TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PERWALIAN
TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR KORBAN
TSUNAMI DI ACEH
TESIS
Oleh
YUDHI MARZA HARCA
107011113/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PERWALIAN
TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR KORBAN
TSUNAMI DI ACEH
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
YUDHI MARZA HARCA
107011113/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis : TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PERWALIAN TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR KORBAN TSUNAMI DI ACEH
Nama Mahasiswa : YUDHI MARZA HARCA Nomor Pokok : 107011113
Program Studi : Kenotariatan
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. H. T. Syamsul Bahri, SH)
Pembimbing Pembimbing
(Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD) (Prof. Dr. Abdullah Syah, MA)
Ketua Program Studi, Dekan,
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)
Telah diuji pada
Tanggal : 14 Maret 2013
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. H. T. Syamsul Bahri, SH
Anggota : 1. Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD 2. Prof. Abdullah Syah, MA, PhD
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : YUDHI MARZA HARCA
Nim : 107011113
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis : TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PERWALIAN TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR KORBAN
TSUNAMI DI ACEH
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.
Medan,
Yang membuat Pernyataan
i
ABSTRAK
Permasalahan perwalian merupakan hal terpenting bagi kelangsungan hidup anak kecil (anak dibawah umur) atau anak yang masih belum bisa mengurus diri sendiri seperti anak-anak terlantar, baik dalam mengurus harta kekayaan maupun dalam mengurus lingkungannya sendiri atau dengan istilah lain yakni anak yang masih belum bisa atau belum cakap bertindak dalam hukum. Oleh karena itu maka perlu adanya seseorang atau sekelompok orang yang dapat mengurus dan memelihara juga membimbing anak yang masih belum ada walinya atau yang belum ada yang mengurus, demi keselamatan, kelangsungan hidup anak dan hartanya.
Penelitian menggunakan penelitian deskriptif analitis, yang menguraikan atau memaparkan sekaligus menganalisis tentang mekanisme perwalian anak dibawah umur korban tsunami di Aceh, menjelaskan aturan-aturan perwalian, penerapanya dimasyarakat, aturan aturan baru yang lahir setelah tsunami,serta pengawasan terhadap perwalian tersebut dan akibat hukumnya.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa perwalian ada yang dilaksanakan bukan hasil penunjukkan resmi berdasarkan hukum formal, tetapi berdasarkan persetujuan bersama dalam keluarga. Sehingga pengelolaan harta milik si anak yang membutuhkan wali pun tidak dijalankan sesuai petunjuk hukum, melainkan berjalan apa adanya, hal ini menyebabkan tidak memiliki suatu kepastian hukum. Perwalian merupakan suatu lembaga yang berupaya untuk mengurusi kepentingan anak yang belum dewasa, baik kepentingan pribadinya maupun kepentingan harta bendanya. wali wajib bertanggung jawab atas kesejahteraan dan mengurus harta benda anak yang berada dibawah perwaliannya, Wali dapat dituntut oleh keluarga sianak ataupun anak itu sendiri atas kerugian yang ditimbulkan oleh wali. Kendati dalam peraturan perundang-undangan telah diatur permasalahan perwalian ini, akan tetapi pasca tsunami peraturan tentang perwalian ini tidak di indahkan dalam menanganinya sehingga banyak menyisakan pemasalahan hukum yang tidak terselesaikan. Khususnya masyarakat adat Aceh yang memiliki karakter sederhana cenderung memahami dan melaksanakan sesuatu melalui suatu prosedur yang mudah dan tidak berbelit-belit. Akibat kurangnya pemahaman dari masyarakat menyangkut hukum perwalian dan kurangnya kontrol dari pihak-pihak atau lembaga perwalian yang berwenang menjadi wali/wali pengawas serta kurangnya koordinasi antara lembaga yang terlibat meyebabkan keberadaan perwalian anak yang berada di Gampong (desa) tidak terpantau baik kepengurusan maupun pengawasannya.
Disarankan agar Perlunya penyeragaman aturan hukum menyangkut perwalian sehingga tidak menyebabkan pluralisme hukum dimasyarakat. Perlunya sosialisasi kemasyarakat menyangkut perwalian secara formal sehingga tidak muncul anggapan, penyelesaian perkara perwalian di Pengadilan berbelit-belit dan sulit untuk dilaksanakan.Meningkatkan koordinasi dengan lembaga-lembaga pemerintah yang berhubungan dengan masalah perwalian melalui peraturan perundang-undangan, yang mengatur kesepakatan kerjasama antara Baitul Mal dengan lembaga-lembaga yang terkait dengan permasalahan perwalian. Dengan demikian dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik dan terbangunnya kelembagaan yang akuntabel dan professional.
ii
ABSTRACT
Guardianship is very important for the viability of children (young children) or children who cannot take care of themselves, such as displaced children who are not able to take care of their property or their own environment. In other words, they have not yet been able to act legally; therefore, someone or a group of people are needed to take care of and guide them as guardians for the sake of their safety, their survival, and their property.
The research used descriptive analytic approach which described and analyzed the mechanism of the guardian of young children who are the victims of tsunami in Aceh and explained the regulations of guardianship, its application in society or new regulations existed after the tsunami occurred, the supervision of the guardian, and its legal consequences.
The result of the research showed that the guardianship was not conducted officially but based on the agreement among the members of the family. Consequently, the management of the children’s property with a guardianship is not conducted legally but whatever is available so that there is no legal certainty. Guardianship is an institution which attempts to take care of young children’s interest, either their personal interest or their property. A guardian is responsible for children’s welfare and for taking care of their property. A guardian can be sued by the children’s families or by the children themselves when he harms them. Although there is a regulation on guardianship, it has been ignored after the incident of tsunami so that there are many legal problems which cannot be solved. Specifically, Acehnese have simple characters that tend to think and to carry out something which is not difficult and complicated. Since they lack of understanding about guardianship, and the lack of control by the parties or the guardianship institutions that have the right to become the guardian/supervisor, and the lack of coordination among the institutions, the guardianship of children, either its management or its supervision, at Gampong (villages) cannot be controlled effectively.
It is recommended that the legal standardization of guardianship is needed so that there will be no pluralism in the society. The socialization about guardianship formally is also needed so that there will be no assumption that the guardianship case in the Court is very complicated and very difficult to be solved. Coordination among the government institutions regarding guardianship through legal provisions which regulate the cooperative agreement between Baitul Mal (Treasury) and the institutions related to guardianship should be increased in order that the quality of public service can be increased and accountable and professional institutions can be established.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Alhamdulillah kehadirat ALLAH SWT karena hanya dengan
berkat dan karunia-Nya penulisan tesis ini dengan judul “TINJAUAN YURIDIS
PELAKSANAAN PERWALIAN TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR
KORBAN TSUNAMI DI ACEH”. Penulisan tesis ini merupakan salah satu
persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan (M.Kn.) Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan
dorongan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih
yang mendalam penulis sampaikan secara khusus kepada yang terhormat
dan amat terpelajar Bapak Prof. H.T. Syamsul Bahri, SH., Bapak Prof. H. M.
Hasballah Thaib, MA.Ph.D., dan Prof. Dr. Abdullah Syah, M.A. selaku Komisi
Pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk
kesempurnaan penulisan tesis ini.
Kemudian juga, semua pihak yang telah berkenan memberi masukan dan
arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini sejak kolokium, seminar hasil
sampai ujian tertutup sehingga penulisan menjadi lebih sempurna dan terarah.
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K) selaku
Rektor Universitas Sumatera Utara atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan
dalam menyelesaikan pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan di
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan
iv
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program Studi
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang
telah memberikan dorongan kepada Penulis untuk segera menyelesaikan
penulisan tesis ini.
4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah
memberikan dorongan kepada Penulis untuk segera menyelesaikan penulisan
tesis ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, yang
telah memberikan bimbingan dan arahan serta ilmu yang sangat bermanfaat
selama Penulis mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di bangku kuliah.
6. Seluruh Staf/Pegawai di Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan bantuan kepada Penulis selama
menjalani pendidikan.
7. Ketua Mahkamah Syariyah Banda Aceh beserta staf, Pimpinan Baitul mal Di
Kota Banda Aceh, beserta staf bagian pembiaaan dan seluruh responden dan
informan yang telah banyak membantu dalam hal pengambilan data dan
informasi-informasi penting lainnya yang berkenaan dengan penulisan tesis ini.
8. Rekan-rekan Mahasiswa dan Mahasiswi di Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara, khususnya angkatan tahun 2010 yang telah
banyak memberikan motivasi kepada Penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
Teristimewa diucapkan dengan tulus hati terima kasi kepada kedua orang tua
penulis, H. Razali Harun dan ibunda Hj. Nurhayati Abdullah serta adik-adik
tercinta Fitria Harca, SH.Dan Putra Ricky Harca, ST.yang selalu mengasihi dan
mendoakan, serta memberikan nasehat dan motivasi untuk berbuat sesuatu yang
terbaik demi masa depan penulis dan dalam penyelesaian tesisi ini.
Serta terima kasih terhadap semua pihak yang tidak dapat disebut
v
Penulis menyadari sepenuhnya tulisan ini masih jauh dari sempurna, namun
besar harapan penulis kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak, terutama para pemerhati hukum perdata pada umumnya dan ilmu kenotariaan
pada khususnya. Demikian pula atas bantuan dan kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, agar selalu
dilimpahkan kebaikan, kesehatan, kesejahteraan dan rezeki yang melimpah kepada
kita semua.Amien Ya Rabbal ‘Alamin
Medan, Maret 2013 Penulis,
vi
RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Yudhi Marza Harca
Tempat / Tgl. Lahir : Banda Aceh, 10 Maret 1982.
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jalan Hasan Saleh Lr. H. Keuchik Man. Nomor 18. Neusu Aceh, Banda Aceh.
II. ORANG TUA
Nama Ayah : H. Razali Harun
Nama Ibu : Hj. Nurhayati Abdullah
III. PENDIDIKAN
SD Negeri 77 Banda Aceh Tamat Tahun 1994
SMP Negeri 3 Banda Aceh Tamat Tahun 1997
SMA Negeri 2 Banda Aceh Tamat Tahun 2000
S-1 Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Tamat Tahun 2006
vii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi
DAFTAR ISI... ………….……… vii
DAFTAR TABEL ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar belakang ... ... 1
B. Rumusan Masalah ... . 10
C. Tujuan Penelitian... 10
D. Manfaat Penelitian . ... 11
E. Keaslian Penelitian ... 11
F. Kerangka Teori dan Konsepsi………... 14
G. Metode Penelitian ... 24
BAB II TINJAUAN TENTANG HUKUM PERWALIAN ANAK YANG TIDAK ADA ORANG TUANYA ... 28
A. Pengertian Anak dan Batasan Usia Anak ... 28
1. Pengertian Anak... 28
2. Batasan Usia Anak... 31
3. Hak-hak anak ... 35
B. Pengertian dan macam-macam perwalian ... 36
1. Pengertian Perwalian ... 36
2. Berbagai Macam Perwalian... 40
3. Asas-asas dalam perwalian ... 42
4. Syarat-Syarat Seorang Anak Memperoleh Perwalian 43 C. Dasar hukum perwalian ... 43
viii
2. Landasan Hukum Perwalian Menurut Hukum Adat .. 46
3. Landasan Hukum Menurut KUHPerdata... 47
4. Landasan Hukum Menurut KHI dan UU No.1 Tahun 1974 ... 49
5. Landasan Hukum Menurut Undang-undang 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak ... 50
6. Hukum Perwalian Dalam Qanun Aceh... 51
D. Tujuan dan Saat Berlakunya Perwalian ... 52
1. Tujuan Perwalian ... 52
2. Mulai Berlakunya Perwalian ... 54
BAB III PELAKSANAAN PERWALIAN ANAK DIBAWAH UMUR YANG TIDAK ADA LAGI ORANG TUANYA DI BANDA ACEH ... 56
A. Tinjauan Pelaksanaan Perwalian menurut Adat dan kebiasaan di Aceh ... 56
1. Pelaksanaan Penunjukan Wali Pada Mayarakat Aceh 56 2. Penunjukan Wali Oleh Pengadilan di Aceh ... 64
3. Prosedur Pengajuan Permohonan Perwalian Pada Makamah Syar’iyah... 72
4. Kedudukan Perempuan Dalam Perwalian ... 75
B. Orang yang ditunjuk sebagai wali, Kewajiban sebagai wali, serta larangannya ... 76
1. Yang ditunjuk sebagai wali ... 76
2. Syarat-syarat menjadi wali ... 81
3. Kewajiban wali ... 82
4. Larangan-larangan dalam perwalian... 84
C. Baitul Mal Sebagai Salah Satu Lembaga Perwalian Di Aceh 84 1. Tugas dan Kewenangan Baitul Mal... 84
2. Dasar Hukum Baitu Mal ... 89
ix
D. Tinjauan Mengenai Pengawasan Perwalian ... 95
E. Pengelolaan Managemen Harta (Aset) dalam Perwalian. . 100
1. Menyangkut Simpanan di Bank... 102
2. Mengenai Permasalahan Pertanahan ... 104
BAB IV KENDALA DALAM PELAKSANAAN PERWALIAN TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR KORBAN TSUNAMI DI BANDA ACEH ... 107
1. Kendala Sarana Perundang-Undangan ... 107
2. Kurangnya Pemahaman Terhadap Perwalian di masyarakat ... 108
3. Kendala Kurangnya Koordinasi Antara Lembaga Yang Terlibat Dengan Masalah perwalian ... 110
4. Pengawasan Perwalian... 111
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 114
A. Kesimpulan ... 114
B. Saran ... 116
DAFTAR PUSTAKA... 118
x
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 1: Perwalian Dalam Masyarakat Aceh ... 61
TABEL 2: Perkara Perwalian yang di putus oleh Mahkamah Syariah Kota