Kebijakan pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka dalam penyelenggaraan pendidikan nasional bertumpu pada 5 prinsip: 1) ketersediaan berbagai program layanan pendidikan; 2) biaya pendidikan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat; 3) semakin berkualitasnya setiap jenis dan jenjang pendidikan; 4) tanpa adanya perbedaan layanan pendidikan ditinjau dari berbagai segi; dan 5) jaminan lulusan untuk melanjutkan dan keselarasan dengan dunia kerja.
Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal, sebagai salah-satu unit utama di Kementerian Pendidikan Nasional dalam mewujudkan prinsip tersebut menyediakan berbagai program layanan pendidikan diantaranya program kursus dan pelatihan kerja. Arah program kursus dan pelatihan tersebut adalah pembekalan kepada peserta didik dengan berbagai keterampilan untuk dapat bekerja (pekerja) atau usaha mandiri (berwirausaha). Program-program tersebut diantaranya: 1) Kursus Para Profesi; 2) Kursus Wirausaha Kota; 3) Kursus Wirausaha Desa; dan 4) Pendidikan Kecakapan Hidup bagi Lembaga Kursus dan pelatihan.
Selain itu pada tahun 2010 ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal merintis program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) yakni program pendidikan non formal yang didalamnya terdapat pendidikan kewirausahaan (pendidikan karakter berwirausaha bagi peserta didik) dan pendidikan keterampilan yang selanjutnya lulusannya ditindaklanjuti dengan berbagai Kementerian, Instansi, Lembaga dan Organisasi terkait untuk dapat merintis usaha kecil sebagai wirausaha. Misi dan tujuan dari pendidikan ini adalah memberikan bekal pendidikan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat sehingga setiap lulusan pendidikan nonformal dapat masuk di dunia kerja dan atau menciptakan lapangan kerja baru, menghasilkan produk barang dan/atau jasa yang kreatif dan inovatif sehingga mampu memberdayakan potensi lokal untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Akhirnya, dengan terbitnya pedoman ini diharapkan dapat dijadikan pegangan
bagi seluruh pengelola program PNFI dalam penyelenggaraan program-program kursus dan pelatihan.
Jakarta, Januari 2010 Direktur Jenderal
Hamid Muhammad, Ph.D
NIP. 19590512 1983 11 1 001
SAMBUTAN
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayahNya serta kerja keras tim penyusun telah berhasil menyusun sebanyak 17 (tujuh belas) pedoman yang dapat dijadikan acuan para penyelenggara kursus dan pelatihan atau unit pelaksana teknis serta organisasi mitra di jajaran Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada para penyusun yang telah mencurahkan pikiran, waktu, dan tenaganya, sehingga pedoman-pedoman ini siap untuk disosialisasikan.
Pedoman-pedoman tersebut secara garis besar mencakup: 1) Pendidikan kewirausahaan masyarakat; 2) Pemberian blockgrant pendidikan kecakapan hidup (PKH) untuk peserta didik kursus dan pelatihan baik melalui lembaga kursus dan pelatihan (LKP) maupun lembaga lain; 3) Penyusunan berbagai standar program dan sistem informasi; 4) Penguatan dan peningkatan kualitas program sertifikasi kompetensi; 5) Peningkatan kapasitas LKP dan organisasi mitra; 6) Pemberian beasiswa; 7) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program pembinaan kursus dan kelembagaan dan pendidikan kewirausahaan masyarakat.
Dengan terbitnya pedoman-pedoman dimaksud kami berharap akan memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian tujuan pembangunan pendidikan di Indonesia yaitu, 1) ketersediaan berbagai program layanan pendidikan; 2) biaya pendidikan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat; 3) semakin berkualitasnya setiap jenis dan jenjang pendidikan; 4) tanpa adanya perbedaan layanan pendidikan ditinjau dari berbagai segi; dan 5) jaminan lulusan untuk melanjutkan dan keselarasan dengan dunia kerja yang baik. Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan program-program pembinaan kursus dan pendidikan kewirausahaan masyarakat agar bekerja lebih keras lagi untuk mencapai target dan kualitas yang diharapkan pada tahun 2010.
Untuk itu kami memerlukan dukungan semua pihak, agar pemanfaatan pedoman-pedoman tersebut dapat memenuhi prinsip-prinsip tepat sasaran, tepat penggunaan, bermutu, jujur, transparan, dan akuntabel.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, kritik, usul, atau saran yang konstruktif sangat kami harapkan sebagai bahan pertimbangan untuk menyempurnakan pedoman-pedoman tersebut di masa mendatang. Amien.
Jakarta, Januari 2010 Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan,
Dr. Wartanto
NIP. 19631009 198901 1 001
KATA PENGANTAR
SAMBUTAN ... iii
KATA PENGANTAR... v
DAFTAR ISI... vii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Dasar Hukum... 2
C. Tujuan Pedoman ... 3
D. Tujuan Program ... 3
BAB II. PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP UNTUK UPT ... 4
A. Pengertian ... 4
B. Kursus Wirausaha Kota ... 4
C. Kursus Wirausaha Desa ... 6
D. Sasaran Program ... 7
BAB III. PROSEDUR PENGAJUAN PROPOSAL... 9
A. Persyaratan Lembaga Penyelenggara ... 9
B. Penyusunan proposal ... 9
C. Mekanisme Pengajuan Proposal ... 9
BAB IV. PENILAIAN PROPOSAL DAN PENETAPAN LEMBAGA PENERIMA DANA BLOCK GRANT ... 10
A. Tim Penilai ... 10
B. Mekanisme Penilaian ... 10
C. Penetapan lembaga Penyelenggara ... 12
D. Penyaluran Dana ... 12
E. Pelaporan Kegiatan ... 12
BAB V. INDIKATOR KEBERHASILAN DAN PENGENDALIAN MUTU ... 14
A. Indikator Keberhasilan ... 14
B. Pengendalian Mutu ... 14
BAB VI. PENUTUP ... 16
LAMPIRAN ... 17
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengangguran dan kemiskinan hingga saat ini masih merupakan masalah besar bangsa Indonesia yang belum bisa terpecahkan. Menurut data bulan Agustus 2009, jumlah penganggur terbuka tercatat sebanyak 8,96 juta orang (7,87%) dari total angkatan kerja sekitar 113,83 juta orang. Dari jumlah 8,96 juta orang penganggur tersebut sebagian besar berada di pedesaan. Jika dilihat dari latar belakang pendidikan para penganggur berdasarkan data BPS Februari
2009 sebesar 27,09% berpendidikan SD ke bawah, 22,62%
berpendidikan SLTP, 25,29% berpendidikan SMA, 15,37%
berpendidikan SMK dan 9,63% berpendidikan Diploma sampai Sarjana. Faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya
pengangguran di Indonesia,
diantaranya: Pertama,
jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah peluang
kerja yang tersedia
(kesenjangan antara supply
and demand). Kedua,
kesenjangan antara
kompetensi pencari kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja (mis-match), Ketiga, masih adanya anak putus sekolah dan lulus tidak melanjutkan yang tidak terserap dunia kerja/berusaha mandiri karena tidak memiliki keterampilan yang memadai (unskill labour), Keempat, masih sering terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK).
Peran pendidikan nonformal dalam mengatasi masalah
penganguran salah satunya adalah melalui layanan kursus dan pelatihan yang memberikan bekal kompetensi yang dibutuhkan dalam mencari kerja. Program-program tersebut telah banyak digagas dan dilakukan oleh berbagai lembaga baik pemerintah maupun nonpemerintah, akan tetapi operasionalisasinya masih bersifat parsial
Bab
dan cenderung hanya memberikan keterampilan teknis atau vocational skills tanpa memadukannya dengan personal social skills. Selain itu, lembaga kursus dan pelatihan pada umumnya masih berorientasi padasupply, yaitu menyediakan peserta didik
sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan demand atau permintaan pasar.
Akibatnya, angkatan kerja tetap tidak terserap.
B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor: 20 Tahun 2003, tentang
Sisitem Pendidikan
Nasional.
2. Peraturan Pemerintah
Nomor 73 tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah.
3. Peraturan Pemerintah
Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar
Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor Nomor 10 tahun 2005 tentang Struktur Organisasi Departemen Pendidikan Nasional.
5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 177/U/2001
tahun 2001 tentang Pemberian Dana Bantuan Kepada
Penyelenggara PLS, Pemuda, dan Olahraga.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 31 tahun 20087 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan
Pendidikan Nonformal dan Informal
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor:
Tahun tentang Organisasi dan tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan informal.
C. Tujuan
1. Tujuan Pedoman
Memberikan acuan dalam penyusunan, pengajuan dan seleksi proposal serta penyelenggaraan PKH bagi UPT.
2. Tujuan Program
a. Mengembangkan atau menerapkan berbagai model PKH yang memiliki keunggulan dan inovasi yang dilakukan oleh UPT untuk menciptakan wirausahawan baru dan atau menyiapkan tenaga kerja yang kompeten untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja.
b. Meningkatkan fungsi BPKB sebagai lembaga pengembangan model PKH dan fungsi SKB sebagai lembaga percontohan serta pengendalian mutu program PKH.
c. Menghasilkan kurikulum, bahan ajar dan instrumen evaluasi program PKH.
d. Memperkuat jaringan kemitraan
antara PNFI
dengan lembaga
terkait untuk
menciptakan
kemandirian dan
penyiapan tenaga
kerja yang
A. PENGERTIAN
Program Pendidikan Kecakapan Hidup untuk UPT adalah
program Bantuan sosial PKH yang dialokasikan melalui
P2PNFI/BPPNFI bagi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang meliputi SKB dan BPKB.
Program-program PKH yang dapat diakses melalui PKH untuk UPT, terdiri dari program Kursus Wirausaha Pedesaan (KWD) dan Kursus Wirausaha Perkotaan (KWK).
B. Kursus Wirausaha Kota (KWK)
1. Pengertian Program KWK Kursus wirausaha orientasi perkotaan (KWK) adalah program kursus berbasis
kecakapan hidup yang
diselenggarakan untuk
memberikan kesempatan
belajar bagi masyarakat
kurang mampu agar
memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan menumbuhkembangkan sikap mental kreatif, inovatif, bertanggung jawab dan berani menanggung resiko (sikap mental profesional) dalam mengelola potensi diri dan lingkungannya yang dapat dijadikan bekal untuk peningkatan kualitas hidupnya.
2. Tujuan Program KWK
Memberikan kesempatan bagi peserta didik usia produktif untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental wirausaha berorientasi perkotaan dalam rangka menurunkan jumlah pengangguran, mengentaskan kemiskinan, menciptakan lapangan pekerjaan.
Bab
PROGRAM
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
UNTUK UPT
3. Dana
Dana Blockgrant PKH KWK setiap peserta didik antara Rp.1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) sampai dengan Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) sesuai dengan jenis vokasi KWK yang dilaksanakan.
Pemanfaatan blockgrant PKH KWK dipergunakan untuk biaya
manajemen, operasional dan personal peserta didik.
1. Biaya manajemen (maksimal 10%) digunakan untuk keperluan
manajemen penyelenggaraan program antara lain
penyusunan proposal, biaya rapat-rapat, monitoring dan evaluasi termasuk untuk penyusunan laporan, promosi, penguatan jejaring kemitraan.
2. Biaya Operasional
(maksimal 50%),
dipergunakan untuk:
rekruitmen peserta
didik, honorarium
pendidik dan tenaga kependidikan,
pengadaan bahan dan alat praktikum (bukan barang inventaris),
pengadaan ATK, pelaksanaan uji kompetensi, pemeliharaan peralatan, serta biaya operasional lainnya yang menunjang kegiatan pembelajaran kursus/pelatihan.
3. Biaya Personal (minimal 40%), dipergunakan untuk
kepentingan peserta didik, misalnya: bantuan transport dan bantuan permodalan/pemandirian.
4. Jenis Vokasi
Jenis vokasi yang dapat dijadikan peluang usaha orientasi perkotaan antara lain: Menjahit, Tata Boga, Pariwisata, Tata Kecantikan Kulit/Rambut, Tata Rias Pengantin, SPA, Otomotif,
Akupuntur, Pertamanan, Teknisi Komputer/Elektronika,
Percetakan dan bidang lainnya sesuai peluang usaha
C. Kursus Wirausaha Desa (KWD)
Pengertian P r o g r a m Kursus Wirausaha Orientasi
Pedesaan (KWD) adalah
program kursus yang
diselenggarakan secara
khusus, untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat
kurang mampu agar
memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan menumbuhkembangkan sikap mental kreatif, inovatif, bertanggung jawab serta berani menanggung resiko (sikap mental profesional) dalam mengelola potensi diri dan lingkungannya yang dapat dijadikan bekal untuk peningkatan kualitas hidupnya.
1. Tujuan Program KWD
Memberikan kesempatan bagi peserta didik usia produktif untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental wirausaha berorientasi perdesaan dalam rangka menurunkan jumlah pengangguran, mengentaskan kemiskinan, menciptakan lapangan pekerjaan.
2. Dana
Dana Blockgrant PKH KWD setiap peserta didik antara Rp. 1.250.000,- (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) sampai dengan Rp. 2.250.000,- (dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) sesuai dengan jenis vokasi KWD yang dilaksanakan.
Pemanfaatan blockgrant PKH KWD dipergunakan untuk biaya
manajemen, operasional dan personal peserta didik.
a. Biaya manajemen (maksimal 10%) digunakan untuk keperluan
manajemen penyelenggaraan program antara lain
penyusunan proposal, biaya rapat-rapat, monitoring dan evaluasi termasuk untuk penyusunan laporan, promosi, penguatan jejaring kemitraan.
serta biaya operasional lainnya yang menunjang kegiatan pembelajaran kursus/pelatihan.
c. Biaya Personal (minimal 60%), dipergunakan untuk
kepentingan peserta didik, misalnya: bantuan transport dan pemberian modal usaha bagi peserta didik untuk bekerja mandiri.
3. Jenis Vokasi
Jenis vokasi yang dapat dijadikan peluang usaha orientasi perdesaan antara lain: Pertanian, Perkebunan, Perikanan Darat
dan Laut, Kehutanan, Peternakan, Pertukangan, dan
keterampilan lain yang dapat membuka peluang usaha
perdesaan.
D. SASARAN
1. Sasaran Program
Program PKH tahun
2010 dilaksanakan
melalui pendekatan
bantuan biaya kursus
dengan perhitungan
biaya individual atau
per orang, dengan
persyaratan sebagai
berikut :
a. Minimal lulus Paket B/SMP/MTs/Satuan Pendidikan yang sederajat
b. Belum memiliki pekerjaan tetap di sektor formal
c. Berasal dari keluarga miskin yang dibuktikan dengan surat keterangan miskin
d. Memiliki kemauan untuk belajar, dibuktikan dengan Surat Pernyataan Kesanggupan untuk mengikuti program sampai tuntas
e. Prioritas program berdomisili dalam kabupaten/kota tempat lembaga penyelenggara PKH yang ada BPKB dan SKB-nya, sedangkan yang provinsi Kab/Kota yang sedang merintis BPKB/SKB dapat dipertimbangkan untuk mendapatkan bantuan PKH atas kebijakan kepala P2PNFI/BPPNFI sesuai dengan kebutuhan pengembangan modelnya.
2. Sasaran Lembaga
Lembaga sasaran program PKH untuk UPT adalah SKB dan BPKB yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Memiliki kepala yang definitif
b. Memiliki SK pembentukan dari pemerintah daerah setempat c. Memiliki program yang relevan dengan jenis keterampilan
sebagaimana diatur dalam pedoman program KWD dan KWK d. Memiliki sarana prasarana yang memadai
PROSEDUR
PENGAJUAN PROPOSAL
A. Persyaratan Lembaga Penyelenggara
Satuan PNF yang menyelenggarakan program PKH adalah UPTD SKB tingkat Kabupaten/kota atau dengan nama lain dan UPTD BPKB tingkat provinsi atau dengan nama lain dengan syarat sebagai berikut: 1. Memiliki rekening bank dan nomor pokok wajib pajak (NPWP) yang
masih aktif atas nama lembaga (bukan rekening dan NPWP
pribadi).
2. Memiliki perjanjian kerjasama dengan lembaga mitra antara lain di
bidang: pembiayaan, penggunaan sarana dan prasarana
pendidikan, tenaga ahli, pemasaran serta pemanfaatan lulusan. 3. Memiliki ”job order atau Demand Letter Attachement” (pesanan
tenaga kerja), apabila peserta didik akan ditempatkan sebagai pekerja di DU/DI, namun apabila peserta didik akan dibina untuk mandiri harus ada dukungan Dinas/Instansi terkait.
B. Penyusunan Proposal
1. SKB/BPKB (UPTD propinsi/Kabupaten/Kota) yang berminat untuk
menyelenggarakan program PKH (KWD dan KWK) diwajibkan
menyusun proposal. (disesuaikan dengan format proposal seperti pada lampiran 1).
2. Proposal disusun dan ditandatangani oleh Kepala SKB/BPKB.
3. Mendapatkan rekomendasi dari Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota untuk UPTD SKB (UPTD Kabupaten/Kota), dan rekomendasi dari Dinas Pendidikan Propinsi untuk UPTD BPKB (UPTD propinsi).
C. Mekanisme Pengajuan Proposal
1. Proposal yang telah disusun dan ditandatangani oleh Kepala SKB/BPKB, disampaikan kepada Dinas Pendidikan setempat untuk mendapat rekomendasi.
2. Proposal yang telah mendapatkan rekomendasi, selanjutnya dikirim kepada P2-PNFI/BPPNFI sesuai wilayah kerja masing-masing.
3. Proposal dikirim sebanyak 2 eksemplar, dan harus sudah diterima oleh P2-PNFI/BPPNFI paling lambat pada bulan Mei 2010.
A. Tim Penilai
1. Tim penilai proposal dibentuk dan ditetapkan serta bertanggung jawab kepada Kepala P2-PNFI/BPPNFI.
2. Tim penilai terdiri dari unsur yang terdiri dari Akademisi, Birokrasi dan Praktisi serta ditetapkan oleh Kepala P2PNFI/BPPNFI.
3. Struktur tim penilai terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota dengan jumlah tim penilai ganjil.
B. Mekanisme Penilaian
Penilaian dilaksanakan melalui dua tahap yaitu penilaian proposal dan verifikasi lapangan.
1. Penilaian Proposal
Penilaian proposal merupakan kegiatan penelaahan terhadap proposal baik berkenaan dengan kelengkapan maupun substansi proposal yang diajukan oleh lembaga pengusul.
Penilaian proposal menghasilkan urutan/ranking lembaga
pengusul berdasarkan nilai dari yang tertinggi ke nilai yang terendah. Urutan ini menjadi dasar dalam penetapan jumlah obyek (lembaga pengusul) dan pelaksanaan verifikasi lapangan. Penilaian proposal, dilakukan melalui:
a. Seleksi kelayakan jenis kursus/vokasi berdasarkan
persyaratan/karakteristik program PKH yang diajukan. b. Seleksi administratif, meliputi kelengkapan dan keabsahan:
1) Lembar rekomendasi dari Dinas Pendidikan setempat 2) Kelengkapan administrasi lembaga:
a) Nomor rekening lembaga
b) Referensi bank (asli bukan fotocopy) 3) Fotocopy NPWP lembaga
4) Curiculumvitaependidik
c. Seleksi substansi/isi proposal:
PENILAIAN PROPOSAL
DAN PENETAPAN LEMBAGA
4
1) Penilaian substansi/isi proposal dilakukan dengan
menggunakan instrumen dan indikator yang telah
ditetapkan secara obyektif dan transparan, meliputi: a) Kejelasan analisis situasi dan kondisi;
b) Kejelasan dan ketepatan program aksi yang terdiri dari: metodologi pembelajaran yang akan dilakukan (teori dan praktek), penetapan sasaran, jaminan mutu atas keberhasilan program, daya dukung sarana dan prasarana, kemitraan dengan dunia usaha/industri. c) Kejelasan dan ketepatan rencana tindak lanjut
d) Kejelasan dan ketepatan tujuan, hasil dan indikator keberhasilan;
e) Proporsi anggaran yang realistis (SKB/BPKB yang
mendapatkan counterpart anggaran Pemerintah
daerah akan mendapatkan penilaian yang lebih besar)
f) Kejelasan gambaran peningkatan pendapatan dari
lulusan program.
g) Kejelasan jaminan model yang dikembangkan di BPKB dan jaminan percontohan di SKB
2. Verifikasi lapangan.
Verifikasi lapangan bertujuan untuk memastikan kesesuaian antara yang digambarkan dalam proposal dengan kenyataan di
lapangan. Verifikasi lapangan dilakukan terhadap lembaga
pengusul dengan mempertimbangkan urutan/ranking hasil
penilaian proposal dan keterserapan kuota peserta program. Aspek-aspek verifikasi lapangan meliputi:
a. SK pengelola program PKH.
b. Kebenaran dokumen asli persyaratan administratif.
c. Keberadaan dan kesesuaian kelengkapan sarana dan
prasarana yang dimiliki dengan jenis program.
d. Kebenaran data calon lokasi, calon pendidik dan calon peserta didik.
e. Kebenaran data calon mitra dan jenis kemitraan, terutama mitra pemanfaat lulusan program.
C. Penetapan Lembaga Penyelenggara
1. Berdasarkan hasil penilaian proposal dan verifikasi lapangan yang
telah dilakukan oleh tim penilai, Kepala P2-PNFI/BPPNFI
menerbitkan Surat Keputusan tentang lembaga penerima dana bantuan program PKH.
2. Surat Keputusan tersebut dikirimkan kepada pimpinan lembaga penerima dana program PKH, dengan tembusan kepada Kepala Dinas Pendidikan setempat.
3. Lembaga penerima dana bantuan program PKH dinyatakan
berhak menerima dan memanfaatkan dana bantuan apabila telah
menandatangani akad kerja sama/Memorandum of
Understanding(MoU).
D. Penyaluran Dana
Mekanisme penyaluran dana program PKH dilakukan sebagai berikut:
1. Setelah SK penetapan lembaga ditandatangani dan diterbitkan, kemudian P2-PNFI/BPPNFI mengajukan usulan kepada Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) untuk
membayarkan/mengirimkan dana program PKH berdasarkan SK dan MoU.
2. Paling lambat 1 (satu) minggu setelah menerima Surat Keputusan Kepala P2-PNFI/BPPNFI dan menandatangani MoU, lembaga penyelenggara program PKH memastikan keseiapan peserta, sarana prasarana, pendidik dan program pembelajaran, serta kesiapan mitra.
3. Penyelenggara kegiatan PKH segera melaksanakan kegiatan PKH setelah menerima dana.
E. Pelaporan Kegiatan
1. Lembaga penyelenggara PKH diwajibkan membuat dan
menyampaikan laporan secara tertulis kepada Kepala
P2-PNFI/BPPNFI, dengan tembusan kepada Kepala Dinas
Pendidikan setempat.
2. Laporan program disampaikan 3 (tiga) kali selama program
a. Laporan pendahuluan disampaikan selambatnya pada 2 (dua) minggu setelah program berjalan. Isi utamanya adalah
pemantapan, penyesuaian, dan atau penambahan
(melengkapi/merinci) proposal, misalnya penyesuaian jadwal, merinci daftar peserta program, rincian rencana anggaran biaya (RAB), dan sebagainya.
b. Laporan perkembangan disampaikan pada pertengahan program, berisi proses pelaksanaan program, hasil, tempat
dan waktu, kehadiran dan aktifitas peserta, sarana
pembelajaran, daya serap anggaran, masalah dan usaha pemecahannya.
A. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan penyaluran dan pemanfaatan blockgrant PKH
ditunjukkan melalui indikator-indikator sebagai berikut:
1. Tersalurkannya dana bantuan langsung kepada SKB/BPKB yang layak.
2. Seluruh tahapan penyaluran dilaksanakan sesuai dengan rencana yang tertuang dalam pedoman.
3. Terdokumentasikannya seluruh kegiatan penyaluran dan
pemanfaatan blockgrant PKH seperti; desain kegiatan penyaluran dan pemanfaatan blockgrant, SK Panitia dan tim penilai, proposal dari lembaga pengusul, berita acara penilaian, SK penetapan, MoU, laporan dari penerima blockgrant (laporan pendahuluan, perkembangan dan laporan akhir), laporan monev, laporan akhir. 4. Adanya profil dansucces story lulusan program .
5. Adanya data lulusan program PKH, minimal berkenaan dengan nama, usia, jenis pekerjaan pasca program, dan jumlah penghasilan orang/bulan.
6. Produk Pengembangan berupa model dan percontohan program KWK da KWD sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing.
B. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu kegiatan penyaluran dan pemanfaatan dana bantuan langsung program PKH dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas dan pencitraan publik. Pengendalian mutu dilakukan
melalui pemantauan, evaluasi, pembinaan, dan pelaporan.
Pengendalian mutu dilakukan secara internal dan eksternal.
1. Pengendalian internal, yaitu pengendalian terhadap proses dan hasil penyaluran blockgrant yang dilakukan P2-PNFI/BPPNFI. Pengendalian dilakukan melalui rapat rutin tiap bulan dan rapat insidental sesuai kebutuhan program. Aspek pengendalian
internal mencakup ketenagaan, keuangan, pemanfaatan
sarana/bahan, dan rencana kegiatan penyaluranblockgrant.
INDIKATOR
KEBERHASILAN DAN
PENGENDALIAN MUTU
5
2. Pengendalian eksternal, yaitu pengendalian terhadap lembaga penerima dalam memanfaatkan blockgrant, yang dilakukan oleh P2-PNFI/BPPNFI dan lembaga pengawasan, melalui pemantauan, penilaian, pembinaan, dan pelaporan. Aspek pengendalian eksternal mencakup:
a. Manajemen lembaga
b. Pemanfaatan dana dan pencatatannya oleh lembaga
c. Mutu layanan pembelajaran kursus, pemagangan dan
pembiasaan. d. Mutu lulusan
e. Produk Pengembangan berupa model dan percontohan program KWK da KWD sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing
f. Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana
pembelajaran,
g. Kinerja Pendidik dan tenaga kependidikan,
h. Program tindak lanjut terhadap penyelenggara kursus dan lulusan,
Penyelenggaraan program PKH dapat mencapai tujuan yang diharapkan apabila BPKB/SKB (UPTD propinsi/kabupaten/kota):
1. Melaksanakan program PKH sesuai dengan pedoman, proposal dan waktu yang telah ditentukan.
2. Mengikuti peraturan perundang-undangan dibidang pengelolaan keuangan.
3. Memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh UPTD maupun mitra 4. Menghindarkan terjadinya penggunaan dana program PKH tidak
sesuai dengan peruntukkannya
5. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pendampingan bagi pengelola program PKH
6. Berkonsultasi dan koordinasi kepada pihak terkait pada saat perencanaan, proses dan tindak lanjut pelaksanaan program PKH
PENUTUP
6
|
Lampiran 1
FORMULIR PENGAJUAN DANA BLOCKGRANT PENYELENGGARAAN PROGRAM PKH KWD/KWK
JENIS KETERAMPILAN YANG
DISELENGGARAKAN
Nama dan Alamat Lembaga
(diisi lengkap)
DIUSULKAN KEPADA
DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN KELEMBAGAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL
A. IDENTITAS LEMBAGA
1. SKB/BPKB :
2. Nomor SK Pendirian
SKB/BPKB
:
3. Alamat Lengkap :
4. Kabupaten/Kota*) :
5. Provinsi :
6. Kode Pos :
7. No. Telepon/Email :
8. Faksimile :
B. DOKUMEN ADMINISTRASI (DILAMPIRKAN)
NO. PERSYARATAN KELENGKAPAN
1. SK Pendirian Ada Tidak ada
2. NPWP atas nama lembaga Ada Tidak ada
3. Rekening bank atas nama lembaga Ada Tidak ada
4. Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kab/Kota untuk SKB dan Dinas Pendidikan Provinsi untuk BPKB.
Ada Tidak ada
5. Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelenggarakan Program (Pakta integritas).
Ada Tidak ada
6. Surat Pernyataan Kesanggupan menyerahkan laporan tepat waktu setelah program selesai.
Ada Tidak ada
7. Dukungan instansi/lembaga pendamping kewirausahaan bagi yang diarahkan untuk usaha mandiri ataujob orderbagi yang
menempatkan kerja.
Ada Tidak ada
C. KONDISI LINGKUNGAN LEMBAGA PENGUSUL
NO. DATA SUBSTANSI JAWABAN
1 DATA KEPENDUDUKAN
a Jumlah penduduk 1. Kabupaten/kota ………
2. Kecamatan dimana SKB/BPKB berada……
3. Desa/Kelurahan dimana SKB/BPKB berada………
b Data penduduk miskin di
wilayah kerja di mana SKB/BPKB berada
………….
c Data pengangguran usia
18-35 disekitar lembaga saudara berada
...
2 KONDISI LINGKUNGAN
a SKB/BPKB berada di
lingkungan…..
1. Kota Besar 2. Perkotaan 3. Pinggiran kota 4. Pedesaan 5. Pesisir pantai 6. Pegunungan 7. Perkebunan 8. Pertanian
9. Daerah terisolasi 10. ...
b Berapa jauh (jarak) SKB/BPKB
dengan pusat perkotaan
1. jarak dengan kecamatan ……..km
2. jarak dengan kab/kota …………km
3. jarak dengan ibu kota provinsi ...km c Tuliskan potensi unggulan di
daerah saudara 1………
3………
4………
d Barang atau jasa yang banyak
dibutuhkan disekitar lembaga saudara
e Jenis barang atau jasa yang sudah ada dan paling banyak diusahakan masyarakat
3 KONDISI DU/DI
a Bidang industri/usaha yang
ada di sekitar lembaga saudara dan berapa jumlahnya
b Tulis kebutuhan tenaga kerja
dari seluruh DU/DI di atas per tahun
D. SUBSTANSI
NO. DATA SUBSTANSI JAWABAN
1 JENIS KETERAMPILAN
a Jenis keterampilan yang
diusulkan ... b Alasan mengusulkan jenis keterampilan tersebut:
1...
...
...
2. ...
c Jelaskan sasaran dan kriteria calon peserta didik yang berminat terhadap program yang diusulkan
2 PESERTA DIDIK
a Jumlah peserta didik yang
diusulkan ………. Peserta didik.
b Latar belakang peserta didik yang diusulkan
1...
2...
3...
4... 3 PENDIDIK
a Tulis pendidik yang ada/ dimiliki lembaga (yang sesuai dengan program yang
diusulkan)
Lampirkan biodata pendidik.
……….. orang
b Apa saja kemampuan yang dimiliki pendidik (yang sesuai dengan program yang diusulkan)
1...
2...
3...
c Dari mana pendidik tersebut (sebutkan dari lembaga sendiri atau instansi terkait):
Lampirkan surat pernyataan kesediaan menjadi pendidik/instruktur
2...
3...
d Apa saja sertifikat yang dimiliki pendidik (Lampirkan sertifikat kompetensi yang dimiliki)
1………
2………
3……… 4 PELAKSANA PROGRAM
Sebutkan nama-nama pengelola program dan lampirkan struktur organisasinya
5 SARANA DAN PRASARANA
Uraikan jumlah, kapasitas, dan kondisi, sarana dan prasarana
SKB/BPKB yang mendukung pelakanaan program:
6 GAMBARAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURSUS DAN PELATIHAN
a Lama program yang akan
dilaksanakan?
...jam, / ...hari/ ...minggu/
...bulan.
b Kapan rencana kegiatan
dimulai
Tgl ……… Bulan ………….. th ………
c Kapan rencana kegiatan
berakhir
Tgl ……… Bulan ………….. th ………
d Tempat program
dilaksanakan (sebutkan lokasi)
e Apakah ada kurikulum /GPPP
untuk program ini (Lampirkan jika YA)
f Bagaimana proses pembelajaran, Jelaskan?
g Jelaskan cara meng
administrasikan kegiatan?
h Media apa saja yang akan
digunakan dalam
mendokumentasi kegiatan, Sebutkan?
7 EVALUASI / UJI KOMPETENSI
a Apakah ada rencana
evaluasi/uji kompetensi untuk program ini
Ya tidak
b Jenis uji kompetensi yang
akan dilakukan:
a. Lembaga Sertifikasi
Kompetensi (LSK)
b. Lembaga sendiri
c. Pengguna lulusan
8 TINDAK LANJUT LULUSAN
a Jelaskan rencana
pendampingan lulusan untuk
merintis usaha mandiri
(dimana saja dan berapa orang)
b Dengan insitusi/ lembaga apa
saja lulusan saudara
melakukan perintisan usaha mandiri?
c Jelaskan rencana
penempatanlulusan untuk bekerja(dimana saja dan berapa orang)?
d Institusi/lembaga yang akan
9 DANA YANG DIUSULKAN
e Tulis jumlah dana yang
diusulkan.
f Untuk apa saja
penggunaannya (lampirkan rincian)
g Apakah ada sumber dana lain
yang mendukung program tersebut, Sebutkan?
h Kalau ada , jelaskan
peruntukkan masing-masing dana tersebut.
Mengetahui Dibuat di ………....
Kepala Dinas Pendidikan
Kab/Kota/Provinsi……….., pada tanggal ... Penanggung jawab program, Kepala SKB/BPKB………..
___________________ _____________________
Nama, tanda tangan dan cap Nama, tanda tangan dan cap
Rekomendasi
Usulan di atas sesuai dengan kondisi di lapangan
Oleh karena itu kami siap memberikan rekomendasi dan membina Pelaksanaan program yang diusulkan
Kadinas Pendidikan/Kabid PNFI/Ka SKB/Ka BPPNFI/Ka P2PNFI*
---NIP...
|
Lampiran 2
Contoh: Rekomendasi
KOP SURAT DINAS PENDIDIKAN PROPINSI/P2PNFI/BP-PNFI/DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KOTA/SKB *)
REKOMENDASI Nomor: ...
Berdasarkan hasil verifikasi lembaga dan dokumen proposal yang diajukan, dengan ini kami memberikanrekomendasikepada:
Nama lembaga : ... Alamat lembaga : ...
... Telp. ... Fax...
Untuk ikut berkompetisi sebagai calon penyelenggara program
..., dengan jenis keterampilan yang dilaksanakan ... Apabila proposal disetujui, kami bersedia ikut membina dan memantau pelaksanaan program lembaga tersebut di atas.
Demikian, rekomendasi ini diberikan untuk digunakan sebagaimana mestinya.
..., ...2010
Tanda tangan dan cap stempel lembaga pemberi rekomendasi
|
Lampiran 3
FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM PKH
A Identitas Lembaga Deskripsi
1 Nama UPT 2 Alamat UPT
3 Nama Pimpinan UPT 4 Tim Pengelola
Program (Uraikan nama dan struktur organisasinya)
B Program yang
Dilaksanakan
Deskripsi
1 Jenis Keterampilan
2 Jumlah Peserta Didik 1. Awal : ……….orang
2. Selesai program : ……….orang
3. Bekerja : ……… orang
4. Usaha Mandiri : ……… orang 3 Kurikulum dan modul
bahan ajar yang digunakan
1. ………
2. ………
3. ………
4. ………
4 Sarana dan Prasarana yang digunakan (Uraikan seluruh sarana dan prasarana yang digunakan)
C Proses Pelaksanaan
Program Deskripsi
1 Persiapan program (Uraikan langkah-langkah persiapan yang telah
dilaksanakan)
2 Pelaksanaan program (Uraikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan dengan mengacu pada 5W+1H)
3 Evaluasi dan Sertifikasi (Uraikan sistem evaluasi dan sertifikasi yang dilakukan)
4 Tindak Lanjut (Uraikan program tindak lanjut yang dilakukan)
5 Mitra kerja dan perannya
(Sebutkan mitra kerja dalam melaksanakan program dan uraikan perannya)
6 Hambatan dan permasalahan yang dihadapi
D Hasil yang Dicapai Deskripsi 1 Peserta Didik yang
berhasil menyelesaikan program (Uraikan jumlah dan persentase keberhasilan serta penyebab kegagalan peserta didik) 2 Lulusan yang bekerja
di DU/DI (Uraikan jumlah, nama lulusan, dan dimana mereka bekerja)
3 Lulusan yang membuka usaha mandiri (Uraikan jumlah, nama lulusan, jenis usaha, dan dimana mereka membuka usaha)
E Kesimpulan dan
Rekomendasi
Deskripsi
1 Kesimpulan
2 Rekomendasi
Lampirkan semua dokumen yang dibutuhkan
Dibuat di ……….... pada tanggal ... Penanggung jawab program, Kepala UPT,
|
Lampiran 4
Contoh : Matrik Penggunaan dana Bantuan Sosial Program PKH untuk UPT (KWK & KWD)
No Dana diterima
Penarikan Penggunaan
No Penarikan Jumlah (Rp) No PengeluaranUraian Banyaknya Jumlah (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Tanggal : ………..2010
1 21 Februari 2010 5.000.000,- 1.1. Pembelian ATK a. Kertas b. Tinta printer
5 rim 2 buah
200.000,- 600.000,-2. Rp. 100.000.000,- 1.2. Bahan belajar 40 set 4.800.000,-Sub Total 1 5.000.000,-2 30 Maret 2010 7.000.000,- 2.1. Honorarium
Instruktur
3 orang
2.550.000,-2.2. Setor Pajak PPh 21 15% (PNS)
3 orang
450.000,-2.3. Transport WB 40 orang 4.000.000,-Sub Total 2 7.000.000,-3 ……… ……….. ….. ……… ………. ………. ….. ……… ………. ……….
Sub Total 3 Total Penarikan 12.000.000,- Total Pengeluaran
(sub total 1 + 2 +…)
(1) Baris 1, diisi tanggal masuknya dana di rekening lembaga Baris 2, diisi besar dana bantuan sosial yang diterima (2) Diisi dengan no urut penarikan dari Bank.
(3) Di isi tanggal penarikan dari bank.
(4) Diisi dengan jumlah dana yang ditarik dari bank (5) Nomor bukti transaksi (Contoh: KWD/KWK/2010/001). (6) Diisi dengan uraian/rincian pengeluaran/penggunaan dana.
(7) Diisi dengan banyak/jumlah pembelian/pembayaran, seperti: 2 rim, 3 orang, 5 buah, dst.
(8) Diisi dengan jumlah dana yang dikeluarkan.
|
Lampiran 5
SUCCESS STORY
ALUMNI KWD/KWK YANG TELAH
BEKERJA
IDENTITAS DIRI:
Nama : ________________________________
Tempat, Tgl. Lahir : ________________________________
PendidikanTerakhir :_________________________________
Orangtua : Ayah _________________ Ibu _______________
Pekerjaan : ____________Penghasilan rata-rata: _________
Alamat : _______________________________________
Kota ____________________ Telp ____________ HP _______________________
Program PKH UPT : Program Keterampilan ____________________
Pelaksanaan ____ _______ 2010 s.d ____ ______ 2010
DATA PEKERJAAN:
Tempat Kerja : _______________________________________
Bidang Kerja : _________________ Jabatan : ______________
Mulai Kerja : _________________________
Kisaran Gaji : Rp____________- _____________________
Alamat Perush :
________________________________________________________ Kota ______________Tilp ______________ HP ______________
Contact Person:_____________ Jabatan di Perusahaan: ___________
Data ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan dapat dipertanggungjawabkan sepenuhnya sesuai kebutuhan.
____________, _____________
Peserta PKH, Ikut Bertanggungjawab:
Pimpinan Lembaga,