• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kebijakan Kualitas Hidup Perempuan dan Anak Tahun 2011-2015 Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kebijakan Kualitas Hidup Perempuan dan Anak Tahun 2011-2015 Kota Medan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Gambar 2.3 Dokumentasi Penelitian 04 Maret 2017.

Gambar ini merupakan Taman yang saya temui di Rumah Sakit Pirngadi.

Dari gambar tersebut tidak ditemukan satu pun permainan untuk anak-anak yang

berkunjung kerumah sakit. Didalam taman hanya ada beberapa jenis bunga saja.

Padahal taman ini dapat di manfaatkan semaksimal mungkin oleh pihak rumah

sakit. Berbagai fasilitas anak dapat diisi didalam taman agar anak-anak yang

berkunjung dirumah sakit dapat bermain dengan leluasa. Akan tetapi melihat

keadaan aslinya tidak memungkinkan aktifitas anak berkembang sesuai kategori

(2)

Gambar 2.4 Dokumentasi Penelitian 04 Maret 2017.

Gambar ini juga merupakan Taman yang saya temui di Rumah Sakit

Pirngadi. Dari 5 Taman yang saya temukan didaerah rumah sakit tersebut,

beberapa taman di beri batas pagar. Agar anak-anak tidak dapat masuk ke area

taman. Taman ini hanya bersifat estetis, elemen pendukung fisik seperti pohon

tidak meneduhkan, sehingga aktifitas jarang dilakukan. Karena taman ini hanya

(3)

Gambar 2.5 Dokumentasi Penelitian, 04 Maret 2017.

Gambar diatas merupakan keadaan yang ada didalam rumah sakit

Pirngadi. Terlihat banyak anak-anak yang bermain didalam rumah sakit tersebut.

Beberapa anak memang ada yang datang untuk berobat dan beberapa anak

(4)

Gambar 2.5 Dokumentasi Penelitian, 04 Maret 2017.

Gambar ini adalah Ruang Rawat inap untuk Anak. Terlihat orang tua dari

salah satu anak yang dirawat inap duduk dilantai karena tidak ada disediakan

(5)

Gambar 2.6 Dokumentasi Penelitian, 04 Maret 2017.

Dalam gambar ini terlihat orang tua dari salah satu anak yang dirawat inap

tidur dilantai karena tidak ada disediakan ruang khusus bagi orang tua ataupun

(6)

Tabel 3.6 Pejabat Kota Medan73

No Jabatan Jenis Kelamin

1 Walikota Kota Medan Laki-Laki

2 Sekretaris Daerah Kota Medan Laki-Laki

3 Sekretaris DPRD Kota Medan Laki-Laki

4 Kepala BKD dan Pengembangan SDM Kota Medan Laki-Laki

5 Kepala Bappeda Kota Medan Perempuan

6 Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kota

Medan

Laki-Laki

7 Inspektorat Daerah Kota Medan Laki-Laki

8 Kepala Kesbangpol Kota Medan Laki-Laki

9 Direktur RSUD Pirngadi Kota Medan Laki-Laki

10 Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan,

Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat

Kota Medan

Laki-Laki

11 Kepala Dinas PU Bina Marga Kota Medan Laki-Laki

12 Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Perempuan

13 Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Laki-Laki

14 Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Laki-Laki

(7)

15 Kepala Dinas Perindustrian Kota Medan Laki-Laki

16 Kepala Dinas Perdagangan Kota Medan Laki-Laki

17 Kepala Dinas Sosial Kota Medan Laki-Laki

18 Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan Laki-Laki

19 Kepala BPBD Kota Medan Laki-Laki

20 Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota

Medan

Laki-Laki

21 Kepala Dinas Pencegahan dan Pemadaman

Kebakaran Kota Medan

Laki-Laki

22 Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman,

dan Penataan Ruang Kota Medan

Laki-Laki

23 Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota

Medan

Laki-Laki

24 Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Laki-Laki

25 Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Kota Medan

Perempuan

26 Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Medan Perempuan

27 Kepala Badan Pengelola dan Aset Daerah Kota

Medan

Laki-Laki

28 Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan Laki-Laki

(8)

30 Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan Laki-Laki

31 Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Medan

Laki-Laki

32 Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informasi Kota

Medan

Perempuan

33 Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kota Medan

Laki-Laki

34 Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Medan Perempuan

35 Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Medan Perempuan

36 Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Kota Medan

Perempuan

37 Sekretaris Dinas Pertanian dan Perikanan Kota

Medan

Perempuan

38 Staf Ahli Wali Kota Medan Bidang Ekonomi,

Keuangan dan Pembangunan

Laki-Laki

39 Staf Ahli Wali Kota Medan Bidang Kemasyarakatan

dan SDM

Laki-Laki

40 Staf Ahli Wali Kota Medan Bidang Pemerintahan,

Hukum, dan Politik

Laki-Laki

41 Asisten Pemerintahan dan Sosial pada Sekda Kota

Medan

Laki-Laki

(9)

Kota Medan

43 Asisten Administrasi Umum Pada Sekda Kota

Medan.

Laki-Laki

Tabel 3.7 Partisipasi Perempuan di Partai Politik

Partai Politik Laki-laki Perempuan Jumlah

PKS 5 Orang - 5 Orang

(10)

LAMPIRAN 1

TRANSKIP WAWANCARA

PENELITIAN ANALISIS KEBIJAKAN KUALITAS HIDUP PEREMPUAN DAN ANAK TAHUN 2011-2015 KOTA MEDAN

Nama : Ir. Hj. Asrah FM. Harahap, MM :

Pekerjaan : Sekretaris Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan.

Pertanyaan :

1. Bagaimana tanggapan ibu terkait kebijakan Peraturan Walikota Medan

Nomor 34 Tahun 2010 tentang Pengarusutamaan Gender dan Keputusan

Walikota Medan nomor 436/1084.K tentang Pembentukan Pusat

Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota

Medan Tahun 2012 ?

Jawaban :

Lahirnya kebijakan ini pada hakekatnya, ketika Pemerintah melihat masih

tertinggalnya Perempuan didalam segala bidang kehidupan bermasyarakat.

Khususnya masih sedikitnya Perempuan yang terjun keruang publik dan masih

didominasi oleh ibu-ibu yang memilih untuk berada di lini domestik (Rumah

(11)

Anak, dan hal ini sebenarnya sudah terjadi jauh sebelum indonesia merdeka dan

sampai sekarang pun sesudah indonesia merdeka. Padahal Perempuan dan Anak

juga merupkan generasi Bangsa yang akan meneruskan perjuangan bangsa kita ini

kelak. Jika kita lihat komitmen dari pembuat kebijakan sebenarnya sudah baik,

hanya saja dalam proses implementasinuya masih kurang maksimal yang

disebabkan oleh bebrapa faktor, misalnya minimnya anggaran dari pemerintah

dan kurangnya partisipasi dari Perempuan dan Anak. Saya melihat kurangnya

Partisipasi dari Perempuan dan Anak diakibatkan Perempuan dan Anak juga

belum mengerti akan apa saja yang menjadi kewajibannya sebagai masyarakat.

Khususnya Kota Medan serta apa saja yang menjadi hak-hak yang harus ia

dapatkan ketika ia menjadi masyarakat Kota Medan”.

2. Apa yang menjadi kendala selama ini didalam menjalankan Program

program Pengaruutamaan Gender dan P2TP2A? Dan apakah ada mitra

yang bekerjasama dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB dalam

menjalankan Program ataupun kegiatannya ?

Jawaban:

Ketika anggaran nya sudah baik maka otomatis dalam pengimplementasian nya

dilapangan juga akan baik. Sama seperti sebuah kendaraan akan dapat berjalan

apabila ada bensinnya. Begitupula kebijakan, dukungan finasial juga harus

kembali diperhatikan oleh Pemerintah Daerah. Karena kesulitan kami selama ini

(12)

anggaran untuk menyelesaikan kasus itu, walaupun ada 12 mitra yang bekerja

sama dengan P2TP2A. 12 Lembaga ini merupakan lembaga yang peduli

Perempuan dan Anak.

3. Bagaimana menurut Ibu Kualitas Hidup Perempuan dan Anak Kota

Medan? Khususnya pada Tahun 2011-2015? Setelah dikeluarkannya

Peraturan Walikota Medan Nomor 34 Tahun 2010 tentang

Pengarusutamaan Gender dan Keputusan Walikota Medan nomor

436/1084.K tentang Pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu

Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Medan Tahun 2012

Jawaban: Kalau berbicara tentang Kualitas Hidup Perempuan dan Anak Kota

Medan. Kalau untuk pendidikan sebenarnya sudah baik. Hal ini dapat ibu katakan

karena kalau kita lihat saat ini. Perempuan lebih aktif dan giat untuk bersekolah

dan sudah banyak juga perempuan yang mementingkan karier nya kedepan. Salah

satu tugas kami juga dari bidang Pemberdayaan Perempuan untuk meningkatkan

Kualitas Hidup Perempuan dan Anak Kota Medan melalui program-program

ataupun kegiatan yang kami lakukan. Harapannya hal itu juga mendorong

partisipasi perempuan dan anak untuk mengenyam pendidikan. Untuk saat ini

sebenarnya bagian Utara Kota Medan belum tersentuh. Hal ini juga kurangnya

anggaran yang diturunkan untuk setiap kegiatan yang kami laksanakan.

Kalau untuk Kualitas Hidup Perempuan dan Anak kita lihat dari bidang

(13)

PUG Kami juga menerangkan apa-apa saja yang harus diperhatikan oleh ibu-ibu

pada saat hamil. Dan memberikan arahan ketika ibu-ibu sudah melahirkan. Akan

tetapi dibidang Partisipasi Perempuan pada ruang publik apalagi pada tataran

jabatan yang tinggi masih minim. Misalnya saja di Badan ini, masih banyak

Laki-laki yang menduduki jabatan starategis. Hal ini nantinya juga bisa kamu lihat dari

data-data dari kami.

Nama : Eli Sinulingga,SE

Pekerjaan : Kasubbid Pengaruutamaan Gender di Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan.

Pertanyaan:

1. Apa Saja yang menjadi Program dari Pengarusutamaan Gender?

Jawaban:

Yang menjadi Program dari Pengarusutamaan Gender

e) Sosialisasi Pengarusutamaan Gender kepada masyarakat Kota Medan

f) Evaluasi Pengarusutamaan Gender

g) Memberikan Keterampilan kepada Perempuan dan Perempuan Lansia

(14)

2. Salah satu yang menjadi Program dari Pengarusutamaan Gender adalah

Sosialisasi terkait Pengarusutamaan Gender, bagaimana tanggapan Ibu

terkait hal tersebut? Dan bagaimana sikap masyarakat Kota Medan terkait

Gender?

Jawaban:

Sosialisasi Pengarusutamaan adalah hal yang vital yang harus dilakukan terlebih

dahulu, Pengaruutaman Gender adalah Strategi yang dibuat untuk membuat

laki-laki dan perempuan dapat berperan aktif di ruang public serta meminimalisir

ketimpangan diantara mereka. Karena pada hakekatnya Gender dan Kodrat adalah

dua hal yang berbeda. Ketika kita berbicara Gender maka itu berhubungan dengan

Konsep yang mengatur peran dan tanggung jawab antara laki-laki dan Perempuan

yang terjadi akibat keadaan sosial dan dapat berubah sesuai dengan keadaan dan

sosial budaya yang ada. Dan ketika kita berbicara Kodrat Maka Kita akan

berbicara tentang Sesuatu yang di berikan oleh Tuhan yang Maha Esa. Misalnya

Kodrat Perempuan: Melahirkan, Menyusui, Mensturasi. Jadi salah ketika

dimasyarakat berkembang bahwa pekerjaan rumah tangga identik dengan

perempuan saja, contohnya menyapu, memasak, mencuci ini juga adalah tugas

dari pada kaum laki-laki. Hal inilah yang sebenarnya kita coba sosialisasikan

kepada masyarakat agar tercipta keadaan yang seimbang antara laki-laki dan

perempuan. Dan masih banyak yang mempertentangkan Gender. termasuk juga

(15)

3. Apa yang menjadi kendala selama ini didalam menjalankan Program

program Pengaruutamaan Gender?

Jawaban

Kegiatan memberikan keterampilan kepada perempuan dan lansia tidak

berjalan baik, karena minimnya dana yang di keluarkan oleh Pemerintah

Daerah untuk setiap kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Serta Kurangnya

Partisipasi dari Perempuan dan Lansia didalam mengikuti pelatihan tersebut.

Kegiatan pelatihan ini dibuat berdasarkan waktu yang sudah ditetapkan

sebelumnya. Selanjutnya kendala yang kami temui ialah partisipasi dari

masyarakat yang kurang. Masyarakat masih sedikit yang turut berartisipasi

dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan

dan Keluarga Berencana Kota Medan.Dan untuk kesulitan didalam

pelaksanaan Senam Pagi, adalah tidak adanya anggaran yang dikeluarkan

untuk membayar Pelatih Senam, untung saja Ibu WELLA yang merupakan

salah satu perempuan yang tergabung didalamnya mau menjadi donatur untuk

memfasilitasi pelatih senam dan juga tempat untuk melaksanakan Senam Pagi

setiap bulannya di Sekolah Salonnya di Jln. Bahagia Pasar 3. Akan tetapi untuk

tahap awal kegiatan senam Pagi ini sudah dapat dikatakan baik dan berjalan

dengan lancar walaupun kami memulainya tadi tidak tepat waktu. Hal itu juga

(16)

Selain itu Kurangnya koordinasi diantara bidang sangat terlihat, karena banyak

dari antara bidang yang ada di Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kota

Medan yang tidak ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh

Bidang Pemberdayaan Perempuan dan terfokus pada bidang masing-masing.

Nama : Dra. Yuslinar

Pekerjaan : Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan di Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan

Pertanyaan:

1. Salah satu program dari PUG adalah Sosialisasi Pengarusutamaan Gender

. Bagaimana tanggapan ibu terkait hal tersebut?

Jawab :

Selainsosialisasi terkait Pengarusutamaan gender yang berbicara mengenai fungsi

atau peran laki-laki dan perempuan juga diberikan materi terkait Pembangunan

infrastruktur yang responsif gender. Artinya memperhatikan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat banyak. Khususnya Perempuan dan Anak Kota Medan.

Contohnya: Pembangunan tangga-tangga baik di wilayah umum masyarakat

ataupun kantor pelayanan masyarakat yang membuat tangga tertutup dan tidak

terlalu tinggi supaya ketika ada perempuan yang menggunakan rok tidak

(17)

lansia dan anak-anak mereka tidak mengalami kesulitan.Begitupula terhadap

ruang layak anak yang harus di buat di Kota Medan Contohnya menyediakan

tempat bermain anak dirumah sakit.Karena ini juga merupakan hak dari

masyarakat untuk mendapatkan fasilitas yang menunjang kualitas Hidup mereka.

Contoh lainnya juga kawasan Bebas Rokok. Mengingat zat yang terkandung

didalam berbahaya untuk kesehatan Anak. Dan tak hanya itu saja pemerintah juga

harus memperhatikan setiap kebijakan yang dikeluarkan agar sama-sama

mempertimbangkan keberadaan Perempuan dan laki-laki

Sosialisasi Pengarusutamaan Gender sangat penting dilakukan. Selain ini juga

sudah menjadi Program yang harus dijalankan. Agar apa yang menjadi tujuan dari

Peraturan Walikota Medan Nomor 34 Tahun 2010 dapat tercapai. Materi yang

akan di sampaikan juga kepada Dinas-dinas Kota Medan, SKPD dan masyarakat

Kota Medan harus sesuai dengan isu-isu Pemberdayaan Perempuan dan Anak

agar Kualitas Hidup Perempuan dan Anak meningkat. Pemerintah juga harus

memperhatikan setiap kebijakan yang dikeluarkan agar sama-sama

mempertimbangkan keberadaan Perempuan dan laki-laki. Dan untuk menunjang

kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan maka di bentuk Focal Point dimana

terdapat kelompok kelompok yang ada di setiap SKPD-SKPD Kota Medan agar

memperhatikan nilai-nilai pengaruutamaan gender sebagaimana yang sudah

dijelaskan diatas, akan tetapi Focal Point sendiri belum dijalankan dengan

(18)

Hal ini juga dipicu kurangnya koordinasi yang kami lakukan kepada setiap grup

Focal Point”.

2. Setelah melaksanakan Sosialisasi PUG Maka akan dilaksanakan juga

Evaluasi. Berapa kali Evaluasi Pengarusutamaan gender dilaksanakan?

Dan untuk membuat laporan tersebut siapa yang akan bertanggung jawab?

Evaluasi pada awalnya dilakukan 2 kali dalam satu tahun, agar kita cepat menilai

apa-apa saja yang menjadi kekurangan didalam menjalankan program

Pengarusutamaan Gender. Akan tetapi memasuki Tahun 2017 Evaluasi dilakukan

1 kali saja dalam satu tahun. Laporan Evaluasi Pengarusutamaan Gender dibuat

langsung oleh Ibu Eli Sinulingga,SE Selaku Kasubbid Pengaruutamaan Gender”.

3. Tugas P2TP2A Ialah: melakukan mediasi apabila ada laporan bentuk

kekerasan yang dialami oleh perempuan dan Anak, Bagaimana

mekanismenya Buk? Dan untuk biaya siapa yang akan menanggungnya?

Kalau misalnya korban membutuhkan bantuan medis ataupun hukum.

Jawaban:

Apabila ada kasus kekerasan maka biaya dikeluarkan secara pribadi oleh ibu

Faridawati Nassution dan kadang-kadang ibu Dra. Yuslinar dan kalaudi

rata-ratakan ada satu kasus yang harus ditangani oleh P2TP2A setaip harinnya,

walaupun tidak semua kasus harus mengeluarkan dana karena terkadang ada

(19)

4. Apa yang menjadi kendala didalam menyelesaikan kasus yang ada buk?

Jawab: Selain anggaran yang minim dari Pemerintah Daerah juga Transportasi

yang tidak memadai sangat menganggu berjalannya kegiatan Bidang

Pemberdayaan Perempuan khusunya untuk kasubbid Kualitas Hidup dan

Perlindungan Anak. Apabila ada kasus yang harus mereka atasi maka mereka

menggunakan kendaraan pribadi untuk membawa korban untuk menyelesaikan

kasusnya.

Nama : Ibu Faridawati Nasution

Pekerjaan : Selaku Plt. Kasubbid Kualitas Hidup dan Perlindungan Anak Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan

1. Apa kendala yang sering ibu hadap didalam menyelesaikan Kasus yang

menimpa Perempuan dan Anak Kota Medan? Dan untuk menyelesaikan

berbagai kasus apakah ada mitra yang bekerja sama ?

Jawaban:

Tidak adanya Anggaran dari Pemerintah Daerah untuk setiap penyelesaian kasus

membuat kasus lambat untuk kami tangani. Karena ada bebarapa kasus yang

harus membutuhkan dana apabila sudah masuk ke dalam pengadilan, apabila

(20)

menanggung. Serta transportasi yang tidak memadai sangat menganggu

berjalannya kegiatan di bidang Pemberdayaan Perempuan khusunya untuk

kasubbid Kualitas Hidup dan Perlindungan Anak. Apabila ada kasus yang harus

di atasi maka kami menggunakan kendaraan milik kami pribadi untuk membawa

korban menyelesaikan kasusnya. Termasuk juga kasus-kasus yang sudah

ditangani dan kami laporkan di Hasil kegiatan kami, Korban sama sekali tidak

dikenakan biaya apapun.

2. Apabila ada Kasus yang harus diselesaikan kepengadilan atau bantuan

medis, Bagaimana tindakan dari P2TP2A?

Untuk ini Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kota Medan juga akan

mencarikan pengacara untuk korban dan tidak dipungut biaya apapun dari

korban dan yang terakhir Pemulangan dan reintergrasi dan ini dilakukan

dengan koordinasi terlebih dahulu dengan dinas-dinas terkait agar korban dapat

kembali dengan selamat kepada keluarganya. Pelayanan tersebut disesuaikan

dengan bentuk kekerasan yang dialami oleh korban yang melapor ke Badan

Gambar

Gambar 2.3 Dokumentasi Penelitian 04 Maret 2017.
Gambar ini juga merupakan Taman yang saya temui di Rumah Sakit
Gambar 2.5 Dokumentasi Penelitian, 04 Maret 2017.
Gambar 2.5 Dokumentasi Penelitian, 04 Maret 2017.
+4

Referensi

Dokumen terkait

Upaya yang dilakukan pemerintah daerah khususnya Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Program

Ibu Yuslinar, Ibu Eli Ratna dan Ibu Nana dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan yang banyak membantu dalam memberikan informasi selama pengerjaan

Peraturan Walikota Medan Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kota

Kepala Badan Sekretaris Kasubbid Umum dan Kepegawaiaan Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kasubbid Keluarga Berencana Kepala Bidang Pemberdayaan

Segala Puji dan Syukur atas Kasih Bapa, Anak dan Roh Kudus IA ALLAH TriTunggal dan KarenaNya saya dapat menyelesaikan penulisan Skripsi yang berjudul “ Analisis Kebijakan

dari para ilmuwan politik dan sosiologi yang berusaha menerangkan sebab- sebab dan konsekuensi dari kebijakan. Walaupun demikian, para analis yang beriorientasi pada masalah

PERMENDAGRI ini sebagai landasan operasional pelaksanaan pengarusutamaan gender pada Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan

Lampiran 14 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan Lampiran 15 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera