• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS LEVERAGE OPERASI DAN LEVERAGE K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS LEVERAGE OPERASI DAN LEVERAGE K"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS LEVERAGE OPERASI DAN

LEVERAGE KEUANGAN

Konsep operating dan financial Leverage adalah bermanfaat untuk analisis, perencanaan dan pengendalian keuangan. Dalam manajemen keuangan, Leverage adalah penggunaan assets dan sumber dana (sources of founds) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Jika semua biaya bersifat variabel, maka akan memberikan kepastian bagi perusahaan dalam menghasilkan laba. Tapi karena sebagai biaya perusahaan bersifat biaya tetap, maka untuk menghasilkan laba diperlikan tingkat penjualan minimum tertentu.

Biaya tetap adalah biaya yang tidak terkait dengan operasi perusahaan, sehingga tidak ada kaitannya dengan penjualan perusahaan. Karena biaya tetap tidak terkait dengan penjulan perusahaan, maka biaya ini menjadi risiko yang hasus ditanggung oleh perusahaan. Biaya tetap perusahaan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Biaya tetap operasi

Adalah biaya tetap dari aktivitas operasional perusahaan. Risiko yang ditimbulkan dari biaya ini disebut risiko operasional. Biaya ini seperti biaya sewa gudang, biaya tenaga kerja bagian administrasi, dan lain-lain.

2. Biaya tetap keuangan

Adalah biaya tetap karena perusahaan menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan. Risiko yang ditimbulkan dari biaya ini disebut risiko keuangan. Biaya ini berupa biaya bunga.

3. Biaya tetap total

Adalah penjumlahan dari biaya tetap operasi dan keuangan. Risiko yang ditimblkan dari biaya ini disebut risiko bisnis atau perusahaan.

Perusahaan menggunakan operating dan financial leverage dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya assets dan sumber dananya, dengan demikian akan meningkatkan keuangan pemegang saham. Sebaliknya leverage juga menigkatkan variabilitas (risko) keuntungan, karena jika perusahaan ternyata mendapatkan keuntungan yang lebih rendah dari biaya tetapnya maka penggunaan leverage akan menurunkan keuntungan pemegang saham.

LEVERAGE DAN LAPORAN RUGI LABA

(2)

Laporan Rugi Laba 1 Januari – 31 Desember 1989

( dalam Rp 000,- )

BIAYA TETAP DAN VARIABEL

Biaya variable adalah biaya yang dalam jangka pendek berubah karena perubahan operasi persuahaan. Biaya variable tersebut meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya pemasaran langsung.

Biaya tetap adalah biaya yang dalam jangka pendek tidak berubah karena variabilitas operasi (tingkat output yang dihasilkan) maupun penjualan. Biaya-biaya tersebut meliputi depresiasi bangunan kantor dan pabrik, kendaraan, peralatan kantor, asuransi kecelakaan, kesehatan dan gaji manajer.

Biaya semivariabel adalah biaya yang menigkat secara bertahap dengan kenaikan output. Contohnya adalah gaji manajer

Biaya va

VC

FC

AFC

Output Output

(a) Variabel (b) Tetap

(b)

Biaya

SVC

Bentuk yang Diperbaiki

Penjualan Bersih

Rp5.000.000,-Biaya operasi variabel

Rp3.000.000,-Biaya operasi tetap

1.000.000,-

Rp4.000.000,-Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)

Rp1.000.000,-Bunga pinjaman

250.000,-Laba sebelum pajak (EBT) Rp

750.000,-Pajak penghasilan (40%)

300.000,-Laba setelah pajak (EAT) Rp

450.000,-Deviden saham prefen

150.000,-Laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa Rp 300.000,-Laba per lembar saham (EPS) – 100.000 lembar Rp

3.000,-==========

Operating

(3)

( c ) Semivariabel

Dengan adanya biaya tetap pada struktur biaya perusahaan, maka untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, perusahaan harus mampu menghasilkan penjualan inimum tertentu. Jika sebua biaya perusahaan bersifat variable, maka tidak ada risiko bagi perusahaan. Biaya tetap itu dapat diklasivikasikan menjadi:

1. Biaya tetap operasi 2. Biaya tetap keuangan 3. Biaya tetap total

Bioaya tetap operasi menimbulkan risiko operasi bagi perusahaan. Biaya

ini timbul dari kegiatan operasi keuangan. Biaya tetap keuangan

menimbulkan risiko keuangan. Biaya ini timbul karena penggunaan

hutang sebagai sumber dana perusahaan. Biata tetap total adalah

penjumlahan dari biaya tetap operasi dengan biaya tetap keuangan.

Seluruh biaya tetap itu menimbulkan risiko bagi perusahaan. Risiko yang ditimbulkan oleh biaya tetap operasi disebut risiko operasi. Tingkat risiko tersebut secara kuantitaif dapat diukur dengan leverage operasi. Risiko yang ditimbulkan dari biaya tetap keuangan disebut risiko keuangan. Tingkat risiko tersebut secara kuantitatif dapat diukur dengan leverage keuangan. Secara keseluruhan risiko operasi dan risiko keuangan disebut risiko bisnis atau risiko perusahaan. Tingkat risiko tersebut secara kuantitatif dapat diukur dengan leverage total.

OPERATING LEVERAGE

Apabila perusahaan memiliki biaya operasi tetap atau biaya modal tetap, maka dikatakan perusahaan menggunakan leverage. Dengan menggunakan operating leverage, perusahaan mengharapkan bahwa perubahan penjualan akan mengakibatkan perubahan laba sebelum bunga dan pajak yang lebih besar. Multiplier effect hasil penggunaan biaya operasi tetap terhadap laba sebelum bunga dan pajak disebut

dengan degree of operating leverage atau disingkat menjadi DOL.

(4)

yang dihasilkan karena penggunaan dana denga biaya tetap ini disebut dengan degree of financial leverage (DFL).

DOL PADA X = % PERUBAHAN EBIT % PERUBAHAN PENJUALAN

ATAU

∆EBIT EBIT DOL pada X =

∆Penjualan

Penjualan

Atau:

(P-V) Q DOL =

(P-V) Q - F

Setelah menghitung nilai DOL, selanjutnya menganalisis hasil dari perhitungan DOL. DOL dapat diartikan, jika volume penjualan berubah (naik/turun) sebesar m%, maka EBIT akan berubah searan sebesar m% x DOL. Jadi DOL menunjukkan tingkat sensitivitas volume penjualan terhadap laba operasinya.

FINANCIAL LEVERAGE

Financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkat keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham. Financial leverage dengan demikian menunjukan perubahan lab per lembar saham (earning per share atau EPS) sebagai akibat perubahan EBIT.

% Perubahan EPS DFL pada X =

% Perubahan EBIT

Yang dapat diformulasikan menjadi : ∆EPS

EPS DFL pada X =

(5)

Atau :

(P-V) Q - F DFL =

(P-V) Q – F – I

Setelah menghitung nilai DFL, selanjutnya menganalisis hasil dari perhitungan DFL. DFL dapat diartikan, jika EBIT berubah (naik/turun) sebesar n%, maka EPS akan berubah searah sebesar n% x DFL. Jadi DFL menunjukkan tingkat sensitivitas EBIT terhadap EPS.

COMBINED LEVERAGE

Leverage kombinasi terjadi apabila perusahaan memiliki baik operating leverage maupun financial leverage dalam usahanya untuk meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham biasa. Degree combined leverage adalah multiplier atas perubahan laba per lembar saham (EPS) karena perubahan penjualan. Dengan kata lain degree of combined leverage adalah rasio antara persentase perubahan EPS dengan persentase perubahan penjualan.

% Perubahan EPS DCL pada X =

% Perubahan Penjualan

Yang dapat diformulasikan menjadi : ∆EPS

EPS

DCL pada X =

Penjualan

Penjualan

ATAU DCL = DOL x DFL

Setelah menghitung nilai DCL, selanjutnya menganalisis hasil dari perhitungan DCL. DCL dapat diartikan, jika volume penjualan berubah (naik/turun) sebesar m%, maka EPS akan berubah searah sebesar m% x DCL. Jadi DCL menunjukkan tingkat sensitivitas volume penjualan terhadap EPS.

(6)

yang diminta. Apabila DCL tinggi berarti resiko perusahaan secara keseluruhan juga tinggi maka investor juga akan tingkat keuntungan yang tinggi pula. Dengan kata lain perusahaan yang menggunakan excessive leverage akan menanggung beban tetap yang lebih tinggi pula kemudian beban tetap yang lebih tinggi ini cenderung akan offset keuntungan karean penggunaan leverage, dan akhirnya penggunaan leverage yang excessive akan menyebabkan harga pasar saham menurun yang berarti nilai perusahaan juga kemakmuran pemegang saham menurun.

Contoh Soal

The Corciva Inc. mempunyai data penjualan payung sebagai berikut : - Harga jual payung $50/unit.

- Harga variabel sebesar 10% dari harga jual dan biaya tetap sebesar $3000. Hitunglah :

a. Jika pada tahun 2004 terjual 1000 unit payung, berapakah DOL ? b. Jika interest yang harus dibayar sebesar $5000, berapakah DFL ? c. Berapakah DCL perusahaan ?

Jawab :

a. DOL = CM = 1.000($50-$5) = 45.000 = 1,07 EBIT 1.000(45)-3000 45.000-3.000

Artinya : perubahan te rhadap 1% penjualan akan mempengaruhi perubahan sebesar 1,07% pada operating income.

b. DFL = EBIT = 42.000 = 1,14 EBIT – INTEREST 42.000 – 5.000

Artinya : perubahan 1% pada EBIT mempengaruhi perubahan EPS sebesar 1,14%.

c. DCL = DOL x DFL = 1,07 x 1,14 = 1,22

Artinya : setiap perubahan 1% penjualan akan mempengaruhi perubahan pada EPS sebesar 1,22%.

d. Jika ditargetkan penjualan naik 10% pada satu tahun mendatang, maka diperkirakan EBIT perusahaan naik sebesar 10,7% (1,07 x 10%) dan EPSnya diperkirakan naik sebesar 12,2% (1,22 x 10%, atau 1,14 x 10,7%)

ANALISIS BREAK-EVEN

(7)

ketika hasil penjualannya sama dengan biaya operasinya. Hubungan antara pendapatan penjualan, biaya dan laba dapat diilustrasikan dengan gambar di bawah ini.

Biaya, Pendapatan (Rp)

Pendapatan Total

Biaya Total

BEP

Biaya Variabel

Biaya Tetap

Q1 Qb Q2 Output Jika dikaitkan dengan raporan laba-rugi terhadap konsep biaya dalam ekonomi dapat dijelaskan dengan gambar sebagai berikut:

LAPORAN LABA-RUGI

Sales xxx TR

COGS (xxx) VC

GROSS PROFIT xxx

Administrative expenses (xxx)

Other cash expenses (xxx)

Depreciation expenses (xxx)

EBIT xxx Laba Interest exopenses (xxx)

EBT xxx Tax (%) (xxx)

EAT xxx

Biaya-biaya yang lain sebelum EBIT adalah biata tetap (FC). Atas dasar konsep biaya dan pendapatan di atas maka analisis break pont dapat dilakukan.

Operating Break Even

(8)

V P

FC QBE

 

Dan

P

V

FC

S

BE

1

atau

P x QBE

Cash Break Even

Pada komponen biaya tetap (FC) terdapat biaya depresiasi yang merupakan non cash expense, jika biaya depresiasi dikeluarkan dari biaya tetap maka dapat dihiting cash break even.

V P

D FC

QCBE

  

P

V

D

FC

S

CBE

1

atau

CBE

Q x P

(9)

manajemen keuangan

BAB I

Analisis financial leverage

Leverage adalah penggunaan asesset dan sumberdana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan potensial pemegang saham. Jika

pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar dari beban tetap dari pengunaan dana tersebut.

Kebutuhan dana untuk pembiayaan leverage dipenuhi dengan : 1. Pembiyaan saham biasa dengan hutang/obligasi

2. “ “ “ “ saham preferen. Semua tegantung perusahaan semakin besar leverage (b. Hutang) maka akan semakin besar resiko dan diharap keuntungan yang besar pula.

Berdasar pada lap L/R / dari Lp. Keunanga Leverage dapat dikelompokkan:

1. Operating Leverage > digunakan u/ meliat bagaimana pengaruh penjualan terhadap beban tetap yang digunakan untuk menghasilkan laba kotor

2. Financial Leverage > digunakan u/ mengetahui bagaimana pengaruh laba kotor akibat adanya beban tetap tersebut terhadap kemakmuran pemegang saham.

Indifference point adalah tingkat laba sebelum bunga dan pajak yang dapat menghasilkan laba perlembar saham yang sama pada berbagai perimbangan pembiayaan leverage. Biaya tetap > hutang (obligasi) Pihak ke3

Contoh soal :

PT X membutuhkan dana Rp 25.000.00,- untuk menambah kapasitas produksi, dia mempunyai 3 alternatif pembiayaan yaitu leverage 40%, leverage 15%, leverage 0%. Alternatif pemenuhan dana dengan hutang mempunayai bebn bunga 5% pertahun dan pajak penghasilan 40%. Adapun harga saham perlembar sebesar RP

1.000,-Pertanyaan :

a. Hitung indefference pointnya ?

b. Buktikan bahwa ke-3 alternatif tersebut mempunyai eps yang sama. Jawaban :

Diket : t = 40%

C1 = 5% (40% . 25.000.000) = 500.000 S1 =25.000.000 / 1000 = 25.000 lembar

S2 = (60% . 25.000.000) / 1000 = 15.000 lembar

Jawaban :

IP = X ( 1 - t) = ( X - C2 ) . (1 - t) S1 S2

X. 0,6 = ( X - 500.000) . 0,6 25.000 15.000

0,6X = 0,6X - 300.000 25.000 15.000

(10)

6000X = 7.500.000.000 X = 1.250.000

BUKTI EPS SAMA

KETERANGAN LEVERAGE 40% LEVERAGE 15% LEVERAGE 0% EBIT indefference point Rp 1.250.000 Rp 1.250.000 Rp 1.250.000 Bunga 5% Rp 500.000 Rp 187.500 Rp -

EBT Rp 750.000 Rp 1.062.500 Rp 1.250.000 Pajak 50% Rp 300.000 Rp 425.000 Rp 500.000 EAT Rp 450.000 Rp 637.500 Rp 750.000

Jumlah saham Biasa 15000 lembar 21250 lembar 25.000 lembar EPS (Laba perlembar saham Rp 30 Rp 30 Rp 30

Bunga 40 / 100 * 1250000 = 500.000

jumlah saham dicari dari : 60% x 25 000.0000/ 1000 = 150000

Indeference point saham preferen dengan saham biasa Contoh soal :

1. H

2. Sebuah perusahaan membutyhkan dana Rp 125.000.000,- untuk menambah modal kerja perrusahaan. San dimngkinkan dipenuhi denagan cara sebagai berikut :

Alternatif A : saham Preferen 35% dan saham biasa 65% Alternatif B : saham Preferen 45% dan saham biasa 55%

Saham Preferen memberi saham tetap sebesar 8% pertahunnya dan pajak penghasilan 30%. Nilai nominal saham biasa Rp 1.000,- per lembar.

Pertanyaan:

a. Hitung indefference point-nya ?

b. Jika EBIT yang diharpkan perusahaan sebesar Rp 15.000.000,- pertahun. Alternatifman yang menguntungkan ?, sertai perhitungan !

Jawaban : Diket :

C1 = 1 . (8% . 43.750.000) ( 1- 0,8 )

= 17.500.000,00

S1 = 125.000.000 : 1000 = 125.000 lembar

S2 = 81.250.000 : 1000 = 81.250 lembar

Jawaban :

IP = X ( 1 - t) = ( X - C1 ) . (1 - t) S1 S2

X. 0,7 = ( X -17.500.000) . 0,7 125.000 81.250

(11)

9,1X = 14X - 245.000.000 4,9X = 245.000.000 X =

50.000.000,-BUKTI EPS

KETERANGAN Alternatif A Alternatif B

EBIT indefference point Rp 15.000.000 Rp 15.000.000 Bunga Rp - Rp -

EBT Rp 15.000.000 Rp 15.000.000 Pajak 30% Rp 4.500.000 Rp 4.500.000 EAT Rp 10.500.000 Rp 10.500.000 Deviden Rp 3.500.000 Rp 4.000.000 Laba Ditahan Rp 7.000.000 Rp 6.500.000

Jumlah saham Biasa 81 250lembar 68.750 lembar EPS (Laba perlembar saham Rp 86 Rp 95

deviden 43750000 (saham Preferen) x 8% = 3.500.000,-jumlah saham dicari dari : 65% x 125.000.000 : 1000 = 81.250

3. PT X mempunyai susunan modal pada tahun 2004 sebagai berikut : Saham Biasa 100.000 lembar Rp

50.000.000,-Saham preference 6% per tahun 1000 lembar Rp

25.000.000,-Pada tahun 2005 membutuhkan tambahan dana sebesar RP 25.000.000,-denagan alternatif pembiayaan sebagai berikut :

Saham Biasa Rp 10.000.000,- saham Preference Rp 15.000.000,- (Alt A) Saham Biasa Rp 15.000.000,- saham Preference Rp 10.000.000,- (Alt B) Saham Biasa Rp 17.000.000,- saham Preference Rp 7.500.000,- (Alt C)

Nilai nominal saham biasa dan saham preference sama denagan nilai sebelumnya, pajak sebesar 35% :

Pertanyaan:

a. Tentukan EBIT indefference point dan buktikan bahwa EPS-nya sama.

b. Alternatif aman yang paling menguntungkan bagi pemegang saham, bial EBIT sebesar Rp 7.500.000,- kemkakan dengan alasan !

Jawaban : diket :

C1 = 1 . (6% . 25.000.000 ( 1- 0,35)

= 2.307.692,31

C2 = 1 . ( 6% . 15.000.000 ( 1- 0,35)

= 3.692.307,70

S1 = 100.000 lembar + (25.000.000 : 5000) = 150.000 lembar

(12)

4. Cxz

5. Bagaimana cara membedakana jiak C1 Dan C2 ex hal 9-11 Leverage Dalam Laba Rugi

Leverage jiak dilihat pada laporan laba rugi, maka dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Operating leverage

2. Financial leverage

Kedua amacam leverage tersebut dapat dibedakan kedalam laaporan laba rugi sebagai berikut :

PT ABC

laporan Laba Rugi

31-Des-10

Penjualan 5000 HPP 25000 Laba Kotor 25000 Biaya Pemasaran 800 Biaya umum 700 Biaya Opersional 1500 EBIT 1000

Bunga pinjaman Rp 250

EBT Rp 750 Pajak 30% Rp 300

EAT Rp 450 Deviden Rp 150 Laba Ditahan Rp 300 EPS (100 lembar) Rp 3

Degree Of Operating Leverage & Degree Of Financial Leverage Contoh soal :

1. PT X adalah perusahaan yang bergerak dibidang perakitan televisi. Harag jual televisi per unit adalah Rp 1.000.000,- sedangakan biaya varibel adalh Rp 600.000 per unit, dengan biaya tetap sebesar Rp

600.000.000,-Pertanyaan:

a. Berapa besar EBIT jika unit yang terjual sebesar 20.000.000 unit b. Berapa DOL pada tingkat pejualan tersebut

c. Apa arti dari DOL tersebut Jawaban :

a. Besarnya EBIT dengan penjualan 20.000 unit

(13)

Biaya Tetap : = Rp (600.000.000) Rp 7.400.000.000

b. Besarnya DOL

DOL pada X = Penjualan - Biaya Variabel EBIT

= 20 M - 12 M 7,4 M

= 1,08

c. Arti DOL tersebut adalah

Jika EBIT naik 1% maka ada perubahan EPS akan naik sebesar 1,08

2. Pada tahun 2005 PT. X mempunyai laba sebelum bunga Rp 1.000.000.000,- dan EPS sebesar Rp 3.000,- pada tahun 2006 PT. X mempunyai target EBIT sebesar Rp.

1.200.000.000,- dan EPS sebesar Rp 4.200,- hitung DFL dari PT> X dan apa artinya ? Jawaban :

Diket :

Perubahan EPS = 4.200 - 3.000 = 1.200 EPS tahun Dasar = 3000

Perubahan EBIT = 1,2M - 1M = 200Jt EBIT tahun Dasar = 1M

Perubahan EPS

DFL pada X = EPS tahun Dasar Perubahan EBIT

Jika EBIT naik 1% maka EPS akan naik sebesar 2%

3. PT X memiliki EBIT sebesar Rp 300.000.000,- dan beban bunga pinjaman yang dibayar sebesar Rp 5000.000,- pajak perusahaan sebesar 35%. Jika perusahaan memiliki 10.000.000 lembar saham yang beredar maka hitung :

a. Berapa Laba perlembar PT X b. Berapa DFL

c. Jika EBIT meningkat 25% berapa perlembar saham PT X Jawaban :

a. Laba perlembar

EBIT indefference point Rp 300.000.000 Beban Bunga Rp 5.000.000

EBT Rp 295.000.000 Pajak 35% Rp 103.250.000 EAT Rp 191.750.000

(14)

b. DFL-nya adalah : DFL pada X = EBIT EBIT -i- DP

( 1-t )

= 300.000.000

300.000.000 - 5.000.000 - 0 ( 1 - 0,3)

= 300.000.000 295.000.000 = 1,0169

c. ,j

EBIT indefference point Rp 375.000.000 Beban Bunga Rp 5.000.000

EBT Rp 370.000.000 Pajak 35% Rp 129.500.000 EAT Rp 240.500.000

Jumlah saham Biasa 10.000.000 lembar EPS (Laba perlembar saham Rp 24,05

BAB II

Kebijakan deviden

Kebijakan Deviden adalah keputusan apakah laba yang diperoleh peruasahaan akan akan dibagi kepada pemegang saham ataukah laba akan ditahan guna pembiayaan investaai dimasa yang akan datang.

Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden : 1. Posisi likwidita sperusahaan (h.j,pendek)

2. Keb. Dana u/ membayar hutang (h.j.panjang, ex: obigasi) 3. Tingkat pertumbuhan perusaaan (deviden dibagi)

4. Kondisi dunia usaha (deviden + bagi, dan sebaliknya)

Macam-macam kebijakan deviden yang bisa dilakukan oleh perusahaan

1. Kebijakan deviden yang stabil > Jumlah deviden yang dibayarkan tiap tahunnya relatif tetap selama jangkawaktu tertentu, meskipun pendapatan perlembar sahamnya

berfluktuasi(naik-turun)( tidak berpengaruh terhadap perusahaan jika deviden stabil, keuntungan bagi pemegang aham adalah punya harapan)

Keuntungan> *memberi kesan pada investor kalau prospek baik, *banyak pemegang saham yang hidup dari pendapatan yang diterima dari deviden, *banyak negara dlm pasar modal yang menentukan bahwa per. hanya diizinkan menanamkan modalnay bila

menerapkan deviden yang stabil.

(15)

deviden exstra(bisa bonus / tambahan). Tiap tahun bisa berubah

3. Kebijakan deviden yang konstan ( tergantung laba) > per. Menetapkan pembayaran deviden dlm prosentase tetap.

4. Kebijakan deviden yang fleksibel> kebijakan deviden yang disesuaikan dengan Kondisi financial dan keadan financial per. Yg bersangkutan.

Jenis Deviden :

1. Deviden tunai ( cash devidend) : kita keluarkan uang kas(kartal/giral), tujuannya untuk memacu kinerja saham

2. “ saham(stock devidend) : tidak mengeluarkan uang kas, mengeluarkan deviden melaui saham, karna uang tunai terlalu ribe pembagiannya. Tujuannya memacu kinerja saham dan likwiditas saham n membagi dalam bentuk saham lebih mudah dan pembuatan saham bisa ditunda.

3. Deviden likwidasi (Liiqwidated devidend) : Dilakukan saat perusahaan dibubarkan, pembagian aset, distribusi kekayaan terhadap pemegang saham.

Alasan pembagian stock deviden(deviden dlm bentuk saham) : 1. Untuk menambah kas guna pembiyaan usaha,

2. untuk menghadapi kesukaran financial perusahaan

3. Untuk mempertahankan harga pasar supaya tidak cenderung tinggi, 4. mendorong pertumbuhan perusahaan lbh cepat

Stock Split : Pemecahan nilai nominal saham ke dalam bentuk yang lebih kecil dari sebelumnya. supaya harga pasar stabil

Tanggal yang perlu diperhatikan dalam pembagian deviden : 1. Tanggal pengumuman (declaration Date)

Biasanya diumumkan,*devidennya di tentukan bentuknya (cash/stock),*besar/jml deviden,*jdwl pembayaran deviden

2. Tanggal cum deviden > tanggal hari terakhir perdagangan saham yang masih memiliki hak untuk mendapatkan deviden. *pembagian deviden berdasarkan jml saham yg

dimiliki, bukan dilihat dari lamanya deviden.

3. Tanggal ex. Deviden / kadaluwarsa >tanggal perdagangan saham tdk lg melekat hak u/ memperoleh deviden

4. Tanggal pembayaran (date of payments) > tgl pengambilan deviden, jika perusahaan besar biasanya pembagiannya antara maret-april.

Contoh :

PT Anugrah memiliki struktur modal sebagai berikut : Saham Biasa @Rp 5.000,- sebanyak 700.000 lembar Agio Saham Rp

1.500.000.000,-Laba Ditahan Rp

7.600.000.000,-Berdasarkan rapat pemegang saham diputuskan bahwa 10% akan diberikan dalam bentuk stock deviden dengan harga pasar sahamnya Rp 7.500,- per lembar.

Bagaimana struktur modal yang baru setelah adanya stock deviden. Jawaban :

Stock Deviden = 10% X 700.000 lembar = 70.000 lembar

(16)

nilai nominal 5000 X70.000 lembar Rp 350.000.000 Tambahan agio saham Rp 175.000.000

Laba ditahan (awl) Rp 7.600.000.000 stock deviden Rp 525.000.000

laba ditahan (akhir) Rp 7.075.000.000

struktur modal yang baru

saham biasa (@5000 x 770.000 lembar) Rp 3.850.000.000 agio saham Rp 1.675.000.000

laba ditahan Rp 7.075.000.000 modal akhir Rp 12.600.000.000

BAB III

SURAT BERHARGA Penilaian Obligasi Contoh soal :

1. Suatu obligasi mempunyai nominal Rp 10.000,-(F) dengan harga pasar Rp 13.500,-(P) dengan umur jatuh tempo 10 tahun(n). Coupon obligasi sebesar 12% per tahun. Tentukan besarnaya rate of return obligasi tersebut ?

Jawaban ;

C = 12% . 10.000 = 1.200

C + F-P 1200 + 10.000 - 13.500 yield = n = 10 = 850 = 0,0072 = 0,72% P + F 13.500 + 10.000 11.750

2 2

2. PT xmempunyai obligasi senilai Rp 250.000.000,- sesuai dengan nominalnya dengan bunga obligasi sebesar 10% setiap tahun. Berapa nilai obligasi tersebut pada saat ini jika rate of return sebesar 8% per tahun.

Jawaban :

Bunga obligasi tahun = 10% x 250.000.000 = 25.000.000 Nilai Pasar = Bunga Tahunan = 25.000.000 = 312.500.000 rate of return 8%

Saham Preferen Contoh soal :

1. Saham Preferen dengan nilainominal Rp 125.000.000.000,- (10.000.000 lembar) dan bunga deviden sebesar 8% per tahun dan harga pasar saat ini sebesar Rp

135.000.000.000,-. Berapa rate of return dari saham preferen tersebut : Jawaban :

(17)

Preferen = 135.000.000.000 = 13.500 10.000.000

R = Deviden per lembar saham preferen = 8% x 12.500 = 7,407 % harga pasar saham 13.500

Nilai saham preferen = 1000 = 13.513,50

Saham biasa Contoh soal :

Suatu perusahan pada tanggal 1 januari 2010 membeli saham biasa dengan total Rp 120.000.000,- di bursa saham. Perusahaan mengharapkan pada tanggal 31 Desember 2010 mendapatkan deviden sebesar 2% dari nilai beli saham. Dan pada tanggal ini pula saham akan dapat dijual dengan harga Rp 140.000.000,- berapa besarnya rate of return dari saham tersebut.

Jawaban :

bab iv

analisa break even (titk pulang pokok)/ bep

Bab v expansi

Expansi adalah sebagai pelunasan modal(penambah modal), baik perluasan modal kerja ataupun modal kerja dan modal tetap yang digunakan secara terus menerus dalam perusahaan.

Expansi meliputi:

1. Penambahan kapasitak produksi 2. Penambahan modal usaha 3. Pembukaan kantor cabang

4. Perluasan dengan mendirikan pabrik baru. Alasan expansi :

1. Alasan ekonomi

Yaitu perluasa usaha yang didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan laba yang diperoleh kemudian.

2. Alsan Psykologis (Pribadi) atau ambisi seseorang

Yaitu perluasa usaha yang didasarkan atas ambisi seseorang semata, dan tidak didasarkan pada untung dan rugi dari expansi tersebut.

Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam Expansi / skala expansi dipengaruhi oleh : 1. Faktor persaingan terhadap produk yang sejenis

2. Faktor perubahan selera konsumen terhadap produk 3. Faktor tehnologi yang sedang berkembang

(18)

2. Untuk menentukan tempat expansi

Jika salah menemukan pilihan tempat maka produk expansi gagal 3. Kedudukan

4. Menemukan jenis produk baru

Manfaat dilakukan expansi ( keuntungan) : 1. Harga pokok produksi yang lebih ekonomis 2. Pembelian bahan yang lebih ekonomis 3. Harga jual yang lebih murah

4. Penggunaan modal yang lebih efisien 5. Lebih mudah dalam memperoleh modal 6. Kedudukan pasar lebih kuat

7. Manajemen usaha lebih efisien dan efektif Sumber expansi :

Pengertian merger adalah pengabungan dua atau lebih perusahaan yang memiliki skala usaha yang berbeda guna memperkuat skala usahanya, baik dari segi manajemen, persaingan, produksi, SDM, financial dan lain sebagainya.

Alasan Marger :

1. Memperbaiki manajemen usaha 2. Melakukamn penghematan pajak 3. Efrisiensi biaya produksi

4. Memperkuat persaingan

5. Mendapatkan pasar yang lebih besar 6. Deversifikasi usaha

Jenis merger

1. Merger horisintal

Yaitu pengabungan dua atau lebih perusahaan dalam jenis usaha yang sama atau sejenis 2. Merger Vertikal

Yaitu pengabungan dua atau lebih perusahaan yang memiliki keterkaitan antara input (bahan baku) dengan out put (hasil produksi) maupun kterkaitan dalam bidang peasaran. 3. Congereric marger

Yaitu pengabungan dua atau lebih perusahaan yang sejenis atau dalam industri yang samatetapi tidak memproduksi produk yang sama maupun tidak ada

(19)

Yaitu pengabungan dua atau lebih perusahaan terhadap perusahaan industri yang berbeda dan tidak memiliki keterkaitan persamaan.

Cara Merger :

1. Pihak yang akan bergabng mengidentifikasi perusahaan tsb. 2. Menentukan harga beli

3. Bila setuju, menejer memberikan rekomendasi kepada pemegang saham. 4. Jika pemegang saham setuju diberikan pembayaran

5.

Bulan juli 2008 PT. AX membayar deviden saham dengan rasio 100:80 dan nilai nominalnya 1000. Harga pasar suatu saham adalah 1100 berapa nilai deviden yang dibayar Vo=Ps/Rp>1100/100/80=880, jd setiap pemegang 1 lembar saham menerima proporsi saham baru yang setara dengan nilai 880

Nilai pasar sahanm baru, nilai nominal saham Tugas 1

1. Sebuah perusahaan mebutuhkan dana Rp 150.000.000,- untuk modal usaha.

Perusahaan ingin membiayai denagn 2 alternayif yaitu leverage 50% atau leverage 30%. Harga saham biasa sebesar Rp. 1000,- per lembar, dan bunga obligasi sebesar 12% per tahun. Pajak perusahaan sebesar 25%

Pertanyaan :

a. Hitung EBIT indefference Point

b. Jika EBIT yang diharapkan Sebesar Rp 15.000.000,- maka leverage mana yang menguntungkan berikanalasannya ?

Jawaban : Diket : t = 25%

C = 12%.(50%.150.000.000) = Rp. 90000.0000,-S1 = 150.000.000/1000 = 150000 Lembar S2 = (50%.150.000.000)/1000 = 75000 lembar

IP = X (1-t) = (X-C).(1-t) S1 S2

0,75X = (X-9000.000).0,75 150000 75000

56.250X = 112.500X - 10.125M 56.250X = 10.125M

X = 18.000.000

2. PT. X mempunyai modal awal sebagai berikut : - Saham biasa @ Rp 1.000 (100.000 lembar) - Obligasi @ 1.000 (50.000 lembar) bunga 12%

(20)

a. Hitung EBIT indefference Point

b. Jika EBIT yang diharapkan Sebesar Rp 15.000.000,- maka leverage mana yang menguntungkan berikanalasannya ?

Jawaban :

diket : t = 25% = 0,25

C1 = 50.000.000 x 12% = Rp

6.000.000,-C2 = 6.000.000 + (12%.50%.150.000.000) = Rp. 15.000.000,-S1 = 100.000 lembar + ( 150jt/1.000) = 250.000 lembar S2 = 100.000 lembar + (50%.150jt) = 175.000 lembar Jawaban :

IP = (X-C1).(1-t) = (X-C2).(1-t) S1 S2

(X-6000.00).0,75 = (X-15000.000).0,75 250.000 175.000

5,25X - 3.500.000 = 7,5X - 11.250.000 2,25X = 81.000.000

X = 36.000.000

MID SEMESTER

1. Apa bila Perusahaan mempunyai taret laba sebelum bunga dan pajak dari indefferenca point, alternatif leverage yang bagaimanakah yang menguntungkan ?, Berikan alasan ! Jawaban :

2. PT x mempunyai susunan modal pada tahun 2006 sebagai berikut : - Saham biasa 100.000 lembar => Rp

100.000.000,-- Obligasi 8% pertahun 10.000 lembar => Rp 50.000.000,100.000.000,--

50.000.000,-Pada tahun 2007 membutuhkan dana sebesar Rp 100.000.000, dengan alternatif pembiayaan sebagai berikut :

• Saham Biasa Rp 60.000.000, obligasi Rp. 40.000.000 • Saham Biasa Rp 80.000.000, obligasi Rp. 20.000.000 • Saham Biasa Rp 50.000.000, obligasi Rp. 50.000.000

Nilai nominal saham dan obligasi sama dengan nilai sebelumnya, pajak sebesar 15% Pertanyaan :

1. Hitung EBIT indefference Point

2. Alternati mana yang paing enguntungkan bagi pemegang saham, bila EBIT yang diharapkan sebesar Rp. 40.000.000,- tanpa disertai perhitungan.

Jawaban : Diket : t = 15%

C1 = 8% . 50.000.000 = 4.000.000

C2 = 4000.000 + (8% . 40.000.000) = 7.200.000 S1 = 100.000 Lembar + (100jt/1000) = 200.000 lembar S2 = 100.000 Lembar + (60 jt /1000) = 160.000 lembar Jawaban :

(21)

(X - 4000.000) . 0,85 = (X - 7.200.000) . 0,85 200.000 160.000

0,85X - 3.400.000 = 0,85X - 6.120.000 5 4

3,4X - 13.600.000 = 4,25X - 30.600.000 0,85X = 17.000.000

X = 200.000.000

Bila EBIT yang diharapkan sebesar Rp. 40.000.000,- maka alternatif

yangmenguntungkan bagi pemegang saham adalah Alternatif yang ke 3 (Saham Biasa Rp 50.000.000, obligasi Rp. 50.000.000 )karena EBIT yang diharapkan lebih besar dari EBIT indefference point.

3. Berikut laporan neraca tahun 2006 NERACA

(dalam ribuan)

Kas Rp1.000.000 Utang Usaha Rp750.000

Piutang Rp500.000 Modal saham @ 1.000 Rp1.600.000 persediaan Rp850.000 Laba ditahan Rp2.000.000 aktiva tetap Rp2.000.000

jumlah aktiva Rp4.350.000 Pasiva Rp4.350.000

Perusahaan menetapkan pada tahun 2006 akan membagi deviden sebesar 25% dari saham yang beredar dalam bentuk stock deviden dengan harga saham perlembar sebesar Rp 1.250,- susunlah struktur modal yang baru setelah adanya stock deviden tersebut! Jawaban :

Stock Deviden = 25% X 1600 lembar = 400 lembr jumlah saham perolehan 400 lembar X 1250 Rp 500.000 nilai nominal 1000 X400 lembar Rp 400.000

Tambahan agio saham Rp 900.000

Laba ditahan (awl) Rp 2.000.000 stock deviden 500.00

laba ditahan (akhir) Rp 1.500.000

struktur modal yang baru

saham biasa (@1000 x 2000 lembar) Rp 2.000.000 utng usaha Rp 750.000

laba ditahan Rp 1.500.000 agio saham Rp 100.000 modal akhir Rp 4.350.000

Tugas 2

(22)

Merupakan surat hutang jangka pendek yang dapat diperjual belikan dalam

perdagangan/bisnis dan orang/lembaga akan melakukan investasi dalam efek apabila terdapat kelebihan dana yang dapat dimanfaatkan.

Tujuan pembelian surat berharga adalah : Untuk mendapatkan laba/keuntungan Investasi sementara

Alat likuiditas

2. Apakah yang dimaksut dengan right issue dan warrant. Jawaban :

Right Issue => hak yang diberikan kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru kepada pemegang saham yang lama

Warrant => efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberikan hak kepada pemegang efek untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu setelah 6 bulan atau lebih sejak efek tersebut diterbitkan.

Reksa dana => wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masrahat pemodal untuk selanjutnay diinvestasikan dalam portfolio efek oleh manajer investasi. Opsi => hak untuk menjual dan membeli sekuritas (saham) pada pihak lain.

3. Kita mengenal surat berharga berupa saham biasa dan saham preferen, dimanakah letak perbedaan kedua saham tersebut !

Jawaban

4. Dilihat dari pembayaran bunganya, obligasi dapat dikelompokkan menjadi 4 macam, sebut kelemahan dari masing-masing obligasi tersebut.

Jawaban

1. Zero coupon bonds : jenis obligasi yang tidak terdapat pembayaran bunga secara periodik, namun bunga dan pokok pinjaman dibayar sekaligus pada saat jatuh tempo / bunga tidak dibayar secara periodik

Kelemahan : bagi perusahaan berat karena saat jatuh tempo pembayaran harus membayar bunga +pokok ( jadi pembayaran dilakukan 2x)

2. Coupon bonds : jenis obligasi diaman terdapat coupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai denagan ketentuan periodik.

Kelemahan : bunga obligasi dibayar secara rutin sesuai ketentuan perusahaan sehungga tidak fleksibel

3. Fixed Coupon bonds : jenis obligasi diaman bunga yang akan dibayar secara periodik telah ditetapkan sebelum masa penawaran dipasar perdana

kelemahan : bunga oblugasi harus dibayar scara rutin

4. Floating Coupon bonds : jenis obligasi diaman bunga yang akan dibayar akan ditentukan sebelum jangka waktu tersebut dan berdasarkan kondisi tertentu.

Kelemahan : bunga dibayarkan sebelum jangka waktu kondisi tertentu (tergantung kesepakatan.

Obligasi dilihat dari hak penukaran :

1. Convertible bonds : yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi ke dalam sejumlah saham milik issuer

(23)

3. Callable bondsobligasi diamana emiten memiiki hak untuk melunasi lebik awal pokok obligasi sebelum jatuh tempo.

Obligasi dilihat dari issuernay :

1. Gouverment bonds : yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat 2. Municipal bonds : obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah setempat 3. Corporate bonds : obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau BUMN

5. Saham dan bligasi merupakan sama-sama jenis surat berharga, namun keduanya terdapat banyak perbedaan, coba anda sebutkan perbedaannya.

Jawaban : saham obligasi

* Bukti Kepemilikan * bukti hutang bagi perusahaan * memiliki hak suara * Tidak memiliki hak suara * umur tidak terbatas * jatuh tempo ditentukan * Harga berfluktuasi * harga relatif stabil

* besarnya bergantung padakeuntungan * Besarnya bunga tetap dan tidak tergantung pada keuntungan

* claim dalam likwidasi inferior * claim dalam likwidasi superior

6. Apakah pengertian dari analisis BEP dan sebutkan apa saja tujuan dari mempelajari BEP,

Jawaban :

- Suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel keuntungan dan volume kegiatan atau produksi.

- Suatu analisa yang bertujuan untuk menentukan satu titik dalam unit atau rupiah yang menunjukan biya sama denagn pendapatan.

- Titik dimana pertemuan antara pendapatan dan biaya total sehingga perusahaan tidak mengalami laba/rugi.

7. Asumsi BEP Jawaban :

1. Biaya harus dibagi menjadi 2 :

a. FC / Biaya Tetap => biaya yang secara keseluruhan tetap (karakteristiknya), tetapi secara perunit berubah

b. Vc/ Biaya Variabel => berubah” tergantung produksinya/volume kegiatan & jumlah produksinya

Membutuhkan waktu untuk membaginya. 2. Harga jual produk per unit tidak berubak

Caranya : membutuhkan rentan waktu antara penjualan satu dengan yang lainnya. 3. BEP hanya untuk satu jenis Produk

Caranya: perimbangan penjualan harus konstan 4. Kapasitas (kemampuan) produksi relatif konstan

(24)

8. Apa kelemahan metode grafis dan metode trial and error dalam menghitung BEP ? Jawaban :

9. Coba anda analisis bagaimana pengaruh perubahan harga yang lebih tinggi terhadap BEP perusahaan dan demikian pula jika harga menjadi rendah ?

Jawaban :

Jika harga lebih tinggi dari titik BEP maka perusahaan mengalami laba Jika harga lebih rendah dari titik BEP perusahan mengalami rugi

10. Apakah yang dimaksut dengan BEP single produk dan BEP multi produk Jawaban :

BAB I

Diposkan oleh 5.A. di 18.07

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Pengikut

Arsip Blog

 ► 2013 (16)

 ► 2012 (17)

 ▼ 2011 (13)

o ► November (1) o ► Juli (4) o ▼ Februari (4)

 manajemen keuangan  akuntansi

 sosial politik  bahasa indonesia

o ► Januari (4)

(25)

Mengenai Saya

5.A.

Lihat profil lengkapku

Referensi

Dokumen terkait

Deskripsi Singkat MK Mata Kuliah ini membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang (a) konsep database umum dan database sistem akuntansi (b) pengendalian umum dan

Masyarakat sasaran adalah masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Bukti. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan 1) pengetahuan tentang

Selanjutnya, Clark dan Clark menyebutkan pentingnya dilakukan kajian terhadap bagaimana orang dewasa berbicara kepada anak-anak karena dengan kajian tersebut

1 alur kerangka pikir dapat dideskripsikan bahwa strategi pembelajaran berbasis multiple intelligences yang dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung dapat

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Pendekatan Kemungkinan Maksimum dan Bayes untuk Pendugaan Produktivitas Komoditas Hortikultura (Kasus Komoditas Kentang) adalah karya

Yaitu dengan Bapak Fahrul Azmi, dan Ibu Siti Elliyana, selaku staf bagian bussines banking officer, dan Bapak Sabbikhis selaku bagian Umum, guna mendapatkan data-data

• Literatur review merupakan suatu cara untuk menemukan, mencari artikel-artikel, buku-buku dan sumber-sumber lain seperti tesis, disertasi, prosiding, yang relevan pada suatu isu

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul ' ' PROSES PEMERIKSAAN