• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Penderita Fibrosarkoma Di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU dan RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2008 – 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Profil Penderita Fibrosarkoma Di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU dan RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2008 – 2012"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Fibrosarkoma atau fibroblastic sarcoma 1,2,3 atau malignant mesenchymal tumor 1,4 adalah tumor ganas yang berasal dari sel-sel mesenkim, yang terdiri dari sel-sel fibroblas ganas dengan latar belakang kolagen, ditandai dengan fibroblas

immatur yang proliferatif atau sel spindel anaplastik yang tidak

berdifferensiasi.1,2,5,6,7,8,9,10 Tumor ini berasal dari jaringan ikat fibrosa 1,7,9 dan dapat terjadi sebagai massa jaringan lunak atau sebagai tumor tulang primer atau

sekunder.5

Fibrosarkoma diperkenalkan pertama sekali oleh Rokitansky (1842) sebagai

tumor dengan bentuk dan susunan serabut-serabut yang bervariasi, dan oleh Mallory

(1908) yang memperkenalkan fibroblas dengan produksi serabut ekstraselularnya.

Pada tahun 1936, Warren dan Sommer menyatakan bahwa sekitar 53% kasus

fibrosarkoma berasal dari neurogenik oleh karena dijumpai pola interlacing dan

herringbone.Lalu Stout pada Cancer vol 1 (1948) menyatakan bahwa fibrosarkoma

merupakan tumor yang terdiri dari fibroblas berbentuk spindel dan serabut jaringan

ikat yang membungkus seluruh sel membentuk long wires.11

Fibrosarkoma merupakan sarkoma yang jarang dijumpai.7,12,13 Angka kejadiannya kira-kira 10% dari seluruh sarkoma muskuloskeletal, 1% dari seluruh

sarkoma pada dewasa, 3,6 % dari seluruh sarkoma pada soft tissue dan sekitar 5%

(2)

National Cancer Institue (NCI) melalui SEER database, dijumpai 1 kasus

fibrosarkoma pada tulang untuk tiap 2 juta populasi.14 Sedangkan menurut

International Agency for Research on Cancer, kasus fibrosarkoma pada anak

dijumpai 1-2 kasus per 1 juta populasi.18 Fibrosarkoma pada soft tissue dilaporkan 500 kasus baru tiap tahunnya dan fibrosarkoma pada tulang sekitar 0,2% dari seluruh

kasus kanker baru setiap tahunnya.19 Di Indonesia sendiri, data mengenai fibrosarkoma masih sangat minim. Cahyani melaporkan kasus fibrosarkoma di RSU

dr. Saiful Anwar Malang merupakan tumor ganas jaringan lunak yang terbanyak

pada tahun 2008 – 2010, yakni sebanyak 22 kasus dari 711 kasus tumor jaringan

lunak (23,91%).20

Fibrosarkoma lebih sering dijumpai pada laki-laki.1,5 Namun, pada beberapa literatur angka kejadian pada laki-laki dan perempuan adalah sama. Kasus

fibrosarkoma pada kulit hitam lebih sering dijumpai dibandingkan dengan kulit putih

pada kedua jenis kelamin.18 Insidensi tertinggi terjadi pada usia pertengahan, yakni antara 30 - 60 tahun.1,4,5,8,10,12,16,17,21,23,24

Fibrosarkoma dapat dijumpai di seluruh tubuh,2,4,5,25,26 namun lokasi tersering adalah ekstremitas bawah, terutama paha, lutut dan tibia (46%).1,4,5,16,17,21,22,26 Pada lokasi lain juga dapat dijumpai fibrosarkoma, seperti batang tubuh (19%),

ekstremitas atas (13%), kepala dan leher (9%), dan payudara (0,5%).6 Fibrosarkoma muncul sebagai massa yang tumbuh lambat, tidak nyeri, dan tidak berbatas

(3)

Fibrosarkoma kini semakin jarang didiagnosis.7,27 Dulu, hingga tahun 1960, seluruh sarkoma dengan gambaran fibroblas didiagnosa sebagai fibrosarkoma,

sehingga jumlah kasus fibrosarkoma hampir dua pertiga dari seluruh sarkoma.11,27 Pada tahun 1936, Meyerdig et al. melaporkan bahwa 65% dari seluruh soft tissue

sarcoma merupakan fibrosarkoma. Kemudian angka ini menurun pada tahun 1974,

di mana Pitchard melaporkan 12% kasus, dan angka yang lebih kecil lagi dilaporkan

oleh Stout et al. pada tahun 1989.30 Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknik dalam hal pemeriksaan jaringan, kini fibrosarkoma menjadi diagnosa eksklusi

setelah dikenal subtipe sarkoma lainnya.11 Tumor yang dulu disangka fibrosarkoma, kini dikenal sebagai MFH (Malignant Fibrous Histiocytoma),5,7,11,12,21,22,25,27,31,32 desmoid tumor, 5,7,22,32 MPNST (Malignant Perineural Sheet Tumor atau Malignant Schwannoma),5,7 dan osteosarkoma.5,7,12 Fibroblas pada fibrosarkoma membentuk pola herringbone,1,2,3,5,6,7,10,13,21,25,32 yakni sel-sel spindel tersusun dalam fasikula pendek yang bertumpang tindih satu sama lain membentuk struktur tulang ikan

herring.1,4

Berdasarkan tingkat keganasannya (grading histopatologi), fibrosarkoma

dibagi dalam low grade fibrosarcoma, dan high grade fibrosarcoma.1,2,25 Menurut

French Federation of Cancer System, grading fibrosarkoma ditentukan berdasarkan

differensiasi sel tumor, indeks mitosis, dan nekrosis sel tumor.29 Differensiasi sel tumor tergantung pada kemiripan sel tumor dengan fibroblas matur (spindel).2 Low grade fibrosarcoma ditandai dengan gambaran fibroblas yang homogen dengan inti

(4)

dan pola herringbone yang sangat jelas.21 Sedangkan high grade fibrosarcoma

biasanya sangat selular,6,21,25 dijumpai sel-sel yang atipik 1,2,32 dan

pleomorfik,1,2,13,21,25 dengan inti hiperkromatik,21 kolagen yang sedikit,1,2,13,21,32 dan mitosis atipik yang mudah dijumpai,1,2,6,21,25 kadang-kadang dijumpai multinucleated giant cell,1,2,32 pembuluh darah immatur yang tidak memiliki endotel, 1,2 dan area nekrosis.6

Penentuan grading histopatologi sangat penting dalam menentukan pilihan

terapi dan prognosis penderita. Low grade fibrosarcoma biasanya diterapi dengan

pembedahan radikal (eksisi luas) dengan margin yang adekuat 4,5,12,22,26,27 mengingat seringnya terjadi kekambuhan lokal (33%) 10 dilanjutkan dengan radioterapi adjuvant, terutama untuk massa yang berukuran lebih dari 5 cm dan lokasinya lebih

dalam, sedangkan pada high grade fibrosarcoma kemoterapi perlu dipertimbangkan

mengingat kecenderungan metastasis.4,8,22,26,27 Tindakan amputasi dilakukan pada hampir 90% kasus.26 Untuk prognosis, low grade fibrosarcoma memiliki angka ketahanan hidup 5 tahun sebesar lebih kurang 60%, sedangkan high grade

fibrosarcoma memiliki angka ketahanan hidup 5 tahun hanya 30%. 40

1.2. Perumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana profil penderita

fibrosarkoma di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU dan

(5)

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui profil penderita fibrosarkoma di Laboratorium Patologi Anatomi

Fakultas Kedokteran USU dan RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2008-2012.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui jumlah penderita fibrosarkoma di Laboratorium

Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU dan RSUP Haji Adam Malik

Medan tahun 2008-2012.

2. Untuk mengetahui distribusi penderita fibrosarkoma berdasarkan usia di

Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU dan RSUP Haji

Adam Malik Medan tahun 2008-2012.

3. Untuk mengetahui distribusi penderita fibrosarkoma berdasarkan jenis

kelamin di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU dan

RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2008-2012.

4. Untuk mengetahui distribusi penderita fibrosarkoma berdasarkan lokasi

massa tumor di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU

dan RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2008-2012.

5. Untuk mengetahui distribusi penderita fibrosarkoma berdasarkan grading

histopatologi di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU

(6)

1.4. Manfaat Penelitian

1. Menambah wawasan peneliti tentang profil penderita fibrosarkoma di

Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU dan RSUP Haji

Adam Malik Medan dan dapat membandingkannya dengan profil penderita

fibrosarkoma di tempat lain berdasarkan literatur yang ada.

2. Menambah kemampuan peneliti dalam menentukan grading histopatologi

untuk kasus – kasus soft tissue sarcoma, terutama fibrosarkoma.

3. Grading histopatologi yang ditentukan untuk setiap kasus fibrosarkoma dapat

membantu klinisi dalam menentukan prognosis dan pilihan terapi yang

sesuai.

4. Data dan hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan peneliti untuk

Referensi

Dokumen terkait

Sekarang ini ada beberapa tempat umum yang menyediakan tempat parkir tanpa di pungut bayaran, karena itu merupakan bagian dari pelayanan mereka pada pelanggan, tetapi pada

2. perusahaan kami telah memahami adanya kewajiban terkait pelaporan yang harus dipenuhi oleh perantara pelaksanaan Transaksi Sertifikat Deposito sesuai dengan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas V SD 02 Megawon dapat disimpulkan bahwa penerapan model CLIS berbantuan media konkret dapat meningkatkan

Pada halaman dekripsi file, user diminta untuk memasukkan cipherkey yang akan didekripsi, kemudian user memasukkan kunci publik RSA-Naïve, lalu cipherkey akan terdekripsi

Untuk membuat title yang bagus, selain mengatur secara manual satu persatu property yang dimiliki text, kita dapat pula memanfaatkan style yang disediakan Adobe Title Designer

Visual Media.. “ Meningkatkan Self Regulation Terhadap Rokok Melalui Layanan Informasi Dengan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas XI- IPS 5 SMA 2 Bae Kudus

Gambar 11.13 Tampilan clip yang telah dikoreksi warna menggunakan Color Match dalam Sequence Monitor Window.. Te k n ik Ke

Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan suatu sikap kedisiplinan kerja pengawai agar produktivitas kerja dari masing – masing pengawai tersebut dapat