• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengelolaan Sampah, Sanitasi dan Angka Kepadatan Lalat di Pasar Nou Kota Gunungsitoli Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengelolaan Sampah, Sanitasi dan Angka Kepadatan Lalat di Pasar Nou Kota Gunungsitoli Tahun 2017"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Sampah merupakan sesuatu yang tidak digunakan, tidak terpakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Mukono, 2006). Pertambahan penduduk, perubahan pola konsumsi dan peningkatan aktivitas manusia menimbulkan volume, jenis dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Sehingga, penanganan sistem pengelolaan sampah suatu kota harus dilaksanakan dengan efektif dan efisien, agar dicapai hasil maksimum sesuai yang diharapkan oleh masyarakat dan pemerintah. Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat menurunkan kualitas lingkungan dan terjadinya pencemaran lingkungan secara berantai, seperti bau busuk yang mengganggu, sumber penularan penyakit, tersumbatnya drainase dan sungai yang dapat mengakibatkan banjir. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan sampah adalah pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pembuangan sementara dan pembuangan akhir. Dimana yang paling menentukan baik tidaknya pengelolaan sampah adalah pengangkutan sampah.

(2)

Pengaruh yang ditimbulkan oleh sampah pasar erat hubunganya dengan merebaknya suatu penyakit. Penyebaran penyakit pada manusia dapat terjadi melalui penularan secara mekanis oleh vektor lalat (Chandra, 2007). Salah satu tempat yang disenangi oleh lalat adalah Tempat pembuangan sampah sementara karena banyak terdapat sampah basah, sampah organik dan kotoran binatang. Jika tingkat kepadatan lalat tinggi, hal ini dapat menyebabkan terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh lalat. Penyakit yang dapat ditularkan oleh vektor lalat antara lain diare, kolera, typus dan penyakit gangguan pencernaan lainnya. Oleh karena itu, sanitasi pasar sangat di perlukan sebagai usaha pengawasan untuk penyelenggaraan pasar sehat. Pasar sehat sebagai upaya memperkuat biosekuriti pada rantai makanan yang akan meningkatkan keamanan pangan sejak produksi hingga konsumsi, mendidik produsen, pemasok, pedagang, dan konsumen, dan sebagai konsekuensinya, kesadaran mereka akan meningkat terhadap risiko keamanan pangan, seperti kontaminasi silang, penularan flu burung dan penyakit-penyakit lain yang dihantarkan pangan, dan perilaku berisiko tinggi ( kepmenkes, 2008).

Berdasarkan penelitian Susanawati (2004) mengenai evaluasi pengelolaan sampah Pasar Johar di Kota Semarang, pengelola sampah mengeluhkan tentang rendahnya partisipasi dari pedagang untuk ikut mengelola sampah di Pasar Johar, terutama mengenai pewadahan secara individual yang sangat diabaikan oleh pedagang.

(3)

Pada subsistem pewadahan, sebagian besar masyarakat kampung nelayan (26,92%) sudah mempunyai pewadahan, namun belum memisahkan sampah menurut jenisnya.

Masalah sampah sangat rentan terjadi, terutama di daerah-daerah yang sedang berkembang dan salah satunya adalah di Kota Gunungsitoli. Berdasarkan survei pendahuluan yang di lakukan pada November 2016, didapatkan data total produksi sampah di kota Gunungsitoli per hari adalah ± 353,59 m3 sedangkan produksi sampah yang dihasilkan oleh aktivitas perdagangan di pasar-pasar Kota Gunungsitoli per hari rata-rata adalah sekitar 12 m3. Sebagian besar sampah tersebut adalah sampah organik yang berasal dari pedagang sayur-mayur, buah-buahan dan sisa-sisa makanan serta sampah dari para pembeli atau pengunjung yang dibuang sembarangan. Sebagian besar pedagang di Pasar Nou tidak memiliki tempat penampungan sampah yang memadai, hanya menggunakan keranjang sampah yang terbuat dari bambu, kardus dan kantong plastik. Sedangkan pedagang yang tidak mempunyai tempat sampah akan membuang sampah di sekitar tempat ia berdagang, sehingga tempat tersebut menjadi kotor. Hal ini didukung dengan keluhan para pedagang banyak mengeluh tentang sanitasi yang kurang seperti tidak tersedianya kamar mandi dan toilet, selokan yang penuh sampah serta atap yang sudah bocor.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Harefa (2012), tentang tingkat partisipasi masyarakat kota Gunungsitoli terhadap program pengelolaan sampah

(4)

memiliki TPS yang dipisah sesuai dengan jenis sampah, peralatan kebersihan seperti truk hanya terdiri dari enam truk. Manajemen pengangkutan sampah tidak teratur, dan masih belum terdapat tempat daur ulang sampah yang dikontrol oleh pemerintah.

1.2Rumusan Masalah

Permasalahan di Pasar Nou Kota Gunungsitoli yaitu masih banyaknya sampah yang berserakan, sanitasi pasar yang kurang baik sehingga perlu diketahui bagaimana sistem pengelolaan sampah, sanitasi dan angka kepadatan lalat di pasar Nou Kota Gunungsitoli.

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisa sistem pengelolaan sampah, sanitasi serta angka kepadatan lalat di Pasar Nou Kota Gunungsitoli tahun 2017

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui jumlah sampah yang dihasilkan Pasar Nou Kota Gunungsitoli 2. Mengetahui jenis sampah di Pasar Nou Kota Gunungsitoli

3. Mengetahui tempat penyimpanan sampah di Pasar Nou Kota Gunungsitoli. 4. Mengetahui cara pengumpulan sampah di Pasar Nou Kota Gunungsitoli. 5. Mengetahui cara pengangkutan sampah di Pasar Nou Kota Gunungsitoli. 6. Mengetahui cara pembuangan sampah sementara serta pembuangan akhir

(5)

7. Mengetahui aspek kelembagaan pengelolaan sampah di Pasar Nou Kota Gunungsitoli.

8. Mengetahui aspek peraturan pengelolaan sampah di Pasar Nou Kota Gunungsitoli.

9. Mengetahui aspek pembiayaan pengelolaan sampah di Pasar Nou Kota Gunungsitoli.

10.Mengetahui sumberdaya manusia pengelolaan sampah Pasar Nou Kota Gunungsitoli.

11.Mengetahui sanitasi pengelolaan sampah di Pasar Nou Kota Gunungsitoli. 12.Mengetahui angka kepadatan lalat di Pasar Nou Kota Gunungsitoli.

1.4Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan bagi pihak pengelola Pasar Nou Kota Gunungsitoli dalam upaya penyehatan lingkungan pasar khususnya tentang pengelolaan sampah pasar.

2. Sebagai bahan untuk membantu Kantor lingkungan hidup dalam penanggulangan sampah, khususnya sampah pasar.

3. Untuk menambah pengetahuan penulis dalam rangka penanggulangan sampah, khususnya penanggulangan sampah pasar.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku anak adalah interaksi di luar kelompok. Adapun yang dimaksud interaksi di luar kelompok ialah interaksi dengan

12 JCC Cargo Cabang Botania Ruko Botania Garden Blok D4

Berdasarkan hasil penelitian Woro Sulistianingrum pada bulan Juli 2011 di Universitas Dian Nuswantoro Semarang, menunjukkan bahwa ada hubungan antara sikap dengan

tenaga surya saat muatan yang diangkut terlalu berat... 2) Proyek Superbus Beralih ke transportasi umum. Sebuah inovasi baru telah diciptakan dengan nama proyek

harus dipertahankan di dalam kehidupan sehari-hari. 140 Iman merupakan bagian utama dari umat Muslim, karena hal itulah dalam mempertahankan Islam, merawat Islam

Berdasarkan gambar kerangka berpikir di atas, maka faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah Walikota dan Wakil Walikota

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bentuk kesantunan tuturan penolakan pada masyarakat Semarang dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesantunan masyarakat Semarang

Pada Gambar 4 terlihat bahwa pengaruh inokulan alami terhadap rata-rata pertambahan cabang baru semakin meningkat dengan bertambahnya dosis inokulan dari P0 sampai