seberapa berat kejehatan dan keburukan yang telah dilakukannya. Kemudian mereka akan mendapatkan balasannya berupa siksa di neraka.

(8)

Artinya : “Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?

)

Yaitu) api yang sangat panas”. (QS. Al Qariah : 8-11)

Artinya : “Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas. Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (QS. Al Gasyiyah : 2-7)

5. Surga dan neraka

Dengan sifat Allah SWT Yang Mahaadil, maka semua perbuatan manusia akan diadili. Seluruh amal baik manusia akan mendapatkan balasannya. Sebaliknya semua amal jelek juga akan menerima balasan yang setimpal. Tidak ada satu perbuatan pun yang luput dari keadilan Allah SWT.

Yaumul mizan merupakan hari penimbangan amal dari yang paling kecil sampai yang terbesar. Semua akan terlihat dan tidak ada yang terselip atau hilang. Yang baik meskipun hanya seberat butiran pasir akan ada balasannya, begitu pula yang jahat dan jelek walaupun seberat biji sawi juga akan terbalas kejelekannya itu. Semuanya pasti akan memperoleh balasan. Firman Allah SWT :

Artinya : “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.” (QS. Al Anbiya’ : 47)

Berbahagialah orang-orang yang beriman dan beramal baik atau salih. Mereka akan mendapatkan timbangan yang berat untuk amal salihnya dan mereka akan memperoleh kehidupan bahagia dan sejahtera.

Artinya : “Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.” (QS. Al Qari’ah : 6-7)

Sebaliknya orang yang selalu berbuat kejahatan tentunya akan mendapati timbangan amal buruknya sangat berat. Banyak sekali ayat Al Quran yang menyatakan betapa susahnya seseorang yang ketika di dunia selalu berbuat jahat. Mereka kelak di akhirat akan mendapatkan siksaan yang amat berat di neraka sebagai balasan atas perbuatan jahatnya itu.

Balasan terhadap amal buruk yang dilakukan ketika hidup di dunia ditimpakan setelah dilakukan penimbangan seberapa berat kejahatan dan keburukan yang telah dilakukannya. Kemudian mereka akan mendapatkan balasannya berupa siksa di neraka.

(9)

Artinya : “Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas”. (QS. Al Qariah : 8-11)

Artinya : “Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas. Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (QS. Al Gasyiyah : 2-7)

Surga Sebagai Balasan Amal Baik

Semua amal baik manusia yang telah diperhitungkan pada saat Yaumul Hisab, maka amal-amal baik itu akan mendapatkan balasan yang setimpal dan yang adil dari Allah SWT. Tak ada sedikitpun amal baik yang tidak mendapatkan balasan. Balasan Allah SWT terhadap amal baik tentu balasan yang sangat menyenangkan dan memuaskan, sebagaimana firman Allah sebagai berikut:

ﺮ

ﺭ

ﻝﺎﹶ

ﻣ

ﻞ

ﻤ

ﻦ

ﻤﹶ

Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.” (QS. Az Zalzalah : 7)

Balasan yang memuaskan sebagaimana di atas, adalah menjadi penghuni surga yang di dalamnya penuh kenikmatan yang melebihi kenikmatan dunia. Ungkapan kenikmatan itu difirmankan Allah:

Artinya: “Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).(55) Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.(56) Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta.(57) (Kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.(58)” (QS. Yaasiin: 55-58)

Neraka Sebagai Balasan Amal Buruk

Sebailknya, setiap perbuatan buruk manusia juga akan menerima balasannya. Setelah manusia dihisab segala amalnya serupa amal buruk sekecil apapun akan menerima balasannya, yakni neraka yang di dalamnya ada api yang sangat panas. Firman Allah SWT:

(10)

Di neraka itulah balasan orang yang banyak dosa, takabur, sombong, dan lebih-lebih tidak melaksanakan perintah Allah SWT. Mereka di neraka susah payah mendapatkan makan dan minum, diberi minuman yang panas, makanan dari pohon berduri.

Firman Allah SWT:

ﻦﻣ

ﱠﻻﹺﺇ

ﺎ

ﻢ

ﻬﹶ

ﺲ

ﻊﻳ

ﹺﺮ

ﺿ

.

ﻉﻮ

ﻦﻣ

ﻲﹺﻨ

ﻻ

ﻦﻤ

ﺴ

.

)

ﺷﺎﻐ

ﻮﺳ

:

٦

(

Artinya :” Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (QS Al Ghosiyah : 6-7)

Mereka penghuni neraka tidak akan merasa aman walaupun mnyenangkan, sebab diliputi angin dan air yang panas. Firman Allah SWT:

ﻢﻴ

ﻤ

ﺣ

ﻮ

ﻤ

ﻲﻓ

.

ﻮ

ﻤ

ﺤ

ﻦﻣ

ّﹴ

ﻞﻇ

.

ﱘ ﹺﺮ

ﻻ

ﺩﹺﺭ

ﺎ

.

)

ﻮﻟ

ﻮﺳ

:

٤۲

-٤٤

(

Artinya : “Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air yang panas yang mendidih dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.”(QS Al Waqi’ah : 42-44)

Begitulah gambaran betapa pedih dan beratnya siksaan yang diterima bagi mereka yang ringan timbangan amal (kebaikannya). Hal ini merupakan balasan yang setimpal dari perbuatan yang dilakukan semasa hidup di dunia.

C. Fungsi Iman Kepada Hari Kiamat

Kita menyadari bahwa alam seisinya akan hancur lebur. Maka, setiap orang muslim harus banyak melakukan amal kebaikan serta menjauhi segala amal perbuatan yang tidak baik atau larangan Allah SWT. Dengan mengingat bahwa hidup di dunia ini merupakan sawah ladang kehidupan di alam akhirat atau merupakan jembatan untuk menuju ke alam akhirat, kita harus mau membelanjakan atau menginfakkan sebagian dari harta kita untuk menghindarkan diri dari sifat rakus, tamak dan kikir.

Meyakini akan adanya hari kiamat menjadi sangat penting bagi umat Islam karena dengan beriman kepada hari kiamat tersebut akan berdampak positif terhadap kehidupannya. Adapun fungsi beriman kepada hari kiamat adalah sebagai berikut :

1. Menjadikan manusia rajin beribadah

Orang yang beriman kepada hari akhir terdorong untuk rajin beribadah kepada Allah SWT karena hanya Allah SWT sajalah yang dapat memberikan pertolongan kepada manusia. Dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT maka kelak kita akan dekat kepada Allah SWT dan mendapat pertolongan-Nya.

2. Mendorong manusia selalu meminta ampun kepada Allah SWT

Dengan mengingat bahwa kelak semua perbuatan jahat manusia akan mendapat balasannya, maka manusia terdorong untuk selalu meminta ampun kepada Allah SWT. Cara meminta ampun yang baik adalah dengan bertaubat dan tidak akan mengulanginya lagi.

3. Mendorong manusia untuk berperilaku baik

Orang yang beriman kepada hari akhir akan senantiasa terdorong untuk berperilaku baik kepada orang-orang di sekitarnya. Karena dia yakin semua kebaikan pasti akan mendapatkan balasan.

4. Berusaha menghindari perbuatan dan perilaku yang tidak baik

Referensi

Dokumen terkait

Liquidity is represented by the Cash Ratio (CR) and Loan to Deposit Ratio (LDR) Asset Quality represented by the Bad Debt Ratio (BD), the efficiency is represented by

Maksud dan tujuan dari buku bangunan pengaman tepi jalan adalah untuk memberikan bimbingan kepada aparat yang terlibat dalam pembuatan ba- ngunan tepi jalan, sebagai penyangga

Kalau sekarang keadaan kita balik; dengan mengikuti secara teliti proses sosialisasi yang lazim dialami oleh para individu dalam suatu masyarakat, mungkin kita

Dari fenomena yang telah di jelaskan diatas, maka dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa untuk pelajaran ekonomi salah satu faktor yang mempengaruhinya

Rendahnya kinerja pegawai bukan hanya kesalahan karyawan, organisasi atau perusahaan tidak hanya melihat dari aspek kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan