• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sepak Bola Sosial: Studi Sosiologi Olahraga tentang Komunitas Sepak Bola Uni Papua Cabang Getasan dalam Pemberdayaan Generasi Muda Lewat Kegiatan Sepak Bola Sosial T1 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sepak Bola Sosial: Studi Sosiologi Olahraga tentang Komunitas Sepak Bola Uni Papua Cabang Getasan dalam Pemberdayaan Generasi Muda Lewat Kegiatan Sepak Bola Sosial T1 BAB I"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sepak bola adalah sebuah cabang olahraga yang digemari oleh banyak kalangan masyarakat di dunia. Sepak bola ini bermula dari Eropa dan hingga ke seluruh dunia. Sepak bola bukan hanya mempertunjukkan skill atau hanya sebagai sarana hiburan, tetapi dibelahan negara lain sepak bola digunakan sebagai salah satu sarana misi perdamaian, pendapatan ekonomi bagi suatu bangsa. Salah satunya sepak bola sosial dari football for hope yang dibentuk oleh Federation of International Football Association (FIFA). Football For Hope adalah program CSR (Corporate Social Responsibility) dari FIFA untuk pembangunan sosial melalui sepak bola. Negara-negara yang terlibat dalam misi FIFA adalah Israel, Pakistan, Brazil, Nigeria, Kenya, Ghana, India, Jerman, Inggris, Columbia, Ecuador, Peru, USA, Portugal, Vietnam, Argentina dan salah satunya Indonesia. (www.fifa.com, Football for Hope Programme Support, 2014).

Pada tahun 2005 dan 2015, FIFA telah menyediakan 450 program melalui Football for Hope dan telah dijalankan oleh 170 organisasi non-pemerintah di 78 negara. Tujuan program tersebut untuk melayani ratusan masyarakat dan puluhan ribu orang di seluruh dunia melalui pendidikan HIV/AIDS, resolusi konflik, kesetaraan gender, integrasi sosial, penyandang cacat intelektual, membangun

perdamaian, kepemimpinan dan keterampilan. Ini hanya beberapa dari beberapa banyak tujuan yang ingin dicapai.(www. Fifa.com/sustanaibility)

▸ Baca selengkapnya: kliping tentang olahraga sepak bola

(2)

berjejaring, berbagi pengetahuan, pendanaan, hingga undangan mengikuti festival dunia.(www. Uni Papua Football Community.com)

Untuk kawasan Indonesia gerakan ini juga masih begitu minim jumlahnya terutama komunitas yang menggunakan sepak bola sebagai alat pembangunan. Football For Hope yang dibentuk oleh FIFA terlebih dahulu hadir di bagian Timur Indonesia yaitu daerah Papua. Awal hadirnya Football For Hope tepatnya di kaki

gunung Cyclops di Sentani Jayapura Papua ada ratusan anak tengah berlatih sepak bola di bawah naungan sekolah sepak bola Emsyk Uni Papua. Perkumpulan sepak bola Uni Papua ini didirikan dengan visi sebagai wadah untuk membina anak-anak, remaja dan pemuda untuk menjauhkan diri dari pangaruh-pengaruh buruk, seperti minuman keras, narkoba, pegaulan bebas serta masalah-masalah lain. Berdirinya Uni Papua sudah ada sejak zaman Belanda pada tahun 1930 dan masih menggunakan nama Embun Syklop atau yang disebut Emsyk. Emsyk tersebut bertahan secara mandiri lebih dari 10 (sepuluh) tahun. Namun, pada masa perang dunia ke dua pecah dan situasi menjadi kacau yang menyebabkan Emsyk “Mati”. Meski kegiatan sepak bola ini terhenti, tetapi visi Emsyk tetap turun dari generasi ke generasi. Pada tanggal 17 Oktober 2003 seorang yang bernama Beni ia melahirkan kembali klub sepak bola tersebut karena melihat situasi sosial masyarakat Papua yang dirundung berbagai masalah-masalah sosial.

Kegiatan di Uni Papua tidak hanya pendidikan bola saja, tetapi anak-anak didik diberikan soft skill, perkuat mental dan memperluas pengetahuan. Jenis dan kegiatan yang dilakukan ada 6 (enam) kegiatan; pertama, training akan diajarkan muatan-muatan sosial sebagai rutinitas dan Play and Game atau berkompetisi.

Kedua, Football Diplomasi terkait kunjungan keluar negeri atau pengembangan jaringan dan menggunakan sumber daya untuk menggalang dana dan membangun mitra kerjasama. Ketiga, membantu suku-suku terasing (tradisional) dengan

(3)

tetap bersih. Keenam, Ekonomi, dimana akan dilakukan pemberdayaan bagi anggota pengurus.(www. Uni Papua Football Community.com)

Seiring berjalannya waktu, komunitas Uni Papua mulai dikembangkan diberbagai daerah di Indonesia. Daerah-daerah yang terlibat dalam sepak bola Uni Papua adalah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jakarta, Aceh, Sulawesi, Kalimantan, dan Jawa Tengah. Salah satunya adalah komunitas sepak

bola Uni Papua yang berada di Salatiga dan bertempat di Getasan. Masuknya Uni Papua di Getasan untuk membuat gerakan sepak bola sosial yang bertujuan sebagai mediator untuk menjangkau anak-anak, untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan pada usia dini, membangun karakter, melatih mental, dan memberdayakan masyarakat dengan kemampuan untuk menghindari dan tidak tunduk pada pengaruh buruk dari masalah sosial seperti, obat-obatan, Alkohol, meredam potensi konflik SARA, sex bebas, dan kemiskinan. Uni Papua juga peduli terhadap lingkungan pendidikan dan kesehatan, dan ingin menciptakan perdamaian dan pengembangan komunitas yang positif demi masa depan anak-anak.

Dengan demikian, sepak bola sosial merupakan alat untuk membawa perubahan bagi masyarakat. Karenanya, peneliti tertarik untuk meneliti terkait “Sepak Bola Sosial di Uni Papua Football Club cabang Getasan”.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan Komunitas Sepak Bola Sosial Uni Papua Cabang Getasan?

2. Bagaimana strategi pemberdayaan yang dilakukan Komunitas Sepak Bola Sosial Uni Papua dalam Pemberdayaan generasi muda lewat

kegiatan sepak bola sosial Cabang Getasan, Jawa Tengah ? 1.3. Tujuan Penelitian

1. Menggambarkan perkembangan Komunitas Sepak Bola Sosial Uni Papua Cabang Getasan

(4)

1.4. Manfaat Penelitian

Dalam penulisan ini diharapkan dapat memberikan kegunaan atau manfaat sebagai berikut:

1.4.1. Manfaat Teoritis

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini secara umum adalah untuk

memperkaya khasanah ilmu pengetahuan sosial terutama cabang ilmu sosiologi olahraga dan penelitian ini diharapkan akan mampu memberi sedikit kontribusi dalam kajian pemberdayaan masyarakata dan tentang karakteristik jaringan sosial pada suatu komunitas tertentu. Kelompok atau komunitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Komunitas Sepak Bola Uni Papua Salatiga Cabang Getasan

1.4.2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sarana anak-anak dan remaja untuk bermain sambil belajar yakni; leader,sex education, terhindar dari bahaya narkoba, dan peduli pada lingkungan. Selain itu juga, dapat memberikan manfaat dan menjadi rujukan, acuan, bahan, ataupun masukan kepada komunitas atau kelompok sosial, menambah wawasan tentang komunitas Uni Papua, memberi pemahaman tentang jaringan sosial antar komunitas Uni Papua, dan juga sebagai masukan untuk pemerintah agar memperhatikan komunitas sepak bola sosial Uni Papua dan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan.

1.5. Konsep dan Batasan Penelitian

Penelitian berjudul ”Sepak Bola Sosial : Studi Sosiologi Olahraga Tentang Komunitas Sepak Bola Uni Papua Cabang Getasan Dalam Pemberdayaan Generasi Muda Lewat Kegiatan Sepak Bola Sosial” ini menggunakan beberapa konsep yang dijadikan acuan sebagai kerangka analisis, yaitu :

1. Pemberdayaan Masyarakat adalah Pemberdayaan (empowerment) secara

(5)

2. Sepak Bola Sosial adalah olahraga yang mengarah pada sebuah gerakan yang bertujuan untuk perubahan sosial melalui sepak bola sebagai alat untuk membina anak-anak laki dan perempuan, membentuk karakter, membangun masa depan bangsa agar terhindar dari minuman keras, pencegahan HIV/AIDS, penyelesaikan konflik dengan perdamaian/dialog, pendidikan, kesehatan dan kepedulian lingkungan

yang dikemas dengan sepak bola sebagai 'approach' untuk menanamkan nilai-nilai kepada anak-anak dan masyarakat.

3. Komunitas adalah suatu kelompok atau group juga merupakan suatu masyarakat karena memunuhi syarat-syaratnya, dengan adanya sistem interaksi antara para anggota, dengan adanya adat-istiadat serta sistem norma yang mengatur interaksi itu, dengan adanya kontinuitas, serta dengan adanya rasa identitas yang mempersatukan semua anggota tadi. Suatu kesatuan manusia yang disebut kelompok juga mempunyai ciri tambahan, yaitu organisasi dan sistem pimpinan, dan selalu tampak sebagai kesatuan dari individu-individu pada masa-masa yang secara berulang berkumpul dan yang kemudian bubar lagi (Koentjaraningrat, 1979).

4. Uni Papua adalah perkumpulan/organisasi yang bergerak membangun generasi muda melaui sepak bola sosial.

Dalam penelitian ini peneliti membuat batasan agar penelitian ini fokus dan tidak melebar. Penelitian ini hanya berfokus pada “Strategi yang dilakukan Uni Papua Football dalam Pemberdayaan generasi muda lewat kegiatan sepak bola sosial di Getasan Jawa Tengah. Kemudian subyek-subek yang terlibat yaitu

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Berbasis Portofolio Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Himpunan Siswa Kelas VII di MTs Aswaja Tunggangri

pemerintah diantaranya pelayanan kesehatan, sosial, ketenagakerjaan dan lainnya telah dikerjakan pada berbagai tingkatan, yaitu tingkat individu lansia, kelompok lansia, keluarga,

Bahwa kebijakan Kepolisian Republik Indonesia Bidang Pelayanan Publik Lalu Lintas kota Bandar Lampung telah memberikan beberapa kebijakan antara lain dalam bidang angkutan

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (NHT) berbasis Portofolio terhadap hasil belajar

Walaubagaimanapun tidak dinafikan bahawa melalui pengenalan teknologi ini ke dalam sistem pendidikan dilihat berupaya mengundang pelbagai elemen kebaikan sebagaimana yang dinyatakan

Upaya penanggulangan tindak pidana pembobolan mesin ATM melalui sarana penal dilaksanakan oleh Kepolisian Resor Kota Bandar Lampung dengan cara melakukan

Sedangkan indikator yakin terhadap kelebihan yang membuatnya mampu menjadi guru memperoleh nilai rerata yang rendah, dengan demikian indikator tersebut

sumberdaya manusia Indonesia Indonesia, baik yang dilaksanakan melalui pendidikan, pelatihan maupun