• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL PEMETAAN PENDIDIKAN PENCEG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN HASIL PEMETAAN PENDIDIKAN PENCEG"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

HASIL PEMETAAN

PENDIDIKAN PENCEGAHAN TINDAK PIDANA

PERDAGANGAN ORANG (PTPPO)

DI JAKARTA UTARA TAHUN 2017

Yayasan Anak dan Perempuan Jl. Cemara Gg.2, Blok B No.22, Koja, Jakarta Utara 14220

(2)

Laporan Hasil Pemetaan i

KATA PENGANTAR

Yayasan Anak dan Perempuan didukung dana bantuan dari Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan pemetaan sosial di dua lokasi terpilih dalam upaya pemberantasan TPPO di Indonesia khususnya Kotamadya Jakarta Utara. Wilayah terpilih adalah Kelurahan Kalibaru dan Kelurahan Tugu Utara.

Pemetaan ini disajikan berdasarkan kebutuhan situasi serta data yang didapatkan melalui observasi langsung, study literatur dan diskusi serta wawancara dengan beberapa sumber informasi kunci. Isi dan hasil yang didapatkan disesuaikan dengan perkembangan lingkungan sehingga masukkan dan saran dari bebagai pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan laporan ini.

Kegiatan ini dapat terlaksana berkat dukungan serta partisipasi dari berbagai pihak, termasuk dari para pemangku kepentingan daerah, kecamatan, kelurahan, warga kelurahan Kalibaru dan Tugu Utara serta rekan kerja. Untuk itu, melalui kesempatan kami sampaikan banyak terima kasih atas setiap kontribusi yang telah diberikan.

Selanjutnya kami berharap bahwa hasil kerja ini dapat memberi manfaat untuk kepentingan khalayak banyak, terutama dalam rangka program pemberantasan perdagangan orang di Jakarta Utara maupun di wilayah lainnya di Indonesia.

Jakarta, Desember 2017

Tim Pemetaan

(3)

Laporan Hasil Pemetaan ii

DAFTAR SINGKATAN

AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome

BPS Biro Pusat Statistik

KAP Komisi Pemberantasan HIV AIDS

KDRT Kekerasan Dalam Rumah Tangga

KIE Komunikasi Informasi dan Edukasi

KK Kepala Keluarga

PAUD Pendidikan Anak Usia Dini

PSK Pekerja Seks Komersial

RPTRA Ruang Publik Terbuka Ramah Anak

RSPI Rumah Sakit Pusat Infeksi

RSUD Rumah Sakit Umum Daerah

Saljem Saluran Jembatan

TMII Taman Mini Indonesia Indah

TPPO Tindak Pidana Perdagangan Orang

TPPO Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang

TPT Tingkat Pengangguran Terbuka

UNDP United Nations Development Programme

UU Undang-Undang

VCT Voluntarily Counseling Test

WPSL Wanita Pekerja Seks Langsung

WPSTL Wanita Pekerja Seks Tidak Langsung

(4)

Laporan Hasil Pemetaan iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru di Jakarta Utara Tahun 2015

Tabel 2 Jumlah Wisatawan dan Hotel di Jakarta Tahun 2015

(5)

Laporan Hasil Pemetaan iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Peta Wilayah Jakarta Utara

Gambar 2 Nama-nama Kelurahan di Wilayah Jakarta Utara

Gambar 3 Jumlah Penduduk Jakarta Utara Menurut Jenis Kelamin Tahun 2015

Gambar 4 Pertumbuhan Penduduk di Jakarta Utara dari Tahun 2013 sampai Tahun 2015.

Gambar 5 Angka Partisipasi Sekolah di Jakarta Utara Tahun 2016 Menurut Jenis Kelamin.

Gambar 6 Nilai Index Pembangunan Manusia Jakarta Utara Tahun 2013-2016.

Gambar 7 Jumlah Penduduk Miskin dan Tidak Miskin di Jakarta Utara Tahun 2016

Gambar 8 Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun Lebih Buta Huruf di Jakarta Utara

Tahun 2015.

Gambar 9 Jumlah Pengangguran di Jakarta Utara Tahun 2015

Gambar 10 Jumlah Industri Di Jakarta Utara Menurut Kecamatan Tahun 2015

Gambar 11 Distribusi Hotspot WPSL di Jakarta Utara 2014 Gambar 12 Distribusi Hotspot WPSTL di Jakarta Utara 2014 Gambar 13 Angka Kriminalitas di Jakarta Utara Tahun 2013

Gambar 14 Pelabuhan Tanjung Priok

Gambar 15 Peta Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara

Gambar 16 Kegiatan FGD di Kelurahan Kalibaru

Gambar 17 Peta Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara

(6)

Laporan Hasil Pemetaan v

RINGKASAN EKSEKUTIF

DKI Jakarta merupakan salah satu lokasi dengan angka kejadian TPPO tertinggi di Indonesia. Menurut laporan International Organization for Migration (IOM) tahun 2014, tercatat sedikitnya 20% kasus perdagangan orang telah terjadi di propinsi ini. Wilayah Jakarta Utara diketahui sebagai salah satu wilayah yang cukup strategis untuk terjadinya TPPO. Faktor risiko tersebut diantaranya adalah adanya pelabuhan laut international serta berbatasan dengan bandar udara internasional, keberadaan kawasan industri berikat, hidupnya industri pariwisata, serta banyaknya hiburan malam.

Pemetaan sebagai kegiatan awal pelaksanaan kegiatan program pendidikan pencegahan telah dilakukan di Kelurahan Kalibaru dan Tugu Utara. Tujuannya adalah untuk mengetahui situasi kerawanan TPPO di Kelurahan Kalibaru dan Tugu Utara tahun 2017 serta potensi pencegahan TPPO di dua keluarahan tersebut.

Situasi kerawanan TPPO dua kelurahan tersebut diantaranya adalah banyaknya perempuan menjadi kepala keluarga, tingginya komposisi penduduk anak-anak dan perempuan, mobilitas penduduk yang tinggi, banyaknya warga yang tidak bisa baca tulis serta tidak tamat SD, banyaknya masyarakat yang hidup di bwah garis kemiskinan, banyaknya penggangguran dan tingginya angka kriminalitas dan banyaknya hotspot pelacuran.

Potensi pencegahan TPPO yang dapat dilakukan adalah adanya peran serta aktif para pemangku kepentingan di dua kelurahan terpilih, aktifnya berbagai kegiatan swadaya masyarakat, tersedianya fasilitas pendukung kegiatan yang memadai, adanya antusiasme masyarakat untuk memahami tentang TPPO serta menyebarluaskan informasi tersebut, dan lancarnya jalur komunikasi modern melalui telepon genggam maupun media berbasis sosial.

Rekomendasi untuk pendidikan penceghan TPPO diantaranya adalah, pemilihan format pelatihan melalui workshop, perlu bimbingan pembuatan perencanaan sosialisasi termasuk pemanfaatan fasilitas dan sumber daya yang tersedia, penyediaan media KIE, monitoring dan evaluasi serta pembuatan kebijakan lanjutan oleh para pemangku kepentingan terkait.

Kata Kunci:

(7)

Laporan Hasil Pemetaan vi

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Singkatan ii

Daftar Tabel iii

Daftar Gambar iv

Ringkasan Eksekutif v

Daftar Isi vi

BAB I. Latar Belakang

I.a. Tujuan 1

I.b. Metodologi 1

I.c. Waktu dan Lokasi 2

I.d. Ruang Lingkup 2

BAB II. Profil Kotamadya Jakarta Utara

II.a. Letak Geografis dan Batas Wilayah 3

II.b. Luas Wilayah, Jumlah Kecamatan, dan Jumlah Kelahiran 4

II.c. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk 5

II.d. Jumlah Sekolah, Anak Sekolah dan Guru 6

II.e. Hiburan dan Pariwisata 7

II.f. Index Pembangunan Manusia 8

II.g. Kondisi Kemiskinan 8

BAB III. Situasi PTPPO

III.a. Sejarah TPPO Jakarta 13

III.b. Jakarta Utara Gerbang Pelabuhan dan Perdagangan 13

III.c. Situasi Kerawanan TPPO Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilincing 14

III.d. Situasi Kerawanan TPPO Kelurahan Tugu Utara Kecamatan Koja 16

III.e. Potensi Pencegahan TPPO di Kelurahan Kalibaru dan Tugu Utara 17

BAB IV. Rekomendasi Pencegahan TPPO

IV.a. Workshop Pelatihan PTPPO 19

IV.b Perencanaan Sosialisasi PTPPO 19

IV.c. Media KIE PTPPO 20

IV. d. Monitoring dan Evaluasi PTPPO 20

IV.e. Kebijakan PTPPO di Kelurahan/Kecamatan/Kotamadya dan DKI Jakarta 20

(8)

BAB I. LATAR BELAKANG

Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO) di Kotamadya Jakarta Utara yaitu bertujuan untuk memetakan permasalahan TPPO dan potensi untuk melakukan PTPPO. Berdasarkan data International Organization for Migration (IOM) tahun 2014, propinsi DKI Jakarta merupakan salah satu lokasi dengan angka kejadian TPPO tertinggi di Indonesia, dimana tercatat sedikitnya 20% kasus perdagangan orang telah terjadi di wilayah ini.

Seperti diketahui Kotamadya Jakarta Utara adalah bagian wilayah administartif DKI Jakarta yang merupakan daerah pelabuhan penumpang nasional antar provinsi, pelabuhan Internasional untuk barang eksport import dan distribusi ke propinsi lainnya serta pusat nelayan antar daerah. Selain sebagai daerah perdagangan juga tumbuh daerah industri dengan adanya beberapa kawasan Industri. Kondisi inilah yang membuat Kotamadya Jakarta Utara tumbuh industri hiburan seperti halnya hotel, pub/bar/karoke termasuk menyediakan wanita hiburan termasuk usia anak.

Yayasan Anak dan Perempuan pada tahun 2015 melakukan pemetaan situasi populasi kunci di Jakarta Utara. Hasil temuannya diantaranya berhasil mengetahui jumlah PSK kelompok risiko tinggi di Kotamadya Jakarta Utara tahun 2015, dimana diperkirakan ada sebanyak 1.257 orang Wanita Pekerja Seks Langsung (WPSL) dan 2.327 orang Wanita Pekerja Seks Tidak Langsung (WPSTL). Wilayah konsentrasi hiburan berada di wilayah Kecamatan Cilincing, Kecamatan Koja, Kecamatan Kelapa Gading.

Berdasarkan hasil pertemuan dengan para pemangku kepentingan di Kotamadya Jakarta Utara pada 19 Oktober 2017 di disepakati daerah yang menjadi wilayah pemetaaan yaitu Kecamatan Koja berlokasi di Kelurahan Tugu Utara dan Kecamatan Cilincing berlokasi di Kelurahan Semper Barat.

I.a. Tujuan

Tujuan dilakukannya pemetaan pencegahan TPPO ini adalah:

1) Untuk mengetahui situasi kerawanan TPPO di Kelurahan Kalibaru dan Tugu Utara tahun 2017.

2) Untuk mengetahui potensi pencegahan TPPO di Kelurahan Kalibaru dan Tugu Utara tahun 2017.

I.b. Metodologi

Metode yang digunakan dalam pemetaan ini adalah :

(1) Observasi ke dua wilayah terpilih untuk mengamati secara langsung situasi dan kondisi Kelurahan Tugu Utara maupun Kelurahan Kalibaru terutama tata letak lokasi, aksesibilitas serta kondisi lingkungan.

(9)

Laporan Hasil Pemetaan 2 (3) Diskusi Kelompok Fokus atau Focus Group Discussion (FGD) dengan peserta pemerintah

RT/RW, toga, toma, dan Kader FGD dilakukan di Kecamatan Koja yaitu kelurahan Tugu Utara dan Kecamatan Cilincing yaitu kelurahan Kalibaru diorganisir dan difasilitasi oleh Yayasan Anak dan Perempuan.

I.c. Waktu dan Lokasi

Kegiatan pemetaan situasi kerentanan terhadap TPPO ini telah dimulai sejak pertengahan bulan Oktober 2017 dengan pemusatan kegiatan di Kelurahan Kalibaru dan Kelurahan Tugu Utara. Pemilihan dua lokasi ini didasarkan kepada hasil rekomendasi pertemuan awal dengan para pemangku kepentingan sebelumnya.

I.d. Ruang Lingkup

(10)

Laporan Hasil Pemetaan 3

BAB II. PROFIL KOTAMADYA JAKARTA UTARA

II.a. Letak Geografis dan Batas Wilayah.

Gambar 1. Peta Wilayah Jakarta Utara

Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum 2012

Jakarta Utara merupakan salah satu wilayah administratif Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta yang dipimpin oleh seorang walikota. Menurut tata letak garis peta bumi, Jakarta Utara berada pada titik 1060 ’ ” Bujur Ti ur dan 6 ’ ’’ Li ta g Selatan. Tinggi wilayah dimulai dari nol (0) sampai dengan 20 meter di atas permukaan laut.

Wilayah Jakarta Utara terdiri dari lautan dan daratan. Batas-batas wilayahnya terdiri dari: sebelah utara meliputi pantai Laut Jawa; sebelah timur berbatasan dengan Jakarta Timur dan Kabupaten Bekasi; sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Timur; sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tanggerang dan Jakarta Barat (Sudin Tata Ruang Kota Administrasi Jakarta Utara).

(11)

Laporan Hasil Pemetaan 4

II.b. Luas wilayah, Jumlah Kecamatan, dan Jumlah Kelurahan

Berdasarkan Data Statistik Jakarta Utara Dalam Angka 2004, mempunyai luas 139,56 km2. Jakarta Utara memiliki 6 kecamatan, yaitu; Kelapa Gading, Pademangan, Penjaringan, Tanjung Priok, Koja, dan Cilincing. Masing-masing kecamatan mempunyai jumlah kelurahan yang bervariasi dengan total keseluruhan sebanyak 31 kelurahan. Nama kelurahan masing-masing kecamatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Gambar 2. Nama-nama Kelurahan di Wilayah Jakarta Utara

Nama Kecamatan

(12)

Laporan Hasil Pemetaan 5

Sumber: BPS Jakarta Utara 2017

II.c. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk.

Jumlah penduduk di Jakarta Utara pada tahun 2015 berdsarkan hasil dari laporan BPS Jakarta

Utara tahun 2016 diketahui sebanyak

1.696.015 jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari 862.148 orang laki-laki dan 833.867 orang perempuan. Secara persentase seperti yang tampak pada Gambar 2 memperlihatkan bahwa Jumlah penduduk laki-laki diketahui sedikit lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan, yaitu masing-masing 51 dan 49 persen. Sedangkan secara ratio diketahui setiap perempuan berbanding dengan 1,03 orang

laki-laki. Artinya setiap 100 orang dipasangan antara laki-laki dan perempuan maka akan ada sebanyak tiga orang laki-laki yang tidak memiliki pasangan.

Pada tahun 2013 jumlah penduduk di Jakarta Utara ada dikisaran angka 1,6 juta dan 1,8 juta jiwa. Demikian halnya menurut laporan dua tahun berikutnya yaitu tahun 2014 hingga 2015. Selama kurun tiga tahun tersebut jumlah penduduk tidak mengalami perubahan melampaui kisaran angka di atas.

Gambar 3 dengan jelas memperlihatkan pola pertumbuhan penduduk di Jakarta Utara dari tahun 2013 hingga tahun 2015 membentuk pola garis mendatar. Pola ini diikuti oleh pengkategorian menurut kelompok jenis kelamin maupun menurut jumlah penduduk secara

keseluruhan. Pola ini menghasilkan hepotesis bahwa angka kelahiran, angka kematian dan jumlah perpindahan penduduk di Jakarta Utara selama tahun tersebut relatif sama.

Gambar 4. Pertumbuhan Penduduk di Jakarta

Utara dari Tahun 2013 sampai Tahun 2015.

Sumber: Diolah dari Laporan BPS Jakarta Utara 2016 Sumber: Laporan BPS Jakarta Utara 2016

Gambar 3. Jumlah Penduduk Jakarta Utara

(13)

Laporan Hasil Pemetaan 6

II.d. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru.

Jumlah sekolah di Jakarta Utara pada tahun 2016 mulai dari tingkatan TK/PAUD sampai dengan SMK/MAK mencapai 1.733 buah sekolah. Lembaga pendidikan prasekolah seperti TK dan PAUD tercatat ada sejumlah 854 buah, SD/MI terdapat 460 buah, SMP/MTs 234 sekolah, SMA/MA 107 sekolah dan 78 sekolah SMK.

Kelayakan dan ketersedian sarana pendidikan dapat diketahui melalui ratio murid guru dan murid kelas. Murid guru untuk mengetahui indikator ketersediaan tenaga pendidik terhadap jumlah murid yang dididik sedangkan murid kelas untuk melihat kepadatan kelas.

Angka partisipasi sekolah pada anak-anak usia sekolah dasar yaitu umur 7-12 tahun hampir mencapai 100 persen. Angka ini terus berada di atas 90 persen hingga anak usia 13-15 tahun sebelum menurun sangat tajam pada anak usia 16-18 tahun ke kisaran 70 persen saja dan hanya menyisakan sekitar 20 persen yang melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi yang berumur 19-24 tahun.

Menurut jenis kelamin, persentase anak-anak- usia 7-12 tahun dan 13-15 tahun yang bersekolah hanya memiliki sedikit perbedaan. Perbedaan cukup tampak jelas ketika memasuki kelompok usia 16-18 dimana anak laki-laki lebih banyak 8 persen yang bersekolah dibandingkan perempuan. Situasi ini berbanding terbalik ketika melihat kelompok usia 19-24 tahun dimana terdapat perbedaan sekitar 8 persen perempuan lebih banyak yang melanjutkan sekolah ke pendidikan tinggi dibandingkan dengan laki-laki.

Gambar 5. Angka Partisipasi Sekolah di Jakarta Utara Tahun 2016 Menurut Jenis Kelamin

Sumber: Diolah dari Laporan BPS Jakarta Utara 2016

Tabel 1. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru di Jakarta Utara Tahun 2016

(14)

Laporan Hasil Pemetaan 7

II.e. Hiburan dan Pariwisata

Jakarta Utara merupakan salah satu wilayah bagian dari Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Selain sebagai pusat pemerintahan dan pusat bisnis, Jakarta juga memiliki beberapa objek wisata unggulan sebagai hiburan dan pariwisata. Diketahui bahwa pada tahun 2015 Taman Impian Jaya Ancol merupakan objek wisata yang paling banyak dikunjungi. Selama tahun tersebut tercatat sedikitnya 16.661.517 wisatawan yang datang ke Ancol yang merupakan wilayah bagian Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.

Bandar udara dan pelabuhan adalah salah satu pintu masuk wisatawan dari luar negeri. Bandara Soekarno-Hatta menjadi pintu masuk wisatawan mancanegara terbanyak, yaitu sedikitnya 2.246.437 turis datang melalui bandara udara ini. Selain itu, Pelabuhan Tanjung Priok yang berada di tengah wilayah Jakarta Utara menjadi pintu masuk pendatang asing dengan jumlah 64.941 orang. Selain itu sejumlah kecil melalui bandara Halim Perdana Kusuma sebanyak 7.917 orang.

Fasilitas pendukung yang sangat penting objek pariwisata adalah akomodasi. Ada terdapat 440 buah hotel di DKI Jakarta pada tahun 2015 dengan jumlah kamar sebanyak 47.663 buah dengan kapasitas tempat tidur sejumlah 65.048.

Tabel 2. Jumlah Wisatawan dan Hotel di

Jakarta Tahun 2015

(15)

Laporan Hasil Pemetaan 8

II.f. Index Pembangunan Manusia

Index Pembangunan Manusia (IPM) digunakan secara luas sebagai alat ukur untuk mengetahui keberhasilan pembangunan di suatu wilayah. Pada tahun 2014 United Nations Development Programme (UNDP) merekomendasikan variabel keempat pengukuran, yaitu rata-rata lama sekolah untuk melengkapi tiga variable sebelumnya yaitu kesehatan, pendidikan dan daya beli masyarakat.

Pada tahun 2016 nilai IPM Jakarta Utara diketahui sebesar 78,78. Sedangkan pada tahun 2015 ada di 78,3 dan 77,29 pada tahun 2014. Hal ini menunjukkan bahwa nilai IPM

Jakarta Utara terus mengalami peningkatan setiap tahun.

Nilai IPM Jakarta Utara pada tahun 2016 berada cukup tinggi jika dibandingkan dengan nilai IPM Indonesia secara nasional sebesar 70,18 (Laporan BPS 2017). Akan tetapi untuk wilayah DKI Jakarta, wilayah Jakarta Utara berada di urutan terbawah di atas nilai IPM Kepulauan Seribu.

II.g. Kondisi Kemiskinan II.g. 1. Tingkat Kemiskinan

Tingkat kemiskinan suatu penduduk diukur berdasarkan garis kemiskinan yang dihitung dan ditetapkan oleh pemerintah secara nasional.

Komponen yang dihitung adalah jumlah

pengeluaran rata-rata perkapita perbulan.

Penentuan secara makro tersebut akan

mengklasifikasikan penduduk masuk kategori miskin atau tidak.

Pada tahun 2016 garis kemiskinan wilayah Jakarta Utara ditetapkan sebesar Rp.441,617,00. Pada tahun tersebut diketahui ada sebanyak 5,6 persen penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan sehingga masuk ke dalam kategori miskin. Dengan demikian dapat diketahui bahwa setiap 18 orang penduduk Jakarta Utara ada 1 orang yang miskin.

Gambar 6 Nilai Index Pembangunan Manusia

Jakarta Utara Tahun 2013 - 2016

Sumber: Laporan BPS Jakarta Utara 2016

Gambar 7. Jumlah Penduduk Miskin dan Tidak

Miskin di Jakarta Utara Tahun 2016

(16)

Laporan Hasil Pemetaan 9

II.g.2. Persentase Baca Tulis

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan program wajib belajar sembilan tahun dalam upayanya untuk memberantas buta aksara. Persentase penduduk usia di atas 10 tahun yang melek huruf di Jakarta Utara pada tahun 2015 terbilang cukup tinggi mencapai 99,63 persen. Namun masih sangat disayangkan pada era milenium sekarang ini dimana gencarnya program dorongan pendidikan masih terdapat 0,37 persen dari penduduk Jakarta Utara yang berumur di atas 10 tahun tidak bisa baca tulis.

Dari angka tersebut diketahui bahwa setiap 1.000 orang penduduk usia lebih dari 10 tahun di Jakarta Utara terdapat 37 orang yang masih belum bisa baca tulis.

II.g.3. Tingkat Pengangguran

Pengangguran akan menyebabkan

ketidakpastian jumlah pendapatan perkapita sehingga akan menyebabkan seseorang masuk ke dalam kategori di bawah garis kemiskinan.

Pada tahun 2015 diketahui tingkat partisipasi angkatan kerja di Jakarta yang bekerja sebanyak 93 persen sedangkan sisanya sebesar 7 persen dikategorikan ke dalam Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).

Sumber: diolah dari Jakarta Dalam Angka 2015

Gambar 8. Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun Lebih

Buta Huruf di Jakarta Utara Tahun 2015

Sumber: diolah dari Jakarta Dalam Angka 2015

Gambar 9. Jumlah Pengangguran di Jakarta Utara

(17)

Laporan Hasil Pemetaan 10

Kecamatan Penjaringan diketahui memiliki jumlah perusahaan terbanyak dibandingkan dengan lima wilayah lainnya yaitu 250 buah. Kemudian di Kecamatan Cilincing ada terdapat 85 perusahaan dan Tanjung Priok sebanyak 57 buah perusahaan. Jumlah perusahaan di tiga wilayah lainnya di Pademangan, Kelapa Gading dan Koja dengan jumlah masing-masing 30, 24 dan 18 buah perusahaan.

II.g.5. Pelacuran dan Penyakit Menular Seksual

Kemiskinan merupakan kondisi yang sering kali diposisikan sebagai akar masalah ketika seseorang terlibat dalam lingkaran pelacuran. Menurut Laporan dari KPA DKI Jakarta tahun 2015 diketahui sedikitnya terdapat 142 hotspot Wanita Pekerja Seks Langsung (WPSL) di Jakarta Utara dengan perkiraan populasi sebanyak 1.257 orang. Jenis-jenis hotspot WPSL di Jakarta Utara adalah wisma, Café dan Panti Pijat.

Sumber: diolah dari Jakarta Dalam Angka 2015

Gambar 10.Jumlah Industri di Jakarta Utara Menurut Kecamatan Tahun 2015

Gambar 11. Distribusi Hotspot WPSL Di Jakarta Utara 2014

(18)

Laporan Hasil Pemetaan 11

Laporan tersebut juga

mencatatkan ada sejumlah 113

hotspot Wanita Pekerja Seks Tidak

Langsung (WPSTL) dengan

perkiraan populasi mencapai ribuan orang yaitu sekitar 2.327 orang.

Jenis-jenis hotspot WPSTL adalah menjadikan Café, Panti Pijat dan Spa sebagai mayoritas markas

operasinya selain Karaoke,

Diskotik, Penginapan, Hotel dan Wisma.

Lokalisasi selalu dikaitkan dengan isu Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) terutama dengan

peningkatan jumlah kasus April hingga Juni 2016 oleh Ditjen P2P Kementerian Kesehatan RI diketahui ada sebanyak 273 kasus baru HIV positif di wilayah Jakarta Utara dari 9.802 orang yang melakukan pemeriksaan.

Adapun lokasi pelayanan konseling dan pemeriksaan sukarela atau Voluntarily Counseling Test (VCT) tersebut telah dilakukan di 10 lokasi, yang terdiri dari enam puskesmas kecamatan yaitu Puskesmas Pademangan, Puskesmas Cilincing, Puskesmas Koja, Puskesmas Kelapa Gading, Puskesmas Tanjung Priok dan Puskesmas Penjaringan. Pelayan VCT juga dilakukan di Klinik Keluarga yang berlokasi di Tanjung Priuk, RSPI Sulianti Suroro, RSUD Koja dan Kantor KPP Tanjung Priuk.

Sumber : diolah dari Laporan KPA DKI Jakarta 2015

Gambar 12. Distribusi Hotspot WPSTL Di Jakarta Utara 2014

Sumber : diolah dari Laporan Situasi HIV AIDS Kemenkes RI April-Juni 2016

(19)

Laporan Hasil Pemetaan 12

II.g.5. Jumlah Kriminalitas

Angka kemiskinan

diketahui sejalan dengan angka kriminalitas. Kondisi yang serba terbatas akan memicu seseorang untuk berupaya sekuat tenaga

demi melanjutnya

hidupnya walaupun

terkadang harus berbuat kriminal.

Menurut data dari Polres Jakarta Utara tahun 2013 sedikitnya telah tercatat sebanyak 2.377 jumlah kejadian kriminalitas di wilayah Jakarta Utara.

Menurut jenis kriminalitas yang dilaporkan, kasus penipuan, pencurian dan Narkotika merupakan kejadian terbanyak sepanjang tahun tersebut dengan jumlah kasus di atas 300 kejadian, yaitu masing secara berurutan 385, 384 dan 354 kasus.

Kriminalitas lainnya dengan jumlah mencapai ratusan seperti penggelapan, penganiayaan, UU Darurat, dan Pencurian Kendaraan Bermotor masing-masing 272, 211, 153 dan 131 kejadian. Kasus berikutnya tercatat dalam jumlah puluhan dan kurang dari itu adalah berupa kasus penodongan, pemalsuan, bunuh diri, pembunuhan, perampokan dan perkosaan.

Gambar 13 Angka Kriminalitas di Jakarta Utara Tahun 2013

(20)

Laporan Hasil Pemetaan 13

BAB III. SITUASI PTPPO

III.a. Sejarah TPPO Jakarta

Jakarta sebagai kota metropolitan merupakan pusat pemerintahan sekaligus pusat bisnis sehingga arus urbanisasi terus mengalir deras setiap saatnya. Tak sedikit kemudian ditemukan para pendatang tersebut terjerat ke dalam lingkaran perdagangan orang dan terjerumus ke dalam prostitusi, menjadi korban eksploitasi pekerjaan atau pengambilan organ tubuh. Sehingga kemudian Jakarta terkenal menjadi daerah tujuan prostitusi.

Wilayah Jakarta Utara menjadi salah satu daerah tujuan yang ramai diperbincangkan. Tempat prostitusi yang terkenal di Jakarta Utara adalah bernama Keramat Tunggak. Lokalisasi ini berada di daerah Keramat Raya, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja. Tempat prostitusi ini menyediakan sekitar 2.000 WPS dibawah kontrol 258 mucikari. Namun pada tahun 1999, Gubernur aktif DKI Jakarta saat itu menutup salah satu lokalisasi terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Ditutupnya lokasi Keramat Tunggak tidak secara otomatis menghentikan pelacuran. Menurut Laporan KPA DKI Jakarta tahun 2015 terkait dengan tempat prostitusi di Jakarta Utara, sedikitnya tercatat ada 142 hotspot Wanita Pekerja Seks Langsung (WPSL) dengan perkiraan populasi sebanyak 1.257 orang. Sedangkan tempat lainnya diketahui ada 113 hotspot Wanita Pekerja Seks Tidak Langsung (WPSTL) dengan perkiraan populasi mencapai ribuan orang yaitu sekitar 2.327 orang. Jenis-jenis hotspot WPSL adalah wisma, Café dan Panti Pijat. Sedangkan Jenis-jenis hotspot WPSTL adalah menjadikan Café, Panti Pijat dan Spa sebagai mayoritas markas operasinya selain Karaoke, Diskotik, Penginapan, Hotel dan Wisma. Sebaran lokasinya menurut pendataan yang dilakukan oleh Yayasan Anak dan Perempuan tahun 2015 ada di daerah Cilincing (Saljem) Rawa Malang, Cilincing (Koljem) dan Cilincing Raya.

III.b. Jakarta Utara Gerbang Pelabuhan dan Perdagangan

Pelabuhan laut di Jakarta berada di Jakarta Utara bernama Pelabuhan Tanjung Priok, yang beralamat di Jl. Raya Pelabuhan no.9 Kecamatan

Tanjung Priok. Pelabuhan ini

merupakan yang terbesar dan

tersibuk di Indonesia.

Fungsi utamanya adalah sebagai pintu gerbang arus utama keluar masuk barang tujuan domestik maupun

Gambar 14 Pelabuhan Tanjung Priok

(21)

Laporan Hasil Pemetaan 14 international. Menurut informasi yang tertulis di http://www.priokport.co.id, Diketahui sedikitnya 81 jenis fasilitas yang dimiliki pelabuhan ini dengan panjang alur 12.830 meter. Selama periode tahun 2016 terdapat 1.653.870 arus container untuk tujuan pelayaran domestik dan 822.395 buah container untuk tujuan internasional.

Selain itu Pelabuhan Tanjung Priok juga digunakan sebagai terminal penumpang orang menuju wilayah DKI Jakarta beserta kota-kota penyanggah sekitarnya seperti Bekasi, Bogor, Depok dan Tangerang. Pada tahun 2015 saja, menurut laporan BPS Jakarta Utara tercatat ada sebanyak 64.941 wisatawan manca negara yang masuk ke Jakarta melalui Tanjung Priok.

III.c. Situasi Kerawanan TPPO Kelurahan Kalibaru-Kecamatan Cilincing.

Kelurahan Kalibaru berbatasan dengan Jl. Baru dan Jl. Rekreasi Kelurahan Cilincing sedangkan sebelah Barat berbatasan dengan jembatan Kali Kresek, Kelurahan Koja Kecamatan Koja.

Menurut Laporan Bulan Oktober 2017, Kelurahan Kalibaru mempunyai jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 18.781 KK yang terdiri dari 15.761 KK Laki-laki dan 1.020 KK Perempuan. Banyaknya jumlah perempuan yang secara administrasi menjadi kepala keluarga disebabkan oleh salah satu hal berikut ini; status sebagai janda, perorangan yang tinggal sendiri dan tidak memiliki keluarga, status perkawinan yang tidak diakui pemerintah, suami yang bekerja di luar negeri dan menetap di sana dalam waktu yang relatif lama.

Jumlah penduduk secara keseluruhan diketahui tercatat sebanyak 84.451 orang dengan komposisi penduduk laki-laki 43.254 orang dan penduduk perempuan 41.197 orang. Menurut kelompok umur; terdapat 4.251 anak laki-laki dan 3.871 anak perempuan, kemudian 4.381 remaja awal laki-laki dan 4.376 remaja awal perempuan, serta 4.359 remaja laki-laki dan 3.863 remaja perempuan. Mereka ini adalah kelompok yang sangat rawan dengan kerjadian TPPO.

Mobilitas penduduk di Kelurahan Kalibaru sepanjang tahun 2017 sejak bulan Januari hingga Oktober, secara jumlah cukup banyak. Diketahui sedikitnya 857 orang laki-laki dan 814 orang perempuan yang pindah. Sedangkan penduduk yang baru datang sebanyak 1.100 orang laki-laki dan

Sumber: dari google maps

(22)

Laporan Hasil Pemetaan 15 1.204 orang perempuan. Banyaknya pendatang tersebut menguntungkan bagi pemilik kos dan kontrakan dan juga akan menambah banyak permasalahan yang ada, mengingat identitas mereka yang tidak dapat dikontrol secara tertib.

Data penduduk menurut jenjang pendidikan di Kelurahan Kalibaru diketahui sejumlah 9.355 orang tidak sekolah, 5.582 orang tidak tamat sekolah dasar, 5.349 orang tamat SD, 3174 orang tamat SLTP, 15.554 orang tamat SLTA dan 16.756 orang tamat perguruan tinggi. Banyaknya jumlah penduduk yang tidak bersekolah dan tidak tamat sekolah dasar perlu mendapatkan perhatian khusus mengingat besarnya risiko dan bahaya sosial bagi mereka, tidak hanya TPPO saja.

Faktor kemiskinan masih menjadi permasalahan di seluruh pelosok negeri, tak terkecuali di Kelurahan Kalibaru. Menurut laporan terakhir pada bulan Oktober 2017 tercatat sedikitnya 5.459 penduduk yang masuk ke dalam kategori miskin. Selain itu, diketahui pula ada 7.551 orang yang tidak bekerja atau pengangguran. Pengangguran dan kemiskinan adalah salah satu faktor pencetus yang dijadikan alasan berbagai tindak kejahatan dan kriminalitas.

Tempat hiburan adalah salah satu bagian yang menggerakkan roda ekonomi. Tapi tidak sedikit tempat hiburan berubah fungsi menjadi tempat pelacuran. Menurut hasil pendataan hotspot yang dilakukan oleh Yayasan Anak dan Perempuan tahun 2016 berhasil didapatkan 30 nama tempat hiburan di Kecamatan Cilincing yang diduga sebagai lokasi transaksi sesual. Tempat hiburan tersebut berupa kafe, panti pijat dan warung kopi. Sebaran lokasi tersebut ada di daerah Cilincing (Saljem) Rawa Malang sebanyak 15 tempat, Cilincing (Koljem) sebanyak 7 tempat dan Cilincing Raya terdapat 8 titik.

tingkat pengetahuan para peserta tentang TPPO masih sangat rendah. Para peserta diskusi menyatakan minat dan ketertarikannya untuk mengetahui TPPO lebih lanjut dan menyebarkannya kepada masyarakat luas.

Gambar 16. Kegiatan FGD di Kelurahan Kalibaru

(23)

Laporan Hasil Pemetaan 16

III.d. Situasi Kerawanan TPPO Kelurahan Tugu Utara-Kecamatan Koja.

Kelurahan Tugu Utara Wilayah tersebut secara garis

besar digunakan untuk

perumahan atau pemukiman penduduk yaitu seluas 160,859 hektar.

Secara geografis, Kelurahan Tugu Utara berbatasan dengan Jl. Waru, Jl. Johar, Jl. Mundu dan Jl. Mawar di bagian Utara. Sebelah Selatan Tugu Utara berbatasan dengan Jl. Plumpang Semper, sebelah Timur berbatasan denga Selokan Tugu/Saluran air Kp. Beting, dan sebelah Barat berbatasan dengan Jl. Kali Bendungan Melayu.

Jumlah penduduk menurut laporan bulanan Oktober 2017 sebanyak 81.148 orang dengan komposisi secara jenis kelamin dengan jumlah yang hampir sama, yaitu 40.990 orang laki-laki dan 40.158 orang perempuan. Menurut kerentanan kelompok umur, diketahui sejumlah 3.802 anak laki-laki umur 5-9 tahun dan 3.804 anak perempuan untuk umur yang sama. Selanjutnya anak remaja awal sebanyak 3.541 orang laki-laki dan 3.485 orang perempuan. Untuk kelompok anak usia 15-19 tahun tercatat sebanyak 3.910 orang laki-laki dan 3.527 orang perempuan.

Jumlah penduduk di Kelurahan mengalami fluktuasi setiap bulan hal ini antara lain dipengaruhi oleh mobilitas penduduk karena lahir, mati, pindah dan datang. Sebagaimana kita ketahui bahwa perpindahan penduduk merupakan dinamika yang tidak bisa dihentikan melainkan dilakukan secara tertib administrasi untuk mencegah permasalahan yang mungkin ditimbulkan di kemudian hari, terutama untuk penduduk yang pindah maupun yang datang. Jumlah penduduk pendatang baru di Kelurahan Tugu Utara yang dilaporkan sampai bulan Oktober 2017 ada sebanyak 928 orang perempuan dan 1,007 orang laki-laki. Sedangkan penduduk yang pindah tercatat sebanyak 992 orang lak-laki dan 993 orang perempuan.

Sejalan dengan data kependudukan di Kelurahan Kalibaru menurut jumlah kepala keluarga, di Kelurahan Tugu Utara juga cukup banyak ditemui perempuan yang menjadi kepala keluarga. Dari laporan yang didapat, diketahui ada 3.088 rumah tangga yang dikepalai oleh seorang perempuan. Kondisi ini tentunya harus disikapi secara bijak sesuai dengan latar belakang yang mereka miliki.

Informasi tentang sarana dan prasarana hiburan pariwisata di Kecamatan Koja yang diduga keras dijadikan sebagai tempat prostitusi berdasarkan hasil pemetaan Yayasan Anak dan Perempuan

Sumber: dari google maps

(24)

Laporan Hasil Pemetaan 17 tahun 2016 ada sebanyak 42 lokasi. Jumlah terbanyak ditemukan di wilayah Lagoa yaitu 35 lokasi, kemudian ada 5 lokasi di Rawa Badak Selatan serta 4 lokasi di Rawa Badak Utara. Walaupun tidak ada temuan data khusu di wilayah Tugu Utara, akan tetapi lokasi-lokasi tersebut masih dalam batas jarak yang mudah dijangkau.

masih sangat terbatas terkait dengan hal tersebut. Kemudian contoh permasalahan yang disajikan juga masih tumpang tindih dengan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) atau pun pekerja migran yang bermasalah.

III.e. Potensi Pencegahan TPPO di Kelurahan Kalibaru dan Kelurahan Tugu Utara.

Berdasarkan situasi yang digambarkan sebelumnya dan menimbang sumber-sumber yang tersedia di dua kelurahan terpilih, yaitu Kelurahan Kalibaru maupun Kelurahan Tugu Utara sehingga dapat diketahui beberapa potensi pelaksanaan program pendidikan pencegahan TPPO. Hal tersebut terkait dengan partisipasi para pemangku kepentingan, minat dan kemampuan sumber daya masyarakat, serta fasilitas pendukung.

Setelah didapatkan rekomendasi dan kesepakatan pada pertemuan awal dengan berbagai pemangku kepentingan, Yayasan Anak dan Perempuan yang berperan sebagai fasilitator program pendidikan pencegahan TPPO di Jakarta segera melakukan koordinasi dengan Kecamatan Cilincing dan Kecamatan Koja. Dalam perjalanannya terdapat revisi lokasi untuk Kecamatan Cilincing yaitu dari Kelurahan Semper Barat ke Kelurahan Kalibaru. Sedangkan Kelurahan Tugu Utara untuk Kecamatan Koja tidak mengalami perubahan. Selanjutnya koordinasi berjalan lancar, lampu hijau serta dukungan didapatkan dari para pemangku kepentingan dari masing-masing kelurahan dan kecamatan untuk keberlangsungan program ini.

Dari hasil pertemuan dengan beberapa petugas kelurahan, diketahui bahwa kegiatan swadaya kemasyarakatan di masing-masing kelurahan berjalan dengan aktif. Diantaranya adalah seperti pelayanan kesehatan masyarakat berupa posyandu dan Keluarga Berencana (KB), pemberdayaan

Gambar 18. Kegiatan FGD di Kelurahan Tugu Utara

(25)

Laporan Hasil Pemetaan 18 perempuan dan anak melalui PAUD, pelayanan bidang agama, pelayanan kebudayaan serta pelayanan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan-kegiatan tersebut dijalankan oleh kader-kader yang telah terlatih dan berpengalaman. Hal ini merupakan peluang sumber daya sekaligus wadah yang dapat diintegrasikan dengan program pendidikan pencegahan TPPO di kemudian hari.

Untuk keberlangsungan suatu program didiperlukan fasilitas pendukung yang memadai. Sejalan dengan itu, wadah kegiatan sosial masyarakat yang sudah berjalan bisa dijadikan fasilitas pilihan. Masing-masing kelurahan mempunyai beberapa posyandu, tempat ibadah, sarana pendidikan dan olah raga serta Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA). Khusus untuk RPTRA, fasilitas ini belum ditemukan di Kelurahan Kalibaru.

Terkait minat dan keinginan masyarakat umum dalam upaya program pendidikan pencegahan TPPO di Jakarta Utara cukup antusias. Hal ini dapat diproyeksikan dari hasil kegiatan diskusi kelompok dengan sejumlah perwakilan warga dari Kelurahan Kalibaru maupun Kelurahan Tugu Utara. Ketertarikan tersebut didasari rasa ingin tahu lebih banyak dengan isu yang baru mereka ketahui serta ingin menyampaikan pengetahuan tersebut kepada masyarakat luas tentang hal dia peroleh.

(26)

Laporan Hasil Pemetaan 19

BAB. IV. REKOMENDASI PENCEGAHAN TPPO

Berdasarkan hasil uraian situasi kerawanan dan potensi pencegahan TPPO di Kelurahan Kalibaru danTugu Utara dapat dibuat beberapa saran pendidikan pencegahan TPPO di Jakarta Utara. Rekomendasi tersebut melingkupi workshop untuk pelatihan kader, perencanaan sosialisasi di masyarakat umum, pemilihan media KIE, monitoring dan evaluasi PTPPO serta kebijakan di tingkatan administratif pemerintahan.

IV.a. Workshop Pelatihan PTPPO

Workshop pelatihan merupakan pilihan format pendidikan yang cukup baik untuk meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan peserta tentang TPPO. Dari sudut narasumber, tugas mereka adalah memberikan pengajaran dan pelatihan sehingga tujuannya adalah peserta mendapatkan ilmu pengetahuan yang memadai secara teori serta terampil dengan penerapan praktik. Metode pembelajaran dan praktik dapat dilakukan dalam bentuk kelompok maupun perorangan.

IV.b. Perencanaan Sosialisasi PTPPO

Mengingat isu TPPO adalah hal baru sehingga disarankan perencanaan kegiatan sosialisai dilakuan dalam bentuk berkelompok. Tujuannya supaya para kader mempunyai kesempatan mengasah pengetahuan mereka lebih baik lagi dengan cara melihat anggota kelompoknya. Manfaat lainnya adalah masing-masing anggota kelompok dapat saling melengkapi hal-hal yang ditemukan di lapangan.

Selain pembentukan kelompok, para peserta pelatihan dibimbing tahap demi tahap dalam membuat perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, seperti pemilihan tema, alokasi waktu dan tempat, penentuan audiens, jumlah audiens, alat bantu peraga, pelaksana, dan lain-lain. Tak kalah penting juga diberikan bimbingan dalam pembentukan organisasi beserta dengan pembagian fungsi dan tugasnya masing-masing.

(27)

Laporan Hasil Pemetaan 20

IV.c. Media KIE PTPPO

Pelaksanaan kegiatan pendidikan masyarakat membutuhkan alat bantu atau peraga yang telah terbukti bermanfaat dalam meningkatkan perhatian dan pemahaman audiensnya. Media Komunikasi Informasi dan Edukasi yang perlu disiapkan diantaranya adalah:

1) Leaflet yang dapat dibagikan dan dibawa pulang oleh peserta. 2) Banner sebagai media pelengkap selama kegiatan sosialisasi.

3) Facebook, berupa fanspage yang dapat menjangkau audiens terpilih dengan jumlah yang lebih banyak melalui iklan berbayar online. Materi iklan yang paling banyak diminati adalah narasi dalam bentuk audio-visual yang membentuk cerita, misalnya film pendek. Tayangan seperti ini akan lebih cepat dipahami dibandingkan dengan tulisan.

IV.d. Monitoring dan evaluasi PTPPO

Monitoring setidaknya harus dilakukan pada tiap tahapan kegiatan yang idealnya kegiatan ini harus dilakukan sejak awal hingga akhir program. Tujuannya adalah untuk memastikan pelaksanaan kegiatan berada pada jalur yang ditetapkan.

Setelah setiap tahap kegiatan selesai dilaksanakan, maka perlu dilakukan evaluasi program secara menyeluruh dengan mengundang semua elemen terkait dengan kegiatan. Hasil evaluasi dapat dijadikan acuan pembelajaran serta perbaikan setiap komponen yang diperlukan.

IV.e. Kebijakan PTPPO di Kelurahan/Kecamatan/Kodya Jakut/Provinsi DKI Jakarta.

(28)

Laporan Hasil Pemetaan 21

DAFTAR REFERENSI

Badan Pusat Statistik DKI Jakarta. Jakarta Dalam Angka 2016. Jakarta: BPS Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2016

__________.Statistik Daerah Propinsi DKI Jakarta 2015. Jakarta: BPS Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2015.

Badan Pusat Statistik Jakarta Utara. Kecamatan Cilincing Dalam Angka 2017. Jakarta: Badan Pusat Statistik Kota Administrasi Jakarta Utara. 2017.

__________. Kecamatan Koja Dalam Angka 2017. Jakarta: Badan Pusat Statistik Kota Administrasi Jakarta Utara. 2017.

iDNEWS, 2017. Pelabuhan Tanjung Priok Tingkatkan Layanan. Tersedia pada

https://idnews.co.id/pelabuhan-tanjung-priok-tingkatkan-layanan/

Kelurahan Kalibaru. Laporan Bulan Oktober 2017. Jakarta: Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilincing Kota Administrasi Jakarta Utara. 2017.

Kelurahan Tugu Utara. Laporan Bulan Oktober 2017. Jakarta: Kelurahan Tugu Utara Kecamatan Koja Kota Administrasi Jakarta Utara. 2017.

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Peta Infrastruktur Kota Jakarta Utara Tahun 2012. Tersedia pada http://loketpeta.pu.go.id/peta-infrastruktur-kota-jakarta-utara-2012

Komisi Penanggulangan AIDS Propinsi DKI Jakarta. Laporan Hasil Pemetaan Populasi Kunci Propinsi DKI Jakarta. Jakarta: KPAD Propinsi Jakarta. 2014.

Pelabuhan Tanjung Priok, 2017. Fasilitas Penunjang Pelabuhan dan Peralatan Pelabuhan. Tersedia pada http://www.priokport.co.id/index.php/facilities/equipment

Pusat Pelayanan Statistik DKI Jakarta. Jakarta Dalam Angka. Tersedia pada

Gambar

Gambar 1. Peta Wilayah Jakarta Utara
Gambar 2. Nama-nama Kelurahan di Wilayah Jakarta Utara
Gambar 3 dengan jelas memperlihatkan pola
Tabel 1. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru di Jakarta Utara Tahun 2016
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bijih yang akan diekspor langsung diangkut ke pelabuhan, sedangkan untuk keperluan pabrik Ferro Nikel langsung dibawa ke tempat penimbunan pabrik.. Penimbunan

Data multivariat, dari ketiga faktor (Stres, hiperglikemi, lama menderita diabetes) yang paling berpengaruh terhadap nyeri neuropati diabetik adalah faktor stress dengan nilai p-

Meskipun masih terlalu dini untuk dapat mengevaluasi dampak kenaikan harga bensin dan solar yang terjadi pada bulan Juni 2013, Bank Indonesia menyatakan bahwa dampak inflasi

14 Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa

Melihat peluang berkembangnya bahasa Massenrempulu dan belum adanya penelitian stemming pada bahasa Massenrempulu serta upaya untuk membantu pemahaman bahasa

Manakah yang mempunyai kontribusi paling dominan antara manajerial kepala sekolah, media pembelajaran, dan pendidikan guru terhadap prestasi sekolah SD Negeri

(1) Bantuan kerusakan bangunan akibat bencana sebagaimana di.maksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf c diberikan untuk rnemperbaiki bangunan yang. mengalarni kerusakan

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli