• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PERAWATAN GIGI ANAK USIA PRA SEKOLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PERAWATAN GIGI ANAK USIA PRA SEKOLAH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PERAWATAN

GIGI ANAK USIA PRA SEKOLAH

Christianto Nugroho Dosen Akper Pamenang Pare–Kediri

Kurangnya perawatan gigi pada anak menyebabkan tidak sedikit anak mengalami pertumbuhan gigi yang tidak sehat (gigis/karies), memasuki usia prasekolah resiko anak mengalami karies cukup tinggi, anak usia 3-5 tahun merupakan anak yang dalam massa pertumbuhan, khususnya dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut oleh karena itu anak sangat membutuhkan pengawasan orang tua terutama seorang ibu, sikap ibu dalam memberikan perawatan gigi anak sangat penting untuk memelihara kesehatan gigi dan mulut anak, karena pada usia tersebut anak belum dapat menjaga kebersihan gigi dan mulut secara mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan sikap ibu dalam perawatan gigi anak usia prasekolah.

Desain penelitian yang digunakan adalah dengan cross sectional. Dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden, tehnik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dan alat ukur menggunakan kuesioner dan cheklit. Analisa data dilakukan dengan menggunakan korelasi atau mencari hubungan ke dua variabel.

Hasil penelitian didapat sebagian besar ibu berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 15 responden (37,5%) dan sikap negatif yaitu sebanyak 22 responden (55%) Dari hasil Uji Statistik Spearman Correlation didapatkan nilai signifikan (ρ = 0,01 ≤ α = 0,05) yang berarti H1 diterima, artinya ada hubungan pengetahuan dengan sikap ibu dalam perawatan gigi anak usia prasekolah, dimana hasil korelasi adalah 803 menunjukkan tingkat hubungan yang sangat kuat dan positif.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara pengetahua dengan sikap, dan pengetahuan merupakan faktor penting dalam membentuk sikap seseorang sehingga ibu dengan pengetahuan yang baik maka sikap ibu dalam perawatan gigi anak akan positif.

Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Ibu.

Latar Belakang

Menjaga kebersihan rongga mulut sangat penting untuk dilakukan, antara lain yaitu dengan melakukan perawatan gigi dan mulut. Perawatan gigi dan mulut merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan. Gigi dan mulut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan maka kebersihan harus tetap terjaga. Gigi dan mulut bukan sekedar pintu masuk makanan dan minuman tetapi fungsi gigi dan mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang menyadari besarnya peranan gigi dan mulut bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang, oleh karena itu kesehatan gigi dan mulut sangat berperan menunjang kesehatan seseorang

(Riyanti,2005). Persatuan dokter gigi mengemukakan ”Kesehatan Gigi anak-anak adalah Tanggung Jawab Ibunya” (Machfoedz,2008) . Namun pada kenyataannya masih banyak anak-anak yang mengalami kerusakan gigi (karies gigi). Dan masih banyak orang tua khususnya sikap ibu yang kurang dalam memperhatikan dan mengawasi anak untuk melakukan perawatan gigi dan mulut.

(2)

karies gigi yang cukup tinggi, Survei Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang dilakukan pada Pelita III dan IV menunjukkan bahwa prevalensi penduduk Indonesia yang menderita karies gigi sebesar 80%, dan 90% di antaranya adalah anak-anak. Berdasarkan Required Treatment Index (RTI) di Propinsi Jawa Timur menunjukkan bahwa prevalensi anak usia 1-12 tahun yang menderita karies aktif 66.7% sedangkan yang bebas karies 33.3%. Dan Kabupaten yang paling banyak menderita karies terdapat di Kabupaten Kediri 38.6% (DepKes RI, 2007). Dari hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 24 September 2012 di TK Dharma Wanita Banjarejo, terdapat sejumlah 40 siswa dengan 36 siswa diantaranya telah terjadi kerusakan gigi (karies/gigis) dan 4 siswa sisanya tidak terjadi kerusakan gigi, serta hasil wawancara dari 5 orang ibu yang mendampingi mengaku tidak mengerti cara perawatan gigi yang benar.

Penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat salah satunya adalah faktor perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Hal tersebut dilandasi oleh kurangnya pengetahuan akan pentingnya pemeliharaan gigi dan mulut. Anak masih sangat tergantung pada orang dewasa dalam hal menjaga kebersihan dan kesehatan gigi karena kurangnya pengetahuan anak mengenai kesehatan gigi dibanding orang dewasa (Frankari, 2004). Anak usia prasekolah memiliki kegemaran untuk makan makanan yang manis, sedangkan orang tua kurang mempedulikan kebiasaan untuk menyikat gigi, jika seorang anak tidak mau menggosok gigi maka sebagai orang tua sebaiknya dapat memaksa anaknya untuk menggosok gigi terutama saat menjelang tidur malam. Bila seorang anak tidak terbiasa menggosok gigi maka dari kebiasaan tersebut dapat menyebabkan anak mengalami karies. Selain itu kebiasaan minum susu menjelang tidur dengan menggunakan susu botol yang terlalu

lama, juga kebiasaan mengulum permen dan makan-makanan manis. (Mustaida. 2008). Dan pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara alami maupun secara terencana yaitu melalui proses pendidikan. Orang tua dengan pengetahuan rendah mengenai kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor predisposisi dari perilaku yang tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut anak (Eriska, 2005). Sedangkan perilaku anak termasuk dalam hal kesehatan, sangat dipengaruhi oleh lingkungan fisik dan sosial serta nilai-nilai yang ada pada lingkungan yang positif, maka perilaku yang terbentuk adalah perilaku yang positif pula, begitu juga sebaliknya (Whaley dan Wongs, 1995).

(3)

kesehatan anak. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Dalam Perawatan Gigi Anak Usia Prasekolah”.

Tujuan Penelitian

1. TujuanUmun

Mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang perawatan gigi dengan sikap ibu dalam perawatan gigi anak usia prasekolah di TK Dharma Wanita Banjarejo Kec. Plemahan Kab. Kediri.

2. Tujuan Kusus

a. Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang perawatan gigi pada anak usia prasekolah di TK Dharma Wanita Banjarejo Kec. Plemahan Kab. Kediri.

b. Mengidentifikasi sikap ibu dalam perawatan gigi anak usia prasekolah di TK Dharma Wanita Banjarejo Kec. Plemahan Kab. Kediri.

c. Menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap ibu dalam perawatan gigi anak usia prasekolah di TK Dharma Wanita Banjarejo Kec. Plemahan Kab. Kediri.

Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain ”korelasional” dimana penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan, dan menguji berdasarkan teori yang ada. Penelitian korelasional bertujuan mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel.

Pada penelitian ini populasinya adalah Seluruh ibu yang mendampingi anaknya yang bersekolah di TK Dharma Wanita Banjarejo Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri sejumlah 40 orang.

Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mendampingi anaknya, yang bersekolah di TK Dharma Wanita Banjarejo, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri.

Pada penelitian ini tehnik sampling yang digunakan adalah total sampling yaitu mengambil semua responden dari suatu populasi.

Pada penelitian ini untuk mengetahui variabel independen (Pengetahuan) menggunakan kuesioner pertanyaan tentang perawatan gigi dengan jumlah 17 soal dan menggunakan jawaban pilihan ganda. Serta untuk mengetahui variabel dependen (sikap) menggunakan alat ukur cheklist berupa pernyataan tentang sikap dalam perawatan gigi pada anak, dimana terdapat pernyataan sikap positif menggunakan pilihan pernyataan SS(Sangat Setuju)=4, S(Setuju)=3, TS(Tidak Setuju)=2, STS(Sangat Tidak Setuju)=1, dan pernyataan sikap negatif yaitu SS(Sangat Setuju)=1, S(Setuju)=2, TS(Tidak Setuju)=3, STS(Sangat Tidak Setuju)=4.

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu dalam perawatan gigi pada anak usia prasekolah di TK Dharma Wanita Banjarejo Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri dengan menggunakan analisa tabulasi silang serta uji statistik spearman rank corelation, dicari koefisien asosiasi dengan value, taraf

signifikan α = 0,05.

Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang Cara Perawatan Gigi.

Diagram 1: Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Gigi di TK Dharma Wanita 1 Banjarejo Tahun 2013

(4)

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Sikap Perawatannya

Diagram 2 :Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Sikap Perawatannya di TK Dharma Wanita 1 Banjarejo Tahun 2013.

Berdasarkan diagram 4.6 dapat diketahui bahwa sikap ibu dalam perawatan gigi pada anak hampir keseluruhan adalah Negatif yaitu sebanyak 22 responden (55%), lainnya Positif yaitu sebanyak 10 responden (45%).

3. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Perawatan Gigi Anak

Tabel 1 : Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu dalam Perawatan Gigi Anak Usia Prasekola di TK Dharma Wanita 1 Banjarejo Tahun 2013.

No

Tingkat Penge-tahuan

Sikap Pencegahan

Positif Negatif Total

∑ % ∑ % ∑ %

1 Baik 11 27,5 0 0 11 27,5

2 Cukup 7 17,5 7 17,5 14 35

3 Kurang 0 0 15 37,5 15 37,5

Total 18 45 22 55 40 100

Uji Spearman Correlation

Berdasarkan table diatas tabulasi silang hubungan pengetahuan dengan sikap ibu dalam perawatan gigi pada anak usia prasekolah dapat diketahui bahwa sebagian besar memilik pengetahuan yang kurang dengan sikap negatif sebanyak 15 responden (37,5%), pengetahuan

cukup dengan sikap negatif sebanyak 7 responden (17,5%), pengetahuan cukup dengan sikap positif 7 responden (17,5%), dan pengetahuan baik dengan sikap positif sebanyak 11 responden (27,5%).

Dengan menggunakan Rumus Korelasi Range Spearman yang dihitung dengan SPSS telah didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 2 : Hasil Korelasi Range Spearman Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Dalam Perawatan Gigi Anak Usia Prasekolah di TK Dharma Wanita 1 Banjarejo Kec.Plemahan Kab.Kedir 2013.

Correlations

Kategori Pengetahuan

Kategori Sikap Spearman's

rho

Kategori Pengetahuan

Correlation Coefficient 1,000 ,803**

Sig. (2-tailed) . ,000

N 40 40

Kategori Sikap Correlation Coefficient ,803** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 .

N 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil korelasi dari kategori pengetahuan dan kategori sikap dengan menggunakan uji statistik

spearman rank correlation hasil menunjukkan bahwa H1 diterima artinya ada hubungan pengetahuan dengan sikap ibu dalam perawatan gigi

anak usia prasekolah, dengan angka signifikan ρ = 0,01 dan taraf kesalahan 5% yaitu α = 0.05 dimana ρ < α, nilaiCorrelation Coefficientsebesar 0,803 yang artinya korelasi positif dan sangat kuat yaitu semakin tinggi pengetahuan ibu tentang perawatan gigi maka sikap ibu dalam perawatan gigi anak akan semakin positif.

Pembahasan

1. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Gigi

Berdasarkan data penelitian dari 40 responden didapatkan pengetahuan kurang sebanyak 15 responden (38%), pengetahuan cukup sebanyak 14 responden (35%),dan pengetahuan baik sebanyak 11 responden (27%).

(5)

tingkat pengetahuan baik, cukup, kurang. (Notoatmodjo,2010)

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa dari 40 responden 55% berpendidikan SMP yatu sebanyak 22 responden. Dan dari 40 responden tersebut sebanyak 73% (29 responden) mengaku tidak pernah mendapatkan informasi tentang perawatan gigi yang benar. Dimana Pendidikan adalah suatu proses menumbuh kembangkan seluruh kemampuan dan prilaku manusia melalui pengajaran, sehingga semakin meningkat pendidikan seseorang makin mudah pula menerima informasi serta semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Selain dari faktor pendidikan, faktor informasi juga berpengaruh dalam meningkatnya pengetahuan seseorang.

Oleh sebab itu maka perlu ditingkatkannya pengetahuan ibu tentang perawatan gigi dalam hal ini peran perawat adalah memberikan penyuluhan tentang perawatan gigi yang benar pada anak prasekolah. Dimana diharapakan, dengan memperoleh pengetahuan dapat meningkatkan pengetahuan sehingga diharapkan dapat merubah prilaku yang berarah pada sikap ibu dalam melakukan suatu perawatan gigi selain peningkatan pengetahuan diperoleh dari penyuluhan dapat juga peningkatan pengetahuan didapatakan dari orang lain (tenaga kesehatan khususnya tentang kesehatan gigi), media cetak atau media elektronik yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Sikap Perawatan Gigi

Berdasarkan hasil penelitian dari 40 responden tentang sikap di atas lebih dari setengah reponden yaitu 55% (22 responden) memiliki sikap negatif sedangkan 45% (18 responden) memiliki sikap positif.

Sikap merupakan reaksi atau respon dari seorang terhadap stimulasi atau objek. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap antara lain pengalaman pribadi, pengaruh sosial ekonomi, media masa dan lembaga pendidikan atau agama. Secara umum tingkatan sikap berupa menerima, merespon, menghargai dan bertanggung jawab. Dan dalam penilaian sikap dibedakan menjadi positif dan negatif.(Azwar,2008)

Darianalisa di atas menunjukkan bahwa sikap perawatan gigi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain karena ibu yang sebagian besar bekerja sebagai petani/buruh tani yaitu sebanyak 32 responden (80%), dengan pendidikan SMP yaitu sebanyak 22 responden (55%), sebagian besar mendapat hasil skor sikap perawatan gigi negatif yaitu sebanyak 22 responden (55%). Ibu dengan bekerja sebagai petani dan bekerja setiap pagi dan sore mengurangi waktu ibu bersama dengan anak sehingga dalam perawatan gigi anak kurang baik, dan masih banyak kejadian anak dengan pertumbuhan gigi yang kurang sehat (gigis/karies).

3. Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Dalam Perawatan Gigi Anak

Berdasarkan hasil penelitian dari 40 responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu memiliki pengetahuan kurang dengan sikap negatif sebesar 38% (15 responden) sedangkan lainnya memiliki pengetahuan baik dengan sikap positif sebanyak 27% (11 responden). Dari hasil korelasi kategori pengetahuan dan kategori sikap dengan menggunakan uji statistik spearman rank correlation hasil menunjukkan bahwa H1 diterima artinya ada hubungan pengetahuan dengan sikap ibu dalam perawatan gigi anak usia prasekolah, dengan angka

signifikan ρ = 0,01 dan taraf kesalahan 5% yaitu α = 0.05 dimana ρ < α, nilai Correlation Coefficient

sebesar 0,803 yang artinya korelasi positif dan sangat kuat yaitu semakin tinggi pengetahuan ibu tentang perawatan gigi maka sikap ibu dalam perawatan gigi anak akan semakin positif.

(6)

atau sebaliknya pengetahuan yang tinggi akan bersikap positif dalam menentukan sikap (Notoatmodjo,2007).

Sikap seseorang menurut peneliti dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki, baik pengetahuan yang diperoleh memlalui pendidikan formal maupun informal yang berasal dari pengalaman, karena tidak hanya pendidikan yang tinggi yang mampu memberikan sikap yang positif namun dari pendidikan yang rendah dengan pengalaman yang baik dan keaktifan sesorang dalam menerima informasi khususnya tentang kesehatan gigi mampu memberikan sikap yang positif pula. Dari pengetahuan dan pengalaman ini akan muncul suatu kesadaran diri untuk berperilaku dan bersikap sesuai dengan pemikiran yang dianggap benar dan tepat.

Dengan demikian sikap perawatan gigi pada anak dipengaruhi oleh pengetahuan ibu tentang perawatan gigi. Dengan kata lain semakin tinggi pengetahuan ibu tentang perawatan gigi maka sikap dalam pearawatan gigi pada anak akan positif, sehingga akan tercapai kesehatan yang optimal pada anak khususnya anak akan terhindar dari pertumbuhan gigi yang kurang sehat (gigis/karies).

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan didapatkan :

1. Pengetahuan ibu tentang Perawatan Gigi sebagian besar adalah kurang sebanyak 37% (15 responden), 37 % (14 responden) dengan pengetahuan cukup, dan 27,5% (11 responden) dengan pengetahuan baik

2. Sikap ibu dalam perawatan gigi anak sebagian besar adalah negatif yaitu sebanyak 55% (22 responden) dan sisanya memiliki sikap positif sebanyak 45% (18 responden).

3. Dari hasil Uji Statistik Spearman Correlation menunjukkan angka 0,803 ini menunjukkan korelasi positif dan sangat kuat yaitu semakin tinggi pengetahuan ibu tentang perawatan gigi maka sikap ibu dalamperawatan gigi anak akan semakin positif. Angka probabilitas dengan uji

signifikan ρ = 0,01 dan taraf kesalahan 5% yaitu α = 0.05 didapat ρ < α maka artinya Ho ditolak

dan Hi diterima berari bahwa ada hubungan

pengetahuan dengan sikap ibu dalam perawatan gigi anak usia pra sekolah.

Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian diatas, maka peneliti dapat mengajukan saran sebagai berikut :

1. Bagi Responden (Orang tua / Ibu)

Hendaknya para ibu tetap meningkatkan pengetahuannya, memberikan pengawasan dan pemeriksaan terhadap perawatan gigi anak sehingga pertumbuhan kesehatan gigi anak dapat tercapai secara maksimal.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian hendaknya bisa dijadikan tambahan atau masukan untuk melakukan penelitian yang lebih baik lagi sehingga dapat menyempurnakan hasil yang telah ada.

3. Bagi Masyarakat

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat member manfaat kepada masyarakat serta mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya tentang perawatan gigi pada anak. Sehingga mampu mencapai kesehatan yang maksimal dalam pertumbuhan gigi anak.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuhan dalam penelitian yang lebih lanjut khususnya dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang perawatan gigi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Azwar. Saifuddin. 2008. Sikap Manusia: Teori Dan Pengukurannya. Ed.2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Budiharto, 2009.Pengantar Ilmu Kesehatan Dan

Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta :EGC

Djamil, Melani S.2011.A-Z Kesehatan Gigi.Solo:Metagraf

Effendi, N. (2004). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktek. Edisi 3, Jakarta:EGC

Endang.2002.Merawat Gigi Anak Sejak Dini.Jakarta.Kompas Gramedia

Maulani, Chaerita.(2011). Kiat Merawat Gigi Anak. http://www.pdgionline.com. (download:Senin,03 Oktober 2012)

(7)

Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan.Ed.Rev.Jakarta:Rineka Cipta Notoatmodjo.2007.Promosi Kesehatan Dan Ilmu

Prilaku. Jakarta : P.T Rineka Cipta

Notoatmodjo. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta

Nursalam. (2009). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta

Rogers AH, 2008. Karies gigi. http://id.wikipedia./org/wiki/kariesgigi.

(download: Senin, 22 Oktober 2012)

Suparyanto.2011. KonsepIbu. http://dr-suparyanto.blogspot.com. (download:Rabu,23 Oktober 2011)

Susanto, Agus.2007.Kesehatan Gigi Dan Mulut.Jakarta:Sunda Kelapa Pustaka

Srigupta, Aziz A.2004.Panduan Singkat Kesehatan Gigi Dan Mulut.Jakarta: Prestasi Pustaka

Tamsuri. 2008. Riset Keperawatan Bagi Pemula.Ed.Revisi.Kediri:Akper Pamenang

Wawan dan Dewi.2010.Pengetahuan,Sikap Dan Perilaku Manusia.Yogyakarta: Nuha Medika Yupi ,Supartini.2004.http://Suaramedia.com(download:

Gambar

Tabel 1 : Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan

Referensi

Dokumen terkait

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa rasio gula dan ekstrak buah pedada dalam pembuatan serbuk instan berpengaruh nyata (P&lt;0,05) terhadap kadar gula total

126 Penentuan Koefisien Momen Inersia Benda Tegar Berbasis Arduino (Rustan, Linda handayani) Penentuan nilai k dapat dilakukan dengan menggunakan kalkulus melalui metode

c. problem yang terjadi dan solusi/eskalasi/penyelesaian yang dibuat; d. efektifitas pengamanan yang ditetapkan. Lampirkan gambar garis pelaporan dan informasi setelah

Barisan pengantar ararem tersebut, diantanya: pertama, kelompok kelurga inti (yang dituakan) terdiri dari para perempuan atau ibu-ibu dengan busana adat Biak,

AKOMODASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PADA MAHASISWA (Studi Kasus Akomodasi Komunikasi Antar Budaya pada Mahasiswa Aceh dan Nusa Tenggara Timur Program Pendidikan Profesi

Pengukuran produktivitas menjadi suatu alat penting untuk menilai kenerja seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan agar menjadi bahan pertimbangan bagi pihak

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana persepsi kepala sekolah tentang kompetensi profesional guru PAI di SMPN Kecamatan Pallangga?dan 2)