• Tidak ada hasil yang ditemukan

Riskesdas Jawa Barat 2013 dalam Angka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Riskesdas Jawa Barat 2013 dalam Angka"

Copied!
363
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Heny Lestary
    • Nur Alifah
    • Suci Wiji Lestari
  • Pengajar:
    • Dr. Dr. Trihono, MSc
  • Sekolah: Kementerian Kesehatan RI
  • Mata Pelajaran: Kesehatan
  • Topik: Riskesdas Jawa Barat 2013 Dalam Angka
  • Tipe: laporan
  • Tahun: 2013
  • Kota: Jakarta

I. Pendahuluan

Bagian pendahuluan Riskesdas Jawa Barat 2013 dalam Angka ini memberikan gambaran umum mengenai latar belakang pelaksanaan riset, tujuan, dan metodologi yang digunakan. Ini mencakup penjelasan singkat tentang pentingnya data Riskesdas untuk perencanaan dan evaluasi program kesehatan di Jawa Barat. Selain itu, bagian ini juga menjelaskan cakupan geografis dan populasi yang diteliti, serta metode pengumpulan dan analisis data yang diterapkan dalam studi ini. Secara singkat, bagian ini memberikan konteks penting untuk memahami interpretasi data yang disajikan di bagian selanjutnya.

II. Penjelasan Umum Jawa Barat Dalam Angka (Riskesdas 2013)

Bagian ini memberikan penjelasan lebih detail mengenai bagaimana data Riskesdas Jawa Barat 2013 dalam Angka disusun dan diinterpretasikan. Penjelasan ini mencakup deskripsi metodologi yang digunakan secara lebih spesifik, termasuk ukuran sampel, teknik pengambilan sampel, dan instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data. Selain itu, bagian ini juga menjelaskan variabel-variabel utama yang diukur dalam riset dan bagaimana data tersebut dikategorikan dan disajikan dalam bentuk tabel. Bagian ini penting untuk memahami konsistensi dan kualitas data yang akan diinterpretasikan pada bagian selanjutnya.

III. Hasil dan Pembahasan

Bagian inti dari laporan, menyajikan hasil analisis data Riskesdas Jawa Barat 2013 secara rinci. Data disajikan dalam berbagai tabel dan diinterpretasikan secara deskriptif. Analisis difokuskan pada berbagai aspek kesehatan, mulai dari akses pelayanan kesehatan, kesehatan lingkungan, penyakit menular dan tidak menular, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan jiwa, hingga gizi dan kesehatan reproduksi. Interpretasi data mempertimbangkan faktor-faktor demografis dan sosioekonomi untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang kondisi kesehatan masyarakat Jawa Barat.

3.1 Akses Pelayanan Kesehatan

Bagian ini menganalisis akses masyarakat Jawa Barat terhadap berbagai fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, dan posyandu. Analisis meliputi berbagai aspek, termasuk pengetahuan masyarakat tentang keberadaan fasilitas kesehatan, moda transportasi yang digunakan untuk menjangkau fasilitas kesehatan, waktu tempuh, dan biaya transportasi. Data akan diuraikan per kabupaten/kota dan berdasarkan karakteristik demografis dan sosioekonomi penduduk. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala akses pelayanan kesehatan dan memberikan rekomendasi untuk peningkatannya.

3.2 Farmasi dan Pelayanan Kesehatan Tradisional

Sub-bab ini menganalisis pola penggunaan obat dan obat tradisional di Jawa Barat, termasuk proporsi rumah tangga yang menyimpan obat, jenis obat yang disimpan, sumber perolehan obat, pengetahuan masyarakat tentang obat generik, dan pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional. Analisis ini dilakukan untuk melihat kepatuhan terhadap aturan penggunaan obat dan potensi risiko penggunaan obat yang tidak tepat. Data akan dijabarkan berdasarkan wilayah dan karakteristik demografis untuk mengidentifikasi tren dan pola penggunaan obat dan obat tradisional.

3.3 Kesehatan Lingkungan

Bagian ini mengkaji berbagai aspek kesehatan lingkungan di Jawa Barat, termasuk akses terhadap air bersih dan sanitasi. Analisis meliputi jenis sumber air minum, kualitas air minum, akses terhadap jamban, pengelolaan sampah, dan kondisi perumahan. Data dianalisis untuk mengidentifikasi daerah dengan kondisi kesehatan lingkungan yang kurang baik dan memberikan rekomendasi untuk intervensi yang tepat. Analisis ini mengacu pada standar WHO dan UNICEF untuk membandingkan kondisi di Jawa Barat dengan standar internasional.

3.4 Penyakit Menular

Sub-bab ini menganalisis prevalensi berbagai penyakit menular di Jawa Barat, seperti ISPA, TB, Hepatitis, dan diare. Analisis meliputi faktor-faktor risiko yang terkait dengan penyakit-penyakit tersebut, serta pola pengobatan yang digunakan. Data akan diuraikan berdasarkan kabupaten/kota dan karakteristik demografis untuk mengidentifikasi daerah dengan prevalensi penyakit menular yang tinggi dan memberikan rekomendasi untuk pencegahan dan pengendalian penyakit.

3.5 Penyakit Tidak Menular

Bagian ini menganalisis prevalensi penyakit tidak menular di Jawa Barat, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, hipertensi, dan kanker. Analisis akan mencakup faktor-faktor risiko yang terkait dengan penyakit-penyakit tersebut, serta implikasi untuk program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular. Data diurai berdasarkan wilayah dan karakteristik penduduk untuk melihat distribusi penyakit dan faktor risiko yang terkait.

3.6 Cedera

Sub-bab ini membahas prevalensi dan penyebab cedera di Jawa Barat, termasuk jenis cedera, lokasi kejadian, dan pola pencarian pengobatan. Analisis meliputi faktor-faktor risiko yang terkait dengan cedera, dan implikasinya untuk program pencegahan cedera. Data akan diuraikan secara detail berdasarkan jenis cedera, lokasi kejadian, dan karakteristik demografis untuk memberikan gambaran komprehensif.

3.7 Kesehatan Gigi dan Mulut

Bagian ini menganalisis prevalensi masalah kesehatan gigi dan mulut di Jawa Barat, termasuk perawatan yang diterima dan kebiasaan kebersihan gigi. Analisis ini mencakup prevalensi karies, perawatan yang dibutuhkan dan yang dilakukan, dan kebiasaan menyikat gigi. Data dianalisis untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang terkait dengan masalah kesehatan gigi dan mulut, dan memberikan rekomendasi untuk peningkatan kesehatan gigi dan mulut.

3.8 Disabilitas

Sub-bab ini menyajikan data mengenai prevalensi disabilitas di Jawa Barat, dan menganalisis tingkat kesulitan yang dialami oleh penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan. Data akan diuraikan berdasarkan jenis disabilitas dan karakteristik demografis untuk mengidentifikasi kebutuhan khusus penyandang disabilitas dan memberikan rekomendasi untuk intervensi yang tepat.

3.9 Kesehatan Jiwa

Bagian ini menganalisis prevalensi gangguan jiwa di Jawa Barat, mencakup gangguan jiwa berat dan gangguan mental emosional. Analisis ini mencakup akses terhadap pengobatan dan faktor-faktor yang terkait dengan kesehatan jiwa. Data akan diuraikan berdasarkan wilayah dan karakteristik penduduk untuk mengidentifikasi kelompok masyarakat yang rentan terhadap gangguan jiwa dan memberikan rekomendasi untuk peningkatan layanan kesehatan jiwa.

3.10 Pengetahuan, Sikap dan Perilaku

Bagian ini menganalisis pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat Jawa Barat terkait dengan berbagai isu kesehatan, seperti perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), merokok, konsumsi makanan sehat, dan aktivitas fisik. Data dianalisis untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi perilaku kesehatan dan memberikan rekomendasi untuk promosi kesehatan dan perubahan perilaku.

3.11 Pembiayaan Kesehatan

Sub-bab ini menganalisis pembiayaan kesehatan di Jawa Barat, termasuk kepemilikan jaminan kesehatan, biaya pengobatan, dan sumber pembiayaan. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala akses pembiayaan kesehatan dan memberikan rekomendasi untuk peningkatan sistem pembiayaan kesehatan yang lebih adil dan terjangkau.

3.12 Kesehatan Reproduksi

Bagian ini menganalisis berbagai aspek kesehatan reproduksi di Jawa Barat, termasuk penggunaan kontrasepsi, akses terhadap pelayanan antenatal care (ANC), persalinan, dan pelayanan kesehatan ibu nifas. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan reproduksi dan memberikan rekomendasi untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi.

3.13 Kesehatan Anak dan Imunisasi

Sub-bab ini menganalisis cakupan imunisasi pada anak di Jawa Barat, serta berbagai aspek kesehatan anak lainnya, seperti pemberian ASI, gizi, dan perawatan kesehatan anak. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan anak dan memberikan rekomendasi untuk peningkatan pelayanan kesehatan anak.

3.14 Gizi

Bagian ini menganalisis status gizi balita di Jawa Barat, mencakup prevalensi gizi buruk dan gizi lebih. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi status gizi dan memberikan rekomendasi untuk intervensi gizi yang tepat. Data akan disajikan per kabupaten/kota dan berdasarkan karakteristik demografis untuk melihat distribusi masalah gizi.

3.15 Kesehatan Indera

Bagian ini, meskipun tidak disebutkan secara eksplisit dalam teks yang diberikan, mungkin akan mencakup data tentang kesehatan indera penglihatan dan pendengaran. Analisis akan fokus pada prevalensi gangguan penglihatan dan pendengaran, dan akses terhadap layanan kesehatan mata dan telinga. Data akan diuraikan berdasarkan wilayah dan karakteristik penduduk untuk mengidentifikasi kebutuhan intervensi spesifik.

Gambar

Tabel 3.1.1Persentase rumah tangga tentang pengetahuan keberadaan jenis fasilitas kesehatan menurut
Tabel 3.1.2Persentase rumah tangga tentang pengetahuan keberadaan fasilitas kesehatan menurut
Tabel 3.2.16Proporsi rumah tangga berdasarkan persepsinya tentang obat generik menurut karakteristik,
Tabel 3.3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Jawa Barat Tahun 2006.. Penduduk Kabupaten/Kota Rumah

Tabel 3.7.1.13 Persentase Penduduk Umur 10 Tahun ke Atas yang Merokok menurut Jenis Rokok yang Dihisap dan Karakteristik Responden di Provinsi Jawa Barat, Riskesdas

Jumlah Penduduk Menurut Kewarganegaraan Dirinci per Desa/ Kelurahan Kecamatan Pemulutan Barat Pada Akhir Tahun 2015.... Jumlah Kelahiran dan Kematian Menurut Jenis

Untuk tahun 2006, Kota Bandung sebagai Ibukota Propinsi Jawa Barat memiliki curah hujan yang tertinggi pada bulan Desember dan terendah pada bulan Agustus.. Sampai pada Mei

Berdasarkan pengelompokan atas tipe iklim dan topografi dari pemilikan lahan pertanian (sawah dan tanah kering) di Jawa Barat (Tabel 1), dapat dilihat bahwa proporsi RT

pendidikan ibu dengan kerasionalan penggunaan obat diare yang disimpan di rumah tangga di Indonesia tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5... Proporsi rumah tangga

Dirinci Menurut Desa dalam Wilayah Kecamatan Patani Barat,

Jumlah Keputusan DPRD Provinsi Jawa Barat pada tahun 2008/2009, berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan DPRD sebanyak 20, sedangkan Surat Keputusan Dewan (DPRD) ada 32 keputusan dan