MAKALAH
IDEOLOGI NEGARA
( Dibuat sebagai Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ) Dosen : Drs. Anwar Aulia, M.Pd
Disusun Oleh
Dede Aryo Pangestu (P27903117057) Semester 2 1B-D3 Teknologi Laboratosium Medik
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN JURUSAN ANALIS KESEHATAN TANGERANG
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kewarganegaraan tentang ideologi negara didunia. Sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, dan juga kami berterima kasih pada bapak Drs. Anwar Aulia, M.Pd selaku dosen mata kuliah kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai ideologi negara di dunia. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Tangerang, 25 Maret 2018
ii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 LATAR BELAKANG ... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ... 1
1.3 TUJUAN ... 2
BAB II ISI 2.1 PENGERTIAN IDEOLOGI ... 3
2.2 MAKNA IDEOLOGI ... 4
2.3 FUNGSI IDEOLOGI ... 5
2.4 UNSUR – UNSUR IDEOLOGI ... 7
2.5 IDEOLOGI IDEOLOGI NEGARA DI DUNIA ... 7
BAB III PENUTUP ... 21
3.1 KESIMPULAN ... 21
3.2 SARAN ... 22
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ideologi merupakan pengertian yang positif, karena menunjuk pada keseluruhan pandangan cita-cita, nilai dan keyakinan yang ingin mereka wujudkan dalam kenyataan hidup yang mutlak. Demikianlah istilah ideologi yang diyakini mampu memeberikan
semangat dan arahan yang positif, bagi kehidupan masyarakat yang harus berjuang melawan berbagai bentuk penderitaan dan kemiskinan. Pancasila adalah satu-satunya ideologi yang dimiliki oleh tanah air tercinta yaitu Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tak lain adalah cerminan hidup dan cita-cita bangsa Indonesia. Pancasila juga tidak dengan sengaja hadir, melainkan harus dengan usaha keras dan waktu yang sangat lama bagi para pendiri bangsa untuk bisa meremuruskannya. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan memiliki sifat yang universal, yaitu Pancasila. Dalam perjalanan sejarah Indonesia, telah disepakati bahwa Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Sehubungan dengan hal ini, bangsa Indonesia harus memahami makna dan arti yang terkandung dalam setiap sila-sila Pancasila. Dimulai dari Ketuhanan yang maha esa sampai dengan Keadilan yang adil dan beradab.
Maka dari itu, setiap orang bisa disebut sebagai warga Indonesia jika telah menghayati dan memahami makna yang terkandung dalam Pancasila. Kalau mereka hanya sekedar tahu tanpa memahami, mereka dianggap tak
pantas menjadi warga negara Indonesia.
Sedangkan komunis, walaupun ideologi tersebut pernah ada di Indonesia, namun tidak bertahan lama dikarenakan sifatnya yang dianggap tidak
cocok dengan karakter bangsa.
2
muka bumi. Seperti ideologi liberal, komunis, kapitalis, sosialisme,
fasisme, dan lain sebagainya.
Oleh karenanya, tujuan pembuatan makalah ini adalah ditujukan kepada mayarakat tentang betapa hebatnya ideologi Pancasila dibandingan dengan ideologi yang lain, khususnya ideologi komunis. Untuk mengetahuinya, maka kita perlu memahami kedua ideologi tersebut. Dimulai dari sifat, karakteristiknya, dan tujuan utamanya. Serta di negara mana saja ideologi tersebut dapat berkembang.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Dapat dijelaskan apa itu arti dari ideologi ? 1.2.2 Menyebutkan makna dan fungsi dari ideologi ?
1.2.3 Apa saja unsur-unsur yang terkandung dalam ideologi ? 1.2.4 Apa saja ideologi-ideologi yang diterapkan negara di dunia ? 1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk dapat mengetahui pengertian dari ideologi 1.3.2 Untuk mengetahui makna serta fungsi dari ideologi
3 BAB II
ISI
2.1 Pengertian Ideologi
Secara istilah, kata ideologi berasal dari bahasa Inggris yakni berasal dari kata 'idea' yang memiliki arti gagasan, konsep, pengertian dasar dan cita-cita; dan kata 'logi' yang di dalam bahasa Yunani menjadi kata logos yang berarti ilmu ataupun pengetahuan. Secara Harfiah, Pengertian Ideologi ialah pengetahuan mengenai gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, dan juga science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.
Dalam pengertian sehari-hari, kata "idea" yang memiliki arti 'cita-cita'. Cita-cita yang dimaksud ialah cita-cita yang bersifat tetap yang mesti dicapai sehingga cita-cita yang bersifat tetap tersebut sekaligus menjadi dasar, pandangan ataupun sebuah paham.
Ideologi juga mencakup pengertian mengenai ide-ide, pengertian dasar, gagasan dan juga cita-cita. Ideologi bisa dianggap sebagai visi yang
bersifat luas, dalam cara memandang segala sesuatu. Ideologi ialah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan sebuah ide) yang diterapkan pada berbagai permasalahan publik sehingga pembuat konsep ini menjadi intisari dalam bidang politik.
Adapun istilah ideologi dicetuskan oleh Antoine Destutt Tracy (1757 – 1836), seorang ahli filsafat dari perancis. Menurutnya, ideologi merupakan cabang filsafat yang disebut science de ideas ( sains tentang ide ). Pada tahun 1796, ia mendifinisikan jalan yang benar menuju masa depan. Dengan begitu, pada awal kemunculannya, ideologi berarti terjadinya cita – cita, gagasan, dan buah pikiran.
4 2.1.1 Ideologi Menurut Karl Marx
Ideologi merupakan kesadaran palsu karena ideologi adalah hasil pemikiran yang diciptakan oleh pemikirnya, sedangkan kesadaran dari pemikir tersebut dipengaruhi oleh kepentingannya. Karl Marx beranggapan bahwa ideologi merupakan kenyataan untuk menyembunyikan atau melindungi kepentingan kelas sosial pemikirnya. Namun ideologi negara dapat diartikan sebagai alat untuk
mensejahterakan masyarakat, karena didasarkan oleh kepentingan masyarakat secara keseluruhan.
2.2.2 Ideologi Menurut Soerjanto Poespowardoyo
Ideologi merupakan kompleks pengetahuan dan macam-macam nilai yang secara keseluruhan menjadi landasan untuk seseorang atau masyarakat dalam memahami jagat raya dan bumi serta isinya.
2.2.3 Ideologi Menurut Napoleon
Ideologi merupakan keseluruhan pemikiran politik dan rival-rivalnya.
2.2.4 Ideologi Menurut Descartes
Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia. 2.2.5 Ideologi Menurut Thomas H
Ideologi adalah cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan untuk mengatur rakyatnya.
2.2 Makna Ideologi
Pada hakikatnya, ideologi merupakan suatu hasil refleksi manusia berkat kemampuannya mengadakan pengembangan terhadap dunia kehidupannya dalam wujud suatu dialektis antara ideologi dan masyarakat negara.
5
Ideologi membimbing bangsa dan negara untuk mencapai tujuannya melalui berbagai realisasi pembangunan. Hal tersebut disebabkan dalam ideologi terkandung suatu orientasi praktis.
Agar ideologi dapat menampung aspirasi para pendukungnya untuk mencapai tujuan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, maka ideologi harus bersifat dinamis, terbuka, antisipatif dan mampu mengadaptasikan dirinya dengan perkembangan zaman.
2.3 Fungsi Ideologi 2.3.1 Struktur kognitif
Struktur kognitif yakni segala pengetahuan dan pandangan yang merupakan landasan untuk memahami segala kejadian yang terjadi disekitarnya. Struktur kognitif ini menjadi pacuan dalam memahami dan menyikapi segala persoalan yang menghadapi sekelompok masyarakat atau bangsa ketika menghadapi masalah tertentu. Pemahaman ideologi oleh suatu bangsa dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang ada dalam negaranya, baik kebijakan politik, sosial, ekonomi, maupun kebudayaan.
2.3.2 Orientasi Dasar
Orientasi dasar yakni, membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukan tujuan dalam kehidupan masyarakat. Ideologi dalam hal ini berfungsi untuk menentukan suatu arah dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Suatu negara wajib mempunyai suatu ideologi agar dapat melangsungkan kehidupan bernegara. Jika suatu negara tidak memiliki suatu ideologi yang dianut, dapat diperediksikan negara tersebut akan mudah terpengaruh
oleh ideologi-ideologi yang menyerang bangsa mereka sehingga bangsa tersebut akan dekat dengan kehancuran.
2.3.3 Norma-norma yang menjadi Pedoman
6
Segala aktivitas dalam menjadi warga masyarakat. Jadi dalam bertindak selalu dalam batsan norma-norma yang terkandung dalam ideologi terwebut. Dengan berpedoman dengan norma-norma, seseorang dapat terarah dalam bertingkah laku.
2.3.4 Jalan untuk Menentukan Identitas Diri
Sebagai warga negara yang baik sudah seharusnya kita membangun jatidiri yang dapat memperkuat eksistensi ideologi yang kita anut. Ideologi dapat menentukan identitas diri suatu bangsa, yakni jatidiri
yang berbeda dengan negara-negara lain. Identitas nasional Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain salah satu di antaranya adalah adanya ideologi Pancasila sebagai dasar filsafat, pandangan hidup, kepribadian, dan dasar negara.
2.3.5 Kekuatan untuk Mencapai Tujuan
Ideologi juga berfungsi untuk mendorong dan menyemangati seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Tanpa adanya pandangan hidup yang di anggap sebagai pedoman dlam berbnagsa dan bernegara, suatu bangsa tidak akan mampu untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. Oleh karena itu, ideologi adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam mewujudkan cit-cita negara tersebut.
2.3.6 Sumber Edukasi untuk Masyarakat
Selain lima diatas, ideologi berfungsi sebagai sumber pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, serta mempolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung didalamnya.
Dengan ideologi, kita dapat mengetahui arah yang kita tuju. Tak heran jika suatu negara mempunyai ideologi masing-masing dalam
7
komunisme, liberalisme, anarkisme, sosialisme, pancasila, dan lain-lain.
2.4 Unsur – Unsur Ideologi
2.4.1 Seperangkat gagasan yang disusun secara sistematis 2.4.2 Pedoman tentang cara hidup.
2.4.3 Tatanan yang hendak dituju oleh suatu kelompok. 2.4.4 Dipegang teguh oleh kelompok yang meyakininya.
2.5 Ideologi Negara 2.5.1 Komunisme
Komunis merupakan salah satu ideologi besar yang digunakan oleh beberapa negara di dunia ini. awal ajarannya berasal dari tokoh karl marx dan friederich engels dimana fokus utama tujuan dari ideologi ini adalah untuk memperjuangkan hak semua kelas sosial yang ada di dalam masyarakat menjadi kelas sosial yang sama tanpa adanya perbedaan sesuai dengan hak dan kewajiban warga negara. Komunisme juga memiliki nama lain yaitu marxisme atau leninisme karena kedua tokoh inilah yang melahirkan ideology ini di dunia.
Ideologi komunis tumbuh karena adanya pertentangan terhadap ideology kapitalisme dimana buruh dan tani tidak diapresiasi dengan baik dan hanya dianggap sebagai salah satu faktor produksi saja. imbas dari pemikiran tersebut adalah terjadinya ketimpangan yang sangat besar antara pengusaha dan buruh. Oleh karena itu muncullah partai komunis yang memperjuangkan hak rakyat terutama rakyat kecil.
Partai komunis tercipta sebagai salah satu jembatan yang akan
8
menyeluruh dan rata merupakan prinsip utama dan untuk mewujudkannya seluruh faktor produksi merupakan milik negara sehingga negara akan dengan mudah memberikan bagi hasil yang sama rata ke seluruh rakyatnya.
Namun pada negara yang menjadi penganut komunis ini tidak membenarkan adanya agama karena agama dianggap dapat menghambat kinerja dengan angan-angan yang tidak jelas serta kelakuan yang tidak jelas pula. Tidak hanya agama namun
kepercayaan lainnya pun demikian seperti takhayul, setan dan barang ghaib lainnya. jadi, paham komunis lebih kepada paham duniawi dan materi saja.Pergerakan paham ini cukup luas dengan pengaruhnya yang cukup besar di dunia. diawali dengan meletusnya revolusi Bolshevik di Rusia pada tanggal 7 november 1917. Paham komunis ini kemudian menyebar dengan luas ke beberapa negara di berbagai belahan dunia. sampai pada tahun 2005, negara yang menganut paham ini adalah tiongkok, korea utara, kuba, Vietnam, laos.
Berikut adalah beberapa ciri utama ideologi komunisme :
Hak pribadi tidak diakui atas alat-alat produksi. Menghalalkan
segala cara untuk mendapatkan kesamaan kedudukan (kesejahteraan) umum.
Sistem pemerintahan negara dipegang oleh satu partai tunggal
(yaitu partai komunis).
Perekonomian ditentukan dan dikuasai oleh negara. Seluruh kekayaan menjadi milik negara.
2.5.2 Kapitalisme
9
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang seminimal mungkin sehingga untuk mencapai hal tersebut negara tidak boleh ikut campur dalam usaha mereka.
Tokoh yang sangat terkenal dengan ideology ini adalah adam smith atau yang juga dikenal sebagai bapak ilmu ekonomi. paham ini awalnya adalah sebuah cara untuk menentang adanya paham merkantilisme dimana menurut paham merkantilisme tanah merupakan sumber modal utama dan melupakan sumber modal
lainnya. Istilah invisible hand atau tangan tak tampak sangat terkenal dikemukakan oleh adam smith dimana menurutnya pasar yang bekerja akan selalu diarahkan oleh tangan tak tampak sehingga tidak perlu adanya peraturan pemerintah dan segala intervensinya.
Namun, perkembangan kapitalis ini menuai banyak kecaman dan kritik dari banyak orang karena dianggap sebagai cara yang menjadikan kesenjangan di dalam masyarakat semakin meningkat. Para pengusaha yang kaya akan terus kaya dan para buruh akan tetap menjadi buruh karena tidak adanya intervensi dari pemerintah. Selain itu peran pemerintah pun cenderung lemah bahkan tidak ada. Hal ini akan semakin parah jika yang menduduki bangku pemerintahan adalah para pengusaha itu sendiri. Selain itu banyak para tokoh agama dari berbagai agama juga tidak menyukainya. Dulu yang menerapkan paham ini adalah negara di eropa seperti inggris dan amerika.
Pada kapitalisme monopolis, cenderung melahirkan paham sekulerisme yaitu paham yang memisahkan antara negara dengan agama. Hal ini terjadi karena nilai agama sering dikesampingkan.
Beberapa ciri utama ideologi kapitalisme antara lain adalah :
Negara tidak boleh ikut campur dalam usaha pihak swasta untuk
mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dari usaha mereka. Negara hanya bertindak sebagai pengawas jalannya hukum yang
10
Kebebasan warga negara dijunjung tinggi. Mereka bebas
melakukan apa saja asalkan tidak melanggar hukum yang dibuat negara.
2.5.3 Anarkisme
Ideologi lainnya yang pernah ada di dunia adalah paham anarkisme. Anarkisme merupakan sebuah tatanan politik dimana dianjurkan tidak perlu adanya negara dan merupakan sebuah tindakan
sukarela yang mengatur dirinya sendiri. Namun ada beberapa orang yang mendefinisikan sebagai suatu tatanan tanpa adanya hierarki di dalamnya sehingga semuanya dianggap sama. Menurut paham anarkisme, negara merupakan sesuatu yang tidak dibutuhkan dan dapat menjadikan gangguan.
Sesuai dengan namanya terkadang para orang yang menganut anarkisme ini menggunakan kekerasan menjadipenyebab terjadinya penyalahgunaan kewenangan dalam mencapai tujuannya atau dalam berusaha menyampaikan ide yang dimilikinya. namun, ideology ini menjadikan berbagai pertentangan di kalangan masyarakat karena tidak adanya aturan yang jelas dan menjadikan negara kacau karena tidak ada patokan antara baik dan benar. Negara penganut anarkisme berada di sebagian negara spanyol namun usianya tidak lama.
Paham ideologi liberalism tidak kalah terkenalanya dengan paham ideologi yang sudah dijelaskan di atas. Jadi, liberal berarti bebas. Para penganut liberalisme ini percaya bahwa untuk menciptakan tatanan dunia yang bagus dan maju harus didasarkan pada kebebasan baik kebebasan dalam pandangan politik bahkan agama sehingga sering
terjadinya penyebab tawuran.
11
1. kesempatan yang sama – di dalam paham ideology liberalism meyakini bahwa setiap orang berhak memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai sesuatu hal. Namun karena adanya perbedaan kualitas antara satu manusia dengan lainnya bisa membuat pencapaian dari tiap individu akan berbeda tergantung dengan kemampuan yang dimilikinya.
2. persamaan hak – persamaan hak merupakan kunci penting yang harus dimiliki oleh setiap manusia bagi ideology ini. Liberalisme
memberikan hak yang sama kepada setiap penganutnya untuk memilih sesuatu terutama dalam hal politik. Hal ini juga bisa digunakan sebagai hal yang membuang keegoisan di dalam diri setiap individu.
3. Kepedulian pemerintah – Pemerintah harus melakukan kegiatan yang sudah disetujui terlebih dahulu oleh rakyat. Karena dalam ideology liberalism mendudukan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi 4. Fungsi pemerintah dan negara – Pemerintah dan negara memiliki
fungsi sebagai pengawas dan pemberi nasehat serta menetapkan berbagai aturan dan hukum yang harus ditaati oleh warganya. Jadi, warga negara akan merasa terlindungi dan patokan antara benar dan salah jelas sehingga mudah untuk menyesuaikan diri.
Dalam pemikiran ideology ini menekankan adanya pemusatan kekuasaan pada diri individu jadi tidak dipegang oleh negara melainkan setiap invidu memiliki hak untuk menyampaikan segala ide dan pendapatnya. Namun perlu diketahui bukan berarti bahwa liberalisme tidak berperilaku yang sebebas-bebasnya.
2.5.4 Sosialisme
12
berbagai kalangan di dunia. tokoh dari ideology sosialisme ini adalah karl marx atas kritiknya terhadap kaum kapitalis yang telah menyengsarakan para buruh dan tani.
Para buruh dan tani hanya dijadikan sebagai faktor produksi dan tidak dilihat lagi gaji yang mereka dapatkan. Tingkat kelayakan hidup mereka sangat kurang sehingga muncullah bahwa dalam negara harus melindungi rakyatnya sedemikian rupa tanpa adanya perbedaan dari satu orang ke orang lainnya sehingga terjadi kesejahteraan yang utuh
di dalam suatu negara.
Namun seiring dengan perjalanannya, ideology sosialisme ini mendapatkan kritik dari beberapa tokoh dunia. ada beberapa kelemahan yang dimiliki oleh ideology sosialisme sehingga tidak mudah digunakan sebagai ideology. Selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut:
• Warga negara akan merasa tidak diapresiasi atas apa yang telah dikerjakannya. Hal ini terjadi karena dalam paham sosialisme pendapatan antar warga negara disamakan meskipun beban kerja mereka tidak sama. Jadi bagi orang yang memiliki pekerjaan lebih berat dengan resiko lebih tinggi akan sangat sulit mendapatkan insentif atas apa yang telah dikerjakannya. Sebaliknya para pengangguran yang bahkan tidak bekerja juga akan mendapatkan jatah yang sama dengan orang yang bekerja. Hal ini akan membuat timbulnya kecemburuan sosial.
• Tidak adanya kebebasan berfikir dan kreativitas. Dalam negara yang menerapkan sosialisme sebagai ideology tidak akan menganggap kreativitas adalah sebuah hal yang perlu dimiliki oleh rakyatnya. Hal
13
• Tidak adanya pendidikan moral di dalam negara yang menganut paham ideology ini. hal tersebut dikarenakan, paham sosialisme hanya bertujuan pada sektor ekonomi saja dan pembagiannya rata pada warga negaranya namun tidak mengindahkan adanya hal-hal lainnya selain ekonomi.
Meskipun demikian paham sosialis ini juga memiliki beberapa keuntungan antara lain sebagai berikut:
• Seluruh warga negara sudah disediakan berbagai kebutuhan hidupnya seperti pakaian, makanan, minuman, rumah, sekolah, pendidikan dan juga pekerjaan. Jadi warga negara baik yang normal maupun memiliki kekurangan tidak akan dibeda-bedakan.
• Semua kegiatan dari warga negara sudah direncanakan dengan baik seluruhnya oleh negara sehingga rakyat tidak perlu khawatir lagi adanya kekurangan pada kebutuhannya.
• Semua kekayaan alam akan diproduksi oleh negara jadi keuntungannya akan masuk dalam negara tidak pada korporasi saja.
2.5.5 Konservatisme
Ideology lainnya yang ada di dunia adalah ideology konservatisme. Paham ini lebih memusatkan pada nilai-nilai ajaran kuno atau tradisional dan menentang keras dengan adanya modernisasi dan globalisasi. Karena adanya perbedaan niliai disetiap negara maka tujuan dari paham konservtaif juga berbeda sesuai dengan budayanya masing-masing.
Awalnya perkembangan ideology ini tidak bergitu terkenal hingga meletusnya revolusi perancis yang kemudian banyak orang yang ingin
14
yang biasanya di dukung oleh para pekerja pasar dan para pengusaha serta pejabat berkerah putih.
2.5.6 Komunitarianisme
Ideology komunitarianisme merupakan paham komunis gaya baru atau dalam versi modern. Paham utamanya tetap sama dengan komunis klasik yaitu menentang adanya paham kapitalis dan liberalis. Namun paham ini tidak sebagaimana komunis klasik tapi telah mengalami banyak perubahan dalam pemikirannya.
2.5.7 Liberalisme
Pada paham ideology libertanianisme warga negaranya sangat menjunjung tinggi adanya kebebasan terutama dalam kebebasan individu. Proses pemilihan dilakukan secara utuh pada tiap individu dan negara tidak berhak adanya pengaturan terhadap masyarakat. Pada paham ini juga lebih menganjurkan untuk tidak membuat adanya lembaga sosial karena bisa menganggu jalannya negara. Yang paling penting di sini adalah kebebasan individu baik dalam ranah politik maupun dalam ranah ekonomi.
Meskipun mereka menjunjung tinggi adanya kebebasan individu, mereka ini sangat menentang keras adanya hak kepemilikan individu pada sektor-sektor strategis. Mereka masih membutuhkan negara sebagai alat untuk mengatur dan mengawasi jalannya sebuah tatanan negara.
Beberapa ciri utama ideologi liberalisme antara lain adalah : Demokrasi merupakan bentuk pemerentihan yang lebih baik.
Masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh (berbicara,
beragama, pers, dll)
Peran pemerintah dalam kehidupan masyarakatnya terbatas, sebagian
besar keputusan rakyatnya dibuat oleh mereka sendiri.
Semua masyarakat dikatakan bahagia apabila sebagian besar individu
15
Ada hak tertentu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat
dilanggar oleh kekuasaan manapun. 2.5.8 Nazisme
Nazi merupakan singkatan dari nasional sosialisme adalah salah satu paham yang berasal dari negara jerman dimana tokohnya yang sangat fenomenal adalah adolf hitler. Paham ini disinyalir bukanlah menjadi paham baru melainkan adalah paham yang dikombinasikan dari berbagai jenis paham lainnya seperti anti yahudi. Oleh karena itu
pada masa kejayannya banyak para yahudi yang mendapatkan hukuman mati.
Paham ideologi nazisme sangat ketat dan sangat keras sehingga banyak ditentang oleh banyak orang. ujung dari adanya nazisme ini adalah adolf hitler dibunuh. Namun hal tersebut masih menjadi perdebatan apakah adolf hitler memang sudah mati atau belum pada saat tersebut. Banyak orang yang mengatakan bahwa adolf hitler berhasil meloloskan diri dan kabur ke negara lainnya yang jauh dari eropa. Meskipun aliran ini sudah dianggap hilang, namun tidak menutup kemungkinan masih ada sisa-sisa orang yang masih mempercayai ideology ini. mereka tidak menunjukkan diri dan merupakan organisasi bawah tanah.
2.5.9 Nasionalisme
Nasionalisme merupakan paham dimana kedaulatan negara menjadi hal yang mutlak dimana untuk mencapai hal tersebut harus dilakukan kerjasama atas orang-orang yang memiliki tujuan dan kepentingan yang sama. Keberadaan negara sangatlah penting dalam paham ini dan keamanannya sangat dijaga ketat baik keamanan
internal maupun keamanan eksternal.
Saat ini ada beberapa bentuk dari nasionalisme ini diantaranya adalah sebagai berikut:
16
sangat berperan adalah warga negaranya, jadi rakyat merupakan komponen yang sangat penting dan paling berperan di dalam tatanan sistem negara.
• Nasionalis etnis – Nasionalis etnik ini percaya bahwa suatu tatanan negara dengan kebenaran politik di dalamnya akan sangat tergantung pada budaya dan etnis yang ada di dalam negara tersebut.
• Nasionalis romantic – Romantisme dari paham nasionalis ini berkembang dari nasionalis etnik dimana budaya dan ras serta etnik
merupakan sumber kebenaran politik utama dan kemudian sejarah dan budaya dari negara tersebut diulas kembali dan dijadikan sebagai salah satu identitas negara.
2.5.10 Monarkisme
Monarkisme merupakan paham dimana kerajaan merupakan sumber utama dari kesejahteraan negaranya. Saat ini masih ada banyak negara yang menganut paham monarki diantaranya adalah brunei Darussalam, arab Saudi dan lainnya. jadi pusat kekuasaan tertinggi adalah raja yang memerintah dan segenap keturunannya. 2.5.11 Fasisme
Fasisme merupakan salah satu ideology yang sangat keras karena mereka ingin mengatur segala aspek kehidupannya mulai dari politik, budaya, ekonomi dan hal lainnya di negara tersebut. Pada paham ini mereka berusaha untuk membentuk partai tunggal di dalam negara sehingga partai inilah yang akan mengatur berjalannya negara. Para penganut paham fasis ini percaya bahwa pemimpin tunggal yang kuat dan otoriter mampu menciptakan kedaulatan dan kesejahteraan bersama di dalam sistem negara.
17
Beberapa ciri utama ideologi fasisme antara lain adalah sebagai berikut :
Mengingkari derajat kemanusiaan. Biasanya yang memegang
kekuasaan dianggap memiliki kekuatan lebih, sehingga tidak diakui persamaan kedudukan.
Ketidakpercayaan terhadap nalar, artinya mereka memiliki keyakinan
berlebihan terhadap kepercayaannya, dan ideologi mereka dianggap yang paling penar.
Perilaku pemerintahan bertumpu pada yang berkuasa sehingga jika
ada yang menentang mereka akan dimusnahkan.
Totalirisme, fasisme bersifat total untuk menyingkirkan kelompok
yang dianggap lebih rendah dari mereka. Sistem pemerintahan yang sangat rasis.
2.5.12 Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti kekuasaan. Jadi, demokrasi merupakan kekuasaan yang berada di tangan rakyat. Dalam pelaksanaannya demokrasi memiliki slogan kuat yaitu oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Landasan pemikiran dari paham demokrasi ini adalah kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dengan memiliki dewan perwakilan rakyat yang pada kenyataannya menjadi lembaga pemerintahan eksekutif, yudikatif dan legislative. (baca : manfaat kehidupan demokrasi)
Dalam pemerintahan demokrasi pemimpin dipilih oleh rakyat secara langsung melalui proses pemilihan umum. Kemudian rakyat juga memilih wakil-wakilnya sebagai sarana penyalur lidah rakyat
kepada pemerintahan yang berkuasa. Ada beberapa negara yang menganut ideology ini yaitu inggris, Denmark, norwegia, swedia, amerika, Israel, Venezuela, belgia, Australia, selandia baru dan lainnya.
18
1. Demokrasi pancasila – Ideology demokrasi pancasila merupakan ideology yang dianut oleh satu negara saja di dunia yaitu Indonesia. fokus utama dalam paham demokrasi pancasila adalah membentuk negara yang demokratis namun tetap tidak meninggalkan ideology pancasila sebagai dasar negara. Jadi, demokrasi tetap dilakukan asalkan masih pada di dalam pancasila dan tidak mencederai pancasila. Apabila sudah keluar dari pancasila maka demokrasi tersebut tidak bisa dilaksanakan dan harus menggantinya dengan yang
baru.
2. Demokrasi Kristen – Demokrasi Kristen merupakan suatu tatanan negara dimana menerapkan demokrasi berdasarkan asas agama Kristen dalam pelaksanannya. Ideology ini muncul karena adanya aliran religious pada abad ke 19 dan berkembang di wilayah eropa dan amerika latin.
3. Demokrasi Islam – Demokrasi islam merupakan tatanan negara yang menerapkan paham demokrasi namun tetap berlandaskan pada asas islam sebagai patokan utamanya. Namun hal ini tidak berlangsung lama karena pada dasarnya demokrasi tidak cocok dengan agama islam.
Demikian beberapa ideology yang ada di dunia, beberapa ideology mungkin masih bertahan sampai saat ini namun ada juga yang sudah punah karena tidak cocok dengan perubahan zaman dan tidak mudah diterapkan di dalam sistem kemasyarakatan bersama di dalam sebuah negara. beberaa paham yang beraliran keras sebagain besar sudah runtuh. pada prinsipnya tidak ada negara yang menerapkan ideologi secara utuh, saat ini negara akan menggunakan berbagai kombinasi
dari beberapa ideologi karena memang sangat sulit menerapkan satu macam ideologi saja.
19 2.5.13 Feminimisme
Feminimisme adalah sebuah gerakan perempuan yang menurut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria. Kelahirannya pada era pencerahan di Eropa yang dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condorcet. Kata feminimisme dikreasikan pertama kali oleh aktivis sosialis utopis, Charles Fourier pada tahun 1837. Pergerakan center Eropa ini berpindah ke Amerika dan berkembang pesat sejak publikasi John
Stuart Mill, The subjection of Women (1869). 2.5.14 Gaulisme
Gaulisme adalah ideologi politik Perancis yang didasari pemikiran dan tindakan Charles de Gaulle.
Tema utama dari kebijakan luar negeri de Gaulle adalah mengenai kemerdekaan nasional dengan beberapa konsekuensi praktisnya yaitu dalam beberapa hal oposisi terhadap organisasi internasional seperti NATO atau Komunitas Ekonomi Eropa.
2.5.15 Luxemburgisme
Luxemburgisme adalah paham teori Marxis dan komunisme secara spesifik revolusioner berdasarkan tulisan – tulisan dari Rosa Luxemburg. Menurut MK Dziewanowski terjadi penyimpangan dari tradisional Leminisme, keterpengaruhan dari Trotskyisme Bolshevik yang kemudian diadopsi oleh pengikutnya sendiri.
2.5.16 Maoisme
Maoisme atau pemikiran Mao Zedong adalah varain dari marxisme – Leminisme berasal dari ajaran – ajaran pemimpin komunis Cina Mao Zedong (Wade-Giles Romanization : “Mao Tse-Tsung”).
20
Mao bahwa ia tidak mengubah, melainkan hanya mengembangkan Marxisme-Leninisme. Namun demikian, beberapa kelompok Maois, percaya bahwa teori-teori Mao telah memberikan tambahan berarti kepada dasar-dasar kanon Marxis, dan karena itu menyebut diri mereka “Marxis-Leninis-Maois” atau Maois saja.
2.5.17 Stalinisme
Stalinisme adalah sistem ideologi politik dari Uni Soviet di bawah kepemimpinan Joseph Stalin yang memimpin Uni Soviet pada tahun
1929 – 1953 berkaitan erat dengan pemerintahan pengguna sistem ekstensif spionase, tanpa pengadilan, dan politik penghapusan lawan-lawan politik melalui pembunuhan langsung atau melalui pembuangan dan penggunaan propaganda untuk membangun kultus kepribadian berupa diktator mutlak dengan menggunakan negara kepada masyarakat untuk mempertahankan supermasi individual dengan kontrol politik melalui partainya yaitu Partai Komunis.
2.5.18 Islamisme
21 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa :
Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat
yang sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-cita yang mereka inginkan. Ideologi merupakan sesuatu yang dihayati dan diresapi menjadi suatu keyakinan. Ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas membawa komitmen (keterikatan) untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologis seseorang, maka akan semakin tinggi pula komitmennya untuk melaksanakannya.
Pada hakikatnya, ideologi merupakan suatu hasil refleksi manusia berkat kemampuannya mengadakan pengembangan terhadap dunia kehidupannya dalam wujud suatu dialektis antara ideologi dan
masyarakat negara.
Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa, dan
negara dan mengarahkan masyarakat menuju cita-citanya.
Fungsi ideologi :
Struktur kognitif
Orientasi Dasar
Norma-norma yang menjadi Pedoman
Jalan untuk Menentukan Identitas Diri
Kekuatan untuk Mencapai Tujuan
Sumber Edukasi untuk Masyarakat
Unsur-unsur ideologi :
Seperangkat gagasan yang disusun secara sistematis
Pedoman tentang cara hidup.
Tatanan yang hendak dituju oleh suatu kelompok.
22
Ideologi didunia :
Komunisme
Kapitalisme
Anarkisme
Sosialisme
Konservatisme
Komunitarianisme
Liberalisme
Nazisme
Nasionalisme
Monarkisme
Fasisme
Demokrasi
Feminimisme
Gaulisme
Luxemburgisme
Maoisme
Stalinisme
Islamisme
3.2 Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017. PENGERTIAN IDEOLOGI DAN MENURUT PARA AHLI. Diperoleh dari https://www.sekolahpendidikan.com/2017/04/pengertian-ideologi-dan-menurut-para.html. Diakses pada 23 Maret 2018.
Malik. 2017.6 Fungsi Ideologi bagi Suatu Negara Lengkap Penjelasannya. Diperoleh dari http://mengakujenius.com/6-fungsi-ideologi-bagi-suatu-negara-lengkap-penjelasannya/. Diakses pada 23 Maret 2018
Mochlisin. 2007. Kewarganegaraan untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Interplus. Anonim. 2014. Pengertian, Unsur, dan Fungsi Ideologi. Diperoleh dari http://www.artikelsiana.com/2014/11/pengertian-unsur-fungsi-ideologi.html#. Diakses pada 23 Maret 2018
Setiadi, Elly M. 2003.Pendidikan Pancasila.Jakarta : Gramedia