• Tidak ada hasil yang ditemukan

pasca perdais edit ro kum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "pasca perdais edit ro kum"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban

daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan

daerah yang dapat di nilai dengan uang termasuk

didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan

dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.

3

Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan

kegiatan yang meliputi

perencanaan,

pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,

pertanggungjawaban,

&

pengawasan

keuangan

daerah.

(4)

Pelaksanaan

Pengendalian Pengawasan/

Input Proses Output/Input

Proses Output/Input Proses Output

Kebijakan Umum APBD

•Penjaringan Aspirasi

•Kinerja Masa Lalu

•Asumsi Dasar

•Kebijakan Pemerintah (RPJM/RKP/

Prioritas Pembangunan)

Prestasi Kerja

Perda APBD

Formulir/Dokumen•Catatan/Register

Semesteran

Tahunan

Prioritas & Plafon Anggaran Sementara

Perencanaan

LINGKUP PENGELOLAAN

KEUANGAN DAERAH

(5)

RPJMD RKPD RKA-SKPD o/ KDH

RKA-SKPD

RAPBD

Evaluasi Raperda APBD oleh Gubernur/

Mendagri

Perda APBD

PEDUM APBD o/ MDN

Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah

Penatausahaan Belanja

Penerbitan SPM-UP, SPM-GU, SPM-TU dan SPM-LS oleh Kepala SKPD

Penerbitan SP2D oleh PPKD

Penatausahaan Pendapatan

Kekayaan dan Kewajiban daerah

Kas UmumPiutangInvestasiBarangDana CadanganUtang

Akuntansi Keuangan Daerah

Bendahara penerimaan wajib menyetor penerimaannya ke rekening kas umum daerah selambat-lambatnya 1 hari kerja

Penatausahaan Pembiayaan

Dilakukan oleh PPKD

Laporan

Laporan Realisasi Semester Pertama

Raperda PJ Pel APBD Disusun dan disajikan Sesuai

SAP

Persetujuan Bersama (KDH +

DPRD)

Evaluasi o/ Gubernur/MDN

15 hari

7 hari penyesuaian o/

Pemda

Perda PJ Pel APBD setelah 3 hari

Perencanaan

Pelaksanaan

Penatausahaan

Pertgjwban

Pemeriksaan

(6)

KEUANGAN

DAERAH

(PP No 58/2005)

semua

hak

dan

kewajiban

daerah

dalam rangka

penyelenggaraan

pemerintahan daerah

yang dapat

dinilai dengan uang

AZAZ UMUM APBD

1. Disusun sesuai penyelenggaraan

pemerintah daerah

2. Berpedoman pada RKPD dalam

rangka

Mewujudkan

Pelayanan

Kepada Masyarakat

3. Mempunyai

fungsi

Otorisasi,

perencanaan,

pengawasan,

alokasi, distribusi, dan stabilisasi

4. Ditetapkan dengan PERDA

APBD

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN

(7)

•bahwa keuangan daerah dikelola secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan bukti-bukti administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan

Tertib

•bahwa pengelolaan keuangan daerah harus berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

Taat

•merupakan pencapaian keluaran yang maksimum dengan masukan tertentu atau penggunaan masukan terendah untuk mencapai keluaran tertentu.

Efisien

•merupakan pemerolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada tingkat harga yang terendah.

Ekonomis

•merupakan pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil

Efektif

•merupakan prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-Iuasnya tentang keuangan daerah

Transparan

•merupakan perwujudan kewajiban seseorang untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Bertanggung jawab

•keseimbangan distribusi kewenangan dan pendanaannya dan/atau keseimbangan distribusi hak dan kewajiban berdasarkan pertimbangan yang obyektif

Keadilan

•tindakan atau suatu sikap yang dilakukan dengan wajar dan proporsional

Kepatutan

Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien,

ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan

dan kepatutan

(8)

Usaha Mewujudkan Kepemerintahan yang Baik

(Good Governance) di Indonesia

Reformasi untuk mewujudkan Sistem Kepemerintahan yang Baik (good

governance) dimulai dengan dikeluarkannya TAP MPR XI/1998 dan UU

No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas

dari KKN

Azas-azas penyelenggaraan negara yang baik (UU No. 28/1999):

Asas Kepastian Hukum

Asas Tertib Penyelenggaraan Negara

Asas Kepentingan Umum

Asas Keterbukaan

Asas Proporsionalitas

Asas Profesionalistas

(9)

9

Dana yang diarahkan Pemerintah. Dana yang berasal dari APBN dalam rangka

pelaksanaan kewenangan Keistimewaan DIY yang diperuntukkan bagi dan dikelola oleh

Pemerintah Daerah DIY yang pengalokasian dan penyalurannya melalui mekanisme

transfer ke daerah sesuai kebutuhan DIY dan kemampuan keuangan negara

MERUPAKAN DANA YANG DIARAHKAN

Wewenang tambahan tertentu yang dimiliki oleh DIY selain wewenang yang ditentukan dalam UU Pemerintahan Daerah, yaitu : (1) tata cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas, dan wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur; (2) Kelembagaan; (3) Kebudayaan; (4)Pertanahan; (5) Tata Ruang. Ketentuan lebih lanjut mengenai kewenangan dalam urusan Keistimewaan diatur dengan Perda Istimewa (Perdais) yangdibentuk oleh Gubernur dan DPRD DIY

KEWENANGAN KEISTIMEWAAN DIY

DANA KEISTIMEWAAN DIY

Dana Keistimewaan DIY diajukan oleh Pemda DIY, dibahas dengan kementerian/lembaga terkait, dan kemudian dianggarkan dan ditetapkan dalam APBN sesuai dengan kemampuan keuangan negara.

Pedoman dan Alokasi Dana Keistimewaan DIY ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan

PENGALOKASIAN DANA KEISTIMEWAAN DIY

PERENCANAAN DANA KEISTIMEWAAN DIY

Berpedoman pada Perdais,RPJMD,dan RKPD

Usulan program dan kegiatan dalam kewenangan keistimewaan dengan sasaran yang terukur

(10)

10

LANJUTAN

PENILAIAN KELAYAKAN

Kesesuaian antara usulan dengan program prioritas nasional

Kesesuaian antara usulan dengan Perdais

Kewajaran nilai program dan kegiatan

Asas efisiensi dan efektifitas

Hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Keistimewaan

BA Penilaian Paling Lambat minggu II bulan Januari

KODE REKENING

Jenis pendapatan Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

(11)

11

Merupakan program dan kegiatan.

Terdapat 3 PA

(Sekretaris Daerah, Dinas Kebudayaan dan Dinas PU ESDM)

dan Banyak

KPA termasuk yang di kabupaten/Kota

PENGELOLAAN DANA KEISTIMEWAAN

3 (Tiga tahap penyaluran)

Terdapat persyaratan disetiap tahapan (kinerja 80 % fisik dan keuangan)

2013 sd 2015 sebanyak 25 %, 55 % dan 20 %...diatur PMK 103 2013

2016 dst sebanyak 15%, 65 % dan 20 %...diatur PMK 124 2015

PENYALURAN ANGGARAN

LANJUTAN

Kepala SKPD pengelola Dana Keistimewaan menyusun laporan realisasi penyerapan

Dana Keistimewaan setiap tahapan serta Laporan Akhir.

(12)

12

UU No. 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta

UU No. 23 Tahun 2013 tentang APBN TA 2014

UU No. 27 Tahun 2014 tentang APBN TA 2015

Perpres No. 162 Tahun 2014 Tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara TA 2015, Lampiran 7 (Rincian Anggaran Transfer ke Daerah

dan Dana Desa Tahun Anggaran 2015)

PMK No. 140/PMK.07/2013 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana

Keistimewaan DIY TA 2013

PMK No. 36/PMK.07/2014 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana

Keistimewaan DIY TA 2014

PMK No. 124/PMK.07/2015 tentang Tata Cara Pengalokasian dan Penyaluran

Dana Keistimewaan DIY

Pergub

No.

37

Tahun

2014

tentang

Pedoman

Pengelolaan

Dana

Keistimewaan.

(13)

No Urusan 2013 2014 2015 2016 *)

1 Tata Cara Pengisian

Jabatan 400.000.000,00

2 Kebudayaan 212.546.511.000,00 375.178.719.000,00 420.800.000.000,00 179.050.365.000,00

3 Pertanahan 6.300.000.000,00 23.000.000.000,00 10.600.000.000,00 13.850.000.000,00

4 Kelembagaan 2.516.142.500,00 1.676.000.000,00

1.650.000.000,00 1.800.000.000,00

5 Tata Ruang 10.030.000.000,00 123.620.000.000,00 114.400.000.000,00 352.749.635.000,00

Total Anggaran 231.392.653.500,00 523.874.719.000,00 547.450.000.000,00 547.450.000.000, 00

Penyaluran 115,696,326,750.00 (50%) 419,099,775,200.00 (80%) 437,960,000,000.00 (80%)

Realisasi 54,562,180,053 (23,58%) 271.900.680.389,00 (51,90%)

Sisa Anggaran 61,134,146,697.00 (26,42%) 147,199,094,811.00 (28,10 %)

Sisa di Kas Negara 115,696,326,750.00 (50%)

104,774,943,800.00 (20%)

Rekap Usulan Keistimewaan Tahun Anggaran 2013 sd 2016

(14)

Skema Perencanaan Dan Penganggaran

(15)

Pelibatan Stakeholder Keistimewaan

(Provinsi Dan Kabupaten/Kota)

Unsur TAPD

1. Bappeda 2. DPPKA

3. Biro Organisasi

1. LSM

2. Lembaga Budaya 3. Lembaga Lain

PERENCANAAN PENGAWASAN & MONEV PENERIMA MANFAAT

Unsur Pelaku Budaya

1. Keraton Yogyakarta 2. Kadipaten

5. Biro Tapem 6. BLH

7. Dishubkominfo 8. Disperindagkop 9. dsb.

Unsur Teknis 1. DPUP-ESDM2. Disbud

3. Dishubkominfo 4. Dispar

5. Biro Tapem 6. BLH

Non Government

Non Government

Government

(16)

Sustainability Keistimewaan DIY

TAHUN 2012

•Penetapan UU Nomor 13/2012

•Penyusunan Draft Raperdais (Perda Induk)

•Penetapan 5 Pilar Urusan Keistimewaan

•Usulan

Program/Kegiatan dan Anggaran Dana Keistimewaan DIY

TAHUN 2013

• Implementasi

Penggunaan Danais Tahun 2013

• Penggunaan dan pencapaian dana keistimewaan masih kurang optimal sehingga membutuhkan akslerasi;

• Usulan Danais Tahun Anggaran

• Usulan Danais Tahun Anggaran 2016 (Rencana Akan Diusulan Ke Depan)

TAHUN 2015

• Implementasi

Penggunaan Danais Tahun 2015

• Usulan Danais Tahun 2016 yang disertai dengan TOR dan RAB

pelaksanaan kegiatan;

• Strategi Akslerasi Implementasi & Koordinasi

TAHUN 2016

• Implementasi

Penggunaan Danais Tahap Tahun 2016

• Usulan Danais Tahun Anggaran 2017

• Rencana

Penyusunan Danais Tahun Anggaran 2017 (Rencana Akan Diusulan Ke Depan)

Tahun Eksisting

For The Next Future

(17)

17

Postur Anggaran Transfer ke Daerah dan Desa

1.

Transfer ke Daerah

1.1.Dana Perimbangan

1.1.1. Dana Bagi Hasil (DBH)

1.1.1.1. DBH Pajak

1.1.1.2. DBH Sumber Daya Alam

1.1.2.Dana Alokasi Umum

1.1.3. Dana Alokasi Khusus

1.2.

Dana Otonomi Khusus

1.3

Dana Keistimewaan D.I Yogyakarta

1.4.

Dana Transfer Lainnya

1.4.1. Tunjangan Profesi Guru PNSD

1.4.2. Tambahan Penghasilan Guru PNSD

1.4.3. Bantuan Operasional Sekolah

1.4.4. Dana Insentif Daerah

1.4.5. Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi

1.4.6. Dana Darurat

2.

Dana Desa

(18)

PENYALURAN TA 2013 (1)

18

Alokasi Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta TA 2013 sesuai PMK No.

140/PMK.07/2013 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Keistimewaan DIY

TA 2013 adalah sebesar Rp231.392.653.500,00

Khusus Tahun 2013, tahapan dan persentase penyaluran Dana Keistimewaan DIY

adalah :

a. Tahap I disalurkan sebesar 50% dari alokasi Dana Keistimewaan;

b. Tahap II disalurkan sebesar 50% dari alokasi Dana Keistimewaan setelah

Laporan Pencapaian Kinerja tahap I mencapai minimal 80%

BIDANG KEBUDAYAAN Rp212.546.511.000,00

BIDANG PERTANAHAN Rp6.300.000.000,00

BIDANG KELEMBAGAAN PEMERINTAH Rp2.516.142.500,00

(19)

PENYALURAN TA 2013 (2)

19

KRONOLOGIS PENYALURAN DANA KEISTIMEWAAN TA 2013

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des

28 nov’13

PMK No. 140/2013 ttg Pedum dan Alokasi Dana Keistimewaan DIY TA 2013

Penyaluran DK DIY TA 2014 Tahap 1

Penyaluran Tahap 2 dan 3 TIDAK ADA

PMK No. 103/2013 ttg Tata cara dan pengalokasian Dana Keistimewaan DIY

(20)

PENYALURAN TA 2013 (3)

20

REALISASI PENYALURAN :

Penyaluran Dana Keistimewaan TA 2013 hanya dapat disalurkan 1 tahap yaitu

sebesar Rp115,696 milyar.

Realisasi penyerapan Dana Keistimewaan TA 2013 sebesar Rp54,562 milyar

atau 23.58% dengan sisa di kas daerah sebesar Rp61,134 milyar.

Sisa anggaran Dana Keistimewaan DIY TA. 2013 di Kasda sebesar Rp61,134

milyar diperhitungkan sebagai pengurang pada penyaluran Tahap 1 Dana

Keistimewaan DIY TA. 2014

No Urusan Pagu (Rp) Realisasi

Keuangan (Rp) % Keuangan Sisa (Rp) % Fisik *

1 Kebudayaan 212,546,511,000 47,828,661,143 22.50% 164,717,849,857 27.93% 2 Tata Ruang 10,030,000,000 1,310,032,050 13.06% 8,719,967,950 16.62% 3 Pertanahan 6,300,000,000 4,432,433,160 70.36% 1,867,566,840 87.30% 4 Kelembagaan 2,516,142,500 991,053,700 39.39% 1,525,088,800 54.98% Total 231,392,653,500 54,562,180,053 23.58% 176,830,473,447 29.35%

REALISASI PENYERAPAN PERBIDANG DANA KEISTIMEWAAN DIY TA 2013

(21)

PENYALURAN TA 2014 (1)

21

Alokasi Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta TA 2014 sesuai PMK No.

36/PMK.07/2014 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Keistimewaan DIY

TA. 2014 adalah sebesar

Rp523.874.719.000,-Penyaluran dilaksanakan dalam 3 tahap berdasarkan pencapaian kinerja:

Tahap I (25%): Rp130,97 milyar

Tahap II (55%): Rp288,13 milyar

Tahap III (20%):Rp104,78 milyar

Surat Permintaan Penyaluran Dana Keistimewaan DIY Tahap III Tahun Anggaran

2014 disampaikan paling lambat pada tanggal 1 Oktober 2014

BIDANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN GUB DAN WAGUB Rp400.000.000

BIDANG KEBUDAYAAN Rp375.178.719.000

BIDANG PERTANAHAN Rp23.000.000.000

BIDANG KELEMBAGAAN PEMERINTAH Rp1.676.000.000

(22)

PENYALURAN TA 2014 (2)

22

KRONOLOGIS PENYALURAN DANA KEISTIMEWAAN TA 2014

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des

17 Jan’14

13 Feb’14

20 Mar’14 1 April’14

8 April’14 22 Agus’14 1 Okt’14

Surat Ka DPPKA a.n Gub No.900/0208 tentang Penyampaian Laporan DK DIY TA 2013 sekaligus Permintaan Verifikasi Lap. Kinerja

PMK No. 36/2014 ttg Pedum dan Alokasi Dana Keistimewaan DIY TA 2014

Surat Dirjen Otda a.n Mendagri ttg Penyampaian Hasil Verifikasi Capaian Kinerja

Surat Permintaan Penyaluran DK DIY TA 2014 Tahap 1

tertanggal 25 Mar (diterima 1 April) Dana Keistimewaan DIY TA 2014 Tahap 1 disalurkan dengan SPM tanggal 8 April

Monitoring & Evaluasi Dana Keistimewaan DIY TA 2014 Tahap 1

Batas Penyampaian Surat Permintaan Penyaluran DK DIY TA 2014 Tahap 3

(23)

23

REALISASI PENYALURAN :

Penyaluran DK DIY TA 2014 tahap I memperhitungkan sisa anggaran TA 2013 yang ada pada kas daerah Provinsi DIY, yaitu sebesar Rp61,13 milyar, sehingga:

Tahap I: Rp130,97 milyar- Rp61,13 milyar = Rp69,84 milyar

Realisasi penyerapan Dana Keistimewaan TA 2014 Tahap 1 sampai dengan tanggal akhir Oktober 2014 sebesar Rp158,942 milyar atau 30,347% dari total Dana Keistimewaan DIY TA. 2014.

Realisasi penyerapan Dana Keistimewaan TA 2014 Tahap 2 sampai dengan tanggal akhir Desember 2014 sebesar Rp271,900 atau milyar 51,90% dari total Dana Keistimewaan DIY TA. 2014.

REALISASI PENYERAPAN PERBIDANG DANA KEISTIMEWAAN DIY TA 2014 (AKHIR DESEMBER)

No Urusan Pagu (Rp) Realisasi Keuangan

(Rp)

%

Keuangan Sisa (Rp)

1 Tata Cara Pengisian

Jabatan 400.000.000,00 229.572.000,00 57,39% 170.428.000,00

2 Kebudayaan 375.178.719.000,00 210.347.776.263,00 56,07% 164.830.942.737,00

3 Tata Ruang 123.620.000.000,00 52.636.975.766,00 42,58% 70.983.024.234,00

4 Pertanahan 23.000.000.000,00 7.342.138.878,00 31,92% 15.657.861.122,00

5 Kelembagaan 1.676.000.000,00 1.344.217.482,00 80,20% 331.782.518,00

(24)

24

PAGU DANA KEISTIMEWAAN DIY TA. 2015

Nota Keuangan & RAPBN 2015 : Pagu Dana Keistimewaan DIY TA. 2015

Rp547,45 milyar

Usulan Dana Keistimewaan DIY TA. 2015 dari Provinsi DIY yang telah dibahas dengan Kemendagri dan K/L Terkait : Rp1.023,273 milyar

1. Kebudayaan : Rp707,148 milyar 2. Pertanahan : Rp23,775 milyar 3. Kelembagaan : Rp2,25 milyar 4. Tata Ruang : Rp290,10 milyar

Pagu per bidang Usulan harus disesuaikan dengan pagu RAPBN paling lambat tanggal 1

September

Rapat Panja Transfer Ke Daerah RUU APBN

2015

(8 –10 September)

Dana Keistimewaan DIY TA. 2015 Pagu : Rp547,45 milyar

(25)

PENYALURAN TA 2015

25

KRONOLOGIS PENYALURAN DANA KEISTIMEWAAN TA 2015 TAHAP I

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des

Jan

Feb

Surat Ka DPPKA a.n Gub No.900/0208 tentang Penyampaian Laporan DK DIY TA 2014 sekaligus Permintaan Verifikasi Lap. Kinerja

S-07/PK.4/2015 tentang Pengembalian

Permintaan Penyaluran Dana Keistimewaan DIY Tahap I TA 2015

S-28/PK.4/2015 tentang Penggunaan Sisa Dana Keistimewaan DIY TA 2014

Feb

sd Jan

Verifikasi oleh Kementrian / Lembaga Pemerintah

Surat Sekda DIY a.n. Gub No.900/1443 tentang Percepata Realisasi Anggaran Belanja yang Bersumber dari Dana Keistimewaan TA 2015

Feb Verifikasi oleh

Kementrian Keuangan RI dan penandatangan BA SiLPA

6 Feb 2015

Jan Feb

Surat Ka DPPKA 900/1144 tentang Kebutuhan Anggaran Bulan Januari dan Pebruari

Surat Ka DPPKA 900/0715 tentang Permintaan Penyaluran Dana keistimewaan Tahap I TA 2015

Maret

Surat Kementerian Keuangan RI No.S-49/PK.4/2015 tentang Pemberitahuan Penyaluran Tahap I Dana Keistimewaan DIY TA 2015

Berita Acara Pembahasan Perubahan Program/Kegiatan Keistimewaan DIY TA 2015

April

Surat Sekda DIY a.n. Gub No. 050/3045 tentang Perubahan Program/Kegiatan

Keistimewaan TA 2015

Mei

Pergub Nomor 29 Tahun 2015 PAPBD

Mei

1. PUP&ESDM 2. KEBUDAYAAN 3. SEKERTARIAT

DAERAH

Trasferan Tahap III (100%)

NOV Trasferan Tahap II (80%)

(26)

26

USULAN PAGU DANA KEISTIMEWAAN DIY TA. 2016

Usulan Dana Keistimewaan DIY TA 2016 yang telah dibahas

dengan

Kemendagri

dan

K/L

Terkait

adalah

sebesar

Rp547.450.000.000,00, yang terdiri dari

1. Urusan Kelembagaan

: Rp1.800.000.000,00

Pemerintah Daerah DIY

(27)

Penyaluran Dana Keistimewaan DIY dilakukan secara bertahap, sebagai berikut:

1. tahap I disalurkan sebesar 15% dari pagu Dana Keistimewaan setelah

Pemerintah Daerah DIY menyampaikan:

a. Peraturan Daerah mengenai APBD tahun anggaran berjalan;

b.Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang ditandatangani oleh Gubernur

DIY atau pejabat yang diberi kuasa;

c. Rencana Penggunaan Dana Keistimewaan Tahap I;

d.Laporan Realisasi Penyerapan Dana Keistimewaan Tahap Akhir tahun anggaran

sebelumnya yang telah diverifikasi; dan

e.Laporan Pencapaian Kinerja Dana Keistimewaan Tahap Akhir tahun anggaran

sebelumnya yang telah diverifikasi.

2. tahap II disalurkan sebesar 65% dari pagu Dana Keistimewaan setelah

Laporan Pencapaian Kinerja tahap I mencapai minimal 80%; dan

3. tahap III disalurkan sebesar 20% dari pagu Dana Keistimewaan setelah

Laporan Pencapaian Kinerja tahap I dan tahap II mencapai minimal 80%.

(28)

Pengajuan pencairan/pengeluaran anggaran Dana Keistimewaan dapat dilakukan

dengan mekanisme Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang Persediaan

(SPP-TU) dan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS).

Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang Persediaan (SPP-TU) dapat dilakukan

lebih dari 1 (satu) kali untuk kegiatan yang berbeda.

Pengajuan SPP-TU Dana Keistimewaan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a.

Tambahan Uang

harus habis

digunakan dan dipertanggungjawabkan dalam 30 (tiga puluh) hari

kerja sejak penerbitan SP2D;

b.

Bendahara

Pengeluaran/Bendahara

Pengeluaran

Pembantu

Dana

Keistimewaan dapat

mengajukan SPP-TU Dana Keistimewaan berikutnya apabila SPP-TU sebelumnya sudah

selesai dipertanggungjawabkan dan disahkan oleh PA/KPA, dan dapat diajukan bersamaan

dengan SPP-TU selain Dana Keistimewaan dalam bulan yang sama;

c.

Tambah Uang dipertanggungjawabkan dan disahkan tersendiri oleh PA/KPA;

d.

Dalam hal Tambahan Uang tidak habis digunakan

maka

sisa Tambahan Uang harus

disetor

kembali

ke

Kas

Daerah

Pemerintah

Daerah

DIY,

kecuali kegiatan yang

pelaksanaannya melebihi 30 (tiga puluh) hari kerja, atau kegiatan yang mengalami penundaan

dari jadwal yang telah ditetapkan yang diakibatkan oleh peristiwa di luar kendali PA/KPA, dan

harus mendapat persetujuan Bendahara Umum Daerah;

e.

Persetujuan sebagaimana dimaksud huruf d didahului dengan Surat Permohonan Ijin melebihi

30 (tiga puluh) hari kerja, dilampiri dengan dokumen pendukung oleh PA/KPA.

(29)

Laporan Realisasi Penyerapan Dana Keistimewaan Tahap Akhir,

Tahap I dan Tahap II diverifikasi oleh Direktorat Jenderal

Perimbangan Keuangan berdasarkan SP2D yang diterbitkan oelh

Pemerintah DIY (Pasal 12 ayat (1) PMK 124/PMK.07/2015).

Gubernur DIY atau pejabat yang diberi kuasa menyampaikan Surat

Permintaan Penyaluran Tap I, Tahap II, dan Tahap III kepada

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan paling lambat tanggal 1

November (Pasal 13 ayat (1) PMK 124/PMK.07/2015).

(30)

(1) Kepala SKPD pengelola Dana Keistimewaan menyusun laporan realisasi penyerapan Dana Keistimewaan setiap tahapan serta Laporan Akhir.

(2) SKPD yang mempunyai fungsi pengelolaan keuangan daerah melakukan penggabungan seluruh laporan realisasi penyerapan Dana Keistimewaan setiap tahapan masing- masing SKPD, sebagai tahapan pencairan berikutnya.

(3) Mekanisme Permintaan Penyaluran dan Pencairan Dana Keistimewaan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan tentang tata cara pengalokasian dan penyaluran dana keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

(4) SKPD pengelola Dana Keistimewaan menyusun dan menyampaikan Laporan Akhir Realisasi Penggunaan Dana Keistimewaan kepada SKPD pengelola keuangan daerah.

(5) SKPD pengelola keuangan daerah berkewajiban menyusun laporan akhir realisasi penggunaan dana keistimewaan kepada Menteri Keuangan dengan tembusan kepada Kementerian/Lembaga terkait.

(6) Laporan Akhir Pencapaian Kinerja Dana Keistimewaan disampaikan kepada SKPD yang mempunyai fungsi pengendalian pembangunan daerah untuk dilakukan evaluasi kinerja teknis dan pencapaian keluaran terhadap program/kegiatan Urusan Keistimewaan yang dibiayai dari Dana Keistimewaan.

(7) SKPD yang mempunyai fungsi pengendalian pembangunan daerah berkewajiban menyusun laporan akhir pencapaian kinerja dana keistimewaan kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri/Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian Terkait dengan tembusan kepada Kementerian Keuangan.

(8) Mekanisme penyampaian Laporan Akhir Pencapaian Kinerja Dana Keistimewaan dan Penyaluran Dana Keistimewaan Tahap I tahun anggaran berikutnya berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan tentang tata cara pengalokasian dan penyaluran dana keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

(31)

KPA wajib

menyampaikan Laporan

Keuangan yang terdiri dari Laporan

Realisasi

Anggaran,

Neraca

dan

Catatan

Atas

Laporan

Keuangan

kepada

PA

selambat-lambatnya

2

(dua) bulan setelah tahun anggaran

berakhir.

(32)

Perencanaan (konsep detail perencanaan)

Penganggaran (peletakkan dalam struktur APBD)

Pelaksanaan Penataausahaan (UP, LS)

Pengawasan (Intern dan Ekstern)

Pelaporan dan Pertanggungjawaban (Intern dan Ekstern)

ASPEK PENGENDALIAN DANA

KEISTIMEWAAN

PENGELOLAAN

KEUANGAN DAERAH

LAKUKAN YANG

ANDA TULIS

(33)

PROGRAM DAN KEGIATAN BELUM FOKUS

o

Kecil-kecil dan ingin dikerjakan semua

o

Terkesan asal jalan

o

Perlu disusun perencanaan yang matang dan dipilih yang strategis.

KEGIATAN BELUM MEMILIKI TARGET INDIKATOR YANG JELAS

o

Bersifat kualitatif

o

Apa yang dituju belum jelas

o

Belum jalan sudah direvisi

o

Khusus untuk pengadaan barang(tanah,peralatan dll) belum matang

konsepnya

o

Perlu konsep yang jelas dan ketelitian bersama.

ALIRAN KAS

o

Belum dimulai awal tahun

o

Belum sesuai dengan kebutuhan yang sebenarnya

o

Anggapan mudah direvisi.

o

Perlu desain matang terhadap rencana pelaksanaan

USULAN

USULAN YANG DIAJUKAN

o

Belum melihat kondisi Input yang ada (SDM, peralatan dll)

o

Usul sebanyak-banyaknya

o

Perlu memperhatikan realisasi penyerapan tahun-tahun sebelumnya

dan kendala yang kemungkinan besar terjai

(34)

MANAJEMEN

o

Semakin banyaknya KPA pengelola dana keistimewaan.

o

Aturan-aturan yang belum sama persepsinya.

o

Perlu rapat koordinasi yang terjadwal dan terus menerus

antara PA dan KPA.

WAKTU

o

Ada tahapan penyaluran

o

SiLPA sebagai pengurang dan bisa digunakan setelah ada

BA

o

Perlu

kerjasama

semua

pihak

untuk

mensukseskan

pelaksanaan kegiatan

Pelibatan Masyarakat secara luas

o

Berada dibelanja langsung SKPD

o

Berupa program dan kegiatan

o

Kekuatiran dalam SPJ

o

Perlu forum bertemu dengan elemen masyarakat dan

bekerja bersama-sama

(35)

DISIPLIN

Disiplin dalam PERENCANAAN

DISIPLIN dalam PELAKSANAAN

DISIPLIN dalam PENATAUSAHAAN

DISIPLIN dalam PELAPORAN DAN

PERTANGGUNGJAWABAN

untuk setiap pelaksanaan program

(36)

The difficulty lies, not in the new ideas, but in

escaping from the old ones, which ramify, for

those brought up as most of us have been ,

into every corner of our minds

Kesulitan ada bukan pada ide baru, tetapi

pada upaya melepaskan diri dari ide lama

yang telah menguasai setiap sudut dari benak

kita

( John Maynard Keynes)

(37)

Referensi

Dokumen terkait

Menyusun laporan hasil pelaksanaan pembangunan SMK Di Papua/Papua Barat/Daerah Khusus/3T dilengkapi dengan realisasi pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan (antara

Dana Pensiun wajib menyusun Laporan Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 100/PMK.010/2007 tentang Laporan Teknis

Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional adalah Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Umum Negara (UAKPA-BUN) yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi

Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran menyusun Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan APBN pada

Oleh karena itu, sangatlah penting bagi SKPD untuk menyusun anggaran kas sebagai alat bantu manajemen untuk menunjang fungsi pengendalian kas agar penyimpangan

bahwa untuk mengoptimalkan pelaksanaan fungsi pengendalian dan evaluasi kegiatan pembangunan pada setiap SKPD sesuai dengan target dan rencana yang ditetapkan

Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan merupakan wujud kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pencapaian misi dan

Pasal 55 ayat 2 UU 1/2004 menyatakan bahwa dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna