• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Beton Bertulang Pasca Bakar (Studi Kasus Di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perilaku Beton Bertulang Pasca Bakar (Studi Kasus Di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan konstruksi bangunan di Indonesia telah berkembang dengan

pesat seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, terutama di kota-kota

besar yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan terhadap sarana dan prasarana,

terutama kebutuhan laboratorium untuk fakultas sebuah universitas. Pada umumnya

sebagian besar sarana dan prasarana (infrastruktur) yang ada menggunakan

konstruksi beton.

Akhir-akhir ini, kebakaran gedung mulai mendapat perhatian serius dari

semua pihak setelah banyaknya kasus kebakaran yang terjadi di Indonesia. Kamis 26

September 2013 terjadi kebakaran di lantai 3 laboratorium biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sumatera Utara yang

terletak di jalan Bioteknologi I Kampus USU. Struktur bangunan dirancang

menggunakan konstruksi beton bertulang yang keseluruhan struktur terdiri dari 3

lantai dan memiliki luas 992,8 m2, dengan ukuran panjang 58,4 m, lebar 17,0 m, dan

tinggi total 13,5 m.

Kebakaran dapat diakibatkan oleh berbagai hal, mulai dari hubungan pendek

arus listrik, tabung gas meledak, huru-hara, maupun tindak kriminalitas. Kebakaran

yang terjadi di laboratorium FMIPA ini disebabkan karena adanya hubungan pendek

arus listrik.

Temperatur yang tinggi saat terjadi kebakaran memiliki pengaruh yang besar

terhadap jenis material beton maupun baja. Struktur beton bertulang pada dasarnya

(2)

dibandingkan struktur baja atau kayu. Hal ini disebabkan karena material beton

memiliki daya hantar panas yang rendah, sehingga dapat menghalangi rembetan

panas ke bagian dalam struktur beton tersebut. Oleh karena itu selimut beton

biasanya dirancang dengan ketebalan yang cukup yang dimaksudkan untuk

melindungi tulangan dari suhu yang tinggi di luar jika terjadi kebakaran, karena

seperti diketahui bahwa tulangan baja akan mengalami penurunan kekuatan/tegangan

leleh yang cukup drastis pada suhu yang tinggi sehingga keruntuhan struktur beton

bertulang akibat kebakaran diharapkan terjadi secara bertahap.

(3)

Gambar 1.2 Tampak Samping Sisi Utara Gedung Fakultas MIPA

(4)

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat kerusakan balok dan kolom pada bangunan laboratorium

biologi FMIPA USU.

2. Bagaimana pola retak balok dan kolom bangunan laboratorium biologi

FMIPA USU.

3. Berapa kuat tekan beton setelah pasca bakar.

4. Bagaimana metode perbaikan struktur balok dan kolom bangunan

laboratorium biologi FMIPA USU.

1.3

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi tingkat kerusakan balok dan kolom pada struktur

bangunan laboratorium biologi FMIPA USU.

2. Menganalisis kekuatan sisa balok dan kolom pada struktur bangunan

laboratorium biologi FMIPA USU.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan :

1. Memberikan informasi mengenai tingkat kerusakan dan kerusakan

struktur beton bertulang pada balok dan kolom.

2. Menjadi referensi dalam melakukan perbaikan struktur beton bertulang

(5)

1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Ruang lingkup penelitian ini adalah :

1. Melakukan pemeriksaan terhadap balok dan kolom laboratorium biologi

FMIPA USU yaitu pemeriksaan visual, pola retak, pengujian alat palu

beton (Rebound Hammer Test) dan Core Drill, dan uji tarik baja dengan

UTM.

2. Membuat rekomendasi metode perbaikan yang akan diterapkan pada

struktur.

Adapun batasan masalah penelitian ini antara lain :

1. Tidak menghitung pondasi dan pelat.

2. Pemeriksaan tingkat kerusakan elemen balok dan kolom meliputi

pemeriksaan visual, pola retak, pengujian alat palu beton (Rebound

Hammer Test) dan Core Drill, dan uji tarik baja dengan UTM.

3. Peraturan yang digunakan adalah :

a. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung

1987.

b. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan

Gedung SNI 03 - 1726 – 2003.

c. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung

(6)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara garis

besar isi setiap bab yang dibahas pada Tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, ruang lingkup dan batasan masalah, dan sistematika penulisan

dari tugas akhir ini.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi uraian tentang dasar-dasar teori mengenai bahan perbaikan

struktur, pengaruh temperatur terhadap perilaku balok dan kolom, pola retak, kuat

tekan beton, dan ragam keruntuhan balok.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang bagan alir, pengumpulan data, lokasi dan waktu

penelitian, alat dan bahan, dan prosedur penelitian.

BAB IV. ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

Bab ini berisi analisa dan hasil pengujian benda uji dalam penelitian,

(7)

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan – kesimpulan yang didapat dari seluruh proses

kegiatan tugas akhir ini serta saran – saran untuk pengembangan penelitian agar

Gambar

Gambar 1.1 Lokasi Kebakaran Gedung Fakultas MIPA
Gambar 1.2 Tampak Samping Sisi Utara Gedung Fakultas MIPA

Referensi

Dokumen terkait

Setiap Pengawas atau Pejabat Berwenang melaksanakan supervisi ke sekolah, diminta supaya buku ini di isi.. Setelah di isi dan di tandatangani, Kepala Sekolah

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 53 Tahun 2011 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012

bahwa berdasarkan pasal 26 ayat (2) undang- undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan pasal 20 ayar (2) permendagri Nomor5 Tahun 1997 tentang Tuntutan

Kami menjamin personil yang ditugaskan dalam pelaksanaan IPO PT Wijaya Karya Realty tidak sedang melaksanakan tugas terkait dengan proses transaksi emisi saham pada perusahaan lain

Barman: I really like the traditional food from Manado, bubur Manado.. I think it is healthy eating bubur Manado because the ingredients include rice, various vegetable, pumpkin,

Pelarangan terhadap penggunaan tato kerap kali dilakukan, hal itu dikarenakan tato terpolitisasi sebagai sebuah image yang menunjukkan kelompok kriminal dan kemudian di marjinalkan

Dengan pemahaman dalam masyarakat Jawa bahwa griya/omah itu memiliki pengertian atas sebarang bangunan yang beratap, tidaklah mengherankan bila untuk bangunan yang digunakan

Strategi Konservasi Ekosistem Mangrove Desa Mangega dan Desa Bajo sebagai Destinasi Ekowisata di Kabupaten Kepulauan Sula.. Prodi Perencanaan Wilayah & Kota