I. PENGERTIAN
UUNomor 43 Tahun 1999 adalah tentang
Perubahan atas UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok Pokok Kepegawaian
hanya beberapa ketentuan yang dirubah dalam Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974, sepanjang belum diubah masih tetap berlaku.
1.Kepegawaian
Kepegawaian adalah segala hal hal mengenai kedudukan, kewajiban, hak,dan pembinaan pegawai negeri
2.Pegawai Negeri
UU No.43 Th1999
•setiap warga negara Republik Indonesia
•yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, •diang kat oleh pejabat yang berwenang dan •diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau •diserahi tugas negara lainnya dan
•digaji berdasarkan peraturan perundangan undangan yangberlaku”
PEGAWAI NEGERI TERDIRI DARI
( Psl 2 UU No 8/1974 jo UU No 43/1999 )
• Pegawai Negeri Sipil
• Anggota TNI dan
4. Pejabat Pembina Kepegawaian
pimpinan departemen/lembaga pemerintah non departemen/ ke sekretariatan lembaga tingginegara /daerah propinsi/ kabupaten/ kota yang diberi delegasi sebagian wewenang Presiden untuk mengangkat, memindahkan dan memberhentikan pegawai negeri sipil dilingkungannya
Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat dan
Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah.
5.Pejabat yang Berwajib
pejabat yang karena jabatan atau tugasnya berwenang melakukan tindakan hukum berdasarkan peraturan perundang undangan
yang berlaku.
6.Pejabat Negara
pimpinan dan anggota lembaga tinggi negara sebagai mana dimaksud dalam pasal 11 UU Nomor 43 Tahun 1999 yang terdiri atas :
• Presiden dan Wakil Presiden ;
• Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota MPR ; • Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPR ;
• Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda, dan Hakim Agung pd Mahkamah Agung serta Ketua, Wakil Ketua, dan Hakim pada semua Badan Peradilan ;
• Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPA; • Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota BPK ; • Menteri dan Jabatan setingkat menteri ;
• Kepala Perwakilan RI di Luar Negeri yang berkedudukan sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh ;
7. Jabatan Negeri
jabatan dalam bidang eksekutif yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang undangan.
8. Jabatan Karier
adalah jabatan struktural dan jabatan fungsional yang hanya dapat diduduki oleh pegawai negeri sipil.
9. Jabatan Organik
Jabatan Organik adalah jabatan negeri yang menjadi tugas pokok pada suatu satuan organisasi pemerintah
10. Manajemen Pegawai Negeri Sipil
keseluruhan upaya upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan
derajat prosfesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi, dan kewa jiban kepegawaian yang meliputi :
• perencanaan, pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan, promosi, penggajian, kesejahteraan dan pemberhentian.
11. Pegawai Negeri Sipil Pusat (PNS Pusat)
12. PNS Daerah
PNS yang gajinya dibebankan pada APBD dan bekerja pada Peme rintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota
13. PNS Diperbantukan di Luar Instansi Induk
PNS yang bekerja di Instansi lain karena diperbantukan dan
gajinya dibebankan pada Instansi yang menerima perbantuan, sedangkan pembinaan kepegawaiannya dilakukan oleh Instansi PNS
berasal
14. PNS Dipekerjakan di Luar Instansi Induk
II. KEDUDUKAN, KEWAJIBAN, DAN HAK PEGAWAI
NEGERI SIPIL
1. KEDUDUKAN PEGAWAI NEGERI (PN) SIPIL
sebagai unsur aparatur negara yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaran tugas negara dan pembangunan.
Pegawai negeri harus bebas dari pengaruh semua golo ngan dan partai politik serta tidak diskriminatif dalam mem berikan pelayanan kepada masyarakat.
Pegawai Negeri dilarang menjadi anggota dan atau pengurus partai politik.
2. KEWAJIBAN PN/PNS
a. Kewajiban kewajiban PN/PNS menurut pasal 4,5, dan 6 UU No.43 Tahun 1999 :
1) Wajib setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945
,
Negara dan Pemerintah serta wajib menjaga persatuan dankesatuan bangsa dalam NKRI
2) Wajib mentaati segala peraturan perundang undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan
kepadanya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab.
3) Wajib menyimpan rahasia jabatan
hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan kepada dan atas perintah pejabat yang berwajib atas kuasa undang undang.
4) Wajib mengangkat sumpah/janji (pasal 26 UU No.43/1999)
Setiap Calon PNS pada saat pengangkatannya menjadi PNS wajib mengucapkan sumpah janji.
Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan,
tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati
kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan
disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam
maupun di luar jam kerja.
Kewajiban yang harus ditaati PNS ( pasal 3, PP
53/2010) adalah ( ada 17 butir ):
1. mengucapkan sumpah/janji PNS; 2. mengucapkan sumpah/janji jabatan;
3. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah;
5. melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
6. menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS;
7. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau golongan;
8. memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan;
9. bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara;
10.melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil; 11. masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
12. mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
13. menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya;
14. memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat; 15. membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
Larangan yang tidak boleh dilanggar ( pasal 4 ) adalah ada 15 butir al :
1. menyalahgunakan wewenang;
2. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain;
3. tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/ atau lembaga atau organisasi internasional;
4. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing;
5. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah;
6. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara
langsung atau tidak langsung merugikan negara;
7. memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan;
9. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;
10.melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
11.menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
12.memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara:
a. ikut serta sebagai pelaksana kampanye;
b. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS;
c. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain; dan/atau d. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara; 13.memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara:
a. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan
atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/ atau
b. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan
Setiap pelanggaran terhadap ketentuan yang dimaksud dalam pasal 3 dan 4 PP No.53/2010 akan DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN.
14. memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara
memberikan surat dukungan disertai foto kopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perundangundangan; dan 15. memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah,
dengan cara:
a. terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah;
b. menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye;
c. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau
Tingkat hukuman disiplin terdiri dari:
(1) Jenis hukuman disiplin ringan : a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; dan
c. pernyataan tidak puas secara tertulis. (2) Jenis hukuman disiplin sedang :
a. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun; b. penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun; dan
c. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun.
(3) Jenis hukuman disiplin berat :
a. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;
b. pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;
c. pembebasan dari jabatan;
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
SEBELUM MENJATUHKAN HD PEJABAT YANG BERWENANG MELAKUKAN PEMERIKSAAN TERLEBIH DAHULU YAITU :
SECARA LISAN
Apabila menurut pertimbangan pejabat yang berwenang akan dijatuhi Hukuman Ringan
SECARA TERTULIS
Apabila menurut pertimbangan pejabat yang berwenang akan dijatuhi Hukuman Disiplin Sedang dan Berat
PEMERIKSAAN
(RUANG TERTUTUP) BAP
7) Wajib Mematuhi PP no.10 Tahun 1983 jo PP No 45 Tahun 1990 1). Laporan Perkawinan
PNS yang telah melangsungkan perkawinan,wajib mengirimkan laporan perkawinan secara tertulis kepada pejabat secara hirarki
selambat lambatnya 1(satu) tahun tmt perkawinan dilangsungkan ter masuk bagi PNS yang telah menjadi Janda/ Duda yang akan melang sungkan perkawinan lagi atau PNS pria yang akan melangsungkan perkawinan lebih dari seorang
2). Ijin beristeri lebih dari seorang PNS Pria yg akan beristeri lebih dari seorang, wajib memperoleh izin secara tertulis terlebih dahulu dari Pejabat . Ijin diberkan oleh pejabat apabila telah memenuhi salah satu syarat alternatif dan semua syarat kumulatif.
a.Syarat Alternatif
(1) Isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri dalam arti isteri menderita penyakit jasmani atau rohani yang sukar disem buhkan (2) Isteri mendapat cacat badan atau penyakit lain yang tidak dapat disem
buhkan
b. Syarat Kumulatif
1) Ada persetujuan tertulis yang dibuat secara ikhlas dari isteri PNS 2) PNS Pria yang bersangkutan mempunyai penghasilan yang cukup 3) Ada jaminan tertulis dari PNS Pria yang bersangkutan bahwa ia
akan berlaku adil terhadap isteri-isteri dan anak-anaknya.
3). Ijin Perceraian
wajib memperoleh ijin tertulis dari Pejabat, perceraian dapat dilakukan apabila ada alasan-alasan yang syah yaitu salah satu atau lebih alasan :
a.Salah satu Pihak Berbuat Zina;
b.Salah satu pihak menjadi Pemabuk, Pemadat / Penjudi ;
c.Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun berturut-turut tanpa ijin dan tanpa alasan yang syah;
d.Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 (lima) tahun atau yang lebih berat secara terus menerus setelah perkawinan berlangsung;
4). Pembagian gaji setelah perceraian
Gaji adalah penghasilan PNS yang terdiri atas : a. Gaji pokok ;
b. Tunjangan keluarga ;
c. Tunjangan jabatan(apabila menduduki jabatan) ; d. Tunjangan lainnya yang ber laku bagi PNS.
Apabila perceraian tersebut atas kehendak PNS PRIA, maka ia wajib menyerahkan sebagian gajinya untuk anak anaknya dan bekas isterinya dengan perhitungan sebagai berikut:
a).1/3 gaji untuk PNS ybs ;
b).1/3 gaji untuk mantan isterinya ; c).1/3 gaji untuk anak anaknya.
Apabila perkawinan tidak melahirkan anak maka gaji dibagi 2 dengan bekas isterinya
Apabila perceraian tersebut atas kehendak ISTERI, maka pembagian gaji ditetapkan :
a).2/3 gaji untuk PNS pria ybs ; b).1/3 gaji untuk anak anak
Apabila mantan isteri kawin lagi dan atau anak anak telah dewasa (telah berusia 21 tahun/25 tahun atau telah mempunyai penghasilan sendiri atau telah kawin) maka hak gajinya diberikan kepada PNS ybs.
5). PNS Wanita dilarang menjadi isteri kedua/ketiga/keempat dari pria bukan PNS atau PNS
6). PNS dilarang hidup bersama diluar ikatan perkawinan.
7). Sanksi
Dijatuhi hukuman disiplin pemberhentian dengan hormat sebagai PNS tidak atas permintaan sendiri apabila :
• melakukan perceraian tanpa memperoleh ijin terlebih dahulu dari pejabat
• beristeri lebih dari seorang tanpa memperoleh ijin terlebih dahulu dari pejabat
HAK HAK PNS
Dalam Undang undang No.8 Thun 1974 jo Undang undang No.43 Tahun 1999 hak hak PNS telah diatur dalam pasal 7,8,9,10, adapun hak hak PNS tersebut adalah :
a. Hak atas Gaji (pasal 7)
Setiap Pegawai Negeri berhak memperoleh gaji yang adil dan layak sesuai dengan beban pekerjaan dan tanggung jawabnya. Gaji Pegawai Negeri yang dibayarkan berdasarkan pangkat dan masa kerja golongannya.
Sistem Penggajian Sistem skala tunggal
sistem penggajian yang memberikan gaji yang sama kepada pegawai yang berpangkat sama dengan tidak memperhatikan sifat pekerjaan yang dilakukan dan berat tanggung jawab yang dipikul dalam melaksanakan pekerjaan itu.
Sistem skala ganda
Di Indonesia dikenal adanya sistem gabungan yaitu
perpaduan antara sistem skala tunggal dan sistem skala ganda,
gaji pokok PNS yang berpangkat sama ditetapkan sama, disamping itu diberikan tunjangan bagi PNS yang berdasarkan penilaian pelaksanan beban tugas yang lebih besar dan memikul tanggung jawab yang lebih berat.
Kebijaksanaan penggajian yang berlaku sekarang ini adalah mengarah kepada sistem skala gabungan. Dengan PP 25/2010 telah ditetapkan gaji pokok PNS dengan sistem skala tunggal.
b. Hak atas Cuti (pasal 8)
Dalam rangka usaha menjamin kesegaran jasmani dan rohani, maka kepada PNS setelah bekerja selama jangka waktu tertentu perlu diberikan cuti.
Jenis Cuti
1) Cuti Tahunan (CT)
Lamanya CT adalah 12 hari kerja dan tidak dapat dipecah (-) dari 3 hari
CPNS/PNS yang telah bekerja secara terus menerus selama 1 tahun ber hak atas CT
2) Cuti Besar (CB)
bekerja (-) 6 tahun secara terus menerus berhak atas CB selama 3 bulan termasuk CT dalam tahun berjalan dan jika telah mengmbil CT, maka lamanya cuti besar dikurangi lamanya CT.
PNS yang mengambil cuti kurang dari 3 bulan maka sisa CB yang menjadi haknya akan hapus.
3). Cuti Sakit
sakit 1 atau 2 hari harus memberi tahu kepada atasannya baik secara tertulis maupun lisan/telepon
sakit lebih dari 2 hari s/d 14 hari harus mengajukan permintan cuti sakit, dengan melampirkan surat keterangan dokter
Cuti sakit
1. untuk paling lama satu tahun dan
2. apabila belum sembuh atas dasar keterangan dokter
3. dapat diperpanjang selama 6 bulan dan apabila belum sembuh juga 4. maka harus diuji kembali oleh Tim Penguji Kesehatan, apabila dari
hasil pengujian ternyata:
(1).Belum sembuh tetapi ada harapan untuk bekerja kembali, maka PNS tersebut diberhentikan dengan hormat dari jabatannya de ngan diberikan uang tunggu sesuai dengan ketentuan yang berla ku
(2).Belum sembuh tetapi tidak ada harapan untuk bekerja kembali, maka PNS tersebut diberhentikan dengan hormat sebagai PNS
dengan diberikan hak hak kepegawaian sesuai dengan keten tuan yang berlakuPNS wanita yang mengalami keguguran berhak atas cuti sakit untuk paling lama 1½ bulan.
PNS yang mengalami kecelakaan dalam dan kerena menjalankan tugas berhak atas cuti sampai sembuh dari penyakitnya.
4) CUTI BERSALIN
Untuk persalinan pertama dan kedua dan ketiga PNS wanita berhak atas cuti bersalin (persalinan pertama dihitung sejak ybs menjadi CPNS) dan hak cuti tahunan tidak hapus.
Lamanya cuti bersalin adalah 1 bulan sebelum dan 2 bulan setelah persalinan
PNS yang menjalani Cuti Bersalin berhak atas gaji beserta tunjangan jabatan (bagi yang menduduki jabatan).
5). Cuti Karena Alasan Penting (CAP)
CAP untuk paling lama
2 bulan
Ibu/Bapak, suami/isteri, anak,adik, kakak, mertua/menantu, sakit keras/ meninggal dunia (MD) ;
Salah seorang anggota keluarga sebagai mana tersebut diatas yang MD dan menurut ketentuan hukum
yang berlaku PNS ybs harus mengurus hak hak dari anggata keluarga yang MD
6).Cuti diluar tanggungan Negara (CLTN)
Selesai CLTN wajib melapor secara tertulis kepada pimpinan instansi Pengaktifan kembali setelah CLTN dilakukan dengan S K Pejabat Ybw
Telah bekerja sekurang kurangnya 5 tahun , karena alasan pribadi yang mendesak
dapat diberikan CLTN untuk paling lama 3 tahun dan dapat diperpanjang selama 1(satu) tahun
CLTN/
perpanjangan CLTN
SK P P K setelah mendapat persetujuan dari Kepala BKN.
c.Hak Memperoleh Perawatan
kecelakaan karena dinas atau menderita sakit karena dinas
berhak memperoleh
pengobatan,perawatan dan atau rehabilitasi atas biaya negara.
KECELAKAAN karena DINAS :
dalam dan karena menjalankan tugas kewajiban
dalam keadaan lain yang ada hub dengan dinas shg kecelakaan itu disamakan dengan yang terjadi karena menjalankan tugas kewajibannya
SAKIT KARENA DINAS sakit yang diderita sebagai akibat langsung dari pelaksanaan tugas
CACAD
kelainan jasmani atau rohani karena kecelakaan yang sedemikian rupa shg menimbulkan gangguan utk melakukan pekerjaan
kecelakaan karena dinas/ menderta sakit karena dinas
memperoleh pengobat an, perawatan, dan atau rehabilitasi
harus dibuktikan dengan surat pernyataan dari pim pinan instansi/surat keterangan atau berita acara dari pejabat yang berwajib
serendah rendahnya pejabat eselon IV , Ka.Unit kerja yang berdiri sendiri yang memuat bahwa kecelakaan itu terjadi dalam dan karena dinas
surat keterangan tentang sakit karena dinas dibuat oleh dokter
pemerintah setempat atas permintaan pimpinan instansi apabila tidak ada dapat dibuat dokter swasta
REHABILITASI
hanya menyangkut rehabilitasi medis
berupa pemberian
pengobatan, perawatan
d.Hak Tunjangan Cacad (PP No.12/1981)
PNS yang oleh Tim Penguji Kesehatan dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri yang disebabkan cacad
karena dinas berhak menerima tunjangan cacad selain pensiun yang berhak diterimanya.
.
Besarnya tunjangan cacad tiap bulannya adalah:
1) a. 70% dari gaji pokok apabila kehilangan fungsi :
1) penglihatan kedua mata atau,
2) pendengaran pada kedua telinga atau,
3) kedua kaki dari pangkal paha atau dari lutut kebawah,penglihatan kedua mata atau,
2) b. 50% dari gaji pokok apabila kehilangan fungsi :
• lengan dari bahu kebawah atau, • kedua kaki dari mata kaki kebawah
3) c. 40% dari gaji pokok apabila kehilangan fungsi :
4) d. 30% dari gaji pokok apabila kehilangan fungsi : • penglihatan sebelah mata
• pendengaran sebelah telinga
• tangan dari atau atas pergelangan atau, • sebelah kaki dari mata kaki kebawah
5) 30% sampai 70% dari gaji pokok menurut tingkat keadaan atas pertimbangan TPK dapat dipersamakan dengan huruf a s/d d, untuk kehilangan fungsi atas sebagian atau seluruh badan atau ingatan yang tidak termasuk hurf a s/d d
e. Hak atas Uang Duka dan Biaya Pemakaman (PP No.12/1981) 1. Uang Duka Tewas
1) kepada isteri/ suami PNS yang TEWAS diberikan uang duka tewas sebe sar 6 kali penghasilan sebulan serendah rendahnya Rp.500.000 apabila meninggalkan lebih dari seorang isteri yang sah, diberikan kepada isteri pertama(isteri yang paling lama dikawininya tanpa terputus oleh perceraian)
2) apabila tidak meninggalkan isteri/suami, uang duka tewas diberikan kepada anaknya
3) apabila tidak meninggalkan isteri/suami ataupun anak, uang duka tewas diberikan kepada orang tuanya
4) apabila tidak meninggalkan isteri/ suami,anak ataupun orang tua maka uang duka tewas diberikan kepada ahli waris lainnya
PNS YANG DINYATAKAN TEWAS
MD dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya;
MD dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinasnya ;
MD yang langsung diakibatkan oleh LUKA / CACAT JASMANI / ROHANI yang didapat dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya ;
2. Biaya pemakaman PNS yang tewas ditanggung oleh negara
Biaya pemakaman yang ditanggung negara adalah
peti jenazah dan perlengkapannya;
tanah pemakaman dan biaya ditempat pemakaman ;
angkutan jenazah dari tempat meninggal kekediaman dan atau
tempat pemakaman serta biaya persiapan pemakaman angkutan dan penginapan bagi isteri/suami yang sah dan anak yang sah.
3. Uang Duka Wafat
1) isteri/ suami PNS yang WAFAT diberikan uang duka wafat sebesar 3 kali penghasilan sebulan serendah rendahnya Rp.100.000,- apabila meninggalkan lebih dari seorang isteri yang sah, diberikan kepada isteri pertama (isteri yang paling lama dikawininya tanpa terputus oleh perceraian
2) apabila tidak meninggalkan isteri/suami,uang duka wafat diberikan kepada anaknya.
3) apabila tidak meninggalkan isteri/suami ataupun anak, uang duka wafat diberikan kepada orang tuanya
4) apabila tidak meninggalkan isteri/suami,anak ataupun orang tua maka uang duka wafat diberikan kepada ahli waris lainnya
f. Hak atas Pensiun ( Psl10 UU No.8 / 1974 jo UU No.43 / 1999 )
dinyatakan bahwa setiap pegawai negeri yang telah memenuhi syarat syarat yang ditentukan berhak atas pensiun.
g. Tunjangan Tambahan Penghasilan (PP No.49 Tahun 1980)
Kepada Janda/Duda pensiunan PNS diberikan tunjangan tambahan penghasilan sebesar selisih antara pensiun Janda/Duda yang akan diterimanya dengan peghasilan terakhir almarhum/almarhumah PNS/ Pensiunan PNS, selama 4 (empat) bulan mulai bulan berikutnya PNS/ Pensiunan PNS meninggal dunia.
SISTEM PEMBINAAN KARIR
UU No 8/1974 jo UU No 43/1999
A. PEMBINAAN PNS DILAKSANAKAN
• BERDASARKAN SISTEM PRESTASI KERJA DAN SIS TEM KARIR
• DITITIK BERATKAN KPD SISTEM PRESTASI KERJA
SISTEM PRESTASI KERJA : • SISTEM KEPEGAWAIAN
• UTK PENGANGKATAN SESEORG DLM SUATU JABT
• DIDASARKAN ATAS KECAKAPAN DAN PRESTASI
• YG TELAH DICAPAI
SISTEM KARIR :
SISTEM KEPEGAWAIAN
UTK PENGANGKATAN PERTAMA SESEORG DIDASARKAN ATAS KECAKAPAN
DALAM PENGEMBANGANNYA LEBIH LANJUT, M K ,
PENGALAMAN, KESETIAAN, PENGABDIAN DAN SYARAT SYARAT OBYEKTIF LAINNYA TURUT MENEN TUKAN
III. MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL
Manajemen PNS adalah keseluruhan upaya upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas dan derajat profesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi dan kewajiban kepegawaian yang meliputi perencanaan, pengada an, pengembangan kualitas, penempatan, promosi, penggajian, kesejah teraan, dan pemberhentian.
Fungsi fungsi manajemen PNS yang meliputi : 1. perencanaan (formasi PNS),
2. pengadaan PNS,
3. pengembangan PNS (Diklat PNS) ,
4. penilaian ( DP 3 dan pengujian kesehatan PNS)
5. penghargaan ( kenaikan pangkat,pengangkatan dalam jabatan, dan Satya Lencana Karya Satya),
1. FORMASI PNS ( PP No.97/2000 jo PP No.54/2003 )
- JUMLAH DAN SUSUNAN PANGKAT PNS YANG - DI PERLUKAN DALAM SUATU SATUAN
- ORGANISASI NEGARA
- UTK MAMPU MELAKSANAKAN
- TUGAS POKOK DALAM JANGKA WAKTU TERTENTU
a. TUJUAN FORMASI
AGAR DALAM SATUAN ORGANISASI NEGARA DIMAKSUD DAPAT MEMPUNYAI JUMLAH DAN MUTU PEGAWAI SESUAI DGN BEBAN KERJA YANG DIPERLUKAN
b. Dasar Penyusunan Formasi
Formasi disusun berdasarkan
- analisis kebutuhan dan penyediaan pegawai - sesuai dengan jabatan yang tersedia
Dalam melakukan analisis kebutuhan didasarkan pada :
(1). Jenis Pekerjaan
Macam pekerjaan yang harus dilakukan oleh suatu satuan organisasi dalam melaksanakan tugas pokoknya dan dikelompokkan dalam :
• jenis pekerjaan yang bersifat umum : pekerjaan mengetik dan
• jenis pekerjan yang bersifat khusus: memeriksa perkara, penelitian ,
perawatan orang sakit
(2). Sifat Pekerjaan
Dalam menentukan sifat pekerjaan dapat ditinjau dari beberapa sudut mi salnya sudut waktu kerja, sudut pemusatan perhatian, sudut resiko pribadi yang mungkin timbul dalam melaksanakan pekerjaan dll.
Yang paling berpengaruh dalam penentuan formasi adalah tinjauan dari sudut waktunya.
c. Jenis Formasi PNS
Jenis formasi PNS terdiri dari : 1). Formasi PNS Pusat ;
2). Formasi PNS Daerah yang terdiri dari : a). Formasi PNS Daerah Propinsi ; b). Formasi PNS Daerah Kabupaten; c). Formasi PNS Daerah Kota.
d.Penetapan Formasi PNS
(1).Formasi PNS Pusat
setiap tahun Anggaran ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Pendayagunaan Aparatur Negara setelah mendapat pertimbanagn Kepala BKN
(2).Formasi PNS Daerah
Pemerintah Daerah Propinsi/ Kabupaten/Kota setiap tahun Anggaran
ditetapkan oleh Kepala Daerah masing masing setelah mendapat persetujuan tertulis Menteri yang bertanggung jawab dibidang Pendayagunaan Aparatur Negara berdasarkan pertimbangan Kepala BKN Penetapan dan Persetujuan Formasi PNS Pusat dan Formasi PNS Dae rah dilakukan berdasarkan usul dari :
a. PENGUMUMAN
1). Harus diumumkan seluas luasnya melalui media massa yang tersedia dan /atau bentuk lainnya yang digunakan, sehingga pengadaan PNS diketahui oleh umum.
2). Pengumuman tersebut harus dilakukan paling lambat 15 hari sebelum tanggal penerimaan
3). Dalam Pengumuman harus dicantumkan: a). Jumlah dan jenis jabatan yang lowong ; b). Kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan ;
c). Syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar ; d). Alamat dan tempat lamaran ditujukan ;
e). Batas waktu pengajuan surat lamaran ; f). Waktu dan tempat seleksi ; dan
2. PENGADAAN PNS
( PP No.98/2000 jo PP No.11 / 2002 )KEPUTUSAN KA BKN NO.11 / 2002
• PROSES KEGIATAN U/ MENGISI FORMASI YG LOWONG
• MULAI DARI PERENCANAAN,
PENGUMUMAN,PELAMARAN,PENYARINGAN S/D PENGANGKATAN MENJADI PNS
LOWONGAN FORMASI DISEBABKAAN :
• ADANYA PNS YG PENS, BHT DAN MD
a. PENGUMUMAN
1). Harus diumumkan seluas luasnya melalui media massa yang tersedia dan /atau bentuk lainnya yang digunakan.
2). Pengumuman tersebut harus dilakukan paling lambat 15 hari sebelum tanggal penerimaan
3). Dalam Pengumuman harus dicantumkan: a). Jumlah dan jenis jabatan yang lowong ; b). Kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan ;
c). Syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar ; d). Alamat dan tempat lamaran ditujukan ;
e). Batas waktu pengajuan surat lamaran ; f). Waktu dan tempat seleksi ; dan
b.PERSYARATAN
Syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar :
a. W N I
b. Usia (-) 18 (delapan belas) tahun dan (≥) 35 (tiga puluh lima) tahun c. Tidak pernah dihukum penjara/kurungan
Tidak termasuk bagi mereka yang dijatuhi hukumam percobaan.
d. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri atau diber hentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta
e. Tidak berkedudukan sebagai CPNS/PNS
f. Mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian dan keterampilan yang diperlukan
g. Berkelakuan Baik
h. Sehat jkasmani dan rohani
i. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara Republik Indonesia/ Negara lain yang ditentukan
j. Bersedia melepaskan dari jabatan pengurus dan atau anggota PARPOL pada saat dinyatakan lulus ujian penyaringan, apabila pada saat melamar menjadi pengurus dan atau anggota partai politik.
2. Pengangkatan CPNS pada prinsipnya tidak boleh melebihi usia 35 tahun
Pengangkatan CPNS dapat dilakukan bagi yang berusia melebihi usia 35 tahun dengan ketentuan :
• telah mengabdi kepada instansi pemerintah (pusat / daerah) sekurang kurangnya 5 tahun secara terus menerus sebelum PP No.11 Tahun 2002 (17 April 2002.) dan
• masih melaksanakan tugas pada instansi tersebut ;
• pengangkatan tersebut dilakukan berdasarkan kebutuhan khusus dan dilaksanakan secara selektif serta tidak boleh melebihi usia 40 (empat puluh) tahun.
PELAMARAN
1). Lamaran ditulis dengan tulisan tangan sendiri ditujukan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi yang bersangkutan.
2). Dalam surat lamaran harus dilampirkan :
c. PENYARINGAN
1). Pemeriksaan Administratif
Surat lamaran yang tidak memenuhi syarat dikembalikan kepada pelamar disertai alasannya dan yang memenuhi syarat disusun dan didaftar secara tertib
2).Panitia Ujian
Panitia Ujian (-) terdiri dari 3(tiga) orang yaitu seorang Ketua merangkap anggota,seorang Sekretaris merangkap anggota dan seorang anggota. Jika panitia lebih dari 3(tiga) orang maka jumlahnya harus bilangan ganjil.
3). Tugas Panitia Ujian
a) Menyiapkan dan mengumpulkan bahan ujian
b) Menentukan pedoman pemeriksaan dan penilaian ujian c) Menentukan tempat dan jadual ujian
d) Menyelenggarakan ujian, dan
e) Memeriksa dan menentukan hasil ujian 4).Materi Ujian
a) Test Kompetensi, yang materinya disesuaikan dengan kebutuhan per syaratan jabatan, a l meliputi Pengetahuan Umum, Bahasa Indonesia, KebijakanPemerintah, Pengetahuan Teknis,dan Pengetahuan lainnya
5).Ujian
Untuk menjamin obyektifitas, maka ujian dilaksanakan tertulis dan apabila dipandang perlu diadakan ujian lisan berupa wawancara atau ujian keterampilan.
6). Pengumuman Pelamar yang diterima
Pengumuman dimuat dalam media cetak dan diberitahukan secara tertulis kepada peserta.Pengumunan hendaknya memuat kapan, dima na, kepada pejabatmana, dan waktu selambat lambatnya harus
d.PENGANGKATAN
1).Pengangkatan sebagai CPNS
a.Pelamar yang dinyatakan lulus dan diterima wajib melengkapi dan me nyerahkan kelengkapan administrasi yaitu :
(1).Foto copy STTB/Ijazah yang disahkan oleh pejabat yang berwenang (2). Daftar Riwayat Hidup ;
(3). Pas foto ukuran 3 x 4 sebanyak 6 (enam) lembar ; (4). Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari POLRI ;
(5). Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani dari Dokter ;
(6). Asli Kartu Pencaker dari Kantor Departemen/Dinas Tenaga Kerja ; (7). Surat Pernyataan tentang:
a. Tidak pernah dihukum penjara/kurungan
b. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta c. Tidak berkedudukan sebagai CPNS/PNS
d. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara Republik Indonesia / Negara lain yang ditentukan
Se(-) 1 TH setelah tgl Penetapan NIP
CPNS ybs NIP
SK CPNS TMT tgl 1 bln
berikut
PPK Pusat/Daerah PPK Pusat/Daerah
2).Golongan Ruang
a. Golongan ruang yang ditetapkan untuk pengangkatan sebagai CPNS pada saat melamar memiliki dan meng gunakan ijazah yang dimiliki adalah sebagai berikut:
NO PENDIDIKAN GOL / RUANG
1 1SD- SETINGKAT I/a
2 SLTP-SETINGKAT I/c
3 SLTA-D-1 II/a
4 SGPLB – D II II/b
5 SM-AK-D III II/c
6 S-1 – D IV III/a
7 Dr-APTK-S-2 /ijazah lain yg setara III/b
b. Ijazah lain yang setara dengan ijazah Dokter, Apoteker, S-2 adalah ijazah yang dikeluarkan oleh PT yang bobot untuk memperolehnya setara dengan ijazah Dokter, Apoteker, S-2 yang penetapan kesetaraannya dilaksanakan oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang pendidikan nasional ;
GAJI PNS
( PP No.7/1977 ttg PERAT GAJI PNS TERAKHIR DIRUBAH
DGN PP No.25/2010 )
HAK ATAS GAJI CPNS TMT YBS SECARA NYATA MELAKSANAKAN TUGAS YANG DITETAPKANOLEH
KEPALA KANTOR / SATUAN KERJA ( S P M T )
BAGI CPNS YANG PENEMPATANNYA JAUH DARI TEMPAT TINGGALNYA
DIANGGAP TELAH MELAKSANAKAN TUGAS SEJAK YBS BERANGKAT KETEMPAT TUGAS
POTONGAN GAJI
Untuk membiayai usaha usaha dalam bidang kesejahteraan, maka setiap pegawai negeri dan pejabat negara dipungut iuran 10% dari penghasilannya setiap bulan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dengan perincian sebagai berikut:
4¾% untuk iuran dana pensiun ;
2% untuk iuran pemeliharaan kesehatan ; 3¼% untuk iuran tabungan hari tua
Gaji adalah penghasilan PNS yang terdiri atas :
a. Gaji pokok ;
b. Tunjangan keluarga ;
Masa kerja yang dapat diperhitungkan penuh untuk penetapan Gaji Pokok (a). Selama menjadi C/PNS (kecuali CLTN)
(b). Selama menjadi Pejabat Negara.
(c). Selama menjalankan tugas pemerintahan antara lain masa penugasan
sebagai:
• Lokal staff Perwklan RI di LN, PTT, Perangkat Desa Pegawai/ Tenaga pada Badan badan Internasional
• Petugas pemerintahan lainnya yang penghasilannya dibebankan pada APBN
(d). Selama menjalankan kewajiban bela negara
(e). Selama menjadi pegawai perusahaan Milik Negara (BUMN/ BUMD)
Masa kerja yang diperhitungkan ½ untuk penetapan Gaji Pokok :
4). Masa Percobaan
a. Masa selama menjadi CPNS merupakan masa percobaan. Lamanya masa percobaan adalah sekurang kurangnya 1(satu) tahun dan paling lama 2(dua) tahun sesuai ketentuan pasal 16 ayat (4) UU No.8/1974 jo UU No.43/1999.
b. Masa percobaan dihitung sejak tanggal yang bersangkutan diangkat sebagai CPNS
5). Pengangkatan CPNS menjadi PNS
a) CPNS yang telah menjalankan masa percobaan (-) 1 (satu) tahun dapat diangkat menjadi PNS dalam jabatan dan pangkat tertentu yang ditetapkan oleh PPK atau Pejabat yang ditunjuk apabila telah memenuhi syarat syarat
• Setiap unsur penilaian prestasi kerja/DP3 (-) bernilai baik
• Sehat Jasmani dan Rohani yang dinyatakan Dokter PengujiTersendiri • Lulus DIKLAT PRAJABATAN
Tanggal mulai berlakunya keputusan pengangkatan sebagai PNS tidak boleh berlaku surut
NO PENDIDIKAN PANGKAT GOL / RUANG
1 1SD- SETINGKAT Juru Muda – I/a 2 SLTP SETINGKAT Juru – I/c
3 SLTA – D.I Pengatur Muda – II/a 4 SGPLB - DII Pengatur Muda Tk I – II/b 5 SM – Akd – D.III Pengatur - II/c
6 S.I – D.IV Penata Muda – III/a 7 Dr – APTK – S.2 Penata Muda Tk I – III/b 8 S.3 - DR Penata – III/c
c). CPNS yang diangkat menjadi PNS diberikan pangkat sbb:
CPNS yang Tewas diangkat menjadi PNS, terhitung mulai awal bulan yang bersangkutan dinyatakan tewas
CPNS yang Cacad karena Dinas yang oleh T P K dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri diangkat menjadi PNS, tmt 1 bulan yang bersangkutan dinyatakan Cacad karena Dinas dan kemudian diberhentikan dengan hormat sebagai PNS diberikan hak hak kepegawaian sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
A. DIBERHENTIKAN DENGAN HORMAT
:
• MENGAJUKAN BERHENTI
• TIDAK SEHAT
• TIDAK LULUS DIKLAT PRAJABATAN
• TIDAK MENUNJUKKAN KECAKAPAN DALAM MELAKSANAKAN
TUGAS
• MENUNJUKAN SIKAP BUDI PEKERTI YANG TIDAK BAIK YANG MENG GANGGU LINGKUNGAN PEKERJAAN
• DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN TKT SEDANG
• MENGAJUKAN BERHENTI KRN MENJADI ANGGOTA PARPOL
• TDK MELAPOR SETELAH 1(SATU) BULAN MENERIMA SK CPNS
B. DIBERHENTIKAN TIDAK DENGAN HORMAT
:
• MEMBERIKAN KETERANGAN DAN BUKTI TIDAK BENAR
• DIHUKUM PENJARA/KURUNGAN KRN MELAKUKAN KEJAHATAN
• DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN BERAT
• MENJADI ANGGOTA PARPOL TANPA MENGAJUKAN BERHENTI
3. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PNS (PP No.101 TAHUN 2001)
Adalah upaya yang dilakukan bagi PNS untuk meningkatkan kepribadian, pengetahuan dan kemampuan sesuai dengan tuntutan persyaratan jabatan dan pekerjaannya
Pasal 31 UU No 8/1974 jo UU No 43/1999 dinyatakan bahwa :
”untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar besarnya , diadakan pengaturan pendidikan serta pengaturan dan penyelenggaraan latihan jabatan PNS yang bertujuan untuk meningkatkan pengab dian, mutu, keahlian, kemampuan, dan ketrampilan”
a. Tujuan Umum Diklat Jabatan
1) Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatannya secara profesional dengan dilandasi kepribadiandan dan etika PNS sesuai kebutuhan instansi.
2) Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
3) Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi kepada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat
3. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PNS (PP No.101 TAHUN 2001) PASAL 31
UU NO 43 / 1999
TENTANG PERUBAHAN UU NO 8 / 1974
A. PENGERTIAN DIKLAT PNS
• UPAYA YG DILAKUKAN BG PNS
• MENINGKATKAN KEPRIBADIAN
• PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN
• SESUAI DGN TUNTUTAN PERSYARATAN JABATAN DAN PEKERJAANNYA
B. TUJUAN UMUM DIKLAT ( UU NO 43/1999 )
1.TUJUAN DIKLAT JABATAN
• MENINGKATKAN PENGETAHUAN, KEAHLIAN, KETERAMPILAN DAN SIKAP;
MELAKSANAKAN TUGAS JABT SECARA PROFESIONALYG DILANDASI DGN KEPRIBADIAN DAN ETIKA PNS
• MENCIPTAKAN APARATUR YG MAMPU BERPERAN SEBAGAI PEM BAHARU DAN PEREKAT PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA;
• MEMANTAPKAN SIKAP DAN SEMANGAT PENGABDIAN YG BER ORIENTASI PADA PELAYANAN ,PENGAYOMAN, DAN PEMBERDAYA AN MASYARAKAT;
• MENCIPTAKAN KESAMAAN VISI DAN DINAMIKA POLA PIKIR DALAM MELAKSANAKAN TUGAS PEMERINTAHAN UMUM DAN PEMBANGUNAN
2. SASARAN DIKLAT
TERWUJUDNYA PNS YG MEMILIKI KOMPETENSI YG SESUAI DGN PERSYARATAN JABT
C. JENIS DAN JENJANG DIKLAT PNS
1. JENIS DIKLAT
2. JENJANG DIKLAT DALAM JABATAN
a. DIKLAT KEPEMIMPINAN ( DIKLATPIM) ; b. DIKLAT FUNGSIONAL; dan
c. DIKLAT TEKNIS
D. PESERTA DIKLAT
1. DIKLAT PRAJABATAN : 2. DIKLATPIM :
3. DIKLAT FUNGSIONAL :
4. DIKLAT TEKNIS :
YG AKAN / TELAH MENDUDUKI JBT FUNGSIONAL
YG AKAN / TELAH MENDUDUKI JBT ESL I.II,III.IV
CPNS
PNS YG MEMBUTUHKAN PENINGKAT AN KOMPETENSI PNS YG AKAN / TELAH MENDUDUKI JBT ESL I.II,III.IV
Sasaran Diklat Prajabatan golongan I dan II adalah :
Terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persya ratan pengangkatan untuk menjadi PNS golongan I dan II.
Diklat Prajabatan
Diklat dalam jabatan
a. Diklat Kepemimpinan (DIKLATPIM) yang dibagi dalam :
1) Diklatpim Tingkat IV diperuntukkan bagi PNS yangakan atau telah menduduki jabatan struktural eselon IV ;
2) Diklatpim Tingkat III diperuntukkan bagi PNS yangakan atau telah menduduki jabatan struktural eselon III ;
3) Diklatpim Tingkat II diperuntukkan bagi PNS yangakan atau telah menduduki jabatan struktural eselon II ;
4) Diklatpim Tingkat I diperuntukkan bagi PNS yangakan atau telah menduduki jabatan struktural eselon I.
b. Diklat Fungsional diperuntukkan bagi PNS yang akan atau telah mendu duki jabatan fungsional tertentu
PENILAIAN PNS
a. DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN ( DP- 3 ) (PP No 10 TAHUN 1978 dan SE Ka.BAKN Nomor.02/SE/1980)
• memuat hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan selama satu tahun, ( Januari s/d akhir Desember)
• merupakan salah satu bahan pertimbangan dalam rangka pembi naan karier PNS.
1). Pihak pihak yang terlibat dalam penilaian adalah
Atasan Pejabat Penilai
Adalah atasan langsung dari pejabat penilai
Pejabat Penilai
2). Masa Penilaian
a. Masa penilaian dalam jangka waktu 1(satu) tahun dari bulan Januari sampai dengan akhir Desember ;
b. Unsur unsur yang dinilai • Kesetiaan ;
• Prestasi Kerja ; • Tanggung Jawab ; • Ketaatan ;
• Kejujuran ; • Kerjasama ; • Prakarsa dan ;
• Kepemimpinan ( bagi yang menduduki jabatan struktural ) c. Sebutan dalam penilaian
1. Amat baik : 91 s/d 100
2. Baik : 76 s/d 90
3. Cukup : 61 s/d 75
4. Sedang : 51 s/d 60
3). Penilaian
a). Penilaian dilakukan pada akhir bulan Desember. Pejabat penilai baru berwenang menilai bawahan langsungnya apabila telah 6 (enam) bulan membawahi pegawai yang akan dinilai.
Khusus bagi CPNS yang akan diangkat menjadi PNS dibuat dalam tahun yang bersangkutan setelah CPNS itu sekurang kurangnya telah 1(satu) tahun sejak secara nyata melaksanakan tugas.
b). Penyampaian DP 3
c). Keberatan
(1). PNS dapat mengajukan keberatan secara tertulis pada kolom
catatan dan diajukan selambat lambatnya 14 hari setelah menerima DP 3 dari pejabat penilai.
(2). Pejabat penilai memberikan tanggapan dan kemudian disampaikan kepada atasan pejabat penilai selambat lambatnya 14 hari sejak me nerima keberatan dari pegawai yang dinilai.
(3). Jika alasan dari pejabat penilai terhadap keberatan dinilai masuk akal/wajar dan sesuai dengan data yang ada pada pejabat penilai, maka nilai tidak diubah dan kemudian ditanda tangani.
b. PENGUJIAN KESEHATAN PNS (PP Nomor 26 TAHUN 1977)
Kedudukan Pegawai Negeri yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaran tugas negara dan pembangunan SANGAT MEMBUTUHKAN KESEHATAN JASMANI DAN ROHANI YANG BAIK. Untuk itulah diperlukan pemeliharaan kesehatan dan pengujian kesehatan bagi PNS tertentu dan CPNS untuk menjadi PNS.
1). Permintaan Pengujian Kesehatan
Permintaan pengujian kesehatan dilakukan oleh PPK atau pejabat yang ditunjuk untuk mengajukan permintaan pengujian kesehatan
2).Yang berwenang menguji kesehatan PNS
yang berwenang menguji kesehatan PNS adalah : a. Dokter Penguji Tersendiri
b)Tim Penguji Kesehatan
Tim Penguji Kesehatan bertugas melakukan pengujian Kesehatan terha dap CPNS golongan II/a keatas yang akan diangkat menjadi PNS atau PNS yang :
a) menurut pendapat pejabat yang berwenang tidak dapat melanjutkan pekerjaannya karena kesehatannya ;
b) menurut pejabat yang berwenang dianggap memperlihatkan tanda suatu penyakit / kelainan yang berbahaya bagi dirinya sendiri atau lingkungan kerjanya ;
c) setelah berakhirnya cuti sakit sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku belum mampu bekerja kembali
d) akan melakukan tugas tertentu diluar negeri ; e) akan mengikuti pendidikan / pelatihan tertentu ; f) akan diangkat dalam jabatan tertentu.
c).Tim Khusus Penguji Kesehatan bertugas :
1) Menguji kesehatan PNS dan tenaga lainnya yang bekerja pada Negara RI untuk keperluan tertentu;
2) Memeriksa dan menilai keberatan yang diajukan PNS atau pejabat yang berwenang atas hasil pengujian kesehatan yang dilakukan oleh Dokter Penguji Tersendiri atau Tim Penguji Kesehatan ;
5.PENGHARGAAN
PNS yang telah memenuhi kewajibannya sebagai PNS dan memenuhi syarat yang ditentukan dapat diberi penghargaan/kepercayaan berupa :
a. Kenaikan Pangkat PNS
A. KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI
A. KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI
NEGERI SIPIL
NEGERI SIPIL
A. KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI
A. KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI
NEGERI SIPIL
DASAR HUKUM
DASAR HUKUM
DASAR HUKUM
DASAR HUKUM
1.
1.
UU No.8 Tahun 1974 JO. UU No.43 Tahun 1999
UU No.8 Tahun 1974 JO. UU No.43 Tahun 1999
2.
2.
PP 99 Tahun 2000 JO. PP 12 Tahun 2002
PP 99 Tahun 2000 JO. PP 12 Tahun 2002
3.
1.
1. Penjelasan Pasal 17 Ayat 1Penjelasan Pasal 17 Ayat 1
Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang PNS
Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang PNS
berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan
berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan
digunakan sebagai dasar penggajian
digunakan sebagai dasar penggajian
2.
2. Penjelasan Pasal 18 Ayat 2Penjelasan Pasal 18 Ayat 2
Kenaikan pangkat Reguler adalah apabila seorang PNS telah
Kenaikan pangkat Reguler adalah apabila seorang PNS telah
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dapat dinaikkan pangkatnya
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dapat dinaikkan pangkatnya
tanpa terikat pada jabatan
tanpa terikat pada jabatan
Kenaikan Pangkat Pilihan adalah
Kenaikan Pangkat Pilihan adalah
Kenaikan pangkat sisamping harus memenuhi syarat-syarat yang
Kenaikan pangkat sisamping harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan juga harus ada jabatan atau dengan perkataan lain
ditentukan juga harus ada jabatan atau dengan perkataan lain
walaupun seorang PNS telah memenuhi syarat-syarat umum untuk
walaupun seorang PNS telah memenuhi syarat-syarat umum untuk
kenaikan pangkat tetapi jabatannya tidak sesuai untuk pangakt itu
kenaikan pangkat tetapi jabatannya tidak sesuai untuk pangakt itu
maka ia belum dapat dinaikkan pangkatnya.
maka ia belum dapat dinaikkan pangkatnya.
MENURUT UU NO.8 TAHUN 1974
JO.UU NO.43 TAHUN 1999
KENAIKAN
DIBERIKAN KPD PNS YANG MENDUDUKI JAB, KEMAMPUAN
DAN BERPRESTASI TINGGI
DIBERIK KPD PNS YANG :
• ANUMERTA
• MENCAPAI BUP
78
78
KENAIKAN PANGKAT REGULER
KENAIKAN PANGKAT REGULER
DIBERIKAN KEPADA
DIBERIKAN KEPADA SYARAT SYARAT KELENGKAPAN KELENGKAPAN ADM
sebelumnya tidak tidak menduduki jabatan
menduduki jabatan
PNS yang DPK/DPB PNS yang DPK/DPB secara penuh diluarsecara penuh diluar
instansi induk
(peningkatan Pddk)Pddk)
SPMT secara SPMT secara
STLUD (TK.I/STLUD (TK.I/ TK.II)TK.II)
BATAS PEMBERIAN KENAIKAN PANGKAT
BATAS PEMBERIAN KENAIKAN PANGKAT
BERDASARKAN PENDIDIKAN
BERDASARKAN PENDIDIKAN
NO.
NO. PENDIDKANPENDIDKAN PANGKAT PANGKAT GOL. RUANG GOL. RUANG 1
1 22 33 44
1
1 SDSD PANGATUR MUDAPANGATUR MUDA II/aII/a
2
2 SLTPSLTP PENGATUR PENGATUR II/cII/c
3
3 SMK TINGKAT PERTAMASMK TINGKAT PERTAMA PENGATUR MUDA TK PENGATUR MUDA TK I
I II/dII/d
4
4 SLTA, SMK TINGKAT ATASSLTA, SMK TINGKAT ATAS
3 TAHUN, SMK TINGKAT ATAS
3 TAHUN, SMK TINGKAT ATAS
4 TAHUN, DIPLOMA I,
4 TAHUN, DIPLOMA I,
PENATA MUDA TK.I
NO
NO PENDIDKANPENDIDKAN PANGKAT PANGKAT GOL. RUANG GOL. RUANG
1
1 22 33 44
6
6 S1 ATAU D-IVS1 ATAU D-IV PENATA TK.IPENATA TK.I III/dIII/d
7
7 DOKTER, APOTEKER, S.2 DOKTER, APOTEKER, S.2 (MAGISTER)
(MAGISTER) PEMBINA PEMBINA IV/aIV/a
8
KENAIKAN PANGKAT PILIHAN
KENAIKAN PANGKAT PILIHAN
Diberikan kepada PNS yang :
Diberikan kepada PNS yang :
1.
1.
Menduduki jabatan struktural /fungsional
Menduduki jabatan struktural /fungsional
2.
2.
Mendudukan jabatan tertentu yang pemangkatannya ditetapkan
Mendudukan jabatan tertentu yang pemangkatannya ditetapkan
dengan Kepres (Hakim Pengadilan)
dengan Kepres (Hakim Pengadilan)
-
-
Kepres No.10/1995 yang digantikan dengan Kepres
Kepres No.10/1995 yang digantikan dengan Kepres
No.19 /2000
No.19 /2000
--
Keputusan Kepala BAKN Nomor 03/1996
Keputusan Kepala BAKN Nomor 03/1996
3.
3.
Menjukkan prestasi yang luar biasa baiknya
Menjukkan prestasi yang luar biasa baiknya
4.
4.
Menemukan penemuan batu yang bermanfaat bagi negara
Menemukan penemuan batu yang bermanfaat bagi negara
5.
5.
Diangkat menjadi pejabat negara
Diangkat menjadi pejabat negara
6.
6.
Memperoleh STTB /ijazah
Memperoleh STTB /ijazah
7.
KP PILIHAN
KP PILIHAN
PNS YANG MENDUDUKI :
PNS YANG MENDUDUKI :
- JABATAN STRUKTURAL
- JABATAN STRUKTURAL
- JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU
- JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU
- JABATAN TERTENTU YANG
- JABATAN TERTENTU YANG
PANGKATANNYA DITETAPKAN
PANGKATANNYA DITETAPKAN
DENGANKEPUTUSAN PRESIDEN
DENGANKEPUTUSAN PRESIDEN
DIBERIKAN DALAM BATAS JENJANG PANGKAT YANG
DITENTUKAN UNTUK JABATAN ITU
KP PILIHAN PNS YANG MENDUDUKI JABATAN STRUKTURAL KP PILIHAN PNS YANG MENDUDUKI JABATAN STRUKTURAL
KRITERIA
KRITERIA SYARAT SYARAT KELENGKAPAN KELENGKAPAN a.
a. Masih 1 tingkat Masih 1 tingkat dibawah pangkat
dibawah pangkat
teredah
teredah
• Telah 1 Thn dalam pangkat Telah 1 Thn dalam pangkat terakhir*)
terakhir*)
• Sekurang-kurangnya telah 1 Sekurang-kurangnya telah 1 Thn dalam Jabatan Struktural
Thn dalam Jabatan Struktural
yang didudukinya
yang didudukinya
• DP-3 2 Thn terakhir setiap unsur DP-3 2 Thn terakhir setiap unsur bernilai baik
bernilai baik
Salinan Sah :
Salinan Sah :
• SK Jabatan /Pelantikan *)SK Jabatan /Pelantikan *)
• SK Pangkat terkahirSK Pangkat terkahir
• DP-3 2 Thn terkahir DP-3 2 Thn terkahir
b.
b. Masih 1 tingkat Masih 1 tingkat dibawah jenjang
dibawah jenjang
pangkat terendah
pangkat terendah tetapi tetapi telah 4 Th >
telah 4 Th >
dalam pangkat terakhir
dalam pangkat terakhir
• Dapat dipertimbangkan Kp-nya Dapat dipertimbangkan Kp-nya pada
pada periode KP setelah periode KP setelah pelantikan
pelantikan
• DP-3 2 Thn terakhir setiap unsur DP-3 2 Thn terakhir setiap unsur bernilai baik
bernilai baik
c.
c. Telah mencapai Telah mencapai jenjang pankat
jenjang pankat
terendah
terendah
• Sekurang-kurangnya telah 4 Sekurang-kurangnya telah 4 Thn dalam pangkat terakhir
Thn dalam pangkat terakhir
JENJANG PANGKAT JABATAN STRUKTURAL
JENJANG PANGKAT JABATAN STRUKTURAL
JENJANG PANGKAT DAN GOLONGAN RUANG
JENJANG PANGKAT DAN GOLONGAN RUANG
N
N
o
o Eselon Eselon Terendah Terendah Tertinggi Tertinggi
Pangkat
Pangkat Gol/RuGol/Ru Pangkat Pangkat Gol/RUGol/RU
1
1 I.aI.a Pembina Utama Pembina Utama Madya
Madya IV/dIV/d Pembina Utama Pembina Utama IV/eIV/e
2
2 I.bI.b Pembina Utama Muda Pembina Utama Muda IV/cIV/c Pembina Utama Pembina Utama IV/eIV/e
3
3 II.aII.a Pembina Utama MudaPembina Utama Muda IV/cIV/c Pembina Utama Madya Pembina Utama Madya IV/dIV/d
4
4 II.bII.b Pembina TK.IPembina TK.I IV/bIV/b Pembina Utama MudaPembina Utama Muda IV/cIV/c
5
5 III.aIII.a Pembina Pembina IV/aIV/a Pembina TK.IPembina TK.I IV/bIV/b
6
6 III.bIII.b Penata TK.IPenata TK.I III/dIII/d Pembina Pembina IV/aIV/a
7
7 IV.aIV.a Penata Penata III/cIII/c Penata TK.IPenata TK.I III/dIII/d
8
PASAL 12
PASAL 12
PASAL 12
PASAL 12
Yang dimaksud dengan 1 Thn dalam Jabatan yang
Yang dimaksud dengan 1 Thn dalam Jabatan yang
didudukinya yaitu terhitung sejak dilantik dalam
didudukinya yaitu terhitung sejak dilantik dalam
Jabatan yang defenitif dan bersifat kumulatif
Jabatan yang defenitif dan bersifat kumulatif
tetapi tidak terputus dalam tingkat Jabatan Struktural
tetapi tidak terputus dalam tingkat Jabatan Struktural
yang sama
yang sama
PNS yang diangkat dalam Jabatan Struktural dan
PNS yang diangkat dalam Jabatan Struktural dan
pangkatnya masih 1 tingkat dibawah Jenjang Pangkat
pangkatnya masih 1 tingkat dibawah Jenjang Pangkat
Terendah telah 4 Thn atau lebih dalam pangkat
Terendah telah 4 Thn atau lebih dalam pangkat
terakhir, dapat dipertimbangkan KP-nya setingkat
KP PNS YANG MENDUDUKI JABATAN
KP PNS YANG MENDUDUKI JABATAN
FUNGSIONAL TERTENTU
FUNGSIONAL TERTENTU
KP PNS YANG MENDUDUKI JABATAN
KP PNS YANG MENDUDUKI JABATAN
FUNGSIONAL TERTENTU
FUNGSIONAL TERTENTU
SYARAT
SYARAT
Kelengkapan ADM
Kelengkapan ADM
a.
a.
Sekurang-kurangnya
Sekurang-kurangnya
telah
telah
2 tahun dalam pangkat
2 tahun dalam pangkat
terakhir
terakhir
b.
b.
Memenuhi angka
Memenuhi angka
kredit yang ditentukan
kredit yang ditentukan
c.
c.
DP-3 2 Tahun terakhir
DP-3 2 Tahun terakhir
Salinan Sah :
Salinan Sah :
•
SK Jabatan Terakhir
SK Jabatan Terakhir
•
SK Pangkat Terakhir
SK Pangkat Terakhir
•
DP-3 2 Thn Terakhir
DP-3 2 Thn Terakhir
KP Pilihan PNS yang menduduki Jabatan Tertentu yang
KP Pilihan PNS yang menduduki Jabatan Tertentu yang
pengangkatannya ditetapkan dengan keputusan Presiden diatur
pengangkatannya ditetapkan dengan keputusan Presiden diatur
dalam Peraturan Tersendiri
dalam Peraturan Tersendiri
SYARAT
SYARAT
Kelengkapan ADM
Kelengkapan ADM
a.
a.
Sekurang-kurangnya telah
Sekurang-kurangnya telah
4 tahun dalam pangkat
4 tahun dalam pangkat
terakhir
terakhir
Salinan Sah :
Salinan Sah :
•
SK Jabatan Terakhir
SK Jabatan Terakhir
•
SK Pangkat Terakhir
SK Pangkat Terakhir
Hakim Pengadilan
Hakim Pengadilan
:
:
Jenjang Pangkat Hakim diatur
Jenjang Pangkat Hakim diatur
dalam Kepres No.89 Th.2001 dan
dalam Kepres No.89 Th.2001 dan
KP-nya diatur dalam Keputusan Kepala
nya diatur dalam Keputusan Kepala
KP PILIHAN PNS YANG MENUNJUKKAN PRESTASI
KP PILIHAN PNS YANG MENUNJUKKAN PRESTASI
KERJA YANG LUAR BIASA BAIKNYA
KERJA YANG LUAR BIASA BAIKNYA
KP PILIHAN PNS YANG MENUNJUKKAN PRESTASI
KP PILIHAN PNS YANG MENUNJUKKAN PRESTASI
KERJA YANG LUAR BIASA BAIKNYA
KERJA YANG LUAR BIASA BAIKNYA
SYARAT
SYARAT Kelengkapan ADMKelengkapan ADM
a.
a. Sekurang-kurangnya telah Sekurang-kurangnya telah 1 Tahun dalam pangkat
1 Tahun dalam pangkat
terakhir
terakhir
b.
b. DP-3 1Tahun terakhir setiap DP-3 1Tahun terakhir setiap unsur bernilai amat baik
unsur bernilai amat baik
c.
c. Tanpa terikat Ujian DinasTanpa terikat Ujian Dinas
•
Salinan sah SK Jabatan TerakhirSalinan sah SK Jabatan Terakhir•
Salinan sah SK Pangkat TerakhirSalinan sah SK Pangkat Terakhir•
Tembusan asli keputusan yang Tembusan asli keputusan yang ditanda tangani oasli oleh PPKditanda tangani oasli oleh PPK ttg ttg Penetapan Prestasi Luar Biasa
Penetapan Prestasi Luar Biasa BaiknyaBaiknya
•
Salinan sah DP-3 1 Th TerakhirSalinan sah DP-3 1 Th TerakhirPKLB Prestasi Kerja yang sangat menonjol baiknya yang secara nyata diakui dalam lingkungan kernjanya sehingga PNS tersebut secara nyata menjadi teladan bagi Pegawai lainnya yang dinyatakan dalam surat keputusan yang ditanda tangani sendiri oleh PPK dan tidak dapat didelegasikan /dikuasakan kepada Pejabat Lain.
KP PILIHAN PNS YANG MENENTUKAN PENEMUAN BARU
KP PILIHAN PNS YANG MENENTUKAN PENEMUAN BARU
YANG BERMANFAAT BAGI NEGARA
YANG BERMANFAAT BAGI NEGARA
KP PILIHAN PNS YANG MENENTUKAN PENEMUAN BARU
KP PILIHAN PNS YANG MENENTUKAN PENEMUAN BARU
YANG BERMANFAAT BAGI NEGARA
YANG BERMANFAAT BAGI NEGARA
SYARAT
SYARAT
Kelengkapan ADM
Kelengkapan ADM
a.
a.
Sekurang-kurangnya
Sekurang-kurangnya
telah 1 tahun dalam
telah 1 tahun dalam
pangkat terakhir
pangkat terakhir
b.
b.
DP-3 1 Tahun terakhir
DP-3 1 Tahun terakhir
setiap unsur bernilai
setiap unsur bernilai
amat baik
amat baik
c.
c.
Tanpa terikat dengan
Tanpa terikat dengan
Salinan Sah :
Salinan Sah :
•
SK Jabatan Terakhir
SK Jabatan Terakhir
•
SK Pangkat Terakhir
SK Pangkat Terakhir
•
SK ttg penemuan
SK ttg penemuan
baru
baru
yang bermanfaat bagi
yang bermanfaat bagi
negara dari Bada/
negara dari Bada/
Lembaga yang
KP PILIHAN PNS YANG DIANGKAT MENJADI
KP PILIHAN PNS YANG DIANGKAT MENJADI
PENJABAT NEGARA
PENJABAT NEGARA
KP PILIHAN PNS YANG DIANGKAT MENJADI
KP PILIHAN PNS YANG DIANGKAT MENJADI
PENJABAT NEGARA
PENJABAT NEGARA
Kriteria
Kriteria
Syarat
Syarat
Kelengkapan
Kelengkapan
ADM
ADM
1.
1. Diberhentikan dari Diberhentikan dari Jabatan Organik
Jabatan Organik
•
Sekurang-kurangnya telah 4
kurangnya telah 4
Th dalam pangkat
Th dalam pangkat
terakhir
terakhir
•
DP-3 1 Th Terakhir DP-3 1 Th TerakhirSalinan Sah :
Salinan Sah :
•
SK Jabatan sebagai SK Jabatan sebagai Pejabat negaraPejabat negara
•
SK Pangkat terakhir SK Pangkat terakhir•
SK pemberhentian SK pemberhentian dari jabatan organikdari jabatan organik
•
DP-3 1 Thn TerakhirDP-3 1 Thn Terakhir 2.2. Tdk diberhentikan dari Tdk diberhentikan dari Jabatan Organiknya
Jabatan Organiknya
→
→ Struktural /Fungsional Struktural /Fungsional
→
→ Tidak menduduki Tidak menduduki
Sesuai dengan
Sesuai dengan Jabatan
Sesuai dengan Jabatan
yang didudukinya.
yang didudukinya.
Sesuai dengan KP