BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISIS
Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang telah dibahas pada bab III serta mengetahui tingkat keberhasilan setiap spesifikasi yang telah diajukan. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian beberapa fungsi yang terdapat pada aplikasi antarmuka android dan pengujian pengiriman data balikan dari sistem ke antarmuka android.
4.1. Pengujian Sensor pH
Pada pengujian sensor pH dimaksudkan agar dapat diketahui selisih antara modul sensor pH SEN0161 yang digunakan oleh penulis dan pH meter PH-201. PH meter PH-201 dipilih sebagai pembanding pengukuran sensor PH SEN0161 dikarenakan PH meter PH-201 merupakan pH meter digital dengan tingkat keakurasian pengukuran sebesar ±0,5 sehingga lebih akurat jika digunakan sebagai pembanding. Nilai pH pada pH sensor SEN0161 ditampilkan pada serial monitor pada arduino. Hasil dari pengujian sensor pH dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Hasil percobaan pH sensor SEN0161
Percobaan ke-
pH sensor SEN0161
Ph meter PH-201 selisih
Dari hasil percobaan didapatkan bahwa selisih pengukuran antara sensor PH SEN0161 dan PH meter PH-201 sebesar 0.06. nilai tersebut masih dalam kisaran ralat sebesar 1%.
4.2. Pengujian Sensor Suhu DS18B20
Pada pengujian sensor suhu DS18B20 dimaksudkan agar dapat diketahui selisih antara modul sensor suhu DS18B20 dengan thermometer. Suhu pada modul sensor DS18B20 ditampilkan pada serial monitor Arduino. Hasil dari pengujian sensor dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. Hasil Percobaan Sensor Suhu DS18B20 Percobaan
ke-
sensor DS18B20 termometer selisih
1 27.56 27 0.56
Pada jalur data sensor suhu diberi resistor sebesar 4.7k Ω. Apabila resistor tersebut tidak
diberi maka keluaran sensor akan menjadi -127 oC. Dari hasil percobaan DS18B20 dengan thermometer memiliki selisih dibawah 1 oC.
4.3. Pengujian Feeding
Pada pengujian pemberian pakan dimaksudkan agar dapat diketahui tingkat keberhasilan
sedangkan untuk tiga kali sehari, alat akan memberi pakan dengan rentang waktu setiap delapan jam sekali, sedangkan untuk manual, pada saat pengguna menekan tombol ‘manual’ maka alat secara otomatis akan memberi pakan saat itu juga. Hasil pengujian autofeeder
dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. Hasil Pengujian Autofeeder
Percobaan ke-
Dua kali Tiga kali manual
1 Berhasil Berhasil Berhasil
2 Berhasil Berhasil Berhasil
3 Berhasil Berhasil Berhasil
4 Berhasil Berhasil Berhasil
5 Berhasil Berhasil Berhasil
6 Berhasil Berhasil Berhasil
7 Berhasil Berhasil Berhasil
8 Berhasil Berhasil Berhasil
9 Berhasil Berhasil Berhasil
10 Berhasil Berhasil Berhasil
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa alat bekerja dengan baik dan sesuai dengan sistem yang telah dibuat dengan tingkat keberhasilan 100%. Sistem pemberian pakan otomatis dapat dipilih dan digunakan sesuai dengan keinginan pengguna.
4.4. Pengujian Lampu
Pada pengujian nyala lampu dimaksudkan agar dapat diketahui tingkat keberhasilan alat menyalakan lampu melalui perintah antarmuka android. Mode nyala lampu terbagi menjadi
tiga yaitu ‘terang’ dimana keseluruhan lampu akan menyala dan berfungsi sebagai pengganti cahaya matahari untuk berfotosintesis tanaman. Mode ‘sedang’ dimana pada saat dipilih,
dapat disesuaikan dengan keinginan pengguna. Hasil pengujian nyala lampu dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4. Hasil Pengujian Lampu
Percobaan ke-
Terang Sedang Redup Mati
1 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil
2 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil
3 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil
4 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil
5 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil
6 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil
7 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil
8 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil
9 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil
10 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil
Dari hasil pengujian, didapatkan hasil bahwa sistem lampu dapat bekerja normal tanpa kesalahan. Kondisi nyala dan mati lampu sesuai dengan sistem yang telah dibuat dan dapat bekerja dengan tingkat keberhasilan 100%. Sistem lampu dapat dinyalakan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna.
4.5. Pengujian Mode Kuras
Pada pengujian mode kuras dimaksudkan agar dapat diketahui tingkat keberhasilan alat untuk menguras dan mengganti air secara otomatis berdasarkan nilai pH maupun manual melalui perintah antarmuka android. Mode kuras terbagi menjadi dua bagian yaitu secara
otomatis, dimana saat nilai pH berubah secara signifikan melampaui batas yang telah ditentukan, maka alat secara otomatis akan menyalakan aktuator dan menyedot air hingga
tombol kuras pada antarmuka android, maka alat akan menyalakan aktuator dan menguras lalu mengisi air sesuai dengan batas yang telah ditentukan. Hasil dari pengujian mode kuras dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5. Hasil Pengujian Mode Kuras
Percobaan
10 Berhasil Berhasil
Dari pengujian, didapatkan hasil bahwa sistem pengurasan dapat bekerja normal tanpa kesalahan. kondisi pengurasan baik secara manual dan otomatis telah sesuai dengan sistem yang dibuat dan dapat bekerja dengan tingkat keberhasilan 100%.
4.6. Pengujian Jarak
Pada pengujian jarak dimaksudkan agar dapat diketahui tingkat keberhasilan alat untuk dikontrol melalui perintah antarmuka android hingga jarak tertentu. Pengujian dilakukan untuk keseluruhan fungsi kontrol pada antarmuka android dan dimulai dari jarak terdekat
Tabel 4.6. Hasil Pengujian Jarak
Dari pengujian jarak, didapatkan hasil bahwa Komunikasi antara alat dengan antarmuka android dapat bekerja normal tanpa kesalahan hingga jarak 20 meter. Alat tetap bekerja sesuai dengan sistem yang dibuat dan dapat bekerja dengan tingkat keberhasilan 100%.
4.6. Contoh Tampilan Pada Antarmuka Android Smartphone
Gambar 4.2. Tampilan Saat Pengguna Menekan Tombol Lampu ‘Sedang’
Gambar 4.4. Tampilan Saat Pengguna Menekan Tombol Kuras ‘Manual’