RINGKASAN RENCANA BISNIS
PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TERPADU UNTUK DKI JAKARTA
Dr. Ir. Muhammad Syukri Nur, MSi
syukrimnur@gmail.com
Bogor, Agustus 2016
DAFTAR ISI
NO I S I Halaman
1
Pendahuluan
2
Kondisi Sampah DKI Jakarta
3
Konversi Sampah Menjadi Listrik dan
Produk Bioenergi
4
Teknologi Pengelolaan Sampah Terpadu
5
Manajemen
6
Manfaat Sosial dan Lingkungan
7
Keuangan dan Sumber Pembiayaan
8
Mitra Kerjasama: Teknologi dan Manajemen
9
Program Kerja
1. PENDAHULUAN
Pengelolaan sampah kota menjadi perhatian penting bagi pemerhati lingkungan-energi dan PBB karena berpotensi memberikan masalah lingkungan, kesehatan, dan keindahan kota.
Di negara berkembang, Paradigma tentang sampah masih berorientasi pada limbah yang tidak dimanfaatkan sehingga hanya
dibuang-ditempatkan pada tempat pembuangan akhir.
Di negara maju, paradigm tentang sampah adalah sumberdaya alam yang harus dikelola: diolah dan diubah menjadi listrik dan produk bioenergi serta bahan baku industri lainnya.
Pemerintah di kota-kota di Indonesia seharusnya menjalankan prinsip: Reduce, Reuse dan Recycle pada sampah kotanya.
• DKI Jakarta sebagai ibukota Negara Republik Indonesia menjadi sorotan media massa pada masalah
pengelolaan sampahnya.
• DKI Jakarta menghasilkan sampah sebanyak 7.000
ton/hari yang berasal dari Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat.
• DKI Jakarta yang menjadi muara dari DAS Ciliwung juga menampung sampah dari hulu sungai dan
menambah beban dalam pengelolaan sampah tersebut.
• DKI Jakarta perlu melaksanakan program terpadu dalam mengetasi persoalan sampah ini dengan
mengubah dan menerapkan strategi dan teknis yang baik.
• DKI Jakarta harus mengelola sampah kota menjadi sumberdaya untuk bahan baku pembangkit listrik,
pupuk organik, pupuk cair, bahan untuk industri kertas, kaca dan logam/besi.
2. Kondisi Sampah DKI Jakarta
•
Pengelolaan sampah kota di DKI
Jakarta belum optimal karena
menggunakan prinsip penumpukan di
areal.
•
Pengelolaan sampah dengan teknik
landfill kurang efektif mengatasi
permasalahan.
•
Dampak negatif sampah kota yang
tak terkelola baik akan menimbulkan
pencemaran lingkungan, sumber
penyakit menular, dan mengganggu
keindahan kota.
•
Sistem pengolahan sampah kota
seperti di Bantar Gebang bukan
solusi.
3. Konversi Sampah Menjadi Listrik dan Produk Bioenergi
(Luz, 2015)
Empat tahap pengolahan
sampah kota:
1. Pemisahan Perdana (Primary Separation): gelas, plastic, logam
2. Perlakuan mekanik (Mechanical Treatment)
3. Konversi termokimia
(Thermochemical Conversion)
4. Pembangkit Listrik (Power Generation)
5. Limbah cair juga diolah menjadi biogas.
4. Teknologi Pengelolaan Sampah Terpadu
No Jenis Kuantitas Satuan
1 Bahan Baku 1.500 Ton/hari
2 Biomass (50%) 750 Ton/hari
3 Limbah Cair (40%) 600 Ton/hari
4 Bahan lain (10%): kaca-logam dll
150 Ton/hari
Asumsi Jumlah Bahan Baku yang akan diolah pada sistem Pengolahan Terpadu Sampah Kota untuk DKI Jakarta
Tipe teknologi dan nilai produksi energi (listrik) ke Jaringan listrik
No Tipe Teknologi Proses Termal Produksi Energi Netto ke Jaringan (kWh/ton MSW)
1 Mass Burn (Incineration) 544
2 Pyrolysis 571
3 Pyrolysis/Gasification 685
4 Conventional Gasification 685
5 Plasma Arc Gasification 816
ESTIMASI POTENSI PRODUKSI LISTRIK (MW) DARI
LIMBAH PADAT DAN LIMBAH CAIR
Potensi Produksi Listrik (MWe)
Limbah Padat (25%) Limbah Cair (Biogas) (40%)
minimum maksimum minimum maksimum
54.5 94.5 18.0 24.0
13.6 23.6 7.2 9.6
minimum maksimum
21 33
Catatan : Penting untuk diketahui diawal proyek Kandungan energy rata-rata untuk sampah kota.
5. MANAJEMEN
PT. Indonesia Terang Benderang
Mitra Kerja:
• Perusahaan ini menyiapkan teknologi, SDM, sistem dan prosedur pengolahan, pemeliharaan, produksi, pembiayaan pembangunan Pengolahan Terpadu
Sampah Kota pada wilayah kerja yang telah
ditetapkan berdasarkan kontrak kerjasama. Dengan Pemda DKI Jakarta
• Perusahaan akan mengurus segala perizinan untuk investasi di BKPM dan Kementerian ESDM, serta kontrak jual-beli listrik dengan PLN.
6. MANFAAT SOSIAL DAN LINGKUNGAN
•
Membuka lapangan usaha baru terkait
dengan pengelolaan sampah: industry
rumah tangga, pengumpul bahan baku
untuk industri
•
Membuka lapangan pekerjaan:
pengumpul, karyawan, tenaga operator,
dan kebersihan
•
Mengatasi pencemaran lingkungan: polusi
udara, tanah dan air.
•
Mendukung program kota sehat (smart
city)
•
Lingkungan pabrik akan ditanami vegetasi
yang mengurangi pencemaran udara dan
tanah.
Manfaat Sosial Manfaat Lingkungan
14
ESTIMASI MODAL INVESTASI
No Jenis Investasi Jumlah
1 Modal Investasi @ 3.000.000 US$/MWe 75,000,000 2 Pengurusan Izin dan lain-lain 2,000,000 3 Pra Operasional dan Studi Kelayakan 2,000,000
Total 79,000,000
Modal Investasi 3,950,000
Kapasitas Terpasang 25 MWe
Kapasitas Terjual ke Jaringan PLN 20 MWe
INDIKATOR kWe Jam/Hari Hari/Tahun
Produksi Listrik
setahun 20,000 24 365 175,200,000 kWh/tahun
Hasil Penjualan
Listrik 16 cent USS/kWh 28,032,000 US$/Tahun
Modal Investasi
79,000,000
US$
BEP 4.7 tahun
Total setahun
Biaya Operasional Produksi Listrik
ESTIMASI PENDAPATAN – BEP
7. KEUANGAN AN SUMBER PEMBIAYAAN
8. MITRA KERJASAMA: TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN
Konsultan Perencana :
Dirk Gerlach Engineer
http://www.dgengineering.de/
•
PenyediaTeknologi & EPC :
•
Enschedestrasse 14
•
D-48529 NORDHORN
•
GERMANY
•
T + 49 (0) 32 22 10 90 455
•
E:
info@vmpresstechnologies.com
•
www.vmpresstechnologies.com
9. PROGRAM KERJA
• Tim Kerja yang telah terbentuk akan melaksanakan program kerja yang terkait dengan administrasi, perizinan, organisasi perusahaan, legalitas usaha, perencanaan, operasional, pemeliharaan, evaluasi, penelitian dan pengembangan, serta ekspansi usaha.
• Rincian program kerja disajikan pada bagian berikut: