• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Tim Kreatif dalam Eksistensi Program The Comment Net TV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Tim Kreatif dalam Eksistensi Program The Comment Net TV"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan

Produser

1. Apa peran produser dalam program The Comment?

2. Apa kesulitannya dalam mengkoordinir tim? Bagaimana caranya? 3. Bagaimana cara menekankan tim untuk melahirkan ide baru agar tidak

tersaingi dan berbeda?

4. Mengapa pengemasan program The Comment seperti itu?

5. Bagaimana pertanggung jawaban produser kepada eksekutif produser? 6. Mengapa program ini dinamakan The Comment?

7. Apa yang ingin dicapai oleh The Comment?

8. Sudah berapa lama program The Comment berjalan?

9. Sudah berapa kali The Comment mengalami perubahan jam tayang? 10. Mengapa The Comment memilih Danang dan Darto sebagai host? 11. Mengapa bintang tamu dalam program The Comment lebih

mengutamakan perempuan?

12. Konten apa saja yang ada dalam program The Comment?

13. Apa konten andalan The Comment dari awal berdiri hingga sekarang? 14. Apa maksud dari tagline “Jangan Ditonton atau Saatnya Matikan TV”? 15. Bagaimana eksistensi program The Comment saat ini?

16. Seberapa pentingnya eksistensi bagi program The Comment?

17. Adakah program acara dari televisi lain yang serupa dengan The Comment?

(2)

19. Adakah perbedaan rating ketika The Comment berubah jam tayang? Dan ketika di publikasikan melalui sosial media?

20. Pernahkah The Comment mendapat rating rendah? Karena apa?

21. Apa strategi andalan program The Comment dalam mempertahankan eksistensinya?

Tim kreatif

1. Mengapa program ini dinamakan The Comment? 2. Apa yang ingin dicapai oleh The Comment?

3. Mengapa The Comment memilih Danang dan Darto sebagai host? 4. Ada berapa dan siapa saja tim kreatif dalam program The Comment? 5. Apa saja pekerjaan tim kreatif dalam program The Comment?

6. Konten apa saja yang ada dalam program The Comment?

7. Apa konten andalan The Comment dari awal berdiri hingga sekarang? 8. Sudah berapa kali The Comment mengalami perubahan jam tayang? 9. Adakah perbedaan rating ketika The Comment berubah jam tayang? 10. Adakah program acara dari televisi lain yang serupa dengan The Comment? 11. Bagaimana cara menyikapi program acara lain agar The Comment tidak

kalah saing?

12. Pernahkah The Comment mendapat rating rendah? Karena apa?

13. Apa yang dilakukan tim kreatif ketika program The Comment mendapat rating rendah?

14. Mengapa bintang tamu dalam program The Comment lebih mengutamakan perempuan?

15. Seberapa pentingnya eksistensi bagi program The Comment? 16. Bagaimana eksistensi program The Comment saat ini?

17. Apa kesulitan tim kreatif dalam mempertahankan eksistensi program The Comment?

(3)

19. Apa maksud dari tagline “Jangan Ditonton atau Saatnya Matikan TV”? 20. Adakah perbedaan rating dengan cara publikasi menggunakan sosial media? 21. Strategi komunikasi apa yang digunakan oleh tim kreatif guna

meningkatkan atau mempertahankan eksistensi program The Comment?

Lampiran 2. Hasil Wawancara Dengan Produser Program The Comment NET TV

(4)

Pukul : 16.00 – 17.00 WIB

Tempat : Gedung The East lt. 27 Kuningan, Jakarta Selatan Nama : Teuku Aditya (Kang Demon)

Umur : 32 Tahun

Pekerjaan : Karyawan NET TV Jabatan : Produser

Wawancara :

1. Eddo : Disini kang Demon kan produser, nah peran produser itu apa aja?

Kang Demon : Peran produser di program itu ya memanage bagaimana suatu program bisa berjalan sesuai dengan SOP perusahaan, dimana didalam suatu program saya harus memanage ada tim kreatif dan tim PA (production assistant) harus bekerja sama untuk mengerjakan suatu program, proses ini dimulai dari proses pra produksi, produksi sampai pasca produksi.

2. Eddo : Nah tadi kan kang Demon udah bilang ada tim kreatif dan PA, lalu ada kesulitan ngga kang dalam mengkoordinir tim ini?

(5)

program kan beda-beda nih, ada program musik, program talkshow segala macem, memang harus disesuaikan oleh program apa yang mereka kerjakan. Sedangkan untuk teman-teman PA ya tingkat kesulitannya adalah bagaimana mereka bisa mengerti dalam hal teknis, shooting dalam hal ini kayak bagaimana mereka bisa tau, bagaimana cara memanage crew teknikal, bagaimana mereka bisa berhubungan baik dengan crew-crew teknis, bagaimana mereka bisa ngedit tayangan dengan baik, itu dan tentu yang paling penting adalah bagaimana mereka bisa mengerti tidak hanya teknis tapi juga melakukan teknik itu dibuat supaya lebih lengkap.

3. Eddo : Biar terus ada ide, cara memanage tim itu dari kang Demon bagaimana?

Kang Demon : Pastinya setiap eee pada awalnya pastinya mereka memiliki tanggung jawab, tanggung jawab mereka disini adalah kita sebagai tim dan masing-masing orang memiliki tanggung jawab dan haknya yang sama gitu loh itu yang pertama, yang kedua adalah secara regular saya pasti akan bertemu dengan temen-temen tim the comment setiap hari Jumat biasanya, dimana disitu kita saling evaluasi, disitu kita juga saling brainstorming untuk bisa mencari kreatifitas-kreatifitas baru, mencari ide-ide baru yang bisa dikembangkan di program selanjutnya.

4. Eddo : Kan diatasnya produser ada eksekutif produser, nah bagaimana pertanggung jawaban dari kang Demon ke EP itu?

(6)

program ini sudah berjalan secara skala harian, bulanan, atau pertahun. Itu juga termasuk selain record terhadap progress man power, budget, juga dari resault dari program itu sendiri, dalam hal ini berarti baik itu secara performance rating and share, ataupun dari pemasukan vinancial dari blokingan produk dan macem-macem.

5. Eddo : Kalo dari kang Demon kan juga menentukan kontennya, nah itu berarti semuanya diambil penuh dari kang Demon?

Kang Demon : Pada dasarnya produser adalah orang yang bertanggung jawab, bertanggung jawab pada kelangsungan suatu program, baik buruknya program itu ya pasti berdasarkan hasil dari kerjanya suatu tim, bagaimana pun produser adalah orang yang akan paling pertama memberikan tanggung jawab penuh terhadap apapun yang menjadi hasil tayangan tersebut, baik positif maupun negatif. Tentu sebagai orang yang harus bertanggung jawab pada suatu program, saya harus memastikan bahwa apapun materi yang akan di shootingkan ataupun yang nanti ditayangkan itu harus sesuai dengan standar yang sudah saya tetapkan, karena bagaimanapun saya yang bertanggung jawab terhadap itu, jadi memang tim akan melakukan report terhadap saya dan saya akan menentukan apakah itu bisa dilakukan atau tidak.

6. Eddo : Kenapa program ini dinamakan The Comment?

(7)

bikin cakep ataupun bikin kaya, karena kita cuman bisa komentar” gitu loh, yaitu adalah penggambaran realitas saat ini, terutama dengan sekarang jaman sosial media dimana orang sangat mudahnya melakukan komentar, itu yang kita coba angkat dan kita coba jadikan sebuah ide unik untuk ditayangkan.

7. Eddo : Lalu yang ingin dicapai The Comment?

Kang Demon : Yang ingin dicapai The Comment adalah saya pribadi terutama punya bayangan bahwa ini adalah progaram yang akan menjadi sebuah program yang menyenangkan gitu, dalam artian program yang ringan, program yang bisa jadi temen buat ngabisin waktu, karena konsep program ini adalah seperti lu lagi ngumpul temen-temen tongkrongan lu gitu, lu bisa bahas apapun yang bisa itu penting atau ngga penting tapi fun gitu loh, makanya program ini kita kemas sedemikian ringannya gitu, kita ngga memaksa orang untuk berusaha mencerna “ini bahas apa ya?” atau segala macem, ya kita megalir aja, hal-hal yang kita bahas adalah hal-hal yang memang terjadi setiap hari dan mudah untuk dicerna penonton.

8. Eddo : Nah The Comment ini udah berjalan berapa lama kang? Kang Demon : Berarti dari pertama itu bulan Mei ya, Mei 2013 sekarang

itu udah 4 tahun lebih, 1.030 episode apa hehe.

9. Eddo : The Comment udah berapa kali mengalami perubahan jam tayang?

(8)

malem, udah gitu jam 10-11 malem, udah gitu sekarang jam 3-4 sore.

10. Eddo : Oke kenapa The Comment memilih Danang Darto sebagai host?

Kang Demon : Awalnya saat itu tahun 2013 adalah saat NET TV yang pertama kali muncul, kita punya pemikiran kalo kita menampilkan artis-artis yang sudah terkenal saat itu ya mungkin ngga jauh beda sama tv yang lain-lain, ngga ada nilai barunya disitu dari tv yang baru akan muncul, dan saat itu kita mencari talent baru yang masih fresh, dan saat tahun itu salah satu yang lumayan sedang bersinar adalah Danang Darto sebagai penyiar radio. Ya muncul ide bahwa mungkin dari radio ini bisa kita angkat jadi talent tv gitu, saat kita coba dengan dari berbagai proses casting, tes cam, dan akhirnya sampai pallete program dan ternyata itu cukup works, dan itu yang akhirnya kenapa kita pilih Danang Darto sampai sekarang, makanya sekarang ada co hostnya Virzha haha. Eddo : Nah Danang Darto itu gimana kang dimata khalayak? Kang Demon : Saat ini menurut saya ya mereka udah jauh lebih

berkembang dibanding saat mereka dulu menjadi penyiar, maksudnya secara tv kan secara scope lebih luas dan bedanya dengan radio yang hanya mengandalkan lewat suara, di tv mereka bisa terdengan audio visual gitu, dan tentu ini akan berdampak baik secara popularitas di masyarakat juga. Eddo : Popularitas mereka dengan The Comment sendiri?

(9)

Comment ya itu udah membentuk identitas integral dari mereka, ya bahwa The Comment adalah Danang Darto dan Danang Darto adalah The Comment, jadi menurut saya semakin tinggi popularitas mereka ya akan membawa programnya atau sebaliknya.

11. Eddo : Kan The Comment banyak bintang tamunya nih kang, kenapa bintang tamunya diutamakan perempuan? Kang Demon : Bintang tamu perempuan ini balik lagi ke faktor psikologis

penonton, contoh sederhananya adalah bahwa perempuan itu “lebih toleran” dibanding dengan laki-laki, laki-laki itu saat liat laki-laki lain dia ngga akan ngomong “itu laki-laki ganteng banget” dan mereka ngga akan rela ngomong seperti itu. Sementara perempuan mereka senang liat laki-laki ganteng dan saat liat perempuan cantik banget itu akan “yaampun ini perempuan cantik banget” gitu. Itu yang membuat bahwa bintang tamu perempuan itu akan lebih mudah diterima oleh penonton, beda dengan laki, laki-laki itu kayak kalo ngga ganteng banget atau lu lawak banget sekalian gitu loh, kalo lu ditengah-tengah doang ngga akan terlalu jadi patokan, dan laki ngga mau juga nonton laki-laki, sedangkan perempuan itu cenderung lebih aman, makanya itu kenapa perempuan, itu istimewanya adalah mereka lebih bisa menempatkan diri, lebih mudah diterima sama orang pada umumnya. Ya dan juga apalagi host gue cowok dua ditambah satu lagi Virzha, kalo bintang tamu panggil cowok lagi buat apa ngga ada “Candy” nya.

12. Eddo : Terus konten apa aja yang ada didalam The Comment? Kang Demon : Pada dasarnya konten yang utama itu adalah video, yaitu

(10)

di media sosial, mau video lucu atau apapun itu yang jadi sesuatu untuk dikomentari orang-orang, sementara ada juga seperti games, musik-musik atau segala macem itu lebih ke kombinasi ke programnya sendiri gitu, tapi core utama kita tetep ngga jauh dari video ataupun foto yang viral di masyarakat, bukan andalan tapi itu identitas program kita sebenernya.

Eddo : Nah kalo konten andalan yang dari dulu sampe sekarang masih ada itu apa kang?

Kang Demon : Paling yang ngga pernah ilang VIVICU sih, ya mungkin berangkat dari dulu ada American Funniest Videos itu orang suka gitu nonton video-video lucu dengan durasi-durasi pendek, ya VIVICU itu implementasi dari itu gitu yang kita kemas berdasarkan tema misal ada video tentang anak-anak, video tentang binatang atau video tentang orang-orang sial gitu macem-macem, ya satu konten yang menurut gue panjang sampe sekarang ini ya VIVICU itu sama rayuan Om Dud.

13. Eddo : Terus The Comment kan punya tagline kayak “jangan ditonton ya” atau “saatnya mati’in tv”, nah maksud dari tagline itu apa?

(11)

ditonton itu bikin orang seenggaknya nengok dulu gitu, itu yang membuat penasaran itu muncul karena kita ingin mencuri perhatian dengan cara yang tidak biasa.

14. Eddo : Nah dari situ terus bagaimana eksistensi program The Comment pada khalayak?

Kang Demon : Ya eksistensinya saat ini ya untuk saat orang ditanya “program NET apa?” The Comment pasti disebut. Jadi untuk saat ini nama The Comment sudah cukup menjadi brand yang cukup dikenal di masyarakat terutama masyarakat kota besar ya, baik itu mereka nonton apa ngga, tapi nama The Comment itu sudah cukup ada di mindset orang sebagai salah satu program komedi di Indonesia.

Eddo : Seberapa pentingnya sih kang eksistensi program itu? Kang Demon : Eksistensi program tentu penting karena program yang

masih eksis adalah program yang masih ditonton sama penontonnya gitu, karena ya berbanding lurus program yang ditonton tentu akan masih eksis dan penontonnya berkurang ya eksistensinya juga berkurang dengan sendirinya gitu.

15. Eddo : Lalu selama ini ada ngga program acara yang sama dengan The Comment?

Kang Demon : Ada banyak, banyak banget! Eddo : Nah apa aja tuh kang?

(12)

Eddo : Lalu gimana nyikapin program yang sama, sama supaya The Comment itu ngga kalah sama yang lain?

Kang Demon : Kalo menurut gue ini bukan masalah persaingan, karena secara konten ya semua bisa mengklaim bahwa konten dia yang paling baru, menarik dan lain-lain, tapi menurut saya pribadi bahwa dengan kita yang lebih dulu pertama kali melakukan hal ini itu menjadi position sendiri, positionning bahwa secara image tentu kita akan jadi lebih baik, jadi menurut saya persaingannya ya kalo konten tidak bisa dibedah mana yang lebih baik dari konten A atau konten B, atau misalkan ngomongin secara rating and share ya saat kita diadu dengan yang program yang lebih dulu shuttle ya juga akan konyol, jadi sekarang menurut saya ya masing-masing jalan dengan kreatifitas sendiri-sendiri gitu, tapi yang membuat berbeda adalah kita muncul lebih dulu di masyarakat.

16. Eddo : Terus dari yang perubahan jam tayang tadi, ada ngga perbedaan ratingnya kang?

Kang Demon : Sejauh ini ya tentu ada sedikit penyesuaian gitu loh bahwa penonton disaat kita tayang di jam 10-11 malem tentu beda dengan penonton yang kita dapatkan di jam 3-4 sore gitu dari umur atau segala macem, tapi menurut saya tidak sesignifikan itu juga perbedaannya antara tayang jam sekian sampe jam sekian karena penonton kita pada dasarnya penonton teenage, penonton The Comment itu terutama adalah anak muda yang dijam 10-11 available dan dijam 3-4 pun beberapa dari mereka juga masih available, mungkin perubahannya tidak terlalu signifikan sebenarnya.

(13)

Kang Demon : Pengaruh sosial media tentu besar gitu, pengaruh sosial The Comment menurut saya yang paling berhasil di Indonesia ini, sebagai suatu program yang memiliki sosial media yang punya karakter kuat, dan itu akan memancing orang untuk tertarik dalam programnya, karna sosial media adalah perpanjangan tangan dari suatu program bagaimana caranya itu bisa cepet dapet feedback dari penonton apakah tayangan hari itu menarik atau tidak, juga bisa buat conversetion diluar tayangan, sehingga sosial media ini akan hidup gitu untuk kadar kalo misalnya kita pukul rata bahwa kesuksesan dari jumlah followers, bahkan followers Twitter The Comment lebih besar dari jumlah followers hostnya sendiri gitu, jadi sebesar itu kesuksesan dari peran sosial media terhadap suatu program.

Eddo : Terus bagaimana karakteristik dari sosial media The Comment itu?

(14)

orang yang punya kepentingan di sosial media sebagai nyawa di program itu sendiri.

Eddo : Jadi itu juga buat nambah eksistensi dari program The Comment?

Kang Demon : Iya betul.

18. Eddo : Pernah ngga kang The Comment dapet rating rendah? Kang Demon : Buset awal-awal tayang malah, rating nol koma share nol

koma juga pernah ya tapi seiring berjalannya waktu sekarang udah cukup stabil, kalo rating rendah 0,2 aja pernah gitu jaman dulu.

Eddo : Nah itu karena apa kang?

Kang Demon : Ya karena belum ada penonton saat itu, tapi kalo sekarang sih ya biasanya tinggi rating and share ditentukan dari konten dan bintang tamu biasanya.

Eddo : Kalo paling tinggi itu berapa kang biasanya?

Kang Demon : Tertingginya rating The Comment itu 9,8 share dengan rating 1,7.

19. Eddo : Terus apa strategi andalannya The Comment untuk mempertahankan eksistensinya?

(15)

gali dan terus lakukan gimana caranya itu bisa tetep menjadi sesuatu yang into di penonton itu sendiri.

20. Eddo : Oiya kan The Comment pernah ditegur KPI yang karena adegan Demian menggal kepala Danang, nah itu gimana kang dengan ratingnya?

Kang Demon : Teguran KPI itu ya hhhmmm susah jelasinnya, banyak sekali faktor-faktor dalam penyiaran Indonesia yang masih di ranah abu-abu, dimana... karena suatu program terutama itu adalah bentuk lain dari karya seni gitu, yang sulit untuk ditakar apakah itu baik buruk ataupun layak atau tidak, dan itu kembali ke selera dan citra dari yang membuat itu sendiri, saat dapet teguran dari KPI dengan gimmick Demian yang menggal kepala ya dari kami pribadi sudah mengantisipasi bahwa gambar yang kami tayangkan sudah ada tulisan “hanya bisa dilakukan oleh profesional” dan bahwa saat kejadiannya itu pun juga sudah melakukan hasil pertimbangan yang matang bahwa itu tidak berbahaya gitu, tapi mungkin berbeda pendapat dengan orang-orang yang kebetulan diluar maker, karena itu dia pendapat pada suatu karya tidak bisa semuanya sama, itu yang membuat pada akhirnya menurut saya akan cukup sulit bagi industri ini untuk menyamakan persepsi dari aturan-aturan, karena balik lagi bahwa program adalah karya seni yang cukup sulit untuk diukur.

21. Eddo : Lalu dari kang Demon sendiri bagaimana cara untuk terus menjaga konsistensi kinerja dari tim? Kang Demon : Ya bahwa kita intinya adalah mengerjakan sesuatu terutama

(16)

hanya untuk diri kita sendiri, kita melakukan ini untuk orang lain, dan saat kita melakukan ini, kita sudah menciptakan sesuatu yang akan menyentuh hidup orang lain gitu, kita melakukan sesuatu yang penting untuk diri sendiri dan juga akan penting untuk hidup orang lain. Jadi level kepuasannya itu menurut saya tidak hanya bisa diukur dari sekedar uang saja. Ini kita ngomongin dimana kita dalam program ini membuat suatu karya seni yang tidak bisa diukur dari uang tapi kepuasannya lain, kayak sekarang lu aja buat skripsi tentang The Comment yaitu program yang kita bikin sama-sama segala macem, itu kan menjadi suatu tingkat kepuasan yang mungkin tidak kita dapat ditempat lain, jadi itu yang saya katakan dalam arti bahwa mendapatkan sesuatu itu akan menyatakan kebanggaan baik untuk kita pribadi ataupun orang lain disekitar kita.

22. Eddo : Menurut kang Demon, The Comment ini udah mengenai sasarannya belum sih?

(17)

jokes murahan itu yang akan dikeluarkan oleh host dan tim kreatif untuk ditayangkan. Nah kesulitannya adalah mungkin untuk penonton umum yang tidak terlalu into dengan acara itu akan melihat bahwa “ini acara apaan sih? Ini acara ngga penting” itu yang memang program ini menurut saya pribadi cukup segmented, dimana penontonnya sangat tipikal yang menyukai jokes seperti ini atau memang mereka udah sering nonton acara ini, tidak bisa dengan orang yang cuman sekali-sekali nonton dan dia akan suka biasanya ngga.

23. Eddo : Nah ini kan kalo dari teori strategi komunikasi itu ada ruang lingkupnya ada objektivitas yang jelas, memelihara inisiatif, konsentrasi, fleksibilitas, terus pimpinan yang memiliki komitmen dan terkoordinasi, lalu keamanan. Dari kang Demon udah menjalankan itu semua belum?

Kang Demon : Ya harusnya sih dengan kita sudah berjalan sepanjang ini, karena tidak mudah untuk suatu program tv terutama di Indonesia bertahan 4 tahun dan streaping tanpa melakukan proses-proses tadi, jadi menurut saya ya sedikit banyak proses-proses tadi satu persatu sudah cukup dipenuhi, karena ya untuk program bisa berjalan sepanjang ini tetep perlu komitmen, perlu kepemimpinan, perlu apalagi itu tadi kejujuran, keamanan, memelihara inisiatif ya memang itu faktor-faktor yang diperlukan untuk program bisa survive di bidang industri, karena industri itu harus bisa bertahan, kalo ngga kuat lu kelar gitu.

(18)
(19)

kita akan membahas tentang video-video atau foto-foto yang viral di masyarakat, di anak muda terutama, karena pengguna utama media sosial adalah anak muda. Itu akan terus kita jalankan, itu adalah konsistensi gitu, setelah itu saat kita sudah berjalan, saat kita sudah memiliki target yang jelas, lalu kita sebar pengembangannya. Karena kalo kita selalu melakukan hal yang sama, ya semuanya akan sama seperti itu gitu, pengembangannya seperti apa? Ya pengembangannya dengan konten-konten lain, tanpa berusaha menghilangkan konten-konten yang lama. Jadi bagaimana program itu bisa bertahan dan berkembang, itu adalah kumpulan dari hasil-hasil usaha, riset dan lain-lain yang dilakukan oleh tim produksi pada program tersebut. Eddo : Itu berarti emang melalui riset ya kang?

Kang Demon : Jelaaas, karena kalo kita asal nembak tanpa data ya itu namanya asumsi. Okaay?

Eddo : Okeee

Lampiran 3. Hasil Wawancara Dengan Tim Kreatif Program The Comment NET TV

Waktu : Selasa, 6 Juni 2017 Pukul : 20.00 – 20.20 WIB

Tempat : Gedung The East lt. 27 Kuningan, Jakarta Selatan Nama : Reza Gemilang

Usia : 26 Tahun

Pekerjaan : Karyawan NET TV

(20)

Wawancara :

1. Eddo : Kenapa program ini dinamakan The Comment?

Kak Reza : Ya basicnya sih karena kita ngomenin semua video yang ada di episodenya The Comment, video apapun itu corenya The Comment ya ngomenin video, makanya mungkin dinamain The Comment.

2. Eddo : Apa yang ingin dicapai sama The Comment?

Kak Reza : Ya setiap program sih pencapaiannya pasti share sama rating sih, kalo The Comment pengen lebih tinggi dari sekarang, mungkin bisa jadi eeee program yang corenya NET kaliii, jadi program kuncian selama 4 tahun.

3. Eddo : Terus mengapa The Comment memilih Danang Darto sebagai host?

Kak Reza : Sepengetahuan gue dulu itu Danang Darto juga casting ada beberapa presenter lainnya, mungkin Danang Darto bisa mewakili anak muda millenial kali ya maksudnya jaman sekarang, karna sebelumnya di radio juga dia eee konten di radionya sama kayak konten di The Comment makanya dipilih.

4. Eddo : Siapa aja tim kreatif sekarang?

Kak Reza : Kalo tim kreatif sekarang 2017 itu udah ada penambahan MDP 5 itu sekarang tim kreatifnya aja ada 9, perlu gue sebutin?

Eddo : Iya boleh

(21)

Sasa, terus sama Nizar, itu yang seniornya. Terus masuk MDP 5 itu ada 3 orang ada Hani, Dadang sama Nupi.

5. Eddo : Pekerjaan tim kreatif?

Kak Reza : Sebenernya kalo pekerjaan tim kreatif itu sama aja ya mau di tv mana aja, itu dari nyiapin konten, nyiapin bintang tamu, bikin kontennya, terus ya kalo di The Comment kan eee kreatif itu kan ya nyari video, terus nyiapin gimmickan buat host gimana, nyiapin wardrobe, nyiapin propert, yaa pokoknya yang berhubungan dengan kreatif.

6. Eddo : Terus konten apa aja yang ada di The Comment?

Kak Reza : Konten sih perbaruan ya banyak sekali perbaruan akhir-akhir ini di yang jam 3 ini yang dari dulu masih ada VIVICU, Wachu-Wachu FM masih ada, terus kita ada tambahan nih konten-konten kayak misalnya ada Torang Bicara Cinta, ada Cilay Bicara Maaf, ada Chillman itu sama kalo konten puasanya itu ada AA’ Ato sih.

Eddo : Itu VIVICU juga diliat dari ratingnya yang emang bikin naik gitu kak?

Kak Reza : Sebenernya VIVICU itu kayak penolong sih, penolong di konten utamanya kita kalo misalnya strategi kita ngga berjalan, kita masih punya konten terakhir nih yan udah pasti berjalan yaitu VIVICU sih, jadi VIVICU itu strategi lumayan yang ngangkat sih.

7. Eddo : Terus kan tadi tim kreatif itu tugasnya kayak bikin konten dan lain-lain, nah langkah-langkah dalam membuat konten itu apa aja?

(22)

misalnya kita selalu riset dulu berita unik yang ada di internet. Kejadian apa yang ada di sekarang ini bisa dijadiin konten, tapi bukan kejadian serius ya, serius ada tapi dibuat sama kita versi dibaliknya gitu, jadi The Comment itu ngga terlalu ngangkat issue yang terlalu kayak politik itu ngga. Jadi langkah-langkahnya kita nyiapin dulu apa yang mau kita buat, besoknya cari di internet, dari web-web unik, dari instagram, kita liat seberapa banyak video yang menyerupainya, kita bikin konten, kita cari bintang tamu yang bisa masuk ke si konten itu terus kita bikin gimmickannya kayak gimana misalnya mau ada gimmickan dari wardrobe, properti, kita siapin disitu baru deh kita shooting.

8. Eddo : Kenapa bintang tamu di The Comment mengutamakan perempuan?

Kak Reza : Yaa karna itu tadi basicnya The Comment itu kan ngomentarin apapun itu yang ada di episodenya The Comment, ya dari mulai video, bintang tamu, kenapa cewek karna cewek itu paling gampang dan paling banyak untuk dikomentarin nah itu, dan termasuk strateginya kita dari The Comment kenapa kita itu banyak cewek karna Darto dan temen-temen Homeband itu punya kuncianlah istilahnya, kayak rayuan-rayuan karna itu termasuk kontennya kita strateginya kita yang bisa dirayu ya cewek makanya kita banyak ngundangnya cewek.

(23)

Kak Reza : Sepengetahuan gue dari jaman 2015 itu sekitar tiga kali sih lebih ya, dari sempet sore ke prime time terus pindah lagi ke sore lagi jam 3 dan sekarang jam 3, tiga kali sih lebih. Eddo : Nah pengaruhnya jam tayang itu sama rating kak?

Kak Reza : Pengaruh banget, karna setiap jam itu penontonnya beda jadi kita The Comment itu harus nyesuai’in isi konten buat masing-masing jam sih, jam 3 sore itu kayak gimana, di jam 10 malem itu gimana penontonnya, di jam 5 gimana penontonnya beda-beda.

Eddo : Jadi strateginya emang khusus untuk setiap jam?

Kak Reza : Khusus masing-masing jam khusus, kayak untuk yang jam 3 sore ini kita ngejarnya ke orang ee anak-anak yang umurnya tuh diatas 10-14 tahun kan biasa yang sekolah udah pulang jam segitu, nah itu yang konten-kontennya kita ngejar kesitu, yang lebih tinggi sedikit karna kalo ngeliat dari by minute umur yang 10-14 tahun itu pasti ditemenin nontonnya sama orang tuanya, jadi kita ngejar juga konten-konten yang lucu tapi bisa masuk ke anak kecil bisa masuk ke orang tua kalo buat di jam 3 sore itu.

Eddo : Nah itu termasuk berhasil ngga dalam memasukkan konten di setiap jam tayangnya?

Kak Reza : Ooo kalo buat akhir-akhir ini pas kita pindah ke jam 3 sore sih termasuk berhasil, karna rangenya tuh naik penontonnya dari awal kita pindah ke sekarang berjalan tuh ada peningkatan, jadi strateginya berhasil sih.

10. Eddo : Ada ngga program acara lain yang serupa dengan The Comment?

(24)

Eddo : Terus gimana nih cara menyikapinya biar The Comment ini ngga kalah saing sama program tersebut?

Kak Reza : Eee kalo dibilang nyikapin head to headnya sama Narsis, sebenernya sih kita harus jaga standarisasinya The Comment malah, bukan ganti wah Narsis bikin ini kita ikutin. Kita jaga standarnya The Comment biar sebenernya sih biar dia yang ngikutin bukan kita yang ngikutin sih.

11. Eddo : Apa yang dilakukan tim kreatif ketika The Comment dapet rating rendah?

Kak Reza : Ya evaluasi sih yang pasti, kita kan tiap hari ada by minute, setiap rating yang dikirim oleh R and D kita liat apa yang menyebabkan episode itu bisa turun, kita cari sebabnya terus kita ubah.

Eddo : Rating itu dapet dari mana?

Kak Reza : Kalo rating itu kita disini ada divisi Research and Development, nah kita dapet dari dia dikirimin setiap tayangan per episode.

Eddo : Berarti setiap hari dapet?

Kak Reza : Setiap hari kita dapet dari Senin sampe Jumat.

12. Eddo : Pernah ngga The Comment dapet rating rendah? Dan itu karena apa?

(25)

Eddo : Terus cara menanggulanginya?

Kak Reza : Nah itu tadi, kita riset ulang lagi penyebabnya apa kalo misalnya kontennya yang ketinggalan gitu brarti kita shooting yang si konten terbaru ini harus cepet-cepet ditayangin karna kita taping kan, kalo misalnya head to head sama program besar gitu misalnya kayak bola atau apa, kita kejar lagi orangnya yang nonton bola, misalnya kalo bola yang nonton itu cowok ya brarti konten di hari itu kita kejar lagi ke penonton ceweknya, paling ngga kita bukan ngalahin konten bolanya tapi kita bisa nanyain atau ngga ya ngga serendah banget sih.

13. Eddo : Seberapa pentingnya eksistensi bagi program The Comment?

Kak Reza : Eee penting sih karna kalo di tv ya semakin eksis ya share rating lu ngikutin, jadi lu harus jaga eksistensi lu itu sih jadi ya penting banget.

14. Eddo : Bagaimana eksistensi program The Comment saat ini? Kak Reza : Eee kalo eksistensi sih ya alhamdulillah kita masih kalo dari

NET sendiri kita masih tiga teratas, dan kalo buat untuk all station tv kita masih termasuk yang ke lima besar buat di jam 3 ini.

Eddo : Yang dari tiga teratas di NET itu apa aja kak?

Kak Reza : Eee biasanya sih kita gantian sama Ini Talkshow dan 86. Eddo : Nah kalo misalnya dari yang all station itu liatnya dari mana?

(26)

15. Eddo : Kalo kesulitan tim kreatif dalam mempertahankan eksistensi program The Comment?

Kak Reza : Ya itu sih karna kita berhubungan dengan video, video itu ngga selalu update setiap hari dan sourcenya itu ngga banyak untuk kita bisa masukin ke The Comment, sourcenya itu cuman source-source tertentu ngga semua source bisa masuk gitu, Instagram juga sourcenya ngga tiap hari update, jadi ya kesulitannya itu sih. Jadi kita harus ngakalin beberapa tema yang harus kita shootingin itu temanya baru tapi video-videonya sedikit gitu.

16. Eddo : Terus bagaimana cara tim kreatif untuk meningkatkan eksistensi program?

Kak Reza : Kalo buat ningkatin sih sebenernya kita udah punya standar kualitasnya The Comment sendiri, paling ngga ngejaga itu, itu buat mempertahankan eksistensi, kalo buat ningkatin ya kita ngikutin pasar nih sekarang misalnya eee sekarang lagi jamannya kayak apa kita bikin gimmicknya ngikutin pasar itu.

Eddo : Nah standarnya The Comment itu sendiri bagaimana kak? Kak Reza : The Comment kan sebenernya programnya variety show ya

terus lebih cenderung ke komedi, standarnya komedi The Comment itu sebenernya standarnya komedinya tv, komedinya NET ngga boleh SARA ngga boleh nyinggung, cuma yang jadi bedanya The Comment standarnya adalah kita harus ngikutin anak muda itu sih, jadi standarisasinya dari video sih lebih banyak kita ngikutin anak muda.

(27)

17. Eddo : Terus dengan penggunaan sosmed itu mempengaruhi rating ngga?

Kak Reza : Ooo iya, pengaruh sih sosmed dengan rating kita, karna sosmednya si The Comment itu paling tinggi kedua setelah Netmediatama ya yang emang sosmednya perusahaan, ya kita bisa besar juga karena sosmednya sih, karna kita punya icon di sosmednya sendiri kita bikin strategi kita punya icon si Mimin itulah yang nyuruh matiin tv, nyuruh apalah itu.

18. Eddo : Terus kan ada tagline yang kayak “Jangan ditonton” atau “Saatnya matikan tv kalian” nah maksud dari tagline itu apa?

Kak Reza : Itu sih sebenernya ngetwist, jadi logika orang misalkan disuruh, kita ngebranding program tapi kita sendiri nyuruh matiin pasti orang jadi penasaran sih, jadi kenapa kita pake itu biar orang penasaran jadinya nonton, yaa masuk strategi juga.

19. Eddo : Dan ini yang terakhir haha, strategi komunikasi apa yang digunakan tim kreatif dalam mempertahankan eksistensi program The Comment?

Kak Reza : Kita sih pake strategi lamanya ya, maksudnya ningkatin sosmed, oiya kita juga punya refreshmen baru di hostnya kita tambah Virzha sebagai co host kita, sosmed kita harus tetep jalan, paling kayak campaignenya di sosmed juga kita kencengin sih buat bikin apa bikin apa gitu.

(28)

Lampiran 4. Hasil Wawancara Dengan Tim Kreatif Program The Comment NET TV

Waktu : Selasa, 6 Juni 2017 Pukul : 19.00 – 19.52 WIB

Tempat : Gedung The East lt. 27 Kuningan, Jakarta Selatan Nama : Firmansyah Akbar (Kak Pace)

Usia : 26 Tahun

Pekerjaan : Karyawan NET TV Jabatan : Tim Kreatif

(29)

1. Eddo : Halo kak, ini kenapa programnya dinamakan The Comment?

Kak Pace : Kalo dinamakan The Comment mungkin sebagai kreatif yang baru bergabung juga gatau kenapa ya, tapi mungkin feeling gue sih mungkin kenapa dinamain The Comment karna hostnya tuh cuma bisa berkomentar, udah isinya komen aja semua, ada video dikomen, ada berita info apa dikomen, terus juga apa namanya dan basicly itu pun juga hampir semua orang Indonesia yang isinya komenin, nyinyir gitu kan.

2. Eddo : Nah apa yang mau dicapai The Comment nih kak?

Kak Pace : Tentunya target sih follower instagram jadi satu juta asik hehe, followers Twitter jadi lima juta waaaw ngga mungkin sih. Ya gitulah kalo untuk apa yang mau dicapai sama The Comment ya balik lagi sih kan harusnya tv tuh punya tanggungan dari rating and share dan juga eksistensi dari si program ini sendiri kan, udah berjalan 4 tahun ya yang pengen dicapai sih akan terus ada dan bakal ada perbaruan-perbaruan dari The Comment yang bakal bisa jadi tontonan yang pilihan dari para good people yang sangat menanti-nantikan tayangan The Comment ini kan, commenters-commenters itu kan “The Comment ini lucu banget nih” aaah padahal mah garing-garing, harus tetap receh dan harus selalu garing aja sih.

3. Eddo : Oke, terus The Comment kenapa memilih Danang Darto sebagai host?

(30)

candaannya baru nih belum ada di tv nih, dimana orang berkomentar dan bener-bener jadi yang mungkin jadi yang pertama ya di sini yaitu televisi yang menyajikan dua penyiar radio, bacot apapun itu yang diselip-selipin komedinya yaa rumusnya adalah eee mas darto ngomong bener terus mas danang pelesetin jadi salah, “kurang sih nang” “kayaknya ngga deh” gitu kan selogan-selogannya The Comment ya berdasarkan apa yang mereka berdua alami, jadi pemilihan danang dan darto sebagai host mungkin karena sama-sama penyiar radio terus juga udah dapet tek-tokannya dan tipikal apa yang dibawakan tv ini eee program The Comment ini hampir sama dengan apa yang mereka kerjakan di radio.

4. Eddo : Nah pengaruhnya dari Danang dan Darto ini sama penonton itu terhadap program The Comment?

Kak Pace : Orang jadi tau sih siapa Danang dan Darto, mungkin dulu waktu gue masih jadi penonton The Comment ya akhirnya tau “oh ini yang di radio bacot banget terus lucu parah” karena selera ya, balik lagi sih nah The Comment emang receh banget, dan ngga ngga semua orang suka sama komedi gitu dan mayoritas sih Indonesia kayaknya komedinya bakal lari ke Sule, dan ada dua tipikal komedi ya sebenernya udah lama sih gue sukain kayak komedinya Danang Darto yang garing-garing ngga jelas ataupun kayak si Cak Lontong, nah ini dua tipikal komedi yang agak mirip cuma lebih berat Cak Lontong lah maksudnya dari segi konten dan segala macem dan eeee apa namanya karna mereka berdua lucu sih gitu jadi banyak yang seneng.

(31)

Kak Pace : Sekarang itu berarti bulan Juni ya? Tim kreatif The Comment sih kebetulan sekarang udah ada sembilan karna ada tambahan dari temen-temen MDP 5 jadi total kreatif The Comment ada sembilan orang terdiri dari enam orang yang sudah hampir satu tahun di program the comment dan ada tambahan dari temen-temen MDP 5 yang baru bergabung 2 bulan, itu tim kreatif dalam program The Comment.

6. Eddo : Oke, tim kreatif itu kerjanya apa aja kak?

(32)

bermain games-games lucu, bisa juga apa namanya challenge-challenge lucu itu kan bisa menampilkan video lucu yang ringan atau video lucu yang ada informasinya juga, video yang unik terus juga ada namanya games dan juga ada challenge atau ya itu, beberapa segmen akan terbagi kearah situ untuk membuatnya, itu untuk si konsep yang awalan kita cari segmen kan. Kita akan berhubungan dengan bintang tamu nih, bintang tamu tuh bisa artis, bisa selebgram. Kenapa selebgram? Karena basicly The Comment ini kan akan berhubungan dengan sosial media makanya kita akan undang selebgram, Youtuber dan artis juga karena balik lagi pada dasarnya kita kan tayangan tv nih jadi kita harus menyajikan si artis untuk berada di segmen-segmen kita dan nanti setelah mereka itu sudah kita cari segala macam itu akan berhubungan juga untuk konten elu, kenapa gue milih Youtuber? Ya karena kontennya gue mau menaikkan soal bagaimana caranya membuat vlog, hadirinlah nih yang buat vlog-vloger yang bener terus kita juga liatin videonya, nah videonya ini bisa dari vloger yang lucu-lucu, ini nih ada yang sok-sokan mau jadi vloger nih nanti di vlog ternyata fail, nah itulah arah-arahnya tuh kesitu tuh kalo misalnya kita datengin vloger. Kita undang penyanyi yaudah nanti kita bisa bikin games nyanyi-nyanyi bareng kayak misalnya karaoke world, karaoke bareng Google translate, mungkin belum pernah nyoba tapi ditayangin di the comment tuh ada, ya kayak gitulah tipikalnya. Kalo artis biasanya berhubungan dengan apa hobinya dia kan ada riset juga tuh, kreatif melakukan riset untuk ke bintang tamunya untuk apa yang dijalani oleh bintang tamu sejalan dengan tema atau segmen yang kita bawa seperti itu.

(33)

Kak Pace : Yayaa sekitar itu cuman kan ngga banyak, itulah pokoknya nyari-nyari artis, nyiapin wardrobe, nyiapin properti, terus juga eee apa namanya ee secara teknis juga harus tau, teknis misalnya ini nanti blocking artisnya gimana, terus teknis apa namanya ritme yang kita pake untuk di konsep yang pengen kita jalani, ya gitulah pokoknya akan berhubungan dengan konten yang didalamnya ada breakdown properti, breakdown wardrobe, segmentasi dan lain-lain.

7. Eddo : Nah kan itu buat konten kak, lalu langkah-langkah dalam membuat konten itu seperti apa?

Kak Pace : Kalo dari prosesi pembuatan kontennya itu brainstorming, kreatif ngumpul karena sebenernya kan formasinya kalo sekarang kita terbagi jadi 3 tim dan setiap tim ini megang satu anak MDP 5 baru juga jadi ajar juga kan disitu. Nah disini cara buat konten itu adalah ngumpulin segmen, dari segmen itu kita mau bahas apa sih? Dari tiap segmennya, ada 4 segmen dalam satu episode, kita mau bahas apa? Nih kita harus punya segmen yang beragam juga, dalam satu episode 4 segmen ada challenge,ada games, ada ngetake doang yaitu ngetake video lucu aja tapi dengan gimmick sketsa komedi kah, ngetake videonya dengan treatment video-video lucu (VIVICU) kah, ngetake video mainin grafis dan wardrobe kah, dengan tema khusus kah. Jadi berbagai macam cara untuk kita menyajikan konten yang ada.

8. Eddo : Terus konten apa aja yang ada didalam The Comment? Kak Pace : Kalo didalam The Comment sendiri itu kan tadi ada

(34)

misalnya tema “orang-orang sakti” jadi nanti cari dan menampilkan video orang yang sok-sokan sakti, terus nanti ada gimmicknya misalnya bapak (Darto) punya ilmu tenaga dalam, nah bapak Darto jadi gurunya terus Danang jadi muridnya “kamu itu harus seperti anak saya yang satu ini” liatin videonya terus komenin, itu satu yang tipikalnya ngetake video. lalu ada konten yang challenge, challenge itu kita kayak masuk “The Comment challenge, kita akan menantang kalian untuk memindahkan benda dengan sumpit” itu challenge kan, kayak gitu tuh terbagi dua babak. Lalu The Comment games, games apa nih? Games sambung lirik lagu gituu, nanti kalo emang mau ini banyak tematiknya The Comment liat aja di youtube yaa ada banyak konten-konten yang ada di program The Comment.

9. Eddo : Nah konten andalannya The Comment yang dari awal muncul yang sering dongkrak rating kak?

Kak Pace : Kayaknya VIVICU deh jadi cuma kayak ngetake-ngetake, jadi ada bintang tamu “kita punya 6 video nih silahkan pilih, kalo ini lucu lu dapet poin, kalo ngga lucu lu ngga dapet poin” diputer tuh videonya. Jadi kita dari kreatif tuh bener -bener nyari video yang lucu, cuman kadang ada yang ngga lucu jadi VIVICU tuh dijadi’in kayak siapa nih yang paling banyak dapetin yang lucu karena ngga semua yang dianggap kreatif itu lucu tuh disitu lucu. Jadi kayaknya konten yang paling sering dipake tuh itu.

10. Eddo : Nyari idenya itu kak biasanya dari mana kak?

(35)

misalnya koki ini mampu menggoreng telur dengan gaya khusus, nah gue bisa bikin treatment cheff nih super cheff, nanti videonya tuh video masak-masak yang unik-unik, ada juga yang dari kita kasih video-video keren terus diselipin satu video yang fail yang lucu buat bahan dikomentarin, nah itu dari berita. Terus gue juga sering nonton Youtube kan, beberapa youtuber pun jadi salah satu yang apa namanya jadi inspirasi gue juga, gue suka nontonnya itu critical morning, youtubers dari luar negri, terus beberapa dari instagram, nah instagram suka ada “9gag”, itu kan selalu ada info-info yang mungkin itu bisa jadi pancingan. Kita bisa menentukan tema nih, nah menentukan tema tuh udah balik ke tastenya kreatif itu sendiri, karna terkadang gue liat si koki goreng telur itu lucu tapi yang lain bisa anggap itu biasa. Balik lagi kesitu sih gimana taste setiap kreatif itu berbeda-beda untuk menentukan tema dan lain-lain.

11. Eddo : Terus untuk menentukan tema itu ada risetnya ngga sih kak biar semua penonton itu menerima? Kak Pace : Ya kalo soal diterima atau ngga diterimanya sama penonton

(36)

itu “oh ya tema ini jangan deh kayaknya kurang menarik nih” tapi terkadang kita coba bikin lagi itu bisa jadi menarik lagi, emang agak sedikit random sih, jadi kadang kita buat data rating and share itu bener-bener udahlah yang sekiranya kita bikin proses shootingnya lancar, hasilnya maksimal, penonton komentarnya bagus kita akan mempertahankan itu, dan kadang juga itu yang bakal tetep stabil di rating and share.

12. Eddo : Udah berapa kali The Comment berubah jam tayang? Kak Pace : Aduh kalo berubah jam tayang sih aslinya ngga tau ya

soalnya gue kan masuk baru sekitar 6 bulanan, mungkin udah 3 kali kayaknya eh lebih dari 3 kali deh, aslinya gue ngga tau cuma kalo gue masuk terakhir di bulan November itu, Januari itu ada perubahan ke jam 3 sore dari 10 malem, itu doang yang gue tau.

Eddo : Nah pengaruhnya sama rating dari perubahan jam tayang itu?

(37)

nontonya bisa nonton malem karna siangnya mereka kerja jadi ngga bisa nonton kayak gitu sih.

Eddo : Terus eee dari jumlah ratingnya tuh ada perubahan juga dong kak?

Kak Pace : Yaa ada perubahan sih, maksudnya kalo rating kita dari 100% total 9 atau 10 tv nih setau gue ya, misal 100% 9 tv itu kita tuh masih dapet 5%, 7%, 5-8 lah, nah sekarang kita balik ke jam 3 paling kita dapetnya 2 minimal 2, terus kadang 5 nah baru-baru sekarang ramadhan ini kita dapetnya 5 sama 4 koma’an, biasanya dapetnya 2, 3, 4 gitu, 2, 3,4 persen itu didapet dari total 10 televisi nasional, dominasi masih dipegang RCTI dan SCTV dijamnya The Comment sama ANTV.

13. Eddo : Brarti itu kan jamnya beda-beda ya kak, berarti beda pengaruh juga ya sama penontonnya?

Kak Pace : Iya bisa beda pengaruh, dari jam 3 sampe jam 4 ya pokoknya mulai jam 4 itu udah banyak yang nonton tuh, jam 3 itu masih belum gitu sih.

Eddo : Nah kalo malem?

Kak Pace : Nah kalo malem kita kontennya lebih yaa lebih beragam aja gitu dibanding siang, karna kalo konten-konten berbahaya, konten horor ngga mungkin siang-siang, ya karena kan terkadang orang itu lucu ketika liat reaksi orang ketakutan tapi jadi lucu, yaa itu tetep ngga bisa nayangin komedi horor di siang hari.

14. Eddo : Nah tadi kan kak pace udah ngomong rating ngga selalu bisa sama tuh, nah kalo lagi turun nih kak apa yang dilakuin tim kreatif?

(38)
(39)

15. Eddo : Nah ada ngga nih program acara dari tv lain yang sama dengan The Comment?

Kak Pace : Wah ada sih baru-baru ini, lu juga tau pasti apa tuh namanya? Narsis ya? Narsis Trans7, kayak gitu sih.

Eddo : Terus cara menyikapinya dari tim kreatif sendiri biar ngga kalah saing gimana?

Kak Pace : Kita sih cuek aja karna emang tuh balik lagi sih karna kan yaaa dari tvnya juga kan, mungkin Trans7 secara eeee lebih banyak yang nonton dibandingin net tapi tetep aja sih dikomentarnya narsis kita pantau juga kan kepo ya isinya itu semua “wah niruin The Comment nih” ya jadi tetep aja jalanin kayak biasa, kita lebih kuatin bikin konten-konten baru, kita coba bakal ada konten-konten baru di The Comment biar ngga gitu-gitu aja.

16. Eddo : Terus pernah ngga nih selama kak Pace di The Comment dapet rating rendah?

Kak Pace : Pernah sih 1 koma gitu tapi karna apa ya... waktu itu tuh karna kita ada gimmick ganti host diawal, kan gimmick ganti host tuh jadi orang mikirnya kita bener-bener ganti host padahal di endingnya segmen itu ada, jadi sampe akhir itu kita hajarnya ganti host bener-bener terimakasih Danang Darto itu tuh gilaa sampe 26 ribu orang ngelike ngeview juga sampe 26 ribu orang ngeliat The Comment ganti host itu, terus ya konten anak-anak sih yang wah kayaknya salah nih pake konten anak-anak, ternyata emang bukan anak-anak yang nonton di jam 3 sore itu dan akhirnya kita ganti konten jangan anak-anak lagi deh gitu.

(40)

Kak Pace : Kalo strategi dari segi konten sih kita mencoba masuk di eee kalangan keluarga sih, karna kan jam segitu ada ibu-ibu juga kan jadi harus bener-bener cari tema atau segmen yang ngga laki banget ngga anak banget terus ya kadang versi cowok juga ada, jadi emang persegmen ada konten-konten ataupun tema-tema yang cocok ditonton oleh semua keluarga.

18. Eddo : Bintang tamu itu kan juga faktor dalam menaikkan rating, mengapa The Comment lebih mengutamakan perempuan dalam pemilihan atau menghadirkan bintang tamu?

Kak Pace : Menurut saya kenapa perempuan karena hostnya laki, ketika hostnya cowok ketemu perempuan jadi cair kan suasananya jadi lepas, malu-malunya dapet, ngga jadi jaim ceweknya terus cowok juga jadi lebih bisa nanya banyak hal dan kenapa perempuan karena yaaa ngapain lagi sih kalo udah dua cowok terus ditambah cowok lagi? Walaupun kadang ada bintang tamu cowok juga tapi ya mayoritas perempuan.

19. Eddo : Seberapa pentingnya eksistensi bagi program The Comment?

(41)

dapet perhitungan juga diluar rating and share ya karna Youtubenya banyak yang nonton, terus bisa sampe ratusan ribu, seminggu aja mungkin yang raisa bisa sampe 400 ribu, ya itu sebenrnya pencapaian juga dari segi media diluar tv nya, itu yang menjadi The Comment itu bertahan sampe sekarang, karna ketika penontonnya lari dari tv mereka larinya ke Youtube, yaiyalah mau ngga mau harus nerima itu karna kan sekarang-sekarang ini bisa nonton apapun di Youtube, makanya kenapa tv ngasih channelnya di Youtube ya berharap itu jadi salah satu tontonan juga bagi orang yang ngga sempet nonton kita.

20. Eddo : Kalo buat sekarang itu eksistensi program The Comment sendiri gimana?

Kak Pace : Kalo buat sekarang sih yaa apa ya ibaratnya dulu The Comment nih datang menggebrak program yang belum ada sebelumnya yaitu program yang cuman modal nampilin video terus dikomentari itu dulu ketika nongol tuh udah langsung naik jadi eksistensinya udah melekat kan, sekarang follower terbanyak kedua setelah followers Netmedia itu The Comment, bahkan sebelum Netmedia tinggi followersnya yang lebih duluan tinggi followersnya itu The Comment. Tapi sekarang ya itu tadi, program berapa tahun program udah boring dan mungkin kondisinya juga ya udah 4 tahun, jam tayangnya suka berubah juga kan ya jadi taunya The Comment cuman oooh The Comment tau, tapi kadang ada yang tau The Comment tapi ngga tau hostnya siapa.

(42)

Kak Pace : Kalo kesulitan mempertahankan eksistensi program sih eeee ya kan namanya program ini kan menghasilkan apa ya kan udah sampe tiga tahunan bahkan udah mau empat tahun berjalan dengan format yang nontonin video dikomentarin nah ini kan source orang-orang yang buat nyari materi ngga banyak banget kan, kadang ah video ini udah pernah nih karna produser kita kan kebetulan emang orang lama juga kan dan dia emang dari awal The Comment jadi ya hafal “video ini udah pernah nih” “oke siap kang” kita cari lagi yang lain, “ini temanya udah pernah nih, tapi pengen lu buat kayak gimana?” nah ini tantangan kreatif buat bagaimana dengan materi yang mirip lu ngetwice tema yang lain yang kayak tadi gue omongin ini masalah gimana kreatif itu untuk nentuin konten mana yang lu ambil, taste lu dalam video ini bagian video mana yang pengen lu ambil, jadi kadang-kadang dari produser ngerti juga bahwa udah sih video ini emang udah pernah cuma kalo dari lu mau diambil dari mana, “karna kalo kemaren dibikinnya kayak gini loh, bisa ngga dibikin yang beda?” nanti dicoba deh, akhirnya nanti ada beberapa pengecualian. Tapi tetep berdasarkan itu tadi, ya namanya nyari materi mah bakal abis dan pasti bakal ada lagi, apalagi streaping kan wadaaw.

22. Eddo : Nah terus, bagaimana cara tim kreatif untuk mempertahankan eksistensi program?

(43)
(44)

23. Eddo : Oke kak, terus maksud dari tagline “jangan ditonton” atau “waktunya matiin tv kalian” itu apa?

Kak Pace : Kalo menurut gue sih itu lebih ke strategi promo sih, strategi promo itu kadang apa yang kita larang orang itu akan penasaran “kok kita malah disuruh jangan ditonton? Coba nonton ah” jadi emang strateginya Mimin atau admin The Comment biar “apa sih itu program ngga jelas” jadi kita sengaja menjatuhkan tapi untuk promosi, karna jarang-jarang kan ada program yang gitu jadi ini satu-satunya program yang promonya ngga pengen ditonton, yaudah ngapain sih nonton ini? Buang-buang waktu kalian aja. Tapi dibalik kata-kata ini ada harapan besar dari tim kreatif dari sama yang ngerjain bahwa plis dong nonton acara kita, tapi dengan cara agak jual-jual mahal gitulaah. Dan ini malah jadi ciri khasnya The Comment sendiri sih.

24. Eddo : Ada perbedaan rating ngga pas dipublikasiin lewat sosmed tadi?

(45)

program ngga berfaedah” gitu-gitu sebenernya yaitu dibentuk agar orang-orang “kenapa sih ini ngga boleh ditonton?” akhirnya orang-orang jadi nonton. Yaitu masuk ke gimmick dan strategi kita untuk memperkuat di sosial media sama potongan-potongan tayangan kita masukin di Instagram, kalo sekarang lagi hype banget nih sama Virzha, udah beberapa bulan ini kan Virzha udah jadi co host di The Comment, itu komentar-komentar orang-orang di sosial media suka banget sama Virzha, jadi suka nanya “ada Virzha ngga nih min?” nah slogan-slogan Virzha ini melekat sampe ke program bahkan ke sosmed-sosmed lain kan, pokoknya kayak “happy aaeeee” nah itu kan lagi in banget tuh “mau puasa kek mau ngga puasa kek intinya tetap selow, relax dan happy aaaeee” itu tuh yang paling yang lagi dicoba di promosi’in di sosial media.

25. Eddo : Nah itu kenapa milih Virzha?

(46)

26. Eddo : Ini yang terakhir nih kak, apa strategi tim kreatif untuk mempertahankan eksistensi program?

Kak Pace : Kalo dari tim kreatif sih biasanya gimana caranya kita ngobrol sama si host, itu salah satu yang penting dalam proses produksi ya, tapi kalo kita udah di pranya itu menyiapkan konten, nyari video, bikin prompter, nyiapin wardrobe segala macem dan saat produksi kita harus briefing sama si host nih, “mas Darto mas Danang, kita mau bikin kayak gini-gini nih” terus nanti dari Danang Darto ada apa nih “oh boleh tuh nanti lu bikinnya kayak gini aja nih, nanti gue bakal arahin kesini” jadi ada diskusi juga antar kreatif dengan hostnya, nah itu nanti eeee misalnya “pak kemaren itu orang-orang minta ada Virzha gimana nih?” “oh yaudah kalo maunya kayak gitu nanti gue banyakin main di Virzha deh” nanti Virzha tau-tau ngasih quotes, jadi emang itu tadi makin lama ya makanya tau-tau ada Virzha kan akhirnya wah The Comment seger lagi nih, ngga cuma berdua doang laki-laki sekarang ada Virzha ada lagi nih bahan bullyan nih jadi hostnya ngga bete setiap jalanin shootingan, hampir 4 tahun berjalan berdua gitu kan ada Virzha masuk jadi ada bahan baru lagi buat The Comment biar tetep eksis tambahan co host terus ada konten-konten yang baru ya yang menyesuaikan jaman sekarang gitu.

Eddo : Nah berarti tim kreatif itu juga memperhatikan komenan commenters?

Kak Pace : Oiya kan biar jadi salah satu itu eee riset juga kan termasuk dalam riset bahwa “min bagus nih konten yang kayak begini” nah ini penonton suka nih coba deh bikin kayak begini. Eddo : Oke terima kasih kak

(47)

Lampiran 5. Hasil Wawancara Dengan Audience Program The Comment NET TV

Nama : Vina Umur : 22 Tahun Pekerjaan : Mahasiswa Wawancara :

1. Eddo: kamu pernah nonton the comment? Vina: pernah dong

Eddo: seberapa sering? Vina: bisa setiap hari

2. Eddo: apa yang kamu tau dari the comment?

Vina: sebenernya aku juga ngga tau the comment itu program apa, tapi kalo diliat-liat dia itu ya program buat komentari video-video lucu, terus ada games-games juga bareng bintang tamu, mungkin bisa dibilang talkshow kali ya tapi lebih dikemas modern.

3. Eddo: penilaian kamu pertama kali nonton the comment gimana?

(48)

Vina: lucu, bikin mood bagus aja, kalo lagi bete nonton the comment bikin ketawa lagi.

5. Eddo: segmen apa yang paling kamu suka dari the comment? Vina: vivicu

Eddo: kenapa kamu bisa suka sama itu?

Vina: ya soalnya segmen itu bisa bikin ngakak, yang ditampilin tuh video yan lucu-lucu, jadi bisa kehibur gitu di segmen itu.

6. Eddo: menurut kamu tim kreatif dalam mengemas konten tersebut bagaimana?

Vina: bagus, konten-konten yang ditawarkan menarik, bisa masuk ke segala usia, intinya sih mereka kreatif tapi ngga menjatuhkan yang lain.

7. Eddo: buat kamu the comment itu udah memenuhi kebutuhan hiburan kamu belum?

Vina: udah sih sejauh ini emang the comment doang yan buat aku ketawa. 8. Eddo: terus kamu lebih suka the comment tayang di jam 10 malem apa 3

sore?

Vina: 3 sore sih, soalnya kalo malem udah ngantuk juga, jadi kalo sore tiap hari pasti nonton.

9. Eddo: ada ngga perbedaan the comment dari awal kamu nonton sampai sekarang?

Vina: ngga sih, cuman kadang udah mulai bosen kalo bintang tamunya ngga asik.

10. Eddo: bedanya program the comment sama program tv sejenisnya (narsis, on the spot, camon, cctv, dll) itu apa?

Vina: kalo the comment itu lebih memenuhi kebutuhan hiburan sih menurut aku, the comment kontennya ya lawakan gitu tapi bermutu, beda sama on the spot contohnya dia cuman tayangin video-video doang, bisa dibilang itu program penambah wawasan.

(49)

Lampiran 6. Hasil Wawancara Dengan Audience Program The Comment NET TV

Nama : Abigail Claudione Umur : 22 Tahun

Pekerjaan : Mahasiswa Wawancara :

1. Eddo: kamu pernah nonton the comment? One: pernah do

Eddo: seberapa sering?

One: sering banget kalo dirumah, dulu mah hampir tiap hari nonton, tapi semenjak ngekos terus pindah jam tayang jadi males.

2. Eddo: apa yang kamu tau dari the comment?

One: macem acara komedi gitu sih do, yang menampilkan video-video gitu, walaupun terkadang garing wkwkwk

3. Eddo: penilaian kamu pertama kali nonton the comment gimana? One: kocak nih acara wkwkw

4. Eddo: apa yang kamu suka dari the comment? One: hostnya wkwk

Eddo: Kenapa emang?

One: kocak, pas sama acaranya, jadi ngebawainnya asik aja gitu. 5. Eddo: segmen apa yang paling kamu suka di the comment?

One: vivicu, sama yang satunya tebak-tebakan lucu apa ngga itu. Eddo: ooo iya challenge itu, kenapa kamu suka itu?

(50)

6. Eddo: sekarang ketambahan host baru kamu udah tau?

One: nah iya tapi buat gue kurang sih si Virzha, soalnya kan maskotnya the comment kan Danang Darto gitu.

7. Eddo: menurut kamu tim kreatif dalam mengemas konten itu bagaimana? One: agak kurang sih do, lucuan pas awal-awal gitu, mulai pindah jam tayang itu kalo ngga salah ada segmen-segmen yang hilang atau diganti juga kan, nah mulai dari situ mulai kurang lucu.

8. Eddo: lebih suka the comment tayang di jam berapa? One: malemlaaaah wkwkw, jam 10 itu pas.

Eddo: Kenapa emangnya?

One: ya kan pas gitu hiburan udah capek seharian butuh yang goblok-goblok gitu.

9. Eddo: buat kamu the comment itu udah memenuhi kebutuhan hiburan kamu belum?

One: udah, hiburan bangetlah wkwkw

10. Eddo: menurut kamu bedanya program the comment sama program tv sejenisnya (narsis, on the spot, camon, cctv, dll) itu apa?

One: hostnya coy beda, lucunya tuh bisa pas gitu wkwkw, kalo yang lain kayak on the spot sama cctv kan narator, jadi kurang menarik.

(51)

Lampiran 7. Hasil Wawancara Dengan Audience Program The Comment NET TV

Nama : Kevin Umur : 22 Tahun Pekerjaan : Mahasiswa Wawancara :

1. Eddo: kamu pernah nonton the comment? Kevin: pernah

Eddo: seberapa sering?

Kevin: ngga sering, kalo pas lagi senggang nonton tv pasti berlama-lama didepan tv sampe program the comment tayang. Tapi kalo lagi pas ngga dirumah, ngga nonton tv ya ngga nonton the comment.

2. Eddo: apa yang kamu tau dari the comment?

Kevin: program hibuaran yang segmentasinya buat anak muda kayaknya yang ada di NET tv.

3. Eddo: penilaian kamu the comment itu seperti apa? Kevin: lucu, aneh sih kadang menurutku.

Eddo: kenapa begitu?

Kevin: ya kadang lucu buat mereka bisa ketawa-tawa tapi menurutku biasa aja.

4. Eddo: apa yang kamu suka dari the comment?

Kevin: kalo aku suka the comment itu visualnya, terus homebandnya, terus kalo darto udah joget iron man, terus kalo darto udah kena prank dari danang suruh makan permen atau puding yang aneh rasanya. 5. Eddo: menurut kamu tim kreatif the comment dala mengemas acara ini

bagaimana?

(52)

6. Eddo: buat kamu the comment itu udah memenuhi kebutuhan akan hiburan belum?

Kevin: lumayan sih, karna itu kan acara hiburan ya jadinya bikin lucu. 7. Eddo: kamu lebih suka the comment tayang jam berapa?

Kevin: kalo aku bebas sih mau jam berapa pun, kalo pas nonton ya nonton, kalo ngga ya ngga nonton.

8. Eddo: ada ngga perbedaan yang kamu rasain dari awal munculnya sampe sekarang?

Kevin: ngga tau, kan aku ngga sering nonton, kayaknya sama aja deh, cuman sekarang bedanya sering ada Virzha.

9. Eddo: menurut kamu bedanya program the comment sama program tv sejenisnya (narsis, on the spot, camon, cctv, dll) itu apa?

Kevin: beda banget Eddo: beda di apanya?

Kevin: kalo dibandingin sama on the spot dan cctv itu bedanya jelas banget, kalo itu kan cuman informasi dari video, agak serius sih jatohnya. Terus kalo sama narsis jelas beda banget, dia ngga ada homeband dan hostnya cuman sendirian, ya kurang menarik sih. 10. Eddo: menurutmu eksistensi program the comment saat ini seperti apa?

Referensi

Dokumen terkait

2.1.4 Generasi Keempat: Very Large Scale Integration. 2.1.4 Generasi Keempat: Very Large

merupakan hasil proses dari seluruh komponen komputer, yang melibatkan CPU, memori utama, memori sekunder,.

3D Laser scan Especially for appreciated so kind of standa In some cases existing data f merging of the the quality of t For a research by a team of r about building different

Since an extended series of data must be collected to reach statistically sound conclusion on the actual quality of the guided implantology, a measurement protocol has

◦ Data atau program yang tersimpan dalam memori dapat diakses dan dieksekusi CPU melalui perantara bus.. ◦ Melihat hasil eksekusi melalui monitor juga menggunakan

Dengan adanya sumber energi yang melimpah dan murah ini memungkinkan Irian Jaya, khususnya DAS Mamberamo, untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah KTI dengan

Adapun tujuan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Apakah ada perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered

Keterbatasan lahan yang tersedia dan guna mewujudkan cita-cita yang terkandung dalam Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 maka diperlukannya penataan ruang tanah