• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Masalah

Dalam dokumen [Type the company name] (Halaman 36-40)

Untuk mendapatkan potret gambaran kondisi saat ini dan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh kota Pontianak, berikut dijabarkan secara mendetail kedua hal tersebut meliputi bidang fisik, bidang sosial budaya, bidang ekonomi, bidang good governance dan bidang hokum, keamanan dan ketertiban. Gambaran kondisi dan permasalah-permasalah ini selanjutnya akan dipergunakan sebagai acuan dasar dalam penyusunan kebijakan pembangunan, strategi dan program kegiatan.

2.6.1. Bidang Fisik a. Kondisi Saat ini

1. Kondisi Jalan Mantab sebesar 57,65 %, Rasio aspek Asesibilitas 2,00 ≤ standar 5,00, Rasio aspek Mobilitas 2,488 ≥ 2,00 dan Rasio Panjang Jalan terhadap Jumlah Penduduk sebesar 0,543 ≤ 0,60

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 31 2. Kondisi Saluran Primer dengan Konstruksi Tanah sebesar 69.687 m dari panjang keseluruhan

mencapai 164.765 m, Saluran Sekunder dengan Kontruksi Tanah mencapai 36.739 m dari total keseluruhan 120.157 m dan saluran Tersier sebesar 217.805 m dari total keseluruhannya mencapai 378.572 m.

3. Terdapatnya sebanyak 247,77 Ha Kawasan Kumuh, dengan kondisi Infrastruktur Pendukung seperti sarana Air Bersih, Jalan, MCK, Saluran Drainase dan sarana Persampahan belum terpenuhi.

4. Jumlah Rute Trayek Angkutan Umum Tidak Mengalami Penambahan dalam Kurun Waktu 5 Tahun Terakhir (sampai saat ini terdapat 34 Rute Trayek)

5. Tingkat Pertumbuhan Kendaraan 10 %/Tahun Dirasakan Semakin Membebani Jalan-Jalan Kota Khususnya Kawasan Pusat Kota

6. Cakupan Pelayanan Air Bersih saat ini masih 72 % dengan kapasitas produksi terpasang sebesar 1.210 l/d, produksi air sebesar 1.097 l/d, distribusi air sebesar 978 l/d dan jumlah kehilangan air sebesar 42,3 % serta jumlah keseluruhan pelanggan sebanyak 65.927.

b. Identifikasi Masalah

1. Tingkat Pembebanan Jalan yang semakin besar akibat pertumbuhan kendaraan mengimplikasikan terjadinya kemacetan pada ruas-ruas jalan tertentu pada jam sibuk

2. Beberapa badan jalan terletak di bawah permukaan air sehingga rentan terhadap genangan 3. Belum tertatanya sistem drainase kota

4. Terjadinya titik mati saluran akibat keterbatasan dalam pemeliharaan, pembangunan yang memakai badan sungai dan didukung oleh perilaku masyarakat yang masih suka membuang sampah di saluran air.

5. Belum terintegrasinya program pengentasan permukiman kumuh kota

6. Keterbatasan kemampuan masyarakat untuk memiliki rumah layak huni khususnya masyarakat miskin

7. Masih banyak jalan lingkungan yang kondisinya belum memadai 8. Belum efektifnya manajemen pengelolaan persampahan kota

9. Sarana dan prasarana persampahan belum cukup memadai untuk mendukung pelayanan persampahan

10. Trayek angkutan kota belum optimal mencakup luasan wilayah kota

11. Semakin terbebaninya kawasan pusat kota akibat tarikan perkembangan aktivitas 2.6.2. Bidang Sosial Budaya

a. Kondisi Saat Ini

1. Asuransi kesehatan masih belum menjangkau seluruh masyarakat miskin sementara jumlah masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan dari kalangan tidak mampu cukup banyak 2. Kurangnya pelayanan di puskesmas (ketersediaan obat-obatan yang masih terbatas dan

tingginya harga obat-obatan)

3. Masih tingginya jumlah KK miskin (19.700 KK atau 93.870 jiwa) 4. Masih kurangnya tenaga spesialis dokter yang bertugas di puskesmas 5. Masih terdapatnya angka kesakitan (morbiditas) yaitu 20,86 % per 1000 pddk

6. Masih tingginya angka AKI dan AKB, dimana pada tahun 2007 terdapat 4 kasus (AKI) dan 31 kasus (AKB).

7. Masih tingginya angka putus sekolah pada usia wajib belajar 9 tahun, dimana pada tahun 2007 untuk tingkat SD/MI sebesar 1,02 % atau 140 orang dan tingkat SLTP sebesar 3,36 %.

8. Tingginya biaya kursus serta kurangnya informasi keberadaannya.

9. Kurangnya sarana & prasarana sekolah (belum sesuai standar)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 32 10. Keberadaan SMK masih terbatas (jumlah SMK selurunya mencapai 29 sekolah dengan jumlah

murid sebanyak 10.227 orang)

11. Kurangnya minat anak untuk melanjutkan pendidikan berbasis lapangan kerja

12. Adanya kecendrungan menurunya rasa toleransi baik dikalangan agama, suku, etnis yang ada.

b. Identifikasi Masalah

1. Pelayanan kesehatan yang belum merata dan belum terjangkau masyarakat luas 2. Biaya pemeliharaan kesehatan yang semakin tinggi

3. Terbatasnya tenaga kesehatan

4. Tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan

5. Belum meratanya mutu pendidikan tiap jenjang antar sekolah maupun antar kawasan 6. Masih rendahnya angka melanjutkan pendidikan terutama dari SLTP ke SLTA 7. Masih rendahnya mutu siswa SLTA yang akan masuk ke pasar kerja

8. Masih adanya angka mengulang dan angka putus sekolah di tiap jenjang pendidikan 9. Masih ada potensi konflik antar umat beragama

2.6.3. Bidang Ekonomi a. Kondisi

1. Masih terdapatnya ketimpangan wilayah kawasan/kecamatan, dimana dilihat pertumbuhan ekonomi yang ada Kecamatan Pontianak Utara sebesar 3,98 %, Pontianak Timur sebesar 3,94

%, Pontianak Barat sebesar 5,13 %, Pontianak Kota sebesar 5,04 % dan Pontianak Selatan sebesar 5,19 %.

2. Masih tingginya perbedaan PDRB Perkapita antar kecamatan, dimana Kecamatan Pontianak Utara sebesar Rp. 13.046.784, Pontianak Timur sebesar Rp. 8.024.531, Pontianak Barat sebesar Rp. 6.784.013, Pontianak Kota sebesar Rp. 22.880.267 dan Pontianak Selatan sebesar Rp. 19.555.127.

3. Iklim investasi masih kurang kondusif, saat ini penanaman modal dalam negeri berkisar Rp.

29.843,02 melalui 14 proyek dari yang direncanakan sebesar Rp. 766.085,27 (19 proyek) 4. Rencana investasi melalui penanaman modal asing saat ini sebesar Rp. 375.218,54 (34

proyek) akan tetapi terealisasi sebesar Rp. 20.206,40 (8 proyek).

5. Penyebaran pedagang informal belum tertata dengan baik 6. Kurangnya sarana dan prasarana pasar tradisional

7. Jumlah industri kecil rumah tangga sebanyak 1.120, industri kecil sebanyak 1.820, industri menengah sebanyak 178 dan industri kecil binaan program kemitraan sebanyak 1.150

b. Identifikasi Masalah

1. Kesenjangan PDRB antar kawasan/ kecamatan

2. Kesenjangan pertumbuhan ekonomi antar kawasan/kecamatan 3. Lama dan panjangnya proses perizinan

4. Masih tingginya biaya perizinan 5. Masih tingginya aqngka kejahatan

6. Infrastuktur yang belum memadai seperti sarana jalan, listrik dan air bersih.

7. Jumlah pedagang informal sebanyak 4.893, dan masih banyak pedagang informal yang masih menempati fasilitas umum

8. Jumlah pasar tradisional milik pemerintah sebanyak 8 unit saat ini baru 2 unit pasar yang ditata dan dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang baik.

9. Masih terbatasnya daya tampung pasar tradisional yang ada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 33 10. Banyaknya produk IKM yang belum mampu bersaing dengan produk luar baik dilihat dari

kualitas maupun dari kuantitasnya

11. Masih rendahnya kualitas SDM IKM dan masih rendahnya penetrasi pasar terhadap produk home industri

2.6.4. Bidang Good Governance a. Kondisi

1. Masih kurangnya produktivitas dan efesiensi dalam pengelolaan urusan pemerintahan

2. Jenjang pendidikan SDM masih belum merata, dimana tingkat SD sebesar 2,14 %, tingkat SLTP sebesar 2,03 %, tingkat SLTA sebesar 39,06 %, tingkat D1-D3 sebesar 26,63 %, tingkat D4-S1 sebesar 28,63 % dan tingkat S2 sebesar 1,50 %.

3. Belum efektifnya pengawasan melekat sehingga mengakibatkan kerugian negara, pada tahun 2006 sebesar 113.990.584,56, tahun 2007 sebesar 147.753.890,55 dan tahun 2008 sampai dengan bulan juni sebesar 244.971.047,60.

4. Kecendrungan dari tahun ke tahun meningkat dalqam pelanggaran disiplin aparatur daerah, dimana pada tahun 2006 terdapat sebanyak 66 kasus dan meningkat menjadi 68 kasus di tahun 2008

5. Masih rendahnya kinerja BUMD yang ada, dimana PDAM pada tahun 2005 mempunyai laba sebesar Rp. 1.063 milyar sedangkan pada tahun 2007 mengalami kerugian sebesar Rp. 2.467 Milyar. Pada Bank pasar dari tahun 2003 s/d 2007 terus mengalami kerugian dengan jumlah kerugian tahun 2007 sebesar Rp.1.162.992. Pada PD Kapuas Indah tahun 2006 hanya memperoleh laba sebesar Rp. 61.880.680,69 dari jumlah pendapatan sebesar Rp.

719.062.500, dengan beban oprasional sebesar Rp. 775.997.591,46 b. Identifikasi Masalah

1. Belum optimalnya pelaksanaan pemerintahan yang transparan, akuntabel dan partisipatif 2. Kualitas SDM Pemerintah belum merata hal ini dilihat dari jenjang pendidikan yang ada tingkat

SLTA masih mendominasi.

3. Meningkatnya kasus penyelewengan keuangan negara 4. Belum cukup tertatanya sistem pembinaan PNS 5. Kinerja PNS belum maksimal

6. Belum sesuainya jabatan dengan DUK dan prestasi pegawai 7. Belum optimalnya kinerja BUMD yang ada

2.6.5. Bidang Hukum, Keamanan dan Ketertiban a. Kondisi

1. Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam masalah hukum

2. Meningkatnya pelanggaran hukum yang dilakukan oleh masyarakat, hal ini dapt dilihat dengan telah dilakukannya penertiban PKL pada tahun 2006 sebanyak 1.274 kasus sedangkan pada tahun 2007 sebanyak 2.398 kasus, melalui kegiatan kamtibmas terdapat sebanyak 70 kasus dan meningkat menjadi 117 kasus pada tahun 2007

3. Masih tingginya kasus kejahatan yang terjadi, dimana pada tahun 2004 sebanyak 1.371 kasus, tahun 2005 sebanyak 3.309 kasus, tahun 2006 sebanyak 3.608 kasus

4. Selama periode 2004-2008 pelayanan bidang ketentraman dan ketertiban di kecamatan rata-rata sebesar 51,89 %

5. Pembentukan Kominda Kota Pontianak yang beranggotakan sebanyak 24 pejabat terkait

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 34 b. Identifikasi Masalah

1. Rendahnya kesadaran hukum masyarakat 2. Belum efektifnya penegakan hukum masyarakat 3. Masih maraknya penyakit masyarakat

4. Masih tingginya angka kejahatan / pelanggaran konvensional di masyarakat

5. Masih kurangnya lembaga atau organisasi masyarakat yang aktif menjaga keamanan

6. Kurangnya pemanfaatan peran yang diberikan oleh unit-unitnya yang bergerak di bidang intelijen demi kepentingan penyelenggaraan pemerintah daerah

2.7. Analisis Lingkungan Strategis

Dalam dokumen [Type the company name] (Halaman 36-40)