1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Obat adalah zat aktif yang secara fisiologi dipakai dalam diagnosis, pencegahan, pengobatan atau penyembuhan suatu penyakit pada manusia atau hewan. Obat dapat berasal dari alam yang diperoleh dari sumber mineral, tumbuh-tumbuhan, hewan atau dapat dihasilkan dari sintesis kimia organik atau biosintesis (Ansel, 1989).
Salah satu jenis obat yang banyak beredar dipasaran dan digunakan dalam pengobatan adalah Kalsium Laktat. Kalsium merupakan elemen esensial bagi pembentukan tulang dan fungsi otot skelet dan otot polos jantung(Anonim, 2011)
Kalsium laktat adalah garam kalsium yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kalsium tubuh. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan rachitis, osteomalacia, tetany dan spasmophylia. Kalsium berguna untuk pemeliharaan fungsional jantung, saraf, otot dan sistem rangka. Kalsium juga dapat mencegah karies dan dalam pembentukan gigi. Pada wanita hamil, laktasi dan pertumbuhan anak-anak, kebutuhan kalsium dapat diperoleh dari kalsium laktat (Anonim, 2011).
Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menentukan kadar suatu obat, tergantung dari struktur kimia dan sifat kimia-fisikanya. Kalsium Laktat dapat ditentukan secara titrimetri yaitu dengan titrasi kompleksometri. Titrasi
2
kompleksometri merupakan titrasi yang berdasarkan kemampuan ion-ion logam membentuk senyawa kompleks yang mantap dan larut dalam air (Anonim, 2011).
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan
Untuk mengetahui kadar Kalsium L aktat yang terkandung dalam tablet Kalsium laktat 500 mg, yang diproduksi oleh PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan, apakah memenuhi syarat seperti yang tertera pada Farmakope Indonesia Edisi IV (1995), dimana penetapan kadarnya dilakukan secara titrasi kompleksometri.
1.2.1 Manfaat
1. Untuk memastikan kelayakan dosis obat terhadap efek terapi, sehingga dapat tercapai pengobatan yang tepat dan aman.
2. Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan khususnya tentang penetapan kadar tablet Kalsium Laktat dengan menggunakan metode Kompleksometri.