• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kandungan serat kasar dan sifat sensori sherbet berbagai variasi pektin kulit jeruk - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kandungan serat kasar dan sifat sensori sherbet berbagai variasi pektin kulit jeruk - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

Sherbet merupakan salah satu produk frozen dessert jenis es krim yang

belum banyak diketahui dan dikonsumsi masyarakat Indonesia, serta sherbet

memiliki kadar lemak rendah dan menggunakan buah-buahan yang kaya akan

vitamin. Sherbet memiliki kandungan air yang tinggi dan lemak yang rendah

sehingga menimbulkan kristal es yang berukuran besar. Oleh karena itu

diperlukan bahan penstabil sebagai pengikat air dan lemak, serta dapat

memperkecil kristal es pada sherbet. Penambahan bahan penstabil diharapkan

dapat memperbaiki tekstur dan meningkatkan viskositas pada adonan sherbet,

sehingga menunda pembentukan kristal es (Chandrawati, 1986). Semakin

viskositasnya meningkat, maka sherbet akan memiliki daya tahan terhadap

pelelehan, tetapi pengembangan adonan (overrun) akan berkurang (Arbuckle,

1986).

Bahan penstabil yang dapat digunakan dalam pembuatan sherbet salah

satunya adalah pektin. Pektin diperoleh dari berbagai macam kulit buah. Pektin

merupakan polisakarida yang mudah larut, apabila pektin dalam larutan

ditambahkan gula dan asam akan terbentuk gel. Pektin kering yang telah

dimurnikan berupa kristal berwarna putih dengan kelarutan yang berbeda-beda

sesuai kandungan metoksilnya (Haryati, 2006). Pektin selain sebagai bahan

(2)

2

baik. Serta dapat mempengaruhi proses metabolisme dan pencernaan, terutama

pada adsorpsi glukosa dan kolestrol.

Pembuatan sherbet dapat digunakan dari sari buah jeruk manis. Namun,

sebagai hasil sampingan dari pengolahan, buah jeruk akan menghasilkan limbah

berupa kulit jeruk dan tidak digunakan lebih lanjut (Yang et al., 2016). Penelitian

pembuatan sherbet ini akan memanfaatkan kulit jeruknya sebagai bahan penstabil

berupa pektin. Jenis jeruk manis mengandung pektin yang tinggi dibandingkan

jenis kulit buah lain. Jeruk manis mengandung vitamin C yang cukup tinggi.

Kandungan pektin dalam kulit jeruk berkisar antara 35 - 40% (Lubis, 2003).

Limbah kulit jeruk sejauh ini belum banyak orang yang memanfaatkannya.

Menurut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (2015), peningkatan produksi

jeruk di Indonesia terjadi dari 311.014 ton pada tahun 1980 menjadi 1,93 juta ton

pada tahun 2014. Pemanfaatan kulit jeruk dapat meningkatkan nilai tambah dari

buah jeruk itu sendiri dan diharapkan dapat mengurangi limbah buah-buahan yang

biasanya tidak terpakai.

Pektin sebagai bahan penstabil dapat mempengaruhi sifat sensori sherbet

salah satunya tekstur es sherbet. Bahan penstabil memiliki kemampuan mengikat

air yang tinggi, sehingga dapat memperbaiki tekstur yang kasar, meningkatkan

kekentalan, tidak berpengaruh terhadap titik beku dan cenderung membatasi

pengembangan adonan (Frandsen and Arbuckle, 1961). Kadar serat kasar dalam

pektin dapat mempengaruhi kehalusan tekstur sherbet, karena pektin dan serat

memiliki peran utama untuk mengikat air serta meningkatkan kekuatan bentuk

(3)

3

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar serat kasar dan

sifat sensori sherbet dengan pemanfaatan kulit jeruk sebagai pektin maupun bahan

penstabilnya serta menentukan formula terbaik pektin. Manfaat dari penelitian ini

adalah mengetahui konsentrasi terbaik pektin dari kulit jeruk untuk memperbaiki

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian : Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa SMP Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IX-A SMP Plus Dharma Agung Melalui Pendekatan Problem Solving1.

Dalam setiap pertemuan dilakukan tindakan yang diwujudkan dalam skenario pembelajaran (RPP). Setiap pertemuan dalam pembelajaran menerapkan model pembelajaran

Misalnya, dalam penelitian biasa, validitas instrumentasi (proses, alat, pengumpulan data) harus lah sifatnya standar mengikuti kaidah-kaidah yang umum berlaku

[r]

Lalu untuk kategori suhu 35°C diketahui memiliki hasil yang sama dengan 20°C, 25°C dan 35°C dalam hal menyisakan protein xylanase tidak terimobilisasi, sehingga didapatkan nilai

Tradhisi kebo-keboan lan Tradhisi Keboan yaiku salah sawijine tradhisi daerah kang ana ing Banyuwangi, kang tuwuh lan ngrembaka ing rong desa yaiku desa Alasmalang

Dengan demikian rele- vansi praktikum dalam bidang pekerjaan yang dimiliki siswa berhubungan dengan kesiapan kerja dan dapat mempengaruhi kesiapan kerja di bidang

Banyak sekali pengaruh dan peranan teknologi informasi untuk Bisnis pada saat ini yang bisa di rasakan dalam dunia bisnis.Banyak yang mempengaruhi bisnis karena teknologi