• Tidak ada hasil yang ditemukan

[Type the company name]

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "[Type the company name]"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

[Type the company name]

user

[Pick the date]

(2)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i

KATA PENGANTAR

PJM Daerah Kota Pontianak Tahun 2010 – 2014 merupakan penjabaran dari visi, misi dan program prioritas Walikota Pontianak yang akan dilaksanakan dan ingin diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJMD tersebut, dalam penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah Kota Pontianak Tahun 2005 – 2025 serta memperhatikan RPJM Nasional dan RPJM Propinsi Kalinatan Barat. Di samping itu, dalam penyusunan RPJMD disusun dengan memperhatikan sumber daya dan potensi yang dimiliki, faktor-faktor keberhasilan, evaluasi pembangunan 5 (lima) tahun yang lalu serta isu-isu strategis yang berkembang.

Penyusunan dokumen ( RPJMD ) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2010 – 2014 ini, disusun berdasarkan fokus perhatian dalam upaya mencapai Visi Daerah, yang bersifat makro dan lingkupnya dibatasi hal – hal yang berpengaruh signifikan terhadap pencapaian visi Daerah.

Dalam pelaksanaan urusan pembangunan sebelum penyusunan RPJM ini, Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) berkewajiban untuk menyusun Rencana Strategis ( Renstra ) yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan prioritas pembangunan yang disesuaikan dengan tugas dan fungsi SKPD yang disusun dengan berpedoman pada RPJM ( Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ) Kota Pontianak tahun 2010 – 2014, yang nantinya akan menjadi pedoman umum dalam menyusun Rencana Kerja ( Renja ) SKPD.

Selanjutnya RPJM Daerah dimaksud merupakan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kota Pontianak lima tahun kedepan ( 2010 – 2014 ), RKPD ini merupakan impelentasi dari RPJM yang dilaksanakan dalam masa satu tahun yang berisikan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan SKPD yang direncanakan sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi batas kewenangan daerah dengan mempertimbangkan kemampuan/kapasitas keuangan daerah.

Dalam penyusunan rancangan awal draf RPJM Daerah Kota Pontianak telah melibatkan peran serta stakholder atau pemangku kepentingan dalam upaya menghasilkan RPJMD Kota Pontianak yang menampung aspirasi dari masyarakat serta mengantisipasi kebutuhan pembangunan dalam jangka waktu lima tahunan dan tahunan.

Dokumen RPJMD ini akan menjadi strategi dan langkah dalam melaksanakan pembangunan guna mewujudkan Visi dan misi Kota Pontianak : “ Pontianak Kota Khatulistiwa Berwawasan Lingkungan Terdepan Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pelayanan Publik “ .

Pantianak , Februari 2009

R

(3)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 ii

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Daftar Tabel iv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Maksud dan Tujuan 1

1.3 Dasar Hukum 2

1.4 Hubungan RPJM Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya 2

1.5 Sistematika Penulisan 3

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA PONTIANAK 5

2.1 Kondisi Geografis 5

2.2 Perekonomian Daerah 5

2.2.1 Kondisi Ekonomi 5

2.3 Sosial Budaya 16

2.3.1 Kependudukan 16

2.3.2 Pendidikan 20

2.3.3 Kesehatan 21

2.4 Prasarana dan Sarana Daerah 24

2.4.1 Pasar 24

2.4.2 Jalan dan Saluran 26

2.4.3 Transportasi 27

2.4.4 Komunikasi 28

2.4.5 Air Bersih dan Listrik 28

2.5 Pemerintahan Umum 29

2.6 Identifikasi Masalah 30

2.6.1 Bidang Fisik 30

2.6.2 Bidang Sosial Budaya 31

2.6.3 Bidang Ekonomi 32

2.6.4 Bidang Good Governance 33

2.6.5 Bidang Hukum, Keamanan dan Ketertiban 33

2.7 Analisis Lingkungan Strategis 34

2.7.1 Analisis Eksternal 34

2.7.2 Analisis Internal 35

(4)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 iii

BAB III VISI DAN MISI 38

3.1 Visi Kota Pontianak Tahun 2010-2014 38

3.2 Misi Kota Pontianak Tahun 2010-2014 39

BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010-2014 42

BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 47

5.1 Arah Pengelolaan Pendapatan Daerah 47

5.1.1 Kondisi Pendapatan Daerah Tahun 2004-2008 48

5.1.2 Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun 2009-2014 52

5.2 Arah Pengelolaan Belanja Daerah 54

5.2.1 Analisis Belanja 54

5.2.2 Target dan Realisasi Belanja 56

5.3 Kebijakan Umum Belanja Daerah 59

BAB VI ARAH KEBIJAKAN UMUM 64

6.1 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2010-2014 64

6.2 Program Prioritas Pembangunan 66

BAB VII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010-2014 76

7.1 Program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) 80

7.2 Program Kewilayahan

7.2.1 Program Kewilayahan Internal 94

7.2.2 Program Kewilayahan Eksternal 96

7.3 Rencana Kerja

7.3.1 Rencana Kerja Kerangka Regulasi 96

7.3.2 Rencana Kerja Kerangka Pendanaan 97

BAB VIII PENUTUP 98

8.1 Program Transisi 98

8.2 Kaidah Pelaksanaan 98

8.3 RPJM Kota Pontianak Merupakan Pedoman Bagi SKPD dalam 98 Menyusun Renstra-SKPD

8.4 RPJMD Kota Pontianak Digunakan dalam Penyusunan RKPD 99 8.5 Penguatan Peran Para Stakeholders/Pelaku dalam Pelaksanaan RPJMD 99 8.6 Merupakan Dasar Evaluasi dan Laporan Pelaksanaan atas Kinerja Lima Tahun

dan Tahunan

99

LAMPIRAN 100

(5)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 iv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 PDRB Kota Pontianak Tahun 2004-2008 Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000

(Rp. Jutaan) Menurut Lapangan Usaha

6

Tabel 2.2 Pertumbuhan Ekonomi per Sektor Tahun 2004-2008 7

Tabel 2.3 Struktur Ekonomi Kota Pontianak Tahun 2004-2008 7

Tabel 2.4 Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Sektor Lapangan Kerja Tahun 2004-2008 8 Tabel 2.5 Agregat Pendapatan Regional dan Pendapatan Regional Per Kapita di Kota

Pontianak Tahun 2004-2008

9

Tabel 2.6 Indikator Pembangunan Bidang Ekonomi Kota Pontianak Tahun 2004-2008 9 Tabel 2.7 PDRB Kota Pontianak Tahun 2009-2014 Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000

(Rp. Jutaan) Menurut Lapangan Usaha

10

Tabel 2.8 Pertumbuhan Ekonomi per Sektor Tahun 2009-2014 11

Tabel 2.9 Struktur Ekonomi Kota Pontianak Tahun 2009-2014 12

Tabel 2.10 Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Sektor Lapangan Kerja Tahun 2009-2014 12 Tabel 2.11 PDRB Kota Pontianak Tahun 2009-2014 Berdasarkan Harga Berlaku (Jutaan)

Menurut Lapangan Usaha

13

Tabel 2.12 Proyeksi Kebutuhan Investasi Pembangunan Kota Pontianak Tahun 2009-2014 14 Tabel 2.13 Agregat Pendapatan Regional dan Pendapatan Regional Per Kapita di Kota

Pontianak Tahun 2009-2014

15

Tabel 2.14 Jumlah Penduduk Kota Pontianak Tahun 2004-2008 16

Tabel 2.15 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2004-2007 17 Tabel 2.16 Jumlah Penduduk Miskin di Kota Pontianak Tahun 2004-2008 17 Tabel 2.17 Angka Usia Harapan Hidup di Kota Pontianak Tahun 2004-2008 18 Tabel 2.18 Penduduk Menurut Agama yang Dianut di Kota Pontianak Tahun 2007 19 Tabel 2.19 Jumlah Rumah Ibadah Menurut Kecamatan di Kota Pontianak Tahun 2007 19 Tabel 2.20 Jumlah Pagelaran/Festival Budaya dan Seni di Dalam dan Luar Kota Pontianak

Tahun 2004-2008 19

Tabel 2.21 Indikator Bidang Pendidikan di Kota Pontianak Tahun 2004-2008 21

(6)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 v Tabel 2.22 Indikator Derajat Kesehatan Kota Pontianak Tahun 2004-2008 22 Tabel 2.23 Kasus Gizi Buruk dan Kecamatan Bebas Rawan Gizi di Kota Pontianak Periode

2004-2007 23

Tabel 2.24 Jumlah Puskesmas Menurut Jenisnya di Kota Pontianak 24 Tabel 2.25 Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Kota Pontianak Tahun 2004-2007 24 Tabel 2.26 Jumlah Pasar Tradisional Per Kecamatan di Kota Pontianak Tahun 2004-2008 25 Tabel 2.27 Jumlah Pasar Modern di Kota Pontianak Tahun 2005-2007 25 Tabel 2.28 Panjang Jalan Berdasarkan Jenis Permukaan Tahun 2004-2008 26 Tabel 2.29 Jumlah dan Panjang Jalan Berdasarkan Status di Kota Pontianak Tahun 2008 26 Tabel 2.30 Jumlah dan Panjang Saluran di Kota Pontianak Tahun 2008 27

Tabel 2.31 Terminal Angkutan Umum Kota Pontianak Tahun 2008 28

Tabel 2.32 Standar Waktu Pelayanan Perijinan (hari) Tahun 2004-2008 30 Tabel 5.1 Jumlah Pendapatan Daerah Kota Pontianak Tahun 2004-2008 49 Tabel 5.2 Presentase Realisasi Terhadap Target APBD Kota Pontianak Tahun Anggaran 2004-

2007

50

Tabel 5.3 Komposisi Sumber Pendapatan APBD Kota Pontianak Tahun Anggaran 2004-2008 51 Tabel 5.4 Jumlah Pendapatan Daerah Kota Pontianak Tahun 2009-2014 54 Tabel 5.5 Komposisi Sumber Pendapatan APBD Kota Pontianak Tahun Anggaran 2009-2014 54 Tabel 5.6 Komposisi Belanja Rutin dan Belanja Pembangunan APBD Kota Pontianak Tahun

2004-2008

55

Tabel 5.7 Rekapitulasi Anggaran & Realisasi Belanja Langsung APBD Kota Pontianak Tahun 2004-2008

55

Tabel 5.8 Rekapitulasi Anggaran & Realisasi Belanja Tidak Langsung APBD Kota Pontianak Tahun 2004-2008

56

Tabel 5.9 Rekapitulasi Target Belanja Langsung SKPD Tahun 2004-2008 56 Tabel 5.10 Rekapitulasi Realisasi Belanja Langsung SKPD Tahun 2004-2008 58

Tabel 5.11 Komposisi Belanja Langsung SKPD Tahun 2004-2008 59

Tabel 5.12 Rencana Belanja Langsung Menurut Kewenangan & Urusan Pemerintahan Tahun 2009-2014

60

Tabel 5.13 Rencana Belanja Tidak Langsung Menurut Kewenangan & Urusan Pemerintahan Daerah Tahun 2009-2014

61

Tabel 5.14 Rencana Belanja daerah Kota Pontianak Tahun 2009-2014 63

(7)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

itetapkannya Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap perubahan (Pasal 2 ayat 2), dengan jenjang perencanaan jangka panjang (25 tahun), jangka menengah (5 tahun) maupun jangka pendek atau tahunan (1 tahun), serta Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah bab VII pasal 150 bahwa daerah wajib memiliki dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

RPJM Daerah Kota Pontianak Tahun 2010 – 2014 merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Walikota Pontianak yang akan dilaksanakan dan ingin diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJM Daerah Kota Pontianak Tahun 2010 – 2014 dalam penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah Kota Pontianak Tahun 2005 – 2025 serta memperhatikan RPJM Nasional dan RPJM Propinsi. Di samping itu, dalam penyusunan RPJM Daerah Kota Pontianak Tahun 2010 – 2014 disusun dengan memperhatikan sumber daya dan potensi yang dimiliki, faktor-faktor keberhasilan, evaluasi pembangunan 5 (lima) tahun yang lalu serta isu-isu strategis yang berkembang.

Mengingat peran dan fungsi RPJM Daerah Kota Pontianak sangat penting bagi Pemerintah Kota, pengusaha dan masyarakat, maka proses penyusunannya dilakukan secara sistematis, akurat dan terpadu dengan melibatkan seoptimal mungkin peran para pemangku kepentingan pembangunan. Berdasarkan alasan inilah maka penyusunan RPJM Daerah Kota Pontianak dilakukan secara transparan dan partisipatif untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang berkesinambungan.

Muatan dalam RPJM Daerah Kota Pontianak Tahun 2010 – 2014 berisi arah kebijakan keuangan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, program lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Pengertian indikatif berarti bahwa informasi, baik tentang sumber daya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yang tercantum di dalam dokumen rencana pembangunan jangka menengah ini, hanya merupakan indikasi yang hendak dicapai dan bersifat tidak kaku / fleksibel.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dilakukannya penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak adalah untuk membangun proses perencanaan pembangunan yang sistematis dan berkelanjutan dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber daya yang dimiliki Kota Pontianak secara optimal. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan RPJM Kota Pontianak adalah :

1. Menjabarkan Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih kedalam bentuk strategi, kebijakan, program dan kegiatan 2. Menyediakan suatu dokumen perencanaan pembangunan untuk 5 (lima) tahun yang bersifat indikatif yang

memuat kerangka makro Kota Pontianak dan pilihan program maupun kegiatan tahunan secara lintas sumber pembiayaan baik APBN, APBD Propinsi, APBD Kota yang akan dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) secara berjenjang ;

D

(8)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 2 3. Sebagai bahan acuan resmi bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota

Pontianak dalam menyusun Rencana Strategis SKPD, Rencana Kerja SKPD, maupun penyusunan Rencana Kerja Kota Pontianak ;

4. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD);

5. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Daerah dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur ;

6. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas alokasi sumber daya yang dimiliki Kota Pontianak

1.3. Dasar Hukum

Dasar hukum didalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak adalah :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara ;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2008 tentang Rencana Kerja Pemerintah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

8. Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 4 tahun 2002 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pontianak Tahun 2002-2012

9. Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Pontianak Tahun 2005-2025.

10. Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 11 Tahun 2008 tentang Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) Kota Pontianak.

1.4. Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah diwajibkan menyusun RPJP Daerah untuk jangka waktu 20 tahunan, RPJM Daerah untuk jangka waktu 5 tahunan dan RKPD sebagai rencana tahunan. Hal ini berimplikasi kepada adanya penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran, baik dari aspek proses, mekanisme maupun tahapan pelaksanaan musyawarah perencanaan di tingkat Pusat dan Daerah.

Sehubungan dengan itu dan dalam rangka memenuhi semua ketentuan normatif aturan perundangan mengenai perencanaan nasional dan daerah, perlu disusun rangkaian dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai berikut:

a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, berfungsi sebagai dokumen perencanaan makro politis berwawasan dua puluh tahun dan memuat Visi, Misi dan Arah Pembangunan Jangka Panjang yang

(9)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 3 akan digunakan sebagai pedoman penyusunan RPJM Daerah setiap lima tahun sekali;

b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah, berfungsi sebagai penjabaran dari RPJP Daerah dan memuat Visi, Misi, Gambaran Umum Kondisi Masa Kini, Gambaran Umum Kondisi yang diharapkan, Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal, Arah Kebijakan, Strategi dan Indikasi Rencana Program Lima Tahunan secara lintas sumber pembiayaan baik pembiayaan atas indikasi rencana program yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kota Pontianak;

c. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis RPJM Daerah untuk setiap unit kerja daerah, yang memuat Visi, Misi, Arah Kebijakan Teknis dan Indikasi Rencana Program setiap Bidang Kewenangan dan atau Fungsi Pemerintahan untuk jangka waktu lima tahunan dan disusun oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak;

d. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD), merupakan dokumen perencanaan tahunan setiap unit kerja daerah dan disusun sebagai penurunan Renstra SKPD dan memuat rencana kegiatan pembangunan tahun berikutnya, yang dilengkapi dengan formulir kerangka anggaran dan kerangka regulasi serta indikasi pembiayaan dua tahun ke depan;

e. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), disusun sebagai dokumen perencanaan tahunan dan merupakan kompilasi kritis atas Renja SKPD setiap tahun anggaran dan merupakan bahan utama pelaksanaan Musrenbang yang dilaksanakan secara berjenjang, mulai dari tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kota.

1.5. Sistematika Penulisan

PJM Daerah Kota Pontianak ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I. Pendahuluan

Bab ini berisi tentang Latar Belakang penyusunan RPJM Daerah, Maksud dan Tujuan Penyusunan, Landasan Hukum Penyusunan, Hubungan RPJM Daerah dengan Dokumen Perencanaan Lainnya, dan Sistematika Penulisan.

BAB II. Gambaran Umum Kota Pontianak

Bab ini menguraikan statistik dan gambaran umum kondisi Kota Pontianak dalam 5 (lima) tahun terakhiri dengan maksud mengetahui keadaan daerah pada berbagai bidang dan aspek kehidupan sosial ekonomi yang akan diintervensi melalui berbagai kebijakan, program dan kegiatan daerah dalam jangka lima tahunan. Bab ini antara lain berisi tentang: Kondisi Geografis, Kondisi Perekonomian Daerah, Sosial Budaya Daerah, Prasarana dan Sarana Daerah, Pemerintahan Umum.

BAB III. Visi dan Misi

Dalam bab ini diulas lebih lanjut mengenai Visi pembanguna Kota Pontianay yang diadopsi dari visi Kepala Daerah Terpilih yang kemudian dijabarkan lebih kanjut ke dalam Misi-misi.

BAB IV. Strategi Pembangunan Daerah

Berisikan kebijakan dalam mengimplementasikan program kepala daerah, sebagai payung pada perumusan program dan kegiatan pembangunan di dalam mewujudkan visi dan misi.

(10)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 4 BAB V. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Bab ini memaparkan lebih lanjut perihal Arah Pengelolaan Pendapatan Daerah; Arah Pengelolaan Belanja Daerah; dan Kebijakan Umum Anggaran.

BAB VI. Kebijakan Umum

Bab ini berisikan uraian mengenai tujuan dan sasaran dari masing-masing fungsi pembangunan dalam upaya pencapaian Misi, serta Strategi pencapaian tujuan dan sasaran.

BAB VII. Program Pembangunan Daerah

Bab ini memuat uraian tentang indikasi rencana program, baik program SKPD, program lintas SKPD maupun program kewilayahan yang akan dibiayai dari sumber APBD Kota, APBD Propinsi dan APBN.

BAB VIII. Penutup

Lampiran-Lampiran

(11)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 5

GAMBARAN UMUM KOTA PONTIANAK

2.1. Kondisi Geografis

ota Pontianak yang didirikan oleh Sultan Syarief Abdurrahman Alkadrie pada hari Rabu tanggal 23 Oktober 1771 bertepatan dengan tanggal 14 Radjab 1185, sampai dengan saat ini merupakan Ibukota dari Propinsi Kalimantan Barat dengan luas wilayah 107,82 Km2 dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Pontianak serta Kabupaten Kuburaya.

Letak Kota Pontianak memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan kota-kota lain yang ada di Indonesia, ini dikarenakan Kota Pontianak berada di posisi garis khatulistiwa yaitu 00 02’ 24” Lintang Utara sampai 00 05’ 37” Lintang Selatan dan 1090 16’ 25” Bujur Timur sampai 1090 23’ 24” Bujur Timur. Keunikan lainnya adalah Kota Pontianak berada tepat dipersimpangan Sungai Kapuas Besar, Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Landak dengan lebar rata-rata setiap permukaan sungai ± 400 meter dan kedalaman air antara 12 – 16 meter.

Seperti pada umumnya daerah tropis, Kota Pontianak mempunyai suhu rata-rata 26,1 0C - 27,4 0C dengan kelembaban udara berkisar antara 86 % - 92 % serta lama penyinaran matahari berkisar antara 34% - 78%.

Kedudukan Kota Pontianak pada dataran delta di Muara Suangai Kapuas yang merupakan dataran rendah diaman fluktuasi ketinggian antara 0,5 – 0,75 m di atas permukaan laut menyebabkan Kota Pontianak rentan terhadap genangan yang disebabkan air pasang maupun hujan.

Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004, dan dengan pedoman Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi dan Perangkat Daerah, penataan kelembagaan di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak meliputi 2 (dua) Sekretariat, 4 (empat) Badan, 13 (tiga belas) Dinas, 4 (empat) Kantor dan 1 (satu) Satuan dan didukung oleh Pemerintah Kecamatan sebanyak 6 (enam) Kecamatan dan 29 (dua puluh sembilan) Pemerintah Kelurahan. Untuk mengoperasionalkan lembaga tersebut, didukung sejumlah 7.148 orang Pegawai Negeri Sipil (data tahun 2008).

Penggunaan lahan secara umum di Kota Pontianak lebih bercirikan perkotaan, artinya sebagian besar lahan digunakan sebagai daerah permukiman yaitu seluas 5.735,22 Ha (53,19%) dari seluruh wilayah Kota berdasarkan data tahun 2000. penggunaan lahan permukiman tersebut telah melebihi limit yang telah direncanakan dalam Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) 1994-2004 seluas 4.700 Ha (43,59%).

2.2. Perekonomian Daerah 2.2.1. Kondisi Ekonomi

2.2.1.1. Kondisi Makro Ekonomi Tahun 2004-2008

Kondisi ekonomi daerah secara umum dapat ditunjukkan oleh angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Investasi, Inflasi, Pajak dan Retribusi, Pinjaman dan Pelayanan Bidang Ekonomi. Besaran nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ini secara nyata mampu memberikan gambaran mengenai nilai tambah bruto yang dihasilkan unit-unit produksi dalam periode tertentu. Lebih jauh, perkembangan besaran nilai PDRB merupakan salah satu indikator yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai keberhasilan pembangunan suatu daerah atau dengan kata lain pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat tercermin melalui pertumbuhan nilai PDRB.

K

(12)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 6 Tabel. 2.1

PDRB Kota Pontianak Tahun 2004-2008

Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000 (Rp. Jutaan) Menurut Lapangan Usaha

No Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008

1 Pertanian 30.661,18 30,522.11 30,915.84 32.127,36 32.737,78

2 Pertambangan dan galian - - - - -

3 Industri Pengolahan 416.114,15 436,336.37 465,891.92 489.225,24 515.741.,25

4 Listrik, Gas &Air Bersih 29.261,44 30,965.96 31,444.98 33.039,40 34.592,25

5 B a n g u n a n 800.698,59 849,781.41 895,174.56 943.027,49 995.365,52

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 1.096.950,47 1,152,610.15 1,216,596.70 1.297.527,48 1.375.379,13 7 Pengangkutan & Komunikasi 1.001.143,88 1,053,690.84 1,103,077.28 1.177.729,88 1.230.727,72 8 Keuangan, Persewaan, & Jasa

Perusahaan 528.280,02 558,431.38 585,737.58 616.833,89 643.357,75

9 Jasa – Jasa 1.069.604,90 1,102,887.88 1,149,024.87 1.196.520,98 1.250.364,42

PDRB Konstan 4.972.714,62 5,215,226.10 5,477,863.73 5.786.031,73 6.078.265,82

Pertumbuhan PDRB per tahun 4,91% 4.88 % 5.04 % 5.63 5.05%

Sumber : BPS Kota Pontianak

Perkembangan PDRB Kota Pontianak dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir didominasi oleh 3 (tiga) sektor lapangan usaha yaitu sektor perdagangan, hotel & restoran, sektor jasa-jasa dan sektor pengangkutan &

komunikasi hal ini sejalan dengan Visi Kota Pontianak untuk mewujudkan perdagangan bertaraf internasional.

Pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak sebagaimana tergambar dari Produk Domestik Regional Bruto selama kurun waktu 2004-2008 menunjukkan angka pertumbuhan yang cukup positif dimana mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 5,15 % pertahun. Pada tahun 2004 PDRB Kota Pontianak berdasarkan harga konstan sebesar Rp. 4.972.714,62 atau mempunyai pertumbuhan sebesar 4,91 % kemudian pada tahun 2005 mengalami peningkatan menjadi Rp. 5.215.226,10 dengan pertumbuhan sebesar 4,88 %, tahun 2006 jumlah PDRB Kota Pontianak meningkat menjadi Rp. 5.477.863,73 dengan pertumbuhan sebesar 5,04 dan tahun 2007 kembali meningkat menjadi Rp. 5.786.031.73 atau mengalami pertumbuhan sebesar 5,63 %, sedangkan untuk tahun 2008 pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak menjadi Rp. 6.078.265,82 atau mencapai pertumbuhan sebesar 5.05 % sebagaimana ditunjukkan tabel. 2.1.

Secara umum peranan sektoral secara keseluruhan mengalami peningkatan hal ini dapat dilihat dari besaran kontribusi sektor masing-masing menunjukkan peningkatan rata-rata diatas 4 % hanya pada sektor pertanian dalam 5 (lima) tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang kurang signifikan.

Sektor yang mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan adalah sektor perdagangan, restoran & hotel dimana pada tahun 2004 mencapai 7,62 % untuk tahun 2005 sedikit mengalami pergeseran menjadi 5,07 % kemudian di tahun 2006 kembali meningkat menjadi 5,55 % dan pada tahun 2007 kembali mengalami peningkatan menjadi 6,65 % sedangkan untuk tahun 2008 pada sektor ini menurun menjadi 6,00 % sehingga jika dirata-ratakan pada sektor ini mengalami pertumbuhan sebesar 5,82 %. Sektor lain yang tidak kalah penting dalam menyumbangkan PDRB adalah sektor bangunan dimana dalam pertumbuhannya kurun waktu 4 tahun mencapai 5,59 % serta sektor industri pengolahan yang mencapai 5,52 %. Untuk 3 (tiga) berikut yaitu sektor pengangkutan dan komunikasi mempunyai peningkatan rata-rata sebesar 5,30 % sedangkan untuk sektor keuangan mempunyai pertumbuhan rata-rata sebesar 5,05 % dan sektor jasa pertumbuhannya sebesar 3,98 % pertahun dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

(13)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 7 Tabel. 2.2

Pertumbuhan Ekonomi per Sektor Tahun 2004-2008

No. Sektor 2004 2005 2006 2007 2008

1 Pertanian -5,88 -0,45 1,29 3,92 1,90

2 Pertambangan - - - - -

3 Industri dan Pengolahan 5,02 4,86 6,77 5,01 5,42

4 Listrik, Gas & Air Bersih 4,70 5,83 1,55 5,07 4,70

5 Bangunan 7,03 6,13 5,34 5,35 5,55

6 Perdagangan, Restoran & Hotel 7,62 5,07 5,55 6,65 6,00 7 Pengangkutan & Komunikasi 0,75 5,25 4,69 6,77 4,50

8 Keuangan 2,85 5,71 4,89 5,31 4,30

9 Jasa 6,06 3,11 4,18 4,13 4,50

PDRB Kota Pontianak 4,91 4,88 5,04 5,63 5,05

Sumber : BPS Kota Pontianak

Dilihat dari struktur yang ada berdasarkan 9 (sembilan) sektor lapangan usaha pada tahun 2004 sektor perdagangan, restoran & hotel mempunyai kontribusi yang paling tinggi dalam memberikan kontribusinya yaitu sebesar 22,06 % sedangkan untuk sektor listrik, gas dan air bersih adalah yang rendah dimana kontribusinya hanya sebesar 0,59 %. Untuk tahun 2008 sektor perdagangan, restoran & hotel masih penyumbang tertinggi dalam memberikan kontribusinya dalam penyusunan struktur ekonomi Kota Pontianak dengan kontribusi sebesar 22,63 % sedangkan sektor yang paling rendah dari keseluruhan sektor adalah sektor pertanian dimana memberikan kontribusinya hanya sebesar 0,54 %.

Tabel. 2.3

Struktur Ekonomi Kota Pontianak Tahun 2004-2008

No Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008

1 Pertanian 0.62% 0.59% 0.56% 0.56% 0,54%

2 Pertambangan & Penggalian - - - - -

3 Industri Pengolahan 8.37% 8.37% 8.50% 8.46% 8,49%

4 Listrik, Gas & Air Bersih 0.59% 0.59% 0.57% 0.57% 0,57%

5 Bangunan 16.10% 16.29% 16.34% 16.30% 16,38%

6 Perdagangan, Restoran &

Hotel 22.06% 22.10% 22.21% 22.43% 22,63%

7 Pengangkutan & Komunikasi 20.13% 20.20% 20.14% 20.35% 20,25%

8 Keuangan, Pers dan Jasa

Perusahaan 10.62% 10.71% 10.69% 10.66% 10,58%

9 Jasa-Jasa 21.51% 21.15% 20.98% 20.68% 20,57%

PDRB 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

Sumber : BPS Kota Pontianak

Tingkat penyerapan tenaga kerja pada setiap sektor ekonomi bisa mencerminkan pada sektor ekonomi mana yang paling banyak menyerap tenaga kerja sekaligus mencerminkan bahwa sektor ekonomi tersebut dominan peranannya dalam meningkatkan PDRB.

(14)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 8 Sektor pembangunan ketenagakerjaan diarahkan pada meningkatkan kualitas manusia dan kualitas hidup masyarakat. Pembangunan dalam bidang ketenagakerjaan ditujukan untuk memperluas lapangan kerja produktif , baik dalam jumlah mapun mutunya. Untuk itu melalui pembangunan ketenagakerjaan diharapkan terjadi penyerapan tambahan angkatan kerja baru, penurunan jumlah pengangguran, pengurangan ketimpangan produktifitas antar sektor, trnasformasi tenaga kerja antar sektor serta peningkatan kesempatan angkatan kerja.

Pada tahun 2004 jumlah tenaga kerja yang terserap berdasarkan sektor lapangan kerja sebanyak 211.193 orang. Sebagian besar tenaga kerja terserap disektor perdagangan, hotel dan restoran sebanyak 101.092 orang, sektor jasa sebanyak 42.956 orang, sektor industri sebanyak 22.665 orang dan sektor pengangkutan/ komunikasi sebanyak 16.494 orang. Pada tahun 2008 sektor perdagangan masih mendominasi penyerapan tenaga kerja yaitu sebanyak 125.883 orang, sektor jasa-jasa menyerap sebanyak 45.721orang , sektor industri sebanyak 21.727 orang dan sektor pengangkutan menyerap tenaga kerja sebanyak 18.733 orang sehingga total penyerapan tenaga kerja seluruhnya mencapai 243.457 orang.

Tabel. 2.4

Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Sektor Lapangan Kerja Tahun 2004-2008

No LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008

1 Pertanian 8.830 8,993 9,120 9,221 9,323

2 Pertambangan dan galian 132 139 141 145 150

3 Industri Non Migas 22.665 22,415 22,168 21,946 21,727

4 Listrik Dan Air Minum 1.257 1,311 1,356 1,400 1,446

5 B a n g u n a n 15.480 16,045 16,775 17,404 18,057

6 Perdagangan, Hotel, Dan Restoran 101.092 105,660 112,525 118,488 125,883 7 Pengangkutan Dan Komunikasi 16.494 16,553 17,613 18,165 18,733 8 Keuangan, Persewaan & jasa persh 2.287 2,313 2,344 2,379 2,416

9 Jasa – Jasa 42.956 43,870 44,345 45,090 45,721

Jumlah 211.193 217,300 226,388 234,239 243,457

Sumber : BPS Kota Pontianak

Perkembangan ekonomi makro selama 5 tahun terakhir periode 2004-2008 terdapat peningkatan, hal ini dapat dilihat dari tabel. 2.5 dibawah dimana :

1. Produk Domestik Regional Bruto berdasarkan harga berlaku, tahun 2004 mencapai Rp. 5.964.663,37 juta dan tahun 2008 meningkat menjadi Rp. 9,538,440.82 juta.

2. Produk Domestik Regional Bruto perkapita tahun 2004 mencapai Rp. 12.0 juta dan meningkat menjadi Rp.

17.8 juta.

3. Pendapatan regional perkapita pada tahun 2004 mencapai Rp.11.0 juta dan meningkat menjadi Rp. 16,6 juta tahun 2008.

4. Produk Domestik Regional Bruto berdasarkan harga konstan tahun 2000 mencapai Rp. 4.972.714,62 juta tahun 2004 dan pada tahun 2008 meningkat menjadi Rp. 6,078,265.82 juta

5. Produk Domestik Regional Bruto perkapita tahun 2004 mencapai Rp.10.0 juta dan meningkat menjadi Rp.

11,3 juta tahun 2008

6. Pendapatan regional perkapita pada tahun 2004 sebesar Rp. 9,2 juta dan pada tahun 2008 meningkat menjadi Rp. 10,6 juta.

(15)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 9 Tabel. 2.5

Agregat Pendapatan Regional dan Pendapatan Regional Per Kapita Di Kota Pontianak Tahun 2004 – 2008

No. URAIAN 2004 2005 2006 2007 2008

ATAS DASAR HARGA BERLAKU

1 PDRB Atas Dasar Harga Pasar 5.964.663,37 6.905.200,25 7.555.118,47 8.437.111,81 9,538,440.82

2 Penyusutan 410.965,31 475.768,30 520.547,66 581.317,00 657.198,57

3 PDRN Atas Dasar Harga Pasar 5.553.698,06 6.429.431,95 7.034.570,81 7.855.794,81 8.881.242,25

4 Pajak Tak Langsung 90.662,88 104.959,04 114.837,80 128.244,10 144.984,30

5 PDRN Atas Dasar Biaya Faktor Produksi 5.463.035,18 6.324.472,91 6.919.733,01 7.727.550,71 8.736.257,95 6 Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 494.337 502.133 509.804,00 514.622,00 533.741 7 PDRB Perkapita (Rupiah) 12.065.009,84 13.751.735,59 14.819.653,18 16.394.774,83 17.870.933,19 8 Pendapatan Regional Perkapita (Rupiah) 11.050.342,51 12.595.214,63 13.573.320,35 15.015.974,27 16.639.625,90 ATAS DASAR HARGA KONSTAN

1 PDRB Atas Dasar Harga Pasar 4.972.714,62 5.215.226,10 5.477.863,74 5.786.031,73 6,078,265.82

2 Penyusutan 342.620,04 359.329,08 377.424,81 398.657,59 418.792,52

3 PDRN Atas Dasar Harga Pasar 4.630.094,59 4.855.897,02 5.100.438,93 5,387.374,15 5.659.473.,30

4 Pajak Tak Langsung 75.585,26 79.271,44 83.263,53 87.947,68 92.389,64

5 PDRN Atas Dasar Biaya Faktor Produksi 4.554.509,32 4.776.625,58 5.017.175,40 5.299.426,46 5.567.083,66

6 Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 494.377 502.133 509.804,00 514.622,00 533.741

7 PDRB Perkapita (Rupiah) 10.058.547,68 10.386.144,90 10.745.038,75 11.243.265,41 11.388.054,34 8 Pendapatan Regional Perkapita (Rupiah) 9.212.623,82 9.512.670,12 9.841.380,99 10.297.706,79 10.603.417,39 Sumber: BPS Kota Pontianak

Indikator pembangunan bidang ekonomi dari tahun 2004-2008 mengalami perubahan baik peningkatan maupun penurunan. Angka kemiskinan pada tahun 2004 sebesar 19,3 % kemudian tahun 2005 terjadi penurunan menjadi 15,2 % dan tahun 2006 kembali turun menjadi 14,90% dan di tahun 2007 menjadi 14,60 % sedangkan tahun 2008 diprediksikan menjadi 14,41 %, demikian pula angka pengangguran terbuka yang setiap tahunnya mengalami penurunan dimana pada tahun 2004 sebesar 11,08 %, tahun 2005 turun menjadi 9,88 %, tahun 2006 kembali turun menjadi 9,58 % sedangkan tahun 2007 menjadi 8,60 % pada tahun 2008 diperkirakan menjadi 8,50

%. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2004 sebesar 4,91 %. tahun 2005 terdapat sedikit pergeseran hingga terjadi penurunan menjadi 4,88 %, sedangkan tahun 2005 kembali meningkat dari tahun sebelumknya menjadi 5,04 % dan meningkat kembali di tahun 2007 menjadi 5,29 %, pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 5,05 %.

Tabel. 2.6

Indikator Pembangunan Bidang Ekonomi Kota Pontianak Tahun 2004-2008

No Uraian 2004 2005 2006 2007 2008

BIDANG EKONOMI

1. Angka Kemiskinan (%) 15,92 % 15,49 % 15,22 % 15,88 % 14,97 %

2. Angka Pengangguran Terbuka (%) 11,08 % 9,88 % 9,58 % 8,60 % 8,50 %

3. Pertumbuhan Ekonomi (%) 4,91 % 4,88 % 5,04 % 5,29 % 5,05 %

4. Inflasi (%) 6,06 % 14,43 % 6,32 % 8,56 % 11,19 %

5. PDRB Konstan 2000 (Rp. Juta) 4.972.714,62 5,215,226.10 5,477,863.73 5.786.031,73 6.078.265,82

6. PDRB Berlaku 5.964.663,37 6.905.200,25 7.555.118,47 8.437.111,81 9,538,440.82

7. PDRB per kapita konstan (Rp.) 10.058.547,68 10.386.144,90 10.745.038,75 11.243.265,41 11.388.054,34 8. PDRB per kapita berlaku (Rp.) 12.065.009,84 13.751.735,59 14.819.653,18 16.394.774,83 17.870.933,19 Sumber : Hasil Analisis

(16)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 10 2.2.1.2. Proyeksi Makro Ekonomi Tahun 2009-2014

Kondisi makro Kota Pontianak untuk lima tahun kedepan lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal, hal ini disebabkan letak geografis Kota Pontianak yang strategis terhadap negara dan daerah lainnya serta dampak dari perdagangan bebas ASEAN dan dunia. Saat ini, perekonomian Amerika Serikat mengalami resesi yang berimbas pada ekonomi dunia secara keseluruhan, tak luput juga berdampak pada ekonomi Indonesia dan Kota Pontianak.

Meskipun resesi ekonomi global tidak berdampak secara langsung terhadap perekonomian Kota Pontianak namun konsekuensi perdagangan bebas membuat perekonomian Kota Pontianak terkena imbas resesi ekonomi global tersebut. Negara/daerah yang tumpuan perekonomiannya pada ekspor barang dan jasa akan sangat terpengaruh pada resesi ekonomi saat ini. Meskipun ekspor tidak terlalu besar menyumbang pembentukan PDRB, namun penurunan kinerja perusahaan yang berorientasi ekspor dapat mempengaruhi perekonomian Kota Pontianak secara makro seperti pemutusan hubungan kerja.

Diperkirakan tahun 2009, pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak akan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2010, ekonomi dunia diasumsikan mulai membaik terutama di Amerika Serikat dengan rencana Amerika Serikat menggenjot proyek infrastruktur secara besar-besaran, menarik pasukannya di Irak yang membuat defisit anggaran AS menurun (defisit anggaran tahun fiskal 2009 sebesar US$ 490 miliar atau 3.3% produksi ekonomi AS) dan bailout (dana talangan) terhadap perusahaan besar AS (saat ini telah disetujui sebesar US$ 700 miliar) telah berjalan baik. Sehingga menyebabkan permintaan AS terhadap barang dan jasa juga meningkat. Membaiknya ekonomi AS akan berdampak pada ekonomi Indonesia.

Selain itu, dengan berjalannya program Pemerintah yang mewajibkan industri menggunakan bioedisel sebesar 2.5% dari total konsumsi bahan bakarnya dan 0.25% pembangkit listrik menggunakan biodiesel. Serta penggunaan bioetanol bagi industri menggunakan 5% dari total konsumsi bahan bakarnya. Hal ini telah mendorong kenaikan harga CPO sehingga meningkatkan pertumbuhan sektor industri pengolahan.

Kondisi makro ekonomi Kota Pontianak tahun 2011 juga mengalami peningkatan disemua sektor. Hal ini disebabkan mulai Membaiknya ekonomi dunia juga membawa dampak ekonomi yang baik bagi Kota Pontianak.

Sektor perdagangan terjadi peningkatan cukup baik, hal ini disebabkan ekspor ke berbagai negara tujuan mulai membaik. Sektor jasa juga meningkat terutama pengeluaran pemerintah yang cukup tinggi pada pambangunan proyek-proyek infrastruktur dan padat karya.

Tabel. 2.7

PDRB Kota Pontianak Tahun 2009-2014

Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000 (Rp. Jutaan) Menurut Lapangan Usaha

No Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Pertanian 33,556.22 34,401.84 35,272.21 36,171.65 37,101.26 38,065.89

2 Pertambangan & Penggalian - - - -

3 Industri Pengolahan 540,496.83 566,710.92 594,253.07 623,312.05 653,854.34 686,547.06

4 Listrik, Gas & Air Bersih 36,252.68 38,007.31 39,854.46 41,839.22 43,931.18 46,149.70

5 Bangunan 1,051,006.45 1,114,171.94 1,181,356.50 1,253,182.98 1,329,877.78 1,412,330.20

6 Perdagangan, Restoran &

Hotel 1,457,901.88 1,546,833.89 1,642,737.59 1,746,065.79 1,857,115.57 1,975,042.41

7 Pengangkutan & Komunikasi 1,292,264.11 1,357,265.00 1,426,349.78 1,500,519.97 1,580,797.79 1,663,789.68 8 Keuangan, Pers dan Jasa

Persh 671,987.17 701,957.79 733,545.90 767,289.01 803,351.59 843,679.84

9 Jasa-Jasa 1,307,256.01 1,367,128.33 1,430,699.80 1,497,942.69 1,569,843.94 1,648,336.13

Jumlah 6,390,721.34 6,726,477.02 7,084,069.32 7,466,323.35 7,875,873.45 8,313,940.91

Pertumbuhan Per Tahun 5.14% 5.25% 5.32% 5.40% 5.49% 5.56%

Sumber : Hasil Analisis

Untuk tahun 2012, peningkatan pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak terutama pada sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dan sektor jasa. Membaiknya ekonomi dunia menyebabkan investasi mulai masuk ke Indonesia sehingga likuiditas lembaga keuangan juga

(17)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 11 membaik dan didukung suku bunga Bank Indonesia yang rendah. Hal ini tidak lepas dari rendahnya tingkat inflasi sehingga suku bunga Bank Indonesia juga menurun. Telah dibukanya jalan trans Kalimantan juga mendorong sektor pengangkutan tumbuh lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun 2013, pertumbuhan ekonomi tetap terjadi terutama di sektor listrik, gas dan air bersih. Pada tahun ini diperkirakan beberapa power plant (pembangkit listrik) yang baru telah beroperasi dan interkoneksi antara Kota Pontianak dengan Kuching, Malaysia telah terwujud. Dengan adanya tambahan ketersediaan pasokan listrik memacu tumbuhnya investasi di Kota Pontianak sehingga menarik tumbuhnya sektor-sektor lainnya.

Sedangkan untuk tahun 2014, diperkirakan pertumbuhan ekonomi tumbuh di sektor jasa. Pada tahun ini yang merupakan tahun politik, dimana diselenggarakannya pemilihan umum Legislatif dan pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden menyebabkan pengeluaran Pemerintah meningkat cukup signifikan.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Pontianak dalam kurun waktu 6 (enam) tahun kedepan diproyeksikan setiap tahunnya mengalami peningkatan dimana pada tahun 2009 berdasarkan harga konstan tahun 2000 diperkirakan sebesar Rp. 6,39 Trilyun dengan pertumbuhan pertahunnya mencapai 5,14 % dan tahun 2014 diperkirakan mencapai Rp. 8,31 Trilyun dengan pertumbuhan sebesar 5,56 % atau rata-rata pertumbuhannya dalam 6 (enam) tahun kedepan sebesar 1,59 %.

Secara struktur, Kota Pontianak masih didominasi oleh sektor perdagangan, restoran dan hotel dimana pada tahun 2009 diperkirakan kontribusinya mencapai Rp.1.457.901,88 dan pada tahun 2014 diperkirakan akan mencapai Rp. 1.975.042,41 atau mengalami pertumbuhan rata-rata selama 6 tahun mencapai 6,24 %. Adapun sektor lain sebagai penyumbang terbesar adalah sektor jasa dimana pada tahun 2009 mencapai Rp. 1.307.721,34 dan tahun 2014 diperkirakan mencapai 1.648.336,13 atau mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 4,68 % demikikan juga dengan sektor pengangkutan & komunikasi dimana pada tahun 2009 mencapai Rp. 1.292.264,11 dan di tahun 2014 diperkirakan akan mencapai Rp. 1.663.789,68 atau mempunyai peningkatan rata-rata sebesar 5,17%.

Pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak dalam 6 (enam) tahun kedepan periode 2009-2014 diproyeksikan mengalami peningkatan dimana pada tahun 2009 diperkirakan mencapai 5,14 % dengan sektor yang menjadi unggulan adalah sektor perdagangan, restoran dan hotel dengan kontribusi sebesar 6,00 % sedangkan pada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak diperkirakan mencapai 5,56 % dengan sektor yang terbesar dalam memberikan kontribusinya masih pada sektor perdagangan, restoran dan hotel dimana mencapai 6,35 %.

Tabel. 2.8

Pertumbuhan Ekonomi per Sektor Tahun 2009-2014

No Sektor 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Pertanian 2,50 % 2.52% 2.53% 2.55% 2.57% 2,60%

2 Pertambangan - - - - - -

3 Industri dan Pengolahan 4.80% 4.85% 4.86% 4.89% 4.90% 5.00%

4 Listrik, Gas & Air Bersih 4.80% 4.84% 4.86% 4.98% 5.00% 5.05%

5 Bangunan 5.59% 6.01% 6.03% 6.08% 6.12% 6.20%

6 Perdagangan, Restoran & Hotel 6.00% 6.10% 6.20% 6.29% 6.36% 6.35%

7 Pengangkutan & Komunikasi 5.00% 5.03% 5.09% 5.20% 5.35% 5.25%

8 Keuangan, Pers dan Jasa Persh 4.45% 4.46% 4.50% 4.60% 4.70% 5.02%

9 Jasa 4.55% 4.58% 4.65% 4.70% 4.80% 5.00%

PDRB Kota Pontianak 5.14% 5.25% 5.32% 5.40% 5.49% 5.56%

Sumber : Hasil Analisis

(18)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 12 Adapun selain dari sektor diatas pada sektor bangunan juga tidak kalah penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, hal ini dapat dilihat dari besaran kontribusinya pada tahun 2009 mencapai 5,59 %, tahun 2010 diperkirakan akan mencapai 6,01 % dan meningkat menjadi 6,03 % di tahun 2011 sedangkan pada tahun 2012, 2013 dan 2014 diperkirakan akan mencapai 6,08 %, 6,12 % dan 6,20%.

Untuk sektor pertanian perkembangan pertumbuhannya dalam periode 2009-2014 dirasakan mengalami fluktuasi, dimana pada tahun 2009 diperkirakan akan tumbuh mencapai 2,50 %, tahun 2010 diperkirakan akan mencapai 2,52 % dan sedikit mengami peningkatan menjadi 2,53 % di tahun 2011 dan pada tahun 2014 struktur pertumbuhan ekonomi melalui sektor ini diperkirakan mencapai 2,60 %. Adapun perkembangan pertumbuhan ini lebih kecil jika dibandingkan dengan sektor lainnya lebih dikarenakan karena luas wilayah Kota Pontianak yang tidak begitu besar hanya 107,82 Km2 dan peruntukan wilayahnya lebih bercirikan perkotaan.

Struktur ekonomi Kota Pontianak dalam kurun waktu 6 (enam) tahun kedepan masih didominasi oleh sektor tersier yaitu sektor perdagangan, angkutan, keuangan dan jasa-jasa. Pada tahun 2009 sektor perdagangan mengalami koreksi sebesar 22,81 % kemudian disusul dengan sektor jasa dan pengangkutan yang masing- masing sebesar 20,46 % dan 20,22 % sedangkan sektor yang terendah dalam struktur ekonomi Kota Pontianak periode 2009-2014 adalah sektor pertanian dimana pada tahun 2009 mencapai 0,53 % dan diperkirakan pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 0,46 %.

Tabel. 2.9

Struktur Ekonomi Kota Pontianak Tahun 2009-2014

No Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Pertanian 0.53% 0.51% 0.50% 0.48% 0.47% 0,46%

2 Pertambangan & Penggalian - - - - - -

3 Industri Pengolahan 8.46% 8.43% 8.39% 8.35% 8.30% 8.26%

4 Listrik, Gas & Air Bersih 0.57% 0.57% 0.56% 0.56% 0.56% 0.56%

5 Bangunan 16.45% 16.56% 16.68% 16.78% 16.89% 16.99%

6 Perdag , Restoran & Hotel 22.81% 23.00% 23.19% 23.39% 23.58% 23.76%

7 Pengangkutan & Komunikasi 20.22% 20.18% 20.13% 20.10% 20.07% 20.01%

8 Keuangan, Pers & Jasa Persh 10.52% 10.44% 10.35% 10.28% 10.20% 10.15%

9 Jasa-Jasa 20.46% 20.32% 20.20% 20.06% 19.93% 19.83%

PDRB 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

Sumber : Hasil Analisis

Penyerapan tenaga kerja dalam periode 2009-2014 berdasarkan hasil analisis setiap tahunnya mengalami peningkatan dimana pada tahun 2009 jumlah keseluruhan mencapai 256.494 orang meningkat menjadi 270.494 orang di tahun 2010 sedangkan untuk tahun 2014 diperkirakan akan mencapai 337.033 orang.

Tabel. 2.10

Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Sektor Lapangan Kerja Tahun 2009-2014

No LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Pertanian 9,556.08 9,796 10,044 10,300 10,565 10,840

2 Pertambangan dan galian 156 161 169 175 180 186

3 Industri Non Migas 22,769 23,874 25,034 26,258 27,545 28,922 4 Listrik Dan Air Minum 1,515 1,588 1,665 1,748 1,836 1,929 5 B a n g u n a n 19,066 20,212 21,431 22,734 24,125 25,621 6 Perdagangan, Hotel, Dan 133,435 141,575 150,353 159,810 169,974 180,767

Referensi

Dokumen terkait

Saya adalah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang saat ini sedang melakukan penelitian mengenai risiko kelelahan mata pada Air Traffic Controllerb di

Hipotesis adalah suatu anggapan atau pernyataan yang mungkin benar atau mungkin tidak benar atas suatu populasi. 10 Hipotesis merupakan jawaban sementara

Substansi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan pertanian menjadi perumahan dilihat dari faktor

Studi banding struktur kristal dan magnetoresistance (MR) perovskite La 0,7 Ca 0,3 MnO 3 (LCMO) terhadap senyawa induk LaMnO 3 (LMO) dan CaMnO 3 (CMO) telah dilakukan

Penetapan pemberian fasilitas, kemudahan dan/atau insentif penanaman modal diberikan berdasarkan kriteria pertimbangan bidang usaha antara lain: kegiatan

[r]