• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sifat dan Jadwal Pengeringan Lima Jenis Kayu Papua Barat The Drying Properties and Schedules of Five Wood Species from West Papua

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sifat dan Jadwal Pengeringan Lima Jenis Kayu Papua Barat The Drying Properties and Schedules of Five Wood Species from West Papua"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Table 3. Difference of two thicknesses (deformation check) in radial direction of wood sample and drying property classification
Table  12. Basic drying  schedule for Mangium wood

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian sifat fisis menunjukkan bahwa kayu jamuju, pasang, dan rasamala yang digunakan masih dalam kondisi segar, kadar airnya lebih dari 30% (Tabel 1), sehingga

Kedua hal itu, yaitu suhu minimum dan suhu maksimum serta depresi suhu bola basah, pada gilirannnya dijadikan dasar yang berguna untuk menyusun skedul suhu dan

Djarwanto (2011) menyatakan bahwa kehilangan berat sekrup tertinggi dijumpai pada contoh uji kayu putih bagian tengah (B) dari pohon II yaitu 5,96%, dan kehilangan berat sekrup

Uji beda lanjut terhadap interaksi antara jenis kayu dan pohon dengan prosedur Tukey (p<0.05) menunjukkan bahwa kehilangan berat sekrup tertinggi didapatkan pada kayu kikuya

Berdasarkan hasil data pengeringan diperoleh bahwa jadwal pengeringan dasar untuk ketiga jenis kayu yaitu kayu kwari, kabesak dan timo ditentukan oleh masalah

Berdasarkan sifat pengeringan dan kualitas fisik kayu/dolok, maka dari 10 jenis kayu hutan tanaman rakyat yang diteliti dapat dimasukan ke dalam 7 bagan pengeringan dari yang

Pertama, untuk menyusun skedul suhu dan kelembaban berdasarkan metode Terazawa yang diperuntukan bagi pengeringan kayu meranti merah bersortimen casing yang berasal dari P.. Kedua,

Berdasarkan kriteria tersebut, maka suhu optimum untuk pe- ngeringan bambu temen dan duri pada batang pangkal sampai tengah serta bambu ater pada batang tengah adalah 45 – 70 C,