DAFTAR PUSTAKA
Alvarenga AA et al. 2004. Effect of Different Light Levels on the initial growth and Photosynthetic of Croton urucurana. Baill in Southeastern Brazil [serial on line]. AgronJ40: 113-117.
Barnes, D. E., 2004. Common Weeds of Malaysia and Their Control. Ancom Berhad, Kuala Lumpur, Malaysia. 349 pp.
Basuno E. 1996. Integrasi Usuha Peternakan di Kawasan Perkebunan. Kumpulan Makalah APPATEKTAN: 1-17.
Batubara LP. 2004. Sistem integrasi Peternakan Domba dengan Perkebunan Karet dan kelapa sawit. Bali: Denpasar, 20-22 Juli 2004. Indonesian Center for Animal Research and development in Collaboration with Assessment Institute for agriculture Technology, Bali Crop-Animal System Research Network (CASREN).
Batubara LP, Karo-karo S, Hutapea R, 1997. Agribisnis domba berbasis perkebunan ditinjau dari faktor teknis dan sosial ekonomis. Medan: Dinas Peternakan Tingkat I Sumatera Utara.
CRC. 2003. Weed management guide: Asystasia gangetica ssp. micrantha. In:
Alert List For Environtmental Weeds (ed.) CRC for Australian Weed Management.
Cruz P., 1997. Effect of Shade on the growth anf Mineral Nutrition of C4
Perennial grass under field conditions. Plant and Soil. Hal 227-237.
Departemen Pertanian, 2002. Hijauan Makanan Ternak. Loka Penelitian Ternak Potong Sei Putih.
Departemen Pertanian. 2011. Luas Areal Perkebunan kelapa sawit.
Ditjenbun.deptan.go.id.
Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan. 2004. Statistik Perkebunan Indonesia 1999-2002 Kelapa Sawit (Oil Palm). Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan, Departemen Pertanian. Jakarta. 57 hal.
Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan. 2002. Integrasi Ternak Sapi dengan Perkebunan Kelapa sawit. Direktorat Jendral Pengembangan Peternakan, Departemen Pertanian, Jakarta.
Diwyanto, K., Priyanti, A. dan Zainudin, D. 2004. Pengembangan ternak berwawasan agribisnis di pedesaan dengan memanfaatkan limbah pertanian dan pemilihan bibit yang tepat. J. Litbang Pertanian. 15(1) : 1-6. Elizabeth, Y. dan Ginting, S. P. 2004 . Pemanfaatan hasil samping industri kelapa
sawit sebagai bahan pakan ternak sapi potong. Dalam Prosiding Lokakarya Nasional Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi Badan Litbang Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Petemakan. Pemerintah Provinsi Bengkulu dan PT. Agricinal Bogor.
Fisher MJ. 1999. Crop Growth and Develovment : Flowering Phsiology. In Loch DS and JE Ferguson, editor. Forage seed production. Tropical and Subtropical Species Volume 2. Oxon. UK. CABI Publishing. Hlm 81-92.
Gunawan, Hermawan, B., Sumardi dan Praptanti, E. P. 2004 . Keragaan model pengembangan integrasi sapi-sawit pada perkebunan rakyat di Propinsi Bengkulu. Dalam Prosiding Lokakarya Nasional Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Petemakan. Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Hadi, P.U. 2002. Improving Indonesia’s Beef Industry. ACIAR Monograph Series. Canberra.
Hutabarat, T.S.P.N. 2002. Pendekatan Kawasan dalam Pembangunan Peternakan. Direktorat Jendral Bina Produksi Peternakan, Departemen Pertanian, Jakarta. pp. 1-13.
Iskandar, J. 2001. Manusia Budaya dan Lingkungan. Kajian Ekologi Manusia. Humanoria Utama Press. Bandung.
Lermansius H., K . Suratiyah dan Mashuri. 2000. Usaha tani ternak domba berbasis perkebunan di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Agro Ekonomi Vol . 8 No . 2 Des 2000. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Othman, S. 1993. Weed Info Sheer No. 16. Seawic Seameo Biotrop. Kiew, R., & Vollesen, K. 1997. Asystasia (Acanthaceae) in Malaysia. Kew Bulletin
52(4):965-971.
Othman, S. & Musa, M. K. 1992. The ecology of A. intrusa BI. In: Proc. Persidangan Ekologi Malaysia. 1:91-96.
Rambe,T.D., Lasiman Pane, Sudharto Ps., Caliman, J.P. 2010. Pengelolaan Gulma Pada Perkebunan Kelapa Sawit di PT. Smart Tbk. Jakarta.
Salisbury FB, Ross CW. 2005. Fisiologi Tumbuhan. Jilid 1. Lukman D.R, Sumaryono penerjemah. Bandung: ITB Press. Terjemahan dari Plant Phisiology.
Sirait J. 2005. Pertumbuhan dan Serapan Nitrogen Rumput pada Naungan dan Pemupukan yang berbeda [Tesis]. Bogor : Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Soepandie D., Chozin MA, Sastrosumarjo S., Juhaeti T., dan Sahardi, 2003.
Toleransi Padi Gogo terhadap Naungan. Hayati 10 (2) : 71-75.
Tjitrosoedirjo, S. S. 2011. Fokus gulma. Jurnal Gulma & Tumbuhan Invasif Tropika, 2(1):39-40.
Wirdahayati, R.B. dan Bamualim, A. 2003. Penampilan produksi dan struktur ternak sapi Bali di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur. Proc. Seminar Nasional, Sapi Bali, 20-23 September, 1990, FAPETUniversitas Udayana, Denpasar. P: C1-C5.
Wong CC. 1991. Shade Tolerance of Tropical Forages: a Review. Di dalam Shelton HM, Stur WW, editor. Forages for Plantation Crops. Proceeding of a workshop Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR); Bali, 27-29 Juni 1990. Canberra. Hlm 64-69.
Zhengyi, W., Raven, P. H., Deyuan, H. 2011. Flora of China. 19:370