Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban
daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang dapat di nilai dengan uang termasuk
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan
dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.
3
Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan
kegiatan yang meliputi
perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban,
&
pengawasan
keuangan
daerah.
Pelaksanaan
Pengendalian Pengawasan/Input Proses Output/Input
Proses Output/Input Proses Output
Kebijakan Umum APBD
•Penjaringan Aspirasi
•Kinerja Masa Lalu
•Asumsi Dasar
•Kebijakan Pemerintah (RPJM/RKP/
Prioritas Pembangunan)
•
Prestasi Kerja•
Perda APBD•
•
Formulir/Dokumen•Catatan/Register•
Semesteran•
TahunanPrioritas & Plafon Anggaran Sementara
Perencanaan
LINGKUP PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
RPJMD RKPD RKA-SKPD o/ KDH
RKA-SKPD
RAPBD
Evaluasi Raperda APBD oleh Gubernur/
Mendagri
Perda APBD
PEDUM APBD o/ MDN
Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah
Penatausahaan Belanja
• Penerbitan SPM-UP, SPM-GU, SPM-TU dan SPM-LS oleh Kepala SKPD
• Penerbitan SP2D oleh PPKD
Penatausahaan Pendapatan
Kekayaan dan Kewajiban daerah
• Kas Umum • Piutang • Investasi • Barang • Dana Cadangan • Utang
Akuntansi Keuangan Daerah
• Bendahara penerimaan wajib menyetor penerimaannya ke rekening kas umum daerah selambat-lambatnya 1 hari kerja
Penatausahaan Pembiayaan
• Dilakukan oleh PPKD
Laporan
Laporan Realisasi Semester Pertama
Raperda PJ Pel APBD Disusun dan disajikan Sesuai
SAP
Persetujuan Bersama (KDH +
DPRD)
Evaluasi o/ Gubernur/MDN
15 hari
7 hari penyesuaian o/
Pemda
Perda PJ Pel APBD setelah 3 hari
Perencanaan
Pelaksanaan
Penatausahaan
Pertgjwban
Pemeriksaan
KEUANGAN
DAERAH
(PP No 58/2005)
semua
hak
dan
kewajiban
daerah
dalam rangka
penyelenggaraan
pemerintahan daerah
yang dapat
dinilai dengan uang
AZAZ UMUM APBD
1. Disusun sesuai penyelenggaraan
pemerintah daerah
2. Berpedoman pada RKPD dalam
rangka
Mewujudkan
Pelayanan
Kepada Masyarakat
3. Mempunyai
fungsi
Otorisasi,
perencanaan,
pengawasan,
alokasi, distribusi, dan stabilisasi
4. Ditetapkan dengan PERDA
APBD
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN
•bahwa keuangan daerah dikelola secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan bukti-bukti administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan
Tertib
•bahwa pengelolaan keuangan daerah harus berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
Taat
•merupakan pencapaian keluaran yang maksimum dengan masukan tertentu atau penggunaan masukan terendah untuk mencapai keluaran tertentu.
Efisien
•merupakan pemerolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada tingkat harga yang terendah.
Ekonomis
•merupakan pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil
Efektif
•merupakan prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-Iuasnya tentang keuangan daerah
Transparan
•merupakan perwujudan kewajiban seseorang untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Bertanggung jawab
•keseimbangan distribusi kewenangan dan pendanaannya dan/atau keseimbangan distribusi hak dan kewajiban berdasarkan pertimbangan yang obyektif
Keadilan
•tindakan atau suatu sikap yang dilakukan dengan wajar dan proporsional
Kepatutan
Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien,
ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan
dan kepatutan
Usaha Mewujudkan Kepemerintahan yang Baik
(Good Governance) di Indonesia
Reformasi untuk mewujudkan Sistem Kepemerintahan yang Baik (good
governance) dimulai dengan dikeluarkannya TAP MPR XI/1998 dan UU
No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas
dari KKN
Azas-azas penyelenggaraan negara yang baik (UU No. 28/1999):
Asas Kepastian Hukum
Asas Tertib Penyelenggaraan Negara
Asas Kepentingan Umum
Asas Keterbukaan
Asas Proporsionalitas
Asas Profesionalistas
9
Dana yang diarahkan Pemerintah. Dana yang berasal dari APBN dalam rangka
pelaksanaan kewenangan Keistimewaan DIY yang diperuntukkan bagi dan dikelola oleh
Pemerintah Daerah DIY yang pengalokasian dan penyalurannya melalui mekanisme
transfer ke daerah sesuai kebutuhan DIY dan kemampuan keuangan negara
MERUPAKAN DANA YANG DIARAHKAN
Wewenang tambahan tertentu yang dimiliki oleh DIY selain wewenang yang ditentukan dalam UU Pemerintahan Daerah, yaitu : (1) tata cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas, dan wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur; (2) Kelembagaan; (3) Kebudayaan; (4)Pertanahan; (5) Tata Ruang. Ketentuan lebih lanjut mengenai kewenangan dalam urusan Keistimewaan diatur dengan Perda Istimewa (Perdais) yangdibentuk oleh Gubernur dan DPRD DIY
KEWENANGAN KEISTIMEWAAN DIY
DANA KEISTIMEWAAN DIY
Dana Keistimewaan DIY diajukan oleh Pemda DIY, dibahas dengan kementerian/lembaga terkait, dan kemudian dianggarkan dan ditetapkan dalam APBN sesuai dengan kemampuan keuangan negara.
Pedoman dan Alokasi Dana Keistimewaan DIY ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan
PENGALOKASIAN DANA KEISTIMEWAAN DIY
PERENCANAAN DANA KEISTIMEWAAN DIY
Berpedoman pada Perdais,RPJMD,dan RKPD
Usulan program dan kegiatan dalam kewenangan keistimewaan dengan sasaran yang terukur
10
LANJUTAN
PENILAIAN KELAYAKAN
•
Kesesuaian antara usulan dengan program prioritas nasional
•
Kesesuaian antara usulan dengan Perdais
•
Kewajaran nilai program dan kegiatan
•
Asas efisiensi dan efektifitas
•
Hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Keistimewaan
BA Penilaian Paling Lambat minggu II bulan Januari
KODE REKENING
•
Jenis pendapatan Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
11
•
Merupakan program dan kegiatan.
•
Terdapat 3 PA
(Sekretaris Daerah, Dinas Kebudayaan dan Dinas PU ESDM)
dan Banyak
KPA termasuk yang di kabupaten/Kota
PENGELOLAAN DANA KEISTIMEWAAN
•
3 (Tiga tahap penyaluran)
•
Terdapat persyaratan disetiap tahapan (kinerja 80 % fisik dan keuangan)
•
2013 sd 2015 sebanyak 25 %, 55 % dan 20 %...diatur PMK 103 2013
•
2016 dst sebanyak 15%, 65 % dan 20 %...diatur PMK 124 2015
PENYALURAN ANGGARAN
LANJUTAN
•
Kepala SKPD pengelola Dana Keistimewaan menyusun laporan realisasi penyerapan
Dana Keistimewaan setiap tahapan serta Laporan Akhir.
12
UU No. 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta
UU No. 23 Tahun 2013 tentang APBN TA 2014
UU No. 27 Tahun 2014 tentang APBN TA 2015
Perpres No. 162 Tahun 2014 Tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara TA 2015, Lampiran 7 (Rincian Anggaran Transfer ke Daerah
dan Dana Desa Tahun Anggaran 2015)
PMK No. 140/PMK.07/2013 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana
Keistimewaan DIY TA 2013
PMK No. 36/PMK.07/2014 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana
Keistimewaan DIY TA 2014
PMK No. 124/PMK.07/2015 tentang Tata Cara Pengalokasian dan Penyaluran
Dana Keistimewaan DIY
Pergub
No.
37
Tahun
2014
tentang
Pedoman
Pengelolaan
Dana
Keistimewaan.
No Urusan 2013 2014 2015 2016 *)
1 Tata Cara Pengisian
Jabatan 400.000.000,00
2 Kebudayaan 212.546.511.000,00 375.178.719.000,00 420.800.000.000,00 179.050.365.000,00
3 Pertanahan 6.300.000.000,00 23.000.000.000,00 10.600.000.000,00 13.850.000.000,00
4 Kelembagaan 2.516.142.500,00 1.676.000.000,00
1.650.000.000,00 1.800.000.000,00
5 Tata Ruang 10.030.000.000,00 123.620.000.000,00 114.400.000.000,00 352.749.635.000,00
Total Anggaran 231.392.653.500,00 523.874.719.000,00 547.450.000.000,00 547.450.000.000, 00
Penyaluran 115,696,326,750.00 (50%) 419,099,775,200.00 (80%) 437,960,000,000.00 (80%)
Realisasi 54,562,180,053 (23,58%) 271.900.680.389,00 (51,90%)
Sisa Anggaran 61,134,146,697.00 (26,42%) 147,199,094,811.00 (28,10 %)
Sisa di Kas Negara 115,696,326,750.00 (50%)
104,774,943,800.00 (20%)
Rekap Usulan Keistimewaan Tahun Anggaran 2013 sd 2016
Skema Perencanaan Dan Penganggaran
Pelibatan Stakeholder Keistimewaan
(Provinsi Dan Kabupaten/Kota)
Unsur TAPD
1. Bappeda 2. DPPKA
3. Biro Organisasi
1. LSM
2. Lembaga Budaya 3. Lembaga Lain
PERENCANAAN PENGAWASAN & MONEV PENERIMA MANFAAT
Unsur Pelaku Budaya
1. Keraton Yogyakarta 2. Kadipaten
5. Biro Tapem 6. BLH
7. Dishubkominfo 8. Disperindagkop 9. dsb.
Unsur Teknis 1. DPUP-ESDM2. Disbud
3. Dishubkominfo 4. Dispar
5. Biro Tapem 6. BLH
Non Government
Non Government
Government
Sustainability Keistimewaan DIY
TAHUN 2012
•Penetapan UU Nomor 13/2012
•Penyusunan Draft Raperdais (Perda Induk)
•Penetapan 5 Pilar Urusan Keistimewaan
•Usulan
Program/Kegiatan dan Anggaran Dana Keistimewaan DIY
TAHUN 2013
• Implementasi
Penggunaan Danais Tahun 2013
• Penggunaan dan pencapaian dana keistimewaan masih kurang optimal sehingga membutuhkan akslerasi;
• Usulan Danais Tahun Anggaran
• Usulan Danais Tahun Anggaran 2016 (Rencana Akan Diusulan Ke Depan)
TAHUN 2015
• Implementasi
Penggunaan Danais Tahun 2015
• Usulan Danais Tahun 2016 yang disertai dengan TOR dan RAB
pelaksanaan kegiatan;
• Strategi Akslerasi Implementasi & Koordinasi
TAHUN 2016
• Implementasi
Penggunaan Danais Tahap Tahun 2016
• Usulan Danais Tahun Anggaran 2017
• Rencana
Penyusunan Danais Tahun Anggaran 2017 (Rencana Akan Diusulan Ke Depan)
Tahun Eksisting
For The Next Future
17
Postur Anggaran Transfer ke Daerah dan Desa
1.
Transfer ke Daerah
1.1.Dana Perimbangan
1.1.1. Dana Bagi Hasil (DBH)
1.1.1.1. DBH Pajak
1.1.1.2. DBH Sumber Daya Alam
1.1.2.Dana Alokasi Umum
1.1.3. Dana Alokasi Khusus
1.2.
Dana Otonomi Khusus
1.3
Dana Keistimewaan D.I Yogyakarta
1.4.
Dana Transfer Lainnya
1.4.1. Tunjangan Profesi Guru PNSD
1.4.2. Tambahan Penghasilan Guru PNSD
1.4.3. Bantuan Operasional Sekolah
1.4.4. Dana Insentif Daerah
1.4.5. Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi
1.4.6. Dana Darurat
2.
Dana Desa
PENYALURAN TA 2013 (1)
18
Alokasi Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta TA 2013 sesuai PMK No.
140/PMK.07/2013 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Keistimewaan DIY
TA 2013 adalah sebesar Rp231.392.653.500,00
Khusus Tahun 2013, tahapan dan persentase penyaluran Dana Keistimewaan DIY
adalah :
a. Tahap I disalurkan sebesar 50% dari alokasi Dana Keistimewaan;
b. Tahap II disalurkan sebesar 50% dari alokasi Dana Keistimewaan setelah
Laporan Pencapaian Kinerja tahap I mencapai minimal 80%
BIDANG KEBUDAYAAN Rp212.546.511.000,00
BIDANG PERTANAHAN Rp6.300.000.000,00
BIDANG KELEMBAGAAN PEMERINTAH Rp2.516.142.500,00
PENYALURAN TA 2013 (2)
19
KRONOLOGIS PENYALURAN DANA KEISTIMEWAAN TA 2013
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
28 nov’13
PMK No. 140/2013 ttg Pedum dan Alokasi Dana Keistimewaan DIY TA 2013
Penyaluran DK DIY TA 2014 Tahap 1
Penyaluran Tahap 2 dan 3 TIDAK ADA
PMK No. 103/2013 ttg Tata cara dan pengalokasian Dana Keistimewaan DIY
PENYALURAN TA 2013 (3)
20
REALISASI PENYALURAN :
•
Penyaluran Dana Keistimewaan TA 2013 hanya dapat disalurkan 1 tahap yaitu
sebesar Rp115,696 milyar.
•
Realisasi penyerapan Dana Keistimewaan TA 2013 sebesar Rp54,562 milyar
atau 23.58% dengan sisa di kas daerah sebesar Rp61,134 milyar.
•
Sisa anggaran Dana Keistimewaan DIY TA. 2013 di Kasda sebesar Rp61,134
milyar diperhitungkan sebagai pengurang pada penyaluran Tahap 1 Dana
Keistimewaan DIY TA. 2014
No Urusan Pagu (Rp) Realisasi
Keuangan (Rp) % Keuangan Sisa (Rp) % Fisik *
1 Kebudayaan 212,546,511,000 47,828,661,143 22.50% 164,717,849,857 27.93% 2 Tata Ruang 10,030,000,000 1,310,032,050 13.06% 8,719,967,950 16.62% 3 Pertanahan 6,300,000,000 4,432,433,160 70.36% 1,867,566,840 87.30% 4 Kelembagaan 2,516,142,500 991,053,700 39.39% 1,525,088,800 54.98% Total 231,392,653,500 54,562,180,053 23.58% 176,830,473,447 29.35%
REALISASI PENYERAPAN PERBIDANG DANA KEISTIMEWAAN DIY TA 2013
PENYALURAN TA 2014 (1)
21
Alokasi Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta TA 2014 sesuai PMK No.
36/PMK.07/2014 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Keistimewaan DIY
TA. 2014 adalah sebesar
Rp523.874.719.000,-Penyaluran dilaksanakan dalam 3 tahap berdasarkan pencapaian kinerja:
Tahap I (25%): Rp130,97 milyar
Tahap II (55%): Rp288,13 milyar
Tahap III (20%):Rp104,78 milyar
Surat Permintaan Penyaluran Dana Keistimewaan DIY Tahap III Tahun Anggaran
2014 disampaikan paling lambat pada tanggal 1 Oktober 2014
BIDANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN GUB DAN WAGUB Rp400.000.000
BIDANG KEBUDAYAAN Rp375.178.719.000
BIDANG PERTANAHAN Rp23.000.000.000
BIDANG KELEMBAGAAN PEMERINTAH Rp1.676.000.000
PENYALURAN TA 2014 (2)
22
KRONOLOGIS PENYALURAN DANA KEISTIMEWAAN TA 2014
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
17 Jan’14
13 Feb’14
20 Mar’14 1 April’14
8 April’14 22 Agus’14 1 Okt’14
Surat Ka DPPKA a.n Gub No.900/0208 tentang Penyampaian Laporan DK DIY TA 2013 sekaligus Permintaan Verifikasi Lap. Kinerja
PMK No. 36/2014 ttg Pedum dan Alokasi Dana Keistimewaan DIY TA 2014
Surat Dirjen Otda a.n Mendagri ttg Penyampaian Hasil Verifikasi Capaian Kinerja
Surat Permintaan Penyaluran DK DIY TA 2014 Tahap 1
tertanggal 25 Mar (diterima 1 April) Dana Keistimewaan DIY TA 2014 Tahap 1 disalurkan dengan SPM tanggal 8 April
Monitoring & Evaluasi Dana Keistimewaan DIY TA 2014 Tahap 1
Batas Penyampaian Surat Permintaan Penyaluran DK DIY TA 2014 Tahap 3
23
REALISASI PENYALURAN :
• Penyaluran DK DIY TA 2014 tahap I memperhitungkan sisa anggaran TA 2013 yang ada pada kas daerah Provinsi DIY, yaitu sebesar Rp61,13 milyar, sehingga:
Tahap I: Rp130,97 milyar- Rp61,13 milyar = Rp69,84 milyar
• Realisasi penyerapan Dana Keistimewaan TA 2014 Tahap 1 sampai dengan tanggal akhir Oktober 2014 sebesar Rp158,942 milyar atau 30,347% dari total Dana Keistimewaan DIY TA. 2014.
• Realisasi penyerapan Dana Keistimewaan TA 2014 Tahap 2 sampai dengan tanggal akhir Desember 2014 sebesar Rp271,900 atau milyar 51,90% dari total Dana Keistimewaan DIY TA. 2014.
REALISASI PENYERAPAN PERBIDANG DANA KEISTIMEWAAN DIY TA 2014 (AKHIR DESEMBER)
No Urusan Pagu (Rp) Realisasi Keuangan
(Rp)
%
Keuangan Sisa (Rp)
1 Tata Cara Pengisian
Jabatan 400.000.000,00 229.572.000,00 57,39% 170.428.000,00
2 Kebudayaan 375.178.719.000,00 210.347.776.263,00 56,07% 164.830.942.737,00
3 Tata Ruang 123.620.000.000,00 52.636.975.766,00 42,58% 70.983.024.234,00
4 Pertanahan 23.000.000.000,00 7.342.138.878,00 31,92% 15.657.861.122,00
5 Kelembagaan 1.676.000.000,00 1.344.217.482,00 80,20% 331.782.518,00
24
PAGU DANA KEISTIMEWAAN DIY TA. 2015
Nota Keuangan & RAPBN 2015 : Pagu Dana Keistimewaan DIY TA. 2015
Rp547,45 milyar
Usulan Dana Keistimewaan DIY TA. 2015 dari Provinsi DIY yang telah dibahas dengan Kemendagri dan K/L Terkait : Rp1.023,273 milyar
1. Kebudayaan : Rp707,148 milyar 2. Pertanahan : Rp23,775 milyar 3. Kelembagaan : Rp2,25 milyar 4. Tata Ruang : Rp290,10 milyar
Pagu per bidang Usulan harus disesuaikan dengan pagu RAPBN paling lambat tanggal 1
September
Rapat Panja Transfer Ke Daerah RUU APBN
2015
(8 –10 September)
Dana Keistimewaan DIY TA. 2015 Pagu : Rp547,45 milyar
PENYALURAN TA 2015
25
KRONOLOGIS PENYALURAN DANA KEISTIMEWAAN TA 2015 TAHAP I
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
Jan
Feb
Surat Ka DPPKA a.n Gub No.900/0208 tentang Penyampaian Laporan DK DIY TA 2014 sekaligus Permintaan Verifikasi Lap. Kinerja
S-07/PK.4/2015 tentang Pengembalian
Permintaan Penyaluran Dana Keistimewaan DIY Tahap I TA 2015
S-28/PK.4/2015 tentang Penggunaan Sisa Dana Keistimewaan DIY TA 2014
Feb
sd Jan
Verifikasi oleh Kementrian / Lembaga Pemerintah
Surat Sekda DIY a.n. Gub No.900/1443 tentang Percepata Realisasi Anggaran Belanja yang Bersumber dari Dana Keistimewaan TA 2015
Feb Verifikasi oleh
Kementrian Keuangan RI dan penandatangan BA SiLPA
6 Feb 2015
Jan Feb
Surat Ka DPPKA 900/1144 tentang Kebutuhan Anggaran Bulan Januari dan Pebruari
Surat Ka DPPKA 900/0715 tentang Permintaan Penyaluran Dana keistimewaan Tahap I TA 2015
Maret
Surat Kementerian Keuangan RI No.S-49/PK.4/2015 tentang Pemberitahuan Penyaluran Tahap I Dana Keistimewaan DIY TA 2015
Berita Acara Pembahasan Perubahan Program/Kegiatan Keistimewaan DIY TA 2015
April
Surat Sekda DIY a.n. Gub No. 050/3045 tentang Perubahan Program/Kegiatan
Keistimewaan TA 2015
Mei
Pergub Nomor 29 Tahun 2015 PAPBD
Mei
1. PUP&ESDM 2. KEBUDAYAAN 3. SEKERTARIAT
DAERAH
Trasferan Tahap III (100%)
NOV Trasferan Tahap II (80%)
26
USULAN PAGU DANA KEISTIMEWAAN DIY TA. 2016
Usulan Dana Keistimewaan DIY TA 2016 yang telah dibahas
dengan
Kemendagri
dan
K/L
Terkait
adalah
sebesar
Rp547.450.000.000,00, yang terdiri dari
1. Urusan Kelembagaan
: Rp1.800.000.000,00
Pemerintah Daerah DIY
•
Penyaluran Dana Keistimewaan DIY dilakukan secara bertahap, sebagai berikut:
1. tahap I disalurkan sebesar 15% dari pagu Dana Keistimewaan setelah
Pemerintah Daerah DIY menyampaikan:
a. Peraturan Daerah mengenai APBD tahun anggaran berjalan;
b.Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang ditandatangani oleh Gubernur
DIY atau pejabat yang diberi kuasa;
c. Rencana Penggunaan Dana Keistimewaan Tahap I;
d.Laporan Realisasi Penyerapan Dana Keistimewaan Tahap Akhir tahun anggaran
sebelumnya yang telah diverifikasi; dan
e.Laporan Pencapaian Kinerja Dana Keistimewaan Tahap Akhir tahun anggaran
sebelumnya yang telah diverifikasi.
2. tahap II disalurkan sebesar 65% dari pagu Dana Keistimewaan setelah
Laporan Pencapaian Kinerja tahap I mencapai minimal 80%; dan
3. tahap III disalurkan sebesar 20% dari pagu Dana Keistimewaan setelah
Laporan Pencapaian Kinerja tahap I dan tahap II mencapai minimal 80%.
•
Pengajuan pencairan/pengeluaran anggaran Dana Keistimewaan dapat dilakukan
dengan mekanisme Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang Persediaan
(SPP-TU) dan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS).
•
Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang Persediaan (SPP-TU) dapat dilakukan
lebih dari 1 (satu) kali untuk kegiatan yang berbeda.
•
Pengajuan SPP-TU Dana Keistimewaan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
Tambahan Uang
harus habis
digunakan dan dipertanggungjawabkan dalam 30 (tiga puluh) hari
kerja sejak penerbitan SP2D;
b.
Bendahara
Pengeluaran/Bendahara
Pengeluaran
Pembantu
Dana
Keistimewaan dapat
mengajukan SPP-TU Dana Keistimewaan berikutnya apabila SPP-TU sebelumnya sudah
selesai dipertanggungjawabkan dan disahkan oleh PA/KPA, dan dapat diajukan bersamaan
dengan SPP-TU selain Dana Keistimewaan dalam bulan yang sama;
c.
Tambah Uang dipertanggungjawabkan dan disahkan tersendiri oleh PA/KPA;
d.
Dalam hal Tambahan Uang tidak habis digunakan
maka
sisa Tambahan Uang harus
disetor
kembali
ke
Kas
Daerah
Pemerintah
Daerah
DIY,
kecuali kegiatan yang
pelaksanaannya melebihi 30 (tiga puluh) hari kerja, atau kegiatan yang mengalami penundaan
dari jadwal yang telah ditetapkan yang diakibatkan oleh peristiwa di luar kendali PA/KPA, dan
harus mendapat persetujuan Bendahara Umum Daerah;
e.
Persetujuan sebagaimana dimaksud huruf d didahului dengan Surat Permohonan Ijin melebihi
30 (tiga puluh) hari kerja, dilampiri dengan dokumen pendukung oleh PA/KPA.
•
Laporan Realisasi Penyerapan Dana Keistimewaan Tahap Akhir,
Tahap I dan Tahap II diverifikasi oleh Direktorat Jenderal
Perimbangan Keuangan berdasarkan SP2D yang diterbitkan oelh
Pemerintah DIY (Pasal 12 ayat (1) PMK 124/PMK.07/2015).
•
Gubernur DIY atau pejabat yang diberi kuasa menyampaikan Surat
Permintaan Penyaluran Tap I, Tahap II, dan Tahap III kepada
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan paling lambat tanggal 1
November (Pasal 13 ayat (1) PMK 124/PMK.07/2015).
(1) Kepala SKPD pengelola Dana Keistimewaan menyusun laporan realisasi penyerapan Dana Keistimewaan setiap tahapan serta Laporan Akhir.
(2) SKPD yang mempunyai fungsi pengelolaan keuangan daerah melakukan penggabungan seluruh laporan realisasi penyerapan Dana Keistimewaan setiap tahapan masing- masing SKPD, sebagai tahapan pencairan berikutnya.
(3) Mekanisme Permintaan Penyaluran dan Pencairan Dana Keistimewaan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan tentang tata cara pengalokasian dan penyaluran dana keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
(4) SKPD pengelola Dana Keistimewaan menyusun dan menyampaikan Laporan Akhir Realisasi Penggunaan Dana Keistimewaan kepada SKPD pengelola keuangan daerah.
(5) SKPD pengelola keuangan daerah berkewajiban menyusun laporan akhir realisasi penggunaan dana keistimewaan kepada Menteri Keuangan dengan tembusan kepada Kementerian/Lembaga terkait.
(6) Laporan Akhir Pencapaian Kinerja Dana Keistimewaan disampaikan kepada SKPD yang mempunyai fungsi pengendalian pembangunan daerah untuk dilakukan evaluasi kinerja teknis dan pencapaian keluaran terhadap program/kegiatan Urusan Keistimewaan yang dibiayai dari Dana Keistimewaan.
(7) SKPD yang mempunyai fungsi pengendalian pembangunan daerah berkewajiban menyusun laporan akhir pencapaian kinerja dana keistimewaan kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri/Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian Terkait dengan tembusan kepada Kementerian Keuangan.
(8) Mekanisme penyampaian Laporan Akhir Pencapaian Kinerja Dana Keistimewaan dan Penyaluran Dana Keistimewaan Tahap I tahun anggaran berikutnya berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan tentang tata cara pengalokasian dan penyaluran dana keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.