• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM INVESTIGASIAUDIT KHUSUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "GAMBARAN UMUM INVESTIGASIAUDIT KHUSUS"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN UMUM

INVESTIGASI/AUDIT

KHUSUS

(PERSIAPAN, PERENCANAAN,)

(2)

Persiapan & Pelaksanaan Investigasi Fraud Internal

Teknik Pembuktian & Permintaan Keterangan

Asset Tracing & Recovery

Studi Kasus & Pembahasan 1

2

3

(3)

AUDIT INVESTIGASI

Kegiatan pengumpulan fakta dan bukti-2

Yang diterima sistem hukum yang berlaku

Tujuan : mengungkap terjadinya kecurangan (fraud)

Hasil AI dapat ditindaklanjuti dalam proses hukum

(4)

DASAR AUDIT KHUSUS/INTERNAL

FRAUD

Investigasi fraud internal merupakan sebuah metodologi

pengungkapan indikasi /insiden fraud internal sejak diindikasikan sebuah dugaan sampai dengan keyakinan para pihak atas bukti yang dikumpulkan/diperoleh oleh Tim Investigasi.

Secara khusus, langkah-langkah investigasi fraud internal mencakup :

Perolehan bukti dan Permintaan keterangan.

Penelusuran Aset dan Penulisan Laporan.

Memberikan Kesaksian atas Bukti yang diperoleh.

(5)

Segala tindakan, pernyataan, penghilangan,

atau

tindakan

menutupi

yang

telah

diperhitungkan sebelumnya untuk menipu

demi keuntungan pelakunya

(black dictionary)

Fraud

adl

tindakan penyimpangan atau pembiaran

yang sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu,

atau memanipulasi Bank, nasabah, atau pihak lain,

yang terjadi di lingkungan Bank dan/atau

menggunakan sarana Bank shg mengakibatkan Bank,

nasabah, atau pihak lain menderita kerugian dan/atau

pelaku Fraud memperoleh keuntungan keuangan baik

(6)
(7)

PROSES AUDIT INVESTIGASI

Pra

Perencanaan Perencanaan Pelaporan

(8)

How We Do It

Integrated Methodology

Audit steps

• Data matching

• Data mining

• Statistical sampling

• Internal controls evaluation

Investigative steps

• Undercover tests

• Social engineering

• Coordination with IGs or other law enforcement agencies

• NCIC, FINCEN, Lexis Nexis law enforcement

Combined forensic audit and investigation

• Concludes on broken controls

• Substantiates specific fraud cases and/or provides first-hand

(9)

Karakteristik Fraud ?

• Deception/trickery

• Hidden

• intentionally

• Damage

Actus Reus

(10)

the Elements of Fraud

Elements

Of

Fraud

(11)

Aksioma Pemeriksaan Kecurangan

Kecurangan, pada hakekatnya, tersembunyi. Tidak ada keyakinan absolut untuk memastikan bahwa kecurangan benar-benar terjadi atau tidak terjadi

Untuk mendapatkan bukti bahwa kecurangan tidak terjadi, auditor harus berupaya membuktikan

kecurangan sudah terjadi

Untuk mendapatkan bukti bahwa kecurangan sudah terjadi, auditor harus berupaya membuktikan

kecurangan tidak terjadi

Penetapan final apakah kecurangan terjadi merupakan tanggung jawab pengadilan (hakim), bukan

(12)

Prinsip-prinsip audit investigatif

Investigasi adalah tindakan mencari kebenaran,

Kegiatan investigasi mencakup pemanfaatan

sumber-sumber bukti yang dapat mendukung fakta yang dipermasalahkan,

Semakin kecil selang antara waktu terjadinya

tindak kejahatan dengan waktu untuk ‘merespons’ maka kemungkinan bahwa suatu tindak kejahatan dapat terungkap akan semakin besar,

Auditor mengumpulkan fakta-fakta sehingga

(13)

Pendekatan Audit Investigatif

Individu yang terkait dengan tindak

kejahatan

Benda-benda yang terkait dengan tindak

kejahatan

(

Apa yang dimaksud dengan

bukti fisik; Bagaimana memperoleh dan

menyimpannya; Bagaimana memperoleh

informasi yang optimal dari bukti fisik

tersebut; Bagaimana mengartikan/

(14)

Bukti fisik merupakan bukti nyata. Bukti

tersebut sampai kapanpun akan selalu

mengungkapkan hal yang sama.

Informasi yang diperoleh dari hasil

wawancara dengan saksi akan sangat dipengaruhi oleh kelemahan manusia.

Jika auditor mengajukan pertanyaan yang

cukup kepada sejumlah orang yang cukup, maka akhirnya akan mendapatkan jawaban yang benar.

Informasi merupakan nafas dan darahnya

investigasi.

(15)

TAHAP PRA-PERENCANAAN

Suatu tahapan yang sangat menentukan apakah kasus fraud layak untuk dilakukan audit investigasi

(16)

INFORMASI AWAL

Mengapa diperlukan ?

Informasi

“fraud”

sangat jarang tersedia,

sehingga menyulitkan proses perencanaan

audit.

Perlu dilakukan tahap pra-perencanaan

(preliminary planning activities)

Aktivitas Pra-perencanaan :

- identifikasi masalah

- penyusunan hipotesis

(17)

Informasi Awal

Penelaahan

Keputusan Penanganan

Layak

Tak Layak

AI

(18)

PENGOLAHAN INFORMASI AWAL

A. Penerimaan :

• Mengembangkan saluran informasi, kotak pos (WBS), SMS, dll & dipublikasikan.

• Penerimaan info awal :

- Respon yang baik unit kerja  kesan positif bagi pemberi informasi  kepercayaan masyarakat - didokumentasikan dengan baik

• Jika memungkinkan, dapat digali informasi yang lengkap dari sumber informasi

(19)

PENGOLAHAN INFORMASI AWAL

B. Penelaahan :

• Informasi awal belum spesifik, terlalu general  perlu analisis, penelaahan secara obyektif dan profesional

• Penalaahan :

- menganalisis muatan fakta dan data yang diinformasikan (Fakta aktual, logis atau imajinasi / fitnah).

- Auditor perlu memahami jalan pikiran si pelapor, agar tidak mis-persepsi

- Data diuji apakah sangat relevan dengan informasi yang diadukan.

• Data tidak lengkap  auditor melengkapi dengan “Informasi tambahan”, tanpa harus berhubungan dengan pihak yang

(20)

PENGOLAHAN INFORMASI AWAL

B. Penelaahan :

Informasi awal  dianalisis kecukupan kriteria 5 W + 1 H (Asidibibag):

•Jenis Penyimpangan dan Dampaknya (What / Apa)

•Pihak-pihak yang bertanggungjawab (Who / Siapa)

•Tempat terjadinya penyimpangan (Where / Dimana)

•Waktu terjadinya penyimpangan (When / Bila)

•Penyebab terjadinya penyimpangan (Why / Mengapa)

(21)

PENGOLAHAN INFORMASI AWAL

B. Penelaahan :

• Auditor dapat membangun Profil Auditan & selanjutnya membandingkan informasi awal dengn data internal

berupa profil auditan tersebut.

• Kesimpulan :

Informasi + Data  Hipotesis Fraud

Info awal &

(22)

HIPOTESIS

• Keterangan sementara dari hubungan fenomena-2 yang kompleks.

• Pernyataan sementara yang bersifat terkaan dari hubungan antara 2 atau lebih variabel.

• Suatu taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta atau kondisi yang mengandung penyimpangan sebagai petunjuk awal menentukan langkah selanjutnya.

HIPOTESIS :

(23)

HIPOTESIS

Manfaat :

• Memberikan batasan serta mempersempit ruang lingkup audit sehingga mengefisienkan pelaksanaan audit

investigasi.

• Menyiagakan auditor terhadap semua fakta dan hubungan antar fakta yang teridentifikasi

• Sebagai alat dalam membangun fakta-fakta yang

tercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.

(24)

LAPORAN HASIL PENELAAHAN AWAL

Sekurang-kurangnya memuat :

1. Sumber Informasi

- identitas si pelapor dan asal informasi

2. Materi Pengaduan

- jelaskan materi pengaduan

3. Hasil Telaahan

- diungkapkan hipotesis awal yang dibangun dari informasi

4. Simpulan dan Rekomendasi

(25)

TAHAP PERENCANAAN

AUDIT INVESTIGASI

(26)

The Case Theory Approach

Analisis data yang tersedia

(analyzing

available data)

Membuat hipotesa

(creating hypothesis)

Menguji

hipotesa

(testing

the

hypothesis).

Menyaring dan merubah hipotesa

(27)
(28)

Perencanaan Audit Investigasi

Tahap ini hanya diperlukan apabila telah

cukup alasan yang valid untuk meyakini bahwa

suatu kecurangan terjadi.

Oleh karena itu, perencanaan harus

mencakup semua kemungkinan yang

mendasari dugaan terjadinya kecurangan dan

penyebabnya.

Identifikasi masalah dirancang untuk

(29)

Perencanaan Audit Investigasi

Auditor menetapkan hal-hal berikut:

Penentuan Tujuan Audit

Penentuan Ruang Lingkup.

Penentuan Tim Audit.

Penyusunan Program Audit. Penyusunan

(30)

Bilamana kecurangan tersebut terjadi? Informasi ini juga dapat berasal dari berbagai sumber sebagaimana telah diidentifikasi di atas.

Bagaimana kecurangan terjadi? Jawaban pertanyaan ini adalah uraian tentang cara terjadinya kecurangan, termasuk tindakan-tindakan pihak yang diduga terlibat, sehingga memberikan gambaran adanya kerjasama pihak-pihak yang bersangkutan.

Sebagai tambahan, auditor kecurangan harus mereview semua

dokumen yang dapat mengidentifikasi kecurangan potensial (misal: surat-surat yang ditujukan ke departemen audit dan yang

tertinggal di meja manajer) dan mencek latar belakang yang

berhubungan dengan penyimpangan audit sosial atau lingkungan.

(31)

3-Elemen Perencanaan

WAKTU BIAYA

(32)

Contoh Program Investigasi

Program Investigasi Dugaan Kasus TPK Sdr. BC

Tujuan Investigasi Langkah Kerja Dilaksanakan Sn Sls Rb Km Jm Dst…

1. Meyakini bahwa Sdr. BC benar-benar menerima cek dari PT. Murah hati

1. Peroleh Bukti lainnya dan dapatkkan copy Cek yang masih dipegang Pengadu 2. Konfirmasikan kepada PT. Murah Hati bahwa cek tersebut telah keluar dari pembukuannya 3. Minta salinan R/K Bank Sdr. BC pada saat cek diterima

Drs. Anton x x x x - xxx

2. Meyakini adanya penyimpangan prosedur dan pelaksanaan lelang atas Proyek Prasik Gedung A.

1. Periksa Dokumen Lelang, hingga penunjukan pemenang 2. Minta penjelasan kepada Panitia Lelang dan Pihak-pihak terkait lainnya. 3. Konfirmasi kepada rekanan peserta lelang lainnya tentang prosedur pelaksanaan lelang.

Ir. Budi - x x - x xxx

3. Membuktikan bahwa Pembelian Mobil BMW

1. Konfirmasi kepada penjual BMW tentang transaksi pembelaian mobil dimaksud. 2. Dapatkan bukti tatacara pembayaran mobil dan rekening bank yang digunakan. 3.

(33)

3. SURVEY PENDAHULUAN

Sumber Informasi yang perlu di hubungi

(orang, instansi/lembaga, badan, tempat dll)

Informasi atau bukti apa yang mungkin dapat

diperoleh dari sumber tersebut (untuk

mendukung pembuktian fraud)

Cara perolehan informasi (terbuka, tertutup,

(34)

Ekspose Awal

Sumber data/informasi awal yang diperoleh

Bukti-bukti awal

Analisis

Rekayasa Indikasi Fraud

(35)

4. Proses Investigasi

Dalam pelaksanaan investigasi diarahkan untuk menentukan kebenaran permasalahan melalui suatu proses pengujian, pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang relevan dengan perbuatan fraud, dan untuk mengungkapkan fakta-fakta fraud mencakup:

Adanya perbuatan fraud (Subyek)

Mengidentifikasi pelaku fraud (Obyek)

Menjelaskan modus Operandi fraud (Modus)

(36)

BAGAN ARUS PROSES AUDIT

INVESTIGATIF

MULAI INFORMASI AWAL

PENELAAHAN INFORMASI TAMBAHAN INFORMASI PENGUMPULAN TAMBAHAN INFORMASI LAYAK AUDIT INVESTIGASI TIDAK YA LAPORAN (NOTA DINAS) TIDAK SUSUN HIPOTESIS

SUSUN AUDIT PROGRAM

(37)

TEKNIK PEMBUKTIAN (Audit)

Wawancara (untuk mendapatkan bukti kesaksian)

Penghitungan (memiliki keandalan bukti yang tinggi)

Vouching (menguji kebenaran jumlah dengan sumber bukti)

Tracing

Observasi dan Inspeksi

Scanning

Review Analitis

Bagan Arus

Grafik

(38)

Persiapan Wawancara

Menelaah data Awal

Resume hasil audit Investigasi

Kelengkapan informasi/data

Hasil Telaahan

Membuat resume BAPK Menyusun materi pertanyaan masing-masing pihak terkait Pelaksanaan wawancara dengan BAPK Dapat melaksanakan Menyusun target hasil wawancara masing-masing pihak (5W + 1H)

Pihak terkait dan peranannya

Pelaku Utama

Pembantu Pelaku Utama

Pihak terkait lainnya

Perlu penegasan atas informasi/data yang telah

(39)
(40)

Tujuan Interviu thd Saksi

Perolehan informasi tentang dokumen

atau bukti lain yang dapat mendukung

pengungkapan kasus

Perolehan informasi tentang pihak-pihak

yang mengetahui permasalahan fraud

Perolehan bahan untuk mendukung

(41)

Pertanyaan dlm Interview thd Saksi

Introductory questions

sbg pembuka

dan perolehan kerja sama dari responden

Informational questions

perolehan fakta

Assessment questions

untuk menilai

kejujuran responden (dilakukan terpisah)

Closing questions

untuk konfirmasi

(42)

Introductory Questions

Merupakan bagian terberat

 Kedua belah pihak belum pernah bertemu

 Interviewer dibebani tugas dan harus sukses

Interviewer hrs mampu membangun hubungan dan

mendapatkan informasi

Disampaikan dalam bentuk pertanyaan, bukan

pernyataan

Untuk menilai umpan balik responden

(43)

Tujuan Introductory Questions

Perkenalan

 Harus mampu menciptakan suasana santai bagi responden

Menciptakan hubungan serasi dan harmonis

 Menciptakan kesamaan pandangan

Dilakukan dg pembicaraan ringan yg tidak berlebihan

Menciptakan tema interviu

 Interviewer menyebutkan secara jelas maksud interviu

Mengamati reaksi

(44)

Pengembangan Tema

Dimaksudkan untuk menggiring responden agar

bersedia membantu interviu

Menyampaikan kesan bahwa bantuan

responden sangat dibutuhkan untuk memberi

kesan bahwa responden sangat dibutuhkan

(untuk menyentuh

recognition needs

)

Responden tidak boleh merasa terancam

(45)

Metodologi

 Kontak fisik

 Menyatakan tujuan interviu

Tidak menginterviu lebih dari seorang pada saat yang

sama

 Dilakukan secara pribadi

Menanyakan pertanyaan yg tdk sensitif Meminta komitmen untuk membantu

Membuat pernyataan peralihan (transitional Statement)  Mengusahakan persetujuan secara berkelanjutan

(46)

Informational Questions

Adalah pertanyaan yg non-konfrontatif, tidak

mengancam

Dilakukan untuk tujuan pengumpulan informasi

Dimaksudkan untuk memperoleh fakta yg

sesungguhnya (tidak bias)

Interviewer harus menaruh perhatian pada

(47)

Kelompok Pertanyaan

Informational

Pertanyaan untuk memperoleh pemahaman

tentang Sistem Pengendalian Manajemen,

termasuk

accounting control systems

Pertanyaan menyangkut dokumen yg terkait dg

permasalahan yg diaudit

Pertanyaan terkait operasional perusahaan

Pertanyaan terkait kegiatan dan pekerjaan

(48)

Jenis Pertanyaan (1)

Pertanyaan terbuka

 Merupakan pertanyaan utama pda tahap ini

 Sulit dijawab dg jawaban „YES‟ atau „NO‟  Memungkin tanggapan yg bersifat monolog  Untuk merangsang pembicaraan

 Contoh: “OK, silakan ceritakan tentang pekerjaan

anda”

Pertanyaan tertutup

(49)

Leading questions

 Jawabannya mengandung sebagian dari pertanyaannya

 Untuk mengkonfirmasi fakta yg telah diketahui

 Contoh: “Jadi, memang benar tidak pernah ada lagi

perubahan kebijakan perusahaan sejak tahun lalu,

benar demikian?”

Double-negative questions

 Cenderung membingungkan sehingga menyebabkan jawaban yg tidak tepat

 Hendaknya dihindari dalam interviu kepada saksi

(50)

Complex questions

Mencakup lebih dari satu topik

 Memerlukan lebih dari satu jawaban atau jawaban yang juga komplek

Sebaiknya dihindari dalam interviu

Attitude questions

 Sikap interviewer dpt ditunjukkan melalui cara pengajuan pertanyaan atau pernyataan

 Interviewer harus memanfaatkan hal tsb

(51)

BAGAN ALUR

(

flow chart

)

MAPPING

MATRIKS, dan

ANALISIS DOKUMEN

WAWANCARA /INTERVIU

(52)

Analisis Dokumen

Kemampuan Investigator untuk

menentukan

dokumen-dokumen yang relevan dan dapat diyakini

tingkat kepercayaannya guna mendukung simpulan

yang diambil dan dituangkan dalam

laporan/pemberkasan.

Pengumpulan suatu dokumen dapat membantu

menerima atau menolak suatu kasus, tergantung

pada bagia mana dari dokumen disajikan dan

(53)

Aspek-aspek Pembuktian

Jenis-jenis Bukti

Metode Pengumpulan Bukti

Pengelolaan dan Pengamanan Bukti

(54)

PRINSIP PEMBUKTIAN

1. Hal yang secara umum sudah diketahui tidak

perlu dibuktikan (notoire feiten)

2. Satu saksi bukan saksi (Unus testis nulus

testis)

3. Pengakuan (keterangan) terdakwa tidak

cukup untuk membuktikan bahwa ia

(55)

Jenis Bukti

Bukti Langsung (Direct Evidence)

Bukti yang terkait langsung dengan kasus dan menunjukkan fakta yang ada secara langsung  Dalam pemberian komisi cek yang diberikan oleh vendor kepada karyawan sebagai komisi pembelian

Bukti Tidak Langsung (Circumtantial Evidence)

Bukti yang turut memperjelas fakta yang secara tidak

langsung menunjukkan adanya suatu fakta kasus yang terjadi

(56)

Prosedur Pembuktian

• Bukti Langsung (Direct evidence)

• Bukti Tidak Langsung (Circumtancial evidence) Proses Pembuktian umumnya mencakup:

1. Membangun circumstantial case, melalui interview saksi yang kooperatif dan dokumen yang tersedia.

2. Menggunakan circumstantial evidence, untuk

mengidentifikasi dan beralih ke saksi internal yang dapat memberikan bukti-bukti langsung tentang pihak yang diduga terlibat.

(57)

Jenis-jenis Bukti

Bukti Fisik

Tempat Peristiwa Kejadian

Dokumen (nyata dan virtual)

Bukti Kesaksian

Investigasi dan Pengadilan

(Metode Perolehan dan

Kewenangan Memaksa)

(58)

Bukti dan Sumber Bukti

 Bukti mencakup:

• Fakta-fakta kejadian, Kesaksian,Dokumen dan Bukti fisik

 Sumber bukti mencakup:

• Bukti-bukti yang diperiksa

• Saksi yang diwawancarai

• Informasi yang diterima dari; pengadu, masyarakat dan rekan sekerja/sejawat.

• Dokumen-dokumen resmi yang dapat diuji

• Hasil Penyelidikan atas pelaku, indikasi-indikasi awal dan sarana prasana yang digunakan melakukan perbuatan fraud

(59)

KLASIFIKASI BUKTI

Sepenuhnya Dapat Dipercaya (hasil

perhitungan fisik)

Dapat Dipercaya (jika didukung bukti lainnya)

Kurang Dapat Dipercaya Tapi Berguna (bukti

(60)

Metode Pengumpulan Bukti

Dari Saksi, Korban dan Pelaku (Scr Sukarela)

Pencarian dan Penggeledahan

• Penjagaan fisik dokumen

• Penjagaan aset hasil fraud

Penggunaan Alat Bantu Teknik

• Komputer (re-aktif)

• Kamera/pengamatan statis/bergerak (pro-aktif)

(61)

SUMBER BUKTI

Bukti Internal

Bukti Internal

Eksternal

Bukti Eksternal

Internal

(62)

Pengujian Dokumen/bukti

• Salah satu cara pengumpulan bukti untuk mengungkapkan usaha-usaha penyembunyian kecurangan (concealment)

dengan cara merubah atau mencatat bukti tidak sesuai dengan seharusnya.

• Kesulitan yang pada tahap ini adalah jika seluruh transaksi yang berkaitan dengan tindakan fraud telah diskenariokan untuk dirubah sejak sumber dokumen hingga pelaporannya.

(63)

Evaluasi Bukti

Mencakup; relevansi, dapat diterima dan

kompetensi bukti.

Suatu tahap dimana kegiatan pengujian bukti

dinyatakan cukup atau perlu perluasan

(64)

EVALUASI BUKTI

• Pada dasarnya dilakukan apabila seluruh bukti yg terkait telah diperoleh.

• Ditujukan untuk menilai apakah suatu kasus terbukti atau tidak terbukti kebenarannya.

• Evaluasi dapat dilakukan secara berkala untuk menilai kesesuaian hipotesis terhadap fakta kenyataan yg ada.

• Dapat menunjukkan perlu atau tidaknya pengembangan suatu bukti.

• Perlu diantisipasi :

– Urutan proses kejadian (sequence).

– Kerangka waktu kejadian (time frame).

(65)

Penerapan Teknik dan

Pemberkasan (KKI)

Kertas Kerja Investigasi hendaknya berisi catatan, analisa, simpulan mengenai pelaksanaan/penerapan program

investigasi mencakup:

Penyimpangan dan penyebabnya

Hasil pengujian-pengujian yang dilaksanakan

Bukti dan informasi yang diperoleh

Hasil Wawancara dan BAPK-nya

Gambaran tentang Modus Operandi

Simpulan dan rekomendasi

(66)

PEMBERKASAN HASIL INVESTIGASI

(BAHAN EKSPOSE)

• Identitas Pihak yang Diduga Terlibat dan/atau Bertanggungjawab

• Kasus Posisi

• Bukti-Bukti yang Diperoleh

– Keterangan Saksi

• Saksi Ali

• Saksi Badu

• Saksi Cecep

 Keterangan Ahli

– Bagian Teknik

– Bagian Keuangan

– Bagian Pemasaran – Bukti Utama

• Bukti Transaksi

• Rekening Koran

• Bukti Dasar Pencatatan

(67)

PEMBERKASAN HASIL INVESTIGASI

(BAHAN EKSPOSE) Lanjutan …..

Bukti Pendukung • Hasil Konfirmasi

• Risalah Rapat

• Keputusan Direksi

• Bukti Pengujian Silang

• dll

– Keterangan Pihak yang Diduga Terlibat/Bertanggung Jawab

• Pelaku Utama

• Pihak Pendukung

• Atasan Langsung

– Telaahan (Isi telaahan merupakan pembuktian masing-masing unsur dengan alat bukti yang diperoleh, dikaitkan dengan unsur-unsur pelanggaran terhadap ketetntuan yang berlaku)

– Kesimpulan (Berisi tentang simpulan hasil investigasi secara menyeluruh,

apakah indikasi fraud yang dituduhkan telah memenuhi persyaratan (terbukti), tidak terbukti ataukah masih diperlukan upaya pendalaman lebih lanjut

beserta alasannya.

– Saran/Rekomendasi (berisi saran tindak berupa langkah perbaikan,

(68)

Penyajian Bukti

1. Simpulan Fakta dan Proses Kejadian

2. Tuduhan Penyimpangan/fraud

3. Modus Operandi

4. BAPK Saksi-saksi

5. Pernyataan dan Pengakuan

6. Pernyataan Ahli

7. Daftar Bukti yang Diperoleh

(idealnya sejalan
(69)

Asset Tracing

 Teknik/Metode/ Cara

 Auditor/ Investigator/ Auditor Forensik

 Penyidik

 Mengumpulkan,identif ikasi, mengevaluasi,

 Bukti-bukti transaksi keuangan dan non keuangan

 Terkait Fraud/Pidana

 Pemblokiran,

(70)

Sumber Data - Pemerintah

Kemenkumham: Identitas usaha, Imigrasi,

Perlintasan, Pergantian identitas, Pelanggaran

hukum.

Kemenkeu: Perpajakan & Kepemilikan aset,

Impor/ekpor, Bea & cukai

Kepolisian: Pelanggaran hukum, identitas,

kepemilikan kendaraan, ijin mengemudi.

(71)

Sumber Data

Private & Online

• Tagihan langganan daya/jasa: Rekening Listrik, air, telepon, televisi,

• Data perbankan/LK: Kepemilikan tabungan/deposito, SDB, kartu kredit, kualitas kredit, anggunan, kepemilikan aset dll.

• Catatan pihak terkait sebelumnya, sampah, dokumen yang dibuang/dihancurkan, jejak pada komputer, gadget, notes dll.

• Internet

– Mesin pencari: google, bing, dll

– Social media network: facebook, linkedin, path, twitter dll.

– Situs pencarian identitas seperti: Pipl, YoName, Socialmention, wink, followen, chipstory, dll.

(72)

The Net Worth Method

Assets Liabilities = Net Worth

Net Worth Prior Year’s Net Worth = Net Worth Increase Net Worth Increase + Living Expenses = Income

Income Funds from Known Sources = Funds from Unknown Metode analisis atas posisi keuangan dan profile sumber &

(73)

Net Worth Analysis

Financial Profile

Identifikasi aset & kewajiban tersangka. Identifikasi

kemungkinan adanya harta yang tidak dilaporkan

dalam LHKPN atau SPT

Identifikasi sumber penghasilan & pengeluaran

yang signifikan dalam periode terkait

Optimalkan akses terhadap catatan keuangan yang

memungkinkan spt catatan perbankan: kartu kredit,

mutasi tabungan/RK, BI checking, kepemilikan SDB

Profil perilaku & gaya hidup

(74)
(75)
(76)

Modus Umum Konversi

Dana Hasil Fraud

Bank Tanah/Pr

operty

Hoarding (SDB, gold

dll)

Futures Market

Capital market

Other Lain2

(77)

Identifikasi Aset

Observations

– Surveillance –following and watch individual- atm

transactions, autos used, places visited –houses banks, other financial business providers

– Survey –look at know locations( home, office parking lots etc ) for quality and quantity of assets

– Individual personal assets- watches, rings and jewelry

Pernyataan suspect & orang terkait

Suspicious mind & Curiosity. Selalu tanyakan segala hal

tentang aset.

(78)

Fraud dalam Sistem Hukum Indonesia

TP Perpajakan TP Perbankan & Pasar Modal TP Pencucian Uang TP Korupsi

FRAUD

UU 7/1992 jo UU 10/1998 UU 8/1995

UU 6/1983 jo UU 16/2009 UU 31/1999

jo UU 20/2001

(79)

Pencucian Uang

 “Pencucian Uang adalah segala perbuatan yang memenuhi unsur -unsur tindak pidana sesuai dengan ketentuan dalam

Undang- Upaya untuk mengaburkan asal usul harta kekayaan dari hasil tindak pidana sehingga harta kekayaan tersebut

seolah-olah berasal dari aktivitas yang sah.

(80)

Pidana Asal

- Korupsi; Narkotika; Human traficking - Perbankan; Pasar Modal; Kepabeanan - Perpajakan

Perseorangan/K orporasi

 Menempatkan; Mentransfer;  Mengalihkan; Membelanjakan;  Membayarkan; Menghibahkan;  Menitipkan; membawa

ke LN;

 Mengubah bentuk;

 Menukarkan dg mata uang/surat berharga; atau perbuatan lain

Menyembunyikan/Menya markan Asal usul

 Menerima/Menguasai Diketahui, Patut Diduga hasil tindak

Pidana Harta Kekayaan Pasal 3

Aktif

(81)

1. korupsi;

2. penyuapan;

3. narkotika;

4. psikotropika;

5. penyelundupan tenaga kerja;

6. penyelundupan imigran;

7. di bidang perbankan;

8. di bidang pasar modal;

9. di bidang perasuransian;

10. kepabeanan;

11. cukai;

12. perdagangan orang;

13. perdagangan senjata gelap;

14. Terorisme;

15. penculikan;

16. Pencurian;

17. Penggelapan;

18. Penipuan;

19. pemalsuan uang;

20. perjudian;

21. Prostitusi;

22. di bidang perpajakan;

23. di bidang kehutanan;

24. di bidang lingkungan hidup;

25. di bidang kelautan dan perikanan;

26. tindak pidana lainnya yang diancam dengan pidana penjara 4 (empat) tahun atau lebih;

Tindak Pidana Asal

(Psl. 2 UU 8/2010)

(82)

Teknik Audit, Evidence & Alat Bukti

Sufficient & Appropiate

 Pengujian Fisik

(Physical Examination)

 Konfirmasi

 Documentation

 Observasi

 Tanya jawab (inquiries)

 Pelaksanaan Ulang

(reperformance)

 Analytical Procedures

1. Keterangan Saksi

2. Keterangan Ahli

3. Surat

4. Petunjuk

2 alat bukti yang sah & meyakinkan

(83)

Terimakasih

Referensi

Dokumen terkait

(1) Dikecualikan dari ketentuan izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, terhadap alat kesehatan dan/atau PKRT yang sangat dibutuhkan karena alasan tertentu atau

12 Hutan Mangrove Sekunder (Secondary Mangrove Forest) Secondary Mangrove forest Secondary Mangrove Secondary Mangrove 13 Hutan Rawa Sekunder (Secondary Swamp Forest)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) perspektif guru IPS mengenai pendekatan saintifik; 2) peran sekolah dalam menerapkan pendekatan saintifik; dan 3)

Seperti yang dikatakan Husband (dikutip dari Devroe, 2004, p.4) bahwa media dapat membentuk rasa ‘kepemilikan’, dan rasa termasuk dalam bagian sosial masyarakat.

[r]

Berdasarkan hal tersebut di atas, pengendalian internal sangat diperlukan dalam siklus penjualan dan penerimaan kas.Pembentukan dan pelaksanaan pengendalian internal yang baik

Perawat mengkaji kondisi yan pernah dialami oleh klien di luar gangguan yang dirasakan sekarang khususnya gangguan yang mungkin sudah berlangsung lama bila di hubungkan