• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Biaya Produksi Listrik Tenaga Sampah Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Biaya Produksi Listrik Tenaga Sampah Chapter III V"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kota Medan yang terdiri dari 21 kecamatan. Waktu

untuk pengumpulan data dimulai dari bulan Agustus 2016

3.2 Bahan, Peralatan, dan Metode

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah data-data yang didapat

dari BPS (Badan Pusat Statistik) serta jurnal-jurnal. Peralatan yang digunakan

adalah Laptop dengan menggunakan software Microsoft Excel. Metode yang

digunakan adalah metode pengumpulan dan pengolahan data.

3.3 Data Awal Penelitian

Tabel 3.1 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Medan Tahun

2015

No Kecamatan Luas Wilayah

(2)

No Kecamatan Luas Wilayah

(Km2)

Penduduk Kepadatan

Penduduk per Km2

7 Medan Maimun 2,98 40 663 13 645

8 Medan Polonia 9,01 55 949 6 210

9 Medan Baru 5,84 40 540 6 942

10 Medan Selayang 12,81 106 150 8 286

11 Medan Sunggal 15,44 115 785 7 499

12 Medan Helvetia 13,16 150 721 11 453

13 Medan Petisah 6,82 63 374 9 292

14 Medan Barat 5,33 72 683 13 637

15 Medan Timur 7,76 111 420 14 358

16 Medan Perjuangan 4,09 95 882 23 443

17 Medan Tembung 7,99 137 178 17 168

18 Medan Deli 20,84 181 460 8 707

19 Medan Labuhan 36,67 117 472 3 203

20 Medan Marelan 23,82 162 267 6 812

21 Medan Belawan 26,25 98 113 3 738

Kota Medan 265,10 2 210 624 8 339

(3)
(4)

No Kecamatan

(Sumber: BPS Kota Medan, Medan Dalam Angka 2016)

Tabel 3.3 Jumlah Kecamatan berdasarkan Kelurahan Kota Medan

No Kecamatan Kelurahan

1 Medan Tuntungan 9

2 Medan Johor 6

3 Medan Amplas 7

4 Medan Denai 6

(5)

No Kecamatan Kelurahan

6 Medan Kota 12

7 Medan Maimun 6

8 Medan Polonia 5

9 Medan Baru 6

10 Medan Selayang 6

11 Medan Sunggal 6

12 Medan Helvetia 7

13 Medan Petisah 7

14 Medan Barat 6

15 Medan Timur 11

16 Medan Perjuangan 9

17 Medan Tembung 7

18 Medan Deli 6

19 Medan Labuhan 6

20 Medan Marelan 5

21 Medan Belawan 6

(6)

Tabel 3.4 Penduduk Kota Medan berdasarkan Kecamatan dan Jenis

Kelamin Tahun 2015

No Kecamatan Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan Jumlah

(7)

No Kecamatan Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan Jumlah

20 Medan Marelan 80 152 82 115 162 267

21 Medan Belawan 48 463 49 650 98 113

Kota Medan 1 091 937 1 118 687 2 210 624

(Sumber: BPS Kota Medan, Medan Dalam Angka 2016)

3.4 Studi Literatur

Dikarenakan belum adanya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di

kota Medan, maka penulis menggunakan data dari salah satu Skripsi dengan judul

“Analisis Kelayakan Usaha Pengolahan Sampah Menjadi Pembangkit Listrik

Tenaga Sampah (PLTSa) di Kota Bogor” yang sudah terlampir pada lembar

lampiran. Data tersebut adalah data pada tahun 2009 dengan kapasitas 250

ton/hari. Untuk kota Medan direncanakan ada dua pembangkit, dimana satu

pembangkit dengan kapasitas 1250 ton/hari. Maka setiap data dari skripsi tersebut

dikalikan dengan 5. Dan diasumsikan inflasi per tahunnya adalah 2,5%, maka data

(8)

3.5 Diagram Alir Penelitian

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

(9)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Kota Medan

Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar (265,10 km2) atau 3,6% dari

keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dibandingkan dengan kota/kabupaten

lainnya di Sumatera Utara, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan

jumlah penduduk yang relatif besar yaitu 2.210.624 dan menghasilkan sampah

1.974,74 ton per harinya pada tahun 2015. Sehingga dapat diasumsikan kota

medan menghasilkan 1.1 kg sampah tiap orangnya.

Saat ini hanya ada satu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di kota Medan

yang beroperasi yaitu TPA Terjun. Mengingat padatnya lalu lintas kota medan

setidaknya diperlukan 2 TPA dengan masing-masing memiliki pembangkit yang

mampu mengolah sampah hingga 1.000 ton/harinya. Satu pembangkit berada di

TPA Terjun di Kecamatan Medan Marelan dan satu lagi di TPA X yang

(10)

Gambar 4.1 Lokasi Perencanaan PLTSa di Kota Medan

Ket:

Adalah Lokasi Perencanaan PLTSa X yang berlokasi di TPA Terjun

Adalah Lokasi Perencanaan PLTSa Y yang berlokasi di TPA Y, Kecamatan

Medan Johor

Dengan menggunakan data produksi sampah pada tahun 2015, TPA Terjun

akan melayani sampah yang berasal dari Medan Belawan, Medan Labuhan,

Medan Marelan, Medan Deli, Medan Timur, Medan Barat, Medan Perjuangan,

Medan Tembung, Medan Helvetia dengan total produksi sampah 934,74 ton/hari.

TPA Y akan melayani sampah yang berasal dari Medan Area, Medan

Polonia, Medan Maimun, Medan Kota, Medan Denai, Medan Johor, Medan

Amplas, Medan Baru, Medan Tuntungan, Medan Petisah, Medan Sunggal,

(11)

4.2 Perkiraan Produksi Daya Listrik

Berdasarkan data produksi sampah dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota

Medan berikut :

Tabel 4.1 Produksi Sampah Kota Medan Tahun 2012-2015

Tahun Berat Sampah (Ton/hari)

2012 1540,665

2013 1644,340

2014 1533,798

2015 1974,74

(Sumber : BPS Kota Medan)

Maka dapat diproyeksikan produksi sampah pada tahun 2016

= 0(1 +�) ………..(5)

Dimana :

St = Sampah pada tahun t

S0 = Sampah pada tahun awal

r = angka pertumbuhan sampah

t = jangka waktu dalam tahun

(12)

�= 0.086

�= 8,6%

Produksi sampah pada tahun 2016 yaitu:

2016 = 2012(1 +�)

2016 = 1540,665 1 + 0,086 4

2016 = 2143,026

Maka didapat produksi sampah pada tahun 2016 adalah 2.143,026 ton/hari

Dengan asumsi sampah organik sebesar 70% dan sampah anorganik sebesar 30%.

Maka pada tahun 2016 kota Medan menghasilkan sampah organik 1.500,21

ton/hari dan sampah anorganik 642,91 ton/hari

Untuk sampah yang diolah dengan cara insinerasi, memiliki potensi 25 kW

untuk 1 ton sampah/hari, sehingga:

2.143,026 ton/hari x 25 kW = 53.575,65 kW atau 53,58 MW

Dan dalam satu tahun dapat dihasilan :

53,58 MW x 365 = 19.555,11 MW

Sehingga daya listrik yang dapat dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga

Sampah (PLTSa) di kota Medan dengan asumsi efisiensi 40% adalah :

40% x 53,58 MW = 21,43 MW

atau

(13)

4.3 Analisa Ekonomi

4.3.1 Biaya Investasi

Biaya investasi adalah biaya awal yang dikeluarkan sebelum kegiatan

operasional dilakukan. Biaya investasi untuk membangun sebuah Pembangkit

Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) terdiri dari biaya peralatan dari PLTSa itu

sendiri, sistem operasi, konstruksi pembangkit, dan interkoneksi.

Pembangkit ini diperkirakan memiliki umur ekonomis sekitar 15 tahun dan

dapat mengolah sampah hingga 1250 ton/hari.

Tabel 4.2 Biaya Investasi PLTSa kota Medan tahun 2016

Uraian

Umur Ekonomis

(Tahun)

Harga (Rp)

Boiler Island 15 65.826.000.000

Turbine Island 15 32.819.850.000

Generator 10 4.140.000.000

Balance of Plant 15 15.525.000.000

Pengolahan Gas Buang 15 11.902.500.000

Control Management System 5 5.175.000.000

Flue Handling 10 9.315.000.000

Supply Water System 10 5.175.000.000

Test and Commissioning 15 18.112.500.000

Sertifikasi Layak Operasi 5 1.035.000.000

Konstruksi 15 75.309.705.000

(14)

Uraian

Umur Ekonomis

(Tahun)

Harga (Rp)

Biaya Konsultasi Manajemen 10 7.762.500.000

Perizinan, Amdal, dll 5 2.587.500.000

Modal Kerja Operasional 15 5.175.000.000

Total sebelum pajak 260.549.363.025

Pajak 10% 26.054.936.302

Total Investasi 286.604.299.327

Biaya total investasi untuk satu PLTSa adalah Rp 286.604.299.327.

Direncanakan terdapat 2 PLTSa di Kota Medan, sehingga total biaya investasi

adalah Rp 573.208.598.654

Investasi ulang perlu dilakukan pada beberapa investasi dikarenakan umur

ekonomisnya lebih kecil daripada umur ekonomis pembangkit. Beberapa investasi

yang perlu dilakukan re-investasi yaitu : Generator, Control Management System,

Flue Handling, Supply Water System, Sertifikat Layak Operasi, Biaya Konsultasi

Manajemen, dan Perizinan, Amdal, dll. Biaya re-investasi untuk satu unti PLTSa

dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Biaya Re-Investasi PLTSa Kota Medan Tahun 2016

Uraian

Control Management System 5 5.175.000.000 5.175.000.000

(15)

Uraian

Umur

Teknis

Periode Investasi (Tahun)

6 11

Supply Water System 10 0 5.175.000.000

Sertifikasi Layak Operasi 5 1.035.000.000 1.035.000.000

Biaya Konsultasi Manajemen 10 0 7.762.500.000

Perizinan, Amdal, dll 5 2.587.500.000 2.587.500.000

Total Biaya Tahun ke- 8.797.500.000 35.190.000.000

Total Biaya Re-Investasi 43.987.500.000

Maka total biaya re-investasi untuk dua PLTSa adalah Rp 87.975.000.000.

Sehingga total biaya investasi keseluruhan setelah dilakukan re-investasi adalah

Rp 661.183.598.654

4.3.2 Biaya Operasional dan Maintenance (O&M)

Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan agar pengoperasian

pembangkit dapat berjalan. Yang termasuk dalam operasional dan Maintenace

(O&M) ini yaitu biaya Spare part, pemeliharaan prasarana,tenaga kerja, bahan

bakar, dan tipping fee . Biaya spare part diasumsikan 3% dari biaya investasi

peralatan. Sedangkan untuk biaya pemeliharaan prasarana diasumsikan sebesar

1% dari biaya investasi bangunan.

Untuk biaya pengeluaran termasuk didalamnya adalah tipping fee. Tipping

fee adalah biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk pengelola sampah

berdasarkan jumlah yang dikelola per ton. Diharapkan dengan pemberian tipping

fee adalah semua sampah yang dihasilkan oleh penduduk kota medan setiap

(16)

mempunyai nilai (pemisahan sampah organik dan anorganik). Harga tipping fee

diasumsikan Rp 50.000/ton, maka pengeluaran untuk tipping fee pada tahun 2016

dengan produksi sampah sebesar 2.143,026 ton/hari atau 782.204,49 ton/tahun

adalah

50.000 �782.204,49

�ℎ = 39.110.224.500

Jenis armada yang digunakan dalam pengangkutan sampah menuju TPA

adalah jenis Tipper Truck. Dalam satu kali pengangkutan Tipper Truck bisa

mengangkut sampah hingga 4 ton. Untuk jumlah sampah kota Medan pada tahun

2016 yang sebesar 2143,026 ton / hari, maka jumlah pengangkutan sampah tiap

harinya menuju TPA adalah 536 kali atau 268 kali pada pagi hari dan 268 kali

pada sorenya (dua trip per hari yaitu pagi dan sore). Sehingga jumlah Tipper

Truck yang dibutuhkan adalah 268 truck. Untuk satu unti Tipper Truck

diasumsikan menghabiskan 20 liter solar untuk tiap trip. Untuk harga solar Rp

5.150 per liter maka dibutuhkan Rp 103.000 untuk satu unit Tipper Truck. Maka

total biaya bahan bakar yang dibutuhkan dalam satu hari adalah Rp 103.000 x 536

= Rp 55.208.000 / hari atau Rp 55.208.000 x 365 hari = Rp 20.150.920.000 /

tahun. Biaya bahan bakar merupakan bagian dari biaya tipping fee yang

dikeluarkan oleh pemerintah. Dari hasil perhitungan diatas didapatkan bahwa

biaya bahan bakar lebih kecil dari biaya tipping fee, sehinnga biaya tipping fee Rp

50.000/ ton dapat dilakukan.

Untuk tenaga kerja pengangkutan sampah menuju TPA diasumsikan 4 orang

tiap truck (1 supir, 1 kernet, dan 2 Tenaga Kerja Muat). Sehingga total kebutuhan

(17)

Denga asumsi biaya 1 orang tenaga kerja pengangkutan sampah Rp 3.000.000 per

bulan, maka total biaya adalah Rp 3.000.000 x 1072 = Rp 3.216.000.000 / bulan

atau 12 x Rp 3.216.000.000 = Rp 38.592.000.000 / tahun.

Untuk tenaga kerja satu PLTSa dibutuhkan 1 Plant Manger, 1 Asst

Manager, 2 Supervisor, 1 Adm.Keuangan dan Umum, 1 Teknisi dan Operator, 4

orang Security dan 1 Office Boy. Berikut rincian biaya pengeluaran untuk tenaga

kerja satu PLTSa:

Tabel 4.4 Biaya Tenaga Kerja PLTSa kota Medan

Uraian Jumlah

Harga/Satuan/Bulan

(Rp/bulan)

Total

(Rp/tahun)

Plant Manager 1 10.000.000 120.000.000

Asst Manager 1 8.000.000 96.000.000

Supervisor 2 7.000.000 168.000.000

Adm. Keuangan dan

Umum

1 5.000.000 60.000.000

Teknisi dan Operator 6 6.000.000 432.000.000

Security 4 4.000.000 192.000.000

Office Boy 1 4.000.000 48.000.000

Total Biaya Tenaga Kerja untuk satu PLTSa 1.116.000.000

Total biaya tenaga kerja untuk dua PLTSa adalah 2 x Rp 1.116.000.000

= Rp 2.232.000.000 / tahun

Maka total kebutuhan tenaga kerja yaitu :

Rp 38.592.000.000 /tahun + Rp 2.232.000.000 /tahun

(18)

Maka total biaya untuk Operasional dan Maintenance (O&M) yaitu :

Tabel 4.5 Total Biaya Operasional dan Maintenance (O&M)

Uraian Jumlah Biaya (Rp/tahun) Total (Rp/tahun)

Spare Part 2 3.704.575.500 7.409.151.000

Pemeliharaan

Prasarana

2

753.097.050 1.506.194.100

Tipping Fee 1 39.110.224.500 39.110.224.500

Biaya tenaga kerja 1 40.824.000.000 40.824.000.000

Total 88.849.569.600

4.3.3 Biaya Pemasukan

Pada tahun 2016 produksi listrik di kota Medan adalah 21,43 MW atau

21,43 MW x 8760 jam/tahun = 187.726,8 MWh/tahun. Untuk pemakaian sendiri

sebesari 10 % yaitu 10% x 187.726,8 = 18.772,68 MWh/tahun. Maka total listrik

yang dapat dijual adalah 187.726,8 – 18.772,68 = 168. 954,12 MWh/tahun. Harga

beli listrik untuk Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) menurut Peraturan

Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2017 Pasal 10 adalah paling tinggi sebesar

Biaya Pokok Penyediaan (BPP) Pembangkitan. BPP wilayah Sumatera Utara

adalah Rp 1.235/kWh. Diasumsikan Harga penjualan 100% BPP, maka biaya

pemasukan dari hasil penjualan listrik produksi PLTSa kota Medan tahun 2016

(19)

Penyusunan performa cashflow menggunakan asumsi dasar sebagai berikut:

- Discount Rate = 15%

- Umur Ekonomis Pembangkit = 15 tahun

Tabel 4.6 Penyusunan Cashflow dengan Metode Least Cost

A b c d E f G

Tahun Investasi Pemasukan O&M Pemasukan bersih

0 661183598654 0 88849569600 -661183598654 1.00 661183598654

1 208658338200 88849569600 119808768600 0.87 77260495304 181442033217

2 208658338200 88849569600 119808768600 0.76 67183039395 157775681058

3 208658338200 88849569600 119808768600 0.66 58420034256 137196244398

4 208658338200 88849569600 119808768600 0.57 50800029788 119301082085

5 208658338200 88849569600 119808768600 0.50 44173938946 103740071379

6 208658338200 88849569600 119808768600 0.43 38412120822 90208757720

7 208658338200 88849569600 119808768600 0.38 33401844193 78442398018

8 208658338200 88849569600 119808768600 0.33 29045081907 68210780885

9 208658338200 88849569600 119808768600 0.28 25256592963 59313722509

10 208658338200 88849569600 119808768600 0.25 21962254750 51577150007

11 208658338200 88849569600 119808768600 0.21 19097612826 44849695658

12 208658338200 88849569600 119808768600 0.19 16606619849 38999735355

13 208658338200 88849569600 119808768600 0.16 14440538999 33912813352

14 208658338200 88849569600 119808768600 0.14 12556990434 29489402915

15 208658338200 88849569600 119808768600 0.12 10919122116 25642959056

(20)

4.3.4 Penilaian Investasi

a. Net Present Value (NPV)

Nilai NPV dapat dihitung sebagai berikut :

��� = 1.220.102.527.620− 1.180.719.915.209

= 39.382.612.411

b. Payback Periode (PP)

Nila PP dapat dihitung sebagai berikut :

�� = 661.183.598.654

119.808.768.600= 5,5 �ℎ

c. Benefit Cost Ratio (BCR)

Nilai BCR dapat dihitung sebagai berikut :

= 1.220.102.527.620

1.180.719.915.209= 1,03

d. Internal Rate of Return (IRR)

Melalui metode perhitungan coba-coba (trial and error) diketahui i1 = 16%

menghasilkan NPV1 = Rp 6.804.938.571 74 dan i2 = 17% menghasilkan

NPV2= - Rp 23.299.282.633

Nilai IRR dapat dihitung sebgai berikut :

� = 16 + Rp 6.804.938.571

Rp 6.804.938.571− −Rp 23.299.282.633 17−16

(21)

e. Hasil Evaluasi Proyek

Berikut hasil dari evaluasi proyek:

Tabel 4.7 Hasil Evaluasi Proyek

No Parameter Evaluasi Hasil Perhitungan Kriteria Kelayakan Proyek

1 NPV Rp 39.382.612.411 NPV > 0

2 PP 5,5 Tahun PP < Umur ekonomis proyek

3 BCR 1.03 BCR > 0

4 IRR 16,23% IRR > 0

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Pada tahun 2016 kota Medan berpotensi menghasilkan energi listrik 21,43 MW

per harinya oleh Pembangkit Listrik Tenaga Sampah yang menggunakan

metode insinerasi dalam proses perubahan sampah menjadi energi primernya

(panas).

2. Hasil perhitungan NPV adalah. Rp 39.382.612.411 yang berarti proyek ini

dapat direalisasikan karena NPV > 0. Waktu pengembalian modal adalah 5,5

tahun yang berarti layak karena waktunya lebih lebih kecil dari umur ekonomis

pembangkit. Nilai BCR adalah 1,03 dan IRR yang didapatkan adalah 16,23 %

yang memiliki nilai positif.

5.2 Saran

1. Untuk peneliti berikutnya berdasarkan hasil studi ini dapat memperhitungan

aspek detail pemberian Tipping fee guna diperoleh efisien dan efektivitas

pengelolaan sampah.

2. Untuk penelitian berikutnya mengunakan metode gasifikasi dalam proses

Gambar

Tabel  3.1 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Medan Tahun
Tabel 3.2 Banyaknya Sampah dan Truk Sampah Menurut Kecamatan
Tabel 3.3 Jumlah Kecamatan berdasarkan Kelurahan Kota Medan
Tabel 3.4 Penduduk Kota Medan berdasarkan Kecamatan dan Jenis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Topads merupakan sebuah fitur yang diberikan tokopedia dalam memberikan informasi penggunaan topads yang telah diatur penggunaannya dengan menggunakan fitur data promo,

The method used in thus strategic management research are defining position of hotel among competitor with competitive profile matrix, internal factor evaluation matrix,

Penelitian ini memberikan informasi kepada masyarakat dan referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya mengenai analisis vegetasi tumbuhan bawah di kawasan Deleng Macik

Penelitian ini dilakukan melalui analisis LFA ( Logical framework approach ) serta pendekatan Cluster industri dengan objek pada fashion dan desain yang merupakan industri

Menurut Arief (2001), tumbuhan bawah sangat menentukan permeabilitas tanah dalam menyerap air yang jatuh dari tajuk pohon serta akan mencegah laju aliran air permukaan

Perkembangan merupakan suatu proses pada setiap sesuatu untuk lebih maju atau menjadi yang lebih baik, oleh karena itu manusia sebagai makhluk yang berperan dalam perkembangan

Pada penelitian yang dilakukan oleh Ratna kusumawati (2008) yang berjudul “Analisis pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja untuk

Berdasarkan kerangka pemikiran dan hasil pelaksanaan tindakan kepemimpinan yang dilaksanakan sebanyak dua siklus maka dibuat kesimpulan, tingkat kompetensi yang