• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persahabatan Antaretnis dalam Novel Menjadi Djo Karya Dyah Rinni: Pendekatan Sosiologi Sastra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Persahabatan Antaretnis dalam Novel Menjadi Djo Karya Dyah Rinni: Pendekatan Sosiologi Sastra"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

SINOPSIS NOVEL MENJADI DJO KARYA DYAH RINNI

Novel Menjadi Djo karya Dyah Rinni menceritakan tentang persahabatan

yang terjalin antar etnis yang berbeda yaitu antara tokoh utama yang beretnis

Tionghoa dengan tokoh lainnya yang beretnis Jawa, Batak, ataupun etnis lainnya.

Novel Menjadi Djomenceritakan sekilas curahan hati seorang pemuda keturunan

Tionghoa yang lahir dan besar di Indonesia. Dia bahkan telah menjadi seorang

Direktur Perusahaan Pengiriman Terbesar di Indonesia, Tiki Jalur Nugraha

Ekakurir (Tiki JNE).

Alur dalam novel ini terdiri atas tiga bagian yaitu bagian satu di Medan

pada awal tahun 1960-an, bagian dua di Jakarta tahun 1966, dan bagian tiga juga

di Jakarta pada tahun 1972. Bagian satu terjadi pada awal tahun 1960-an, saat A

Guan masih menjadi siswa di SD Methodist Medan. A Guan memiliki seorang

sahabat yang bernama Yanto yang beretnis Jawa. Yanto adalah anak dari

pembantu rumah tangga keluarga A Guan yang sering disebut dengan keluarga

Tan. A Guan selalu menghabiskan waktu dengan Yanto untuk bermain atau

sekadar memanjat pohon Trambesi untuk membacakan komik untuk Yanto karna

sahabatnya itu tidak bisa membaca.

Persahabatan antara Djohan dan Yanto adalah persahabatan yang tanpa

sekat dan tanpa batas yaitu antara anak majikan dengan anak pembantu, antara

satu etnis dengan etnis lainnya, antara si miskin dengan si kaya, dan antara yang

(2)

kondisi tersebut. A Guan sering diejek atau dihina oleh teman-temannya karena

bermain dengan orang pribumi. Lingkungannya memang terkondisikan hanya

bergaul dengan orang-orang keturunan Tionghoa. Akan tetapi, A Guan justru

lebih senang bermain dengan Yanto, sahabatnya yang setia.

Pada bagian satu ini, peranan Yanto hampir sama dengan peranan A Guan

sebagai tokoh utama. Mereka berdua hampir memiliki porsi yang sama dalam

penceritaan. Pada bagian ini juga Yanto menghilang dalam cerita dan hanya

tinggal dalam kenangan A Guan karena keluarga Tan terpaksa harus pindah ke

tempat yang paling aman untuk berlindung yaitu Jakarta karena adanya konflik

politik G30S-PKI yang sedang terjadi di Indonesia. Etnik Tionghoa dianggap

bersekongkol dan bekerjasama dengan PKI untuk menguasai negara Indonesia.

Bagian kedua adalah cerita enam tahun kemudian, saat keluarga Tan

harus pindah ke Jakarta karena kota Medan yang dirasa sudah tidak aman lagi

untuk etnis Tionghoa seperti mereka. Pemerintah indonesia mengeluarkan

peraturan terhadap etnik tionghoa untuk berasimilasi (berbaur). Akhirnya, seluruh

anggota keluarga Tan harus berganti nama dari nama Tionghoa menjadi nama

Indonesia. A Guan pun berganti nama menjadi Djohan.

Menjalani masa remaja di Jakarta, Djohan melihat pergaulan remaja

Jakarta lebih toleran dan tidak terkotak-kotak. Djohan telah masuk ke Sekolah

Menengah Pertama di SMP Pax dan menemukan sahabat barunya yang terdiri dari

Corby, Herman, Raymond, dan Kenny. Mereka menamai persahabatan mereka

dengan geng Apache. Dalam segala perbedaan baik prinsip, etnis, dan budaya,

(3)

yang satu dengan yang lain walaupun dalam keterbatasan. Djohan juga

diperkenalkan dengan beberapa wanita yang membuatnya terkagum-kagum

dengan segala kelebihan masing-masing. Tetapi semua wanita yang disukai

Djohan pada akhirnya berakhir dengan ikatan persahabatan.

Jiwa bisnisnya juga mulai muncul, dengan membuat majalah remaja yang

langsung digemari remaja-remaja putri seusianya. Djohan juga sudah mulai jatuh

cinta kepada seorang remaja putri bernama Rinai, yang kulitnya hitam manis, tak

seperti gadis keturunan Tionghoa lainnya. Akan tetapi, menjelang usia dewasa,

ibunya justru menjodohkannya dengan gadis Tionghoa yang bernama Rossie yang

masih kerabatnya. Rossie memang telah menyukai Djohan sejak mereka duduk di

bangku sekolah dasar tetapi Djohan tidak memiliki perasaan yang lebih dari

sekadar teman biasa terhadapnya. Djohan lebih menyukai perempuan pribumi

yang berkulit hitam karena Djohan ingin menjadi orang indonesia seutuhnya dan

status Indonesianya semakin diakui.

Bagian ketiga, cerita berpindah ke tahun 1972, di mana keluarga Djo

sudah menjadi warga Negara RI seutuhnya. Di bagian ini, Djo bukan lagi seorang

anak manja, ia sudah bertransformasi menjadi seorang laki-laki dewasa dengan

persoalan dunia orang dewasa yang lebih rumit. Cerita bagian ini pun menjadi

lebih dari sekadar ‘kisah pertemanan’ sebagaimana di dua bagian sebelumnya.

Djohan masuk ke jenjang perkuliahan jurusan Akunting, Akademi Perhotelan dan

Kepariwisataan Trisakti. Ia bertemu dengan sahabat-sahabat baru yaitu: Syaiful,

Hendra Etnis Betawi, Bambang etnis Jawa, dan Jerry Etnis Batak. Mereka

sahabat-sahabat yang telah mengajarkan Djohan tentang kenyataan bahwa

(4)

Pada akhir cerita, saat Djohan ingin mengungkapkan perasaannya terhadap

Rinai yang menjadi wanita yang disukai Djohan sejak masih duduk dibangku

SMP, dia pun akhirnya mengetahui bahwa Rinai telah dijodohkan oleh

orangtuanya. Sejak saat itu mereka tidak pernah bertemu lagi. Djohan merasa

menyesal karena telah mengacuhkan gadis yang baik seperti Rossie yang selalu

(5)

Biografi Pengarang

Dyah Rinni lahir di Jakarta, 19 April 1979. Dia seorang penulis, editor,

dan trainer di bidang kepenulisan. Karya-karyanya beragam mulai dari serial

detektif untuk remaja yaitu Detektif Imai (Buah Hati), roman seperti Marginalia

(Qanita) hingga teenlit seperti Unfriend You (Gagasmedia). Ia juga aktif di dalam

Referensi

Dokumen terkait

Ketentuan mengenai pengaturan lokasi tempat usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8 dan Pasal 9 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.3.

Hasil uji t masing-masing bahan binder menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara bahan binder albumin, kasein, dan campuran dengan bahan binder paten Leuron E dan

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi Dinas Pekerjaan Umum Bandar Lampung mengumumkan Pemenang Seleksi untuk pekerjaan tersebut di atas adalah

For example, inhibition of NOS specific stripes that occurs in the optic tectum of three- does not block the formation of ocular dominance columns eyed frogs [124] even though NOS

[r]

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

jadi orang luar ngga boleh minjem ....kalo orang dalem boleh...kebetulan temanku yang di psikologi UGM tu udah lulus....mungkin yang akan jadi masalah tu kalo

Shukla ve ark (1999) ile benzer şekilde, topikal uygulanan fizyolojik tuzlu suyun iyileşen deri yarası dokusunda hidroksiprolin düzeyini etkileyebileceği yönünde