• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Diabetes Melitus dengan Gangguan Pendengaran di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Hubungan Diabetes Melitus dengan Gangguan Pendengaran di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN I

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Nama : Annisa Dwi Andriani Tempat/ tanggal lahir : Jakarta/ 7 Mei 1991 Pekerjaan : Mahasiswa

Agama : Islam

Alamat : Komplek Taman Setia Budi Indah Blok YY No. 128, Medan

Nomor Telepon : 085270763688 / 08994906991

Orang Tua :

- Ayah : Ardiono

- Ibu : dr. Suliarni, Sp.PK

Riwayat Pendidikan : TK Mandiri Medan ( 1994 – 1997 ) SD Harapan 2 Medan ( 1997 – 2003 ) SMP Negeri 1 Medan ( 2003 – 2006 ) SMA Negeri 1 Medan ( 2006 – 2009 ) Universitas Sumatera Utara (2009 – sekarang) Riwayat Organisasi : OSIS SMA Negeri 1 Medan

BAKMISS SMA Negeri 1 Medan

(2)

LAMPIRAN II

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :

Umur : Jenis Kelamin :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian “Hubungan Diabetes Melitus dengan Gangguan Pendengaran di RSUP H. Adam Malik Medan”, maka dengan ini saya mengatakan bahwa saya memahami penjelasan secara lengkap. Saya secara sukarela dan tanpa paksaan bersedia ikut serta dalam penelitian ini.

Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, ...2012

( )

(3)

LEMBAR PENJELASAN

Assalamualaikum Wr. Wb.

Saya, Annisa Dwi Andriani, mahasiswa semester VI dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, saat ini sedang melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Diabetes Melitus dengan Gangguan Pendengaran”.

Diabetes Melitus atau yang lebih dikenal sebagai sakit gula atau kencing manis merupakan salah satu penyakit metabolik yang sering dijumpai di Indonesia. Penyakit ini menyebabkan mikroangiopati pada pembuluh darah pada telinga dalam serta kehilangan sel rambut. Perubahan patologi yang berlaku akibat diabetes dengan merusak pembuluh darah atau sistem neural pada telinga dalam dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Penelitian saya ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Diabetes Melitus dengan gangguan pendengaran.

Untuk mendapatkan data penelitian ini, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk diperiksa pendengarannya dengan alat Audiometri. Pemeriksaan ini tidak akan menimbulkan rasa nyeri atau rasa tidak menyenangkan lainnya. Data-data yang didapatkan hanya akan digunakan dalam penelitian ini dan tidak akan disebar untuk tujuan lain.

Tidak ada biaya apa pun yang akan dikenakan pada penelitian ini. Partisipasi penelitian ini bersifat bebas dan tanpa ada paksaan. Anda berhak untuk menolak berpartisipasi tanpa dikenakan sanksi apapun.

Demikian penjelasan ini saya sampaikan. Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini, diharapkan Anda mengisi lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP) yang telah saya persiapkan. Atas partisipasi dan kesediaan Anda, saya ucapkan terima kasih.

Medan, ...2012

(4)

LAMPIRAN IV

DATA PASIEN

Nomor

:

Nama

:

Alamat

:

Umur

:

Jenis kelamin

:

Pendidikan terakhir

:

Pekerjaan

:

Nomor tlpn./HP

:

Riwayat penyakit

:

Lama sakit

:

Riwayat Konsumsi obat :

(5)

Nomor Nama Jenis Kelamin Umur Riwayat Sakit Lama Sakit Hasil Pemeriksaan

1 Ansyah perempuan 52 DM 1 Tuli Sensorineural

2 Nippon Ginting laki-laki 60 DM 3 Tuli Sensorineural

3 Iriani perempuan 50 DM 1 Tuli Sensorineural

4 Gunawan Ginting laki-laki 60 DM 12 Tuli Sensorineural

5 Mastika perempuan 57 DM 8 Tuli Sensorineural

6 Astrijar Pane perempuan 39 DM 1 Tuli Sensorineural

7 R. Anting Suryaningsih perempuan 60 DM 5 Tuli Sensorineural

8 L. Purbangun laki-laki 55 DM 3 Tuli Sensorineural

9 Suria Idawati perempuan 55 DM 1 Normal

10 Sartin Br. Sembiring perempuan 60 DM 4 Tuli Sensorineural

11 Amir Hasan laki-laki 58 DM 17 Tuli Sensorineural

12 J.M. Soaloon Batu Bara laki-laki 60 DM 10 Tuli Sensorineural

13 Rosmawati Nababan perempuan 58 Non-DM 0 Tuli Sensorineural

14 Rosmawati perempuan 49 DM 2 Tuli Sensorineural

15 Nur Asiah perempuan 52 DM 20 Tuli Sensorineural

16 Ida perempuan 48 DM 1 Normal

17 Mulister Pasaribu laki-laki 60 DM 3 Tuli Sensorineural

(6)

18 Zulkarnaen laki-laki 58 DM 11 Tuli Sensorineural

19 Iveronika perempuan 57 Non-DM 0 Normal

20 Veronika perempuan 57 DM 5 Tuli Sensorineural

21 Rospita Manalu perempuan 57 Non-DM 0 Tuli Sensorineural

22 R. Sinaga laki-laki 60 DM 12 Tuli Sensorineural

23 Ilham laki-laki 43 Non-DM 0 Tuli Sensorineural

24 Pardede laki-laki 53 DM 0 Normal

25 Albert laki-laki 60 DM 21 Tuli Sensorineural

26 Herianto Perangin-angin laki-laki 46 DM 1 Tuli Sensorineural

27 Susi perempuan 52 DM 3 Tuli Sensorineural

28 Magdalena Bangun perempuan 60 DM 8 Tuli Sensorineural

29 Ali laki-laki 51 DM 6 Normal

30 Syahruddin Hasibuan laki-laki 60 DM 18 Tuli Sensorineural

31 Kharisma Enhy laki-laki 58 DM 11 Tuli Sensorineural

32 Waris Ginting laki-laki 37 Non-DM 0 Normal

33 Natan Ginting laki-laki 60 Non-DM 0 Tuli Sensorineural

34 Kiki laki-laki 55 Non-DM 0 Tuli Sensorineural

(7)

36 Sri Ulina perempuan 37 Non-DM 0 Normal

37 J. Manalu laki-laki 42 Non-DM 0 Normal

38 Martini perempuan 50 Non-DM 0 Normal

39 Asmina perempuan 40 DM 0 Normal

40 Murni Sembiring perempuan 60 DM 5 Tuli Sensorineural

41 Resmin Saragih perempuan 55 Non-DM 0 Normal

42 Antoni Karim Uda Silalahi

laki-laki 60 DM 5 Tuli Sensorineural

43 Restiana Tampubolon perempuan 60 Non-DM 0 Normal

44 Sanim perempuan 49 Non-DM 0 Normal

45 Nakusmiring laki-laki 57 Non-DM 0 Tuli Sensorineural

46 Munikkar laki-laki 56 Non-DM 0 Tuli Sensorineural

47 Dorlan Simangora laki-laki 47 Non-DM 0 Normal

48 Bandar Sembiring laki-laki 46 Non-DM 0 Normal

49 Luki Tarigan laki-laki 53 DM 8 Tuli Sensorineural

50 Jarerak Ritonga perempuan 48 DM 1 Normal

51 J.N. Munte laki-laki 60 Non-DM 0 Tuli Sensorineural

(8)

53 Marihot Sitanggang laki-laki 43 Non-DM 0 Normal

54 Ronita perempuan 40 Non-DM 0 Normal

55 Wilson Manurung laki-laki 51 Non-DM 0 Tuli Sensorineural

56 Lastri Royani perempuan 43 Non-DM 0 Tuli Sensorineural

57 Sarina perempuan 52 Non-DM 0 Tuli Sensorineural

58 Risda Sinaga perempuan 40 Non-DM 0 Tuli Sensorineural

59 M. Barus laki-laki 55 DM 2 Tuli Sensorineural

60 Rostina Harefa perempuan 59 DM 5 Tuli Konduktif

61 Masli Saragih perempuan 57 Non-DM 0 Normal

62 Maria Mahdalena perempuan 44 DM 16 Tuli Sensorineural

63 Lusia Tiorma perempuan 60 DM 30 Tuli Sensorineural

64 Albert laki-laki 60 DM 21 Tuli Sensorineural

65 Herianto Perangin-angin laki-laki 46 DM 1 Tuli Sensorineural

66 Susi perempuan 52 DM 3 Tuli Sensorineural

67 Jannar Damanik laki-laki 50 DM 14 Tuli Sensorineural

68 Marieta Br. Hotang perempuan 48 Non-DM 0 Tuli Sensorineural

69 Saurma Ginting perempuan 49 Non-DM 0 Normal

(9)

71 Rosmadayani perempuan 38 Non-DM 0 Normal

72 Anita D.A. perempuan 48 Non-DM 0 Normal

73 Nina Sembiring perempuan 54 Non-DM 0 Normal

74 Doni Ardiansyah laki-laki 52 Non-DM 0 Normal

75 Suswanto S. laki-laki 50 Non-DM 0 Normal

76 Miftah Faridh laki-laki 53 Non-DM 0 Normal

77 S. Sembiring laki-laki 56 Non-DM 0 Tuli Sensorineural

78 Runiawati Flau perempuan 57 Non-DM 0 Tuli Konduktif

79 M. Ihsan K. laki-laki 52 Non-DM 0 Normal

(10)

LAMPIRAN VI

Tabel 5.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin Riwayat sakit

Tabel 5.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur

Umur sampel Riwayat sakit

Tabel 5.3. Distribusi Gangguan Pendengaran

Gangguan Pendengaran Jumlah %

(11)

Tabel 5.4. Hubungan DM dengan Gangguan Pendengaran

Sakit Hasil Pemeriksaan THT

Total Normal Sensorineural Konduktif

DM Count 6 33 1 40

Expected Count 14.5 24.5 1.0 40.0

Non-DM Count 23 16 1 40

Expected Count 14.5 24.5 1.0 40.0

Total Count 29 49 2 80

Expected Count 29.0 49.0 2.0 80.0

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 15.863a 2 .000

Likelihood Ratio 16.656 2 .000

Linear-by-Linear Association

13.039 1 .000

N of Valid Cases 80

(12)

Tabel 5.5. Hubungan Umur dengan Gangguan Pendengaran pada Penderita DM

Umur Gangguan Pendengaran Total

Normal Sensorineural Konduktif

(13)

Tabel 5.6. Modifikasi Hubungan Umur dengan Gangguan Pendengaran pada Penderita DM

Umur Pemeriksaan THT DM

Total Normal Sensorineural Konduktif

12-20 dan 21-30 dan 31-40

Count 3 0 0 3

Expected Count .5 2.5 .1 3.0

41-50 dan 51-60

Count 3 33 1 37

Expected Count 5.6 30.5 .9 37.0

Total Count 6 33 1 40

Expected Count 6.0 33.0 1.0 40.0

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 18.378a 2 .000

Likelihood Ratio 12.993 2 .002

Linear-by-Linear Association

15.191 1 .000

N of Valid Cases 40

(14)

Tabel 5.7. Hubungan Jenis Kelamin dengan Gangguan Pendengaran pada Penderita DM

Jenis Pemeriksaan THT DM

Total Kelamin Normal Sensorineural Konduktif

Laki-laki Count 6 14 0 20

Expected Count 3.0 16.5 .5 20.0

perempuan Count 0 19 1 20

Expected Count 3.0 16.5 .5 20.0

Total Count 6 33 1 40

Expected Count 6.0 33.0 1.0 40.0

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 7.758a 2 .021

Likelihood Ratio 10.465 2 .005

Linear-by-Linear Association

7.494 1 .006

N of Valid Cases 40

(15)

Tabel 5.8. Hubungan Lama Sakit dengan Gangguan Pendengaran pada Penderita DM

Lama Pemeriksaan THT DM

Total Sakit Normal Sensorineural Konduktif

1 – 5 Count 4 18 0 22

Expected Count 3.3 18.2 .6 22.0

6 – 10 Count 1 5 0 6

Expected Count .9 5.0 .2 6.0

11 – 15 Count 1 4 1 6

Expected Count .9 5.0 .2 6.0

>15 Count 0 6 0 6

Expected Count .9 5.0 .2 6.0

Total Count 6 33 1 40

Expected Count 6.0 33.0 1.0 40.0

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 7.144a 6 .308

Likelihood Ratio 6.160 6 .405

Linear-by-Linear Association

1.452 1 .228

N of Valid Cases 40

a. 11 cells (91,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,15.

(16)

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 2.937a 4 .569

Likelihood Ratio 3.062 4 .548

Linear-by-Linear Association

1.632 1 .201

N of Valid Cases 40

a. 6 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,18.

Tabel 5.9. Modifikasi Hubungan Lama Sakit dengan Gangguan Pendengaran pada Penderita DM

Lama Pemeriksaan THT DM

Total Sakit Normal Sensorineural Konduktif

1-5 Count 4 17 0 21

Expected Count 3.2 17.3 .5 21.0

6-10 Count 1 6 0 7

Expected Count 1.1 5.8 .2 7.0

11-15 dan >15

Count 1 10 1 12

Expected Count 1.8 9.9 .3 12.0

Total Count 6 33 1 40

(17)

Tabel 5.10. Modifikasi 2 Hubungan Lama Sakit dengan Gangguan Pendengaran pada Penderita DM

Lama Pemeriksaan THT DM

Total

Sakit Normal Sensorineural Konduktif

1-5 dan 6-10

Count 5 23 0 28

Expected Count 4.2 23.1 .7 28.0

11-15 dan >15

Count 1 10 1 12

Expected Count 1.8 9.9 .3 12.0

Total Count 6 33 1 40

Expected Count 6.0 33.0 1.0 40.0

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 2.843a 2 .241

Likelihood Ratio 2.977 2 .226

Linear-by-Linear Association

1.639 1 .201

N of Valid Cases 40

(18)
(19)

Gambar

Tabel 5.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5.4. Hubungan DM dengan Gangguan Pendengaran
Tabel 5.5. Hubungan Umur dengan Gangguan Pendengaran pada Penderita DM
Tabel 5.6. Modifikasi Hubungan Umur dengan Gangguan Pendengaran pada Penderita DM
+5

Referensi

Dokumen terkait

44.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Penyedia dapat memutuskan Kontrak ini melalui pemberitahuan tertulis kepada PPK apabila

Di dalam laporan kerja praktek ini akan membahas tentang perbandingan efisiensi antara transformator tiga fasa yang biasa dipakai dalam keadaan pembebanan normal dengan transformator

Pasien akan merasa puas pada pelayanan rumah sakit apabila kinerja perawat baik pula untuk rumah sakit tersebut, sehingga penting bagi rumah sakit untuk mengawasi dan membangun

Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan Klaster terbentuk di daerah yang mempunyai penyerapan tenaga ke rja lebih besar secara proporsional dibandingkan dengan total

Tako se u Konvenciji o sprečavanju i kažnjavanju zločina genocida nisu dovoljno regulisale neke norme, što ostavlja prostora za razna tumačenja, razvodnjavanja i

Perbandingkan hasil estimasi model regresi logistik biner yang lebih baik dari metode Maximum Likelihood, metode WLS dan IRWLS berdasarkan kriteria nilai MSE dan APPER

semangat sadar wisata di Desa Teluk Limau, dan peran dari pemerintah. dan masyarakat Desa Teluk Limau dalam

Berdasarkan perhitungan amortisasi dapat disimpulkan bahwa dengan penyajian Intellectual Capital yang diungkapkan dalam laporan keuangan tahunan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa