EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN PADA MATERI OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DITINJAU DARI HASIL
BELAJAR SISWA KELAS VII B SMP N 5 SLEMAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Dita Anggraini
121414051
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
i
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN PADA MATERI OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DITINJAU DARI HASIL
BELAJAR SISWA KELAS VII B SMP N 5 SLEMAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Dita Anggraini
121414051
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Allah tidak memanggilku untuk menjadi sukses melainkan Ia memanggilku
untuk menjadi taat”
(Teresa dari Calcutta)
Tulisan ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Orangtuaku Wagiyo dan (Almh) Endang Sumiyati
Ibuku Kristina
Saudaraku Winda, Febri, Tina, Mita, Dita, Septiana
Sahabatku Trisona Agustina dan Septiana. K
Teman-teman satu prodi atau lain prodi
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 5 September 2016
Penulis
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Dita Anggraini
No. Mahasiswa : 121414051
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN PADA MATERI OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DITINJAU DARI HASIL
BELAJAR SISWA KELAS VII B SMP N 5 SLEMAN
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan dan untuk mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas,
dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis,
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikianlah pernyataan saya ini, yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 5 September 2016
Yang menyatakan,
vii ABSTRAK
Dita Anggraiani. 2016. Efektivitas Penggunaan Alat Peraga Kartu Bilangan pada Materi Operasi Hitung Penjumalahan dan Pengurangan Bilangan Bulat ditinjau dari Hasil belajar Siswa Kelas VII B SMP N 5 Sleman. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dan efektivitas penggunaan alat peraga pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Subjek dalam penelitian ini adalah 31 siswa kelas VII B SMP N 5 Sleman. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian ini memuat data berupa angka dan diolah secara kuantitatif. Hasil olahan data tersebut kemudian dideskripsikan dalam pembahasan. Peneliti mengumpulkan data deskripsi pembelajaran dengan melakukan pengamatan secara langsung saat pembelajaran. Selain itu, instrumen penelitian yang digunakan adalah RPP dan tes uraian yang diberikan setelah siswa menerima materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan alat peraga kartu bilangan.
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian diperoleh bahwahasil belajar siswa tidak baik karena rata-rata nilai siswa adalah 51,23. Rata-rata tersebut belum mencapai nilai KKM yang diharapkan yaitu 75. Selain itu, penggunaan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII B SMP N 5 Sleman tidak efektif untuk diterapkan. Hal tersebut karena banyaknya siswa yang tuntas tidak mencapai 75% atau lebih dari 75%, yaitu hanya 4 siswa atau 13%.
viii ABSTRACT
Dita Anggraini. 2016. The Effectiveness of Using Number Cards as a Learning Tool on Addition and Substraction of Integers Based on Students’ Learning Achievement Grade VII B SMP N 5 Sleman. Thesis. Math Education Study Program, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research is aimed to know the learning achievement and the
effectiveness of using number cards as a learning tool on addition and
substraction integers.
The subject of this research is 31 students class VII B SMP N 5 Sleman. This
research uses descriptive quantitative research with quantitative approach. The
result of research will be described in the discussion. Researcher is trying to
collect the descriptive data using the observation directly while the process of
learning. Moreover, the instruments of this research are Lesson Plan and
description test which is given after the students understanding the material about
addition and substraction integers using number cards as the learning tool.
According to the discussion, the result of research showed that the students`
achievement is not good because the mean score is 51,23. Yet, this mean score
achieved KKM score which is expected about 75. Furthermore, the use of number
cards as a learning tool on addition and subtraction integers based on students’ learning achievement grade VII B SMP N 5 Sleman was not effective to be
applied. It happened because there were many students have not achieved 75 % or
more that 75 %, namely it was only 4 students or 13 %.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaan-Nya sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang diberi judul ”Efektifitas Penggunaan
Alat Peraga Kartu Bilangan pada Materi Operasi Hitung Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Bulat ditinjau dari Hasil Belajar Siswa Kelas VII B SMP N
5 Sleman” dengan baik. Peneliti menyusun skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi pendidikan
matematika.
Skripsi ini tersusun berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai
pihak sehingga peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Ruditho, S.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika.
4. Bapak Drs. A. Sardjana, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan pengarahan, bimbingan, dukungan, dan masukan kepada peneliti
selama menyusun skripsi.
5. Bapak Aris Susila Pambudi, M. Pd selaku Kepala Sekolah SMP N 5 Sleman
yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di
x
6. Ibu Samsiyah selaku Guru Matematika yang telah memberikan arahan dan
bantuan selama peneliti melakukan penelitian.
7. Siswa kelas VII B SMP N 5 Sleman yang telah membantu dan mendukung
peneliti selama melakukan penelitian.
8. Seluruh Dosen dan Staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
9. Orangtua peneliti yang selalu mendukung dengan bantuan materi maupun non
materi sehingga skripsi dapat disusun dengan lancar.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu
peneliti dalam menyusun skripsi ini.
Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan untuk generasi selanjutnya. Akhir kata peneliti mengucapkan terima
kasih dan mengharapkan agar skripsi ini berguna bagi banyak pihak.
Peneliti
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... v
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I ... 16
PENDAHULUAN ... 16
A. Latar Belakang ... 16
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 4
E. Batasan Istilah ... 5
F. Tujuan Penelitian ... 6
G. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II ... 9
KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Efektivitas ... 9
B. Alat Peraga Kartu Bilangan ... 10
C. Hasil Belajar ... 25
D. Bilangan Bulat ... 26
E. Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat... 28
xii
G. Hipotesis ... 34
BAB III ... 35
METODE PENELITIAN ... 35
A. Jenis Penelitian ... 35
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 35
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 36
D. Jenis Data ... 36
E. Teknik Pengumpulan Data ... 37
F. Instrumen Penelitian... 37
G. Validitas Instrumen ... 40
H. Teknik Analisis Data ... 41
I. Rencana Plaksanaan Penelitian ... 47
BAB IV ... 50
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 50
B. Tabulasi Data ... 56
C. Analisis Data ... 59
D. Pembahasan ... 84
E. Keterbatasan Penelitian ... 86
BAB V ... 88
KESIMPULAN DAN SARAN ... 88
A. Kesimpulan ... 88
B. Saran ... 88
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Bulat + ... 19
Tabel 2.2 Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Bulat + − ... 19
Tabel 2.3 Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Bulat − + ... 20
Tabel 2.4 Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Bulat − + − ... 21
Tabel 2.5 Operasi Hitung Pengurangan Bilangan Bulat − ... 22
Tabel 2.6 Operasi Hitung Pengurangan Bilangan Bulat − − ... 23
Tabel 2.7 Operasi Hitung Pengurangan Bilangan Bulat − − ... 23
Tabel 2.8 Operasi Hitung Pengurangan Bilangan Bulat − − − ... 24
Tabel 3.1 Indikator Instrumen Tes ... 38
Tabel 3.2 Prosedur Penskoran dan Penilaian Hasil Ulangan ... 42
Tabel. 3.3 Hasil Belajar Siswa ... 46
Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 48
Tabel 4.1 Tabulasi Data Hasil Belajar Siswa Kelas VII B ... 57
Tabel 4.3 Persiapan untuk Mencari Validitas Soal Nomor 1b ... 60
Tabel 4.4 Persiapan untuk Mencari Validitas Soal Nomor 1c ... 62
Tabel 4.5 Persiapan untuk Mencari Validitas Soal Nomor 2a ... 63
Tabel 4.6 Persiapan untuk Mencari Validitas Soal Nomor 2b ... 64
Tabel 4.7 Persiapan untuk Mencari Validitas Soal Nomor 2c ... 65
Tabel 4.8 Persiapan untuk Mencari Validitas Soal Nomor 2d ... 66
Tabel 4.9 Persiapan untuk Mencari Validitas Soal Nomor 2e ... 67
Tabel 4.10 Persiapan untuk Mencari Validitas Soal Nomor 2f ... 69
Tabel 4.11 Persiapan untuk Mencari Validitas Soal Nomor 3a ... 70
Tabel 4.12 Persiapan untuk Mencari Validitas Soal Nomor 3b ... 71
Tabel 4.13 Persiapan untuk Mencari Validitas Soal Nomor 4a ... 72
Tabel 4.14 Persiapan untuk Mencari Validitas Soal Nomor 4b ... 73
Tabel 4.15 Persiapan untuk Mencari Validitas Soal Nomor 5 ... 74
Tabel 4.16 Persiapan untuk Mencari Reliabilitas Soal ... 78
Tabel 4.17 Interpretasi Keofisien Korelasi ... 82
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alat Peraga Kartu Bilangan ... 15
Gambar 2.2 Alat Peraga Kartu Bilangan pada Garis Bilangan ... 16
Gambar 2.3 Keterangan Alat Peraga Kartu Bilangan ... 17
Gambar 2.4 Garis Bilangan ... 27
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Ijin dari BAPPEDA Sleman
Lampiran 2 : Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian
Lampiran 3 : Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 4 : Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lampiran 5 : Lembar Validasi
Lampiran 6 : Lembar Presensi
Lampiran 7 : Contoh Hasil Ulangan Siswa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Walker (dalam Rostina Sundayana, 2015: 3) menyatakan bahwa
“Mathematicts maybe defined as the study of abstract structures and their
interrelations” atau matematika dapat didefinisikan sebagai studi tentang
struktur-struktur abstrak dengan hubungan-hubungannya. Selanjutnya Marti
(dalam Rostina Sundayana, 2015: 3) mengemukakan bahwa objek
matematika yang bersifat abstrak merupakan kesulitan tersendiri yang harus
dihadapi siswa dalam mempelajari matematika. Rostina Sundayana (2015: 3)
sendiri juga menambahkan tidak hanya siswa yang mengalami kesulitan,
tetapi guru pun juga mengalami kendala dalam mengajarkan matematika yang
sifatnya abstrak tersebut. Konsep-konsep matematika dapat dipahami dengan
lebih mudah bila disampaikan dengan bantuan benda-benda nyata. Jadi,
pengajarannya dimulai dengan hal-hal yang nyata misalnya dengan alat
peraga, dilanjutkan semi nyata, dan pada akhirnya siswa dapat berpikir dan
memahami matematika secara abstrak.
Matematika memiliki banyak materi yang berhubungan. Beberapa materi
menjadi syarat untuk materi lainnya misalnya materi penjumlahan digunakan
pada materi perkalian dan materi pengurangan digunakan pada materi
pembagian. Peneliti memilih materi operasi hitung penjumlahan dan
bilangan pecahan, perbandingan, dan lain-lain. Selain itu, pemilihan materi
dikarenakan pengalaman peneliti ketika menjalani kegiatan Program
Pengalaman Lapangan (PPL). Peneliti menemukan siswa kelas XII Kimia
Analis mengalami kesulitan untuk menjumlahkan dan mengurangkan
bilangan bulat dalam menyelesaikan soal matriks. Materi operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat diberikan saat siswa kelas VII,
maka peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian di kelas VII. Peneliti
melakukan wawancara dan penyebaran angket untuk memperoleh informasi
terkait permasalahan yang ditemukan pada saat PPL. Wawancara dan
penyebaran angket dilakukan di SMP N 5 Sleman.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan seorang guru
sebagai narasumber yang mengampu mata pelajaran matematika kelas VII
dan VIII. Beliau menjelaskan bahwa pada semester satu tahun ajaran
2015/2016 pembelajaran operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat tidak menggunakan alat peraga. Beliau juga mengatakan
bahwa hasil ulangan pada materi operasi hitung bilangan bulat siswa kelas
VII B angkatan 2015/2016 sudah baik karena lebih dari 50 % siswa kelas
tersebut telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).
Berdasarkan penyebaran angket di kelas VII B angkatan 2015/2016, ada
22 siswa dari 32 siswa mengaku nilai ulangan materi operasi hitung bilangan
bulat mecapai KKM. Selain itu, peneliti menyisipkan dua buah soal tentang
operasi hitung bilangan bulat namun hasilnya kurang memuaskan karena soal
oleh 10 siswa. Berdasarkan pengamatan peneliti, banyak siswa yang
kebingungan bahkan terlihat sama sekali tidak mengerti untuk mengerjakan
soal tersebut sehingga beberapa diantaranya bekerja sama dan mencontek,
padahal materi tersebut belum lama diberikan dan selalu digunakan pada
materi-materi selanjutnya.
Berdasarkan pengerjaan soal dan pengamatan peneliti, hasilnya masih
banyak siswa yang kebingungan saat menjawab soal atau kurang paham
terhadap materi. Selain itu, guru tidak menggunakan alat peraga dalam
penyampaian materi tersebut. Peneliti menyimpulkan bahwa siswa tidak
memahami materi tetapi lebih menghafalkannya dan pembelajaran pada
materi operasi hitung bilangan bulat semester lalu kurang efektif. Hafalan
materi tidak dapat membantu siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan siswa
yang kesulitan dalam menjawab soal pada angket padahal materi tersebut
belum lama disampaikan. Siswa akan dengan mudah mengerjakan soal jika
siswa tersebut benar-benar memahami materi operasi hitung bilangan bulat.
Salah satu cara untuk menyampaikan materi operasi hitung bilangan bulat
terutama operasi hitung penjumlahan dan pengurangan agar benar-benar
dipahami oleh siswa adalah dengan bantuan alat peraga kartu bilangan.
Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan
untuk melihat efektivitas penggunaan alat peraga kartu bilangan pada materi
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan wawancara guru dan pengisian angket oleh siswa di SMP N 5
Sleman ditemukan beberapa masalah sebagi berikut:
1. Banyak siswa di kelas VII B angkatan 2015/2016 mengerjakan soal pada
angket dengan bekerjasama, mencontek, tidak selesai, dan tidak tepat.
2. Siswa belum sepenuhnya paham materi operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat.
3. Guru tidak menggunakan alat peraga untuk membantu menyampaikan
materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah tersebut, peneliti membatasi masalah-masalah
tersebut sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan untuk membantu siswa benar-benar memahami
materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
2. Alat peraga kartu bilangan digunakan untuk membantu menyampaikan
materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat kepada
siswa kelas VII B SMP N 5 Sleman.
D. Rumusan Masalah
Berikut ini adalah rumusan masalah berdasarkan identifikasi dan
1. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VII B SMP N 5 Sleman dalam
pembelajaran operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
menggunakan alat peraga kartu bilangan?
2. Apakah penggunaan alat peraga kartu bilangan efektif untuk
menyampaikan materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat ditinjau dari hasil belajar siswa kalas VII B SMP N 5
Sleman?
E. Batasan Istilah
Penelitian ini menggunakan beberapa istilah yang akan dijelaskan sebagai
berikut:
1. Efektivitas
Efektivitas adalah ukuran kesesuaian hasil yang dicapai dengan tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Alat Peraga
Alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam
membantu guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa pada
umumnya dan secara lebih khusus membantu menyampaikan konsep pada
materi matematika yang abstrak seperti materi operasi hitung penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perolehan atau perubahan yang didapat siswa dari
4. Kartu Bilangan
Kartu bilangan adalah salah satu media pembelajaran atau alat peraga
yang berupa kartu berbentuk persegi dengan dua warna berbeda. Satu
warna diberi tanda positif di tengah sehingga mewakili bilangan positif
dan warna lain diberi tanda negatif di tengah sehingga mewakili bilangan
negatif.
5. Bilangan Bulat
Bilangan bulat atau integers dilambangkan I, dengan � =
{… , − , − , , , , … }.
6. Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat adalah
suatu prosedur menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat sehingga
menghasilkan suatu hasil berupa bilangan bulat tunggal.
Jadi, maksud dari judul penelitian ini adalah ingin melihat apakah
penggunaan alat peraga kartu bilangan untuk menyampaikan materi operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas VII B
SMP N 5 Sleman dilihat dari hasil belajar pada aspek kognitifnya sesuai
dengan tujuan pembelajaran atau dapat dikatakan efektif.
F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah tersebut adalah untuk
1. Hasil belajar siswa kelas VII B SMP N 5 Sleman dalam pembelajaran
operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan
alat peraga kartu bilangan.
2. Penggunaan alat peraga kartu bilangan efektif untuk menyampaikan materi
operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ditinjau dari
hasil belajar siswa kalas VII B SMP N 5 Sleman.
G. Manfaat Penelitian
Jika penelitian ini berhasil, maka manfaatnya dapat dirasakan oleh siswa,
guru, dan peneliti. Manfaat dari penelitian tersebut adalah:
1. Bagi Siswa
Penelitian dilakukan agar siswa lebih memahami materi operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat karena materi ini merupakan
materi dasar yang akan digunakan pada materi-materi selanjutnya. Jadi,
siswa harus benar-benar memahami materi ini agar siswa tidak mengalami
kesulitan pada jenjang pendidikan berikutnya.
2. Bagi Guru
Peneliti berharap dengan dilakukannya penelitian ini guru juga bisa
menerapkan media pembelajaran ini dalam mengajarkan materi bilangan
bulat untuk membuat siswanya menjadi lebih paham mengingat materi ini
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini juga bermanfaat untuk peneliti karena peneliti sebagai
calon guru dapat menggunakan media ini dalam mengajarkan materi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Efektivitas
Efektivitas secara umum berkenaan dengan tujuan. Hal tersebut dibuktikan
dengan beberapa pendapat ahli. Menurut Etzoni (dalam Aan Komariah &
Cepi Triatna, 2005: 7), efektivitas adalah derajat di mana organisasi mencapai
tujuannya. Menurut Steers (dalam Aan Komariah & Cepi Triatna, 2005: 7),
efektivitas menekankan perhatian terhadap hasil yang dicapai dengan tujuan
yang akan dicapai. Aan Komariah & Cepi Triatna (2005: 7) menyimpulkan
bahwa efektivitas menunjukkan ketercapaian sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan.
Menurut Marpaung (1995: 22), efektivitas dalam pembelajaran
didefinisikan sebagai suatu ukuran keberhasilan guru dalam mengajarkan
suatu mata pelajaran kepada siswa. Efektivitas dapat berupa hasil yang
dicapai siswa, seperti kemajuan dalam prestasi, keberanian menyampaikan
ide, kemandirian dalam menyelesaikan soal, dan perubahan sikap menuju
lebih baik. Menurut Kartimi (dalam Supardi, 2013: 164) usaha untuk
meningkatkan efektivitas dalam kegiatan pembelajaran harus memperhatikan
beberapa faktor antara lain: kondisi kelas, sumber belajar, media, dan alat
bantu.
Indikator efektivitas dalam pembelajaran disampaikan oleh Caroll (dalam
1. Sikap (attitude): berupa kemauan dan keterampilan siswa dalam belajar.
2. Kemampuan untuk memahami pengajaran (ability to understand
instruction): berupa kemampauan siswa untuk mempelajari suatu
pelajaran.
3. Ketekunan (perseverance): berupa jumlah waktu yang dapat disediakan
siswa untuk belajar dengan tekun.
4. Peluang (opportunity): berupa peluang waktu yang disediakan oleh guru
untuk mengajar suatu kosep atau keterampilan.
5. Pengajaran yang bermutu (quality of instruction) adalah efektivitas suatu
pengajaran yang disampaikan.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah
ukuran kesesuaian hasil yang dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
B. Alat Peraga Kartu Bilangan
1. Media pembelajaran dan alat peraga
Media berasal dari Bahasa Latin, merupakan kata jamak dari kata
medium yang artinya “perantara” atau “penyalur”. Menurut Bovee (dalam
Rostina Sundayana, 2015: 6), media adalah sebuah alat yang mempunyai
fungsi menyampaikan pesan. Menurut Hamidjojo (dalam Jhon Latuheru,
1988: 13), media adalah bentuk perantara yang digunakan oleh manusia
ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima
yang dituju.
Menurut Rostina Sundayana (2015: 4), pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis,
atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi baik visual maupun verbal. Pendapat lain disampaikan oleh
Association Of Education and Communication Technology (dalam Rostina
Sundayana, 2015: 4) bahwa media membawa pesan-pesan atau informasi
yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud
pengajaran, maka media itu disebut media pembelajaran.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
media adalah alat atau perantara untuk menyampaikan informasi agar lebih
mudah diterima oleh penerima informasi, sedangkan media pembelajaran
adalah alat atau perantara yang digunakan oleh pendidik dalam
menyampaikan materi pembelajaran agar lebih mudah diterima oleh siswa.
Media sebagai alat dalam pembelajaran tersebut kemudian disebut alat
peraga. Menurut Ali (dalam Rostina Sundayana, 2015: 7), alat peraga
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyatakan pesan
merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian dan kemauan siswa sehingga
dapat mendorong proses belajar. Menurut Ruseffendi (dalam Rostina
Sundayana, 2015: 7), alat peraga dalam matematika adalah alat yang
(dalam Rostina Sundayana, 2015: 7), alat peraga matematika adalah benda
konkret yang dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja digunakan
untuk membantu menanamkan atau mengambangkan konsep matematika.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan dalam membantu guru menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa pada umumnya dan secara lebih khusus
konsep pada materi matematika yang abstrak.
Menurut E. T. Ruseffendi (1979: 384), alat peraga yang digunakan
dalam membantu guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa
memiliki beberapa kegunaan sebagai berikut:
a. Supaya anak-anak lebih besar minatnya.
b. Supaya anak-anak dapat dibantu daya tiliknya sehingga lebih mengerti
dan lebih besar.
c. Supaya anak-anak dapat melihat hubungan antara ilmu yang
dipelajarinya dengan alam sekitar dan masyarakat.
Menurut Rusefendi (dalam Rostina Sundayana, 2015: 18), alat peraga
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran harus benar-benar baik dan
membuat siswa memahami materi. Alat peraga tidak boleh membahayakan
siswa sehingga kegiatan pembelajaran terganggu. Alat peraga matematika
harus memenuhi syarat dan kriteria sebagai berikut:
a. Tahan lama.
c. Sederhana dan mudah dikelola.
d. Ukurannya sesuai.
e. Dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk real, gambar,
atau diagram.
f. Sesuai dengan konsep matematika.
g. Dapat memperjelas konsep matematika dan bukan sebaliknya.
2. Pentingnya media dalam pembelajaran matematika
Matematika dengan konsep dan simbolnya yang abstrak terkadang
membuat siswa kesulitan dalam memahaminya. Menurut Pramudjono
(dalam Rostina Sundayana, 2015: 7), alat peraga matematika adalah benda
konkret yang dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja digunakan
untuk membantu menanamkan atau mengambangkan konsep matematika
oleh karena itu, media pembelajaran merupakan salah satu solusi dari
masalah tersebut.
Menurut Kreyenhbuhl (dalam Rostina Sundayana, 2015: 29), media
yang biasa digunakan dalam pembelajaran diantaranya media cetak
(buku), elektronik, model atau peta. Model tersebut dalam matematika
biasanya berupa alat peraga baik secara grafis menggunakan komputer
maupun alat peraga konvensional. Alat peraga secara grafis menggunakan
komputer antara lain gambar-gambar dalam geometri dengan aplikasi
geogebra, gambar-gambar dan animasi dengan aplikasi macromedia flash,
dan sebagainya. Alat peraga konvensional untuk menyampaikan materi
tangga bilangan, batang Cuisenaire, dan sebagainya. Alat peraga untuk
menyampaikan konsep luas antara lain papan berpetak, jaring-jaring
kubus, jaring-jaring balok, dan sebagainya. Alat peraga untuk
menyampaikan konsep aritmatika antara lain batu-batuan, abakus, tulang
napier, dan sebagainya; dan lain-lain.
3. Kartu bilangan
Kartu bilangan adalah salah satu media pembelajaran atau alat peraga
yang digunakan sebagai perantara guru dalam menyampaikan materi
operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat kepada siswa.
Materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
memiliki beberapa alat peraga lain yang dapat digunakan, yaitu mistar
hitung, neraca bilangan, batang Cuisenaire dan lain-lain. Peneliti memilih
alat peraga kartu bilangan karena menurut peneliti cara penggunaan media
ini relatif lebih mudah dan sederhana baik untuk disampaikan guru
maupun diterima siswa.
Alat peraga kartu bilangan terdiri dari satu wadah atau tempat dan
kartu dengan dua warna berbeda, satu warna untuk menandai bilangan
positif dan warna lainnya untuk menandai bilangan negatif. Nol
diwakilkan dengan tidak adanya kartu. Selain itu, dua buah kartu yang
berbeda warna atau saling berlawanan juga dianggap nol. Kartu bilangan
ini sebenarnya dapat diwakilkan juga oleh kacang-kacangan,
Kartu bilangan pun juga bisa dibuat dalam berbagai bentuk, misalnya
lingkaran, persegi, belah ketupat, dan lain-lain.
Peneliti menggunakan kartu bilangan yang diwakilkan oleh dua kartu
berbentuk persegi yang memilki warna berbeda, yaitu hijau dan merah.
Tiap kartu diberi tanda positif untuk warna merah dan tanda negatif untuk
warna hijau. Berikut ini gambar dari alat peraga kartu bilangan:
Gambar 2.1 Alat Peraga Kartu Bilangan
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
+
-
atau dst Perhatikan gambar-gambar berikut!Dari gambar-gambar di atas dapat disimpulkan keterangan sebagai
berikut:
mewakili bilangan bulat positif 1
mewakili bilangan bulat negatif 1
Gambar 2.3 Keterangan Alat Peraga Kartu Bilangan Berikut ini adalah cara membuat alat peraga kartu bilangan:
Alat dan bahan:
a. Wadah
b. Karton
c. Kertas asturo warna merah dan hijau
d. Penggaris
e. Spidol hitam
f. Lem kertas
g. Gunting
Cara membuat:
a. Gambar persegi-persegi dengan ukuran × di seluruh
permukaan karton dan asturo. Persegi pada asturo dibuat sama banyak
untuk setiap warna dan untuk karton buat sebanyak persegi pada kedua
asturo.
+
-
-
+
b. Gunting persegi-persegi pada karton dan asturo tersebut.
c. Tempel potongan asturo pada potongan karton menggunakan lem
kertas dan tunggu hingga lem mengering.
d. Gambar tanda positif dengan spidol hitam di tengah persegi dengan
warna merah.
e. Terakhir gambar pula tanda negatif dengan spidol hitam di tengah
persegi dengan warna hijau.
Cara menggunakan kartu bilangan pada operasi hitung penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat adalah sebagai berikut:
a. Operasi hitung penjumlahan bilangan bulat
Operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dan ditulis + .
Operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan bantuan alat peraga
kartu bilangan berarti memasukkan kartu-kartu yang mewakili ke
dalam wadah yang telah diisi kartu-kartu yang mewakili bilangan .
Contoh + dibaca ditambah memiliki arti memasukkan kartu
berwarna merah ke dalam wadah yang telah diisi kartu berwarna
merah.
Penggunaan alat peraga kartu bilangan untuk operasi hitung
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Contoh 1: 3 + 5
Tabel 2.1 Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Bulat +
No. Kegiatan Keterangan
1. Wadah berisi 3 kartu
berwarna merah
2. Masukkan 5 kartu
berwarna merah ke dalam wadah
3. Terdapat 8 kartu
berwarna merah di dalam wadah
Dapat disimpulkan bahwa 3 + 5 = 8
Contoh 2: 3 + (-5)
Tabel 2.2 Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Bulat + −
No. Kegiatan Keterangan
1. Wadah berisi 3 kartu
+
+
+
-
-
-
-
-
+
+
+
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
+
+
-
-
-
-
-
-
-
-
2. Masukkan 5 kartu
berwarna hijau ke dalam wadah
3. Terdapat 3 pasang kartu
berbeda warna dan 2 kartu berwarna hijau di dalam wadah
4. Terdapat 2 kartu berwarna
hijau di dalam wadah
Dapat disimpulkan bahwa 3 + (-5) = (-2)
Contoh 3: (-6) + 2
Tabel 2.3 Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Bulat − + No. Kegiatan Keterangan
1. Wadah berisi 6 kartu berwarna hijau
+
+
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3. Terdapat 2 pasang kartu berbeda warna dan 4 kartu berwarna hijau di dalam wadah
4. Terdapat 4 kartu berwarna hijau di dalam wadah
Dapat disimpulkan bahwa (-6) + 2 = (-4)
Contoh 4: (-2) + (-1)
Tabel 2.4 Operasi Hitung Penjumlahan Bilangan Bulat − + − No. Kegiatan Keterangan
1. Wadah berisi 2 kartu berwarna hijau
2. Masukkan 1 kartu berwarna hijau ke dalam wadah
3. Terdapat 3 kartu berwarna hijau di dalam wadah
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
b. Operasi hitung pengurangan bilangan bulat
Operasi hitung pengurangan bilangan bulat dan ditulis − .
Operasi hitung pengurangan bilangan bulat dengan bantuan alat peraga
kartu bilangan berarti mengeluarkan kartu-kartu yang mewakili dari
dalam wadah yang telah diisi kartu-kartu yang mewakili bilangan .
Contoh − dibaca dikurang memiliki arti mengeluarkan kartu
berwarna merah dari dalam wadah yang telah diisi kartu berwarna
merah.
Penggunaan alat peraga kartu bilangan untuk operasi hitung
pengurangan bilangan bulat dapat dilakukan dengan cara berikut:
Contoh 1: 5 – 2
Tabel 2.5 Operasi Hitung Pengurangan Bilangan Bulat − No. Kegiatan Keterangan
1. Wadah berisi 5 kartu berwarna merah
2. Keluarkan 2 kartu berwarna merah dari dalam wadah
3. Terdapat 3 kartu berwarna merah di dalam wadah
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
-
-
+
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
-
-
-
+
+
+
+
+
+
Contoh 2: 3 – (-3)
Tabel 2.6 Operasi Hitung Pengurangan Bilangan Bulat − − No. Kegiatan Keterangan
1. Wadah berisi 3 kartu berwarna merah
2. Masukkan 3 pasang kartu
berbeda warna yang artinya kartu-kartu dalam wadah tetap mewakili bilangan 3
3. Keluarkan 3 kartu berwarna hijau dari dalam wadah
4. Terdapat 6 kartu berwarna merah di dalam wadah
Dapat disimpulkan bahwa 3 – (-3) = 6
Contoh 3: (-5) – 2
Tabel 2.7 Operasi Hitung Pengurangan Bilangan Bulat − − No. Kegiatan Keterangan
-
-
-
-
-
-
-
+
+
-
-
-
-
-
-
-
+
+
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
+
+
+
-
-
-
-
-
-
-
2. Masukkan 2 pasang kartu
berbeda warna yang artinya kartu-kartu dalam wadah tetap mewakili bilangan (-5)
3. Keluarkan 2 kartu berwarna merah dari dalam wadah
4. Terdapat 7 kartu berwarna hijau di dalam wadah
Dapat disimpulkan bahwa (-5) – 2 = (-7)
Contoh 4: (-4) – (-7)
Tabel 2.8 Operasi Hitung Pengurangan Bilangan Bulat − − −
No. Kegiatan Keterangan
1. Wadah berisi 4 kartu
berwarna hijau
2. Masukkan 3 pasang kartu
+
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
-
-
3. Keluarkan 7 kartu berwarna
hijau dari dalam wadah
4. Terdapat 3 kartu berwarna merah di dalam wadah
Dapat disimpulkan bahwa (-4) – (-7) = 3
C. Hasil Belajar
Menurut Nana Sudjana (2010: 22), hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Menurut Kasmadi & Nia Siti Sunariah (2013: 44), hasil belajar juga diartikan
sebagai hasil penilaian terhadap kegiatan pembelajaran sebagai tolok ukur
tingkat keberhasilan siswa dalam memahami pembelajaran yang dinyatakan
dengan nilai berupa huruf atau angka. Menurut W. S. Winkel (2007: 57),
hasil belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan manusia berubah
dalam sikap dan tingkah lakunya. Perubahan tersebut terjadi dalam tiga
bidang, yaitu: kognitif, sensor-motorik, dan dinamik-afektif.
Menurut Nana Sudjana (2010: 22), objek dari penilaian hasil belajar
terdiri dari tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotorik. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual
evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan hasil belajar sikap yaitu:
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan interaksi. Ranah
psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan
bertindak yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan
perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks,
dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Berdasarkan pendapat tersebut maka
hasil belajar adalah perolehan atau perubahan yang didapat siswa dari proses
belajar.
Menurut W.S. Winkel W. S. Winkel (2007: 57) dan Nana Sudjana (2010:
22), terdapat tiga bidang atau ranah objek hasil belajar yaitu bidang atau
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penelitian ini terfokus hanya pada
satu bidang atau ranah, yaitu ranah kognitif. Alat yang digunakan untuk
mengukur hasil belajar di ranah kognitif tersebut adalah tes. Menurut Djemari
Mardapi (2008: 67), tes merupakan sejumlah pertanyaan yang harus diberi
tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan dari orang yang
dikenai tes.
D. Bilangan Bulat
Bilangan bulat atau integers terdiri dari bilangan bulat positif, nol, dan
bilangan bulat negatif. Bilangan bulat dilambangkan I, dengan � =
{… , − , − , , , , … }. Bilangan bulat positif ditulis dengan tanda (+) dan
bilangan bulat negatif ditulis dengan tanda negatif (-). Contoh positif 5
tanpa tanda positifnya. Bilangan bulat dapat digambar pada garis bilangan
mendatar sebagai berikut:
Gambar 2.4 Garis Bilangan
Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa semua bilangan positif terletak di
sebalah kanan bilangan nol dan semua bilangan negatif terletak di sebelah kiri
bilangan nol.
Suatu bilangan lebih dari bilangan lainnya apabila bilangan tersebut teletak
di sebelah kanan pada garis bilangan. Contoh bilangan 4 lebih besar dari
bilangan 1 atau 4 > 1 karena jika diperhatikan pada garis bilangan di atas,
maka bilangan 4 terletak di sebelah kanan bilangan 1, sedangkan suatu
bilangan kurang dari bilangan lainnya apabila bilangan tersebut terletak
disebelah kiri. Contoh -3 kurang dari -1 atau -3 < -1 karena jika diperhatikan
pada garis bilangan di atas, maka bilangan -3 terletak di sebelah kiri bilangan
-1. Perhatikan kembali garis bilangan di atas. Semua bilangan positif terletak
di sebelah kanan bilangan nol. Jadi, jika a > 0 berarti a adalah bilangan
positif, kemudian semua bilangan negatif terletak di sebelah kiri bilangan nol.
Jadi, jika b < 0 berarti b adalah bilangan negatif.
E. Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat adalah suatu
prosedur menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat sehingga
menghasilkan suatu hasil berupa bilangan bulat tunggal. Murray R. Spiegel
(1989: 1) menjabarkan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat tersebut. Penjumlahan adalah apabila dua bilangan dan
dijumlahkan, maka hasilnya ditunjukkan dengan + , sedangkan
pengurangan adalah apabila dikurangi , maka hasil pengurangannya
ditunjukkan dengan − . Tanda tambah (+) dan kurang (–) disebut tanda
operasi. Tanda ini memiliki arti berbeda dengan tanda positif (+) dan tanda
negatif (–) pada bilangan. Tanda (+) sebagai tanda operasi memiliki arti
menambahkan, menggabungkan, mengumpulkan, memasukkan, dan
sebagainya. Tanda (–) sebagai tanda operasi memiliki arti mengurangi, memisahkan, memotong, mengeluarkan, dan sebagainya.
Operasi-operasi hitung bilangan bulat tersebut dijelaskan secara lebih rinci
oleh Sukino & Wilson Simangunsong (2006: 7-16) sebagai berikut:
1. Operasi hitung penjumlahan bilangan bulat
Jika ada sembarang bilangan cacah dan , maka operasi
penjumlahan yang melibatkan bilangan-bilangan tersebut dapat dilakukan
sebagai berikut:
a. Penjumlahan antara bilangan positif dengan bilangan positif
b. Penjumlahan antara bilangan positif dengan bilangan negatif
Untuk mempermudah siswa dalam menghitung, maka:
+ − = − , dengan >
Contoh: + − = − =
+ − = − − , dengan <
Contoh: + − = − − = −
c. Penjumlahan antara bilangan negatif dengan bilangan positif
Untuk mempermudah siswa dalam menghitung, maka:
− + = − − , dengan >
Contoh: − + = − − = −
− + = − , dengan <
Contoh: − + = − =
d. Penjumlahan antara bilangan negatif dengan bilangan negatif
− + − = − +
Contoh: − + − = − + = −
2. Sifat-sifat operasi hitung penjumlahan bilangan bulat
a. Sifat tertutup
Sifat tertutup artinya setiap penjumlahan dua bilangan bulat selalu
menghasilkan bilangan bulat juga. Sifat ini dapat ditulis:
Untuk sembarang bilangan bulat dan , selalu berlaku:
b. Sifat komutatif
Sifat komutatif sering disebut dengan sifat pertukaran. Hal ini
karena hasil penjumlahan dua buah bilangan bulat selalu memperoleh
hasil yang sama meskipun kedua bilangan tersebut dipertukarkan
tempatnya. Sifat ini dapat ditulis:
Untuk sembarang bilangan bulat dan , selalu berlaku:
+ = +
c. Sifat asosiatif
Penjumlahan tiga buah bilangan bulat , dan dilakukan dengan
cara + + = + + . Penjumlahan tersebut bersifat asosiatif.
Sifat asosiatif artinya penjumlahan tiga buah bilangan akan
memperoleh hasil yang sama meskipun dilakukan pengelompokan
bilangan yang berbeda untuk dijumlahkan lebih dulu. Sifat ini dapat
ditulis:
Untuk sembarang bilangan bulat , dan , selalu berlaku:
+ + = + +
d. Memiliki unsur identitas
Unsur identitas pada penjumlahan adalah bilangan nol (0) karena
jika 0 dijumlahkan dengan suatu bilangan bulat atau suatu bilangan
bulat dijumlahkan dengan 0 menghasilkan suatu bilangan bulat
tersebut. Hal ini dapat ditulis:
Untuk sembarang bilangan bulat , selalu berlaku:
e. Memiliki invers
Invers suatu bilangan adalah lawan dari bilangan tersebut. Suatu
bilangan dikatakan memiliki invers jika hasil penjumlahan bilangan
tersebut dengan lawannya (inversnya) menghasilkan unsur identitas
(0). Lawan dari bilangan adalah − dan lawan dari bilangan −
adalah . Hal ini dapat ditulis:
Untuk sembarang bilangan bulat selain nol (0) selalu memiliki lawan
(invers) sehingga berlaku: + − = − + =
3. Operasi hitung pengurangan bilangan bulat
Jika ada sembarang bilangan cacah dan , maka operasi
pengurangan yang melibatkan bilangan-bilangan tersebut dapat dilakukan
sebagai berikut:
a. Pengurangan antara bilangan positif dengan bilangan positif
Untuk > pengurangan dilakukan seperti contoh berikut:
Contoh: − = + − =
Untuk mempermudah siswa dalam menghitung jika < , maka:
− = − −
Contoh: − = − − = −
b. Pengurangan antara bilangan positif dengan bilangan negatif
− − = +
Contoh: − − = + =
c. Pengurangan antara bilangan negatif dengan bilangan positif
Contoh: − − = − + = −
d. Pengurangan antara bilangan negatif dengan bilangan negatif
Untuk mempermudah siswa dalam menghitung, maka:
− − − = − − , dengan >
Contoh: − − − = − − = −
− − − = − , dengan <
Contoh: − − − = − =
4. Sifat-sifat operasi hitung pengurangan bilangan bulat
Pada operasi hitung pengurangan bilangan bulat hanya terdapat satu
sifat, yaitu sifat tertutup. Sifat tertutup artinya setiap pengurangan dua
bilangan bulat selalu menghasilkan bilangan bulat juga.
Sifat ini dapat ditulis:
Untuk sembarang bilangan bulat dan , selalu berlaku:
Jika − = , maka juga bilangan bulat.
F. Kerangka Berpikir
Efektivitas adalah ukuran kesesuaian hasil yang dicapai dengan tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Efektivitas merupakan suatu ukuran
keberhasilan guru dalam mengajarkan suatu mata pelajaran kepada siswa.
Efektivitas dapat berupa hasil yang dicapai siswa, seperti kemajuan dalam
prestasi, keberanian menyampaikan ide, kemandirian dalam menyelesaikan
soal, dan perubahan sikap menuju lebih baik. Usaha untuk meningkatkan
beberapa faktor antara lain: kondisi kelas, sumber belajar, media, dan alat
bantu.
Berdasarkan beberapa faktor usaha meningkatkan efektivitas pembelajaran
tersebut, maka dalam penelitian ini akan mengunakan media dan alat bantu
berupa alat peraga kartu bilangan dalam pembelajaran materi operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Sumber belajar yang
digunakan antara lain buku pegangan siswa, buku pegangan guru, dan lembar
kerja siswa (LKS). Selain itu, untuk menjaga kondisi kelas agar tetap
mendukung kegiatan pembelajaran, maka penelitian dilaksanakan dengan
metode pembelajaran diskusi. Metode pembelajaran diskusi menuntut siswa
untuk aktif berpartisipasi dalam penggunaan alat peraga kartu bilangan pada
operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Siswa dilatih
berpikir kritis, siap mengemukakan pendapat dengan tepat, berpikir secara
obyektif, dan menghargai pendapat orang lain. Salah satu aspek yang
diharapkan dari metode pembelajaran diskusi ini adalah kemampuan untuk
mengembangkan pertumbuhan kognitif, sebab dalam diskusi para siswa aktif
dan terjadi umpan balik.
Setelah pembelajaran dilaksanakan dengan usaha seperti yang dijelaskan
di atas, maka efektivitas dalam pembelajaran meningkat. Efektivitas tersebut
dilihat melalui pemberian tes diakhir materi untuk mengumpulkan hasil
belajar siswa selama mengikuti pembelajaran materi operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan alat peraga kartu
penggunaan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Hasil belajar tersebut
kemudian dijadikan efektivitas atau ukuran keberhasilan guru menggunakan
alat peraga kartu bilangan dalam mengajarkan materi operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat kepada siswa.
G. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan untuk penelitian ini adalah “Penggunaan alat
peraga kartu bilangan pada materi operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII B SMP
N 5 Sleman efektif”. Penggunaan alat peraga tersebut dapat dikatakan efektif
BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian berdasarkan tingkat
eksplanasinya, yaitu penelitian deskriptif. Menurut Punaji Setyosari (2010:
33), penelitian jenis ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk
menjelaskan atau medeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah
orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang bisa
dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata. Menurut Nana
Syaodih Sukmadinata (2008: 18), penelitian deskriptif dapat menggunakan
pendekatan kuantitatif. Pengumpulan dan pengukuran datanya berbentuk
angka-angka. Berdasarkan data yang dikumpulkan pada penelitian ini,
peneliti melakukan analisis, misalnya dengan mengidentifikasi,
menjumlahkan, menghitung, dan sebagainya kemudian mendeskripsikan hasil
analisis data tersebut.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP N 5 Sleman yang berada di dusun
Karangasem, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, D. I Yogyakarta pada
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII B SMP N 5 Sleman.
Banyaknya siswa di kelas VII B adalah 31 orang, sedangkan objek penelitian
ini adalah efektivitas penggunaan alat peraga kartu bilangan pada materi
operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ditinjau dari
hasil belajar siswa.
D. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka. Data kuantitatif
dikelompokkan menjadi data diskrit atau nominal dan data kontinum. Data
diskrit adalah data yang didapat dari membilang atau menghitung dan data
kontinum adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Data kontinum
ini juga dikelompokkan lagi menjadi tiga, yaitu data ordinal, data interval,
dan data rasio. Data ordinal adalah data yang berjenjang atau bebentuk
peringkat. Data interval adalah data yang jaraknya sama, tetapi tidak memiliki
nilai nol mutlak. Data rasio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai
nilai nol mutlak.
Data pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang didapatkan dari tes
diakhir setelah siswa menerima materi operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat menggunakan alat peraga kartu bilangan. Data
tersebut memiliki jarak yang sama dan memiliki nilai nol yang mutlak. Jadi,
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitan ini adalah
teknik pengumpulan data dengan tes. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata
(2008: 223), tes yang digunakan dalam pendidikan biasa dibedakan menjadi
dua, yaitu tes hasil belajar dan tes psikologis. Penelitian ini menggunakan tes
hasil belajar. Tes dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan
siswa terhadap materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat. Tes yang dipilih dalam penelitian ini adalah tes uraian bebas. Tes
uraian bebas merupakan bentuk tes uraian yang memberi kebebasan kepada
siswa untuk mengorganisasi dan mengekspresikan pikiran dan gagasannya
dalam menjawab soal tes. Menurut S. Eko Putro Widoyoko (2015: 116),
jawaban tes uraian bebas bersifat terbuka, fleksibel, dan tidak diatur. Peneliti
memilih tes dengan jawaban uraian karena dengan tes tersebut peneliti bisa
melihat dengan lebih jelas pemahaman siswa tersebut terhadap materi operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Sesuai pendapat
Saifuddin Azwar (1996: 106) bahwa tes dengan jawaban uraian sangat
populer dikarenakan mudah ditulis dan bagi sebagian orang dianggap sebagai
cara terbaik untuk mengungkap kemampuan mengorganisasikan pikiran dan
menyatakan pengetahuan secara lengkap.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu instrumen
kegiatan pembelajaran menggunakan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan instrumen pengumpulan data menggunakan instrumen tes.
1. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran terdiri dari beberapa komponen
seperti: nama sekolah, mata pelajaran, materi, alokasi waktu, standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, dan lain-lain. Rancangan pembelajaran secara lebih
lengkap bisa dilihat pada lampiran 3.
2. Instrumen tes
Peneliti menggunakan instrumen tes untuk mendukung pengumpulan
data. Soal dalam instrumen tes dibuat berdasarkan indikator keberhasilan
yang telah ditentukan. Berikut ini adalah indikator yang dibuat sebagai
acuan dalam membuat soal:
Tabel 3.1 Indikator Instrumen Tes
No. Indikator Jumlah
Soal
Nomor Soal 1. Menyelesaikam operasi hitung penjumlahan
bilangan bulat. 4
1a, 2a, 4a, dan
4b 2. Memahami sifat-sifat operasi hitung
penjumlahan bilangan bulat. 3
2c, 3a, dan 3b 3. Menyelesaikam operasi hitung pengurangan
bilangan bulat. 6
1b, 1c, 2b, 2d, 2e dan 5 4. Memahami sifat-sifat operasi hitung
Dari indikator di atas maka dibuat soal berikut:
Petunjuk pengerjaan:
1. Tuliskan nama dan nomor presensi Anda di pojok kiri atas serta
nomor presensi teman satu meja Anda di pojok kanan atas lembar
jawaban Anda.
2. Waktu mengerjakan soal adalah 80 menit.
3. Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu.
4. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
Kerjakan soal berikut dengan benar, jujur dan teliti!
1. Gambarkan operasi hitung berikut menggunakan alat peraga kartu
bilangan!
a. − +
b. − −
c. − −
2. Tentukan!
a. − +
b. − − −
c. − + + −
d. − − − − −
e. + − −
3. Tentukan lawan bilangan-bilangan berikut!
a.
b. −
4. Tentukan � sehingga kalimat matematika berikut menjadi benar!
a. − + � = −
b. + � + − =
5. Lambang “$”merupakan operasi hitung dengan ketentuan bilangan
pertama ditambahkan dengan − dan hasilnya dikurangkan dengan
tiga kurangnnya dari bilangan kedua. Tentukan − $ − !
*** Selamat Mengerjakan ***
G. Validitas Instrumen
Validasi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas
isi. Menurut S. Eko Putro Widoyoko (2015: 143), instrumen yang berbentuk
tes untuk mengukur hasil belajar harus memiliki validitas isi. Sebuah tes
dikatakan mempunyai validitas isi apabila dapat mengukur kompetensi yang
dikembangkan berserta indikator dan materi pembelajarannya. Saifuddin
Azwar (2008: 45) menjelaskan bahwa validitas isi merupakan validitas yang
diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat
professional judgement. Berdasarkan pendapat tersebut, maka validitas
penelitian ini dilakukan oleh ahli dalam materi tes yang diberikan.
Jadi, validitas instrumen dilakukan oleh Dosen Program Studi Pendidikan
yang telah dibuat peneliti dapat mengukur kompetensi yang dikembangkan
beserta indikator dan materi pembelajaran operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah dengan
statistika deskriptif. Data pada penelitian ini adalah olahan dari jawaban
ulangan siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan alat peraga
kartu bilangan pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat. Olahan tersebut meliputi penskoran dan penilaian. Menurut
M. Ngalim Purwanto (2009: 70) penskoran pada soal-soal essay biasanya
menggunakan cara memberi bobot (weighting) kepada setiap soal menurut
tingkat kesukaran atau banyak sedikitnya unsur yang harus terdapat dalam
jawaban yang dianggap paling baik, sedangkan penilaian adalah skor yang
telah diproses dalam hubungannya dengan tuntas atau tidak tuntasnya siswa
pada skala tertentu. Peneliti memproses skor menjadi nilai dengan
menggunakan persen. Rumus untuk menghitung nilai tersebut adalah:
� � = � � � � � � �� � ℎ � �� � ×
Skala nilai yang mungkin diperoleh siswa adalah 0-100 dari 5 soal dengan
skor maksimum 48. Kriteria Ketuntasan Maksimum (KKM) yang ditetapkan
sekolah adalah 75. Siswa dikatakan tuntas jika nilainya lebih dari atau sama
-
-
-
+
+
-
-
-
+
+
-
-
-
-
Peneliti telah membuat prosedur penskoran dan penilaian hasil ulangan
siswa berdasarkan teori tersebut. Prosedur penskoran tersebut adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Prosedur Penskoran dan Penilaian Hasil Ulangan
Soal Jawaban Skor
1. Gambarkan operasi hitung berikut menggunakan alat peraga kartu bilangan! a. − +
b. − − c. − −
a. − +
+
+
+
+
+
+
+
-
-
-
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
-
-
+
+
+
+
b. − −Wadah berisi 4 kartu berwarna merah Masukkan 3 pasang kartu berbeda warna yang artinya kartu-kartu dalam wadah tetap mewakili bilangan 4 Keluarkan 3 kartu berwarna hijau dari dalam wadah Terdapat 7 kartu berwarna merah di dalam wadah
Dapat disimpulkan − − =
1
2
2
1
-
-
-
+
+
+
-
-
+
+
-
-
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
c. − −2. Hitunglah hasil operasi
hitung bilangan berikut ini!
a. − +
b. − − − c. − + + − d. − − − − −
e. + − −
f. Apakah operasi pada
nomor 2b berlaku sifat
tertutup? Berikan
alasannya!
a. − + = −
b. − − − = −
c. − + + − =( − +
)+ −
= + − = − , atau
− + + −
= − + ( + − ) = − + − = − , atau
− + + −
= + ( − + − )
= + − = −
d. − − − − −
= ( − − − ) − −
= − − − =
e. + − −
= ( + − ) −
= − =
f. Operasi pada nomor 2b berlaku
sifat tertutup.
Karena bilangan-bilangan pada
operasi tersebut merupakan
bilangan bulat dan setelah dihitung
hasilnya juga bilangan bulat.
2 2 2 2 2 1 2
3. Tentukan lawan
bilangan-bilangan berikut!
a.
b. −
a. Lawan dari bilangan adalah − karena + − = − + = b. Lawan dari bilangan − adalah
karena − +
= + − =
3
3
4. Tentukan � sehingga kalimat matematika berikut
a. − + � = −
menjadi benar!
a. − + � = − b. + � + − =
− + − = −
b. + � + − =
+ − + � = − + � =
� = , karena − + =
2
5. Lambang “$” merupakan operasi hitung dengan
ketentuan bilangan pertama
ditambah dengan − kemudian hasilnya
dikurangi dengan tiga
kurangnya dari bilangan
kedua.
Tentukan − $ − !
− $ −
= − + − − ( − − )
= − − − =
4
2
Total Skor 48
Setelah melakukan perhitungan nilai tersebut, hasilnya akan dicantumkan
dalam tabel sebagai berikut:
Tabel. 3.3 Hasil Belajar Siswa
No. Nama Siswa Nilai Keterangan 1.
2. … 31.
Pembelajaran dapat dikatakan efektif atau berhasil jika siswa yang tuntas
mencapai 75% atau lebih dari 75%. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyasa
apabila terjadi perubahan yang positif pada diri siswa seluruhnya atau
setidaknya sebagian besar (75%).
I. Rencana Plaksanaan Penelitian 1. Persiapan
Persiapan penelitian dilakukan dengan kegiatan observasi sekolah.
Observasi pertama kali dilakukan peneliti di SMP BOPKRI Godean.
Setelah dilaksanakan observasi ternyata penelitian tidak dapat
dilaksanakan di sekolah tersebut karena jumlah siswa dalam satu kelas
tidak memenuhi syarat untuk dijadikan subjek penelitian, kemudian
peneliti mencari informasi beberapa sekolah untuk dijadikan tempat
penelitian, salah satunya adalah SMP N 5 Sleman. Selanjutnya peneliti
melakukan observasi di sekolah tersebut. Hasil dari observasi tersebut
sesuai dengan syarat penelitian, yaitu ada ruang kelas untuk dijadikan
tempat pembelajaran, satu rombongan belajar yang dijadikan subjek
penelitian berisi minimal 30 siswa, tidak menggunakan alat peraga pada
penyampaian materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat.
Selain melakukan observasi terhadap sekolah untuk dijadikan tempat
penelitian, peneliti juga membuat proposal, instrumen penelitian, dan
melakukan validasi terhadap instrumen tersebut. Proposal yang telah
disusun peneliti selanjutnya diberikan kepada BAPPEDA Sleman untuk
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan pembelajaran materi operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan alat
peraga kartu bilangan. Meteri tersebut disampaikan oleh guru pengampu
mata pelajaran matematika. Peneliti berada di dalam kelas untuk
mengamati selama pembelajaran berlangsung. Ulangan harian diadakan
pada akhir penelitian. Ulangan harian ini dilaksanakan untuk memperoleh
data hasil belajar siswa.
3. Evaluasi
Pada tahap evaluasi ini peneliti mengolah data yang diperoleh selama
penelitian berlangsung. Peneliti mengoreksi hasil ulangan siswa yang
kemudian disebut data hasil belajar, menyajikan, dan menganalisis data
hasil belajar tersebut. Setelah melaksanakan analisis terhadap data hasil
belajar peneliti menarik kesimpulan baik dari hasil analisis maupun dari
kegiatan penelitian yang telah berlangsung kemudian hasilnya ditulis
dalam laporan penelitian.
4. Jadwal pelaksanaan penelitian
Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian No. Waktu Pelaksanaan Deskripsi Kegiatan
1. Februari - Maret o Melakukan observasi ke sekolah
o Mengurus perijinan sementara di sekolah
2. April – Mei
o Membuat proposal penelitian
o Membuat Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
o Membuat istrumen penelitian
o Melakukan validasi instrumen penelitian
4. Juli – Agustus Melaksanakan pengambilan data
5. Agustus - September
o Melaksanakan analisis data dan menarik
kesimpulan dari analisis tersebut
o Pembuatan laporan penelitian yang telah
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan pembelajaran berlangsung selama enam pertemuan. Lima
pertemuan dilakukan dengan menyampaikan materi operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dan satu pertemuan terakhir
untuk melaksanakan ulangan harian tentang materi tersebut. Peneliti
mengamati kegiatan pembelajaran pada setiap pertemuannya.
Berikut ini adalah deskripsi pelaksanaan pembelajaran yang diamati
peneliti:
1