• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prasarana dan Sarana Daerah 1. Pasar

Dalam dokumen [Type the company name] (Halaman 30-35)

Keberadaan prasarana dan sarana daerah dalam rangka mendukung kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Tersedianya prasarana dan sarana daerah merupakan pencerminan terhadap perkembangan pembangunan suatu kota. Berdasarkan hal

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 25 tersebut pemerintah Kota Pontianak secara bertahap dan berkelanjutan berupaya secara maksimal untuk meningkatkan pembangunan sehingga dapat tumbuh sejajar dengan kota-kota liannya di Indonesia. Salah satu usaha tersebut adalah dengan menyediakan sarana dan prasarana daerah baik itu sarana jalan, sarana perekonomian maupun sarana fasilitas umum lainnya.

Tabel. 2.26

Jumlah Pasar Tradisional Per Kecamatan di Kota Pontianak Tahun 2004 – 2008

No. Kecamatan Tahun

2004 2005 2006 2007 2008

1 Pontianak Selatan 1 2 3 3 3

2 Pontianak Barat 4 2 2 2 2

3 Pontianak Kota - 3 3 3 3

4 Pontianak Utara 1 1 1 1 1

5 Pontianak Timur 1 1 1 1 1

Kota Pontianak 7 9 10 10 10

Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pontianak

Beberapa prasarana dan sarana daerah guna mendukung pelayanan publik yang sekaligus berdampak luas terhadap perkembangan perekonomian daserah maka telah dilakukan pembangunan dan penataan tempat-tempat dan pusat kegiatan perdagangan, sehingga baik pedagangn maupun pembeli merasa nyaman dalam beraktifitas. Pembangunan pusat-pusat bisnis di Kota Pontianak tidak hanya dilakukan oleh pemerintah daerah saja namun juga dilakukan oleh pihak swasta/ masyarakat, sampai dengan tahun 2008 jumlah sarana pasar tradisional yang ada sebanyak 10 buah diantaranya pasar mawar, pasar flamboyan, pasar cempaka, pasar kemuning, pasar teratai, pasar kenanga, pasar puring, pasar dahlia, pasar siantan dan pasar soedarso. Dari jumlah tersebut sampai dengan tahun 2008 pemerintah Kota Pontianak telah melakukan revitalisasi pasar dengan konsep pasar semi modern. Adapun pasar yang telah dilakukan peremajaan tersebut sebanyak 2 (dua) buah yakni pasar dahlia dan pasar mawar, perbaikan sarana dan prasarana pasar tradisional tersebut dilakukan pemerintah Kota Pontianak melalui bekerjasama dengan pihak swasta.

Selain dari pasar trasisional, keberadaan pasar modern di Kota Pontianak dalam kurun waktu 3 tahun terakhir juga dirasakan terdapat peningkatan. Pada tahun 2005 jumlah pasar modern yang tercatat melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi & UKM Kota Pontianak sebanyak 20 unit diantaranya mall sebanyak 4 unit, swalayan sebanyak 10 unit dan mini market sebanyak 6 unit. Untuk tahun 2007 jumlah keseluruhan pasar tradisional yang ada di Kota Pontianak sebanyak 22 unit diantaranya mall sebanyak 4 unit, swalayan sebanyak 10 unit dan mini market sebanyak 8 unit.

Tabel. 2.27

Jumlah Pasar Modern di Kota Pontianak Tahun 2005-2007

No Kategori Pasar Jumlah

2005 2006 2007

1 Mall 4 4 4

2 Swalayan 10 10 10

3 Mini Market 6 6 8

Jumlah 20 20 22

Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 26 2.4.2. Jalan dan Saluran

Guna mendukung kelancaran roda pemerintahan dan perekonomian maka kondisi prasarana jalan yang ada harus cukup baik, ini lebih dikarenakan jalan merupakan prasarana untuk mempermudah mobilitas penduduk dari suatu tempat ketempat lain.

Tabel. 2.28

Panjang Jalan Berdasarkan Jenis Permukaan Tahun 2004 – 2008

No Jenis Jalan Satuan Jumlah

2004 2005 2006 2007 2008

1 Aspal Km 172.041 210.00 216.156 216.16 216.16

2 Beton Km 23.74 23.74

3 Telford Km 21.801 26.00 23.748 3.42 3.42

4 Tanah Km 28.727 7.554 3.650 3.65 3.65

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak

Berdasarkan jenis permukaannya jalan dapat dikategorikan jalan aspal, Jalan beton, telford dan tanah.

Panjang jalan aspal pada tahun 2007 sepanjang 216.156 km atau 102,93% dari yang ditargetkan sepanjang 210 km. Apabila dibandingkan dengan tahun 2005 terdapat peningkatan sepanjang 6,156 km atau 2,9%. Peningkatan struktur jalan menjadi struktur beton mulai dilaksanakan pada tahun 2007 terutama pada jalan yang selalu tergenang dan pada tahun 2007 dilaksanakan sepanjang 23,74 km atau 91,31% dari yang ditargetkan sepanjang 26 km. Sedangkan jalan dengan kategori jalan tanah pada tahun 2006 sepanjang 3,650 km atau 151,68% dari yang ditargetkan sepanjang 7.554 km. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2005 jalan tanah terdapat penurunan sepajang 3,904 km atau 51,68%. Dengan berkurangnya jalan tanah dan bertambahnya jalan aspal, hal ini berarti kualitas jalan di Kota Pontianak semakin baik. Upaya peningkatan jalan dengan konstruksi beton dimaksudkan untuk mengatasi kapasitas daya dukung jalan dan umur rencana pelayanan jalan yang dilaksanakan secara bertahap.

Berdasarkan status jalan dapat dikategorikan jalan nasional, jalan propinsi, jalan kota dan jalan lingkungan. Tahun 2008 masing- masing kecamatan memiliki kategori jalan tersebut. Kecamatan Pontianak Selatan memiliki jalan nasional sepanjang 6,370 km, jalan propinsi sepanjang 5,674 km, jalan kota sepanjang 63,740 km dan jalan lingkungan sepanjang 126,922 km. Sedangkan Kecamatan Pontianak Barat tidak memiliki jalan nasional melainkan jalan propinsi sepanjang 6,534 km, jalan kota sepanjang 26,557 km dan jalan lingkungan sepanjang 130,010 km. Kecamatan Pontianak Kota dan Pontianak Timur tidak memiliki jalan propinsi. Kecamatan Pontianak Kota memiliki jalan nasional sepanjang 1,597 km, jalan kota sepanjang 54,454 km dan jalan lingkungan sepanjang 131,169 km.

Tabel. 2.29

Jumlah dan Panjang jalan Berdasarkan Status Di Kota Pontianak Tahun 2008

No Kecamatan Jumlah dan Panjang Jalan

Nasional Propinsi Kota Lingkungan Jumlah Panjang

1 Pontianak Selatan 6.370 5.674 63.740 126.922 190.674

2 Pontianak Barat - 6.534 26.557 130.010 156.574

3 Pontianak Kota 1.597 - 54.454 131.169 185.625

4 Pontianak Utara 15.542 1.861 19.830 125.505 145.352

5 Pontianak Timur 9.832 - 19.411 61.184 80.605

6 Pontianak Tenggara

Jumlah 33.341 14.069 183.992 574.790 758.830

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 27 Khusus Kecamatan Pontianak Tenggara berhubung pelantikan camat dan lurah dilaksanakan pada tanggal 7 April 2008 yang merupakan realisasi dari Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 11 Tahun 2006 tentang pemekaran Kecamatan Pontianak Selatan, maka data-datanya belum akurat dan masih dalam tahap pensosialisasian. Namun tidak mengurangi data Kota Pontianak, karena merupakan bagian dari Kecamatan Pontianak Selatan. Artinya data Kecamatan Pontianak Tenggara sudah tercover dalam data Kecamatan Pontianak Selatan.

Saluran merupakan prasarana untuk memperlancar arus air baik akibat genangan air hujan maupun dari pasang/surut air sungai sehingga dapat mempercepat proses surutnya air, dengan tidak terjadinya genangan air maka kegiatan masyarakat tidak terganggu, memberikan rasa nyaman bagi pemakai jalan, sehingga jalan dapat lebih terawat dan terpelihara dengan baik serta tidak cepat mengalami kerusakan.

Adapun kondisi saluran di Kota Pontianak terdiri dari saluran primer, sekunder dan tersier dengan panjang 654,141 meter, saluran primer dengan panjang 164.661 meter, saluran sekunder dengan panjang 119,959 meter dan panjang saluran tersier adalah 369,521 meter.

Tabel. 2.30

Jumlah dan Panjang Saluran di Kota Pontianak Tahun 2008

No. Kecamatan Ruas Primer Ruas Sekunder Ruas Tersier Ruas Jumlah

1 Pontianak Selatan 10 39.190 17 20.768 353 121.707 380 182,425

2 Pontianak Barat 7 8.989 13 20.706 276 85.771 296 116,058

3 Pontianak Kota 2 7.230 26 25.293 305 96.610 333 129,799

4 Pontianak Utara 22 102.941 17 30.525 231 6.695 270 140,701

5 Pontianak Timur 11 6.311 26 22.667 206 58.738 243 88,202

6 Pontianak Tenggara*)

Jumlah 52 164,661 99 119.959 1.371 369.521 1.522 657.185

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Ptk, 2008

2.4.3. Transportasi

Pembangunan suatu daerah menuntut sistem transportasi untuk mobilitas orang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Dengan sarana transportasi yang lancar dan mudah akan memberikan dampak perputaran ekonomi yang berjalan dengan efisien baik dari segi biaya maupun dari segi kelancaran.

Selama ini di Kota Pontianak sarana transportasi laut dan udara memegang peranan penting, terutama untuk transportasi antar propinsi hal ini dikarenakan belum adanya jalan jalan yang dapat menghubungakan dengan propinsi lain. Berbicara mengenai sarana transportasi tidak terlepas dengan keberadaan terminal, hal ini dikarenakan agar pengguna transportasi dapat lebih nyaman dan tertib dalam melakukan perjalanan.

Pada transportasi sungai Kota Pontianak memiliki dermaga yang berfungsi untuk memperlancar arus bongkar muat barang dari luar daerah menuju Kota Pontianak ataupun sebaliknya. Adapun dermaga tersebut adalah pelabuhan SHANG HIE, dimana setiap harinya dipergunakan masyarakat Kota Pontianak maupun masyarakat di luar Kota Pontianak untuk melakukan aktifitas bongkar muat. Untuk transportasi laut Kota Pontianak memiliki pelabuhan laut yang pengelolaannya dilakukan oleh PT. Pelni, keberadaan pelabuhan ini begitu penting dalam menjalankan roda perekonomian Kota Pontianak khususnya dan Kalimantan Barat pada Umumnya.

Untuk transportasi darat keberadaan terminal sangatlah penting, hal ini dikarenakan agar dapat memudahkan masyarakat dalam menggunakan alat transportasi public yang telah ada. Jumlah terminal yang ada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 28 di Kota Pontianak sampai dengan tahun 2008 sebanyak 10 unit diantaranya terminal batu layang, nipah kuning, pal lima, RSU Soedarso, pasar kemuning, pasar dahlia, parit mayor, tanjung hulu, kapuas indah dan terminal harapan jaya.

Masing-masing terminal tersebut melayani rute-rute tertentu dengan didukung oleh sarana transportasi publik seperti keberadaan oplet dan bus kota yang melayani angkutan publik dalam maupun luar kota. Table berikut memberikan gambaran lebih detail mengenai keberadaan terminal tersebut.

Tabel. 2.31

Terminal Angkutan Umum Kota Pontianak Tahun 2008

No Nama Terminal Lokasi Luas

(M2) Daya Tampung Jumlah Kendaraan yang melayani

1 Batu Layang Jl. Khatulistiwa 9.155 517 717

2 Nipah Kuning Jl. Kom Yos Sudarso 3.150 326 111

3 Pal V Jl. Husein Hamzah 1.000 83 5

4 RSU Sudarso - 1.666 102 157

5 Pasar Kemuning Jl. Prof M Yamin 875 76 77

6 Pasar Dahlia Jl. H Rais A Rahman 691.3 60 70

7 Parit Mayor Jl. Tanjung Raya 400 37 15

8 Tanjung Hulu Jl. Yak Sabran 400 37 16

9 Kapuas Indah Jl. Kapten Marsan - - -

10 Harapan Jaya Jl. Harapan jaya 2.025 220 0

Jumlah 19.362,3 3.268 1.168

Sumber: Dinas Perhubungan Kota Pontianak,2008

2.4.4. Komunikasi

Seiring dengan meningkatnya pembangunan dan kemajuan teknologi maka masyarakat Kota Pontianak dapat dengan mudah mengikuti perkembangan informasi yang terjadi setiap waktu. Perkembangan jumlah stasiun televisi di Kota Pontianak dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir sangatlah menggembirakan. Pada tahun 2004 jumlah stasiun televisi di Kota Pontianak sebanyak 4 stasiun kemudian meningkat di tahun 2005 menjadi 9 stasiun dan pada tahun 2006 menjadi 12 stasiun sedangkan untuk tahun 2007 jumlahnya meningkat menjadi 14 stasiun. Adapun stasiun televisi tersebut diantaranya adalah TVRI, RCTI, INDOSIAR, TPI, TRANS TV, TRANS 7, METRO TV, GLOBAL TV, SCTV, AN TV dan LATIVI sedangkan untuk stasiun televisi lokal diantaranya KCTV, RUAI TV dan KHATULISTIWA TV.

Selain stasiun televisi keberadaan stasiun radio di Kota Pontianak sangatlah membantu masyarakat Kota Pontianak dalam mengakses informasi. Jumlah stasiun radio di Kota Pontianak pada tahun 2004 dan tahun 2005 adalah sebanyak 5 stasiun kemudian meningkat menjadi 14 stasiun pada tahun 2006 dan tahun 2007.

2.4.5. Air Bersih dan Listrik

Kebutuhan air bersih adalah merupakan kebutuhan dasar masyarakat, pengelolaan air bersih di Kota Pontianak dilaksanakan oleh PDAM Kota Pontianak. Adapun pengolahan air baku bersumber dari Sungai Kapuas yang dekat dengan Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM, akan tetapi pada saat musim kemarau PDAM mengalami kesulitan untuk mendapatkan air baku. Hal ini disebabkan masuknya air laut, sehingga kadar garam berada diatas ambang batas dan tidak dapat diolah dengan instalasi yang ada.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kota Pontianak Tahun 2010-2014 29 Pendistribusian air bersih yang dilakukan PDAM mencakup 6 kecamatan di Kota Pontianak dan sebagian daerah dari Kabupaten lain. Pendistribusian dilakukan melalui system perpompaan dari reservoir distribusi, yang berada ditiap Kecamatan. Untuk memasok kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Pontianak, PDAM memiliki Instalasi Pengolahan Air (IPA) bersih dengan total kapasitas produksi yaitu sebesar 1.210 liter/detik yang terdiri dari : IPA I,II,III dan IV berlokasi di Jalan ImamaBonjol, IPA V berlokasi di Jalan Selat Panjang dan IPA SJL berlokasi di Jalan Komyos Sudarso.

Pada tahun 2004 jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 349.848 unit sambungan, tahun 2005 meningkat menjadi 355.332 unit sambungan kemudian pada tahun 2006 kembali meningkat menjadi 362.818 unit sambungan sedangkan sampai dengan tahun 2007 jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 374.922 unit sambungan atau dengan rata – rata meningkat sebesar 2.28%.

Dalam menyikapi peningkatan permintaan akan air bersih dapat dilihat dari jumlah air yang diproduksi.

Pada tahun 2004 jumlah produksi air mencapai 30.295 m3 kemudian meningkat menjadi 35.563 m3 di tahun 2005 sedangkan pada tahun 2006 produksi air sedikit mengalami penurunan menjadi 33.653 m3dan pada tahun 2007 kembali meningkat menjadi 34.600 m3 atau dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 3.96%.

Berdasarkan data yang diperoleh dari PT. PLN Cabang Pontianak dan Wilayah V Sektor Kapuas. Rata-rata kapasitas yang terpakai untuk wilayah sungai kapuas tahun 2006 sebesar 85.885.000 Kw sedangkan untuk wilayah cabang Pontianak sebesar 328.268.000 Kw. Untuk jumlah pelanggan sampai dengan tahun 2006 tercatat sebanyak 431.914 pelanggan dengan dengan rincian pelanggan rumah tangga sebanyak 211.893, pelanggan industri sebanyak 34.445, pelanggan perkantoran sebanyak 18.665, pelanggan bisnis sebanyak 107.933, dan pelanggan sosial sebanyak 58.998.

Dalam dokumen [Type the company name] (Halaman 30-35)