• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas VII Dalam Mitigasi Bencana Gempa Bumi Di SMP Negeri 1 Prambanan Kabupaten Klaten.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas VII Dalam Mitigasi Bencana Gempa Bumi Di SMP Negeri 1 Prambanan Kabupaten Klaten."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Banyak pengertian atau definisi tentang “bencana” yang pada umumnya merefleksikan karakteristik tentang gangguan terhadap pola

hidup manusia, dampak bencana bagi manusia, dampak terhadap struktur

sosial, kerusakan pada aspek sistem pemerintahan, bangunan, dan lain-lain

serta kebutuhan masyarakat yang diakibatkan oleh bencana. (Nurjanah,

dkk. 2012:10). Salah satu bencana alam yang paling sering terjadi adalah

gempa bumi. Gempa bumi merupakan pergerakan (bergesernya) lapisan

batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi.

Upaya meminimalisir resiko atau kerugian bagi manusia

diperlukan pengetahuan, pemahaman, keterampilan kesiapsiagaan untuk

mencegah, mendeteksi dan mengantisipasi secara lebih dini tentang

berbagai macam bencana atau lebih dikenal dengan istilah mitigasi

bencana. Dilihat dari kejadian tanggal 27 Mei 2006. Di Kota Pelajar

Yogyakarta terjadi gempa bumi berkekuatan 6,3 SR. Gempa tersebut telah

meluluh lantakkan daerah-daerah di wilayah Provinsi DIY dan sebagian

Provinsi Jawa Tengah. Gempa tersebut berpusat di koordinat 8⁰ Garis

Lintang Selatan dan 110⁰ Garis Bujur Timur atau sekitar 25 km ke arah

(2)

2

lebih dari 37.000 orang luka-luka, lebih dari 84.000 rumah rata dengan

tanah, dan lebih dari 200.000 rumah mengalami rusak ringan, sedang

maupun berat. Kerusakan paling parah adalah di Kecamatan Imogiri, Jetis,

Pleret, Piyungan, Wedi, Gantiwarno, dan Bambanglipuro di Klaten.

(Sumber:http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/122072731.pdf).

Kecamatan Prambanan merupakan salah satu dari beberapa

kecamatan paling parah dan banyak menderita akibat gempa tektonik di

Yogyakarta pada Tanggal 27 Mei 2006.

Tabel. 1.1 Data Kerusakan Rumah Bencana Alam Gempa

Bumi

( BPBD KLATEN )

No

Kecamatan

Prambanan

JUMLAH KEADAAN RUMAH

RINGAN

1 Ds Brajan 23 315 352

2 Ds Bugisan 196 416 207

3 Ds Cucukan 261 72 35

4 Ds Geneng 246 328 69

(3)

6 Ds Kebondalem

Kidul

412 419 111

7 Ds Kebondalem

Lor

42 90 193

8 Ds Kemudo 520 546 163

9 Ds Kokosan 9 122 380

10 Ds Kotesan 359 67 25

11 Ds Pereng 315 131 54

12 Ds Randu Sari 62 255 327

13 Ds Sanggrahan 272 242 84

14 Ds Sengon 691 261 131

15 Ds Taji 691 314 87

(4)

! Kebon Dalem Lor

Kokosan

Kebon Dalem Kidul

KECAMATAN PRAMANAN

KECAMATAN

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

S

PETA KERUSAKAN RUMAH AKIBAT

BENCANA GEMPA KECAMATAN PRAMBANAN

KABUPATEN KLATEN

TAHUN 2006

m

U

mT

0,5 0,25 0 0,5 1 1,5 2

Km

Skala 1:50.000

Proyeksi...: Transverse Mercator Grid Koordinat...: Universal Transverse Mercator Zona...: 49 S

Datum...: WGS 1984

Sumber :

1. Peta Rupa Bumi Indonesia BIG skala 1:25.000

2. BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Klaten 3. Cek Lapangan

Disusun Oleh Dyah Puspitasari

A610100025

7

U

Gambar 1.1. Peta Kerusakan Rumah Bencana Gempa 2006 4

KABUPATEN KLATE N

111°0'0"

Daerah Penelitian LEGENDA

Kantor Kecamatan

Kantor Kelurahan

Lokasi Penelitian

Sungai

! Batas Provinsi

! ! ! !Batas Kabupaten

! ! ! Batas Kecamatan

! ! ! ! Batas Desa

Jalan Arteri/Utama

Jalan Lokal

Jalan Kereta Api

Kerusakan Rumah (Unit)

0 - 400

401 - 800

801 - 1228

PROVIN SI DAERAH IST IMEWA YOGYAKARTA

KABUPATEN BOY OLALI

(5)

SMP Negeri 1 Prambanan adalah salah satu sekolah yang berada di

Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten bagian Barat, dimana sekolah

tersebut cukup dekat dengan pusat terjadinya gempa kira-kira 15 an Km

sehingga dampak yang ditimbulkan cukup parah yaitu rusaknya sarana dan

prasarana yang ada di sekolah. Sementara kegiatan belajar mengajar di

SMP Negeri 1 Prambanan dan SMP 2 Gantiwarno Klaten, mulai Kamis

(1/6) telah dimulai kelas-kelas tenda yang dibangun Yayasan Sampoerna

Foundation (YSF). Meski dari 2 tenda hanya bisa dilaksanakan kegiatan

belajar mengajar untuk 4 kelas, itu pun tidak utuh diikuti peserta didik.

Namun sekolah yang semula memiliki 18 kelas dengan 716 siswa itu

diselenggarakan dalam 2 shift. Kegiatan belajar mengajar yang baru kali

pertama dilaksanakan pasca gempa dan dilangsungkan di tengah

kekhawatiran gempa susulan, hanya diselenggarakan sekitar 2 jam. Sekitar

pukul 11.00 wib, suasana kelas tenda di SMP Negeri 1 Prambanan tersebut

sudah lengang, karena kelas telah bubar. Kondisi SMP Negeri 1

Prambanan Klaten rusak berat, 30% papan tulis dan 50% meja kursi masih

bisa dipergunakan sehingga dimanfaatkan untuk kelas tenda. Selain

tambahan tenda besar untuk kelas, siswa memerlukan buku pelajaran

tahun ajaran 2006/2007 dan buku tulis bagi siswa dibutuhkan untuk

belajar, sementara rumah mereka hancur.

(6)

6

Klaten terletak diantara dua kota budaya, yaitu Surakarta dan

Yogyakarta. Kabupaten Klaten berbatasan di sebelah utara dengan

Kabupaten Boyolali, sebelah Timur dengan Kabupaten Sukoharjo, sebelah

Selatan dengan Kabupaten Gunung Kidul atau Daerah Istimewa

Yogyakarta, sebelah barat dengan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa

Yogyakarta dan hanya berjarak 28 Km berada pada jalur subduksi

sehingga daerah ini menjadi rawan terhadap bencana. Ketika terjadi

gempa, masyarakat Klaten juga merasakan getaran terutama Klaten

bagian Barat. Dampak yang terjadi adalah korban meninggal 1.045 jiwa,

luka-luka 18.127 jiwa, mengungsi 713.788, rumah rusak berat 32.277,

rumah rusak ringan 63.615, fasilitas kesehatan 111 dan fasilitas pendidikan

Mencapai 267 sekolah.

(sumber:http/dibi.bnpb.go.id/DesInvetar/results.jsp).

Berdasarkan indeks rawan bencana Klaten masuk peringkat 4 besar

Se-Jawa Tengah dan dalam tingkat Nasional Klaten masuk peringkat 19.

(7)

!

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KABUPATEN BOYOLALI

KABUPATEN SUKOHARJO KABUPATEN KLATEN

Bayat

Kebonarum Klaten Utara

Kalikotes Klaten Selatan

Klaten Tengah

Rawa Jombor

447000 462000 477000

9

1. Peta Rupa Bumi Indonesia BIG Skala 1:25.000 2. BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)

Disusun Oleh Dyah Puspitasari

A 610 100 025

7

Gambar 1.2 Peta Korban Jiwa Kabupaten Klaten Tahun 2006

m

U

LEGENDA

Rawa Jombor

2,5 1,25 0 2,5 5 7,5 10

Km Skala 1:250.000

Proyeksi...: Transverse Mercator Grid Koordinat...: Universal Transverse Mercator Zona...: 49 S

Datum...: WGS 1984

Á

Jawa Barat

Jawa Tengah

Jawa Timur D. I. Y

SAMUDERA HINDIA LAUT JAWA

Daerah yang dipetakan BT

L

S

Korban Gempa Bumi (Jiwa)

<500.00

500.01 - 1000.00

>1000.01 ! ! Batas Provinsi

! ! ! ! ! ! Batas Kabupaten

! ! ! ! ! ! Batas Kecamatan

Jalan Arteri/Utama

Jalan Kolektor

Jalan Kereta Api

(8)

8

Sehingga dilihat dari kejadian, masih kurangnya sosialisasi tentang

mitigasi bencana di SMP Negeri 1 Prambanan menyebabkan sulitnya

meminimalisir dampak yang terjadi dari bencana gempa bumi. Jumlah

siswa kelas VII di sekolah tersebut ada 247 orang murid, dimana peran

siswa untuk mendapatkan pengetahuan, pemahaman sekaligus kemampuan

dalam mitigasi bencana, selain itu siswa merupakan pembentuk konsep

diri terhadap mitigasi bencana namun kenyataan di lapangan sebagian

besar siswa belum memiliki ketrampilan dan pengetahuan mengenai

mitigasi bencana dan belum mendapat beberapa mata pelajaran dengan

materi mitigasi bencana.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan melakukan

penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 1 Prambanan di Kabupaten

Klaten, dengan judul TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS VII

DALAM MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP

NEGERI1PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang dapat diidentifikasi berbagai

masalah yang dihadapi sekolah :

1. Peran sekolah dalam mitigasi bencana perlu dimaksimalkan

terutama dalam mengintegrasikan materi mitigasi bencana kedalam

beberapa mata pelajaran.

2. Sosialisasi tentang Sekolah Mitigasi Bencana di SMP Negeri 1

(9)

3. Tingkat pengetahuan siswa terhadap Mitigasi Bencana di SMP

Negeri 1 Prambanan masih kurang.

4. Persiapan siswa dalam menghadapi bencana gempa bumi masih

kurang.

C. Pembatasan Masalah

Permasalahan yang terkait dengan judul di atas sangat luas, sehingga

tidak mungkin permasalahan yang ada dapat dijangkau dan

diselesaikan. Keterbatasan peneliti juga menjadi hambatan untuk

menjangkau semua permasalahan yang ada, maka perlu adanya

pembatasan masalah agar persoalan yang diteliti menjadi jelas dan

menghindari kesalah pahaman. Pembatasan masalah dalam penelitian

ini adalah :

1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1

Prambanan

2. Tingkat pengetahuan dibatasi oleh kegiatan yang dilakukan oleh

siswa kelas VII dalam menghadapi bencana gempa bumi di

sekolah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah maka

dapat dirumuskan masalah penelitian, bagaimana tingkat pengetahuan

(10)

10

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka

tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan siswa

kelas VII terhadap mitigasi bencana gempa bumi di SMP Negeri 1

Prambanan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah

1. Manfaat Teoritis

1) Bertambahnya ilmu pengetahuan pendidikanmitigasi yang

berkaitan dengan bencana pada sekolah tempat dilaksanakannya

penelitian dan di lingkungan Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

2) Sebagai masukan kepada sekolah yang digunakan sebagai lokasi

penelitian, dalam penyampaian pembelajaran mitigasi bencana

agar dapat direncanakan dan dikelola lebih subtansial sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2. Manfaat Praktis

1) Bagi sekolah

Memberikan sumbangan positif sekolah dalam menghadapi

bencana khususnya bencana gempa bumi guna mengurangai

(11)

2) Bagi siswa

Meningkatkan kesadaran, kepedulian, kemampuan dalam

menghadapi resiko bencana dengan tujuan untuk memitigasi

dampak bencana.

3) Bagi peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pendidikan

mitigasi yang sesuai untuk diterapkan di sekolah.

4) Bagi kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hasil penelitian diharapkan bermanfaat sebagai pemberi

sumbangan pemikiran baru mengenai bencana khususnya bencana

Gambar

Tabel. 1.1 Data Kerusakan Rumah Bencana Alam Gempa
Gambar 1.1. Peta Kerusakan Rumah Bencana Gempa 2006

Referensi

Dokumen terkait

Latar Belakang: Usia bayi merupakan periode penting yang rentan terjadi infeksi.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pemberian makanan

Hubungan Persentase Lemak Tubuh, Indeks Massa Tubuh, Asupan Lemak Dan Serat Dengan Kadar Kolesterol Darah (Studi Pada Wanita Dewasa Di Perumahan Madu Asri Kabupaten

Pada perlakuan A.0 (kontrol), peningkatan rataan produksi susu hanya terjadi pada puting yang tidak menderita mastitis subklinis, sedangkan pada puting yang

THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF THE UNITED STATES OF AMERICA REGARDING THE THIRD RESCHEDULING OF PAYMENTS UNDER. THE SURPLUS

1) Penentuan komponen fisik untuk faktor input dan output secara lengkap dari aktivitas ekonomi (usahatani, pengolahan hasil dan tataniaga) sistem komoditas belimbing dewa

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Jurusan Desain Interior. Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas

Soegondo, S., 2005, Prinsip Pengobatan Diabetes, Insulin dan Obat Hipoglikemik Oral dalam Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu, Editor Soegondo, S., Soewondo, P., Soebekti,