• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Kartu Bilangan Positif dan Negatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Model Kartu Bilangan Positif dan Negatif"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ADAKAH ALAT PERAGA UNTUK MEMPERMUDAH PEMAHAMAN SISWA DALAM MEMPELAJARI OPERASI HITUNG PERKALIAN

BILANGAN BULAT? Oleh: Pujiati*)

Pada tanggal 11 Maret 2011 penulis memperoleh copy carbon email dari teman

Widyaiswara PPPPTK Matematika untuk Ibu Marfuah Listyaningsih, alumni

diklat di PPPPTK Matematika. Melalui teman tersebut Ibu Marfuah menanyakan

tentang alat peraga yang dapat digunakan untuk mempermudah siswa dalam

memahami operasi hitung perkalian bilangan bulat.

Berdasarkan pertanyaan tersebut, maka pada kesempatan ini penulis akan

membahas tentang alat peraga yang dapat digunakan untuk membelajarkan

materi operasi hitung perkalian bilangan bulat. Alat peraga yang dimaksud ada

dua, yaitu: (1) model kartu bilangan positif dan negatif, dan (2) garis bilangan

bulat. Kedua alat tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan operasi hitung

perkalian bilangan bulat. Namun pada kesempatan kali ini penulis hanya akan

membahas tentang penggunaan alat peraga model kartu bilangan bulat positif

dan negatif. Adapun wujud alat peraga tersebut sejumlah kartu positif dan

negatif seperti gambar berikut.

Model ini akan memberikan gambaran secara visual kepada siswa mengenai

operasi hitung perkalian bilangan bulat. Adapun aturan dalam penggunaan

model kartu positif dan negatif ini adalah sebagai berikut.

1.

+

+

+

+

-

-

-

-

Menunjukkan bilangan bulat positif 1

Menunjukkan bilangan bulat negatif 1

(2)

2. Model nol ditunjukkan oleh pasangan kartu positif dan negatif seprti gambar

berikut.

3. Operasi hitung perkalian bilangan bulat didefinisikan dengan menempatkan

model kartu dalam suatu tempat, dapat berbentuk lingkaran atau persegi

panjang, ataupun mengambil model kartu dari tempat yang ditentukan.

4. Bentuk perkalian 3 × 4 dapat dideskripsikan sebagai tiga kelompok yang

berisi 4-an. Bilangan pertama (3) sebagai operatornya, yang akan

menunjukkan apa yang harus dilakukan terhadap bilangan yang kedua (4).

a. Jika operator bertanda positif, maka letakkan kartu positif atau negatif ke

dalam tempat (berbentuk persegi panjang) tersebut.

b. Jika operator bertanda negatif, maka ambil sejumlah kartu positif atau

negatif dari persegi panjang sesuai yang ditunjukkan bilangan kedua

pada kalimat perkalian. Pada kasus ini, maka Anda harus meletakkan

pasangan nol ke dalam persegi panjang sampai memiliki kartu yang

cukup untuk diambil sesuai dengan instruksi.

Contoh 1: 2 × 3

Langkah-langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut.

1. Mulailah dengan tempat kartu berbentuk persegi

panjang

2. Karena bilangan pertama (2) positif, maka 2 × 3

dapat diartikan: letakkan dua kelompok kartu

yang masing-masing berisi tiga kartu positif.

(3)

3. Berapakah kartu yang ada pada persegi panjang? Ternyata ada 6 kartu

postif, artinya: 2 × 3 = 6

Contoh 2: 2 × (-3) = ....

Langkah-langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut.

1. Mulailah dengan tempat kartu berbentuk persegi

panjang

2. Karena 2 positif, maka 2 × (-3) sama artinya

dengan meletakkan dua kelompok kartu yang

masing-masing berisi tiga kartu negatif.

3. Berapakah kartu yang ada pada persegi panjang? Ternyata ada 6 kartu

negatif. Jadi 2 × (-3) = -6

Contoh 3: (-2) × 3 = ....

Langkah-langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut.

1. Mulailah dengan tempat kartu berbentuk

persegi panjang

2. Karena bilangan pertama (-2) bernilai

negatif, maka (-2) × 3 dapat diartikan

sebagai pengambilan dua kelompok kartu

yang masing-masing berisi tiga kartu positif.

(4)

(pasangan kartu positif dan kartu negatif) di persegi panjang tersebut sampai

terdapat dua kelompok 3 kartu positif yang cukup untuk diambil. Kemudian

ambil kartu tersebut.

3. Berapakah sisa kartu yang ada pada persegi panjang? Ternyata ada 6 kartu

negatif. Jadi (-2) × 3 = -6

Contoh 4: (-2) × (-3) = ....

Langkah-langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut.

1. Mulailah dengan tempat kartu berbentuk

persegi panjang

2. Karena bilangan pertama (-2) bernilai negatif,

maka (-2) × (-3) dapat diartikan sebagai

pengambilan dua kelompok kartu yang

masing-masing berisi tiga kartu negatif.

Namun tidak ada kartu positif yang dapat

diambil, maka letakkan pasangan nol di

persegi panjang tersebut sampai terdapat

dua kelompok 3 kartu negatif yang cukup untuk diambil. Kemudian ambil

kartu tersebut.

3. Berapakah sisa kartu yang ada pada persegi panjang? Ternyata ada 6 kartu

positif. Jadi (-2) × (-3) = 6

Apakah setiap menyelesaikan operasi hitung perkalian harus menggunakan

model kartu bilangan positif dan negatif? Meskipun dengan model kartu tersebut

memberikan rasa visual dan kinestetik tentang proses operasi hitung perkalian

pada siswa, namun tidak selamanya kita dapat menggantungkan pada

(5)

bilangan yang besar tentu saja akan menyulitkan siswa sendiri. Oleh karena itu,

setelah siswa menggunakan model, siswa harus menyimpulkan dari apa yang

telah dilakukan dan belajar untuk melakukan operasi hitung perkalian hanya

dengan menggunakan simbol. Bagaimanapun sangat penting bagi siswa untuk

melihat hubungan antara apa yang dilakukan dengan model kartu tersebut dan

apa yang dilakukan siswa dengan simbol.

Akhirnya selamat mencoba penggunaan alat peraga model kartu bilangan positif

dan negatif untuk mempermudah pemahaman siswa tentang operasi hitung

perkalian.

Referensi

http://www.learner.org/courses/learningmath/number/session4/part_c/index.html.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep bilangan Romawi dengan menerapkan model Quantum Teaching melalui media kartu domino pada siswa

Selain itu, penggunaan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII B SMP N 5

Skripsi dengan judul “ Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Kartu Bridge Pada Operasi Bilangan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Islam Panggul Trenggalek

- Melalui diskusi kelompok dengan menggunakan alat peraga kartu pintar , siswa dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat..

menggunakan kartu bermuatan siswa dibimbing untuk menemukan sendiri perubahan tanda yang terjadi apabila ada operasi pengurangan yang diikuti oleh bilangan negatif,

Pada penulisan ini masalah yang akan dibahas adalah, “Apakah dengan menggunakan media kartu bertanda positif dan negatif dapat meningkatkan pemahaman konsep bilangan bulat pada

Desain situasi didaktis yang terintegrasi dalam HLT ini diharapkan dapat membantu siswa maupun guru dalam menanamkan konsep bilangan negatif dan operasi bilangan bulat

Dalam hal ini peneliti mencoba menggunakan media konkret berupakantong nilai bilangan dan kartu bilangansebagaimediapembelajaran perkalian.Kantong nilai bilangan adalah kantong nilai