GAMBARAN UMUM
INVESTIGASI/AUDIT
KHUSUS
(PERSIAPAN, PERENCANAAN,)
Persiapan & Pelaksanaan Investigasi Fraud Internal
Teknik Pembuktian & Permintaan Keterangan
Asset Tracing & Recovery
Studi Kasus & Pembahasan 1
2
3
AUDIT INVESTIGASI
• Kegiatan pengumpulan fakta dan bukti-2
• Yang diterima sistem hukum yang berlaku
• Tujuan : mengungkap terjadinya kecurangan (fraud)
• Hasil AI dapat ditindaklanjuti dalam proses hukum
DASAR AUDIT KHUSUS/INTERNAL
FRAUD
Investigasi fraud internal merupakan sebuah metodologi
pengungkapan indikasi /insiden fraud internal sejak diindikasikan sebuah dugaan sampai dengan keyakinan para pihak atas bukti yang dikumpulkan/diperoleh oleh Tim Investigasi.
Secara khusus, langkah-langkah investigasi fraud internal mencakup :
• Perolehan bukti dan Permintaan keterangan.
• Penelusuran Aset dan Penulisan Laporan.
• Memberikan Kesaksian atas Bukti yang diperoleh.
Segala tindakan, pernyataan, penghilangan,
atau
tindakan
menutupi
yang
telah
diperhitungkan sebelumnya untuk menipu
demi keuntungan pelakunya
(black dictionary)“
Fraud
adl
tindakan penyimpangan atau pembiaran
yang sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu,
atau memanipulasi Bank, nasabah, atau pihak lain,
yang terjadi di lingkungan Bank dan/atau
menggunakan sarana Bank shg mengakibatkan Bank,
nasabah, atau pihak lain menderita kerugian dan/atau
pelaku Fraud memperoleh keuntungan keuangan baik
PROSES AUDIT INVESTIGASI
Pra
Perencanaan Perencanaan Pelaporan
How We Do It
Integrated Methodology
Audit steps
• Data matching
• Data mining
• Statistical sampling
• Internal controls evaluation
Investigative steps
• Undercover tests
• Social engineering
• Coordination with IGs or other law enforcement agencies
• NCIC, FINCEN, Lexis Nexis law enforcement
Combined forensic audit and investigation
• Concludes on broken controls
• Substantiates specific fraud cases and/or provides first-hand
Karakteristik Fraud ?
• Deception/trickery
• Hidden
• intentionally
• Damage
Actus Reus
the Elements of Fraud
Elements
Of
Fraud
Aksioma Pemeriksaan Kecurangan
Kecurangan, pada hakekatnya, tersembunyi. Tidak ada keyakinan absolut untuk memastikan bahwa kecurangan benar-benar terjadi atau tidak terjadi
Untuk mendapatkan bukti bahwa kecurangan tidak terjadi, auditor harus berupaya membuktikan
kecurangan sudah terjadi
Untuk mendapatkan bukti bahwa kecurangan sudah terjadi, auditor harus berupaya membuktikan
kecurangan tidak terjadi
Penetapan final apakah kecurangan terjadi merupakan tanggung jawab pengadilan (hakim), bukan
Prinsip-prinsip audit investigatif
• Investigasi adalah tindakan mencari kebenaran,
• Kegiatan investigasi mencakup pemanfaatan
sumber-sumber bukti yang dapat mendukung fakta yang dipermasalahkan,
• Semakin kecil selang antara waktu terjadinya
tindak kejahatan dengan waktu untuk ‘merespons’ maka kemungkinan bahwa suatu tindak kejahatan dapat terungkap akan semakin besar,
• Auditor mengumpulkan fakta-fakta sehingga
Pendekatan Audit Investigatif
•
Individu yang terkait dengan tindak
kejahatan
•
Benda-benda yang terkait dengan tindak
kejahatan
(
Apa yang dimaksud dengan
bukti fisik; Bagaimana memperoleh dan
menyimpannya; Bagaimana memperoleh
informasi yang optimal dari bukti fisik
tersebut; Bagaimana mengartikan/
• Bukti fisik merupakan bukti nyata. Bukti
tersebut sampai kapanpun akan selalu
mengungkapkan hal yang sama.
• Informasi yang diperoleh dari hasil
wawancara dengan saksi akan sangat dipengaruhi oleh kelemahan manusia.
• Jika auditor mengajukan pertanyaan yang
cukup kepada sejumlah orang yang cukup, maka akhirnya akan mendapatkan jawaban yang benar.
• Informasi merupakan nafas dan darahnya
investigasi.
TAHAP PRA-PERENCANAAN
Suatu tahapan yang sangat menentukan apakah kasus fraud layak untuk dilakukan audit investigasi
INFORMASI AWAL
Mengapa diperlukan ?
•
Informasi
“fraud”
sangat jarang tersedia,
sehingga menyulitkan proses perencanaan
audit.
•
Perlu dilakukan tahap pra-perencanaan
(preliminary planning activities)
•
Aktivitas Pra-perencanaan :
- identifikasi masalah
- penyusunan hipotesis
Informasi Awal
Penelaahan
Keputusan Penanganan
Layak
Tak Layak
AI
PENGOLAHAN INFORMASI AWAL
A. Penerimaan :
• Mengembangkan saluran informasi, kotak pos (WBS), SMS, dll & dipublikasikan.
• Penerimaan info awal :
- Respon yang baik unit kerja kesan positif bagi pemberi informasi kepercayaan masyarakat - didokumentasikan dengan baik
• Jika memungkinkan, dapat digali informasi yang lengkap dari sumber informasi
PENGOLAHAN INFORMASI AWAL
B. Penelaahan :
• Informasi awal belum spesifik, terlalu general perlu analisis, penelaahan secara obyektif dan profesional
• Penalaahan :
- menganalisis muatan fakta dan data yang diinformasikan (Fakta aktual, logis atau imajinasi / fitnah).
- Auditor perlu memahami jalan pikiran si pelapor, agar tidak mis-persepsi
- Data diuji apakah sangat relevan dengan informasi yang diadukan.
• Data tidak lengkap auditor melengkapi dengan “Informasi tambahan”, tanpa harus berhubungan dengan pihak yang
PENGOLAHAN INFORMASI AWAL
B. Penelaahan :
Informasi awal dianalisis kecukupan kriteria 5 W + 1 H (Asidibibag):
•Jenis Penyimpangan dan Dampaknya (What / Apa)
•Pihak-pihak yang bertanggungjawab (Who / Siapa)
•Tempat terjadinya penyimpangan (Where / Dimana)
•Waktu terjadinya penyimpangan (When / Bila)
•Penyebab terjadinya penyimpangan (Why / Mengapa)
PENGOLAHAN INFORMASI AWAL
B. Penelaahan :
• Auditor dapat membangun Profil Auditan & selanjutnya membandingkan informasi awal dengn data internal
berupa profil auditan tersebut.
• Kesimpulan :
Informasi + Data Hipotesis Fraud
Info awal &
HIPOTESIS
• Keterangan sementara dari hubungan fenomena-2 yang kompleks.
• Pernyataan sementara yang bersifat terkaan dari hubungan antara 2 atau lebih variabel.
• Suatu taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta atau kondisi yang mengandung penyimpangan sebagai petunjuk awal menentukan langkah selanjutnya.
HIPOTESIS :
HIPOTESIS
Manfaat :
• Memberikan batasan serta mempersempit ruang lingkup audit sehingga mengefisienkan pelaksanaan audit
investigasi.
• Menyiagakan auditor terhadap semua fakta dan hubungan antar fakta yang teridentifikasi
• Sebagai alat dalam membangun fakta-fakta yang
tercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
LAPORAN HASIL PENELAAHAN AWAL
Sekurang-kurangnya memuat :
1. Sumber Informasi- identitas si pelapor dan asal informasi
2. Materi Pengaduan
- jelaskan materi pengaduan
3. Hasil Telaahan
- diungkapkan hipotesis awal yang dibangun dari informasi
4. Simpulan dan Rekomendasi
TAHAP PERENCANAAN
AUDIT INVESTIGASI
The Case Theory Approach
•
Analisis data yang tersedia
(analyzing
available data)
•
Membuat hipotesa
(creating hypothesis)
•
Menguji
hipotesa
(testing
the
hypothesis).
•
Menyaring dan merubah hipotesa
Perencanaan Audit Investigasi
•
Tahap ini hanya diperlukan apabila telah
cukup alasan yang valid untuk meyakini bahwa
suatu kecurangan terjadi.
•
Oleh karena itu, perencanaan harus
mencakup semua kemungkinan yang
mendasari dugaan terjadinya kecurangan dan
penyebabnya.
•
Identifikasi masalah dirancang untuk
Perencanaan Audit Investigasi
Auditor menetapkan hal-hal berikut:
•
Penentuan Tujuan Audit
•
Penentuan Ruang Lingkup.
•
Penentuan Tim Audit.
•
Penyusunan Program Audit. Penyusunan
• Bilamana kecurangan tersebut terjadi? Informasi ini juga dapat berasal dari berbagai sumber sebagaimana telah diidentifikasi di atas.
• Bagaimana kecurangan terjadi? Jawaban pertanyaan ini adalah uraian tentang cara terjadinya kecurangan, termasuk tindakan-tindakan pihak yang diduga terlibat, sehingga memberikan gambaran adanya kerjasama pihak-pihak yang bersangkutan.
Sebagai tambahan, auditor kecurangan harus mereview semua
dokumen yang dapat mengidentifikasi kecurangan potensial (misal: surat-surat yang ditujukan ke departemen audit dan yang
tertinggal di meja manajer) dan mencek latar belakang yang
berhubungan dengan penyimpangan audit sosial atau lingkungan.
3-Elemen Perencanaan
WAKTU BIAYA
Contoh Program Investigasi
Program Investigasi Dugaan Kasus TPK Sdr. BC
Tujuan Investigasi Langkah Kerja Dilaksanakan Sn Sls Rb Km Jm Dst…
1. Meyakini bahwa Sdr. BC benar-benar menerima cek dari PT. Murah hati
1. Peroleh Bukti lainnya dan dapatkkan copy Cek yang masih dipegang Pengadu 2. Konfirmasikan kepada PT. Murah Hati bahwa cek tersebut telah keluar dari pembukuannya 3. Minta salinan R/K Bank Sdr. BC pada saat cek diterima
Drs. Anton x x x x - xxx
2. Meyakini adanya penyimpangan prosedur dan pelaksanaan lelang atas Proyek Prasik Gedung A.
1. Periksa Dokumen Lelang, hingga penunjukan pemenang 2. Minta penjelasan kepada Panitia Lelang dan Pihak-pihak terkait lainnya. 3. Konfirmasi kepada rekanan peserta lelang lainnya tentang prosedur pelaksanaan lelang.
Ir. Budi - x x - x xxx
3. Membuktikan bahwa Pembelian Mobil BMW
1. Konfirmasi kepada penjual BMW tentang transaksi pembelaian mobil dimaksud. 2. Dapatkan bukti tatacara pembayaran mobil dan rekening bank yang digunakan. 3.
3. SURVEY PENDAHULUAN
•
Sumber Informasi yang perlu di hubungi
(orang, instansi/lembaga, badan, tempat dll)
•
Informasi atau bukti apa yang mungkin dapat
diperoleh dari sumber tersebut (untuk
mendukung pembuktian fraud)
•
Cara perolehan informasi (terbuka, tertutup,
Ekspose Awal
•
Sumber data/informasi awal yang diperoleh
•
Bukti-bukti awal
•
Analisis
•
Rekayasa Indikasi Fraud
4. Proses Investigasi
• Dalam pelaksanaan investigasi diarahkan untuk menentukan kebenaran permasalahan melalui suatu proses pengujian, pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang relevan dengan perbuatan fraud, dan untuk mengungkapkan fakta-fakta fraud mencakup:
Adanya perbuatan fraud (Subyek)
Mengidentifikasi pelaku fraud (Obyek)
Menjelaskan modus Operandi fraud (Modus)
BAGAN ARUS PROSES AUDIT
INVESTIGATIF
MULAI INFORMASI AWAL
PENELAAHAN INFORMASI TAMBAHAN INFORMASI PENGUMPULAN TAMBAHAN INFORMASI LAYAK AUDIT INVESTIGASI TIDAK YA LAPORAN (NOTA DINAS) TIDAK SUSUN HIPOTESIS
SUSUN AUDIT PROGRAM
TEKNIK PEMBUKTIAN (Audit)
Wawancara (untuk mendapatkan bukti kesaksian)
Penghitungan (memiliki keandalan bukti yang tinggi)
Vouching (menguji kebenaran jumlah dengan sumber bukti)
Tracing
Observasi dan Inspeksi
Scanning
Review Analitis
Bagan Arus
Grafik
Persiapan Wawancara
Menelaah data Awal
• Resume hasil audit Investigasi
• Kelengkapan informasi/data
Hasil Telaahan
Membuat resume BAPK Menyusun materi pertanyaan masing-masing pihak terkait Pelaksanaan wawancara dengan BAPK Dapat melaksanakan Menyusun target hasil wawancara masing-masing pihak (5W + 1H)
Pihak terkait dan peranannya
• Pelaku Utama
• Pembantu Pelaku Utama
• Pihak terkait lainnya
Perlu penegasan atas informasi/data yang telah
Tujuan Interviu thd Saksi
Perolehan informasi tentang dokumen
atau bukti lain yang dapat mendukung
pengungkapan kasus
Perolehan informasi tentang pihak-pihak
yang mengetahui permasalahan fraud
Perolehan bahan untuk mendukung
Pertanyaan dlm Interview thd Saksi
Introductory questions
sbg pembuka
dan perolehan kerja sama dari responden
Informational questions
perolehan fakta
Assessment questions
untuk menilai
kejujuran responden (dilakukan terpisah)
Closing questions
untuk konfirmasi
Introductory Questions
Merupakan bagian terberat
Kedua belah pihak belum pernah bertemu
Interviewer dibebani tugas dan harus sukses
Interviewer hrs mampu membangun hubungan dan
mendapatkan informasi
Disampaikan dalam bentuk pertanyaan, bukan
pernyataan
Untuk menilai umpan balik responden
Tujuan Introductory Questions
Perkenalan
Harus mampu menciptakan suasana santai bagi responden
Menciptakan hubungan serasi dan harmonis
Menciptakan kesamaan pandangan
Dilakukan dg pembicaraan ringan yg tidak berlebihan
Menciptakan tema interviu
Interviewer menyebutkan secara jelas maksud interviu
Mengamati reaksi
Pengembangan Tema
Dimaksudkan untuk menggiring responden agar
bersedia membantu interviu
Menyampaikan kesan bahwa bantuan
responden sangat dibutuhkan untuk memberi
kesan bahwa responden sangat dibutuhkan
(untuk menyentuh
recognition needs
)
Responden tidak boleh merasa terancam
Metodologi
Kontak fisik
Menyatakan tujuan interviu
Tidak menginterviu lebih dari seorang pada saat yang
sama
Dilakukan secara pribadi
Menanyakan pertanyaan yg tdk sensitif Meminta komitmen untuk membantu
Membuat pernyataan peralihan (transitional Statement) Mengusahakan persetujuan secara berkelanjutan
Informational Questions
Adalah pertanyaan yg non-konfrontatif, tidak
mengancam
Dilakukan untuk tujuan pengumpulan informasi
Dimaksudkan untuk memperoleh fakta yg
sesungguhnya (tidak bias)
Interviewer harus menaruh perhatian pada
Kelompok Pertanyaan
Informational
Pertanyaan untuk memperoleh pemahaman
tentang Sistem Pengendalian Manajemen,
termasuk
accounting control systems
Pertanyaan menyangkut dokumen yg terkait dg
permasalahan yg diaudit
Pertanyaan terkait operasional perusahaan
Pertanyaan terkait kegiatan dan pekerjaan
Jenis Pertanyaan (1)
Pertanyaan terbuka
Merupakan pertanyaan utama pda tahap ini
Sulit dijawab dg jawaban „YES‟ atau „NO‟ Memungkin tanggapan yg bersifat monolog Untuk merangsang pembicaraan
Contoh: “OK, silakan ceritakan tentang pekerjaan
anda”
Pertanyaan tertutup
Leading questions
Jawabannya mengandung sebagian dari pertanyaannya
Untuk mengkonfirmasi fakta yg telah diketahui
Contoh: “Jadi, memang benar tidak pernah ada lagi
perubahan kebijakan perusahaan sejak tahun lalu,
benar demikian?”
Double-negative questions
Cenderung membingungkan sehingga menyebabkan jawaban yg tidak tepat
Hendaknya dihindari dalam interviu kepada saksi
Complex questions
Mencakup lebih dari satu topik
Memerlukan lebih dari satu jawaban atau jawaban yang juga komplek
Sebaiknya dihindari dalam interviu
Attitude questions
Sikap interviewer dpt ditunjukkan melalui cara pengajuan pertanyaan atau pernyataan
Interviewer harus memanfaatkan hal tsb
•
BAGAN ALUR
(
flow chart
)
•
MAPPING
•
MATRIKS, dan
•
ANALISIS DOKUMEN
•
WAWANCARA /INTERVIU
Analisis Dokumen
•
Kemampuan Investigator untuk
menentukan
dokumen-dokumen yang relevan dan dapat diyakini
tingkat kepercayaannya guna mendukung simpulan
yang diambil dan dituangkan dalam
laporan/pemberkasan.
•
Pengumpulan suatu dokumen dapat membantu
menerima atau menolak suatu kasus, tergantung
pada bagia mana dari dokumen disajikan dan
Aspek-aspek Pembuktian
•
Jenis-jenis Bukti
•
Metode Pengumpulan Bukti
•
Pengelolaan dan Pengamanan Bukti
PRINSIP PEMBUKTIAN
1. Hal yang secara umum sudah diketahui tidak
perlu dibuktikan (notoire feiten)
2. Satu saksi bukan saksi (Unus testis nulus
testis)
3. Pengakuan (keterangan) terdakwa tidak
cukup untuk membuktikan bahwa ia
Jenis Bukti
•
Bukti Langsung (Direct Evidence)
Bukti yang terkait langsung dengan kasus dan menunjukkan fakta yang ada secara langsung Dalam pemberian komisi cek yang diberikan oleh vendor kepada karyawan sebagai komisi pembelian
•
Bukti Tidak Langsung (Circumtantial Evidence)
Bukti yang turut memperjelas fakta yang secara tidaklangsung menunjukkan adanya suatu fakta kasus yang terjadi
Prosedur Pembuktian
• Bukti Langsung (Direct evidence)
• Bukti Tidak Langsung (Circumtancial evidence) Proses Pembuktian umumnya mencakup:
1. Membangun circumstantial case, melalui interview saksi yang kooperatif dan dokumen yang tersedia.
2. Menggunakan circumstantial evidence, untuk
mengidentifikasi dan beralih ke saksi internal yang dapat memberikan bukti-bukti langsung tentang pihak yang diduga terlibat.
Jenis-jenis Bukti
Bukti Fisik
Tempat Peristiwa Kejadian
Dokumen (nyata dan virtual)
Bukti Kesaksian
Investigasi dan Pengadilan
(Metode Perolehan danKewenangan Memaksa)
Bukti dan Sumber Bukti
Bukti mencakup:
• Fakta-fakta kejadian, Kesaksian,Dokumen dan Bukti fisik
Sumber bukti mencakup:
• Bukti-bukti yang diperiksa
• Saksi yang diwawancarai
• Informasi yang diterima dari; pengadu, masyarakat dan rekan sekerja/sejawat.
• Dokumen-dokumen resmi yang dapat diuji
• Hasil Penyelidikan atas pelaku, indikasi-indikasi awal dan sarana prasana yang digunakan melakukan perbuatan fraud
KLASIFIKASI BUKTI
•
Sepenuhnya Dapat Dipercaya (hasil
perhitungan fisik)
•
Dapat Dipercaya (jika didukung bukti lainnya)
•
Kurang Dapat Dipercaya Tapi Berguna (bukti
Metode Pengumpulan Bukti
Dari Saksi, Korban dan Pelaku (Scr Sukarela)
Pencarian dan Penggeledahan
• Penjagaan fisik dokumen
• Penjagaan aset hasil fraud
Penggunaan Alat Bantu Teknik
• Komputer (re-aktif)
• Kamera/pengamatan statis/bergerak (pro-aktif)
SUMBER BUKTI
Bukti Internal
Bukti Internal
–
Eksternal
Bukti Eksternal
–
Internal
Pengujian Dokumen/bukti
• Salah satu cara pengumpulan bukti untuk mengungkapkan usaha-usaha penyembunyian kecurangan (concealment)
dengan cara merubah atau mencatat bukti tidak sesuai dengan seharusnya.
• Kesulitan yang pada tahap ini adalah jika seluruh transaksi yang berkaitan dengan tindakan fraud telah diskenariokan untuk dirubah sejak sumber dokumen hingga pelaporannya.
Evaluasi Bukti
•
Mencakup; relevansi, dapat diterima dan
kompetensi bukti.
•
Suatu tahap dimana kegiatan pengujian bukti
dinyatakan cukup atau perlu perluasan
EVALUASI BUKTI
• Pada dasarnya dilakukan apabila seluruh bukti yg terkait telah diperoleh.
• Ditujukan untuk menilai apakah suatu kasus terbukti atau tidak terbukti kebenarannya.
• Evaluasi dapat dilakukan secara berkala untuk menilai kesesuaian hipotesis terhadap fakta kenyataan yg ada.
• Dapat menunjukkan perlu atau tidaknya pengembangan suatu bukti.
• Perlu diantisipasi :
– Urutan proses kejadian (sequence).
– Kerangka waktu kejadian (time frame).
Penerapan Teknik dan
Pemberkasan (KKI)
• Kertas Kerja Investigasi hendaknya berisi catatan, analisa, simpulan mengenai pelaksanaan/penerapan program
investigasi mencakup:
Penyimpangan dan penyebabnya
Hasil pengujian-pengujian yang dilaksanakan
Bukti dan informasi yang diperoleh
Hasil Wawancara dan BAPK-nya
Gambaran tentang Modus Operandi
Simpulan dan rekomendasi
PEMBERKASAN HASIL INVESTIGASI
(BAHAN EKSPOSE)
• Identitas Pihak yang Diduga Terlibat dan/atau Bertanggungjawab
• Kasus Posisi
• Bukti-Bukti yang Diperoleh
– Keterangan Saksi
• Saksi Ali
• Saksi Badu
• Saksi Cecep
Keterangan Ahli
– Bagian Teknik
– Bagian Keuangan
– Bagian Pemasaran – Bukti Utama
• Bukti Transaksi
• Rekening Koran
• Bukti Dasar Pencatatan
PEMBERKASAN HASIL INVESTIGASI
(BAHAN EKSPOSE) Lanjutan …..
Bukti Pendukung • Hasil Konfirmasi
• Risalah Rapat
• Keputusan Direksi
• Bukti Pengujian Silang
• dll
– Keterangan Pihak yang Diduga Terlibat/Bertanggung Jawab
• Pelaku Utama
• Pihak Pendukung
• Atasan Langsung
– Telaahan (Isi telaahan merupakan pembuktian masing-masing unsur dengan alat bukti yang diperoleh, dikaitkan dengan unsur-unsur pelanggaran terhadap ketetntuan yang berlaku)
– Kesimpulan (Berisi tentang simpulan hasil investigasi secara menyeluruh,
apakah indikasi fraud yang dituduhkan telah memenuhi persyaratan (terbukti), tidak terbukti ataukah masih diperlukan upaya pendalaman lebih lanjut
beserta alasannya.
– Saran/Rekomendasi (berisi saran tindak berupa langkah perbaikan,
Penyajian Bukti
1. Simpulan Fakta dan Proses Kejadian
2. Tuduhan Penyimpangan/fraud
3. Modus Operandi
4. BAPK Saksi-saksi
5. Pernyataan dan Pengakuan
6. Pernyataan Ahli
7. Daftar Bukti yang Diperoleh
(idealnya sejalanAsset Tracing
Teknik/Metode/ Cara
Auditor/ Investigator/ Auditor Forensik
Penyidik
Mengumpulkan,identif ikasi, mengevaluasi,
Bukti-bukti transaksi keuangan dan non keuangan
Terkait Fraud/Pidana
Pemblokiran,
Sumber Data - Pemerintah
•
Kemenkumham: Identitas usaha, Imigrasi,
Perlintasan, Pergantian identitas, Pelanggaran
hukum.
•
Kemenkeu: Perpajakan & Kepemilikan aset,
Impor/ekpor, Bea & cukai
•
Kepolisian: Pelanggaran hukum, identitas,
kepemilikan kendaraan, ijin mengemudi.
Sumber Data
–
Private & Online
• Tagihan langganan daya/jasa: Rekening Listrik, air, telepon, televisi,
• Data perbankan/LK: Kepemilikan tabungan/deposito, SDB, kartu kredit, kualitas kredit, anggunan, kepemilikan aset dll.
• Catatan pihak terkait sebelumnya, sampah, dokumen yang dibuang/dihancurkan, jejak pada komputer, gadget, notes dll.
• Internet
– Mesin pencari: google, bing, dll
– Social media network: facebook, linkedin, path, twitter dll.
– Situs pencarian identitas seperti: Pipl, YoName, Socialmention, wink, followen, chipstory, dll.
The Net Worth Method
Assets – Liabilities = Net Worth
Net Worth – Prior Year’s Net Worth = Net Worth Increase Net Worth Increase + Living Expenses = Income
Income – Funds from Known Sources = Funds from Unknown Metode analisis atas posisi keuangan dan profile sumber &
Net Worth Analysis
•
Financial Profile
–
Identifikasi aset & kewajiban tersangka. Identifikasi
kemungkinan adanya harta yang tidak dilaporkan
dalam LHKPN atau SPT
–
Identifikasi sumber penghasilan & pengeluaran
yang signifikan dalam periode terkait
–
Optimalkan akses terhadap catatan keuangan yang
memungkinkan spt catatan perbankan: kartu kredit,
mutasi tabungan/RK, BI checking, kepemilikan SDB
•
Profil perilaku & gaya hidup
Modus Umum Konversi
Dana Hasil Fraud
Bank Tanah/Pr
operty
Hoarding (SDB, gold
dll)
Futures Market
Capital market
Other Lain2
Identifikasi Aset
•
Observations
– Surveillance –following and watch individual- atm
transactions, autos used, places visited –houses banks, other financial business providers
– Survey –look at know locations( home, office parking lots etc ) for quality and quantity of assets
– Individual personal assets- watches, rings and jewelry
•
Pernyataan suspect & orang terkait
•
Suspicious mind & Curiosity. Selalu tanyakan segala hal
tentang aset.
Fraud dalam Sistem Hukum Indonesia
TP Perpajakan TP Perbankan & Pasar Modal TP Pencucian Uang TP Korupsi
FRAUD
UU 7/1992 jo UU 10/1998 UU 8/1995
UU 6/1983 jo UU 16/2009 UU 31/1999
jo UU 20/2001
Pencucian Uang
“Pencucian Uang adalah segala perbuatan yang memenuhi unsur -unsur tindak pidana sesuai dengan ketentuan dalam
Undang- Upaya untuk mengaburkan asal usul harta kekayaan dari hasil tindak pidana sehingga harta kekayaan tersebut
seolah-olah berasal dari aktivitas yang sah.
Pidana Asal
- Korupsi; Narkotika; Human traficking - Perbankan; Pasar Modal; Kepabeanan - Perpajakan
Perseorangan/K orporasi
Menempatkan; Mentransfer; Mengalihkan; Membelanjakan; Membayarkan; Menghibahkan; Menitipkan; membawa
ke LN;
Mengubah bentuk;
Menukarkan dg mata uang/surat berharga; atau perbuatan lain
Menyembunyikan/Menya markan Asal usul
Menerima/Menguasai Diketahui, Patut Diduga hasil tindak
Pidana Harta Kekayaan Pasal 3
Aktif
1. korupsi;
2. penyuapan;
3. narkotika;
4. psikotropika;
5. penyelundupan tenaga kerja;
6. penyelundupan imigran;
7. di bidang perbankan;
8. di bidang pasar modal;
9. di bidang perasuransian;
10. kepabeanan;
11. cukai;
12. perdagangan orang;
13. perdagangan senjata gelap;
14. Terorisme;
15. penculikan;
16. Pencurian;
17. Penggelapan;
18. Penipuan;
19. pemalsuan uang;
20. perjudian;
21. Prostitusi;
22. di bidang perpajakan;
23. di bidang kehutanan;
24. di bidang lingkungan hidup;
25. di bidang kelautan dan perikanan;
26. tindak pidana lainnya yang diancam dengan pidana penjara 4 (empat) tahun atau lebih;
Tindak Pidana Asal
(Psl. 2 UU 8/2010)
Teknik Audit, Evidence & Alat Bukti
Sufficient & Appropiate
Pengujian Fisik
(Physical Examination)
Konfirmasi
Documentation
Observasi
Tanya jawab (inquiries)
Pelaksanaan Ulang
(reperformance)
Analytical Procedures
1. Keterangan Saksi
2. Keterangan Ahli
3. Surat
4. Petunjuk
2 alat bukti yang sah & meyakinkan