• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Pewarna Rhodamin B Pada Arum Manis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Pewarna Rhodamin B Pada Arum Manis"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

30

DAFTAR PUSTAKA

Ashurst. (1995). Flavouring. New York: Blackie Academic & Profesional. Halaman 173.

Cahyadi, W. (2006). Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Halaman 55-56.

Cahyadi, W. (2009). Bahan Tambahan Pangan Edisi Kedua. Jakarta: PT Bumi Aksara. Halaman 74.

Ditjen POM. (2006). Metode Analisis PPOM. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 253.

Jhon, W. (1980). Developments in Food Colours-1. England: Science Publisher LTD. Halaman 93.

http://www.kompas.com (diakses pada 19 November 2008, 18.02 WIB).

Khopkar, S.M. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta.Penerbit Universitas

Indonesia. Halaman 48-50.

Kumalasari, E. (2015). Identifikasi dan Penetapan Kadar Rhodamin B dalam Kerupuk Berwarna Merah yang Beredar di Pasar Kota Banjarmasin. Jurnal Ilmiah Manuntung, 1(1), 85-89.

Purmono, B dan Saebani. (2013). Pengararuh Rhodamin B Per-oral Dosis Bertingkat selama 12 Minggu Terhadap Gambaran Hisyopatologi Hepar Tikus Wistar. Jurnal Teknologi dan Industri Peternakan 15(1), 61-69.

Purnamasari, D. (2013). Pengaruh Rhodamin B Peroral Dosis Bertingkat selama 12 Minggu Terhadap Gambaran Histomorfometri Limpa. Jurnal Ilmiah dan Kesehatan Vol. I No. 2, 66-69.

Winarno, F.G. (1995). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 46.

Yamlean, P.V.Y. (2011). Identifikasi dan Penetapan kadar Rhodamin B pada Jajan Kue Berwarna Merah Muda yang Beredar di Kota Manado. J. Ilmiah & Sains, Vol.11 (2): 289-295.

Yuliarti, N. (2007). Awas Bahaya di Balik Lezatnya Makanan. Yokyakarta. Andi Offset. Halaman 85.

Referensi

Dokumen terkait

B dan C adalah Kurva Absorbansi sampel kerupuk bulat sampel kerupuk batang yang mengandung Rhodamin B yang diukur secara spektrofotometer sinar tampak pada panjang gelombang

Metode penelitian ini merupakan deskriptif laboratorium yaitu dengan melakukan observasi pada kerupuk yang dicurigai mengandung rhodamin B dan dilanjutkan dengan

Berdasarkan Gambar 5.2 menunjukkan bahwa hasil uji kromatografi lapis tipis pada kerupuk basah adalah sampel tidak mengandung Rhodamin B terlihat dari warna yang

Berdasarkan hasil penelitian teresebut, diketahui bahwa analisis Rhodamin B pada kerupuk berwarna merah yang beredar di beberapa pasar di kota Medan dengan metode

Kerupuk merupakan jenis makanan kering yang terbuat dari bahan-bahan yang mengandung pati cukup tinggi.Di Masyarakat beredar kerupuk berwarna yang dicurigai

BAHAN DAN METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan melakukan uji identifikasi pewarna rhodamin B pada

Metode penelitian ini merupakan deskriptif laboratorium yaitu dengan melakukan observasi pada kerupuk yang dicurigai mengandung rhodamin B dan dilanjutkan dengan

27 Berdasarkan Gambar 5.2 menunjukkan bahwa hasil uji kromatografi lapis tipis pada kerupuk basah adalah sampel tidak mengandung Rhodamin B terlihat dari warna yang diperoleh dan