• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan bangunan yang sudah umum di wilaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bahan bangunan yang sudah umum di wilaya"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

BA HA N

BA NG UNA N

DI SEKITA R

KITA

Arsitektur Tropis M odern

(2)

Arsitektur U npand Semarang

2

Disusun Oleh : Nama : Putro Arif W Nim : PA. 13.1.0202 Jurusan : Arsitektur

(3)

Arsitektur U npand Semarang

BAHAN BANGUNAN UNTUK BANGUNAN TROPIS / LEMBAB... 43

4.1. Definisi Iklim Tropis ... 43

4.2. Arsitektur tropis ... 43

4.3. Bahan bangunan untuk iklim tropis atau lembab ... 45

4.4. Dampak Lingkungan Penerapan Arsitektur Tropis ... 47

BAB 5 ... 49

INOVASI BAHAN BANGUNAN ... 49

5.1. Dinding ... 49

5.1.1. Rumah Botol ... 49

5.1.2. Bambu pengganti rooster untuk dinding ... 52

5.1.3. Rumah Kontainer ... 53

5.2 Atap, Partisi, dan Fasad ... 55

5.2.1. Atap Membran ... 55

5.2.2. Polikarbonat ... 56

5.2.2. Aluminium Composite Panel (ACP) ... 59

Kesimpulan ... 61

(4)

Arsitektur U npand Semarang

4

KATA PENGANTAR

Asalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala karunia dan limpahan rizki Nya maka saya dapat menyelesaikan sebuah buku untuk memenuhi syarat lulus matakuliah bahan bangunan di smester 1 (satu) ini. Selain untuk syarat kelulusan mata kuliah bahan bangunan, buku bahan bangunan ini juga saya dedikasikan untuk teman saya Ali Maskuri yang baru saja di angkat menjadi staff logistik di sebuah perusahaan kontraktor di kota Semarang, atau untuk orang lain di luar sana yang mencari-cari refrensi tentang bahan bangunan, semoga buku ini bisa menambah materi dalam pembelajaran tentang bahan banguanan.

Terima kasih saya ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah bahan bangunan, yang telah memberi materi-materi untuk bahan di buku ini, terimakasih juga kepada teman-teman arsitek angkatan 2013 yang masih menjaga kekompakannya sampai saat ini, semoga kedepan kita bisa lebih kuat.

Memang terdapat sangat banyak kekurangan dalam buku ini, karena banyak material-material yang belum tercantum dalam buku ini, karena perkembangan material begitu cepat, setiap harinya bermunculan produk-produk baru, oleh karena itu saya harapkan masukan-masukannya, agar kedepannya bisa menggodog lagi buku ini lebih matang lagi, agar layak di masukkan ke penerbit.

Mungkin buku ini kedepannya bisa sangat membantu dalam TA (Tugas Akhir) saya dan Tesis saya, dan yang lebih saya harapkan, buku ini bisa bermanfaat bagi banyak orang.

(5)

Arsitektur U npand Semarang

5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Dalam era globalisasi, dimana kemajuan teknologi sangat berkembang pesat, persaingan – persaingan semaikn ketat, membuat para produsen melakukan inovasi-inovasi baru di segala bidang usaha, termasuk pada jasa konstruksi yang juga terus mengikuti perkembangan zaman yang tidak bisa di hindari. Dizaman yang serba canggih sekarang ini mengharuskan bidang konstruksi mengikuti arus perubahan, karena terdorong oleh banyak faktor, seperti bertambaahnya jumlah penduduk, berkurangnya lahan, berkurangnya ketersediaan material konvensional, dan berubahnya gaya hidup manusia mempengaruhi sang arsitek dalam mendesain setiap bangunan, desain-desain dari bangunan modern semakin beragam, semaikin aneh, semakin gila, denagn bentuk yang semakin berinovasi dari desain-desain sang arsitek, sehingga menuntut inovasi-inovasi baru pula dari bahan bangunan itu sediri, untuk bisa menuruti desain yang semakin hari semakin beragam.

Oleh karenanya para produsen mulai berinovasi dengan produk-produk bahan bangunana, inovasi dari segi bentuk, harga, jenis bahaan, dan masih banyak lagi inovasi-inovasi baru.

1.2. Identifikasi masalah

(6)

Arsitektur U npand Semarang

6

1.3. Tujuan penulisan

(7)

Arsitektur U npand Semarang

7

BAB 2

BAHAN BANGUNAN MENURUT FUNGSI

SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI

Bahan bangunan menurut fungsi sebagai bahan konstruksi dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu konstruksi bawah, tengah, dan atas.

2.1 Konstruksi Bawah

Konstruksi bawah yang kita bahas disini adalah pondasi, berbagai macam bentuk pondasi dengan beberapa macam kegunaanya di sesuaikan dengan kebutuhan.

Melihat dari letaknya di dalam tanah dan tertutup maka pondasi harus dibuata kuat, aman, dan awet, agar tidak mudah rusak kerusakan pondasi sangat berpengarauh terhadap fisik bangunan dan susah memperbaikinya. Pondasi dapat di buat dengan berbagai macam bentuk di pengaruhi oleh :

Pada bab ini kita akan membahas macam-macam pondasi sesuai dengan bahan pembuatnya.

2.1.1. Pondasi Batu Belah

Pondasi batu belah terbuat dari batu kali yang telah di belah dengan ukuran Ø 20-30cm.

2.1.2. Pondasi Rolag Bata

Pondasi ini di gunakan untuk konstruksi ringan, terbuat dari pasangan batu bata, yang di susun sesuai dengan kekuatan yang dibutuhkan.

2.1.3. Pondasi Foot Plat

(8)

Arsitektur U npand Semarang

8

adalah beton bertulang, berikut ini kita sampaikan tentang beton dan tulangannya.

Beton

Beton adalah suatu material yang secara harfiah merupakan bentuk dasar dari kehidupan sosial modern. Beton sendiri adalah merupakan campuran yang homogen antara semen, air dan aggregat. Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan hancur tarik yang rendah.

Menurut Nawy (1985:8) beton dihasilkan dari sekumpulan interaksi mekanis dan kimia sejumlah material pembentuknya. DPU-LPMB memberikan definisi tentang beton sebagai campuran antara semen portland atau semen hidrolik yang lainnya, agregat halus, agregat kasar dan air,dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk massa padat (SK.SNI T-15-1990-03:1).

Pada tahun 1801, F. Coignet menerbitkan tulisannya tentang prinsip-prinsip konstruksi dengan meninjau kelemahan bahan beton terhadap tariknya. Kemudian pada tahun 1850, J.L.Lambot untuk pertama kalinya membuat kapal kecil dari bahan semen untuk di pamerkan pada pameran dunia tahun 1855. Lalu J. Monir, seorang ahli taman dari Prancis, mematenkan rangka metal sebagai tulangan beton untuk mengatasi

tariknya pada tempat tamannya. Pada tahun 1886,seorang warga negara Jerman yang bernama Koenen menerbitkan tulisan mengenai teori dan perancangan struktur beton.

Sejarah penemuan teknologi beton dimulai dari :  Aspdin (1824) Penemu Portland Cement;

 J.L Lambot (1850 ) memperkenal konsep dasar konstruksi komposit (gabungan dua bahan konstruksi yang berbeda yang bekerja bersama – sama memikul beban);

 F. Coignet (1861) melakukan uji coba penggunaan pembesian pada konstruksi atap, pipa dan kubah;

(9)

Arsitektur U npand Semarang

9

untuk mengurangi beban akibat berat sendiri;  Neuman melakukan analisis letak garis netral;

 Considere menemukan manfaat kait pada ujung tulangan; dan  E. Freyssinet memperkenalkan dasar – dasar beton pratekan.  Contoh Pemakaian Konstruksi Beton pada Jamannya:

 Bangunan kubah Pantheon didirikan th 27 SM;

 Pemakaian Pot bunga dari beton yang menggunakan kawat anyaman (produk dipatenkan oleh Joseph Monier tahun 1867);

 Pembuatan kapal beton yang dilengkapi penulangan (tahun 1855);  Jembatan Lamnyong-Darussalam; dan

 Menara Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.  Sejarah Analisis dasar perhitungan di Indonesia:

 PBI 1955 – PBI 1971 yang lebih dikenal dengan perhitungan lentur cara – n; dan

 SK SNI 1991 ( T-15-1991-03) tentang Standar Tata Cara Perhitungan Struktur Beton.

Sifat dan karakteristik beton:

 Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan hancur tarik yang rendah;

 Beton tidak dapat dipergunakan pada elemen konstruksi yang memikul momen lengkung atau tarikan;

 Beton sangat lemah dalam menerima gaya tarik, sehingga akan terjadi retak yang makin – lama makin besar;

 Proses kimia pengikatan semen dengan air menghasilkan panas dan dikenal dengan proses hidrasi;

 Air berfungsi juga sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antar butiran sehingga beton dapat dipadatkan dengan mudah;

 Kelebihan air dari jumlah yang dibutuhkan akan menyebabkan butiran semen berjarak semakin jauh sehingga kekuatan beton akan berkurang;

 Dengan perkiraan komposisi (mix desain) dibuat rekayasa untuk memeriksa dan mengetahui perbandingan campuran agar dihasilkan kekuatan beton yang tinggi;

(10)

Arsitektur U npand Semarang

10

dipertahankan untuk mendapatkan hasil yang direncanakan;

 Setelah 28 hari, beton akan mencapai kekuatan penuh dan elemen konstruksi akan mampu memikul beban luar yang bekerja padanya;

 Untuk menjaga keretakan yang lebih lanjut pada suatu penampang balok, maka dipasang tulangan baja pada daerah yang tertarik;

 Pada beton bertulang memanfaatkan sifat beton yang kuat dalam mencapai 50 tahun serta elemen konstruksinya yang mempunyai kekakuan tinggi serta aman terhadap bahaya kebakaran;

 Salah satu kekurangan yang besar adalah berat sendiri konstruksi; dan

 Kelemahan lainnya adalah perubahan volume sebagai fungsi waktu berupa susut dan rangkak.

Beton dibedakan dalam 2 kelompok besar yaitu: Beton keras

Sifat-sifat beton keras yang penting adalah kakuatan karakteristik, kekuatan tekan, tegangan dan regangan, susut dan rangkak, reaksi terhadap temperatur, keawetan dan kekedapan terhadap air . Dari semua sifat tersebut yang terpenting adalah kekuatan tekan beton karena merupakan gambaran dari mutu beton yang ada kaitannya dengan strukturt beton. Berbagai test uji kekuatan dilakukan pada beton keras ini antara lain:

 Uji kekuatan tekan (compression test);

 Uji kekuatan tarik belah (spillting tensile test);

 Uji kekuatan lentur;

 Uji lekatan antara beton dan tulangan; dan

(11)

Arsitektur U npand Semarang

11

Beton segar

Ada 2 hal yang harus dipenuhi ketika membuat beton:

Sifat-sifat yang harus dipenuhi dalam jangka waktu lama oleh beton yang mengeras, seperti kekuatan, keawetan, dan kestabilan volume; dan

Sifat-sifat yang harus dipenuhi dalam jangka waktu pendek ketika beton dalam kondisi plastis (workability) atau kemudahan pengerjaan tanpa adanya bleeding dan segregation.

Walaupun begitu adalah penting untuk mendapatkan beberapa dari sifat workabilitas karena penting untuk control kualitas. Pengukuran workabilitas yang telah dikembangkan antara lain:

Parameter-parameter yang paling mempengaruhi kekuatan beton adalah:

 Kualitas semen;

 Proporsi semen dalam campuran beton;

 Kekuatan dan kebersihan agregat;

 Ikatan/adhesi antar pasta semen dan agregat;

 Pencampuran yang cukup dari bahan-bahan pembentuk beton; dan

 Pemadatan beton dan perawatan.

 Seperti disebutkan oleh L.J. Murdock dan K.M. Brock bahwa “kecakapan tenaga kerja adalah salah satu faktor penting dalam produksi suatu bangunan. 3 kinerja yang dibutuhkan dalam pembuatan beton:

 Memenuhi kriteria konstruksi yaitu mudah dikerjakan dan dibentuk serta mempunyai nilai ekonomi;

 Kekuatan tekan tinggi; dan

(12)

Arsitektur U npand Semarang

12

Agregat yang dipakai untuk campuran beton :

 Agregat halus ( pasir ) dengan diameter maksimal 1 cm; dan

 Agregat kasar ( split ) dengan diameter 2 cm atau lebih. Kelebihan beton:

 Dapat dibentuk sesuai keinginan;

 Mampu memikul beban tekan yang berat;

 Tahan terhadap temperatur tinggi; dan

 Biaya pemeliharaan rendah/ kecil. Kekurangan beton:

 Bentuk yang sudah dibuat sulit diubah;

 Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi;

 Berat;

 Daya pantul suara besar;

 Membutuhkan cetakan sebagai alat pembentuk;

 Tidak memiliki kekuatan tarik;

 Setelah dicampur beton segera mengeras; dan

 Beton yang mengeras sebelum pengecoran, tidak bisa didaur ulang. Menurut SNI-15-1990-03, untuk penggunaan beton dengan kekuatan tidak lebih dari 10 MPa boleh menggunakan campuran 1 pc:2 psr:3 batu pecah/split dengan slump untuk pengukuran pengerjaannya tidak lebih dari 100 mm.

Pengerjaan beton dengan kekuatan tekan hingga 20 MPa boleh menggunakan penakaran volume, tetapi pengerjaan beton dengan kekuatan tekan lebih dari 20 MPa harus menggunakan campuran berat.

Salah satu yang kita kenal adalah Beton Ringan (lightweight concrete) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hebel. Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis (density) lebih ringan daripada beton pada umumnya. Beton ringan bisa disebut sebagai beton ringan aerasi (Aerated Lightweight Concrete/ALC) atau sering disebut juga (Autoclaved Aerated Concrete/ AAC) yang mempunyai bahan baku utama terdiri dari pasir silika, kapur, semen, air, ditambah dengan suatu bahan pengembang yang kemudian dirawat dengan tekanan uap air.

(13)

Arsitektur U npand Semarang

13

ringan aerasi (Aerated Lightweight Concrete/ALC) atau sering disebut juga (Autoclaved Aerated Concrete/ AAC). Sebutan lainnya Autoclaved Concrete, Cellular Concrete (semen dengan cairan kimia penghasil gelembung udara ), Porous Concrete, dan di Inggris disebut Aircrete and Thermalite.

Diatas sempat di singgung bahan pembuat beton adalah pasir dan split atau kerikil, pasir dan split yang digunakan juga bukan sembarang pasir dan split, tapi harus memenuhi beberapa syarat, berikut ini akan di bahas pasir dan split yang bisa di pakai dalam sebuah pekerjaan konstruksi, terutama untuk pembuat beton.

Pasir

Pasir termasuk material hasil dari tambang / galian, pasir diperoleh dari lapisan tanah yang berbentuk butiran yang memiliki sifat kohesif, bisa berasal dari letusan gunung berapi, atau pelapukan batu.

Berdasarkan ukuran butirannya pasir di klasifikasikan menjadi 3 jenis. 1. Pasir Kasar

Biasanya di gunakan untuk beton, ukuran butirannya berkisar 0,26 – 2mm.

2. Pasir Sedang

Biasanya di gunakan untuk plester, ukuran butirannya berkisar 0,2-0,6mm.

3. Pasir Halus

Digunakan untuk campuran aci (jika diperlukan), ukuran butirannya berkisar 0,06-0,2mm. agregrat beton, beton aspal, bahan dasar semen, bahan urugan, bahan filter pembersih air.

2. Pasir Kursa

(14)

Arsitektur U npand Semarang

14

biasanya memerlukan banyak smen agar menjadi adukan yang pulen (adukan yang sesuai standar slump), pasir jenis ini memiliki kegunaan untuk bahan baku kaca, smen, mozaik, keramik, bata tahan api, amplas 3. Pasir Besi

Pasir ini terbentuk dari pelapukan batuan beku, pasir ini biasanya digunakan untuk bahan smen, bahan industri logam besi.

Keuntungan menggunakan pasir :

 Tersedia di alam (relatif murah)

 Bisa digunakan sebagai bahan struktural dan non struktural

 Tahan terendam air

 Isolasi terhadap panas dan listrik. Kerugian menggunakan pasir :

 Bahan curah, relatif susah pengambilan dan pengangkutannya

 Perlu bahan perekat

 Nilai daur ulang rendah

 Merusak lingkungan, jika penmbngn tidak di kontrol Batu Split

Batu seplit berasal dari pemecahan batu-batu besar menjadi ukuran yang lebih kecil2, pemecahannya bisa menggunakan mesin ataupun manual dengan di pukul-pukul martil. jenis-jenis batuan menurut ukurannya :

Bolder Elephant Stone ( Batu Gajah)

Material jenis ini banyak digunakan untuk penimbunan daerah-daerah rawa atau bibir pantai, penahan ombak, reklmasi pantai dan pembuatan dermaga sederhana dan untuk batu pondasi dsb.

Base Course ( Lapisan Kedua)

Material jenis ini digunakan untuk lapisan kedua / ketiga dari suatu areal yang akan ditimbun, dimana tanah dasarnya sudah cukup stabil.

Split Stone / Batu Pecah ( 30-50mm)

Material ini biasanya digunakan untuk dasar badan jalan sebelum menggunakan material yang lain, penyangga bantalan kereta api, penutup/ pemberat pipa didasar laut, dsb.

(15)

Arsitektur U npand Semarang

15

Material ini banyak digunakan untuk pengecoran lantai kerja, pengecoran / pembetonan horizontal.

Split Stone / Batu Pecah ( 10-20mm)

Material jenis ini banyak digunakan untuk pengecoran segala macam konstruksi mulai dari yang ringan sampai konstruksi berat. Spt: Jalan Tol, Gedung bertingkat, Landasan Pesawat Udara, Bantalan Kereta Api, Pelabuhan dan Dermaga, Tiang Pancang dan Jembatan, dsb.

Batu Split Untuk Cor Beton Bertulang mempunyai bentuk bervariasi sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dalam membuat sebuah konstruksi bangunan. Istilah bentuk atau tipe Batu Split Untuk Cor Beton Bertulang disebutkan sesuai ukurannya ada 1-2, 2-3, dan 3-4 dalam ukuran centi meter. Sebagai contoh jika kita akan mengerjakan konstruksi bangunan sebuah tiang atau kolom cor beton dengan ukuran 20 cm x 30 cm atau 30 cm x 30 cm kita bisa menggunakan batu split ukuran terbesar yaitu tipe 3-4, tetapi jika kita akan mengerjakan pengecoran kolom praktis yang hanya berukuran 10 cm x 10 cm maka sebaiknya kita menggunakan ukuran yang paling kecil yaitu tipe 1-2.

Screening ( 5 -10 mm)

Material jenis ini banyak digunakan untuk campuran dalam proses pengaspalan jalan, mulai dari jalan yang ringan sampai jalan berkelas-1 ( Aspal Mixed Plant)

Abu Batu ( 0-5 mm)

Material jenis ini banyak dibutuhkan untuk campuran dalam proses pengaspalan dan bisa digunakan sebagai pengganti pasir. Material ini adalah bahan utama dari pembuatan gorong-gorong dan Batako Press.

Agregat A, B

Batu pecah jenis adalah campuran batu split, abu batu dan pasir, yang dicampur berdasarkan permintaan / kebutuhan proyek dan tergantung kebutuhannya.Sand (Pasir Sungai)Material jenis ini digunakan untuk bahan dasar pembuatan dinding / bangunan beton dan bahan baku cor untuk semua jenis bangunan.

(16)

Arsitektur U npand Semarang

masing-masing sekitar 170 mm. Bahan baku dari billet sendiri adalah besi-besi tua, skrap, serta bahan penolong seperti kokas, grafit, lime, ferro alloys yang dilebur dengan berbagai metode. Bahan penolong tadi digunakan untuk mendapatkan unsur carbon (C), Si (silicon), Mn (Mangan) yang akan sangat berpengaruh pada qualitas besi beton.

Mutu besi beton yang baik adalah yang memiliki kekuatan tarik (standard yield strength / Ys) minimal 24 kg / mm2. Kadar carbon berpengaruh besar kepada sifat mekanik dari besi beton. Kadar carbon yang terlalu besar akan membuat besi beton menjadi lebih getas dan akan meningkatkan kekerasan dan kekuatan tarik tetapi keuletannya cenderung menurun. Kadar unsur silikon berpengaruh terhadap struktur mikro besi beton. Kadar silikon yang rendah mengakibatkan besi menjadi kropos. Kadar unsur mangan berpengaruh besar pada keuletan besi beton. Unsur mangan yang terlalu banyak dapat meningkatkan keuletan tetapi mengurangi kekerasan.

Cara menghitung berat besi beton SNI (Standard Nasional Indonesia)

Polos dengan grade U24 (Standard Yield Strength: 24 kg / mm2) Ulir dengan grade U40 (Standard Yield Strength: 40 kg / mm2)

Berat (dalam kg) = diameter (mm) * diameter (mm) * panjang (m) * 0.006165 0.006165 merupakan coefisien dalam mencari berat besi beton.

Sebagai contoh besi dengan diameter 10mm dan panjang 12m mempunyai berat

10*10*12*0.006165 = 7.398 kg

Untuk daerah bali dan sekitarnya, besi yang banyak dipasarkan adalah besi dari PT Hanil Jaya Steel - Surabaya. Hal ini dikarenakan biaya transportasi yang lebih murah dan kualitas besi beton yang baik. Besi beton SNI dari pabrik Hanil mempunyai toleransi 0.2mm dengan panjang 12m. Besi beton jenis ini mempunyai marking seperti "HIJ SNI 16mm" untuk ukuran 16mm.

(17)

Arsitektur U npand Semarang

17

Contoh diatas adalah besi beton ulir SNI 13mm (S13 = Sirip 13) dan besi beton polos SNI Ø10mm (P10 = Polos 10).

Selain besi beton jenis SNI, terdapat juga besi beton NON-SNI atau sering kali disebut BANCI. Kekuatan tarikan atau yield strength dari besi beton jenis ini tidak dapat dipastikan. Untuk besi beton dengan marking HJ menurut informasi dari pabrik mempunyai kekuatan U19-20 untuk yang jenis polos dan untuk jenis ulir mempunya kekuatan U25-30. Toleransi untuk besi beton jenis ini biasanya lebih besar sampai 0.3mm dengan panjang 12m dan terdapat marking dengan berbagai tanda salah satunya HJ.

(18)

Arsitektur U npand Semarang

18

Besi Beton NON SNI Ulir/Sirip D13mm (Ukuran Sket 12.5mm)

Terdapat lagi jenis besi beton tarikan. Besi beton jenis ini biasanya tidak mempunyai panjang 12m dan tidak terdapat marking atau tanda.

Perhatian!

Terdapat fenomena belakangan ini banyak penjual menjual kawat baja dan bukan besi beton. Besi beton dengan diameter ukuran 6-10mm yang sering kali menjadi korban. Fungsi dari kawat baja sangat berbeda dengan besi beton. Kawat baja berfungsi untuk pengikat dan besi beton berfungsi untuk penyangga. Sehingga kekuatan tarikan kawat baja jauh dibawah kekuatan besi beton. Hanya saja diameter kawat baja ini sama besar dengan besi beton ukuran tertentu. Hal ini sering kali digunakan untuk mendapatkan pasar atau pun mengeruk keuntungan maximal.

2.2 Konstruksi Tengah

Konstruksi tengah adalah, konstruksi yang berada tepat diatas lantai, yang berupa kolom, dan dinding. Untuk kolom bisa menggunakan baja konvensional, ataupun beton bertulang, yang di atas sudah di sampaikan.

2.2.1 Dinding

Dalam pengertian umum, dinding adalah bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai pemisah antara ruangan, melindungi terhadap intrusi dan cahaya, penyokong atap dan berfungsi juga untuk menahan cuaca luar yang berupa panas matahari, dan

(19)

Arsitektur U npand Semarang

19

hujan, dinding juga berfungsi untuk menghindari dari binatang liar.

Serta dalam pengenalan pengertian kamus teknik, dinding adalah struktur solid yang menahan/membatasi dan melindungi suatu area. Dalam kesimpulannya, dinding adalah bagian bangunan yang sangat penting perannya bagi suatu konstruksi bangunan. Dinding membentuk dan melindungi isi bangunan baik segi konstruksi maupun penampilan artistik bangunan.

Banyak bahan dasar untuk pembuatan dinding diantaranya adalah : 2.2.1.1 Batu Bata

Batu bata atau di sebut bata merah juga sebenarnya banyak macamnya, biasanya setiap daerah memiliki cirikhas bata nya masing masing, tapi intinya batu bata itu di buat dari hasil pembakaran tanah liat yang sudah di cetak, pada umumnya berbentuk balok persegi panjang dengan dimensi 23cm x 11cm x 5cm, pemasangan batu bata yang tergolong mudah,dan karena sudah dikenal sangat lama dan juga mudah di dapatkan di sekitar kita membuat material ini masih menjadi pilihan utama dalam pembuatan rumah tinggal terutama untuk rumah tingal sederhana.

Gb. 2.3 Cont oh pemasangan bat u bat a Fot o oleh : dokumen proyek

(20)

Arsitektur U npand Semarang

20

Selain itu batu bata juga memiliki nilai estetika sendiri jika di ekspose, dengan tujuan untuk menampilkan kesan natural atau tradisional dalam suatu bangunan.

2.2.1.2 Batako

Batako adalah batu buatan yang dibuat dari campuran bahan mentah : semen + pasir dengan perbndingan tertentu, dan memiliki lubang di bagian tengahnya, batako juga sudah cukup lama di kenal di Indonesia, dengan dimensinya yang lebih besar dari bata merah batako lebih cepat dalam hal pemasangannya. Sama hal nya dengan bata merah, batako juga memiliki berbagai macam variant atau bentuk, tapi yang umum di jupai adalah batako yang seperti berikut.

Dengan dimensi 40cm x 10cm x 20cm

Gb. 2.4 Cont oh pemasangan bat u bat a ekspose Fot o oleh : htt p:/ / rumahidaman87.blogspot .com

Gb. 2.5 Cont oh bat ako

(21)

Arsitektur U npand Semarang

21

2.2.1.3 Bata Ringan

Bata ringan adalah batu bata yang memiliki berat jenis lebih ringan daripada bata pada umumnya.

Bata ringan dikenal ada 2 (dua) jenis: Autoclaved Aerated Concrete (AAC) dan Cellular Lightweight Concrete (CLC). Keduanya didasarkan pada gagasan yang sama yaitu menambahkan gelembung udara ke dalam mortar akan mengurangi berat beton yang dihasilkan secara drastis. Perbedaan bata ringan AAC dengan CLC dari segi proses pengeringan yaitu AAC mengalami pengeringan dalam oven autoklaf bertekanan tinggi sedangkan bata ringan jenis CLC yang mengalami proses pengeringan alami. CLC sering disebut juga sebagai Non-Autoclaved Aerated Concrete (NAAC).

Bata ringan AAC adalah beton selular dimana gelembung udara yang ada disebabkan oleh reaksi kimia, adonan AAC umumnya terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi).

Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. Alumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam mempengaruhi kekerasan beton. Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang diinginkan.

Adonan beton aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran. Adonan beton aerasi yang masih mentah ini, kemudian dimasukkan ke autoclave chamber atau diberi uap panas dan diberi tekanan tinggi. Suhu di dalam autoclave chamber sekitar 183 derajat celsius. Hal ini dilakukan sebagai proses pengeringan atau pematangan.

(22)

Arsitektur U npand Semarang

22

hidrogen akan terlepas ke atmosfir dan langsung digantikan oleh udara. Rongga-rongga udara yang terbentuk ini yang membuat beton ini menjadi ringan.

Bata ringan CLC adalah beton selular yang mengalami proses curing secara alami, CLC adalah beton konvensional yang mana agregat kasar (kerikil) diganti dengan gelembung udara, dalam prosesnya mengunakan busa organik yang sangat stabil dan tidak ada reaksi kimia ketika proses pencampuran adonan, foam/busa berfungsi hanya sebagai media untuk membungkus udara.

Pabrikasi dan peralatan yang digunakan untuk menghasilkan CLC juga standard, sehingga produksi dengan mudah dapat pula diintegrasikan ke dalam pabrikasi beton konvensional. Hanya pasir, semen, air dan foam yang digunakan dan kepadatan yand didapatkan dapat disesuaikan mulai dari 350 kg/m³ sampai 1.800 kg/m³ dan kekuatan dapat juga dicapai dari serendah 1,5 sampai lebih 30 N/mm².

Pada CLC Gelembung udara didalam beton benar-benar terpisah satu sama lain, sehingga penyerapan air jauh lebih sedikit dan baja tidak perlu dilapisi dengan lapisan anti korosi, beton dengan kepadatan diatas 1.200 kg/m3 juga tidak memerlukan pla-ster, seperti pada AAC, hanya cukup di cat saja. Penyerapan air lebih rendah daripada di AAC dan masih cukup baik dibandingkan dengan beton konvensional.

CLC sama halnya dengan beton konvensional kekuatan akan bertambah seiring dengan waktu melalui kelembapan alamiah pada tekanan atmosfir saja. Meskipun tidak seringan AAC, CLC tetap menawarkan penurunan berat badan yang cukup besar dibandingkan dengan beton konvensional dan isolasi termal 500% lebih tinggi dan tahan api.

Gb. 2.6 Cont oh

(23)

Arsitektur U npand Semarang

23

2.3 Konstruksi Atas

Konstruksi atas berupa atap yang di bentuk atau di sangga oleh kuda-kuda. Atap adalah bagian bangunan sebagai mahkota, yang berfungsi untuk menambah keindahan dan perlindungan dari panas dan hujan juga terhadap angin.

Atap terdiri dari dua unsur yaitu kuda-kuda dan penutup atap. 2.3.1 Kuda-kuda

Kuda–kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan bentuk pada atap. Pada dasarnya konstruksia kuda–kuda terdiri dari rangkaian batang yang membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan penutup atap, maka konstruksi kuda–kuda akan berbeda satu sama lain. Setiap susunan rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja padanya tanpa mengalami perubahan.

Bahan untuk membuat konstruksi kuda-kuda pun bermacam-macam berikut ini adalah 3 bahan kuda-kuda yang sering digunakan

2.3.1.1 Kayu

Pemilihan kayu sebagai bahan bangunan untuk kuda-kuda karena berbagai alasan diantaranya adalah, mudah didapatkan, mudah pengerjaannya, mudah

penyambungannya, mudah pengangkutannya, bisa di gabungkan dengan bahan lain, dan kayu memiliki nilai estetis dan dekorasi yang baik.

Kayu adalah salah satu bahan bangunan yang sudah lama dikenal oleh masyarakat kita dan telah dipakai untuk berbagai keperluan, termasuk sebagai

Gb. 2.7 Cont oh penggunaan kayu unt uk rangka at ap

Fot o oleh :

ht t p:/ / karyabuanasat rit ama .blogspot .com/ 2013/ 04/ t ips-memilih-rangka-at ap-unt

(24)

Arsitektur U npand Semarang

24

pendukung struktur bangunan. Di Indonesia terdapat banyak sekali jenis pohon yang dihasilkan dari hutan. Sebagai hasil utama hutan, kayu akan tetap terjaga keberadaannya selama hutan dikelola secara lestari dan berkesinambungan.

Pada masa lelu perancangan konstruksi kayu dilakukan secara intuitif dan coba-coba sehingga pemanfaatan kayu menjadi kurang optimal dan cenderung boros. Akan tetapi dengan penguasaan teknologi pada saat ini dimana teknik-teknik analisis dan perencanaan sudah semakin berkembang, maka perencanaan konstruksi kayu dapat dilakukan secara rasional dan mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku sehingga pemakaian kayu menjadi lebih efektif dan ekonomis. Di negara-negara penghasil kayu seperti Amerika, Swedia dan lain-lain pemakaian kayu sebagai pendukung struktur bangunan yang besar sering menggantikan baja dan beton bertulang, sedangkan di Indonesia kebanyakan struktur kayu masih menjadi pilihan untuk bangunan-bangunan sederhana.

Sebelum membahas lebih detail tentang perencanaan konstruksi kayu, pengetahuan tentang sifat dan perilaku kayu dalam mendukung beban perlu dipahami terlebih dahulu. Hal ini akan menjadi dasar pertimbangan untuk memilih/menentukan jenis dan ukuran kayu yang akan dipergunakan sebagai pendukung beban pada struktur bangunan.

A. Anatomi Kayu

Senyawa utama penyusun sel kayu adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin dengan komposisi kira-kira 50% selulosa, 25% hemiselulosa, dan 25% lignin (Desch dkk, 1981, dalam Alimudin dan Irawati, 2005). Sel-sel kayu ini kemudian secara berkelompok membentuk pembuluh, parenkim, dan serat. Pembuluh memiliki bentuk seperti pipa yang berfungsi untuk saluran air dan zat hara. Parenkim memiliki bentuk kotak, berdinding tipis dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara hasil fotosintesis. Sedangkan serat memiliki bentuk panjang langsing dan berdinding tebal serta berfungsi sebagai penguat pohon.

(25)

Arsitektur U npand Semarang

25

menyimpan bahan makanan. Karena itu jika dipakai sebagai bahan konstruksi, bagian kayu ini akan cepat lapuk. Tebalnya lapisan kayu gubal ini kira-kira 2 cm sampai 10 cm dan relatif tetap demikian sepanjang hidup pohon (Mandang dkk, 1997).

Gambar 2.8. Pot ongan melint ang pohon kayu

Ketika pohon mulai dewasa (tua), sebagian kayu di dalam batang mati berangsur-angsur sehingga tidak dapat berfungsi sebagai saluran air atau zat hara, dan tidak dapat berfungsi pula sebagai tempat penyimpanan hasil fotosintesis. Warna kayu berubah menjadi lebih tua karena pengendapan zat-zat ekstraktif. Lapisan kayu ini dikenal dengan nama teras (heartwood)dengan fungsi sebagai penguat pohon. Karena pada kayu teras tidak terdapat zat-zat makanan, maka bagian kayu ini jika digunakan sebagai bahan konstruksi akan lebih awet.

Pertumbuhan sel-sel kayu ini desertai dengan munculnya struktur seperti cincin yang disebut dengan cincin tahunan (annual ring). Pohon kayu yang mengalami pertumbuhan cepat akan memiliki cincin tahunan yang lebih lebar jika dibandingkan dengan pohon kayu yang memiliki pertumbuhan lambat. Pada bagian tengah batang disebut inti (pith) yang dikelilingi oleh sejumlah cincin tahunan yang dapat memperkirakan umur dari pohon kayu tersebut.

(26)

Arsitektur U npand Semarang

26

arah radial maupun tangensial, dan angka kembang susut pada arah longitudinal lebih kecil dari pada arah radial maupun arah tangensial.

Gambar 2.9Arah longit udinal, radial, dan t angensial pada pohon kayu,

(American Forest Product L aborat ory, 1991)

B. Sifat-sifat Fisis Kayu

Kandungan air kayu merupakan bahan higroskopis, artinya kayu memiliki kaitan yang sangat erat dengan air. Kemampuan menyerap dan melepaskan air sangat tergantung dari kondisi lingkungan seperti temperatur dan kelembaban udara. Kandungan air yang terdapat pada sebuah pohon kayu sangat bervariasi tergantung pada spesiesnya. Dalam satu spesies yang sama terjadi pula perbedaan kandungan air yang disebabkan oleh umur, ukuran pohon dan lokasi pertumbuhannya. Pada bagian batang sebuah pohon kayu terjadi perbedaan kandungan air, dimana pada kayu gubal lebih banyak dari pada kayu teras.Air yang terdapat pada batang kayu tersimpan dalam dua bentuk yaitu air bebas (free water) yang terletak diantara sel-sel kayu, dan air ikat (bound water) yang terletak pada dinding sel. Selama air bebas masih ada, maka dinding-dinding sel kayu akan tetap jenuh. Air bebas merupakan air yang pertama yang akan berkurang seiring dengan proses pengeringan, dan pengeringan selanjutnya akan dapat mengurangi air ikat pada dinding sel. Ketika batang kayu mulai diolah (ditebang dan dibentuk), kandungan airpada batang berkisar antara 40% hingga 300%. Kandungan air ini dinamakan kandungan air segar. Setelah ditebang dan dimulai dibentuk atau diolah, kandungan air mulai bergerak keluar. Suatu kondisi dimana air bebas yang berada di antara sel-sel sudah habis sedangkan air ikat yang berada pada dinding sel masih jenuh dinamakan titik jenuh serat (fiber saturation point). Kandungan air pada kondisi ini berkisar antara 25% hingga 30%.

(27)

Arsitektur U npand Semarang

27

air ikat pada dinding sel, dan hal ini akan menyebabkan terjadinya perubahan dimensi tampang melintang batang kayu, perubahan sifat-sifat mekanis, dan ketahanan lapuk. Kandungan air pada kayu akan sangat dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan. Bila kelembaban udara lingkungan meningkat, maka kandungan air pada kayu juga akan meningkat, dan begitupun sebaliknya. Pada lingkungan yang memiliki kelembaban udara yang stabil, maka kandungan air pada kayu juga akan cenderung tetap. Kondisi kandungan air yang tetap pada kayu ini disebut kadar air imbang (equilibrium moisture content).

Kerapatan dan Berat Jenis

Kerapatan kayu dinyatakan sebagai berat per unit volume. Pengukuran kerapatan dimaksudkan untuk mengetahui porositas atau persentase rongga (void) pada kayu. Kerapatan dan volume sangat bergantung pada kandungan air.

Berat jenis adalah perbandingan antara berat kayu tanpa air dengan berat air pada volume yang sama. Kayu terdiri dari bagian padat (sel kayu), air dan udara. Ketika kayu dimasukkan ke dalam oven untuk dikeringkan maka volume yang tetap tinggal adalah volume bagian padat atau volume udara saja, sedangkan airnya sudah menguap. Berat jenis kayu mempunyai korelasi yang positif dengan kekuatan kayu. Semakin tinggi berat jenis kayu semakin baik kekuatannya dan begitupun sebaliknya.

Cacat kayu

Cacat atau kerusakan kayu dapat mengurangi kekuatan dan bahkan kayu yang cacat tersebut tidak dapat dipergunakan sebagai bahan konstruksi. Cacat kayu yang sering terjadi adalah retak (cracks), mata kayu (knots), dan kemiringan serat (slope of grain). Retak pada kayu terjadi karena proses penyusutan akibat penurunan

(28)

Arsitektur U npand Semarang

28

2.3.1.2 Baja Konvensional

Baja adalah bahan dasar vital untuk industri. Semua segmen kehidupan, mulai dari peralatan dapur, transportasi, generator pembangkit listrik, sampai kerangka gedung dan jembatan menggunakan baja. Eksploitasi besi baja menduduki peringkat pertama di antara barang tambang logam dan produknya melingkupi hampir 95 persen dari produk barang berbahan logam.

Belakangan dunia perindustrian digemparkan oleh kabar peningkatan performan (kekuatan dan umur) baja menjadi dua kali lipat. Untuk mendapatkan baja dengan kekuatan sama dengan yang konvensional, hanya perlu setengah dari bahan sebelumnya dengan ketebalan dan berat juga setengahnya.

Baja super ini diperoleh dengan menghaluskan struktur mikronya menjadi seperlima dari baja sebelumnya atau bahkan lebih kecil lagi (di bawah 1 mikrometer). Nakayama Steel, sebuah perusahaan di Jepang, telah berhasil memproduksi lembaran baja super dengan kekuatan tarik 600 MPa atau sekitar 1,5 kali kekuatan tarik baja biasa. Kenaikan performan baja diharapkan dapat mengurangi berat bahan sehingga meningkatkan efisiensi dan menghemat sumber daya alam

Baja adalah paduan logam yang tersusun dari besi sebagai unsur utama dan karbon sebagai unsur penguat. Unsur karbon inilah yang banyak berperan dalam

peningkatan performan. Perlakuan panas dapat mengubah sifat baja dari lunak seperti kawat menjadi keras seperti pisau. Penyebabnya adalah perlakuan panas mengubah struktur mikro besi yang berubah-ubah dari susunan kristal berbentuk kubik berpusat ruang menjadi kubik berpusat sisi atau heksagonal.

Dengan perubahan struktur kristal, besi adakalanya memiliki sifat magnetik dan adakalanya tidak. Besi memang bahan bersifat unik.

(29)

Arsitektur U npand Semarang

29

telah menguasai teknologi pembuatan peralatan dari besi baja untuk berburu. Suku Hatti dan Hittite- 2.500-1.500 tahun sebelum Masehi-di daerah Anatria dan Armenia telah berhasil membuat pedang besi berukuran besar dan baju besi dengan proses semi-lebur.

2.3.1.3 Baja Ringan

Material ini sekarang mulai banyak peminatnya karena harganya yang realtif lebih murah, ringan, dan tahan lama. Nah permasalahannya, di pasar bahan

bangunan, terdapat banyak jenis bahannya, harga dan merk bahan untuk rangka atap baja ringan ini. Anda pastinya akan bingung memilih dan tidak mau salah memilih jenis apa yang cocok untuk rumah anda.

Sebelum anda membeli rangka atap baja ringan ini, anda perlu lebih teliti. Teliti untuk mengenali material dan sistem rangka atap baja ringan secara men-detail, bukan hanya mengikuti tawaran dari kontraktor atau supplier. Untuk mengetaui rangka atap baja ringan maka kita harusnya mengerti dahulu bahwa produk ini ialah produk struktur yang menopang beban sebuah atap, angin, dan juga akan melindugi

penghuninya.

KEUNGGULAN ATAP BAJA RINGAN

1. Biasanya tersedia matrial include dengan pemasangan jadi biaya terpasang relatif sangat murah.

2. Beban bangunan relatif sangat ringan. 3. Anti rayap dan pengerat yang lain. 4. Pemasangan relatif sangat cepat.

5. Tingkat keamanan terjamin dikarenakan adanya proses perhitungan beban dengan software khusus sebelum pengerjaan/fabrication.

6. Mampu terpasang pada bentangan sampai 20m.

7. Tidak perlu perawatan dikarenakan Material baja ringan sudah anti karat. 8. Kemerataan kualitas.

9. Pada aplikator khusus pemasangan baja ringan mencantumkan juga sertifikat garansi hingga 15 tahun.

KEKURANGAN ATAP BAJA RINGAN

(30)

Arsitektur U npand Semarang

30

2. Jarak Kuda kuda baja ringan yang sangat rapat,memungkinkan ruang atap tidak bisa dipergunakan sebagai ruang dan sebagainya.

(31)

Arsitektur U npand Semarang

31

BAB 3

BAHAN BANGUNAN UNTUK FINISHING

Dalam pembangunan sebuah bangunan atau gedung pekerjaan finishing adalah pekerjaan yang cukup penting, yang perlu di perhatikan dalam kualitas dan kerapian pekerjaannya, dalam perkerjaan finishing kualitas material juga sangat mempengaruhi hasil akhir dari penampilan bangunan.

3.1. Lantai

Lantai adalah bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai tempat aktivitas, semua kegiatan didalam bangunan di laksanakan di atas lantai

2.1.1. Keramik

Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.

Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2).

Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada lingkungan geologi dimana bahan diperoleh. Secara umum strukturnya sangat rumit dengan sedikit elektron-elektron bebas.

Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi konduktor panas yang jelek. Di samping itu keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku. Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya.

(32)

Arsitektur U npand Semarang

32

Indonesia. Ini disebabkan karena harganya yang sangat variatif, dari yang murah sekitar Rp. 45.000 / m2 sampai yang harganya diatas Rp. 100.000 / m2. Motif warna dan ukuran keramik pun sangat beragam dari motif marmer, polos, serat kayu dan masih banyak lagi. Penggunaanya pun tidak hanya untuk lantai, dinding pun tampak lebih indah jika dilapisi keramik. Tapi harus diperhatikan karena kekuatan keramik dinding pasti lebih kecil dari keramik lantai yang menahan beban.

2.1.2. Granito (granitile)

Granite Tile hampir mirip dengan keramik, Granit Tile mulai marak di pasar

Indonesia kira-kira pada tahun '95-an, dimana ukurannya yang ada adalah yang besar yakni 60 x 60, kami rasa cukup aneh bagi orang Indonesia pada masa itu, saat ini Granite Tile sudah ada sampai ukuran 120 x 120, jadi pertumbuhannya sangat pesat sekali, sampai menggeser penggunaan keramik - keramik biasa, mari kita lihat dari berbagai sisi :

1. Kekuatan Body

Jelas granite tile lebih kuat dan keras dibandingkan dengan keramik biasa, hal ini bisa dibuktikan pada saat melakukan pemotongan kedua jenis produk ini dengan menggunakan alat grinda..(bisa dikonfirmasi ke tukang - tukang yang berpengalaman). Granite tile diproduksi melalui proses pembakaran pada suhu diatas 1000 derajat celsius sehingga penyatuan material lebih padat dan

sempurna serta di press dengan mesin berkekuatan 7200 PH..(semakin besar PH semankin kuat tekanan press, sehingga semankin padat dan keras ). 2. Ke-Kilap-an

Diukur menggunakan alat gloss meter yang khusus mengukur tingkat kekilapan permukaan suatu benda maka disimpulkan bahwa kekilapan granite tile dan keramik biasa mencapai skala antara 60 s/d 80..ini berarti antara kedua produk ini kilapnya kurang lebih sama, yang membedakan adalah kilapnya granite tile sangat flat (datar) karena melalui proses pe-moles-an (polished) dan keramik biasanya agak bergelombang karena hanya di lapisi glasur supaya tampak kilap tanpa proses pe-moles-an.

3. Ketahanan Gores-an

(33)

Arsitektur U npand Semarang

33

furniture, alas sepatu yang berpasir,dll...sedangkan granite tile tidak dilapisi glasur tapi melalui proses pe-moles-an permukaanya sampai meng-kilap, ini jauh lebih tahan gores walaupun tidak anti gores untuk segala jenis

benda..(tidak kuat terhadap goresan paku, pecahan granit/keramik). Jadi Granite tile lebih unggul dibanding keramik.

4. Ketahanan Noda

Keramik biasa sangat kuat terhadap segala jenis noda karena tidak memiliki pori - pori, sedangkan granite tile terdapat 2 jenis, pertama granite tile generasi 1 (disebut printing biasa) tidak tahan noda karena pori-porinya menyerap cairan sehingga menimbulkan flex,..Jenis kedua granite tile generasi 2-3 sama sekali tidak menyerap noda karena pori-porinya sudah ditutup melalui proses

crystalisasi jadi sama seperti keramik biasa menjadi "anti noda"..jadi tinggal diputuskan mau yang jenis 1 atau 2...(dua-duanya baik)

5. Persisi (ke-siku-an)

Semua granite tile adalah cutting size, jadi tingkat persisinya sangat siku sekali hanya memerlukan 1mm lebar nat, sedangkan keramik biasa ada 2 jenis : ada yang uncutting dan cutting size jadi jika memakai yg uncutting maka lebar nat +- 2-3mm jadi tingkat persisinya kurang baik sedangkan jika memakai cutting size tidak bermasalah sama seperti granite tile persisinya.

6. Perawatan

Karena keramik lebih tidak tahan gores maka lama kelamaan permukaan akan penuh dengan goresan jadi terkesan kotor dan warna jadi kusam, tidak bisa diperbaiki lagi kecuali ganti baru,..granite tile tidak bermasalah jika tampak kusam tinggal poles dengan bubuk poles yg cuma seharga 50 ribu dan mudah penggunaannya maka akan tampak baru lagi dan mengkilap seperti baru..jika terkena noda (untuk jenis yg tdk tahan noda) maka ini adalah 'jalan buntu', sulit dibersihkan kecuali baru 1-3 hari biasanya masih bisa dibersihkan

(34)

Arsitektur U npand Semarang

34

7. Harga

Keramik lebih murah dibandingkan dengan granite tile jadi silahkan

pertimbangkan dengan segala keunggulan dan kekurangan masing-masing produk...akan tetapi biasanya ungkapan "ada harga,ada kualitas" ini sepertinya berlaku untuk membandingkan keramik dan granite tile...jadi masalah harga sangat relatif sekali.

Inilah penjelasan mengenai granite tile dan keramik biasa, semoga bermanfaat bagi semua calon pembeli baik itu pembeli keramik ataupun pembeli granitile.

Gb. 3.1 Cont oh Pemasangan Granit Tile

(35)

Arsitektur U npand Semarang

35

2.1.3. Granit

Jenis lantai ini merupakan bahan tambang yang langsung diambil dari alam.

Marmer dan granit merupakan jenis batuan yang terbentuk dalam waktu ratusan tahun dan tidak dapat diperbaharui. Pengolahannya hanya memerlukan proses pemotongan dan penghalusan saja. Ketersediaannya di alam yang terbatas menyebabkan

harganya sangat mahal di pasaran. Lantai marmer sangat kuat dan tidak getas cocok untuk menahan beban yang berat. Marmer bersifat dingin sehingga dapat menyejukan suhu di dalam ruangan. Tampilannya pun sangat mewah dengan beragam motif dan corak. Namum perawatannya lebih sulit dibandingkan jenis lantai lainnya. Lantai granit pada prinsipnya hampir sama dengan marmer, hanya secara kasat mata warnanya lebih gelap. Ketersediaan jenis batuan ini di alam lebih langka menyebabkan harganya juga lebih mahal dari marmer.

2.1.4. Marmer

Marmer adalah sejenis batuan kristalin kasar yang berasal dari batu gamping atau dolomit. Marmer yang murni berwarna putih dan terutama disusun oleh mineral kalsit.

Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi.

Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk tekstur baru dan keteraturan butir. Marmer Indonesia diperkirakan berumur sekitar 30–60 juta tahun atau berumur Kuarter hingga Tersier.

2.1.5. Parquet

Sejak dahulu kayu merupakan bahan bangunan yang umum dan banyak tersedia sehingga dapat digunakan untuk semua elemen bangunan seperti lantai, dinding, konstruksi bangunan dan atap. Lantai kayu sampai sekarang masih menjadi bahan yang popular untuk rumah tinggal karena kesan estetika yang alami serta

kemampuannya untuk memberikan kehangatan di dalam ruang. Kayu yang fleksibel dapat memberikan suasana elegan, klasik, modern maupun kontemporer. Teknologi produksi lantai kayu telah berkembang pesat seiring dengan meningkatnya

(36)

Arsitektur U npand Semarang

36

generasi lantai kayu yang menggantikan lantai papan untuk rumah panggung. Jenis-jenisnya adalah sebagai berikut :

- Parket yang terbuat dari kayu solid atau dikenal dengan Solid Parquet

- Parket yang terbuat dari kayu asli dengan teknologi layer untuk mencapai tingkat kestabilan yang sempurna dikenal dengan engineer parquet - Parket yang bahannya terbuat dari bubuk kayu ( MDF ) dan diberi lapisan bertekstur kayu pada

permukaannya.

3.2. Dinding

Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau melindungi atau membatasi suatu ruang di alam terbuka. Tiga jenis utama dinding struktural adalah dinding bangunan, dinding pembatas (boundary), serta dinding penahan (retaining).

Dinding bangunan memiliki dua fungsi utama, yaitu menyokong atap dan langit-langit, membagi ruangan, serta melindungi terhadap intrusi dan cuaca. Dinding pembatas mencakup dinding privasi, dinding penanda batas, serta dinding kota. Dinding jenis ini kadang sulit dibedakan dengan pagar. Dinding penahan berfungsi sebagai penghadang gerakan tanah, batuan, atau air dan dapat berupa bagian eksternal ataupun internal suatu bangunan.

(37)

Arsitektur U npand Semarang

37

Pada Bab 2 sudah di jelaskan bahan-bahan pembentuk dinding, dari bahan di atas ada yang bisa di ekspose dan ada juga yang membutuhkan finishing , berikut ini bahan-bahan finishing yang sering di gunakan.

2.2.1. Cat

Cat merupakan bahan finishing yang sering dipakai selain karena bahannya mudah didapatkan, dan mudah pengaplikasiannya, bisa di pakai untuk eksterior dan interior dan juga banyak pilihan warna , cat adalah bahan finishing akhir dari plester,aci. Banyak jenis dan merk cat yang di jual di pasaran.

Gb. 3.3 Cont oh Cat D inding I nt erior

Fot o oleh : htt ps:/ / sit es.google.com/ sit e/ merkcat tembokyangbagus/

Gb. 3.4 Cont oh Cat D inding Ekst erior Fot o oleh :

(38)

Arsitektur U npand Semarang

38

2.2.2. Wall paper

Wallpaper adalah jenis bahan yang digunakan untuk menutupi dan menghias dinding bagian dalam rumah, kantor, dan bangunan lainnya, yang merupakan salah satu aspek dari dekorasi interior. WallPaper biasanya dijual dalam bentuk roll (gulungan ) dan dipasang ke dinding menggunakan lem khusus wallpaper.

Wallpaper ada yang polos sebagai ‘kertas lapisan’ (sehingga dapat dilukis), ada juga yang bertekstur (seperti anaglypta), dengan desain pola yang berulang secara teratur, atau yang sekarang mulai jarang yaitu Wallpaper yang di-set hanya satu lembar (tetapi seluas dinding).

Teknik yang digunakan dalam mencetak Wallpaper antara lain yaitu pencetakan permukaan, cetak gravure, sutra sablon, percetakan rotary, dan digital printing. Wallpaper dibuat dalam gulungan panjang yang digantung secara vertikal pada dinding. Wallpaper bermotif dirancang sehingga pola “Berulang kembali” dan potongan dipotong dari gulungan yang sama dapat ditempel di samping pola lainnya sehingga kita dapat melanjutkan pola tersebut.

Gb. 3.5 Cont oh M ot if Wall Paper Fot o oleh :

(39)

Arsitektur U npand Semarang

39

Wallpaper biasanya berbahan dasar kertas dan dilapisi oleh vinyl. Wallpaper yang masuk ke Indonesia biasa masuk dari Korea, Belgia (Belgium) dan Italia (Italy).

Gb. 3.6 Cont oh Pemasangan Wall Paper

Fot o oleh : htt p:/ / f ibrewall.wordpress.com/ 2013/ 09/ 11/ def inisi-wallpaper-dinding/

Gb. 3.7Cont oh Wall Paper Yang belum Terpasang

(40)

Arsitektur U npand Semarang

40

2.2.3. Batu alam

Batu alam, adalah batuan tang di ambil dari alam dan di proses sehingga bisa membentuk modul-modul yang bisa di tempel atau di aplikasikan pada dinding, banyak jenis bantuan alam yang bisa di gunakan untuk pelapis bahan finishing dinding.

Kelebihan menggunakan batu alam untuk pelapis dinding adalah : - Memberi kesan natural

- Mudah dibersihkan - Tahan terhadap cuaca - Warna tidak berubah

3.3. Atap

Atap adalah bagian paling atas dari suatu bangunan, atap berfungsi melindungi bangunan dari cuaca, karena atap yang berhubungan langsung dengan cuaca, maka atap haruslah terbuat dari bahan yang tahan terhadap cuaca, berikut ini macam-macam bahan penutup atap

2.3.1. Genteng

Genteng terbuat dari tanah liat yang di bakar, dan ada pula yang dilapisi glausur atau lapisan seperti keramik sehingga nampak berkilap, berfungsi pula untuk memantulkan panas, dan bahan genteng yang terbuat dari tanah dipercaya mampu menyerap panas dari sinar matahari, jadi didalam ruangan tidak terasa panas.

2.3.2. Sirap

Atap sirap adalah atap yang berbahan kayu besi (atau disebut juga kayu ulin). Kayu ini sangat kuat dan awet sampai puluhan tahun. Kesan alami bangunan dapat

ditampilkan dengan menggunakan bahan atap sirap ini. Di Indonesia kayu ini banyak ditemukan di Kalimantan. Atap sirap banyak dipasang untuk gazebo, villa, rumah tinggal, resort, hotel, restoran, dan gedung instansi pemerintah maupun swasta.

(41)

Arsitektur U npand Semarang

41

tanah, yaitu dipasang bagian bawahnya terlebih dulu, kemudian ditumpuk dengan yang di atasnya. Itu adalah cara pemasangan yang sederhana.

Berikut ini beberapa detail tentang pemasangan atap sirap.

1. Untuk menjaga agar tidak renggang, sebelum dipasang, bilah-bilah kayu besi bahan atap sirap dipotong agar rapid an benar-benar presisi.

2. Khusus untuk atap sirap expose, bilah kayu besinya harus benar-benar rapi dan rapat. Ini dikarenakan pada bangunan yang tidak memakai plafon, sirap pada lapisan paling bawah biasanya terlihat.

3. Seperti yang telah disebutkan, bilah-bilah kayu sirap dipasang seperti memasang genteng. Agar tidak melorot, bilah-bilah ini perlu dipaku. Karena jumlah bilah ini mencapai angka ribuan, gunakanlah pistol paku untuk memasang paku. Pistol paku bekerja menembakkan paku dengan tenaga angin dari kompresor, sehingga

pekerjaan jadi lebih cepat. Sebisa mungkin proses ini juga dikerjakan secara bersamaan oleh sejumlah tukang.

4. Atap sirap biasanya dipasang antara 3 hingga 4 lapis. Secara berurutan dari lapisan paling bawah, atap sirap yang dipasang yaitu layer 1, tripleks, aluminium foil, sirap layer 2, sirap layer 3, dan sirap layer 4

Gb. 3.8 At ap sirap

(42)

Arsitektur U npand Semarang

42

2.3.3. Asbes dan seng

Atap asbes meiliki bentuk gelombang besar atau gelombang kecil karena bentuk nya yang lembaran besar membuat atap seng/asbes memiliki beberapa keuntungan  Pemasangan tidak membutuhkan usuk dan reng

 Pemasangan lebih cepat

 Sudut atap bisa kecil (minimal 15°)

Atap seng/asbes juga memiliki kekurangan, diantaranya adalah sebagai berikut  Jika terjadi kerusakan, harus mengganti lembaran besar

 Bahan tidak menyerap panas

 Tidak meredam bunyi-bunyian dari hujan

2.3.4. Galvalume

Atap galvalume memiliki sifat hampir sama seperti asbes / seng, yang

(43)

Arsitektur U npand Semarang

43

BAB 4

BAHAN BANGUNAN UNTUK BANGUNAN TROPIS / LEMBAB

4.1. Definisi Iklim Tropis

Iklim tropis adalah iklim yang memiliki urah hujan dan kelembapan yang tinggi, suhu hariannya berada antara 27°C - 36°C , dan angin yang sedikit, selain itu radiasi matahari berada di takaran yang sedang sampai kuat, sehingga menyebabkan pertukaran panas yang kecil.

Ciri-ciri iklim tropis

a) Curah hujan tinggi b) Kelembaban tinggi

c) Temperatur hampir selalu tinggi, selalu tambah besar d) Angin sedikit

e) Radiasi matahari sedang sampai kuat

f) Pertukaran panas kecil karena kelembaban tinggi (udara sudah jenuh oleh uap air), sehingga air tidak mudah menguap

4.2. Arsitektur tropis

Indonesia merupakan negara yang terletak di 95° BT - 141°BT garis khatulistiwa, menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis, sehingga indonesia hanya memiliki 2

musim, musim hujan dan musim panas, cuaca tersebut mempengaruhi gaya hidup sehari-hari masyarakat indonesia, termasuk dalam mendesain tempat tinggal mereka, dengan penyesuaian dari waktu-kewaktu membuat penduduk indonesia sadar bahwa penerapan arsitektur tropis lah yang paling tepat di terapkan pada rumah mereka.

Ciri-ciri arsitektur tropis

 Atap yang sebagian besar berbentuk runcing ke atas, dengan sudut

kemiringan atap 30° - 45°. Bertujuan agar memiliki ruang isolasi panas, dan dengan kemiringan membuat air hujan mudah mengalir.

 Memiliki tritisan yang lebar, bertujuan untuk menghindari tempias dari air hujan, dan masuknya cahaya yang berlebihan.

 Memiliki banyak bukaan-bukaan, baik jendela atau pintu, untuk sirkulasi udara.

(44)

Arsitektur U npand Semarang

44

 Dinding, dan lantai biasanya menggunakan warna alam

 Tumbuh-tumbuhan, air, dll sedemikian mungkin di desain sesuai tapak, sehingga membuat sirkulasi udara dari luar ke dalam bangunan.

 Ukuran dan tata ruang bangunan di sesuaikan dengan kebutuhan

 Memaksimalkan sumberdaya alam untuk pencahayaan, dan penghawaan Strategi utama untuk bangunan

a) Menghalangi radiasi sinar matahari langsung dengan luevers dan sun shadding (pembayang sinar matahari).

b) Isolasi radiasi panas dengan ruang udara (pada atap dan pemakaian bahan-bahan bersel dan berpori atau berongga).

c) Jarak bangunan dengan bangunan lain jauh untuk memperlancar aliran udara d) Kenyamanan Thermis dicapai dengan aliran udara yang mengenai tubuh

manusia.

e) Menghentikan/isolasi radiasi dengan reflektor kurang sesuai karena akan menambah panas lingkungan dan megurani penerapan kelembaban dan penguapan.

f) Bahan-bahan yang dipakai sebaiknya mempunyai BJ kecil (ringan), time lag rendah, kapasitas panas kecil, dimensi kecil, berat sendiri kecil, dapat mengikuti kadar kelembaban udara sekitar dan konduktivitas panas rendah.

Perilaku iklim tropis basah dan bentuk bangunan

a) Curah hujan tinggi diatasi dengan kemiringan atap curam b) Kelembaban tinggi, diatasi dengan:

(1) Penggunaan dinding porous pada bangunan agar dapat ikut menyerap uap air di dalam ruangan dan meningkatkan kenyamanan. Dinding dikeringkan aliran udara yang melewati celah-celah dinding, mendinginkan permukaan bangunan.

(2) Bangunan mempunyai dua jenis jendela, temporal dan tetap. Jendela temporal digunakan pada siang hari.

c) Radiasi sinar langsung, diatasi dengan pemakaian sun shadding. Agar panas tidak terakumulasi dipakai bahan yang kapasiats panasnya kecil.

(45)

Arsitektur U npand Semarang

45

4.3. Bahan bangunan untuk iklim tropis atau lembab

Bahan bangunan yang di gunakan harus memenuhi syarat seperti diatas dan bahan bangunan yang digunakan harus awet, tahan terhadap cuaca, isolasi terhadap panas juga ramah lingkungan, sebenarnya bahan bangunan untuk arsitektur tropis adalah, bahan-bahan bangunan yang sering kita jumpai di sekitar kita, jaman dahulu masyarakat indonesia mengambil material untuk bangunan langsung dari alam, tanpa pengolahan, hanya menggunakan metode perakitan, seperti contoh atap daun rumbia atau daun kelapa yang dahulu kala sering dipakai pada rumah-rumah masyarakat indonesia, tapi sekarang pun masih juga sering di pakai untuk atap gazebo, atau pendopo, atau untuk gubug-gubug di sawah.

(46)

Arsitektur U npand Semarang

46

Semakin berkembangnya jaman, bertambah pula material- material yang bisa di gunanakn untuk bangunan tropis seperti bata merah, kayu, genteng keramik / plentong, dll. karena Indonesia berada di iklim tropis, hanya perlu memperhatikan jenis atau model yang sebaiknya kita pilih.

Karena di iklim tropis curah hujannya sangat tinggi maka sebaiknya memperhatikan hal tersebut dalam memilih bahan bangunan, seperti pemilihan paving untuk halaman rumah sebaiknya tang memiliki lubang untuk resapan air dan bisa di tumbuhi rumput

Temperatur yang sangat tinggi di iklim tropis membuat ruangan akan terasa panas dalam hal ini penataan lahan dan sirkulasi udara perlu di perhatikan, di usahakan sebisa mungkin 60% adalah ruang terbuka hijau, itu bertujuan untuk mendukung kenyamanan di dalam bangunan, dan untuk itu sirkulasi udara pada bangunan penting untuk di

perhatikan, memperbanyak bukaan bisa menjadi solusi untuk aliran udara, selain itu juga bisa meggunakan daun pintu/jendela berbentuk krepyak.

(47)

Arsitektur U npand Semarang

47

Untuk bahan bangunan di iklim tropis bukan hanya material-material konvensional saja yang bisa di gunakan, tapi material-material baru juga bisa dipakai seperti hal nya baja ringan,bata ringan, dsb juga bisa dipakai untuk menunjang terbangunnya bangunan dengan konsep arsitektur tropis.

4.4. Dampak Lingkungan Penerapan Arsitektur Tropis

Arsitektur Tropis adalah suatu konsep bangunan yang mengadaptasi kondisi iklim tropis. Letak geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa membuat Indonesia memiliki dua iklim, yakni kemarau dan penghujan. Pada musim kemarau suhu udara sangat tinggi dan sinar matahari memancar sangat panas. Dalam kondisi ikim yang panas inilah muncul ide untuk menyesuaikannya dengan arsitektur bangunan gedung maupun rumah yang dapat memberikan kenyamanan bagi penghuninya.

Karena konsepnya yang menyatu dengan alam, dan memanfaatkan energi alam, maka konsep ini sangat baik diterapkan di negara indonesia, dan akan menimbulkan

Gb. 4.3 Cont oh Jendela Krepyak

(48)

Arsitektur U npand Semarang

48

dampak yang baik bagi lingkungan di sekitar kita. Dampak Jangka Pendek (sekarang)

Dampak jangka pendek atau dampak yang langsung bisa di nikmati dengan penerapan konsep arsitektur tropis adalah :

 Terciptanya kenyamanan dalam hunian. Karena sirkulasi udara tercukupi, membuat hawa dalam ruangan menjadi nyaman

 Penghematan Energi, karena untuk penerangan dan penghawaan memanfaatkan sumber energi alam.

Dampak Jangka Panjang

Dampak yang akan di nikmati beberapa tahun kemudian, jika arsitektur tropis diterapkan adalah :

 Terjaga nya kelestarian alam, karena konsep arsitektur tropis menyatu dengan alam, bukan merusak alam

(49)

Arsitektur U npand Semarang

49

BAB 5

INOVASI BAHAN BANGUNAN

Dalam era globalisasi, dimana kemajuan teknologi sangat berkembang pesat, persaingan – persaingan semaikn ketat, membuat para produsen melakukan inovasi-inovasi baru di segala bidang usaha, termasuk pada jasa konstruksi yang juga terus mengikuti perkembangan zaman yang tidak bisa di hindari. Dizaman yang serba canggih sekarang ini mengharuskan bidang konstruksi mengikuti arus perubahan, karena terdorong oleh banyak faktor, seperti bertambaahnya jumlah penduduk, berkurangnya lahan, berkurangnya ketersediaan material konvensional, dan berubahnya gaya hidup manusia mempengaruhi sang arsitek dalam mendesain setiap bangunan, desain-desain dari bangunan modern semakin beragam, semaikin aneh, semakin gila, denagn bentuk yang semakin berinovasi dari desain-desain sang arsitek, sehingga menuntut inovasi-inovasi baru pula dari bahan bangunan itu sediri, untuk bisa menuruti desain yang semakin hari semakin beragam.

Oleh karenanya para produsen mulai berinovasi dengan produk-produk bahan bangunana, inovasi dari segi bentuk, harga, jenis bahaan, dan masih banyak lagi inovasi-inovasi baru.

5.1. Dinding

5.1.1. Rumah Botol

Inovasi untuk bahan dinding akhir-akhir ini semakin banyak selain bata ringan yang di singgung di atas, ada juga inovasi-inovasi gila dan keren karya salah satu arsitek Indonesia yang sekarang menjadi Walikota di Kota bandung yaitu Ridwan Kamil,

bertujuan untuk mendaur ulang botol-botol bekas yang sudah tak terpakai Ridwan kamil memakai botol-botol bekas dari minuman ber energy untuk dinding rumahnya.

(50)

Arsitektur U npand Semarang

50

selama 2 tahun! Ini menunjukkan komitmennya yang sangat tinggi terhadap konsep rancangan dan idenya untuk sekaligus mengurangi sampah di kotanya.

Ide menggunakan botol kaca berwarna coklat ini juga datang dari kebiasaannya memperhatikan para pekerjanya yang sering mengkonsumsi minuman tersebut. "Warna coklat kacanya juga selaras dengan warna kayu," demikian ujarnya seperti yang dikutip dari HomeDezign.com.

Selain memadupadankan rancangan rumah botolnya dengan kayu, Emil juga menggabungkan susunan botol dengan glass block di beberapa bagian. Guna

meminimalkan penggunaan cat di bagian luar bangunan, sang arsitek juga membiarkan beberapa bagian beton terekspos dan menampilkan warna natural betonnya. Aksentuasi kontras diperoleh dari penggunaan furnitur dan elemen interior lainnya di bagian dalam rumah.

Dengan idenya tersebut, Ridwan diganjar penghargaan Green Design Award dari Asia Building Construction Information (BCI) Asia. Dalam ajang penghargaan itu, rumah botol berhasil menyingkirkan rumah-rumah future art lainnya dari berbagai negara di Asia seperti Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan lainnya.

Kelebihan rumah botol itu tidak memerlukan cahaya lampu pada siang hari. Sumber cahaya cukup dari matahari yang menembus dinding-dinding botol. Malah pada siang hingga sore, Ridwan sering menikmati permainan cahaya matahari yang memantul pada botol-botol. Cahayanya berpendar, ada yang masuk botol, ada yang masuk ke celah-celah botol, dan ada yang terpantul.

(51)

Arsitektur U npand Semarang

51

Bentuk rumah rumah botol didesain memiliki dua sayap, yakni sayap depan dan belakang. Di bagian tengah rumah terdapat sebuah taman. Desain ini sengaja untuk bisa menangkap sinar matahari lebih banyak. Akibatnya, cahaya matahari bisa masuk dari tiga sisi rumah.

Bentuk bangunan yang memiliki dua sayap juga membuat udara mengalir bebas. Sehingga rumah tersebut lebih mengandalkan udara alami ketimbang alat pendingin. Udara panas di luar juga tidak membuat gerah di dalam. Radiasi panas terperangkap di dalam botol-botol bekas yang menjadi dinding rumah.

Gambar

Gambar 2.8. Potongan melintang pohon kayu
Gambar 2.9Arah longitudinal, radial, dan tangensial pada pohon kayu,

Referensi

Dokumen terkait

A 2013-2014-es tanévben a nyelvi-irodalmi komponens óra- számai az ukrajnai iskolákban az alábbi táblázatban összefoglal- taknak megfelelően alakultak (1. osz- tály) Magyar

Citra aras keabuan dapat diubah menjadi citra biner (hitam putih, black and white, BW) dengan terlebih dulu memilih suatu nilai aras keabuan T (dari citra asli) dan kemudian

3 Untuk mencangkok tanaman diperlukan alat dan bahan (1) satu bilah pisau, (2) tali plastik/tali bambu, (3) plastik transparan/sabut kelapa/ijuk, dan (4) tanah yang agak basah

Berdasarkan paparan diatas, gaya kelekatan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi anak melakukan perilaku seksual maka hal ini membuat peneliti tertarik

Hasil dari kajian ini menunjukkan pada simpulan, bahwa dalam perspekti ilmu qowaid as-shorf, konsep mutasi terdapat pada proses I’lal yang bisa dengan qolb (mengganti

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya ialah perbedaan variabel yang ingin diteliti, pada penelitian terdahulu variabel yang diteliti adalah penggunaan

Dengan an sele selesain sainya ya lap laporan oran Tug Tugas as Bes Besar ar ini ini tida tidak k terl terlepas dari epas dari bant bantuan uan banyak pihak yang

Untuk memberikan tambahan masukan bagi para peneliti lainnya mengenai peran dari capital budgeting dalam pengambilan keputusan berinvestasi serta sebagai bahan