PERTANGGUNG JAWABAN NOTARIS AKIBAT ADANYA
PEMALSUAN IDENTITAS DIRI DEBITOR DALAM
AKTA PERJANJIAN KREDIT PADA BANK
TESIS
Oleh
NURUL AINA
147011125/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERTANGGUNG JAWABAN NOTARIS AKIBAT ADANYA
PEMALSUAN IDENTITAS DIRI DEBITOR DALAM
AKTA PERJANJIAN KREDIT PADA BANK
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
NURUL AINA
147011125/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis : PERTANGGUNG JAWABAN NOTARIS AKIBAT
ADANYA PEMALSUAN IDENTITAS DIRI
DEBITOR DALAM AKTA PERJANJIAN KREDIT PADA BANK
Nama Mahasiswa : NURUL AINA
Nomor Pokok : 147011125
Program Studi : KENOTARIATAN
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)
Pembimbing Pembimbing
(Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum) (Notaris Syafnil Gani, SH, MHum)
Ketua Program Studi, Dekan,
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)
Telah diuji pada
Tanggal : 19 Juli 2016
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN Anggota : 1. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
2. Notaris Syafnil Gani, SH, MHum, SH, MHum 3. Dr. Pendastaren Tarigan, SH, MS
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : NURUL AINA
Nim : 147011125
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis : PERTANGGUNG JAWABAN NOTARIS AKIBAT
ADANYA PEMALSUAN IDENTITAS DIRI DEBITOR DALAM AKTA PERJANJIAN KREDIT PADA BANK
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.
Medan,
Yang membuat Pernyataan
i
ABSTRAK
Pentingnya perjanjian kredit dibuat secara otentik adalah sebagai jaminan hukum pembuktian yang kuat dan legal bagi para pihak yang melakukan perjanjian. Dalam membuat akta, Notaris harus menyesuaikan bukti yang diberikan penghadap dengan bukti-bukti yang lain. Tujuan penulisan ini adalah Pertama, mengetahui kedudukan akta perjanjian kredit pada bank akibat adanya pemalsuan identitas diri debitor.Kedua, mengetahui tanggung jawab Notaris akibat adanya pemalsuan identitas diri debitor dalam akta perjanjian kredit pada bank. Ketiga, mengetahui sanksi hukum dan perlindungan hukum bagi Notaris akibat adanya pemalsuan identitas diri debitor dalam akta perjanjian kredit pada bank.
Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum normatif, bertitik tolak pada analisis terhadap peraturan perundang-undangan dan dikokohkan oleh wawancara dengan para informan sebagai nara sumbernya. Penelitian ini mengacu pada norma-norma, asas-asas, kaedah-kaedah yang berkaitan dengan pertanggung jawaban Notaris akibat adanya pemalsuan identitas diri debitor dalam akta perjanjian kredit pada bank. Untuk menunjang diperolehnya data yang akurat, penelitian ini bersifat analisis deskriptif, yaitu untuk menjawab permasalahan yang menjadi objek penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan kesimpulan bahwa kedudukan akta Notaris sebagai Undang-Undang bagi mereka yang membuatnya, atas saran dari polisi para pihak untuk berdamai, dilihat para pihak baik kreditor maupun debitor sama-sama melakukan kesalahan, Notaris bertanggung jawab terhadap apa yang ada dihadapannya, untuk bukti-bukti kelengkapan membuat akta harus disimpulkan dalam minuta akta dan apabila penipuan/tipu muslihat bersumber dari Notaris itu sendiri sehingga ada yang dirugikan dan melanggar kepentingan umum maka Notaris dapat dimintai pertanggung jawabannya baik secara hukum perdata maupun hukum pidana.Sanksi hukum akibat Notaris lalai tidak seksama/cermat menerima dan menyesuaikan bukti-bukti yang diberikan debitor maka Notaris dikenai sanksi administrasi, berdasarkan Pasal 85 UUJN berupa teguran lisan, teguran tertulis, pemberhentian dengan hormat dan pemberhentian tidak hormat. Sedangkan perlindungan hukum bagi Notaris telah diatur secara normatif berdasarkan undang-undang yang berlaku, dengan demikian penelitian ini disarankan kepada Notaris dalam membuat akta harus tetap memperhatikan UUJN yang mengatur tentang sebab-sebab berubahnya ketentuan pembuktian akta otentik menjadi akta dibawah tangan, Notaris tidak perlu terburu-terburu dalam membuat akta dan tidak perlu memberikan kemudahan bagi penghadap dengan alasan pelayanan dan kepercayaan, Notaris dan pegawai Notaris sebagai saksi harus saling mengingatkan jika Notaris lupa melekatkan identitas penghadap pada minuta akta
ii
ABSTRACT
The importance of writing authentic credit contract as strong and legal evidence is legal guarantee for the parties involved in the contract. In drawing up a deed, a Notary has to adjust the evidence of the person(s) appearing to the other evidence. The objective of the research was, first, to find out the position of a credit contract in Bank as the result of debtors’ forgery of identity; secondly, to find out a Notary’s liability for debtors’ forgery of identity in a credit contract in Bank; thirdly, to find out legal sanction and legal protection for a Notary as the result of debtors’ forgery of identity in a credit contract in Bank.
The research used legal normative method by analyzing legal provisions and conducting interviews with informants as the source persons. This research was referred to norms and principles related to a Notary’s liability for debtors’ forgery of identity in a credit contract in Bank. The research used descriptive analysis in order to answer the research problems and to obtain accurate data.
The result of the research shows that the position of a notarial deed as the law for those who make it, upon the suggestions from the creditors and the debtors who had made errors and wanted to negotiate, is that a Notary was liable for any evidence before him in drawing up the deeds which were gathered in the minute of the deed. When the fraud is done by the Notary himself so that someone is harmed and it violates public interest, he is liable either in civil law or in criminal law. Administrative sanction will be imposed on a Notary who is careless in receiving and examining the evidence from debtors. According to Article 85 of the UUJN (Notarial Act), the sanctions are in the forms of oral notice, written notice, honorable discharge, and dishonorable discharge. Legal protection for a Notary is regulated normatively in the prevailing laws and regulation; therefore it is recommended that a Notary, in drawing up a deed, pay attention to the UUJN which regulates the causes of the change in evidence of an authentic deed to become an underhanded one. A Notary does not need to be in a hurry in drawing up a deed and giving facility to the persons appearing with the reasons of providing services and trust. A Notary and his staff(s) as witnesses should remind to one another if he forgets to attach the identities of the persons appearing in the minutes of the deed.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillaahir rahmaanir rahiim, Alhamdulillahi rabbil’alamiin, Puji dan syukur
dipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Shalawat beriring salam atas
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW dengan harapan mendapatkan syafa’atnya
kelak. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian tingkat Magister
Kenotariatan (S2) pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Tesis ini
berjudul “PERTANGGUNG JAWABAN NOTARIS AKIBAT ADANYA
PEMALSUAN IDENTITAS DIRI DEBITOR DALAM AKTA PERJANJIAN
KREDIT PADA BANK”.
Dengan kerendahan hati sangat disadari bahwa penyusunan tesis ini belumlah
sempurna seperti apa yang diharapkan. Oleh sebab itu pada kesempatan ini
diharapkan kritik dan saran dari semua pihak sebagai tolak ukur perbaikan dan
penyempurnaannya.
Penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari dukungan/bantuan berbagai pihak
serta bimbingan Bapak dan Ibu Dosen Pembimbing dan pihak-pihak lain yang secara
langsung maupun tidak langsung telah memberikan bekal dan pengetahuan sehingga
dapat menyelesaikan penulisan tesis ini, maka pada kesempatan ini ingin penulis
iv
1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk
mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan
pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak membantu dan memberikan
pelayanan administrasi selama mengikuti pendidikan Program Studi Magister
Kenotariatan pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program Studi
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dan selaku
Pembimbing, yang telah membimbing dan memberikan arahan dari proses awal
hingga akhir penulisan tesis ini.
4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum, Selaku Sekretaris program
studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan selaku
Pembimbing, yang telah membimbing dan memberikan arahan dari proses awal
hingga akhir penulisan tesis ini.
5. Bapak Syafnil Gani, SH, M. Hum. Dosen Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara dan Selaku Pembimbing telah bersedia meluangkan
waktunya untuk menjadi pembimbing dalam proses penulisan tesis ini.
6. Bapak Dr. Pendastaren, SH, MS, Dosen Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara dan selaku Dosen Penguji, yang telah memberikan arahan dan
v
7. Chairani Bustami, SH, SpN, MKn, Dosen Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Penguji, yang telah
memberikan arahan dan masukan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini.
8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
khususnya Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuan, jasa dan budi yang
tak terbalaskan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi dan
menghasilkan karya tulis ini.
9. Bapak/Ibu Para Notaris dan pegawai Notaris tempat penulis riset/wawancara:
Notaris/PPAT Ika Susilawaty, SH, MKn di Kabupaten Aceh Besar
Notaris/PPAT Alfina, SH, di Kabupaten Aceh Besar
Notaris/PPAT Natigor Halomoan, SH di Kota Medan
Notaris/PPAT Andre Yusak Pardamaian, SH, MKn di Kota Medan
Yang sudah bersedia memberikan kesempatan untuk diwawancarai dalam
pengumpulan data-data yang dibutuhkan dalam penulisan tesis ini.
10. Para pegawai/staf pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, yang banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan administrasi perkuliahan.
11. Kepada teman-teman se-almamater khusus nya di Program Studi Magister
Kenotariatan angkatan 2014/2015 dan Umumnya Universitas Sumatra Utara
Secara khusus dengan rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya
vi
mengasuh dan mendidik dengan curahan kasih sayang, perjuangan dan doa-doa beliau
sudah mengantar penulis untuk menikmati kehidupan sekarang ini.
Teristimewa ucapan terima kasih penulis kepada suami tercinta Asril, SE yang
penuh ketabahan dan kesabaran selalu mendampingi untuk menyelesaikan studi dan
dalam penulisan tesis ini, begitu juga kepada ketiga putraku Dimas Haikal Nasril, Firja
Adika Refkia, Muhammad Fitra Asrian, yang memotivasi dan memberikan dorongan
pada penulis untuk menyelesaikan Studi.
Terima kasih kepada Abangda Dr. H. Mazwar, SH, M.Hum & Istri Hj. Cut
Ida, S.Ag, yang selalu memberikan dukungan dan motivasi serta masukan-masukan
pada penulis baik dalam proses penyelesaian studi maupun pada penulisan tesis ini.
Ucapan terima kasih kepada kembaranku Nurul Aini, SE, kakak, adik serta
seluruh keluarga besar tercinta yang telah memberikan dukungan dan semangat untuk
menyelesaikan tesis ini.
Terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan
satu persatu namanya.
Demikianlah agar apa yang disajikan ini dapat memberikan manfaat untuk
semua, dan semoga ilmu yang telah disampaikan dapat diamalkan bagi kepentingan
nusa dan bangsa. Amin.
Medan, Juli 2016 Penulis
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS
Nama : NURUL AINA
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 14 Juli 1979
Alamat : Jl. Medan Area Selatan GG. Penghulu No.882
Medan – Sumut
Alamat e-mail : nurul_aina7981@yahoo.com
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Ayah : H. Amril Malik (Alm)
Ibu : Sutrisni
Suami : Asril, SE
Anak : 1. Dimas Haikal Nasril
2. Firja Adika Refkia
3. Muhammad Fitra Asrian
II. PENDIDIKAN
1. Sekolah Dasar (SD) Taman Siswa Medan, Tahun 1986 – 1992.
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 11 Medan, 1992 – 1995.
3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 4 Medan, 1995 – 1998.
4. Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan, Tahun 2009 - 2013.
viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vii
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR ISTILAH ... xi
DAFTAR SINGKATAN... xiv
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 8
C. Tujuan Penelitian ... 9
D. Manfaat Penelitian ... 9
E. Keaslian Penelitian... 10
F. Kerangka Teori dan Konsepsi... 11
1. Kerangka Teori ... 11
2. Konsepsi... 18
G. Metode Penelitian... 21
1. Sifat dan Jenis Penelitian ... 21
2. Teknik Pengumpulan Data... 21
3. Alat Pengumpulan Data ... 23
4. Analisis Data ... 25
BAB II KEDUDUKAN AKTA PERJANJIAN KREDIT PADA BANK AKIBAT ADANYA PEMALSUAN IDENTITAS DIRI DEBITOR... 26
A. Identitas Para Penghadap Dalam Akta Notaris ... 26
ix
2. Domisili... 27
B. Pemalsuan Identitas Diri Debitor Dalam Akta Perjanjian Kredit pada Bank... 28
1. Pengertian Identitas diri / Kartu Tanda Penduduk ... 28
2. Pelanggaran Notaris dan Sanksi Debitor Akibat Adanya Pemalsuan Identitas diri Debitor Dalam Akta Perjanjian Kredit Pada Bank ... 35
C. Kedudukan Akta Notaris Terhadap Pelanggaran Pasal 16 Angka (1) huruf a UUJN Akibat Adanya Pemalsuan Identitas diri Debitor Dalam Akta Perjanjian Kredit Pada Bank ... 40
1. Kedudukan akta Perjanjian Kredit yang dikeluarkan
Oleh Notaris ... 40
2. Pemeriksaan Notaris Selaku Pejabat Umum Terkait Akta Yang Diperbuatnya ... 41
BAB III TANGGUNG JAWAB NOTARIS AKIBAT ADANYA
PEMALSUAN IDENTITAS DIRI DEBITOR DALAM
AKTA PERJANJIAN KREDIT PADA BANK ... 45
A. Tanggung Jawab Notaris yang Melanggar Pasal 16 Angka (1) Huruf a UUJN Sebagai Pejabat Umum Terhadap Akta Otentik Yang Dibuat Oleh Atau Dihadapannya Akibat Adanya Pemalsuan Identitas Diri Debitor... 45
1. Akta Otentik Yang Dibuat Oleh Atau Dihadapan Notaris Akibat Adanya Pemalsuan Identitas Diri Debitor... 45
2. Kedudukan Dan Fungsi Notaris Terhadap Akta Otentik Yang Dikeluarkannya ... 52
B. Tinjauan Umum Tentang Akta Perjanjian Kredit ... 54
1. Peranan Perjanjian Kredit Dengan Akta Notaris ... 54
x
BAB IV SANKSI HUKUM DAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI
NOTARIS AKIBAT ADANYA PEMALSUAN IDENTITAS DIRI DEBITOR TERHADAP AKTA OTENTIK YANG
DIBUAT OLEH ATAU DIHADAPANNYA ... 81
A. Sanksi Hukum Notaris yang Melanggar Pasal 16 Angka (1) huruf a UUJN Akibat Adanya Pemalsuan Identitas Diri Debitor Dalam Akta Perjanjian Kredit pada Bank ... 81
1. Tugas Dan Kewajiban Notaris Sebagai Pejabat Umum... 81
2. Sanksi Hukum Bagi Notaris Yang Melanggar Pasal 16 Angka (1) huruf a UUJN... 96
B. Perlindungan Hukum Terhadap Notaris Akibat Adanya Pemalsuan Identitas Diri Debitor Dalam Akta Perjanjian Kredit pada Bank ... 99
1. Perlindungan Hukum Terhadap Notaris Secara Normatif . 99 2. Mekanisme Pemeriksaan Notaris Oleh Majelis Kehormatan Notaris ... 103
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 107
A. Kesimpulan ... 107
B. Saran... 109
DAFTAR PUSTAKA... 110
xi
DAFTAR ISTILAH
Akta dibawah tangan : Akta yang sengaja dibuat oleh para pihak untuk pembuktian tanpa bantuan dari seorang pejabat pembuat akta
Akta otentik : Suatu akta menurut UU dibuat oleh / dibuat atau dihadapan pegawai-pegawai umum yang berkuasa untuk itu ditempat mana akta dibuat
Batal demi hukum : Dari semula tidak pernah ada dilahirkan suatu perjanjian
Celah hukum : Celah yang terdapat dalam ketentuan atau peraturan yang isinya masih belum sepenuhnya dapat mengantisipasi segala kemungkinan terjadinya tindakan untuk menghindari maksud dari ketentuan tersebut tanpa melanggar materi ketentuannya
Database : Sekumpulan data yang saling berhubungan
untuk mencapai suatu tujuan
Dapat dibatalkan : Salah satu pihak dapat memintakan pembatalan akta ke Pengadilan
Debitor : Pihak yang berhutang kepada pihak lain
Dispensasi : Pertimbangan yang khusus, pembebasan dari suatu kewajiban atau larangan
Eksekusi : Pelaksanaan suatu putusan yang sudah tidak dapat diubah lagi, ditaati secara sukarela oleh pihak yang bersengketa
Hukum positif : Peraturan hukum yang berlaku pada saat ini/ sekarang untuk masyarakat dari dalam suatu daerah tertentu
Grosse : Salinan pertama dan akta otentik
xii
Itikad buruk : Bertindak pribadi yang buruk
Implikasi hukum : Akibat hukum yang akan terjadi
Jaminan kredit : Penyerahan kekayaan/ pernyataan
kesanggupan seseorang untuk menanggung pembayaran kembali suatu utang
Kebebasan berkontrak : Setiap orang dapat secara bebas membuat perjanjian selama memenuhi syarat perjanjian dan tidak melanggar hukum
Kepastian hukum : Kepastian aturan hukum, bukan kapastian tindakan terhadap atau tindakan yang sesuai dengan aturan hukum
Kode etik Notaris : Suatu kumpulan peraturan atau kaidah maoral yang ditentukan oleh sebuah perkumpulan yang bernama Ikatan Notaris Indonesia yang berisi tentang segala hak dan kewajiban profesi Notaris, termasuk para pejabat sementara Notaris, Notaris pengganti dan Notaris pengganti khusus
Konsensus : Kesepakatan
kooperatif : bersifat kerjasama, bersedia membantu
Kreditor : Pihak yang memiliki piutang kepada pihak lain
Kredit macet : Kredit yang mengalami kesulitan pelunasan
Minuta akta : Asli akta
Musyawarah : Berunding, urun rembug
Notaris : Pejabat umum yang berwenang untuk
membuat akta
xiii
Peristiwa hukum : Semua peristiwa atau kejadian yang dapat menimbulkan akibat hukum antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan hukum
Perjanjian kredit : perjanjian pendahuluan dari penyerahan uang
Perbuatan melawan : Perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian Hukum kepada orang lain
Perjanjian ikutan : Pelaksanaan perjanjian pengikatan kredit sebagai jaminan
Perjanjian pokok : Perjanjian yang utama yaitu perjanjian kredit
Pertanggung jawaban : Hal yang menyebabkan timbulnya hak hukum untuk menuntut orang lain
Protokol Notaris : Kumpulan dokumen yang merupakan arsip Negara yang harus disimpan dan dipelihara oleh Notaris
Resiko kredit : Suatu resiko kerugian yang disebabkan oleh ketidakmampuan (gagal bayar) dari debitor atas kewajiban pembayaran hutangnya baik hutang pokok maupun bunganya ataupun keduanya
Resiko konflik : Serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik
Subjek hukum : Pemegang hak dan kewajiban menurut hukum
Suku bunga : Jumlah interest yang dibayarkan perunit waktu atau orang harus membayar untuk kesempatan meminjam uang
Survey : Suatu desain yang digunakan untuk
penyelidikan informasi dari tindakan seseorang pengetahuan, kemauan, pendapat, perilaku dan nilai
xiv
DAFTAR SINGKATAN
DKD : Dewan Kehormatan Daerah
DKP : Dewan Kehormatan Pusat
DKW : Dewan Kehormatan Wilayah
HAN : Hukum Administrasi Negara
HUK HAM : Hukum Dan Hak Asasi Manusia
INI : Ikatan Notaris Indonesia
ITAP : Ijin Tinggal Tetap
KTP : Kartu Tanda Penduduk
KK : Kartu Keluarga
KUH Perdata : Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
KUH Pidana : Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
MKN : Majelis Kehormatan Notaris
MPD : Majelis Pengawas Daerah
NIK : Nomor Induk Kependudukan
PJN : Paraturan Jabatan Notaris
PN : Pengadilan Negeri
PPAT : Pejabat Pembuat Akta Tanah
SIM : Surat Ijin Mengemudi
UUJN : Undang-Undang Jabatan Notaris
WNA : Warga Negara Asing
WNI : Warga Negara Indonesia
5 C : Character, Capacity, Capital, Collateral,