• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abstract Optimasi Teknis Operasional Persampahan Kota Studi Kasus Gampong Jawa Langsa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Abstract Optimasi Teknis Operasional Persampahan Kota Studi Kasus Gampong Jawa Langsa"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

56

56 ABSTRAK

Persampahan merupakan isu penting dalam masalah perkotaan yang harus mendapat perhatian serius oleh Pemerintah Kota. Jumlah timbulan sampah Kota Langsa dalam kurun waktu lima tahun, mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 10% pertahun. Timbulan sampah pada tahun 2012 lebih dari 324 m³ perhari, sementara daya angkut sampah hanya mencapai 22% dari total keseluruhan sampah tersebut. Dengan kondisi tersebut maka bagaimana menyelesaikan timbulan sampah dengan melakukan optimasi teknis operasional sistem pengelolaan persampahan yang tepat untuk Kota Langsa. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis teknis operasional pengelolaan persampahan sebagai upaya peningkatan pelayanan persampahan dan untuk merekomendasikan sistem pengelolaan sampah yang tepat di Kota Langsa.

Jenis penelitian diskriptif kualitatif dengan melakukan observasi dan pengamatan di kawasan penelitian dengan menggunakan metode pemetaan terhadap pola keruangan dan perilaku masyarakat dalam membuang sampah. Berdasarkan hasil penelitian untuk meningkatkan teknis operasional pengelolaan sampah kota, terdapat kekurangan tempat pewadahan berdasarkan rasio perbandingan antara jumlah kepala keluarga dengan kemampuan pelayanan dari pewadahan tersebut. Jumlah tempat pewadahan dengan kapasitas 1000 liter atau 1 m³ pada daerah permukiman idealnya adalah 32 tempat pembuangan sampah, sedangkan kondisi aktualnya hanya terdapat 11 tempat pembuangan sampah yang melayani 2.568 kepala keluarga, sedangkan kebutuhan ideal becak motor sampah pada daerah Gampong Jawa adalah sebanyak 4 unit becak motor pengangkut sampah sedangkan saat ini Gampong Jawa hanya memiliki 1 unit becak motor pengangkut sampah. Penggunaan becak motor sebagai pengumpul sampah sangat dibutuhkan sebab dapat menjangkau jalan lingkungan/dusun yang tidak dapat dijangkau oleh truk sampah.

Kata Kunci : sampah, teknis operasional,TPS

(2)

ABSTRACT

Waste is an important issue in urban problem that must be paid a serious attention by the city government.The amount of waste piles in the city of Langsa within five years starting from 2008 to 2012 has increased by 10% per year. The waste piles in 2012 was more than 324 m3

This descriptive qualitative study was conducted through doing the observation in the research area by using mapping method on the spatial pattern and community behavior in throwing away bargage. Based on the result of study to improve the technical operational urban waste management, it was found that there was a lack of garbage collection places based on the ratio of comparison between the numbers of heads of families and the available garbage collection places. The ideal number of garbage collection places with the capacity of 1,000 liters or 1m

per day while the waste carrying capacity was only up to 22 percent of the total amount of the garbage. With this condition, the problem is how to solve the problem of waste files by conducting technical and operational optimization of proper waste management system for the city of Langsa. Te purpose of this study was to analyze the operational technical waste management as the attempt to improve the garbage service and to recommend a proper waste management system in the city of Langsa.

3

in the residential areas are 32 while in the actual condition they are only 11 garbage collection places available for 2568 head of families, while the ideal need for garbage-collecting motor-tricycles (becak) in the area of Gampong Jawa is 4 (four) units while only 1 (one) unit is currently available. The utilization of motor tricycle (becak) is very necessary because it can reach and get into the village/hamlet roads that are not accessible by garbage truck.

Keywords: Garbage, Operational Technical, Garbage Collection Place

Referensi

Dokumen terkait

Sebab, liturgi, waktu ibadah, pengurus yang pasif, konflik sosial, dan kehadiran kelompok sosial merupakan faktor-faktor penyebab pemuda GBKP Runggun Jalan Katepul tidak

• Menggunakan dua atau lebih jenis tanaman yang ditanam serentak atau bersamaan pada sebidang tanah baik secara campuran ataupun terpisah dalam baris yang teratur, sistem ini

In this research the researcher tried to find out the effect of using Shared Reading strategy toward stu dents’ reading comprehension in per sonal recount text at the

Walaupun demikian, dari hasil penilaian mutu secara subjektif yaitu uji organoleptik pelilinan yang diikuti pengemasan pada hari penyimpanan ke-40, melalui uji organoleptik

Formulasi Upah Minimum Kota Medan Tahun 2010 adalah proses perumusan alternatif- alternatif atau pilihan tindakan oleh serikat pekerja/serikat buruh, pengusaha dan pemerintah

Berdasarkan gambar kerangka berpikir di atas, maka faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah Walikota dan Wakil Walikota

LOKASI UIIAN: GEDUNG PASCASARJANA tAtN SUNAN AMPEL,