• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMAKNAAN METAFORA DALAM HEADLINE MAJALAH IKLAN MOTORFAN JEPANG EDISI BERSAMA VOLUME 56

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PEMAKNAAN METAFORA DALAM HEADLINE MAJALAH IKLAN MOTORFAN JEPANG EDISI BERSAMA VOLUME 56"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

PEM AKNAAN M ETAFORA DALAM HEADLINE M AJALAH IKLAN

M OTORFAN JEPANG EDISI BERSAM A VOLUM E 56

SKRIPSI

OLEH:

M UHAM AD ABDUL W AKHIT

C12.2010.00310

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG

FAKULTAS ILM U BUDAYA

UNIVERSITAS DIAN NUSW ANTORO

(2)

PEM AKNAAN M ETAFORA DALAM HEADLINE M AJALAH IKLAN M OTORFAN JEPANG EDISI BERSAM A VOLUM E 56

SKRIPSI

Diajukan untuk m elengkapi sebagian persyarat an menjadi Sarjana Sast ra

OLEH:

M UHAM AD ABDUL WAKHIT C12.2010.00310

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS ILM U BUDAYA UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

(3)

ii

Saya menyat akan dengan sebenarnya bahwa Skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri dan disusun t anpa tindakan plagiarisme sesuai dengan perat uran yang berlaku di Universit as Dian Nusw antoro.

Jika di kem udian hari t ernyat a pernyat aan ini tidak benar, saya akan bertanggungjaw ab sepenuhnya dan menerim a sanksi yang dijat uhkan oleh Universit as Dian Nusw antoro kepada saya.

Sem arang, 10 Juli 2014

(4)

iii

Sebagai sivit as akadem ik Universit as Dian Nusw antoro, saya yang bert anda t angan di baw ah ini:

Nam a : M uhamad Abdul Wakhit NIM : C12.2010.00310

Program St udi : Sast ra Jepang S-1 Fakult as : Ilmu Budaya

Dem i pengembangan ilm u penget ahuan, m enyet ujui unt uk memberikan kepada Universit as Dian Nuswantoro Hak Bebas Royalt i Noneksklusif (Non-exclusive Royalt y-Free Right) at as karya ilm iah saya yang berjudul :

Pemaknaan M et afora dalam Headline M ajalah Iklan M otorfan Jepang Edisi Bersama Volume 56.

Besert a perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universit as Dian Nusw antoro berhak menyim pan, mengalihm edia/ form at kan, m engelola dalam bent uk pangkalan dat a (dat abase), meraw at , dan mem ublikasikan t ugas akhir saya selam a t et ap m encantum kan nama saya sebagai penulis/ pencipt a dan sebagai pemilik Hak Cipt a.

Dem ikian pernyat aan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Sem arang Pada t anggal : 10 Juli 2014

Yang m enyat akan

(5)
(6)

v 1. Im posible is Nothing

2.

“ Diwajibkan at as kam u berperang, Padahal berperang it u adalah sesuat u yang kam u benci. Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik

bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk

(7)

vi Skripsi ini penulis persem bahkan untuk:

1. Allah SW T dan Nabi M uhamm ad SAW at as berkat , hidayah dan inayahNya yang berlimpah sehingga penulis dapat m enyelesaikan skripsi ini.

2. M y Lovely Family, Orang tua saya tersayang dan t ercint a, Bapak Alm. Djum ain dan Ibu Ngasm i at as segala bekal pendidikan di keluarga dan cint a sert a doanya yang t ak pernah pudar dan menjadikan saya siap dalam segala t ant angan, kesempat an dan kondisi kehidupan lainnya. 3. M y Brothers and Sist ers, yang selalu mem berikan sem angat , doa dan

masukan hingga semuanya t erasa ringan dan mudah.

4. Akhm ad Saifudin Sensei yang t elah m embimbing dan m em berikan banyak ilmu penget ahuan khususnya t ent ang m at eri yang t erkait skripsi ini. Hont ou ni arigat ou gozaimasu.

5. Sri Oem iati Sensei, yang dengan penuh pengert ian dan kesabaran menjadi Dosen W ali saya dalam m em berikan pengarahan dan konsult asi mengenai program pendidikan.

6. Kousuke Sensei, Yuko Sensei, Akari Sensei dan Yuka Sensei selaku native yang t elah m em bimbing penulis dalam pendidikan bahasa Jepang.

7. M y Teacher, Seluruh dosen Sast ra Jepang dan Sast ra Inggris yang t elah membim bing penulis dan m em berikan sem angat tanpa lelah.

8. M y Spesial One, Rift y Rist ianasari, yang dengan sabar dan pengert ian memberikan semangat yang tak henti-hentinya.

9. M y Lept op Kuro dan si M erah sert a Shiro, yang t elah membantu dan menjadi part ner perjuangan saya t anpa pernah mengeluh.

10. Teman-t eman Linguist ik, Sast ra, dan Budaya yang t elah berjuang bersam a-sama.

(8)

vii sem angat dan kerja keras.

13. Teman-t eman angkat an 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013 Sast ra Jepang dan Sast ra Inggris Udinus yang t idak dapat penulis sebut kan satu persat u. Terim a kasih at as segalanya.

(9)

viii

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT at as limpahan rahmat , hidayah sert a inayahNya sehingga penulis dapat m enyelesaikan skripsi ini yang berjudul Pemaknaan M et afora dalam Headline M ajalah Iklan M otorfan Jepang Edisi Bersama Volume 56 dengan baik, t epat w akt u, dan lancar. Tidak lupa salaw at sert a salam penulis haturkan kepada Nabi besar M uhamm ad SAW yang kit a nant ikan safaat nya di yaum ul kiam ah. Amien.

Penulis m enyadari bahw a skripsi ini t idak dapat t erselesaikan dengan baik berkat bant uan, m ot ivasi, dukungan dan doa dari bergagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempat an ini, dengan segala kerendahan hat i penulis ingin mengucapkan t erima kasih sedalam -dalamnya kepada:

1. Allah SW T dan Nabi M uhamm ad SAW at as berkat , hidayah dan inayahNya yang berlimpah sehingga penulis dapat m enyelesaikan skripsi ini.

2. M y Lovely Family, Orang t ua saya t ersayang dan t ercint a, Bapak Alm. Djum ain dan Ibu Ngasm i at as segala bekal pendidikan di keluarga dan cint a sert a doanya yang t ak pernah pudar dan menjadikan saya siap dalam segala t ant angan, kesempat an dan kondisi kehidupan lainnya. 3. M y Brothers and Sist ers, yang selalu mem berikan sem angat , doa dan

masukan hingga semuanya t erasa ringan dan mudah.

4. Bapak Achm ad Basari, S. S., M . Pd., selaku Dekan Fakult as Ilmu Budaya Universit as Dian Nusw antoro.

5. Bapak Bayu Aryanto, S. S., M . Hum., selaku ket ua program studi sast ra Jepang Fakult as Ilmu Budaya Universit as Dian Nusw antoro.

(10)

ix

konsult asi mengenai program pendidikan.

8. Kousuke Sensei, Yuko Sensei, Akari Sensei dan Yuka Sensei selaku native yang t elah m em bimbing penulis dalam pendidikan bahasa Jepang.

9. Program St udi Sast ra Jepang yang lainnya, Bapak Budi Sant oso, S. S. M . Hum., Bapak Andy Bangkit , S. S., Ph. D., Ibu Irma Winingsih, S.S, M .Hum, Ibu Diah Soelist yow at i, S.S., M .Hum., Ibu Tri M ulyani Wahyuningsih, S.S., Ibu Pipiet Furisari, M .Pd., Ot a sensei, Akemi sensei.

10. M y Spesial One, Rift y Rist ianasari, yang dengan sabar dan pengert ian memberikan semangat yang tak henti-hentinya.

11. M y Lept op Kuro dan si M erah sert a Shiro, yang t elah membantu dan menjadi part ner perjuangan saya t anpa pernah mengeluh.

12. Teman-t eman Linguist ik, Sast ra, dan Budaya yang t elah berjuang bersam a-sama.

13. Teman-t eman angkat an 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013 Sast ra Jepang dan Sast ra Inggris Udinus yang t idak dapat penulis sebut kan satu persat u. Terim a kasih at as segalanya.

14. Semua pihak yang t elah membant u penulis dan t idak bisa penilis sebut kan sat u persat u.

Akhir kat a semoga skripsi ini dapat m emberi kont ribusi, dan manfaat posit if bagi semua kalangan pem belajar.

Semarang, 10 Juli 2014

(11)
(12)

xi

2.5.4 M et afora Know les and M oon ... 17

2.5.5 M et afora dalam Kajian Sem antik ... 19

BAB III M ETODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 21

3.2 Sat uan Analisis ... 21

3.3 Sumber Dat a ... 21

3.4 Teknik Pengum pulan Dat a ... 21

3.5 Teknik Analisis Dat a ... 22

BAB IV PEM BAHASAN 4.1 Dat a 1 Toyot a Harrier ... 24

4.2 Dat a 2 Toyot a Land Cruiser Prado ... 26

4.3 Dat a 3 Toyot a Land Cruiser ... 29

4.4 Dat a 4 M azda CX-5 ... 31

4.5 Dat a 5 Subaru Forest er... 34

4.6 Dat a 6 Subaru XV Hybrid/ XV... 36

4.7 Dat a 7 Subaru Legacy Out back ... 38

4.8 Dat a 8 Lexus RX ... 40

4.9 Dat a 9 M it subishi Outlander Phev ... 43

4.10 Dat a 10 M it subishi Pajero ... 45

4.11 Dat a 11 Nissan Dualis ... 47

BAB V SIM PULAN ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

(13)

xii TM Topic M arker

GEN Genet ive DAT Dat ive

N Noun

(14)

xiii

(15)

xiv

TOYOTA HARRIER... 54

TOYOTA LAND CRUISER PRADO ... 55

TOYOTA LAND CRUISER ... 56

M AZDA CX-5 ... 57

SUBARU FORESTER ... 58

SUBARU XV HYBRID/ XV ... 59

SUBARU LEGACY OUTBACK ... 60

LEXUS RX ... 61

M ITSUBISHI OUTLANDER PHEV ... 62

M ITSUBISHI PAJERO ... 63

(16)
(17)

xvi

2. Penulisan khusus kat a bantu adalah sebagai berikut .

w a

e

w o

3. Penulisan khusus kat a serapan adalah sebagai berikut .

ティ

t i

トゥ

t u

ディ

di

デゥ

du

ファ

fa

フィ

fi

フェ

fe

フォ

fo

ヴィ

wi

ウェ

w e

ウォ

w o

4. Penulisan bunyi panjang dituliskan sesuai penulisan Furigana.

Contoh

どうも

doumo

修二

Shuuji

きれい

kirei

親しい

shit ashii

5. Penulisan

「ん」

dilambangkan dengan “ n” . Contoh

新聞

shinbun

今晩

konban

すいません

suim asen

6.

「っ」

(っ

kecil

dilambangkan dengan merangkap konsonan berikut nya, khusus

「っち」

(「っちゃ」、

dan

「っちゅ」)

m erupakan kekecualian.

Contoh:

実際

jissai

~になっちゃって~

-ninat chat t e- * -ninacchat t e-

7. Penulisan kat a asing menggunakan cet ak m iring, kecuali nama orang dan kut ipan yang dikutip sesuai aslinya.

Contoh sumimasen intimat e

(18)

xvii

M uham ad Abdul Wakhit . 2014. Pemaknaan metafora dalam headline majalah iklan motorfan Jepang edisi bersama volume 56. Program Studi Sast ra Jepang, Universit as Dian Nusw antoro. Semarang. Pem bimbing: Akhm ad Saifudin.

Kat a kunci : headline, makna, m et afora, motorfan, personifikasi.

(19)

xviii

M uham ad Abdul Wakhit. 2014. The meanings of metaphors in the advertisement headlines of Japanese magazine “M otorfan”, collective edition, volume 56. Japanese St udy Program, Dian Nusw ant oro Universit y. Adviser: Akhm ad Saifudin.

Keyw ord: headline, meaning, met aphor, motorfan, personification.

(20)

xix

雑誌『モーターファン』の標題にある比喩の意味

氏名 :ムハマド・アブドウル・ワヒト 学生番号:

C12. 2010. 00310

卒業論文データ

本文 :50ページ

参考文献 :12ぺージ

研究資料 :雑誌『モーターファン』

スマラン、ディアン・ヌスワントロ大学、日本語・日本文学科

キーワード:標題、意味、比喩、モーターファン、擬人化。

本論文は『モーターファン』と言う日本語の雑誌の標題にある比喩の意 味 と 種 類 を 説 明 し て い る 。 質 的 分 析 法 と “Knowl es and Moon ” 理 論

『i nt r oduci ng met aphor』( 2006)で比喩の意味と種類を分析した。2013 年12 月

29 日出版の 『モーターファン』と言う雑誌に含まれる11の比喩をデータとし

(21)

1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sepert i yang kit a ket ahui bersam a bahasa secara um um dibagi m enjadi dua berdasarkan m edia yang digunakan yait u ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulisan. Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dinyat akan dengan suara sepert i yang t erlihat dalam ceram ah, rapat, percakapan, dan sebagainya. (Dahidi & Sudjianto, 2004: 211). Sedangkan ragam bahasa tulisan adalah bahasa yang t ert ulis sepert i yang sering t erlihat di dalam surat kabar, majalah, karya ilm iah, novel; kadang-kadang t ercampuri kat a-kat a klasik, kat a-kat a yang bernada t erjemahan, kalim at relat if panjang, frekuensi pengulangan kat a/ kalim at yang sam a sedikit . Pelepasan unsur kalim at relat if sedikit . (Dahidi & Sudjianto, 2004: 211-212). Dalam Bahasa Jepang ragam bahasa lisan disebut hanashikotoba, sedangkan ragam bahasa tulisan disebut dengan kakikot oba.

Pada wakt u berkom unikasi manusia tidak hanya melakukan dengan satu kelom pok penutur saja, m elainkan dilakukan dengan berbagai kelom pok penutur yang dilat ar belakangi oleh berbagai fakt or yang di antaranya fakt or usia, faktor kedudukan sosial, jenis kelam in, latar belakang pendidikan, lat ar belakang keagamaan at aupun lat ar belakang geografis dan lainnya. (Wijana & Rohm adi 2006: 45-46). Oleh karena it u muncul berbagai m acam variasi bahasa. Variasi bahasa muncul berdasarkan sit uasi t ert ent u yang di ant aranya karena pertimbangan sit uasi, sopan santun, at aupun kebutuhan t ert entu lainnya. M elalui int erpret asi, imajinasi dan pengalaman manusia m encipt akan makna baru at aupun m akna lain dari ist ilah t ert ent u m eskipun ist ilah t ersebut t elah memiliki m akna sendiri.

(22)

efisi en dalam menyampaikan m aksud dan tujuan dari penutur agar m udah dipaham i dan t idak m enim bulkan am biguitas t erut am a dalam bahasa pengiklanan. banyaknya variasi-variasi bahasa yang muncul dalam tuturan inilah yang m enarik untuk dikaji. Salah satunya adalah pem akaian met afora dalam bahasa. M et afora merupakan bentuk pengungkapan bahasa yang t elah dikenal sejak zam an Yunani Kuno. Know less dan M oon (2006) menjelaskan bahw a met afora menurut term inologi bahasa Yunani t erdiri dari prefiks met a- dan pherein. Prefiks m et a- biasanya untuk menyam paikan suatu ide akan perubahan, lalu kat a pherein berart i ‘mem bawa’, sedangkan secara harfiah kat a met afora mempunyai arti ‘mem indahkan’.

Arist ot eles (384-322 SM ) dalam karyanya poet ics berpendapat bahw a met afora adalah “The application of st range t erm eit her t ransferred from t he genus and applied to t he species or from t he species and applied to the genus, or

from one species to anot her or else by analogy” (Levin, 1979: 79). Levin berpendapat t ent ang definisi yang diberikan oleh Arist ot eles, genus yang dim aksud oleh Arist ot eles dapat dit afsirkan sebagai spesific (1979: 85). Secara berurut an kat a-kat a itu dapat diart ikan ke dalam bahasa Indonesia adalah umum dan khusus. Dahidi berpendapat bahw a t erdapat tiga ciri yang ada pada met afora yang diungkapkan Arist ot eles yakni pert am a, m et afora berada dit at aran perkat aaan; kedua, met afora adalah bent uk penyimpangan at au deviant dari bahasa harfiah; ket iga, m et afora adalah proses penyam aan dari dua benda (Dahidi, 2003: 2). Knowles and M oon juga berpendapat bahw a int i dari met afora adalah, “ …t he use of language t o refer t o somet hing ot her t han w hat is originally applied to, or what it ‘lit erally’ means, in order t o suggest some

(23)

ungkapan kepada ungkapan yang lain (Classe, 2000: 94). Pengalihan t ersebut dilakukan dengan cara merujuk suatu konsep kepada suat u konsep yang lain unt uk mengisyarat kan kesam aan, analogi, at au hubungan kedua konsep t ersebut . Sebagai cont ohnya adalah “ Tim e is m oney” dalam ungkapan ini berbagai cit ra yang t erdapat dalam kat a money (uang) sepert i sesuat u yang berharga, sesuat u yang berm anfaat , sesuatu yang banyak diharapkan dan dicari, dipindahkan kepada cit ra t ime (w akt u).

Penggunaan met afora akan selalu ada dalam kehidupan sehari-hari. Sepert i halnya bahasa, m et afora juga menjadi alat komunikasi yang pemakaiannya t idak hanya dalam sebuah karya sast ra melainkan juga t erdapat dalam surat kabar, iklan, t elevisi dan sebagainya. “M et aphors are persuasive in our ordinary everyday w ay of t hingking, speaking, and act ing” (Lakoff & Johnson, 1980). Penggunaan met afora tidak hanya m em perindah bahasa m elainkan juga dapat digunakan untuk t ujuan t ert ent u yang t ergant ung pada sit uasi. M enurut Arist ot eles, m et afora merupakan sarana berfikir yang sangat efekt if unt uk memahami konsep abst rak (m l.scribd.com / doc/ 132846767).

(24)

M ot orfan Jepang edisi bersam a volum e 56 dan sebagai topik penelitian penulis mengam bil judul Pemaknaan M et afora dalam Headline M ajalah Iklan M ot orfan Jepang Edisi Bersama Volume 56.

1.2Rumusan M asalah

Berdasarkan dat a dan alasan di at as penulis m engemukakan permasalahan yang t erdapat dalam majalah iklan M ot orfan Jepang edisi bersam a volum e 56 yaitu m akna dan jenis m et afora apa saja yang t erdapat dalam headline m ajalah iklan M ot orfan berdasarkan teori Know les and M oon.

1.3Tujuan Penelitian

1. M enget ahui makna met afora apa saja yang m uncul dalam majalah iklan M ot orfan Jepang edisi bersam a volume 56 berdasarkan t eori Know les and M oon.

2. M enget ahui jenis met afora apa saja yang muncul dalam m ajalah iklan M ot orfan Jepang edisi bersam a volume 56 berdasarkan t eori Know les and M oon.

1.4Ruang Lingkup Penelitian

Adapun beberapa pem bat asan dalam penelit ian ini yaitu di ant aranya:

1. Penelit ian ini hanya menelit i m akna met afora apa saja yang t erdapat dalam majalah iklan M ot orfan Jepang edisi bersam a volume 56 berdasarkan Know les and M oon.

2. Penelit ian ini hanya m enelit i jenis m et afora yang t erdapat dalam dram a majalah iklan M otorfan Jepang edisi bersama volum e 56 berdasarkan t eori Knowles and M oon.

(25)

1.5 M anfaat Penelitian

1.5.1 M anfaat Teoretis

Hasil penelit ian ini diharapkan dapat m em berikan referensi unt uk penelit ian-penelit ian yang akan dilakukan selanjut nya yang berhubungan dengan penggunaan met afora berbahasa Jepang khususnya yang t erdapat dalam m ajalah iklan.

1.5.2 M anfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat m enambah penget ahuan bahasa Jepang khususnya t ent ang penggunaan met afora yang dit injau berdasarkan sudut pandang sem ant ik.

1.6 Definisi Operasional

- Analisis : Penyelidikan suat u perist iw a (karangan, perbuat an, dan sebagainya unt uk menget ahui apa sebab-sebabnya, bagaim ana duduk perkaranya, dan sebagainya. (Kamus Umum B.Indonesia 1976. Balai Pustaka)

- M et afora adalah bahasa non-lit eral at au figurat if yang mengungkapkan perbandingan ant ara dua hal secara im plisit . (Know les dan M oon 2006: 5)

- M ajalah adalah t erbit an berkala yang isinya meliputi berbagai liput an jurnalist ik, pandangan t ent ang topik aktual yang patut diket ahui pem baca, dan m enurut wakt u penerbit annya dibedakan at as m ajalah bulanan, t engah bulanan, mingguan, dan sebagainya dan menurut pengkhususan isinya dibedakan at as majalah berit a, w anita, rem aja, olahraga, sast ra, ilm u penget ahuan t ert ent u, dan sebagainya. (htt p:/ / kbbi.w eb.id/ m ajalah, 2/ 3/ 2014, 16:43)

(26)

1.7Sistematika Penulisan

(27)

7

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Sebelumnya

Sw asono & Saifudin dalam Prosiding t ahun 2013 halam an 1-15 yang berjudul “ M akna Idiom Hana dalam Perspekkt if Budaya Orang Jepang” , menyim pulkan bahw a untuk melihat hubungan ket erkait an ant ara m akna lit eral dan m akna figuratif diperlukan penget ahuan yang m endalam t ent ang t idak hanya bahasa, namun just ru lebih kepada pem aham an budaya Jepang. Budaya di sini t ermasuk di dalam nya adalah pandangan orang Jepang t erhadap sesuat u, kebiasaan hidup m ereka, adab, nilai-nilai moral, dan juga sejarah.

Adapun perspekt if budaya orang Jepang t erhadap hana ‘bunga’ adalah sebagai berikut .

1) Bunga dipandang sebagai lam bang kebahagiaan;

2) Bunga dipandang sebagai st andard ideal t ent ang keindahan; 3) Bunga dipandang sebagai st andard norma kebaikan;

4) Bunga dipandang sebagai st andard kesuksesan;

5) Bunga dipandang sebagai st andard kesem purnaan yang ideal.

Dari kelim a hasil analisis t ersebut dapat disimpulkan bahwa hana ‘bunga’ bagi orang Jepang mem punyai art i yang posit if. Bunga selalu merepresent asikan segala sesuat u yang dicit a-cit akan orang Jepang tent ang segala yang baik, indah, dan sempurna.

(28)

Ret oris dan Eufim ism e. Berdasarkan pada kesimpulan di at as penulis menganggap bahw a penelitian t ersebut masih sangat luas int erpret asinya bagi pembelajar bahasa Jepang, hal ini t erlihat bahwa penelit ian t ersebut hanya menjelaskan m acam -m acam ragam bahasa. Oleh karena it u, dalam penelitian kali ini penulis m encoba unt uk m em fokuskan pada sat u ragam bahasa saja yaitu met afora yang tujuannya adalah untuk memperm udah pembelajar bahasa Jepang dalam m em pelajarinya.

2.2 Iklan

Iklan merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh pengusaha at au perusahaan untuk mempromosikan produk yang m ereka cipt akan untuk m enarik para calon pembeli agar m em beli produk yang dipromosikan. Sudiana (1986) berpendapat bahw a iklan adalah suat u bent uk komunikasi yang t erdiri dari at as informasi dan gagasan t ent ang suatu produk yang dit ujukan kepada khalayak secara serempak agar m em peroleh sambut an yang baik. Iklan m erupakan suatu komunikasi ant ara produsen dan konsumen dengan menggunakan m edia m assa t ert ent u sepert i m ajalah at au media massa yang mem iliki kem am puan untuk menjangkau pem akai at au pem beli pot ensial dari suatu produk dalam jumlah besar dengan suat u pesan yang bersifat persuasif.

Banyak orang / m asyarakat yang t erpengaruh oleh iklan sebelum pada akhirnya m em utuskan untuk m em beli at au menggunakan sebuah produk. Pada umum nya masyarakat m engakui bahw a iklan menyam paikan pesan-pesan produk dengan cara yang m enarik. Tujuan para pengusaha membuat iklan adalah untuk m eningkat kan penjualan dalam art i meningkat nya keuntungan perusahaan.

(29)

(4) seorang penerim a. Skema hubungan keem pat elem en t ersebut sebagai berikut .

Pengirim

--- Pesan

--- Saluran komunikasi

--- Pesan

--- Penerima

Elem en-elem en komunikasi sepert i yang t ampak pada skem a di at as merupakan syarat t erjadinya komunikasi. Adapun penjelasan yang m engacu pada pengert ian keempat elemen t ersebut adalah sebagai berikut .

a. Pengirim adalah pihak yang mengirim pesan. Di dalam suatu iklan, kom ponen t ersebut dapat dapat berupa perusahaan, pabrik at au pem ilik barang. M isalnya dalam iklan di at as perusahaan air m inum Evian sebagai pengirim pesan.

b. Penerim a adalah pihak yang menerim a pesan yang dapat berupa perorangan at au sekelompok orang, misalnya ibu rum ah t angga yang m em baca iklan Evian di m ajalah t ersebut .

c. Pesan adalah objek kom unikasi t ersebut dari inform asi-informasi yang disampaikan, untuk m enjelaskan keunikan dari produk t ersebut , m isalnya orang tua akan bahagia karena sekarang ada Evian yang dapat diminum langsung oleh bayi, yaitu dengan kem asan barunya (dengan dot ). Dalam iklan tersebut t ersirat pesan bahw a Evian m emberi fasilit as baru khusus bayi dengan kemasan baru.

d. Saluran komunkasi adalah sarana yang dipergunakan unt uk m enyam paikan pesan. Pengirim pesan dapat menyam paikan pesannya m elalui sarana komunikasi ant ara guru dan murid di dalam kelas. Dalam iklan ini sarana yang digunakan adalah majalah.

2.3 Gaya Bahasa

(30)

yang dipakai untuk m encapai plast ik bahasa itu adalah penggunaan kat a-kat a sert a hiasan, sindiran, perbandingan dan sebagainya yang disebut gaya bahasa.

Gaya bahasa dikenal dalam ret orika dengan ist ilah st yle, kat a st yle dit urunkan dari kat a latin st illus, yaitu sem acam alat pada lempengan lilin. Keahlian m enggunakan alat ini akan m em pengaruhi jelas t idaknya t ulisan pada lepengan t ersebut .

Pada w aktu penekanan dit itikberat kan pada keahlian untuk m enulis indah, m aka st yle berubah menjadi kem am puan dan keahlian untuk m enulis at au mempergunakan kat a-kat a secara indah. Bila dilihat gaya secara um um dapat dikat akan bahw a gaya adalah cara mengungkapkan diri sendiri, melalui bahasa, t ingkah laku, cara berpakaian dan sebagainya.

M enurut Gorys Keraf (1983) gaya bahasa dapat dibat asi sebagai cara unt uk mengungkapkan pikiran melalui bahasa. Secara khas yang m emperlihat kan jiw a dan kepribadian penulis (pem akai bahasa). M et afora t erm asuk dalam gaya bahasa perbandingan. M et afora adalah gaya bahasa yang mem perbandingkan suat u benda dengan benda lain yang keduanya mempunyai sifat yang sama. 2.4 Personifikasi

Personifikasi adalah majas yang m engungkapkan benda mat i at au sesuat u yang bukan m anusia menjadi dapat berperilaku sepert i manusia at au dengan kat a lain, segala sesuat u yang biasanya dilakukan m anusia, diungkapkan dapat dilakukan juga oleh benda at au sesuat u t ersebut (ht t p:/ / w w w .scribd.com / m obile/ doc/ 199132497). M ajas personifikasi adalah merupakan kebalikan dari depersonifikasi yait u m anusia digambarkan m em iliki sifat sepert i hewan, t um buhan at au benda-benda mat i. Sebagai contohnya adalah sebagai berikut .

(31)

Sedangkan dalam dict ionary.goo.ne.jp personif ikasi at au dalam bahasa Jepangnya Gijinka m empunyai makna sebagai berikut .

擬人化:人間でないものを人間に見立てて表現すること。

(ht tp:/ / dictionary.goo.ne.jp/ smp/ leaf/ jn2/ 52044/ m 0u/ %E6%93%AC%E4%BA%BA %E5%8C%96/ )

Gijinka : ningen de nai mono wo ningen ni mit at et e hyougen suru kot o.

Personifikasi adalah penggam baran sesuat u yang bukan manusia seolah olah sepert i m anusia. Izuru menjelaskan pengert ian sem antik / imiron (意味論) adalah sebagai berikut .

単語や形態素の意味の変化を歴史的心理学的に研究する語学の部門。

Tango ya keit aiso no imi no henka o rekishit eki shinrigakut eki ni kenkyuu suru gogaku no bumon (Izuru, 1973: 166).

“ Bagian dari ilm u bahasa yang secara historis dan psikologis m eneliti makna kat a, m akna m orfem, dan perubahan makna” (Izuru, 1973: 166).

(32)

dikarenakan kat a dan kalim at m erupakan sesuat u yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-h ari dan dari set iap individu akan muncul makna-makna yang berbeda ant ara yang sat u dengan yang lainnya (Him ejim a, 1991: 3).

Semant ik dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Inggris sem ant ics yang dalam bahasa Yunani sema ( nomina ) ‘ tanda’ at au dari verba samaino ‘menandai’, ‘ berart i’. Ist ilah t ersebut digunakan para pakar bahasa unt uk menyebut bagian ilmu bahasa yang mempelajari makna. Semant ik merupakan bagian dari tiga t ataran bahasa yang meliputi fonologi, t at a bahasa (morfologi-sint aksis) dan semantik (Djaj asud arm a, 1993:1).

Dalam ruang lingkup semant ik yang mengkaji t ent ang makna mencakup bidang yang lebih luas, baik dari segi st rukt ur dan fungsi bahasa maupun dari segi int erdisiplin bidang ilmu. Tet api dalam hal ini ruang lingkup semant ik berkisar pada hubungan ilmu makna itu sendiri di dalam linguist ik, meskipun fakt or nonlinguist ik ikut mempengaruhi sebagai fungsi bahasa yang nonsimbolik (emot if dan afekt if) (Djajasudarm a, 1993:4).

(33)

mengakibat kan makna yang salah, nihil, at au t aksa. Ada sejum lah alasan mengapa m et afora sulit diartikan dan t idak dapat dit erjemahkan secara harfiah yait u, cit ra yang digunakan dalam m et afora mungkin tidak dikenal dalam bahasa sasaran, t opik m et afora tidak diungkapkan dengan jelas, adanya kenyat aan bahw a tit ik kem iripan dapat dit afsirkan secara berbeda-beda dalam kebudayaan yang berbeda, tiap bahasa berbeda dalam frekuensi pem akaian m et afora dan cara mencipt akannya (Larson, 1988: 263-264).

2.6.2 Teori M etafora

M enurut Picken m et afora merupakan sebuah t opik kajian ut am a berbagai disiplin ilmu, t erutam a linguist ik, t eori kesusast raan, filsafat , dan psikologi, konsep-konsep t ent ang met afora, t ermasuk definisinya sangat beragam (Picken, 1988: 108). Hingga saat ini, terdapat empat t eori met afora yang m engungkapkan m et afora dengan berbagai sudut pandang dit injau dari perspekt if penerjem ahan.

a. Teori Perbandingan (Comparison Theory)

Teori perbandingan digagas oleh Aristot eles pada abad keem pat m asehi. M enurut Arist ot eles, m etafora merupakan sarana berpikir yang sangat efekt if unt uk mem aham i suat u konsep abst rak, yang dilakukan dengan cara memperluas m akna konsep t ersebut dengan cara membandingkannya dengan suat u konsep lain yang sudah dipahami. M elalui perbandingan itu t erjadi pemindahan m akna dari konsep yang sudah dipaham i kepada konsep abst rak. Bat asan ini biasanya diungkapkan dengan rumus “ A adalah B dalam kont eks X, Y, Z …” Sebagai contoh, dalam m et afora “ Guru adalah mat ahari bangsa” , fungsi “ m at ahari‘ sebagai pem beri “ t erang‘ dan “ kehangatan‘ dipindahkan kepada ‘guru‘. Pem indahan ini m em buat “ guru” menjadi “ pem beri t erang dan kehangat an” kepada bangsa. Oleh Arist ot eles, ungkapan-ungkapan linguist ik yang dihasilkan dari met afora sebagai sarana berpikir itu disebut sebagai st ilist ika.

(34)

Danesi dalam hal ini m enambahkan bahw a m ajas t ersebut digunakan untuk memperindah ungkapan-ungkapan dalam puisi (Danesi, 2004: 118). Dengan kat a lain, Aristot eles lebih mement ingkan m et afora sebagai ekspresi linguist ik, bukan sebagai konsep berpikir yang menghasilkan ekspresi t ersebut . Nam un Punt her t idak sependapat dengan Arist ot eles. Punt her menyat akan bahw a penekanan pada fungsi m et afora sebagai ornamen ret oris m engakibat kan kajian-kajian itu hanya t erfokus pada upaya upaya untuk m em bedakan bahasa harfiah dan bahasa figuratif (Punther, 2007: 10-12).

Teori perbandingan ini didukung oleh Larson yang m enekankan bahw a sepert i halnya sim ile, met afora m erupakan ungkapan figurat if yang didasarkan pada perbandingan (Larson, 1998: 271). Dalam bukunya Larson menegaskan bahw a met afora dan simile m erupakan bentuk-bent uk gramat ikal yang m ew akili dua proposisi dalam st ruktur sem ant ik. Sebuah proposisi t erdiri sebuah t opik dan penjelasan mengenai t opik itu. Dalam ungkapan “ Guru adalah mat ahari bangsa” , “ guru” m erupakan t opik dan “ adalah m at ahari bangsa” m erupakan penjelasan. Hubungan ant ara kedua proposisi t ersebut m erupakan sebuah perbandingan yang t erdapat dalam bagian penjelasan. Penjelasan t ersebut mengungkapkan kemiripan at au m enunjukkan tit ik kesamaan t ert ent u. Dalam contoh di at as, bagian penjelasan m engungkapkan kemiripan ant ara “ guru” dan “ mat ahari” sebagai pemberi “ t erang” dan “ kehangat an” .

a. Teori Int eraksi

(35)

Black kem udian m engem bangkan t eori int eraksi Richards dengan menekankan bahwa m et afora pada hakikat nya merupakan inst rum en kognitif yang t idak dapat berlangsung t anpa adanya int eraksi ant ar elem en-elem en pembentuknya, yang t erdiri dari aspek kont eks, situasi, pem bicara/ pendengar, penulis/ pembaca, dan t em a pert ut uran.

b. Teori Pragm at ik

Teori pragm at ik merupakan penolakan t erhadap konsep adanya perubahan m akna pada topik karena adanya pemindahan m akna dari cit ra, at au karena adanya int eraksi m et aphor/ vehicle dengan t enor. Davidson dalam hal ini mempert anyakan asum si st andar t ent ang keberadaan m akna m et aforis yang berbeda dengan m akna harfiah (Davidson, 1978: 32). M enurut Davidson, met afora pada hakikatnya t idak berbeda dengan ungkapan linguist ik lainnya. M et afora mengungkapkan m akna kat a-kat a sesuai dengan makna harfiahnya, t idak lebih dari it u. Bagi Davidson, persoalan m et afora m erupakan ranah pragm at ik, bukan sem antik. makna sebuah met afora dit entukan oleh makna harfiah kat a-kat a maupun kalim at yang membent uknya, dan bagaim ana makna t ersebut digunakan. Jadi, m et afora tidak memiliki makna khusus.

Searl e dalam bukunya juga m enolak konsep perubahan m akna pada t opik karena adanya pem indahan m akna dari cit ra, at au karena adanya int eraksi met aphor/ vehicle dengan t enor (Searle, 1981: 76-103). M enurut Searle, di dalam met afora sam a sekali t idak ada perubahan makna. Searle m engakui bahw a makna ungkapan met aforis berbeda dengan makna harfiah kat a-kat a at au kalim at penyusunnya. Namun hal itu t idak disebabkan oleh perubahan makna elem en-elem en leksikal, melainkan karena penutur berm aksud mengungkapkan makna yang lain m elalui kat a-kat a at au kalim at t ersebut .

c. Teori Kognit if

(36)

M enurut m ereka, “met aphors are pervasive in our ordinary everyday w ay of t hinking, speaking, and act ing” . Pendapat ini m erupakan penolakan mereka t erhadap pendapat umum dalam linguist ik konvensional bahw a ungkapan met aforis m erupakan alt ernatif bagi pert uturan harfiah. M ereka m enent ang asum si Grace bahwa seseorang akan m encoba mendahulukan int erpret asi harfiah jika dia mendengar sebuah kalim at. M enurut Lakoff dan Johnson, asumsi ini t erkesan benar hanya karena pengguna bahasa tidak m enyadari bahw a banyak ungkapan-ungkapan yang biasa m ereka gunakan sebenarnya didasarkan pada st ruktur m et aforis.

M enurut Ort ony prinsip ut am a dalam t eori kongnit if Lakoff dan Johnson adalah bahw a m et afora berlangsung dalam t ataran proses berpikir (Ort ony, 1993: 208-209). M et afora menghubungkan dua ranah konsept ual, yang disebut ranah sumber (source domain) dan ranah sasaran (t arget domain). Ranah sumber t erdiri dari sekum pulan ent it as, at ribut at au proses yang t erhubung secara harfiah, dan secara semant is t erhubung dan t ersimpan dalam pikiran. Ranah sasaran cenderung bersifat lebih abst rak dan mengikut i st rukt ur yang dimiliki ranah sumber m elalui pem et aan ont ologis. Pemet aan inilah yang disebut met afora konseptual. Pada t at aran bahasa, seluruh, ent it as, at ribut, dan proses dalam ranah sasaran dileksikalkan m elalui kat a-kat a dan ungkapan dari ranah sumber. Kat a-kat a atau ungkapan inilah yang disebut dengan m et afora linguist ik. 2.6.3 M ethaphor Identification Procedure (M IP)

(37)

bertujuan unt uk menentukan apakah unit leksikal t ert ent u dalam wacana berperan sebagai m et afora dengan m elihat hubungan unit leksikal t ersebut dalam w acana. Karena banyak kat a yang berfungsi sebagai met afora dalam kont eks yang berbeda, unt uk m enerapkan M IP diperlukan kem am puan untuk membedakan kat a-kat a yang m enyam paikan m akna met aforis dan yang tidak. Secara t erperinci, kelom pok Pragglejaz (2007) m erumuskan M IP sebagai berikut .

1. Baca w acana secara m enyeluruh untuk m em bangun pem aham an umum t ent ang m aknanya,

2. Tent ukan unit leksikal dalam w acana,

3. (a) Untuk set iap unit leksikal dalam t eks, lihat m aknanya dalam kont eks yait u bagaimana m akna itu berlaku sebagai suatu entit as, relasi, atau at ribut dalam situasi yang dit imbulkan oleh t eks (makna kont ekst ual). Perhitungkan apa yang dat ang sebelum dan set elah unit leksikal.

(b) Untuk set iap unit leksikal, t entukan apakah unit itu memiliki makna kont em porer yang lebih m endasar dalam kont eks lain daripada dalam kont eks t ersebut . Dalam ident ifikasi m et afora ini, makna dasar cenderung: (i) lebih nyat a (apa yang diungkapkan lebih mudah dibayangkan, dilihat , didengar, diraba, dicium, dan dirasakan); (ii) t erkait dengan tindakan fisik; (iii) Lebih t epat (tidak samar-sam ar); dan (iv) secara hist oris lebih tua. M akna dasar harus merupakan makna yang paling sering m uncul dari unit leksikal t ersebut .

(c) Jika unit leksikal m em iliki m akna kontem porer yang lebih mendasar dalam kont eks lain dibandingkan dengan kont eks yang ada, periksa apakah makna kont ekst ual berbeda dengan m akna dasar t et api dapat dimengert i m elalui perbandingan dengan makna dasar t ersebut.

4. Jika ya, t andai unit leksikal t ersebut sebagai met afora. 2.6.4 M etafora Know les and M oon

(38)

order t o suggest some resemblance or make a connect ion bet w een t he t w o

t hing”. Dapat kit a definisikan bahw a m et afora adalah penggunaan bahasa untuk merepresent asikan sesuat u yang selain apa yang seharusnya dit erapkan at au secara harfiahnya adalah untuk m enunjukan beberapa kem iripan dan ket erkait an antara keduanya (Knowles and M oon, 2006: 3). M et afora juga merupakan non-lit eral at au figuratif yang m engungkapkan perbandingan ant ara dua hal secara im plisit (Knowles and M oon, 2006: 6). Knowles dan M oon juga menyat akan bahw a t erdapat dua jenis m et afora, yaitu m et afora kreat if dan met afora konvensional

1. M et afora kreat if adalah met afora yang digunakan penulis at au petut ur unt uk m engekspresikan ide dan perasaannya ke dalam sebuah t ulisan sehingga t ulisan t ersebut menjadi m udah dipahami oleh pembaca. M et afora ini m enampilkan suatu ungkapan yang baru berdasarkan realit as yang ada dan biasanya t erdapat di dalam karya sast ra.

2. M et afora Konvensional adalah met afora yang sudah t idak lagi bersifat baru dan jenis m et afora ini t elah kehilangan cirinya sebagai sebuah m et afora, karena met afora ini sering digunakan dan kemudian dim asukkan ke dalam kosakat a sehari-hari. M et afora konvensional juga sering disebut dengan m et afora m at i at au dead met aphor (Knowles dan M oon, 2006 : 6).

Berdasarkan t eori Knowles dan M oon t erdapat t iga hal yang harus diperhat ikan unt uk menganalisis m et afora, yaitu:

a. kat a at au frase met aforis b. makna met aforisnya

c. kait an at au hubungan ant ara dua hal yang dibandingkan

Dalam m enganalisis m et afora dibut uhkan tiga komponen, yaitu met aphor/ vehicle, meaning/ t opic, dan connection/ grounds.

(39)

harfiah. Connect ion/ grounds adalah hubungan ant ara m akna harfiah dengan makna m etaforis. M elalui connect ion/ grounds dapat diket ahui makna apa yang ingin disampaikan dan prototipe sepert i apa yang ingin dialihkan ke meaning/ t opic¸ t erkait dengan m akna harfiah dari met aphor/ vehicle at au met aforanya. M isalnya,

Cont ext :be prepared for a mount ain of paperw ork

M et aphor/ vehicle :mountain

M eaning/ t opic :a large amount

Connect ion/ grounds :ideas of size, being immovable and difficult t o deal

wit h

Berdasarkan contoh di at as, penggunaan m et afora mount ain (gunung) dikarenakan protot ipe dari gunung yang berukuran t inggi dan besar sehingga t idak dapat bergerak dan sulit untuk dit aklukan.

2.6.5 M etafora dalam Kajian Semantik

(40)

M akna ini m erupakan cit ra m ent al yang t imbul dalam pikiran seseorang jika mendengar at au membaca t anda bahasa. Sebagai contoh, m akna kat a bunga adalah cit ra ment al/ konsep t ent ang bunga yang t ersim pan di dalam ot ak kit a dan dilambangkan dengan kat a bunga. Dengan demikian dapat disimpulkan bahw a sem ant ik mengkaji makna t anda bahasa, yaitu kait an ant ara cit ra ment al/ konsep dan tanda bahasa yang melambangkannya.

cit ra m ent al at au konsep buku

Lambang {b-u-k-u} Referen at au objek

(semua objek disebut buku)

Gambar 1. Segit iga makna

Gam bar segit iga Ogden dan Richards m enunjukkan bahw a di ant ara lam bang bahasa dan cit ra ment al t erdapat hubungan langsung, karena lambang dan konsep/ cit ra m ent al berada di dalam bahasa, sedangkan lam bang/ simbol dan referen tidak berhubungan langsung (digambarkan dengan garis putus-put us) karena harus melalui konsep/ cit ra ment al (Ogden dan Richards, 1989).

(41)

21 BAB III

M ETODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelit ian ini menggunakan paradigm a kualit at if unt uk m elihat makna dan jenis met afora apa saja yang t erdapat dalam m ajalah M ot orfan Jepang edisi bersam a volum e 56 t erbit an 29 Desem ber 2013. Ancangan penelit ian yang digunakan dalam penelitian ini adalah semant ik dengan m enggunakan t eori met afora menurut Knowles and M oon.

3.2 Satuan Analisis

Dat a yang dipakai dalam penelit ian ini adalah kat a at au frase yang mengandung m et afora bahasa Jepang yang t erdapat pada headline iklan dari sumber dat a yakni majalah M ot orfan Jepang edisi bersam a volum e 56 t erbit an 29 Desember 2013. Dat a yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 11 dat a.

3.3 Sumber Data

Dat a dikumpulkan dari headline iklan majalah Jepang yakni m ajalah M ot orfan Jepang edisi bersam a volum e 56 t erbitan 29 Desember 2013. Isi dat a berupa kat a dan frase yang mengandung met afora bahasa Jepang. Alasan pemilihan sumber dat a ini karena di dalam sumber dat a t erdapat banyak kat a dan frase yang mengandung m et afora bahasa Jepang selain it u pert imbangan lainnya adalah m ajalah M otorfan Jepang edisi bersama volume 56 t erbit an 29 Desember 2013 ini diperkirakan cukup untuk m ew akili adanya met afora secara keseluruhan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

(42)

kalim at headline iklan mobil yang bergaya sport y pada majalah M otorfan edisi bersam a volum e 56 t erbit an 29 Desem ber 2013. Dat a yang dikumpulkan berupa kat a at au frase headline yang diambil dari t eks iklan m obil yang bergaya sport y majalah “ M otorfan” edisi bersam a volume 56 t erbit an 29 Desem ber 2013.

Proses dan langkah-langkah penulis dalam menyiapkan dat a yang akan dianalisis adalah sebagai berikut .

1. Pengum pulan dat a dari sumber dat a yang m engandung m et afora.

2. M encat at semua dat a dan mengklasifikasikan met afora pada 50 dat a yang diperoleh dari pengumpulan dat a.

3. M elakukan proses reduksi dengan mengat egorikan 50 dat a yang mengandung met afora dengan yang t idak mengandung m et afora.

4. M elakukan proses reduksi dengan m engkat egorikan berdasarkan negara produsen pem buat produk dari 32 dat a yang m engandung met afora 5. M elakukan proses reduksi dengan m engkat egorikan berdasarkan jumlah

maksimal set iap m erek produk dari 14 dat a yang mengandung m et afora 6. M enelit i 11 dat a yang m engandung m et afora dan mengkat egorikan

set iap dat a sesuai jenis met afora yang dit emukan.

3.5 Teknik Analisis Data

M enganalisis dat a berart i mengamat i, mem bedah at au mengurai, dan memburaikan at au m emorakkan masalah yang t erkandung dalam dat a it u ( Subrot o, 1992:55). Berikut langkah-langkah t eknik analisis dat anya.

1. Dat a yang sudah t erkum pul dit erjem ahkan ke dalam bahasa Indonesia. 2. M encari m akna harfiah headline iklan t ersebut perkat a, frase, at au

kalim at .

3. M enjelaskan kont eks yang t erdapat dalam data.

(43)

5. M encari makna sebenarnya dari kat a , frase at au kalimat yang dit emukan sebagai met afora

6. Set elah menemukan m et afora, m enent ukan met aphor/ vehicle, meaning/ t opic, dan connect ion/ ground.

7. M enent ukan m akna met afora dari dat a yang telah dit emukan dalam kokugo jit en di ht tp:/ / dictionary.goo.ne.jp.

8. M engident ifikasi hubungan makna ant ara makna harfiah dengan makna met aforanya.

(44)

24 BAB IV

PEM AKNAAN M ETAFORA DALAM HEADLINE M AJALAH IKLAN M OTORFAN

JEPANG EDISI BERSAM A VOLUM E 56

Dalam penelit ian ini dat a yang diambil adalah dat a yang m engandung met afora yang t erdapat dalam headline iklan pada set iap iklan yang ada pada majalah M ot orfan Jepang edisi bersam a volum e 56 t erbit an 29 Desember 2013. Sesuai dengan prosedur M IP, m aka proses pert ama untuk mengidentifikasi met afora yang ada dalam majalah iklan t ersebut adalah dengan m embaca keseluruhan isi m ajalah guna memperoleh gam baran umum t ent ang isi m ajalah iklan ini. Dari proses ini diperoleh informasi bahw a majalah ini bert emakan t entang iklan mobil sport y dari beberapa produsen pem buat mobil t ernama asal negara Jepang, negara-negara Eropa dan Am erika yang dirilis t ahun 2014 dengan sist em suv bermut u t inggi. Langkah berikut nya adalah m enent ukan unit leksikal yang t erdapat dalam headline iklan.

Data 1

トヨタハリアー Toyot a Harrier 高級SUVのパイオニアが世代交代

Koukyuu SUV no PAIONIA ga sedai kout ai

Kont eks

Iklan t ersebut t erdiri dari satu frase yang di dalam nya berupa iklan mobil bergaya sport y buat an Toyot a dengan nama Harrier yang t erdapat pada m ajalah M ot orfan Jepang edisi bersama volume 56 t erbitan 29 Desem ber 2013 halaman 22 sampai 25 yang diperkenalkan secara um um sebagai produk yang m enjadi pelopor pergant ian era suv berm utu t inggi.

Identifikasi m et afora

高級SUVのパイオニアが世代交代

(45)

Dalam t ut uran di at as, m aka t ampak bahw a pem akaian ist ilah “paionia” digunakan untuk m enekankan bahw a produk t ersebut merupakan pelopor perubahan dari suatu keadaan. Secara leksikal, dat a t ersebut hanya t erdiri dari sat u kat a, yakni /paionia/ yang berart i pelopor. Pada dasarnya kat a paionia “ pelopor” adalah ist ilah yang digunakan untuk manusia, t et api kemudian digunakan untuk m enggambarkan keadaan suat u produk. Dengan demikian dapat dipast ikan bahw a paionia dalam kont eks t ersebut merupakan met afora

Pelopor adalah orang yang m enjadi yang pert am a mengaw ali sesuat u dari pada orang lain.

(46)

met afora ini sering digunakan dan kem udian dim asukkan ke dalam kosakat a sehari-hari.

Sim pulan dat a (1)

Berdasarkan ident ifikasi dan analisis di at as maka dapat disim pulkan bahw a dalam dat a (1) t erdapat m et afora yakni kat a paionia yang secara leksikal memiliki makna pelopor , akan t et api digunakan untuk m enyat akan bahw a Toyot a Harrier adalah produk yang menjadi aw al dari produk produk lain yang menggunakan sist em SUV mutu tinggi. M akna m et afora yang t erdapat dalam dat a di at as adalah pert ama, sedangkan m engenai hubungan ket erkait an makna ant ara pelopor dan pert am a adalah sam a-sama mengaw ali sesuat u yang lain. Tujuan dari penggunaan kat a paionia dalam headline iklan di at as adalah memberikan pemahaman kepada pem baca bahw a Toyot a Harrier m erupakan produk t erobosan t erbaru yang menggunakan sist em suv bermut u tinggi, selain itu juga mem berikan pemahaman kepada pem baca bahw a sesuat u yang pert am a diyakini sebagai sesuat u yang diiunggulkan, diutamakan, dipentingkan dari pada yang lain (ht tp:/ / kbbi.w eb.id/ pert am a). Hal ini juga berbanding lurus dengan ideologi m anusia di seluruh dunia pada umumnya yang m em ahami bahw a pertam a adalah sesuat u yang diunggulkan, diut am akan, diharapkan set iap individu dan sebagainya, begit u pula pada orang Jepang. Jenis met afora yang t erdapat dalam dat a (1) adalah m et afora konvensional. Selain itu juga dit emukan bahw a dalam dat a (1) mengandung personifikasi yait u penggunaan kat a pelopor yang seharusnya digunakan unt uk m anusia akan t et api kemudian digunakan unt uk menunjukan suatu keadaan benda.

Data 2

トヨタランドクルーザープラド Toyot a Land Cruiser Prado 過酷な環境で磨かれた信頼のブランド

(47)

Kont eks

Iklan t ersebut t erdiri dari satu frase yang di dalam nya berupa iklan mobil sport y buatan Toyot a dengan nam a Land Cruiser Prado yang t erdapat pada majalah M otorfan Jepang edisi bersama volume 56 t erbit an 29 Desem ber 2013 halam an 26 sampai 29 yang diperkenalkan secara umum sebagai produk t erobosan t erbaru dari m erek yang dipercaya di lingkungan yang t erburuk sekalipun.

Identifikasi m et afora

過酷な環境で磨かれた信頼のブランド

/ Kakoku/ / na/ / kankyou/ / de/ / migakaret a/ / shinrai/ / no/ / burando/ / Buruk/ / lingkungan/ / dalam / / digosok/ / percaya/ / gen/ / m erek/ / m erek yang dipercaya dilingkungan yang buruk/

Dalam t ut uran di at as, m aka t ampak bahw a pem akaian ist ilah “ migaku” digunakan untuk menyat akan bahw a Toyot a m erupakan merek yang sudah t erpercaya. Secara leksikal, dat a t ersebut hanya t erdiri dari satu kat a, yakni / m igaku/ yang berart i m enggosok. M igaku “ menggosok” adalah melicinkan (membersihkan, mengilapkan,dan sebagainya) dengan t angan at au barang yang digeser-geserkan (htt p:/ / kbbi.w eb.id/ gosok). Dari definisi di at as dapat dipast ikan bahw a migaku “ m enggosok” adalah m erupakan kegiatan membersihkan, m elicinkan, m enghaluskan dengan t angan at au barang yang digeser-geserkan akan t et api dalam kont eks ini migaku “ m enggosok” digunakan unt uk menekankan bahw a Toyot a adalah merek yang sudah t erpercaya. Dengan demikian dapat dipast ikan bahwa migaku dalam kont eks t ersebut m erupakan met afora karena merepresent asikan m akna lain.

磨かれた 磨く

(48)

磨く:物の表面を研いでなめらかにする。

/ M igaku/ : / mono/ / no/ / hyoum en/ / w o/ / t oide/ / nam eraka/ / ni/ / suru/

/ m enggosok/ : / barang/ / gen/ / perm ukaan/ / acc/ / gosok/ / halus/ / dat / / m elakukan/

M enggosok adalah menghaluskan perm ukaan barang.

(ht tp:/ / dictionary.goo.ne.jp/ leaf/ jn2/ 210968/ m0u/ %E7%A3%A8%E3%81%8F/ )

Cont ext : Kakoku na kankyou de M IGAKARETA shinrai no burando. M et aphor/ vehicle : M igaku

M eaning/ t opic : Terpercaya

Connect ion/ ground : Sesuatu yang sudah t erbukt i

Hubungan m akna ant ara m enggosok dan t erpercaya adalah secara lit eral migaku m em punyai makna m enggosok, yakni melicinkan (m embersihkan, mengilapkan,dan sebagainya) dengan tangan at au barang yang digeser-geserkan (ht tp:/ / kbbi.w eb.id/ gosok). Sedangkan t erpercaya adalah (paling) dipercaya, dapat dipercaya. Berdasarkan definisi dan pemaham an penulis keduanya memiliki hubungan yaitu keduanya sama-sam a m elalui sebuah proses yang panjang hingga m enghasilkan sesuat u yang dapat dinikmat i dan dapat dibukt ikan hasilnya.

Jenis m et afora yang digunakan dalam t eks di at as adalah m et afora kreat if yait u met afora yang digunakan penulis at au penut ur untuk m engekspresikan ide dan perasaannya ke dalam sebuah t ulisan sehingga tulisan t ersebut m enjadi mudah dipahami oleh pem baca. M et afora ini M et afora dalam m enampilkan suat u ungkapan yang baru berdasarkan realitas yang ada dan biasanya t erdapat di dalam karya sast ra.

Sim pulan dat a (2)

(49)

menggosok dan t erpercaya adalah sama-sam a melalui proses yang panjang hingga menghasilkan sesuat u yang dapat dinikm ati dan dapat dibukt ikan hasilnya. Tujuan dari penggunaan kat a migaku dalam headline iklan di at as adalah memberikan pemahaman kepada pem baca bahw a Toyot a Land Cruiser Prado merupakan produk yang diproduksi oleh perusahaan Toyot a yang sudah dipercaya kualit as dan kuant itas hasil produksinya, selain it u juga mem berikan pemahaman kepada pem baca bahw a produk ini dapat dibukt ikan kualit as dan kuantit asnya sepert i halnya pem bukt ian Toyot a m elalui produk-produk sebelumnya. Jenis m et afora yang t erdapat dalam dat a (2) adalah met afora kreat if.

Data 3

トヨタランドクルーザー Toyot a Land Cruiser 真のオフローダーの姿を追求し続ける

Shin no ofuroodaa no SUGATA w o t suikyuushi t sudukeru

Kont eks

Iklan t ersebut t erdiri dari satu frase yang di dalam nya berupa iklan mobil bergaya sport y buat an Toyot a dengan nam a Land Cruiser yang t erdapat pada majalah M otorfan Jepang edisi bersama volume 56 t erbit an 29 Desem ber 2013 halam an 30 sampai 31 yang diperkenalkan secara umum sebagai produk yang mempunyai bentuk layaknya mobil off-road yang sebenar-benarnya.

Ident ifikasi met afora

真のオフローダーの姿を追求し続ける。

/ shin/ / no/ / ofuroodaa/ / no/ / sugat a/ / wo/ / t suikyuushi/ / t sudukeru/ / benar/ / gen/ / mobil off-road/ / gen/ / w ujud/ / acc/ / pencarian/ / berlanjut / / Pencarian desain m obil off-road yang sebenarnya berlanjut /

(50)

Dengan dem ikian dapat dipast ikan bahw a sugat a dalam kont eks t ersebut merupakan m et afora karena m erepresent asikan makna lain.

姿:からだの形やようす。

/ sugat a/ : / karada/ / no/ / kat achi/ / ya/ / yousu/ / w ujud/ : / badan/ / gen/ / bent uk/ / dan/ / keadaan/ Wujud adalah bentuk dan keadaan badan.

(ht tp:/ / dictionary.goo.ne.jp/ smp/ leaf/ jn2/ 92472/ m 0u/ %E5%A7%BF/ ).

Cont ext : shin no ofuroodaa no SUGATA wo t suikyuushi t sudukeru M et aphor/ vehicle : sugata

M eaning/ t opic : desain

Connect ion/ ground : sesuat u yang m emiliki bentuk

Hubungan makna ant ara wujud dan desain adalah secara lit eral sugat a mempunyai makna w ujud, yakni rupa dan bentuk yang dapat diraba; adanya sesuat u; benda yang nyat a [bukan roh dan sebagainya] (ht tp:/ / kbbi.w eb.id/ wujud); wujud adalah bent uk dan keadaan badan (ht tp:/ / dictionary.goo.ne.jp/ smp/ leaf/ jn2/ 92472/ m 0u/ %E5%A7%BF/ ). Desain adalah kerangka bent uk; rancangan; motif; pola; corak. (ht tp:/ / kbbi.w eb.id/ desain). Dengan dem ikian dapat dipastikan bahwa keduanya masih mempunyai ket erkait an yaitu sam a-sam a m erujuk pada suat u bentuk at au memiliki bentuk.

Jenis met afora yang t erdapat dalam t eks di at as adalah met afora konvensional di mana kat a yang digunakan sudah tidak lagi bersifat baru dan jenis m et afora ini t elah kehilangan cirinya sebagai sebuah m et afora, karena met afora ini sering digunakan dan kem udian dim asukkan ke dalam kosakat a sehari-hari.

Sim pulan dat a (3)

(51)

t erdapat dalam dat a di at as adalah desain, sedangkan m engenai hubungan ket erkait an m akna ant ara wujud dan desain adalah sam a-sama merujuk pada suat u bent uk. Tujuan dari penggunaan kat a sugat a dalam headline iklan di at as adalah m em berikan pemahaman kepada pem baca bahw a Toyota Land Cruiser merupakan produk yang m em punyai desain mobil off-road yang sebenarnya, selain itu juga memberikan pemaham an kepada pembaca bahwa produk ini t angguh di segala medan layaknya mobil off-road. Pemaham an t erhadap mobil off-road inilah yang kem udian menjadi salah sat u alasan m engapa pengiklan menggunakan ist ilah t ersebut . M obil off-road sepert i yang kit a ket ahui pada umum nya adalah mobil yang digunakan dalam arena olahraga ekst rim yang benar-benar menguji nyali dan m ent al pengendaranya dalam melalui segala rint angan baik jalan basah, kering, t erjal bahkan jalan bebatuan yang t entunya t idak mudah untuk dilalui. Kem am puan dalam m elew at i segala rint angan t ersebut t ent unya tidak hanya bergant ung pada kemampuan pengendara saja melainkan juga kem am puan dari m obil yang dikendarai. Kem ampuan dari m obil inilah yang kem udian digunakan untuk memberikan cit ra pada Toyot a Land Cruiser. Jenis met afora yang t erdapat dalam dat a (3) adalah met afora konvensional. Selain itu juga dit em ukan bahw a dalam dat a (3) m engandung personifikasi yaitu penggunaan kat a wujud yang seharusnya digunakan unt uk manusia akan t et api kem udian digunakan untuk menunjukan suat u keadaan benda.

Data 4

マツダCX-5 M azda CX-5 マツダ大躍進の立役者

M at suda daiyakushin no TATEYAKUSHA

Kont eks

(52)

34 sampai 37 yang diperkenalkan secara um um sebagai produk ut am a yang “ t at eyakusha” digunakan untuk m enyat akan bahw a M azda CX-5 adalah pem eran ut ama dari berkem bangnya M azda. Secara leksikal, dat a t ersebut hanya t erdiri dari sat u kat a, yakni / t at eyakusha/ yang berart i akt or utama. Tat eyakusha “ akt or ut ama” adalah orang yang berperan di suat u kejadian penting; orang yang berperan sebagai pelaku di pem ent asan cerit a, drama, dan sebagainya di panggung, radio, t elevisi, at au film. Dari definisi di at as dapat dipastikan bahw a akt or ut am a adalah sebut an yang digunakan unt uk manusia at au orang t et api dalam kont eks ini aktor utam a digunakan unt uk m enyebut kan peran dari sebuah produk yaitu M azda CX-5. Dengan dem ikian dapat dipast ikan bahw a tat eyakusha dalam kont eks t ersebut m erupakan m et afora karena m erepresent asikan makna lain.

Akt or utam a adalah pemeran ut am a yang m enjadi bagian dalam pert unjukan. (ht tp:/ / dictionary.goo.ne.jp/ smp/ leaf/ jn2/ 137732/ m0u/ %E7%AB%8B%E5%BD%B 9%E8%80%85/ ).

Cont ext : M at suda daiyakushin no TATEYAKUSHA M et aphor/ vehicle : Tat eyakusha.

M eaning/ t opic : Pem eran ut am a

(53)

Hubungan makna ant ara akt or ut am a dan produk ut am a adalah secara lit eral t at eyakusha mem punyai m akna akt or ut am a, yakni orang yang berperan di suat u kejadian pent ing; orang yang berperan sebagai pelaku di pement asan cerit a, drama, dan sebagainya di panggung, radio, t elevisi, at au film, sedangkan produk ut am a adalah produk yang dihasilkan dalam proses produksi secara bersam a, namun m em punyai nilai dan kuantit as terbaik. Dengan dem ikian, dapat dikat akan bahw a keduanya masih ada ket erkait an yait u di mana keduanya merupakan hal yang ut ama.

Jenis met afora yang t erdapat dalam t eks di at as adalah met afora konvensional di mana kat a yang digunakan sudah tidak lagi bersifat baru dan jenis m et afora ini t elah kehilangan cirinya sebagai sebuah m et afora, karena met afora ini sering digunakan dan kem udian dim asukkan ke dalam kosakat a sehari-hari.

Sim pulan dat a (4)

(54)

penggunaan kat a akt or ut ama yang seharusnya digunakan untuk m anusia akan t et api kem udian digunakan untuk menunjukan suat u keadaan benda.

Data 5

スバルフォレスター Subaru Forest er SUVらしさを増したフォルムに変身

SUV rashisa wo mashita forumu ni HENSHIN.

Kont eks

Iklan t ersebut t erdiri dari satu frase yang di dalam nya berupa iklan mobil bergaya sport y buat an Subaru dengan nam a Forest er yang t erdapat pada majalah M otorfan Jepang edisi bersama volume 56 t erbit an 29 Desem ber 2013 halam an 38 sampai 41 yang diperkenalkan secara umum sebagai produk yang mengalam i perubahan bentuk pada beberapa bagian dari produk sebelum nya.

Identifikasi m et afora

SUVらしさを増したフォルムに変身

/ suv/ / rashisa/ / wo/ / m ashita/ / forum u/ / ni/ / henshin/ / suv/ / nam pak/ / acc/ / berkembang/ / bentuk/ / dat / / berubah tot al/ / Perubahan bentuknya berkem bang hingga nampak sepert i suv/

(55)

dipast ikan bahwa henshin dalam kont eks t ersebut m erupakan m et afora karena

Berubah t ot al adalah sesuat u at au hal yang berkait an dengan perubahan bent uk menjadi bentuk yang lain. bent uk lain. m enjadi sesuat u yang lain.

(ht tp:/ / dictionary.goo.ne.jp/ leaf/ jn2/ 200402/ m0u/ %E5%A4%89%E8%BA%AB/ ) Cont ext : suv rashisa wo mashit a forumu ni HENSHIN

M et aphor/ vehicle : Henshin M eaning/ t opic : Perubahan

Connect ion/ ground : Sesuatu yang m enjadi bent uk lain.

Hubungan m akna ant ara berubah t ot al dan berubah adalah secara lit eral henshin m em punyai m akna berubah t ot al, yakni sesuat u at au hal yang berkaitan dengan perubahan bent uk m enjadi bentuk yang lain. bentuk lain. (ht tp:/ / dictionary.goo.ne.jp/ leaf/ jn2/ 200402/ m0u/ %E5%A4%89%E8%BA%AB/ ), sedangkan berubah adalah menjadi (yang lain) berbeda dari semula (ht tp:/ / kbbi.w eb.id/ ubah). Berdasarkan definisi di at as dapat dipast ikan bahw a keduanya m em iliki kesamaan yaitu sama-sam a berubah.

(56)

perubahan yang signifikan hingga sepert i suv. M akna met afora yang t erdapat dalam dat a di at as adalah berubah, sedangkan mengenai hubungan ket erkait an makna berubah tot al dan berubah adalah di m ana keduanya sama-sam a berubah. Tujuan dari penggunaan kat a henshin dalam headline iklan di at as adalah memberikan pem aham an kepada pembaca bahw a Subaru Forest er m erupakan produk yang t elah berkembang baik sist em m aupun desainnya sepert i SUV. Jenis met afora yang t erdapat dalam dat a (5) adalah met afora konvensional.

Data 6

スバルXV ハイブリッド / XV Subaru XV Hybrid / XV 都市型SUVのニューカマー

Toshigat a SUV no NYUUKAM AA

Kont eks

Iklan t ersebut t erdiri dari satu frase yang di dalam nya berupa iklan mobil bergaya sport y buat an Subaru dengan nama XV Hybrid / XV yang t erdapat pada majalah M otorfan Jepang edisi bersama volume 56 t erbit an 29 Desem ber 2013 halam an 42 sampai 45 yang diperkenalkan secara umum sebagai produk keluaran t erbaru dari Subaru yang m enggunakan sist em SUV dengan didukung dengan desain model perkot aan. M odel perkot aan yang dimaksud adalah mobil yang gam baran bentuknya t idak meruncing dan besar sert a kotak sep ert i m obil Jeep.

Identifikasi m et afora

都市型SUVのニューカマー

/ t oshi/ / gat a/ / suv/ / no/ / nyuukamaa/ / kota/ / m odel/ / suv/ / gen/ / pendat ang baru/ / Keluaran t erbaru suv model perkot aan/

(57)

akan t et api digunakan untuk menyat akan suatu keadaan pada produk. Dengan demikian dapat dipast ikan bahw a nyuukamaa dalam kont eks t ersebut merupakan m et afora karena m erepresent asikan makna lain.

ニューカマー:新しく来た人。新参者。

/ nyuukamaa/ : / at arashiku/ / kit a/ / hito/ . / shinzanmono/ / pendat ang baru/ : / baru/ / dat ang/ / orang/ . / pendat ang baru/ / Pendat ang baru adalah orang yang baru dat ang. Pendat ang baru/

(ht tp:/ / dictionary.goo.ne.jp/ leaf/ jn2/ 168145/ m0u/ %E3%83%8B%E3%83%A5%E3 %83%BC%E3%82%AB%E3%83%9E%E3%83%BC/ ) secara lit eral nyuukamaa mempunyai m akna pendat ang baru , yakni orang baru dat ang; orang asing [bukan penduduk asli] (ht tp:/ / kbbi.w eb.id/ pendat angbaru); Pendat ang baru adalah orang yang baru dat ang (ht tp:/ / dictionary.goo.ne.jp/ leaf/ jn2/ 168145/ m0u/ %E3%83%8B%E3%83%A5%E3%83%BC%E3%82%AB%E3% 83%9E%E3%83%BC/ ). Sedangkan keluaran t erbaru adalah yang baru dikeluarkan [dihasilkan, dit erbit kan dan sebagainya] (ht tp:/ / kbbi.w eb.id/ keluarant erbaru). Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahw a keduanya mem iliki ket erkait an yait u sama-sam a merupakan sesuat u yang baru muncul.

(58)

akan t et api dalam kont eks ini digunakan untuk m enekankan bahw a Subaru XV Hybrid/ XV merupakan produk keluaran t erbaru dari Subaru. M akna met afora yang t erdapat dalam data di at as adalah keluaran t erbaru, sedangkan m engenai hubungan ket erkait an makna pendat ang baru dan keluaran t erbaru adalah di mana keduanya sam a-sam a m erupakan sesuat u yang baru muncul. Tujuan dari penggunaan kat a nyuukamaa dalam headline iklan di at as adalah mem berikan pemahaman kepada pem baca bahw a Subaru XV Hybrid/ XV m erupakan produk keluaran t erbaru dari Subaru, selain it u juga m em berikan pemahaman kepada pembaca bahw a sesuat u yang baru at au keluaran t erbaru adalah m erupakan hasil dari pengem bangan produk sebelum nya yang t ent unya lebih unggul baik sist em maupun desainnya. Pada umumnya sesuat u yang baru biasanya mem iliki ciri khas t ert ent u yang t entunya berbeda dengan yang lainnya sert a menarw arkan sesuat u yang lain dan lebih, sehingga banyak diminat i oleh cust omer. Hal inilah yang kemudian dimanfaat kan oleh Subaru untuk m enarik minat para pem beli. Jenis m et afora yang t erdapat dalam dat a (6) adalah met afora konvensional. Selain itu juga dit em ukan bahw a dalam dat a (6) mengandung personifikasi yaitu penggunaan kat a pendat ang baru yang seharusnya digunakan untuk m anusia akan t et api kem udian digunakan untuk menunjukan suatu keadaan benda.

Data 7

スバルレガシィオウトバック Subaru Legacy Outback 豊かな日常に付き添うパートナー

Yut aka na nichijou ni t sukisou PAATONAA

Kont eks

(59)

Identifikasi m et afora

豊かな日常に付き添うパートナー

/ yutaka/ / na/ / nichijou/ / ni/ / t sukisou/ / paat onaa/ / m ewah/ / keseharian/ / dat / / m enyert ai/ / part ner/ / Penyert a yang m enyert ai dalam keseharian yang mew ah/

Dalam t ut uran di at as, m aka t ampak bahw a pemakaian ist ilah “paat onaa” digunakan untuk menekankan bahwa produk t ersebut merupakan produk yang bisa menjadi penyert a keseharian kit a yang m ew ah. Secara leksikal, dat a t ersebut t erdiri at as satu kat a, yakni /paatonaa/ yang berart i part ner. Pada dasarnya kat a paatonaa “ part ner” adalah ist ilah yang digunakan untuk m anusia, akan t et api digunakan untuk menyat akan suatu keadaan pada produk. Dengan demikian dapat dipast ikan bahwa paatonaa dalam kont eks t ersebut m erupakan met afora karena merepresent asikan m akna lain.

パトーナー:共同で仕事をする相手。

/ pat oonaa/ : / kyoudou/ / de/ / shigot o/ / w o/ / suru/ / ait e/ .

/ pasangan/ : / bersam a/ / dengan/ / pekerjaan/ / acc/ / m elakukan/ / orang/ . Part ner adalah orang yang melakukan pekerjaan bersam a-sama.

(ht tp:/ / dictionary.goo.ne.jp/ leaf/ jn2/ 173089/ m0u/ %E3%83%91%E3%83%BC%E3 %83%88%E3%83%8A%E3%83%BC/ ) paat onaa m em punyai makna part ner, yakni orang (badan usaha dan sebagainya) dari dua pihak yang berbeda yang bekerja sam a karena saling m embutuhkan at au m elengkapi (dalam suat u kegiat an, usaha dagang, dan sebagainya); mit ra; pasangan (htt p:/ / kbbi.w eb.id/ partner). Penyert a adalah sesuat u yang m enyert ai (ht tp:/ / kbbi.w eb.id/ penyert a). Berdasarkan definisi di at as dapat disimpulkan bahw a keduanya m em iliki ket erkait an yaitu sam a-sam a sesuat u yang menyert ai.

Gambar

TABEL ANALISIS DATA

Referensi

Dokumen terkait

[r]

B) Berikut pula adalah senarai alatan yang diperlukan bagi membuat projek tersebut.. Bil Nama Alatan

More selective mapping of Global Health Initiative (GHI) and specifically PEPFAR-funded HIV/AIDS activities should also be completed in order to ensure that activities are

Agar dihadiri oleh Direktur perusahaan atau penerima kuasa Direktur dengan membawa data-data perusahaan yang asli sesuai dengan isian kualifikasi yang Saudara sampaikan pada

[r]

Pengadaan Bar ang/ Jasa kategor i Pekerjaan Konstruksi metode pengadaan Pemilihan Langsung secara Pascakualifikasi M etode Satu File dengan Evaluasi Sistem Gugur

Fungsi meriam raksasa Bismarck memang untuk menghancurkan kapal perang ukuran besar dan itu akan terbukti kelak ketika Bismarck bertemu dengan para pencegatnya, armada Inggris

Simpulan penelitian ini ekstrak kulit manggis meningkatkan motilitas dan jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi latihan fisik berat, dosis yang paling