• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Alat Penggorengan Kerupuk Menggunakan Metode Macroergonomic Analysis and Design (MEAD) pada UD. Sasando Putra Prima

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Desain Alat Penggorengan Kerupuk Menggunakan Metode Macroergonomic Analysis and Design (MEAD) pada UD. Sasando Putra Prima"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Makro ergonomi merupakan metode pendekatan sosio-teknik dari tingkat

atas ke bawah yang diterapkan pada perancangan sistem kerja dan memastikan sistem kerja tersebut berjalan dengan harmonis. Perbaikan sistem kerja yang

bersifat makro meliputi perbaikan lingkungan kerja, organisasi kerja perusahaan, alat kerja dan postur kerja. Tujuan dari makro ergonomi adalah untuk menselaraskan sistem kerja secara utuh baik pada tingkat mikro maupun makro,

meningkatkan kepuasan kerja dan berkomitmen pada kesehatan dan keselamatan pekerja1.

UD.Sasando Putra Prima merupakan usaha yang bergerak pada proses pembuatan kerupuk yang dikenal dengan kerupuk 168. Perusahaan berada di Tanjung Selamat Jalan Tampok, Gang Kerupuk 168 Medan, Sumatera Utara.

Bahan baku didatangkan dalam bentuk setengah jadi dari Palembang, berupa kerupuk mentah. Pada usaha ini hanya terdapat 4 stasiun kerja, yaitu penjemuran,

penggorengan, pencampuran bumbu dan pembungkusan.

Stasiun penggorengan memiliki peranan yang sangat penting dalam proses produksi kerupuk karena berpengaruh secara langsung terhadap kualitas kerupuk

(2)

pada bagian tangan, punggung dan kaki. Pada stasiun penggorengan kerupuk pekerja menggunakan peralatan yang sangat sederhana berupa sutil dengan

pegangan sepanjang 150 cm, berat 5 kg dan dengan bahan besi yang pegangannya dilapisi dengan kayu. Selain itu alat tersebut memiliki diameter yang tidak sesuai

dengan antropometri pekerja yaitu 5,3 cm. Alat penggorengan kerupuk dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1. Alat Penggorengan Kerupuk

Pekerja melakukan kegiatan penggorengan selama 5 jam pada posisi berdiri dengan rata-rata per hari 90 kg bahan kerupuk yang digoreng. Gerakan

statis terlalu lama pada pekerja dapat menyebabkan muskuloskletal disorders. Sistem kerja tidak ergonomis akan menyebabkan penurunan dan peningkatan

kelelahan kerja. Tumangor (2013) menjelaskan bahwa kerja yang tidak ergonomis akan menyebabkan peningkatan kelelahan kerja. Kelelahan kerja dapat terjadi apabila otot menerima beban statis secara berulang dalam waktu yang lama, akan

(3)

yang dikenal dengan Musculoskeletal disorsders (MSDs) atau cedera pada sistem

musculoskeletal.

UD. Sasando Putra Prima berkomitmen untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan karyawan, sehingga perlu dirancang ulangnya alat

penggorengan yang ergonomis agar pekerja nyaman dalam melakukan pekerjaan. Perancangan alat kerja yang dilakukan dengan metode Macroergonomic Analysis

and Design (MEAD).

Hendrick dan Kleiner (2001) berpendapat bahwa dalam ergonomi makro kajian yang dibahas meliputi struktur organisasi, interaksi antara orang-orang

yang ada dalam organisasi dan aspek motivasi dari pekerja. Menurut Widodo et al. (2012), sebuah sistem kerja harus dapat menjamin keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja, serta mampu memenuhi kebutuhan hidup mendasar.

Studi mengenai MEAD telah dilakukan pada UKM Tahu oleh Teguh Aprianto dan Hari Purnomo “Desain Pencetak Dan Pengepres Tahu Pada Ukm

Tahu Menggunakan Metode Macroergonomic Analysis And Design (MEAD)

2014” membahas tentang hasil variansi dari MEAD untuk mendesain alat

pencetakan dan pengepres tahu. Variansi tersebut digunakan sebagai dasar perbaikan alat yang mengacu pada dimensi tubuh untuk mendapatkan alat yang ergonomis, kemudahan dalam penggunaan alat serta keamanan dalam

penggunaannya.

Studi mengenai MEAD juga dilakukan oleh Resti dengan judul “Usulan

Perancangan Sistem Kerja Dengan Metode Macroergonomic Analysis And

(4)

belum mempunyai standar kerja dan menganalisis permasalahan tersebut menggunakan MEAD dan dibuat rancangan sistem kerja yang diusulkan adalah

mengintegrasikan komponen yang ada dengan merumuskan dan membuat visi & misi, instruksi kerja, yang diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan

efisiensi kerja

Studi menggunakan metode MEAD di UD. Sasando Putra Prima diharapkan dapat mengevaluasi dan memberikan masukan bagi perusahaan dalam

perancangan alat yang dapat digunakan untuk kenyamanan kerja.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan permasalahan pada penelitian ini adalah alat penggorengan kerupuk yang tidak ergonomis menyebabkan ketidaknyamanan pekerja sehingga

perlu dilakukan perancangan ulang alat penggorengan kerupuk.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendapat rancangan

alat penggorengan kerupuk untuk mengurangi keluhan pekerja dengan menggunakan metode Macroergonomic Analysis and Design.

Manfaat dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat memperoleh kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dalam perkuliahan, menambah pengetahuan dan memperoleh

(5)

membandingkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan dengan keadaan di lapangan.

2. Laporan penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat bagi evaluasi kerja perusahaan, sehingga dapat mempertahankan hal-hal yang baik dan

memperbaiki kekurangan yang ada selama ini.

1.4. Batasan Masalah dan Asumsi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam batasan-batasan tertentu, yaitu: 1. Alat penggorengan kerupuk yang akan dirancang adalah sutil.

2. Responden pada penelitian ini adalah pekerja yang bekerja di stasiun penggorengan kerupuk.

3. Pengolahan matriks variansi dilakukan dengan menggunakan metode Quality

Function Deployment (QFD).

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Sistem kerja tidak mengalami perubahan antara lain kondisi ruang kerja, alat yang digunakan serta pekerja selama penelitian berlangsung.

2. Faktor-faktor eksternal perusahaan dianggap tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat yang akan dievaluasi.

3. Seluruh pekerja memiliki tingkat pemahaman yang sama akan sistem kerja

(6)

1.5. Sistematika Penulisan Laporan

Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang

mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika

penulisan laporan penelitian.

Bab II Gambaran Umum Perusahaan, berisi ruang lingkup perusahaan, lokasi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja, jam

kerja karyawan, dan sistem pengupahan UD. Sasando Putra Prima.

Bab III Landasan Teori, berisi teori tentang metode Macroergonomic

Analysis and Design (MEAD), kuesioner, teknik sampling, uji validitas dan reliabilitas data, ergonomi, kuesioner SNQ, Quality Function Deployment (QFD), dan antropometri.

Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap dalam penelitian yaitu tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, variabel

penelitian, kerangka konseptual penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, metode pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis pemecahan

masalah.

Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi pengumpulan data spesifikasi responden, pengumpulan data SNQ, penyebaran kuesioner terbuka,

penyebaran kuesioner tertutup, kuesioner penilaian, pengumpulan data antropomoteri yang kemudian dilakukan pengolahan data yaitu uji validitas dan

(7)

mendefinisikan tipe alat kerja dan menetapkan tingkat kerja yang diinginkan, mendefinisikan proses kerja dan analisa kerja, mendefinisikan variansi aktual dan

harapan, membuat matriks variansi, menganalisa peran personel, mengalokasikan fungsi dan penggabungan desain, menganalisis persepsi dan tanggung jawab

mendesain ulang dan menggabungkan subsistem, dan pengolahan data antropometri.

Bab VI, Analisis Pemecahan Masalah, berisi tentang analisis kondisi awal

dan analisis kondisi usulan. Analisis kondisi usulan meliputi perancangan alat, usulan metode kerja.

Gambar

Gambar 1.1. Alat Penggorengan Kerupuk

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tersebut mengindikasikan bahwa media pembelajaran berbasis inkuiri (praktikum) dengan menggunakan kartu dan gambar akan menambah daya ingat, ketertarikan

Mata Pelajaran : 220 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Lokasi Ujian : SMP NEGERI 1 GUNUNG SARI Tanggal Ujian : 2015-12-15,

Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013.. Falsafah

Maksud mereka sebenarnya baik, mereka hendak menunjukkan bahwa desain adalah hasil karya campur tangan banyak orang, baik secara verbal maupun visual, dan bahwa posisi mereka

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi propagul mikoriza indigenus dengan dosis 40 g/lubang tanam (A3) memberikan hasil yang terbaik terhadap tinggi tanaman,

significant difference in students’ achievement in reading comprehension between students who are taught by using STAD and those who are taught with lecture method at the

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden menganggap bahwa pelaksanaan metode tutorial Asuhan Kebidanan I sudah berjalan dengan baik

Mengesahkan Final Acts of the World Conference on International Telecommunications, Dubai, 2012 (Akta-Akta Akhir Konferensi Sedunia tentang Telekomunikasi Internasional, Dubai,