• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mutually Alternative Project untuk Mtiga (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Mutually Alternative Project untuk Mtiga (1)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Mutually Alternative Project untuk Mtigasi Bencana Gempa Bumi di Dusun Puton, Kecamatan Jetis, Bantul, Yogyakarta

Dheka Shara Pratiwi, Carolina Aprilia .H, Shander Zulfikar Poliyama

Manajemen Rekayasa Kegempaan, Magister Teknik Sipil, Universitas Islam Indonesia

ABSTRAK

Gempa bumi pernah mengguncang bagian tengah wilayah indonesia, pada tanggal 27 Mei 2006. Berpusat di Samudra Hindia pada jarak sekitar 33 kilometer di selatan kabupaten bantul, gempa ini mencapai kekuatan 5.9 Skala Richter dan berlangsung selama 52 detik. Berdasarkan Laporan Penanganan Bencana Alam Gempa Bumi Kabupaten Bantul 2006 Kecamatan Jetis adalah daerah yang paling terdampak di Bantul akibat gempa bumi 2006 silam, daerah tersebut memiliki kerusakan terparah dan korban jiwa paling banyak. Mengingat terbatasnya bahan baku, dana, waktu, dan tenaga dalam mitigasi bencana, mendorong Pemerintah untuk mengadakan pemilihan terhadap alternative mitigasi yang paling efektif dan akan memberikan keuntungan yang lebih terhadap masyarakat, pemerintah, dan organisasi-organisasi terkait, serta dapat meminimalisir resiko bencana gempa bumi. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang di fokuskan di Kecamatan Jetis khusunya Dusun Puton, Trimulyo, Bantul, Yogyakarta. Dimana terdapat beberapa alternatif mitigasi yang akan di analisis dan dipilih satu yang paling efektif untuk daerah tersebut apabila terjadi gempa. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode Mutually Exclusive Alternative. Didapatkan dari 3 (tiga) pilihan alternatif dalam usaha mitigasi bencana gempa bumi, yaitu Proyek (A)Perkuatan Rumah Tahan Gempa, BCR = 2,60 (Cost effective), Proyek (B)Relokasi Rumah Warga, BCR = 0,22 (Cost Not effective), dan Proyek (C)Pembangunan Sekolah Cerdas Bencana dan Pengadaan Alat Komunikasi, BCR = 1,22 (Cost effective). Kemudian hasil perhitungan Mutually Exclusive Alternative proyek A terhadap proyek C sebesar 3,07 > 1. Kesimpulannya Proyek A atau Proyek Perkuatan Rumah Tahan Gempa dipilih sebagai proyek yang akan dilaksanakan pemerintah dalam usaha mitigasi bencana gempa di Dusun Puton.

(2)

1. PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara yang kaya akan potensi sumber daya alamnya berdasarkan letak geografis dan geologisnya, namun hal ini juga menyebabkan Indonesia menjadi daerah potensi bencana, terutama bencana gempa bumi. Gempa bumi pernah mengguncang bagian tengah wilayah indonesia, pada tanggal 27 Mei 2006. Berpusat di Samudra Hindia pada jarak sekitar 33 kilometer di selatan kabupaten bantul, gempa ini mencapai kekuatan 5.9 Skala Richter dan berlangsung selama 52 detik. Gempa tersebut berasal dari kedalaman yang relatif dangkal, yang menyebabkan guncangan di permukaan lebih besar dibandingkan gempa yang terjadi pada lapisan yang lebih dalam walaupun dengan kekuatan gempa yang sama. Sehingga terjadi kehancuran besar, khususnya di kabupaten Bantul di Provinsi Yogyakarta dan Klaten di Provinsi Jawa Tengah (world bank, 2006).

Perlu kiranya pemerintah memperbanyak sosialisasi tentang pengurangan resiko bencana atau mitigasi bencana gempa bumi. Proses mitigasi adalah beberapa tindakan yang seharusnya diambil sebelum terjadinya suatu bencana yang mana hal itu terkait dengan tindakan secara struktural dan non sturltural serta dalam rangka pengurangan resiko bencana yang terintegrasi dengan menggunakan system pengembangan yang berkelanjutan/sustainable development.

Mengingat terbatasnya bahan baku, dana, waktu, dan tenaga dalam mitigasi bencana, mendorong Pemerintah untuk mengadakan pemilihan terhadap alternative mitigasi yang paling efektif dan akan memberikan keuntungan yang lebih terhadap masyarakat, pemerintah, dan organisasi-organisasi terkait, serta dapat meminimalisir resiko bencana gempa bumi. Ditinjau dari hasil kriteria investasi salah satunya dilakukan dengan cara Mutually exclusive alternative project.

Kriteria investasi ini digunakan untuk memilih project mitigasi yang saling meniadakan karena keterbatasan dana investasi. Secara definisi dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana terdapat beberapa proyek mitigasi yang tidak dapat dilaksanakan secara bersamaan. Berdasarkan Laporan Penanganan Bencana Alam Gempa Bumi Kabupaten Bantul 2006 Kecamatan Jetis adalah daerah yang paling terdampak di Bantul akibat gempa bumi 2006 silam, daerah tersebut memiliki kerusakan terparah dan korban jiwa paling banyak. Oleh karena itu dalam studi ini difokuskan di Kecamatan Jetis khusunya Dusun Puton, Trimulyo, Bantul, Yogyakarta. Dimana terdapat beberapa alternatif mitigasi yang akan di analisis dan dipilih satu yang paling efektif untuk daerah tersebut apabila terjadi gempa.

2. METODE PENELITIAN

(3)

memberikan benefit yang terbesar sesuai dengan kemampuan para investor apabila terjadi gempa bumi didaerah tersebut. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer yang kemudian didukung oleh data sekunder. Data primer berupa wawancara dengan warga setempat terkait tentang kejadian gempa silam dan pasca gempa tahun 2006. Data sekunder digunakan untuk mengetahui gambaran umum wilayah, potensi resiko di daerah yang ditinjau, harga satuan, dan dana bantuan, yang dimana data-data tersebut didapatkan dari web BNPB, laporan Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Yogyakarta di Desa Puton, jurnal-jurnal terkait, media masa, dan website harga material, rumah, tanah dan alat berat.

Formulasi yang biasa digunakan untuk analisis kriteria investasi dengan metode Mutually exclusive alternative project adalah sebagai berikut:

a. Benefit Cost Ratio (BCR)

Benefit Cost Ratio (BCR) adalah perbandingan antara present value manfaat dengan present value biaya. Dengan demikian benefit cost ratio menunjukkan manfaat yang diperoleh setiap penambahan satu rupiah pengeluaran. BCR akan menggambarkan keuntungan dan layak dilaksanakan jika mempunyai BCR > 1. Apabila BCR = 1, maka usaha tersebut tidak untung dan tidak rugi, sehingga terserah kepada penilai pengambil keputusan dilaksanakan atau tidak. Apabila BCR < 1 maka usaha tersebut merugikan sehingga lebih baik tidak dilaksanakan (Gittinger, 1986).

B/C ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding hasil (output) yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan sebagai C (cost). Output yang dihasilkan dinotasikan sebagai B (benefit). Jika nilai B/C = 1 maka B < C, yang artinya output yang dihasilkan lebih kecil dari pada biaya yang dikeluarkan. Begitu juga sebaliknya. Keputusan menerima atau menolak proposal investasi dapat dilakukan dengan melhat nilai B/C (Rahardja dan Manurung, 2008)

b. Mutually Alternative Exclusive

(4)

Tujuan yang ingin dicapai dalam metode ini adalah mencari salah satu alternatif yang memberikan benefit yang terbesar sesuai dengan kemampuan para investor. Apabila hasil kriteria investasi tidak konsisten di antara kegiatan usaha/proyek, maka perlu dipertimbangkan beberapa faktor, antara lain jumlah investasi yang diperlukan, waktu pengembalian investasi, serta jangka waktu pembangunan proyek, maka digunakan metode Mutually Exclusive Alternative Project.

3. GAMBARAN UMUM WILAYAH

Lokasi studi ini di Dusun Puton, Trimulyo, Kecamatan Jetis, Bantul, Yogyakarta. Dusun Puton merupakan salah satu dari 12 dukuh yang berada di wilayah Desa Trimulyo Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yoyakarta. Puton memiliki posisi yang strategis diantara jalan Imogiri Timur km 13 yang merupakan salah satu jalan utama di wilayah Kabupaten Bantul. Puton dilalui sungai Opak yang merupakan salah satu sungai yang mempunyai manfaat besar bagi pertanian dan pengidupan di wilayah Bantul.

(5)

Dusun Puton merupakan satu dari 13 dukuh yang berada di Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun batas wilayah Dusun Puton secara administratif adalah sebagai berikut:

a. Batas utara : Jalan Kabupaten (Jetis- Imogiri Bantul) b. Batas timur : Dukuh Karang Semut

c. Batas selatan : Dukuh Kiaran d. Batas barat : Dukuh Denokan

Dusun Puton memiliki luas wilayah 70 ha, yang terdiri dari luas tegalan dan pekarangan 47 ha dan luas sawah 23 ha. Disamping itu Dusun Puton dilalui sungai Opak yang merupakan salah satu sungai yang mempunyai manfaat besar bagi pertanian dan penghidupan di wilayah Bantul. Kondisi jalan utama sudah diaspal dan merupakan jalan raya yang cukup ramai.

Keadaan pemerintahan di Dusun Puton dipimpin oleh Dukuh. Padukuhan Puton terdiri dari 2 dusun yaitu Dusun Puton dan Dusun Kowang. Dusun Puton terdiri dari 9 RT. RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, RT 05 dan RT 06. Sedang Dusun Kowang terdiri dari RT 07, RT 08 dan RT 09.

Tabel 1 Data Demografi dan Kondisi Sosial Ekonomi Pedukuhan Puton

(6)

-Mata Pencarian Petani, Tukang batu, Buruh,

Pengrajin kayu/batu, lukis, tas/kerajinan perca, batik, barang-barang kerajinan sampah,

Pemandu wisata, travel/rental mobil

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam studi ini terdapat 3 alternatif project mitigasi bencana gempa bumi di Dusun Puton, Trimulyo, Kecamatan Jetis Bantul diantaranya adalah perkuatan bangunan rumah warga tahan gempa, relokasi rumah warga, dan pembangunan sekolah cerdas bencana & pengadaan alat komunikasi. Dimana ketiga alternative tersebut akan dianalisis satu persatu dengan metode benefit cost ratio (BCR), yang kemudian akan dipilih satu yang paling effective untuk mitigasi bencana gempa bumi dengan menggunakan metode mutually alternative exclusive.

a. Perkuatan Bangunan Rumah Warga Tahan Gempa

(7)

Gambar 2 Denah Rumah Ukuran Tipe 36/72

Cost

Cost dalam mitigasi ini adalah harga pertamabahan dimensi pada rumah warga, sehingga perhitungannya adalah sebagai berikut.

Tabel 2 Tabel Perhitungan Perkuatan Struktur Rumah Warga

Data Nominal(cm2) Jumlah Luas (m2) Pjng/Tggi

Volume

(m3) Harga Satuan / m3 Harga

Kolom B 15 15 0.0225 3.5 1.18 Rp 5,833,000 Rp 6,890,231

H 15

Sloof B 15 - 0.0225 31.3 0.70425 Rp 5,833,000 Rp 4,107,890

H 15

Balok ring B 15 - 0.0225 31.3 0.70425 Rp 5,833,000 Rp 4,107,890

H 15

Balok latei B 15 - 0.0225 31.3 0.70425 Rp 5,833,000 Rp 4,107,890

H 15

Total Rp 19,213,902

(8)

Harga satuan di dapat dari perhitungan berikut, diambil contoh perhitungan kolom ukuran 30 x 30 cm seperti pada Gambar 3 dengan mutu beton K225.

Gambar 3 Kolom Beton Bertulang

Dari Analisa harga satuan didapat besarnya harga jadi masing-masing komponen utama Biaya Pekerjaan Beton Bertulang.

a. Analisa Harga Satuan Beton -- Harga Jadi Pekerjaan Beton (K225) = Rp. 906,000 / m3 b. Analisa Harga Satuan Pembesian Beton Bertulang -- Harga Jadi Pekerjaan Pembesian

= Rp. 12,080 / kg

c. Analisa Harga Satuan Bekisting Beton Bertulang -- Harga Jadi Pekerjaan Bekisting = Rp. 195,900 / m2

Kolom Beton K225 ukuran 30x30 per m3

Beton = 1 m3

Panjang Kolom Beton = 1 m3 / (0.3 m x 0.3 m) = 11.111 m'

Besi dia. 16 = 8 x 11.111 m x 1.578 kg/m' = 140.265 kg

Besi dia. 10 = (0.25 m + 0.25 m) x 2 x (0.5 x 11.111 m / 0.1)

x 0.617 kg/m' + (0.25 m + 0.25 m) x 2

x (0.5 x 11.111 m / 0.2) x 0.617 kg/m' = 51.416 kg

Total Besi = 191.681 kg

Komposisi Besi = 191.681 kg/m3

(9)

= 13.333 m2 Komposisi Bekisting = 13.333 m2/m3

Maka Harga Balok Beton / m3 = 1 m3 x (harga beton jadi K225 / m3) +

191.681 kg/m3 x (harga pembesian / kg) +

13.333 m2/m3 x (harga bekisting / m2)

= 1 m3 x Rp 906,000 + 191.681 kg/m3 x Rp 12,080 + 13.333 m2/m3 x Rp 195,900

= Rp. 5,833,441

Dibulatkan = Rp. 5,833,000

Dengan cara yang sama dilakukan pada perhitungan harga satuan pada balok, dan sloof dan didapatkan total biaya perkuatan adalah Rp 19,213,902.

Benefit

Benefit dalam mitigasi ini diambil dari selisih biaya kesehatan dan selisih biaya kerusakan rumah sebelum dan sesudah di beri perkuatan, yang mana apabila rumah diperkuat akan meminimalisir dampak kerusakan dan korban jiwa. Diketahui rata-rata dalam 1 KK di Dusun Puton terdapat 4 orang, yang di asumsikan terdapat 2 orang perempuan dan 2 orang laki-laki. Sehingga apabila terjadi gempa bumi dengan rumah yang belum diperkuat akan memungkinkan untuk terjadi 2 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat dan 1 orang luka ringan, sedangkan apabila rumah dibangun dengan perkuatan kemungkinan hanya akan terjadi 1 orang luka berat dan 1 orang luka ringan. Begitu juga pada kerusakan di asumsikan rumah yang belum diperkuat akan mengalami rusak berat sedangkan rumah dengan perkuatan kemungkinan besar hanya akan rusak ringan.

Menurut data dari Bantuan Kemensos Gempa Bumi Pidie 2016, warga terdampak gempa bumi diberikan bantuan sebagai berikut (data biaya bantuan diambil dari kejadian bencana gempa bumi yang paling baru).

(10)

Sedangkan santunan untuk kerusakan rumah, untuk rusak berat diberikan sebesar Rp40,000,000, dan untuk rumah yang rusak sedang dan ringan hanya diberikan Rp20,000,000.

Maka perhitungan benefitnya adalah sebagai berikut,

Tabel 3 Perhitungan Benefit Mitigasi Perkuatan Rumah Warga (1 Rumah)

Keterangan Biaya Kerusakan Biaya Kerusakan

Karena dalam 1 Dusun Puton ada 402 KK, maka nilai Benefit Cost Ratio untuk perkuatan adalah sebagai berikut,

Cost = Rp 19,213,902 x 402 = Rp7,723,988,604

Benefit = Rp 50,000,000 x 402 = Rp20,100,000,000 BCR (B/C) = 2.602282452  Cost Effective (BCR > 1)

b. Relokasi Rumah Warga

(11)

Dilokasi yang baru ini (Kec. sPajangan) nantinya setiap 1 KK akan diberikan rumah dengan tipe 36/72 meter persegi, diambil berdasarkan ketentuan tahap rehab-rekon 1 orang nya adalah 9 meter persegi.

Gambar 4 Peta Resiko Bangunan Terhadap Gempa Bumi Bantul 2006 (Sumber : Google Map)

Keterangan;

Warna Hijau = Resiko Rendah Warna Kuning = Resiko Sedang Warna Merah = Resiko Tinggi

Cost

Cost dalam relokasi ini adalah biaya rumah dan tanah serta biaya pembersihan lahan yang lama. Harga tanah dan diambil menyesuaikan harga terbaru, begitu juga dengan harga penyewaan alat berat dan operasionalnya.

Tabel 4 Harga Rumah dan Tanah per meter Persegi

Data Nominal (m2) Luas (m2) Harga Satuan / m2 Harga

Luas Rumah

P 6

36 Rp 2,500,000 Rp 90,000,000

L 6

Luas Tanah P 12 72 Rp 1,000,000 Rp 72,000,000

L 6

Total Rp 162,000,000

(Sumber : www.jualo.com)

Puto n Pajanga

(12)

Rencana Pembongkaran akan dilaksanakan selama 2 minggu dengan menggunakan, 2 buah Excavator (1 Excavator dpt menghancurkan 15 rumah / hari) dan 5 buah Dumptruck dengan kapasitas 7m3.

Tabel 5 Harga Biaya Penyewaan Alat Berat

Excavator Breaker Biaya Per Jam Biaya selama 2 Minggu Sewa Alat Rp 350,000 per jam

Benefit dari project relokasi ini adalah selisih biaya kesehatan sebelum dan sesudah relokasi, diketahui rata-rata dalam 1 KK di Dusun Puton terdapat 4 orang, yang di asumsikan terdapat 2 orang perempuan dan 2 orang laki-laki. Sehingga apabila terjadi gempa bumi dengan tanpa relokasi akan memungkinkan untuk terjadi 2 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat dan 1 orang luka ringan. Sedangakan saat setelah relokasi tidak ada terjadi korban jiwa dikarenakan dipindah ke daerah yang resiko gempa nya rendah dan bangunan yang sudah tahan gempa. Perhitungan Benefit relokasi adalah sebagai berikut dengan data bantuan kemensos bencana gempa bumi tahun 2016 seperti pada mitigasi perkuatan.

(13)

Total Benefit

Rp 37,000,000

Sumber : Perhitungan

Benefit Cost Ratio (BCR)

Karena dalam 1 Dusun Puton ada 402 KK, maka nilai Benefit Cost Ratio untuk relokasi adalah sebagai berikut,

Cost = (Rp162,000,000 x 402) + Rp84,336,000 = Rp65,208,336,000

Benefit = Rp 37,000,000.00 x 402 = Rp 14,874,000,000

BCR (B/C) = 0.228099671  Cost Not Effective (BCR < 1)

c. Pembangunan Sekolah Cerdas Bencana dan Pengadaan Alat Komunikasi

Pembangunan sekolah cerdas bencana ini dimaksudkan untuk sosialisasi resiko bencana dini melalui jalur pendidikan. Dimana selain memberikan transfer of knowledge tapi juga harus mampu dalam memberikan kecakapan dan keterampilan untuk kelangsungan hidup bagi siswa ketika sudah terjun di masyarakat. Mitigasi bencana merupakan bagian dari keterampilan untuk kelangsungan hidup siswa. Siswa merupakan orang yang paling cepat menstransfer ilmu yang didapat dari sekolah untuk keluarga dan masyarakatnya. Oleh karena itu, pemberdayaan anak usia sejak dini untuk memahami mitigasi bencana merupakan langkah awal dalam membangun masyarakat sadar bencana. Selain itu pengadaan alat komunikasi juga penting sebagai bentuk mitigasi bencana gempa bumi untuk menyelamatkan diri, mencari bantuan, atau menghubungi saudara mereka.

Cost

(14)
(15)

Gambar 5 Denah Sekolah Cerdas Bencana

(Sumber : http://yayasanpermataislambogor.or.id/?p=289)

Dibawah ini adalah perhitungan cost pembangunan sekolah cerdas bencana dan pegadaan alat komunikasi di Dusun Puton, Bantul, D.I Yogyakarta.

Tabel 7 Perhitungan Cost Pembangunan Sekolah

Data Luas (m2) Harga Satuan / m2 Harga

Tabel 8 Perhitungan Cost Pengadaan Alat Komunikasi

Keterangan Nominal

Benefit dari mitigasi ini adalah selisih biaya kesehatan sebelum ada pembangunan sekolah cerdas bencana dan pengadaan alat komunikasi dengan sesudanya pembangunan sekolah cerdas bencana dan pengadaan alat komunikasi. Saat sebelum ada pengadaan diasumsikan korban luka berat adalah 804 jiwa dari 1608 jiwa penduduk Desa Puton dan luka ringan diasumsikan setengah dari yang terdampak luka berat. Sedangkan saat setelah ada pengadaan warga yang terdampak luka berat adalah 402 jiwa sedangkan yang luka ringan diasumsikan 201 jiwa. Dalam hal ini diasumsikan tidak ada yang meninggal dunia. Dengan data Kemensos seperti project di sebelumnya. Dibawah ini adalah perhitungan Benefit.

Tabel 9 Perhitungan Sebelum ada Pengadaan

Korban Jiwa Nominal

Meninggal 0 Rp -

Luka Berat 804 Rp 4,020,000,000

Luka Ringan 402 Rp 804,000,000

Total Rp 4,824,000,000

(16)

Tabel 10 Perhitungan Setelah ada Pengadaan

Korban Jiwa Nominal

Meninggal 0 Rp -

Luka Berat 402 Rp 2,010,000,000

Luka Ringan 201 Rp 402,000,000

Total Rp 2,412,000,000

(Sumber : Perhitungan)

Sehingga total benefit dari pembangunan sekolah dan pengadaan alat komunikasi adalah sebesar Rp 2,412,000,000.

Benefit Cost Ratio (BCR)

Karena dalam 1 Dusun Puton ada 402 KK, maka nilai Benefit Cost Ratio untuk pembangunan sekolah dan pengadaan alat komunikasi adalah sebagai berikut,

Cost = (Rp664,000 x 402) + Rp 1,702,500,000 = Rp 1,969,428,000

Benefit = Rp 2,412,000,000

BCR (B/C) = 1.224721087  Cost Effective (BCR > 1)

Maka setelah didapatkan Benefit Cost Ratio (BCR) dari ketiga alternative project mitigasi kemudian dicari Mutually Alternatif Exclusif untuk mencari project mitigasi yang paling effektif di Dusun Puton, Trimulyo, Kecamatan Jetis Bantul, dengan analisis sebagai berikut.

Tabel 11 Rekapiulasi BCR Project Mitigasi di Dusun Puton

Project A B C

Benefit Rp 20,100,000,000 Rp 14,874,000,000 Rp 2,412,000,000

Cost Rp 7,723,988,604 Rp 65,208,336,000 Rp 1,969,428,000

BCR 2.602282452 0.228099671 1.224721087

Result Cost Effective Not Effective Cost Effective

(Sumber : Perhitungan)

Keterangan :

A = Perkuatan Rumah Warga Tahan Gempa B = Relokasi Rumah Warga

C = Pembangunan Sekolah Cerdas Bencana dan Pengadaan Alat Komunikasi

(17)

ratio < 1. Oleh Karena itu untuk analisis perhitungan menggunakan metode Mutually Alternative Project Proyek B tidak dihitung atau gugur.

Perhitungan Mutually Alternative Project

Dalam analisis perhitungan metode Mutually Alternative Project, langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan Base line proyek. Base line proyek adalah proyek yang akan menjadi nilai dasar dalam pertimbangan alternatif. Nilai Base line ditentukan berdasarkan alternative atau proyek yang memiliki Biaya (Cost) terkecil dari semua alternaif atau proyek yang ada.

Berdasarkan Tabel 11. Proyek C memiliki Biaya (Cost) yang paling terkecil. Oleh karena itu Proyek C ditentukan sebagai Base line proyek dalam analisis perhitungan Mutually Alternative Project. Berikut adalah analisis perhitungan Mutually Alternative Project Proyek A terhadap Proyek C (Base line).

MAP (Proyek A – Proyek C) = Benefit ABenefit C Cost ACost C

=

Rp 20,100,000,000 - Rp 2,412,000,000

Rp 7,723,988,604 - Rp 1,969,428,000

= 3.07 ( >1 Pembanding yang dipilih)

Proyek A dipilih, Proyek C gugur.

Dari hasil analisis perhitungan di atas didapat hasil Mutually Alternative Project Proyek A terhadap Proyek C = 3,07, artinya dalam usaha mitigasi bencana gempa di Desa Puton, proyek yang akan dilaksanakan pemerintah adalah Proyek A atau Perkuatan Rumah Warga Tahan Gempa.

5. KESIMPULAN

(18)
(19)

6. DAFTAR PUSTAKA

World Bank. 2006. Preliminary damage and loss assessment : Yogyakarta and Central Java natural disaster. Washington, DC: World Bank.

Laporan KKN Universitas Negeri Yogyakarta di Dusun Puton. 2015. Eprints.uny.ac.id/28719/2/3%20Isi%20laporan.doc, diakses Selasa, 14 Februari 2017

Ibrahim, Y. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Rineka Cipta.

Gittinger, J. P. 1986. Analisis Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Edisi Kedua. UI Press, Jakarta.

Rahardja, Manurung, 2008, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi dan Makroekonomi) – Edisi Ketiga, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta-Indonesia

Departemen PU. 2013. SNI – Pedoman Teknis – Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bidang Gedung dan Perumahan, Departemen Pekerjaan Umum.

Google Map. 2017. Peta Resiko Gempa Bumi 2006 di Bantul..https://www.google.com/maps/d/viewer?

mid=1cS_UghaXK4ijsMtddZFlbKvYSik&hl=en_US&ll=-7.897171679955635%2C110.36425200000008&z=11, diakses Selasa, 14 February 2017

Google Map. 2017. Peta Dusun Puton, Trimulyo, Jetis, Bantul. https://www.google.co.id/maps/place/Watu+Ngelak/@-7.904576,110.3788581,17z/data=! 3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e7a544c8cf37e8d:0xb8e3904dcc7e1afa!8m2!3d-7.904576! 4d110.3810468, diakses Selasa, 14 February 2017

Lazada. 2017. http://www.lazada.com.ph/baofeng-uv-5r-two-way-radio-with-earpiece-black-4693025.html, diakses Selasa, 14 February 2017

Lazada. 2017. http://www.lazada.co.id/senter-police-swat-double-lalin-gratis-headlamp-senter-kepala-9041938.html, diakses Selasa, 14 February 2017

(20)

Yayasan permata islam Bogor. 2015. Proposal Pendirian Sekolah Dasar Permata Islam Bogor.

http://yayasanpermataislambogor.or.id/?p=289, diakses Rabu, 1 Maret 2017

Jual.com. 2017. Jual Tanah di Pajangan. https://www.jualo.com/yogyakarta/bantul/properti-tanah/dijual-tanah-murah-strategis-di-guwosari-pajangan-bantul-jps?

utm_source=Mitula&utm_medium=CPC&utm_campaign=Mitula_homes, diakses Selasa, 14 Februari 2017

CV. Dwijaya Winarta Makmur. 2017. Sewa Alat Berat. http://excavator-dwijayamakmur.blogspot.co.id/, diakses Selasa, 14 Februari 2017

Tribunnews. 2016. Gempa Aceh, Kemensos Gelontorkan Paket Bantuan Logistik.

Gambar

Gambar 1 Peta Lokasi Studi, Dusun Puton, Trimulyo, Kec. Jetis, Bantul, D.I Yogyakarta
Tabel 1 Data Demografi dan Kondisi Sosial Ekonomi Pedukuhan Puton
Tabel 2 Tabel Perhitungan Perkuatan Struktur Rumah Warga
Gambar 3 Kolom Beton Bertulang
+6

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tentang mitigasi bencana gempa bumi serta

Hasil perhitungan untuk pengaruh pelatihan simulasi terhadap pengetahuan siswa kelas X IPS tentang mitigasi bencana gempa bumi di SMA Muhammaiyah 1 surakarta di

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Prambanan dalam mitigasi bencana gempa bumi guna mengurangi korban

Berdasarkan hasil simulasi kejadian pemodelan mitigasi bencana gempa bumi pada gedung bertingkat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) keadaan delay dalam

Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menentukan tingkat kelayakan media pembelajaran materi bencana gempa bumi dan mengetahui tingkat pengetahuan bencana

Modul mitigasi bencana gempa bumi yang terintegrasi dalam mata pelajaran kimia bertujuan untuk menghasilkan sebuah media pembelajaran yang dapat membantu proses

Hasil perhitungan untuk pengaruh pelatihan simulasi terhadap pengetahuan siswa kelas X IPS tentang mitigasi bencana gempa bumi di SMA Muhammaiyah 1 surakarta di

(PRB) yang dilakukan oleh siswa dan pihak sekolah dalam mitigasi bencana gempa bumi dan letusan gunung api terhadap kesiapsiagaan di SMA Negeri 1 Batipuh