• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN POSITIF NEGATIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV SD NEGERI DELEGAN II PRAMBANAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN POSITIF NEGATIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV SD NEGERI DELEGAN II PRAMBANAN."

Copied!
176
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN POSITIF NEGATIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV SD

NEGERI DELEGAN II PRAMBANAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Malinda Sari Putri

NIM 12108241142

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)
(3)

?

SURAT

PERNYATAAN

Dengan

ini saya menyatakan

batrwa skripsi

ini benar-benar

karya saya sendiri. Sepanjang pengetahu.an saya tidak terdapat karya atau pendapat yang

ditulis atau

diterbitkan orang

lain kecuali sebagai &cuan atau

kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telahlazim.

Tanda tangan dosen penguji yang tertera pada halaman pengesahan adalah asli.

Jika tidak asli,

saya

siap

menerima

sanksi ditunda yudisium

pada periode berikutnya,

Yogyakarta, 1 0 Oktob

u

2fr16 Yangmenyatakan,

Malinda Smi Putri

NrM 12108241142

(4)
(5)

v MOTTO

“Setiap pengalaman yang tidak dinilai baik oleh dirinya sendiri ataupun orang lain

akan tinggal menjadi sesobek kertas dari buku hidup yang tidak punya makna. Padahal setiap pengalaman tak lain daripada fondasi kehidupan”

(Pramoedya Ananta Toer)

“Kita melihat kebahagiaan itu seperti pelangi, tidak pernah berada di atas kepala kita sendiri, tetapi selalu berada di atas kepala orang lain”

(6)

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada orang-orang yang sangat berarti dalam hidup saya:

1. Bapak Budi Harjono, B.Sc dan Ibu Dra. Tri Winarsih, orang tua yang senantiasa memberiku doa, dukungan dan motivasi.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini dibuat sebagai syarat kelulusan Sarjana pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan tugas akhir skripsi.

2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan UNY yang telah memberikan arahan dalam melaksanakan penelitian.

4. Bapak P. Sardjiman, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi dari awal hingga akhir. 5. Bapak Tugiran S.Ag. selaku Kepala SD Negeri Delegan 2 yang telah

bersedia mengijinkan penulis melaksanakan penelitian di sekolah tersebut. 6. Ibu Dewi Retnowati, S.Pd. SD selaku guru kelas IV yang telah

memberikan pengarahan dan memberi masukan dalam pelaksanaan penelitian.

(8)

:

8. Sahabat dan

teman-teman yang selalu memberi semangat.

9.

Dan semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini.

Penyusun menyadari bahwa skripsi

ini

masih

jauh

dari sempurna, sehingga

penyusun mengharapkan

kritik dan

saran yang dapat membangun

demi

kesernpumaan skripsi

ini. Semoga

skripsi

ini dapat bermanfaat

bagi sernua pihak yang membacarya.

Amin

Yogyakarta, 10 Oktober 2076 Penulis

Malinda Sari Putri

NrM

12108241142
(9)

ix

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN POSITIF NEGATIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV SD

NEGERI DELEGAN II PRAMBANAN

Oleh Malinda Sari Putri NIM 12108241142

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa kelas IV SD Negeri Delegan II Prambanan dengan menggunakan media kartu bilangan positif negatif. Media kartu bilangan positif negatif dapat membantu siswa dalam membangun konsep nyata dari bilangan bulat.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu salah satu jenis penelitian yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran baik hasil maupun proses pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Delegan II Prambanan yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar matematika. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi dan tes dengan instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan soal evaluasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan media kartu bilangan positif negatif dapat meningkatkan prestasi belajar materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Pada kualitas pembelajaran, setelah dilaksanakannya tindakan siklus I, aktivitas guru dalam mengajar dan partisipasi siswa berada pada pada kategori baik. Pada siklus II meningkat menjadi sangat baik. Peningkatan prestasi belajar ditunjukan dengan meningkatnya nilai rata-rata prestasi belajar sebelum diberi tindakan yaitu 59.22 dengan ketuntasan dicapai oleh 7 siswa (24.13%), meningkat pada siklus I dengan rata-rata tes hasil prestasi belajar yakni 65.4 dengan ketuntasan dicapai oleh 12 siswa (41.37%) berada pada kategori baik. Pada siklus II rata-rata kelas naik menjadi 79.2 dengan ketuntasan dicapai oleh 25 siswa (86.2%) dan berada pada kategori sangat baik.

(10)

x

hal DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

PENGESAHAN... iv

MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

G. Definisi Operasional... 5

BAB II. KAJIAN TEORI A. Kajian Teori ... 7

1. Media Pembelajaran Dan Kartu Bilangan ... 7

a. Media Pembelajaran ... 7

1) Pengertian Media Pembelajaran ... 7

2) Fungsi Media ... 8

(11)

xi

b. Kartu Bilangan Positif Negatif ... 9

1) Pengertian Kartu Bilangan Positif Negatif ... 9

2) Cara Membuat Kartu Bilangan Positif Negatif ... 9

3) Cara Menggunakan Media ... 10

2. Tinjauan Mengenai Prestasi Belajar ... 17

a. Belajar ... 17

1) Pengertian Belajar ... 17

2) Prinsip-Prinsip Belajar ... 18

b. Prestasi Belajar ... 20

1) Pengertian Prestasi Belajar ... 20

2) Pengukuran Prestasi Belajar ... 21

3. Pembelajaran Matematika di SD ... 22

a. Pengertian Matematika ... 22

b. Penjumlahan Pengurangan Bilangan Bulat ... 23

4. Karakteristik Kognitif Siswa Kelas IV SD ... 24

B. Temuan Hasil Penelitin Yang Relevan... 25

C. Kerangka Berpikir ... 26

D. Hipotesis Tindakan ... 28

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 29

B. Setting Tindakan ... 30

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 30

D. Desain Penelitian ... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ... 34

F. Instrumen Penelitian ... 35

G. Uji Validitas Instrumen ... 39

H. Teknik Analisis Data ... 39

I. Indikator Keberhasilan ... 45

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 47

(12)

xii

2. Deskripsi Kondisi Awal ... 47

3. Deskripsi Penelitian Siklus I ... 49

a. Perencanaan Tindakan ... 50

b. Pelaksanaan Tindakan……… ... 50

1) Siklus I Pertemuan I ... 50

2) Siklus I Pertemuan II... 56

c. Observasi ... 58

1) Proses Pembelajaran ... 59

2) Hasil Prestasi Belajar Matematika Siklus I ... 64

d. Refleksi ... 65

4. Deskripsi Penelitian Siklus II ... 67

a. Perencanaan Tindakan ... 67

b. Pelaksanaan Tindakan ... 67

1) Siklus II Pertemuan I... 67

2) Siklus II Pertemuan II ... 79

c. Observasi ... 81

1) Proses Pembelajaran ... 81

2) Hasil tes prestasi belajar ... 85

d. Refleksi ... 86

B.Pembahasan ... 87

1. Penggunaan Media Kartu Bilangan Positif Negatif Dalam Pembelajaran ... 87

2. Peningkatan Aktivitas Guru Dalam Mengajar ... 89

3. Peningkatan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran ... 90

4. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ... 91

C.Keterbatasan Penelitian ... 95

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 96

B.Saran ... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 98

(13)

xiii

hal DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Mengajar ... 36

Tabel 2. Kisi-Kisi Lembar Observasi Partisipasi Siswa ... 37

Tabel 3. Kisi-Kisi Soal Evaluasi ... 38

Tabel 4. Kriteria Penilaian ... 40

Tabel 5. Kriteria Penilaian Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Mengajar ... 42

Tabel 6. Kriteria Penilaian Lembar Observasi Partisipasi Siswa ... 43

Tabel 7. Pengelompokan Butir Soal Evaluasi ... 44

Tabel 8. Kriteria Tes Prestasi Belajar Matematika ... 45

Tabel 9. Hasil Prestasi Belajar Matematika Pra Tindakan ... 48

Tabel 10. Hasil Observasi Aktivitas Guru Dalam Mengajar Siklus I... 60

Tabel 11. Hasil Observasi Partisipasi Siswa Siklus I ... 62

Tabel 12. Hasil Tes Prestasi Belajar Matematika Siklus I ... 64

Tabel 13. Hasil Observasi Aktivitas Guru Dalam Mengajar Siklus II ... 82

Tabel 14. Hasil Observasi Partisipasi Siswa Siklus II ... 83

Tabel 15. Hasil Tes Prestasi Belajar Matematika Siklus II ... 85

(14)

xiv

hal DAFTAR GAMBAR

Tabel 1. Tabel 2.

Tabel 3.

Tabel 4.

Tabel 5.

Gambar 1. Siklus Model Kemmis dan Mc Taggart ... 31 Gambar 2. Diagram Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Guru

Dalam Mengajar Siklus I dan Siklus II ... 90 Gambar 3. Diagram Perbandingan Hasil Observasi Partisipasi Siswa Siklus I dan Siklus II ... 91 Gambar 4. Diagram Peningkatan Rata-rata Tes Prestasi Belajar

(15)

xv

hal DAFTARLAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ... 101

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ... 106

Lampiran 3. Ringkasan Materi ... 110

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan I ... 116

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan II ... 120

Lampiran 6. Ringkasan Materi ... 124

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 129

Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 133

Lampiran 9. Soal Evaluasi Siklus I ... 137

Lampiran 10. Soal Evaluasi Siklus II ... 139

Lampiran 11. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ... 141

Lampiran 12. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ... 142

Lampiran 13. Kisi-kisi Soal Evaluasi ... 143

Lampiran 14. Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 144

Lampiran 15. Kisi-kisi Lembar Observasi Partisipasi Siswa ... 145

Lampiran 16. Daftar Hasil Prestasi Belajar Siswa Pra Tindakan ... 146

Lampiran 17. Daftar Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I ... 147

Lampiran 18. Daftar Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II ... 148

Lampiran 19. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I & II ... 149

Lampiran 20. Lembar Observasi Partisipasi Siswa Siklus I & II ... 151

Lampiran 21. Dokumentasi Penelitian ... 155

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah dasar merupakan lembaga pendidikan dasar yang harus ditempuh oleh seorang individu. Pembelajaran di sekolah dasar berbeda dengan pembelajaran di sekolah menengah maupun perguruan tinggi. Hal tersebut disebabkan perkembangan setiap anak berbeda-beda baik itu perkembangan sosial, kognitif, maupun emosi anak-anak. Pembelajaran di setiap tingkatan sekolah harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan mereka.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sebagian besar siswa dirasa sulit. Di kelas IV, materi yang diajarkan pada siswa sudah semakin abstrak. Khususnya pada materi bilangan bulat. Siswa kini mulai dikenalkan dan mulai memecahkan masalah penjumlahan dan pengurangan materi bilangan bulat negatif. Bilangan bulat positif dan negatif masih dirasa sangat abstrak bagi siswa kelas IV SD.

(17)

2

siswa-siswa kelas IV ini rendah. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata ulangan harian pertama mereka yaitu 59,2.

Siswa kelas IV SD merupakan siswa kelas tinggi yang menurut Piaget masih termasuk dalam tahap operational konkret yaitu siswa yang masih harus belajar dengan benda konkret. Maksudnya siswa dalam hal ini belum bisa menerima konsep-konsep murni yang bersifat abstrak dan masih membutuhkan benda semi abstrak untuk membantu pemahaman mereka.

Solusi alternatif bagi guru untuk mengatasi masalah di atas salah satunya yaitu dengan menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Wina Sanjaya, 2008: 204-205). Media pembelajaran yang sesuai dan dapat digunakan oleh guru salah satunya adalah media kartu bilangan positif negatif. Selain dapat dibuat secara sederhana, media kartu bilangan positif negatif ini juga dapat menarik perhatian siswa karena menyenangkan dan menarik.

Melalui media ini diharapkan siswa dapat menemukan konsep yang konkret sehingga memudahkan mereka dalam belajar. Media kartu bilangan merupakan salah satu media pembelajaran yang cukup efektif menggambarkan dengan nyata konsep-konsep bilangan bulat yang diberikan saat pembelajaran.

(18)

3

bulat. Menurut Sugihartono, dkk (2007: 130) prestasi belajar adalah hasil pengukuran yang yang berwujud angka maupun pernyataan yang mencerminkan tingkat penguasaan materi pelajaran bagi para siswa.

Oleh karena itu, melalui penelitian ini prestasi belajar siswa kelas IV dapat ditingkatkan. Maka dalam penelitian ini akan membahas mengenai “Penggunaan Media Kartu Bilangan Positif Negatif Dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Penjumlahan dan pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SD Negeri Delegan II Prambanan”.

B. Identifikasi masalah

Dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Siswa malas mendengarkan materi yang diajarkan guru karena metode yang digunakan guru sebagian adalah metode ceramah dan tanya jawab. 2. Prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Delegan II Prambanan masih

rendah dengan rata-rata ulangan harian yaitu 59,2

3. Penggunaan media kartu bilangan sebagai salah satu upaya peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Matematika materi bilangan bulat siswa kelas IV SD Delegan II

C. Pembatasan Masalah

(19)

4

Penggunaan media kartu bilangan positif negatif sebagai salah satu upaya peningkatan prestasi belajar materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa kelas IV SD Negeri Delegan II Prambanan

D. Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan yaitu: Bagaimana penggunaan media kartu bilangan positif negatif dapat meningkatkan prestasi belajar materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa kelas IV SD Negeri Delegan II Prambanan?

E. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk:

Meningkatkan prestasi belajar materi bilangan bulat siswa kelas IV SD Negeri Delegan II Prambanan

F. Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah 1. Bagi siswa

a. Pembelajaran menggunakan Media Kartu Bilangan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa

b. Setelah konsep dapat dipahami dengan baik oleh siswa, diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar mereka.

c. Siswa dapat lebih termotivasi untuk belajar karena media yang menyenangkan

(20)

5

a. Guru dapat membuat media pembelajaran Matematika yang lebih menarik

b. Guru mampu menyesuaikan pembelajaran dengan tingkat berpikir siswa

3. Bagi sekolah

a. Sekolah dapat memperoleh fasilitas berupa media pembelajaran agar dapat meningkatkan konsep pemahaman siswa

b. Setelah mampu menggunakan media pembelajaran, diharapkan prestasi belajar siswa materi penjumlahan dan pengurangan bilngan bulat dapat meningkat

4. Bagi peneliti

a. Menambah pengalaman dalam menulis karya ilmiah

b. Mengetahui permasalahan yang terjadi di sekolah secara langsung

G. Definisi Operasional Variabel

1. Media kartu bilangan positif negatif adalah media berbentuk kotak berukuran 4x6 dengan warna hitam dan putih yang digunakan dalam pembelajaran matematika untuk memudahkan siswa dalam memahami konsep dan sebagai alat hitung materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

(21)

6

(22)

7 BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran dan Media Kartu Bilangan

a. Media Pembelajaran

1) Pengertian Media Pembelajaran

Secara umum, pengertian media pembelajaran menurut Gerlach (dalam Wina Sanjaya, 2008: 204-205), meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pengertian media menurut Gerlach tidak terbatas pada sebuah alat perantara seperti televisi, koran dan lain-lain akan tetapi juga meliputi manusia sebagai perantara misalnya melalui seminar, diskusi, karyawisata. Hal ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan, mengubah sikap siswa atau menambah keterampilan. Pengertian media pembelajaran menurut Daryanto, (2011: 6)

media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

(23)

8

pembelajaran agar peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan tujuan belajar.

2) Fungsi Media

Penggunaan media dalam pembelajaran sangat membantu pengajar dalam menyampaikan informasi. Berikut fungsi-fungsi media menurut Sanaky (dalam Rostina Sundayana, 2013: 9):

a. Menghadirkan objek sebenarnya

b. Membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya c. Membuat konsep abstrak ke konsep konkrit d. Memberi kesamaan persepsi

e. Mengatasi hambatan waktu, tempat jumlah dan jarak f. Menyajikan ulang informasi secara konsisten

g. Memberi suasana belajar yang tidak tertekan, santai dan menarik

3) Prinsip Pemilihan Media

Dalam pemilihan media yang akan digunakan dalam pembelajaran memerlukan kriteria dalam memilih media yang dijabarkan dalam prinsip pemilihan media. Wina Sanjaya (2008:224) mengungkapkan prinsip pemilihan media antara lain: a) pemilihan media harus sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai,

b) pemilihan media harus berdasarkan konsep yang jelas,

(24)

9

d) pemilihan media harus sesuai dengan gaya belajar siswa serta kemampuan guru, dan

e) pemilihan media harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas dan waktu yang tersedia untuk kebutuhan pembelajaran.

b. Kartu Bilangan Positif Negatif

1) Pengertian Kartu Bilangan Positif Negatif

Media kartu bilangan positif negatif adalah media yang digunakan dalam pembelajaran matematika untuk memudahkan siswa dalam memahami konsep materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang terbuat dari kertas berwarna hitam dan putih.

2) Cara membuat Kartu Bilangan Positif Negatif

Membuat alat peraga pada penelitian ini dapat menggunakan barang bekas. Bahan yang dibutuhkan adalah Kertas Karton/kertas manila warna hitam dan putih.

Langkah membuat:

a) Buat desain kartu positif negatif dengan dua warna yang berbeda

(25)

10

c) Setelah dicetak, potong sesuai ukuran 4) Cara menggunakan media

Model kartu bilangan ini memberikan gambaran visual pada peserta didik mengenai konsep bilangan bulat. Kartu berwarna hitam menggambarkan bilangan bulat negatif sedangkan warna putih menggambarkan bilangan bulat positif (Pujiati, 2011). Adapun penggunaan kartu bilangan positif-negatif sebagai berikut:

a) Satu kartu hitam menunjukkan bilangan bulat −1 Satu kartu putih menunjukkan bilangan bulat +1

b) Bilangan nol digambarkan oleh pasangan kartu positif dan kartu negatif yang berjumlah satu pasang maupun lebih sampai tak terhingga.

(26)

11

d) Bilangan bulat +1 yang diperagakan dengan satu kartu putih dapat pula diperagakan bersama dengan pasangan kartu hitam dan putih (nol) namun tetap bernilai satu. Sebagai contoh perhatikan gambar berikut:

e) Bilangan bulat −1 yang diperagakan dengan satu kartu hitam dapat pula diperagakan bersama dengan pasangan kartu hitam dan putih (nol) namun tetap bernilai negatif satu. Sebagai contoh perhatikan gambar berikut:

f) Penjumlahan bilangan bulat postitif ditambah bilangan bulat positif

Contoh: 3 + 3

(27)

12

Peragaan menunjukkan ada 6 kartu positif sehingga 3 + 3 = 6 g) Penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat

negatif

Misalnya 3 + (−2)

Maka peragaannya, 3 buah kartu positif kemudian tambahkan 2 kartu negatif. Karena kartu tidak sejenis, maka kartu diletakkan di bawahnya. Kartu positif dan negatif berpasangan bernilai nol (poin b) sehingga peragaannya sebagai berikut:

(28)

13

h) Penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif

Contoh −3 + 2

Maka peragaannya, 3 buah kartu negatif kemudian tambahkan 2 kartu positif.

Dari peragaan tersebut, kartu positif dan negatif yang berpasangan bernilai nol, sehingga kartu yang tersisa yaitu kartu negatif sebanyak 1 buah. Jadi −3 + 2 = −1

i) Penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif

Contoh −3 + (−2)

(29)

14

Dari peragaan pada gambar, ada 5 kartu negatif, sehingga −3 + (−2) = −5

j) Pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif

Contoh 3 − 2

Maka peragaannya, siapkan 3 buah kartu positif. karena pengurangan maka kita dapat langsung mengambil kartu positif sebanyak pengurang.

Peragaannya sebagai berikut:

(30)

15

Karena pengurang berjumlah 5, sedangkan yang dikurangi berjumlah 3 sehingga harus menambahkan 2 pasang kartu. Setelah ada lima kartu positif maka dapat diambil lima kartu positif tersebut, sehingga kartu yang tersisa dari peragaan tersebut ada 2 buah kartu negatif. Jadi 3 − 5 = −2

k) Pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif

Contoh 3 – (−2)

Siapakan 3 buah kartu positif sebagai yang dikurangi. Pengurang berjumlah negatif 2, karena belum ada kartu negatif maka harus menambah 2 pasang kartu sehingga peragaannya sebagai berikut

(31)

16

Pengurang dari 3 − (−2) yaitu −2 sehingga kartu yang harus diambil adalah kartu negatif berjumlah dua buah. Dari peragaan di atas maka hasil dari 3 − (−2) = 5.

l) Pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif

Contoh −3 − 2

Siapkan 3 buah kartu negatif.

Pengurang dari −3 − 2 yaitu 2 sehingga kartu yang harus diambil adalah kartu positif berjumlah dua buah, karena kartu positif belum ada, maka kita tambahkan dua pasang kartu. Kemudian 2 kartu positif diambil. Sisa kartu yang ada pada peragaan ada 5 kartu negatif, sehingga −3 − 2 = −5

m) Pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif

Contoh −3 − (−2)

(32)

17

Siapkan 3 buah kartu negatif. Pengurang dari pengurangan di atas adalah −2 sehingga kartu yang harus diambil adalah kartu negatif sebanyak 2 buah.

Dari peragaan di atas, kartu yang tersisa ada 1 buah kartu negatif. Jadi −3 − (−2) = −1. Apabila pengurangnya lebih besar, maka dapat menambah sepasang kartu agar sesuai jumlah pengurang.

2. Tinjauan Mengenai Prestasi belajar a. Belajar

1) Pengertian Belajar

Dalam proses perkembangan setiap individu pasti menjalani proses belajar baik secara sadar maupun tidak sadar. Proses belajar berguna untuk mendapatkan suatu pengalaman serta pengetahuan baru bagi setiap individu. Pengertian belajar menurut Suyono dan Hariyanto, 2011: 9 adalah “suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian”. Kemudian menurut W.S Winkel (dalam Ahmad Susanto, 2015: 4)

(33)

18

belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman dan keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas. Belajar disini berarti diharapkan individu itu dapat akan mengalami perubahan. Sedangkan menurut Slameto (2003:2) Belajar ialah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Dari pengertian-pengertian belajar di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas interaksi dengan lingkungan yang dilakukan seorang individu guna mendapatkan suatu pengalaman dan perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilan.

2) Prinsip-Prinsip Belajar

Untuk mencapai tujuan belajar maka perlu diketahui beberapa prinsip belajar. Beberapa prinsip belajar umum menurut Sukmadinata dalam Suyono, 2011: 128 sebagai berikut:

a) Belajar merupakan bagian dari perkembangan.

Dalam perkembangan dituntut belajar, sedangkan melalui belajar terjadi perkembangan individu yang pesat.

(34)

19

c) Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan lingkungan, kematangan, serta usaha dari individu secara aktif.

d) Belajar mencakup semua aspek kehidupan. Oleh sebab itu belajar harus mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor dan keterampilan hidup (life skill).

e) Kegiatan belajar berlangsung baik dengan guru di sembarang tempat dan waktu.

f) Belajar berlangsung baik dengan guru maupun tanpa guru. Berlangsung dalam situasi formal informal, nonformal. g) Belajar yang terencana dan disengaja menuntut motivasi

yang tinggi.

h) Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai dengan yang amat kompleks.

i) Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan. Hambatan bisa terjadi dari lingkungan, kurangnya motivasi, kelelahan atau kejenuhan belajar.

(35)

20 b. Prestasi Belajar

1) Pengertian Prestasi Belajar

Setelah melakukan proses pembelajaran, guru akan melaksanakan evaluasi baik terhadap proses pembelajaran maupun hasil belajar siswa. Melalui evaluasi hasil belajar dapat pula dilihat prestasi belajar siswa. Menurut Zainal Arifin (2009: 12-13) dalam bahasa Indonesia kata prestasi diambil dari bahasa Belanda yaitu “prestatie” yang berarti “hasil usaha”. Akan tetapi istilah “prestasi belajar” berbeda dengan “hasil belajar”. Prestasi belajar berkenaan dengan aspek pengetahuan sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta didik.

Winkel (Dalam Ghullam Hamdu, 2011: 92) mengatakan bahwa “Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar sesuai dengan bobot yang dicapainya”. Sedangkan menurut Sugihartono, dkk (2007: 130) prestasi belajar adalah hasil pengukuran yang yang berwujud angka maupun pernyataan yang mencerminkan tingkat penguasaan materi pelajaran bagi para siswa.

(36)

21

pernyataan tersebut dapat dilihat dari hasil tes yang diadakan setelah pembelajaran berlangsung. Prestasi belajar menunjukkan ketercapaian keberhasilan belajar serta tingkat penguasaan materi siswa terhadap mata pelajaran.

2) Pengukuran Prestasi Belajar

Prestasi belajar menunjukkan hasil belajar yang telah di capai oleh siswa. Pengukuran keberhasilan belajar siswa dapat ditentukan dengan mengukur ranah siswa itu sendiri, baik dari ranah cipta, ranah rasa, ranah karsa. Atau yang biasa dikenal dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Ada pun pengertian dari penilaian ke tiga ranah tersebut menurut Muhibbin Syah (2008, 154−157) adalah sebagai berikut :

1. Evaluasi prestasi kognitif.

Mengukur keberhasilan belajar siswa yang berdimensi kognitif (ranah cipta) dapat dilakukan dengan berbagai cara baik dengan tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan. Untuk menghendaki informasi yang lebih akurat, tes pilihan berganda sebaiknya tidak digunakan. Sebagai gantinya, dapat menggunakan tes berupa tes pencocokan (matching test), tes isian, dan tes esai.

2. Evaluasi prestasi afektif

(37)

22

menggunakan skala sikap yang tujuannya untuk mengidentifikasi kecenderungan/ sikap orang.

3. Evaluasi prestasi psikomotor.

Mengukur keberhasilan belajar siswa yang berdimensi psikomotor (ranah karsa) dapat dilakukan dengan observasi. Observasi dapat diartikan sebagai sejenis tes mengenai peristiwa, tingkah laku atau fenomena lain.

3. Pembelajaran Matematika di SD a. Pengertian Matematika

Menurut Hans Freudental dalam Marsigit (Ahmad Susanto, 2015: 189) matematika merupakan aktivitas insani (human activities) dan harus dikaitkan dengan realitas. Matematika di sekolah dasar merupakan ilmu pengetahuan aplikatif yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, konsep matematika harus mampu disampaikan dengan baik kepada siswa-siswa sekolah dasar sebagai bekal mereka di kehidupan sehari-hari.

(38)

23

Dari pendapat kedua ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan studi mengenai struktur abstak. Matematika di sekolah dasar hendaknya dihubungkan dengan realitas kehidupan sehari-hari agar mudah dipahami oleh siswa sebab matematika juga merupakan studi aplikatif dimana siswa juga akan mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pembelajaran matematika memang sudah seharusnya diajarkan dengan menghubungkan dengan permasalahan sehari-hari yang sesuai dengan tingkat perkembangan mereka.

b. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

Untuk mendefinisikan bilangan bulat, tidak terlepas dari bilangan asli maupun bilangan cacah, karena kedua bilangan tersebut merupakan anggota himpunan dari bilangan bulat. Muchtar A. Karim, ____: 180-181 mendefinisikan bilangan bulat menjadi tiga:

Definisi 1: Himpunan {−1, −2, −3, −4, −5, …} disebut himpunan bilangan bulat negatif

Definisi 2: Gabungan himpunan semua bilangan cacah dan himpunan semua bulat negatif yaitu himpunan:

{…, −5, −4, −3, −2, −1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, …} disebut himpunan bilangan bulat

(39)

24

Kemudian dari definisi-definisi tersebut dapat diambil kesimpulan:

1. Bilangan bulat positif atau bilangan asli, yaitu: {1,2,3,4, …}

2. Bilangan bulat nol yaitu 0, dan

3. Bilangan bulat negatif, yaitu: {−1, −2, −3, −4, −5,…} Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bilangan bulat adalah bilangan rasional yang terdiri dari himpunan dari bilangan cacah (bilangan asli, bilangan nol) dan bilangan negatif. Operasi hitung bilangan bulat terdiri dari penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Akan tetapi, pada penelitian difokuskan pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

4. Karakteristik Kognitif Siswa Kelas IV SD

Tahapan perkembangan kognitif siswa dikelompokan oleh Piaget dalam empat tahap. Perkembangan kognitif anak-anak pada masa akhir termasuk dalam tahap perkembangan operasional konkret. Menurut Piaget siswa pada tahap ini belum bisa menerima konsep-konsep murni yang bersifat abstrak dan masih membutuhkan benda semi abstrak untuk membantu pemahaman mereka. (Ahmad Susanto, 2015: 77).

(40)

25

tingkat berpikirnya. Tahapan ini dibagi tiga oleh Bruner (dalam Pitadjeng, 2006: 29-30) antara lain:

a. Tahap Enaktif

Pada tahap ini, anak menggunakan atau memanipulasi objek-objek konkret secara langsung. Misalnya dalam pengurangan anak menggunakan pensil untuk menyelesaikan soal pengurangan 7 – 4 mereka menyiapkan tujuh pensil dan mengambilnya empat.

b. Tahap Ikonik

Pada tahap ini anak mulai menyangkut mental yang merupakan gambaran dari objek-objek konkret. Mereka memanipulasi dengan memakai gambaran dari objek-objek yang dimaksud.

c. Tahap Simbolik

Pada tahap ini anak sudah dapat memanipulasi simbol-simbol secara langsung yan tidak ada kaitannya dengan objek-objek. Anak sudah tidak memerlukan lagi memanipulasi objek nyata maupun gambaran dari objek tersebut.

B. Temuan Hasil Penelitian Yang Relevan

(41)

26

dengan ketuntasan ada 18 siswa. Pada siklus II nilai rata-rata naik menjadi 85 dengan ketuntasan dicapai oleh 29 siswa sehingga terdapat kenaikan nilai rata – rata dari siklus I ke siklus II. Dengan demikian terdapat peningkatan ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 15%.

2. Penelitian dari Septian Agung Dwi Cahyo, 2013. Dengan judul: Penerapan Permainan Loncat Katak Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Brengkelas di Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013. Penerapan permainan loncat katak termasuk dalam kategori baik diikuti dengan peningkatan kemampuan operasi hitung pada siklus I sebesar 11,8 dicapai oleh 75% siswa dengan rata-rata 72,08. Pada siklus II pelaksanaan pembelajaran dengan permain loncat kata termasuk dalam kategori sangat baik serta terjadi peningkatan kemampuan operasi hitung sebesar 5,42 dengan nilai rata-rata 77,5 dicapai oleh 83% dari siswa di kelas.

C. Kerangka Berpikir

(42)

27

aktif. Kematangan atau perkembangan peserta didik yang merupakan aspek penting yang harus diperhatikan.

Matematika merupakan merupakan aktivitas insani (human activities) dan harus dikaitkan dengan realitas. Penanaman konsep dalam

mata pelajaran Matematika berlangsung di Sekolah Dasar hingga sekolah menengah atas. Oleh karena itu, dalam membelajarkan matematika sebaiknya dikaitkan dengan permasalahan sehari-hari.

Adanya permasalahan bahwa siswa kelas IV SD Negeri Delegan II memiliki hambatan belajar dalam memahami materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat mengakibatkan prestasi belajar mereka rendah. Dengan memperhatikan aspek perkembangan kognitif siswa bahwa siswa sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret serta tiga tahapan pada proses belajar matematika siswa yaitu tahap enaktif, tahap ikonik, dan tahap simbolik, maka siswa membutuhkan suatu media untuk membantu proses belajar mereka. Media kartu bilangan positif negatif merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengajarkan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

(43)

28 D. Hipotesis Tindakan

(44)

29 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau sering disebut PTK. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Dalam Suyadi, 2013: 22) PTK adalah suatu bentuk penyelidikan dalam situasi pendidikan yang dilakukan oleh peserta yang terlibat seperti guru, peserta didik atau kepala sekolah guna untuk memperbaiki dasar pemikiran dan proses belajar mengajar, memperbaiki pemahaman dari praktik belajar mengajar, serta memperbaiki situasi atau lembaga tersebut. Kemudian menurut Suharsimi Arikunto (2015: 4)

PTK adalah penelitian yang memaparkan terjadinya sebab-akibat dari perlakuan, sekaligus memaparkan apa yang terjadi ketika perlakuan diberikan, dan memaparkan seluruh proses sejak awal pemberian perlakuan sampai dengan dampak dari perlakuan yang diberikan kepada subjek tindakan.

(45)

30 B. Setting Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada kelas IV Sekolah Dasar Delegan II yang beralamat di Dinginan, Sumberharjo, Prambanan, Sleman. Alasan mengapa penelitian dilaksanakan di kelas IV SD N Delegan II karena peneliti menemukan permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran matematika. Keadaan setting digambarkan sebagai berikut: 1. Dilihat dari segi geografis, SD Delegan II ini terletak di daerah Sleman

bagian selatan.

2. Dilihat dari segi tenaga pendidik

Penelitian ini dilaksanakan dengan bekerjasama dengan guru kelas. Penelitian ini berlangsung selama 2 bulan, dimulai pada awal bulan Februari dan selesai pada akhir bulan Mei.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas yang diambil pada penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Delegan II Prambanan. Keseluruhan siswa di kelas IV berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki. Peneliti mengambil kelas IV Sekolah Dasar karena guru memiliki kesulitan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu, siswa kelas IV juga dirasa sudah dapat menerima pembelajaran yang diusulkan.

(46)

31 D. Desain Penelitian

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Kemmis dan Mc Taggart (Dalam Hamzah B. Uno, 2011: 87) yang setiap siklus terdiri dari empat komponen tindakan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Gambar 1. Siklus Model Kemmis dan Mc Taggart (dalam Hamzah B. Uno, 2011: 87)

Secara detail langkah-langkah dalam setiap siklus penelitian adalah sebagai berikut:

1. Plan (Perencanaan)

Rencana penelitian tindakan merupakan tindakan yang tersusun, dan dari segi definisi harus mengarah pada tindakan, yaitu bahwa rencana itu harus memandang ke depan.

1

(47)

32

Berikut ini merupakan hal-hal yang perlu direncanakan dalam penelitian tindakan kelas menurut Endang Mulyatiningsih 2011: 72-73 dalam perancangan tindakan peneliti menyusun:

a. Skenario tindakan. Skenario tindakan yang digunakan dengan membuat silabus, rpp, bahan ajar, alat evaluasi, serta media pembelajaran.

b. Instrumen pengumpulan data penelitian. Agar penelitian dapat berjalan lancar maka instrumen penelitian dipersiapkan terlebih dahulu.

c. Perangkat tindakan. Perangkat tindakan meliputi alat, media pembelajaran, petunjuk belajar, dan bahan ajar.

d. Simulasi tindakan. Simulasi dilakukan guru sebelum melaksanakan tindakan apabila peneliti belum yakin terhadap kesuksesan tindakan.

2. Act (Pelaksanaan Tindakan)

Pada tahap ini guru atau peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario yang telah dibuat dan perangkat yang telah dipersiapkan. Dalam pelaksanaan tindakan ini, inti kegiatan yang dilakukan antara lain:

(48)

33

b. Siswa belajar dalam situasi pembelajaran menggunakan media kartu bilangan positif negatif sesuai dengan Lembar Kegiatan Siswa yang telah dipersiapkan

c. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok 3. Observe (Observasi)

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang mementingkan proses, tidak semata-mata hasil. Oleh karena itu, pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung sangat dibutuhkan untuk mengetahui apa yang terjadi ketika tindakan diberikan. Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait bersama prosesnya.

Data hasil observasi dikumpulkan melalui lembar observasi yang dilakukan selama proses penelitian atau proses pembelajaran. Selama proses penelitian berlangsung, observasi kejadian dapat dilakukan oleh peneliti atau rekan yang dapat membantu dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya. 4. Reflect (Refleksi)

(49)

34

hasil tindakan yang telah dilakukan. Apabila dengan tindakan yang dilakukan sudah mampu meningkatkan prestasi belajar siswa, maka penelitian dihentikan. Namun jika belum dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, maka peneliti bersama guru kelas menganalisis dimana letak kekurangan dan mencari solusi. Setelah itu barulah dilanjutkan ke siklus selanjutnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu observasi dan tes.

1. Observasi

(50)

35

2013: 204). Maksudnya peneliti akan ikut terlibat dalam proses pembelajaran selama siklus penelitian berlangsung.

2. Tes

Teknik pengumpulan data dengan tes untuk mengumpulkan data prestasi belajar siswa setelah dilaksanakannya tindakan. Tes prestasi belajar merupakan “tes yang mengukur hasil hasil belajar yang dicapai siswa dalam kurun waktu tertentu”. Berdasarkan fungsinya, tes prestasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tes formatif, yakni tes yang mengukur tingkat penguasaan siswa dan posisinya baik antar teman sekelas maupun dalam penguasaan target materi tertentu. (Nana Syaodikh S, 2010:223-224) F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Pada ranah kognitif menggunakan tes, ranah afektif dan ranah psikomotor menggunakan lembar observasi. 1. Lembar Observasi

a. Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Mengajar

(51)
[image:51.612.179.504.98.480.2]

36

Tabel 1. Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Mengajar

No Aspek yang diamati Banyak

Item

No Item 1 Kemampuan mengkondisikan kegiatan

belajar

2 1,2

2 Kemampuan menjawab pertanyaan siswa dengan jelas

1 3

3 Kesesuaian penggunaan media kartu positif negatif dengan tujuan pembelajaran

1 4

4 Pendemonstrasian media kartu bilangan positif negatif

3 5,6,7

5 Ketepatan penyampaian materi

menggunakan media kartu bilangan positif negative

1 8

6 Pengajuan pertanyaan 1 9

7 Pengupayaan peningkatan motivasi siswa 2 10,11 8 Kemampuan menutup pembelajaran 2 12,13 9 Pelaksanaan penilaian proses dan hasil

belajar siswa

1 14

10 Penggunaan waktu 1 15

b. Lembar Observasi Partisipasi/ Keterlibatan Siswa Dalam Proses Pembelajaran

(52)

37

[image:52.612.156.507.209.652.2]

Berikut ini merupakan kisi-kisi lembar observasi pada ranah afektif yang dibuat berdasarkan kriteria hasil belajar menurut Bloom & Krathwohl dan ranah psikomotor menggunakan aspek penilaian menurut Dave (Dalam Wahono, dkk, 55-57).

Tabel 2. Kisi-Kisi Lembar Observasi Partisipasi Siswa

No Ranah Aspek Indikator Banyak

Item

No Item 1 Afektif Penerimaan Perhatian siswa pada

pelajaran 2 1,2

Responsif Melaksanakan tugas dari

guru 1 3

Keberanian

mendemonstrasikan media

1 4

Penilaian Keberanian bertanya 2 5.6 Organisasi Menggunakan waktu

secara efektif 1 7

Karakterisas i

Bekerja sama dengan

kelompok 2 8,9

2. Psikom otor

Imitasi (Meniru)

Mengamati penggunaan media

1 10

Manipulasi (Mengguna kan)

Menggunakan media berdasarkan petunjuk

1 11

Presisi (Ketepatan)

Keterampilan

menggunakan media 1 12

Mampu

mendemonstrasikan media dengan tepat

1 13

Artikulasi Menyelesaikan seluruh

kegiatan dalam

pembelajaran

2 14,

(53)

38 c. Tes

Tes diberikan pada akhir siklus yang digunakan untuk menunjukkan prestasi belajar yang dicapai pada setiap siklus, yang bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan prestasi belajar siswa pada sebelum diberikan tindakan dan setelah diberikan tindakan. Soal tes berjumlah 22 butir. Kisi-kisi soal sebagai berikut:

Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.

[image:53.612.160.527.360.681.2]

1. Kisi-Kisi Soal Evaluasi

Tabel 3. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Kompetensi

Dasar Materi Indikator

Banya

k Item No Item 5.2 Menjumlah kan bilangan bulat Penjumlahan bilangan bulat 5.2.1 Memeragakan penjumlahan bilangan bulat menggunakan media kartu positif negatif

2 1,3

5.2.2 Menjumlahkan bilangan bulat

8 5,6,7,11,12,1 3,14,15, 22 5.3 Menguran gkan bilangan bulat Pengurangan bilangan bulat 5.3.1 Memeragakan pengurangan bilangan bulat menggunakan media kartu positif negatif

2 2,4

5.3.2 Mengurangkan bilangan bulat

(54)

39 G. Uji Validitas Instrumen

Untuk mendapatkan hasil data yang valid, reliabel dan obyektif, maka dalam penelitian ini perlu menggunakan instrumen yang valid yaitu menggunakan uji validitas instrumen. Menurut Sugiyono 2013: 363 “validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti”.

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah validitas isi. Menurut Eko Putro 2015: 143 “Validitas isi adalah instrumen yang berbentuk tes untuk mengukur hasil belajar”. Penyusunan instrumen yang mempunyai validitas isi harus dapat mengukur kompetensi yang dikembangkan.

Instrumen yang akan digunakan terlebih dahulu dilakukan uji validitas sesuai dengan pengujian pada validitas isi. Instrumen disusun berdasarkan materi pelajaran yang telah dipelajari siswa. Uji validitas isi pada instrumen ini dilakukan oleh dosen pakar.

H. Teknik Analisis Data

(55)

40

untuk mengambil kesimpulan statistik”. Analisis data penelitian kualitatif untuk mengetahui peningkatan proses belajar yaitu dengan menjumlahkan skor hasil observasi partisipasi siswa dan skor hasil observasi aktivitas guru setiap siklus. Data yang diperoleh dihitung dengan persentase dan langkah terakhir menentukan kriteria.

Analisis data penelitian kuantitatif untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang di peroleh dari hasil tes formatif. Data kuantitatif dianalisis secara deskripsi dengan penyajian tabel dan persentase. Data dalam bentuk presentase dideskripsikan dan di ambil kesimpulan tentang masing-masing komponen dan indikator berdasarkan kriteria yang ditentukan.

[image:55.612.184.511.477.638.2]

Penentuan kriteria pada penelitian ini menggunakan rumus yang dikembangkan Safuddin Azwar, 2010: 163. Rentang skor pada masing-masing kategori dihitung sebagaimana rumus di bawah ini:

Tabel 4. Kriteria Penilaian

No Rentang skor Kategori

1 X > (M + 1,5 S) Sangat baik

2 (M + 0,5 S) < X ≤ (M + 1,5 S) Baik 3 (M - 0,5 S) < X ≤ (M + 0,5 S) Cukup 4 (M - 1,5 S) < X ≤ (M - 0,5 S) Kurang

(56)

41 Keterangan:

M = Mean atau rata-rata = x skor maksimum

S = Standar Deviasi/ Simpangan Baku = x M

X = skor siswa

Data yang diperoleh ada dua macam yaitu lembar observasi dan tes prestasi belajar pada setiap siklus. Adapun teknis analisis data untuk masing-masing instrumen adalah:

1. Analisis Data Hasil Observasi

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya. Observasi bertujuan untuk mengetahui partisipasi siswa dan kegiatan guru dalam mengajar menggunakan media kartu bilangan positif negatif. Secara rinci analisis data pada tiap-tiap poin sebagai berikut:

a. Analisis Data Observasi Aktivitas Guru Dalam Mengajar Dengan Menggunakan Media Kartu Bilangan Positif Negatif

Jumlah butir untuk instrumen lembar observasi guru dalam mengajar dengan menggunakan media kartu bilangan positif negatif ada 15 pernyataan dengan empat pilihan jawaban dengan rentang skor adalah 1−4. Skor 1−4 memiliki predikat dengan ketentuan sebagai berikut:

(57)

42

- Skor 2, artinya kurang baik, dan - Skor 1, artinya tidak baik.

Berdasarkan rentang skor di atas, berarti skor ideal terendah 1 x 15 =15 dan skor ideal tertinggi 4x 15 = 60. Sehingga Mean Ideal (M) = × =

× 60 = 30, dan Standar deviasi ideal = × = × 30 =

10.

[image:57.612.220.511.388.511.2]

Mengacu pada penilaian pada tabel no 5 di atas, batasan lembar observasi aktivitas guru disusun pada tabel di bawah ini:

Tabel 5. Kriteria Penilaian Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Mengajar

No Rentang skor Kategori

1 X > 45 Sangat baik

2 30 < X ≤ 45 Baik

3 25 < X ≤ 30 Cukup

4 15 < X ≤ 25 Kurang

5 X ≤ 15 Sangat Kurang

b. Analisis Data Observasi Partisipasi Siswa

Jumlah butir untuk lembar observasi partisipasi siswa ada 15 pernyataan dengan empat pilihan jawaban dengan rentang skor adalah 1−4. Skor 1−4 memiliki predikat dengan ketentuan sebagai berikut:

(58)

43 - Skor 3, artinya baik,

- Skor 2, artinya kurang baik, dan - Skor 1, artinya tidak baik.

Berdasarkan rentang skor di atas, berarti skor ideal terendah 1 x 15 =15 dan skor ideal tertinggi 4 x 15 = 60. Sehingga Mean Ideal (M) = × =

× 60 = 30, dan Standar deviasi ideal = × = × 30 =

10. Mengacu pada penilaian pada tabel no 5 di atas, batasan lembar observasi partisipasi siswa disusun pada tabel di bawah ini:

Tabel 6. Kriteria Penilaian Lembar Observasi Partisipasi Siswa

No Rentang skor Kategori

1 X > 45 Sangat baik

2 30 < X ≤ 45 Baik

3 25 < X ≤ 30 Cukup

4 15 < X ≤ 25 Kurang

5 X ≤ 15 Sangat Kurang

2. Analisis Data Hasil Tes Prestasi Belajar

[image:58.612.221.511.377.501.2]
(59)
[image:59.612.192.513.104.382.2]

44

Tabel 7. Pengelompokkan Butir Soal Evaluasi Jenis soal Nomor soal Bobot tiap

butir soal

Total skor tiap jenis soal Pilihan

ganda

1,2,3,4,5,6,7,8,9, 10

1 10

Isian singkat

11,12,13,14,15, 16,17,18,19,20

2 20

Essai 21, 22 5 10

Total skor 40

.

Perhitungan skor diperoleh dari

Berdasarkan rumus di atas diperoleh skor ideal terendah 0

dan skor tertinggi 100. Sehingga Mean Ideal (M) = ×

= × 100 = 50, dan Standar deviasi ideal =

× = × 50 = 16,7 dibulatkan menjadi 17. Mengacu pada penilaian pada tabel no 5 di atas, batasan kriteria ketuntasan tes prestasi belajar matematika disusun pada tabel 8 sebagai berikut.

(60)
[image:60.612.220.512.104.227.2]

45

Tabel 8. Kriteria Tes Prestasi Belajar Matematika

No Rentang skor Kategori

1 X > 75,5 Sangat baik

2 58,5 < X ≤ 75,5 Baik

3 41,5 < X ≤ 58,5 Cukup

4 24,5 < X ≤ 41,5 Kurang

5 X ≤ 24,5 Sangat Kurang

Prestasi belajar pada akhir setiap siklus dihitung nilai rata-ratanya. Hasil tes pada akhir siklus I dibandingkan dengan hasil tes pada siklus II. Apabila mengalami kenaikan maka diasumsikan dengan menggunakan Media kartu bilangan positif negatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

I. Indikator Keberhasilan

Sesuai dengan karakteristik Penelitian Tindakan kelas, keberhasilan penelitian ditandai dengan adanya perubahan yang lebih baik secara proses maupun peningkatan hasil belajar. Terkait dengan itu, peneliti menentukan indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu:

1. Secara kualitatif terkait dengan aktivitas guru dan partisipasi siswa dalam ranah afektif dan psikomotor ditandai dengan peningkatan sikap siswa, aktivitas dan keterampilan bernilai baik.

(61)

46

a. Prestasi belajar matematika ≥ 70,00 sebagai batas tuntas kompetensi dan dicapai oleh minimal 75% dari keseluruhan siswa.

(62)

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

a. Dari segi geografis

SD Negeri Delegan 2 adalah Sekolah Dasar Negeri yang terletak

di Desa Dinginan, Sumberharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta.

Bangunan SD Negeri Delegan 2 terdiri dari dua lantai dengan fasilitas

yang menunjang pembelajaran. Fasilitas sekolah ini terdiri dari enam

ruang kelas, ruang kepala sekolah dan ruang tamu, kantor guru, ruang

karawitan, laboratorium komputer, UKS, perpustakaan, kantin

sekolah, mushola, gudang, dapur sekolah dan toilet.

b. Dari segi tenaga pengajar dan karyawan

Tenaga pengajar/guru yang ada di SD Negeri Delegan 2

berjumlah 12 orang yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah, 5 guru tetap, 1

guru tidak tetap, 1 guru bahasa Inggris, 3 guru agama, 1 guru

pendidikan jasmani. Karyawan yang ada di SD Negeri Delegan II

prambanan berjumlah 2 orang terdiri dari 1 karyawan administrasi dan

1 karyawan penjaga sekolah.

2. Deskripsi Kondisi Awal

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Delegan II.

Jumlah siswa yang ada dalam kelas tersebut sebanyak 29 siswa. 29 siswa

(63)

48

kondisi khusus pada kelas tersebut yakni ada 5 siswa yang berkebutuhan

khusus. Kelima siswa tersebut memiliki hambatan belajar yang berbeda

antara lain 1 siswa merupakan siswa yang di diagnosis slow learner, 1

siswa memiliki keterlambatan belajar dan 3 siswa yang lainnya hiperaktif.

Dari hasil observasi, diketahui bahwa selama proses pembelajaran

matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat,

siswa cenderung ramai. Selain itu, antusias siswa juga kurang terlihat

sebab metode yang digunakan guru hanya terpusat pada guru tanpa

melibatkan siswa. Materi bilangan bulat memang sudah mulai cukup

abstrak bagi siswa sekolah sebab terdapat bilangan bulat negatif yang

menurut siswa sulit untuk dibayangkan.

Hal ini berdampak pada nilai prestasi belajar mereka yang rendah.

Tes prestasi belajar materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

[image:63.612.170.475.467.649.2]

yang diperoleh peneliti dari wali kelas mendapatkan hasil sebagai berikut

Tabel 9. Hasil Prestasi Belajar Matematika Pra Tindakan

Poin Pra Tindakan

Jumlah 1717,5

Rata—rata 59,22

Jumlah siswa tuntas 7

Jumlah siswa belum tuntas 22 Persentase siswa tuntas 24,13% Persentase siswa belum tuntas 75,86%

Nilai tertinggi 85

Nilai terendah 35

(64)

49

Dari tabel di atas (tabel selengkapnya ada pada lampiran 16) dapat

dapat diperoleh informasi bahwa sebanyak 22 siswa belum tuntas dalam

artian memperoleh nilai < 70 dimana Kriteria Ketuntasan Minimal adalah

70. Rata-rata pada tes prestasi belajar kali ini hanya mencapai 59,22. Rata

- rata tersebut masih tergolong rendah sebab banyaknya siswa yang tuntas

belum mencapai 75% bahkan belum mencapai 50%. Oleh karena itu,

dibutuhkan pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan prestasi belajar

maupun proses pembelajaran dalam kelas tersebut.

Guru kelas dan peneliti mencari solusi untuk mengatasi masalah

tersebut baik melalui metode yang menarik hingga media yang dapat

membantu siswa untuk membentuk bayangan konkret dari bilangan bulat.

Peneliti dan guru kelas sepakat untuk menggunakan media kartu bilangan

positif negatif untuk membantu pembelajaran matematika dan melakukan

penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan prestasi belajar matematika

pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas

tersebut.

3. Deskripsi Penelitian Siklus I

Setiap siklus dalam penelitian tindakan kelas memiliki empat

tahap antara lain perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi,

dan refleksi. Keempat tahap itu dilaksanakan secara berurutan. Apabila

siklus I belum mencapai indikator keberhasilan, maka harus dilaksanakan

siklus kedua dengan tahapan yang sama. Berikut deskripsi hasil penelitian

(65)

50

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan sebelum melaksanakan tindakan

dilakukan peneliti dan bersama dengan guru kelas. Perencanaan

tindakan meliputi :

1) menyusun jadwal pelaksanaan tindakan siklus 1 untuk pertemuan

pertama dan kedua. Hasil diskusi dengan guru kelas disepakati

dua hari yaitu tanggal 4 Mei 2016 dan 7 Mei 2016

2) penyusunan perangkat pembelajaran antara lain rencana

pelaksanaan pembelajaran, ringkasan materi, lembar kerja siswa,

soal evaluasi, dan

3) persiapan alat yang dibutuhkan untuk mengajar seperti media

kartu bilangan positif negatif yang akan digunakan siswa dan

media display yaitu media kartu bilangan positif negatif yang

berukuran besar yang akan digunakan oleh guru di depan kelas

untuk memeragakan penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat.

b. Pelaksanaan Tindakan 1) Siklus I Pertemuan I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam dua

pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal

4 Mei 2016 pukul 09.45-11.00 WIB. Pada pertemuan pertama, siswa

(66)

51

dengan cara penggunaannya. Sebelumnya, siswa telah mendapat

materi mengenai bilangan bulat positif dan negatif dengan guru kelas.

Kegiatan awal dimulai dengan pembukaan di mulai oleh guru

dengan mengucapkan salam dilanjutkan dengan apersepsi. Apersepsi

menghubungkan cerita bawang merah bawang putih di mana cerita

tersebut dapat diambil sisi positif dan negatif. Positif dan negatif

dihubungkan dengan materi di matematika yaitu bilangan bulat positif

dan bilangan bulat negatif. Setelah itu, siswa di jelaskan materi apa

yang akan di pelajari pada hari tersebut serta tujuan pembelajaran

yang akan mereka dapatkan.

Kegiatan inti di mulai dengan memancing siswa untuk

mengingat materi tentang bilangan bulat yakni bilangaan bulat dibagi

menjadi tiga yaitu bilangan bulat positif, bilangan bulat negatif, dan

bilangan bulat nol, siswa menjawab secara klasikal. Setelah itu, guru

memperkenalkan kartu bilangan positif negatif kepada siswa. 1 kartu

positif memeragakan bilangan bulat +1, 1 kartu hitam memeragakan

bilangan bulat −1, sedangkan sepasang kartu hitam dan putih

memeragakan bilangan bulat nol.

Setelah siswa mengerti konsep media kartu bilangan positif

negatif, siswa dalam satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok

terdiri dari empat sampai lima siswa sehingga terdapat tujuh

kelompok yang terbentuk. Kemudian guru membagikan Lembar Kerja

(67)

52

kelompok. Di dalam lembar kerja siswa sudah terdapat cara

penggunaan media kartu bilangan positif negatif untuk menyelesaikan

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Guru juga telah

mempersiapkan media display di depan kelas untuk memeragakan

poin-poin yang ada pada LKS.

a) Penjumlahan Bilangan Bulat

Guru memberi contoh menggunakan media kartu bilangan

positif negatif untuk mengerjakan lembar kerja siswa. Guru

memberi contoh cara mengerjakan poin penjumlahan bilangan

bulat positif dan bilangan bulat positif dengan soal 4 + 2.

Guru bertanya pada siswa “empat dan dua termasuk dalam

bilangan apa anak-anak?” anak-anak serentak menjawab “Positif”.

Kemudian guru “Ya benar, maka dari soal tersebut, kita harus

menyiapkan kartu berwarna putih sebanyak empat” guru menempel

empat kartu putih pada papan display diikuti siswa dalam

kelompok masing-masing memeragakan di meja.

Lalu ditambah berapa banyak kartu putih? Ya benar sekali

dua. Guru menempel dua kartu putih di samping empat kartu putih

sehingga peragaan 4 + 2 di papan display sebagai berikut

Jadi, ada berapa kartu putih di meja kalian? Ada 6 kartu

(68)

53

bersama kelompoknya mengerjakan poin-poin penjumlahan

selanjutnya antara lain penjumlahan bilangan bulat positif dengan

bilangan bulat negatif, penjumlahan bilangan bulat negatif dengan

bilangan bulat positif, dan penjumlahan bilangan bulat negatif

dengan bilangan bulat negatif.

Siswa megerjakan tugas cara berkelompok tentang

penjumlahan bilangan bulat menggunakan media kartu bilangan

positif negatif. Setelah waktu habis, guru memberi kesempatan

siswa maju kedepan kelas untuk mengerjakan setiap poin

penjumlahan bilangan bulat. Lima orang siswa mengangkat tangan

untuk maju, tetapi hanya tiga soal yang akan dikerjakan terlebih

dahulu. Guru memilih tiga siswa tercepat untuk mengerjakan tiga

poin tersebut. Setelah itu guru mencocokkan dan menjelaskan

kepada siswa yang lain.

Selanjutnya, diakhir LKS penjumlahan terdapat lima soal

penjumlahan. Siswa kembali mengerjakan soal, kemudian guru

memberi kesempatan siswa lain yang ingin maju mengerjakan soal

dan beberapa siswa mengangkat tangan untuk maju kedepan.

Setiap siswa yang maju diberi penguatan positif.

b) Pengurangan Bilangan Bulat

Guru memberi contoh cara mengerjakan poin pengurangan

(69)

54

Guru bertanya pada siswa “empat dan tujuh termasuk dalam

bilangan apa anak-anak?” anak-anak serentak menjawab “Positif”.

Kemudian guru “Ya benar, maka kartu warna apa yag harus kita

tempel terlebih dahulu?”. Siswa menjawab “Putih”. Kemudian

guru bertanya kembali “Berapa banyak?”. Siswa menjawab

“Empat” guru menempel empat kartu putih pada papan display

diikuti siswa dalam kelompok masing-masing memeragakan di

meja.

Lalu dikurangi berapa anak-anak? Siswa menjawab tujuh.

Karena dikurangi, maka kartunya harus kita ambil sebanyak tujuh.

Tujuh termasuk bilangan positif, jadi yang harus diambil 7 buah

kartu putih. Ada berapa banyak yang sudah ada? Di meja kalian?

Ingin diambil sebanyak 7 buah kartu positif padahal baru ada 4,

berapa lagi kurangnya ? Tiga. tambahkan kartu putih sebanyak tiga

agar kartu putihnya berjumlah tujuh tetapi jika menambah kartu

harus sepasang yaitu hitam dan putih. Guru menempel 3 pasang

kartu di papan tulis.

Soal 4 − 7, maka yang harus diambil berapa kartu putih

anak-anak? Tujuh. Jadi, sekarang kita ambil tujuh kartu putih.

(70)

55

kartu diambil

sisa kartu

Ada 3 kartu hitam atau tiga kartu negatif. Jadi 4 − 7 = −3.

Selanjutnya siswa bersama kelompoknya mengerjakan poin-poin

pengurangan selanjutnya antara lain pengurangan bilangan bulat

positif dengan bilangan bulat negatif, pengurangan bilangan bulat

negatif dengan bilangan bulat positif, pengurangan bilangan bulat

negatif dengan bilangan bulat negatif. Guru memantau siswa

dengan berkeliling.

Selanjutnya, di akhir LKS pengurangan terdapat lima soal

pengurangan. Siswa kembali mengerjakan soal, kemudian guru

memberi kesempatan siswa lain yang ingin maju mengerjakan soal

dan beberapa siswa mengangkat tangan untuk maju kedepan.

Siswa mengerjakan menggunakan media display yang ada di depan

kelas. Setiap siswa yang maju diberi penguatan positif.

Setelah siswa mempraktikkan penjumlahan dan pengurangan

bilangan bulat menggunakan media kartu bilangan bilangan positif

negatif, mereka mengumpulkan lembar kerja yang telah dikerjakan

bersama kelompoknya. Guru kemudian menanyakan apakah ada

hal-hal yang belum dipahami siswa mengenai pembelajaran hari ini.

Karena tidak ada yang bertanya, siswa dengan bimbingan guru

(71)

56

yakni tentang bilangan bulat, penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat menggunakan media kartu bilangan positif negatif.

Pada akhir pembelajaran guru mengingatkan siswa untuk

mempelajari dan mengulang materi hari ini dirumah. Guru menutup

pembelajaran dengan mengucap salam.

2) Siklus I pertemuan II

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 7 Mei

2016 pukul 09.45−11.00 wib. Pembelajaran dibuka oleh guru dengan

mengucapkan salam. Sebagai apersepsi, siswa diajak mengingat

materi pertemuan pertama yakni tentang penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat.

Kegiatan inti di siklus II hanya mengulang materi minggu

lalu yaitu penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan

media kartu bilangan positif negatif. Setelah itu guru menambah

materi tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dalam

masalah sehari-hari. Guru memberi contoh soal yang mencerminkan

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan soal sebagai

berikut

Suhu normal di suatu kamar 21 derajat celcius, sedangkan di

dalam freezer (lemari pendingin) −5 derajat celcius. Berapa selisih

suhu di kamar dengan suhu di lemari pendingin?

Guru bertanya pada siswa bagaimana cara menghitung

(72)

57

mengurangi. Kita ubah terlebih dahulu ke dalam bentuk pengurangan.

Pertanyaannya adalah selisih suhu di kamar dengan suhu di lemari

pendingin. Maka pengerjaannya:

Selisih suhu kamar dan lemari es = suhu kamar − suhu lemari es

= 21 − (−5)

Bentuk pengurangan tersebut kemudian dihitung

menggunakan kartu positif negatif. Guru mebagi kartu positif negatif

di meja siswa. Kemudian dengan bimbingan guru siswa

memeragakannya bersama guru. Guru menempel 21 kartu putih di

media display.

Guru bertanya pada anak-anak, dari soal tersebut berapa

kartu yang harus kita ambil? Siswa menjawab 5, positif atau negatif?

Negatif. Karena belum ada kartu negatif maka harus menambah lima

kartu negatif beserta pasangannya.

(73)

58

Sehingga peragaan pada papan display menjadi sebagai

berikut

Kartu yang tersisa dalam peragaan adalah 26 kartu putih atau

positif. Jadi selisih suhu di dalam kamar dan suhu di dalam lemari

pendingin adalah 21 − (−5) = 26 derajat celcius.

Kemudian guru menanyakan apakah ada hal-hal yang belum

dipahami oleh siswa. Setelah siswa paham mengenai materi tersebut,

siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari.

Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar setelah

dilaksanakannya tindakan, maka guru memberikan soal evaluasi untuk

dikerjakan siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang berjumlah 22

soal, 10 soal pilihan ganda,

Gambar

Tabel 1. Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Mengajar
Tabel 2. Kisi-Kisi Lembar Observasi Partisipasi Siswa
Tabel 3. Kisi-Kisi Soal Evaluasi
Tabel 4. Kriteria Penilaian
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PENJUMLAHAN MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU BILANGAN BAGI ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS VI SEMESTER II SDLB

Khususnya pada materi bilangan bulat kesulitan yang dialami siswa banyak terkait dengan kesulitan siswa dalam membedakan bilangan negatif dan positif dalam sistem bilangan bulat, hal

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) matematika kelas IV dengan menggunakan pendekatan matematika realistik materinya tentang mengurangkan bilangan bulat. Kegiatan

Pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Matematika Realistik dapat meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas IV

Pernyataan Kejelasan rumusan isi materi pada pengembangan media pembelajaran matematika materi bilangan bulat kelas IV Kesesuaian materi yang disajikan pada pengembangan

Berdasarkan pengamatan dilapangan, diduga yang menyebabkan tingginya motivasi belajar siswa adalah penggunaan media kartu Sapura yang merupakan sesuatu hal yang baru

Penelitan tentang Peningkatan Rasa Ingin tahu dan Prestasi Belajar Matematika Materi Penjumlahandan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Metode Pembelajaran Discovery Kelas IV

Berdasarkan pengamatan dilapangan, diduga yang menyebabkan tingginya motivasi belajar siswa adalah penggunaan media kartu Sapura yang merupakan sesuatu hal yang baru