• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Transparansi Publik,dan Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Medan Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Transparansi Publik,dan Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Medan Chapter III V"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. JenisPenelitian

Jenispenelitianinidapatdikatakansebagaipenelitian model kausal (causal model) yaituuntukmelihathubunganbeberapa variabel yang belum pasti. Umar (2008:54) menyebutkandesainkausalbergunauntukmengalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain, dan juga bergunapadapenelitian yang

bersifateksperimen dimana variabel

independennyadiperlukansecaraterkendaliolehpenelitiuntukmelihatdampaknyapad

a variabel

dependensecaralangsung.Denganbegitupenelitidapatmengidentifikasifaktaatauperi stiwatersebutsebagaivariabel yang dipengaruhi (variabelDependen) danmelakukanpenyelidikanterhadap variable –variabel yang mempengaruhinya (variabelIndependen), Kelinger (2006 ; 54).

PenelitimenggunakandesaininiuntukmemberikanbuktipengaruhSistemKeuan

gan Daerah, TransparansiPublik, AktivitasPengendalianTerhadapAkuntabilitasKeuangan Daerah pada SKPD di

Pemerintahan Kota Medan .

(2)

Lokasipenelitianiniadalah SKPD Pemerintah Kota Medan khususnyapadaseluruhkecamatan di pemerintahkota Medan. Adapunjangkawaktupenelitianinidimulaidaribulan November 2015 sampaiMaret 2016.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah beberapa SKPD dan Auditor di Pemerintahan Kota Medan.Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul – betul representatif (mewakili). Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Sampling Purposif , yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Sampel dalam penelitian ini adalah Bendahara di 21 Kecamatan di Pemerintahan Kota Medan.

3.4. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

(3)

Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer (primary data).Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik penyebaran kuisioner.Kuisioner adalah teknik penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan angket, sehingga dalam waktu relatif singkat dapat menjangkau banyak responden.

3.5. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel

3.5.1.Variabel Dependen Akuntabilitas Keuangan (Y)

Variabel dependen (Y) adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Akuntabilitas Keuangan.Akuntabilitas dapat diartikan sebagai pertanggungjawaban pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada unit organisasi pemerintah dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui laporan keuangan pemerintah secara priodik.

(4)

Akuntabilitas adalah tujuan tertinggi pelaporan keuangan pemerintah. Variabel akuntabilitas keuangan akan diukur dengan menggunakan 5 (lima) item pertanyaan yang diharapkan dapat menggambarkan dan mewakili akuntabilitas keuangan SKPD di Pemerintahan Kota Medan. Responden diminta untuk menjawab tentang bagaimana persepsi mereka, memilih di antara lima jawaban mulai dari sangat setuju sampai ke jawaban sangat tidak setuju. Masing - masing item pernyataan tersebut kemudian diukur dengan menggunakan Skala Likert 5 poin, di mana poin 1 (satu) diberikan untuk jawaban yang berarti akuntabilitas keuangan paling rendah, dan seterusnya poin 5 (lima) diberikan untuk jawaban yang berarti akuntabilitas keuangan paling tinggi.

3.5.2.Variabel Independen (X)

Variabel independen (X) adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah:

A.

Sistem akuntansi keuangan daerah adalah sistem akuntansi yang meliputi proses pencatatan, penggolongan, penafsiran, peringkasan transaksi atau kejadiaan keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka pelaksanaan APBD. Dalam sistem akuntansi keuangan daerah, inputnya adalah bukti atau dokumen seperti SP2D LS, SPJ dan BKU.

Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (X1)

(5)

paham atau tidaknya sistem akuntansi keuangan daerah. Responden diminta untuk menjawab tentang bagaimana persepsi mereka, memilih di antara lima jawaban mulai dari sangat setuju sampai ke jawaban sangat tidak setuju. Masing – masing item pernyataan tersebut kemudian diukur dengan menggunakan Skala Likert 5 (lima) poin, di mana poin 1 diberikan untuk jawaban yang berarti Sistem Akuntansi Keuangan daerah paling rendah, dan seterusnya poin 5 (lima) diberikan untuk jawaban yang berarti sistem akuntansi keuangan daerah paling tinggi. Indikator untuk variabel ini adalah :

1. Basis Akuntansi;

2. Unsur - Unsur Laporan Realisasi Anggaran;

3. Penyusunan APBD sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006;

4. Penyusunan Laporan Keuangan berdasarkan PP 71 Tahun 2004.

B.

Transparansi adalah keterbukaan (opennes) pemerintah atas aktivitas pengelolaan sumber daya publik. Sedangkan value for money (VFM) merupakan konsep pengelolaan yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu ekonomi, efisiensi dan efektivitas (Mardiasmo, 2004:47).

Transparansi Publik (X2)

(6)

variabel transparansi diambil dari penelitian Iskandar (2014:58) yang dimodifikasi oleh peneliti.Responden diminta untuk menjawab tentang bagaimana persepsi mereka, memilih di antara lima jawaban mulai dari sangat setuju sampai ke jawaban sangat tidak setuju. Masing - masing item pernyataan tersebut kemudian diukur dengan menggunakan Skala Likert 5 (lima) poin, di mana poin 1 (satu) diberikan untuk jawaban yang berartiaktivitas pengendalian paling rendah, dan seterusnyapoin 5 diberikan untuk jawaban yang berartiaktivitas pengendalianpaling tinggi.Indikatornyaadalah:

1. Transparansi dalam Pengelolaan APBD;

2. Keterbukaan alam penerimaan dan penggunaan dana di tiap–tiap SKPD;

3. Kemudahan mengakses data; 4. Sistem komunikasi organisasi.

C.

Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan, prosedur, teknik, dan mekanisme yang digunakan untuk menjamin arahan manajemen telah dilaksanakan.Aktivitas pengendalian seharusnya efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pengendalian itu sendiri. Variabel independen untuk Aktivitas Pengendalian akan diukur melalui 5 (lima) kuesioner yang diharapkan dapat menjadi ukuran baik atau tidaknya aktivitas pengendalian. Responden diminta untuk menjawab tentang bagaimanapersepsi mereka, memilih di antara lima jawaban mulai dari sangat setuju sampai ke jawaban sangat tidak setuju.

(7)

Masing - masing item pernyataan tersebut kemudian diukur dengan menggunakan Skala Likert 5 (lima) poin, di mana poin 1 (satu) diberikan untuk jawaban yang berarti aktivitas pengendalian paling rendah, dan seterusnya poin 5 (lima) diberikan untuk jawaban yang berarti aktivitas pengendalian paling tinggi. Indikatornya adalah :

1. Harus sesuai Prinsip Akuntansi; 2. Perekrutan dan Pengembangan SDM; 3. Tugas Prosedur dalam Pekerjaan; 4. Kesesuaian;

5. Pemisahan Tugas; 6. Independen.

3.6. Metode Analisis Data

Data yang telah diperoleh kemudian diolah untuk dianalisis dan diinterpretasikan.Pengolahan data menggunakan SPSS 20.0.Metode analisis data yang digunakan untuk mengolah data penelitian adalah regresi linier berganda.

3.6.1. Uji Kualitas Data

Menurut Anshori dan Iswati (2009:36) ada dua konsep mengukur kualitas data yaitu realibilitas dan validitas. Artinya suatu penelitian akan menghasilkan kesimpulan yang bias jika datanya kurang reliable dan kurang valid. Sedangkan kualitas data penelitian ditentukan oleh kualitas instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data.

(8)

Uji validitas adalah untuk mengukur kecermatan instrumen.Uji validitas tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Pengukuran validitas instrumen penelitian dilakukan dengan analisis item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaaan dikorelasikan dengan seluruh nilai total butir pertanyaan untuk suatu variabel dengan menggunakan rumus product moment (Sugiyono, 2006:86). Bila korelasi antara butir – butirdengan skor total kurang dari 0,3 maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2006:96).

B.

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alatukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai konsistensi apabila digunakan berkali–kalipada waktu berbeda– beda, tetapihasilnya tetap sama. Uji reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach(Arikunto,2004:67).Taraf signifikansi digunakan 5%.Jika r hitung (r alpha) > r tabel, maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Sugiyono(2006:85) menyebutkan bila r hitung (r alpha) > 0,6 maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel.

Uji Reliabilitas

3.6.2. Uji Asumsi Klasik

(9)

digunakandalam penelitian. Terdapat tiga macam uji asumsi klasik (Gujarati, 1999:56), yaitu terdiri dari :

1. Uji multikolinearitas; 2. Uji heterokedastisitas; dan 3. Uji autokorelasi.

Dalam penelitian ini hanya menggunakan dua uji asumsi klasik, yaitu ujimultikolinearitas dan uji heterokedastisitas.Sedangkan uji autokorelasi tidakdilakukan karena data dalam penelitian tidak bersifat time series.

A.

Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusinormalatau tidak.Pengujian data dilakukan dengan menggunakan pengujianKolmogorov-Smirnov (Ghozali, 2006:57). Hipotesis dalam pengujian ini adalah:

Uji Normalitas

1. HO : Data berasal dari populasi yang terdistribusi normal; 2. H1 : Data tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal

Kriteria untuk menolak atau tidak menolak berdasarkan P – Valuesebagaiberikut:

1. Jika P – Value≥ α, maka HO tidak ditolak; 2. Jika P – Value< α, maka HO ditolak.

(10)

Tujuan uji ini adalah tidak boleh terdapat multikolinearitas diantara variabel penjelas adamodel tersebut yang diindikasikan oleh hubungan sempurna atau hubungan yang tinggi diantarabeberapa atau keseluruhan variabel penjelas.Pengujian ada tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflanting Factor (VIF). Jika nilai VIFtidak melebihi 5 maka disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas (Santosa, 2005:68).

C.

Uji heterokedastisitas mengakibatkan kemapuan prediksi dari koefisien dalam model menjadi tidak efisien dan tidak memilikibanyak keberartian. Analisis regresi menghendaki bahwa varian tiap unsur pengganggu menunjukan kondisi konstan yang besarnya sama dengan eviasi kuadrat dan merupakan asumsi homokedastisitas. Terdapat penyebaran yang sama dan memiliki varian yang sama. Jika varian dari residual dari satu observasi ke observasi yang lainnya tetap, maka terjadi homokedastisitas.Namun, bilamana terdapat perbedaan varian dari pengamatan –pengamatan tersebut maka berarti telah terjadi heterokedastisitas dari data penelitian. Menurut Santoso (2005:56), cara untuk mengamati terjadinyaheterokedastisitas atau tidak dapat dilihat dari scatter plotdimana tidak terjadi pola tertentu pada grafik. Jika terjadi pola tertentu telah terjadi heterokedastisitas.

Uji Heteroskedastisitas

(11)

Untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh secara parsial dan simultanmenggunakan uji t dan uji F. Dalam penelitian ini menggunakan

tingkatsignifikansi (α) 0,05 atau 5% atau keyakinan 95% untuk menguji

hipotesis yangdiajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresiberganda bertujuan untuk memprediksi berapa besar kekuatan pengaruh variable independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresinya adalah:

Y = β0 + β1X1 + β2X2+ β3X3+ e

Y =Akuntabilitas Keuangan SKPD

β0 =Intersep

β1, β2,β3 =Koefisien regresi

X1 =PenerapanSistem Akuntansi Keuangan Daerah

X2 =TransparansiPublik

X3 =Aktivitas Pengendalian

e =Error

D.

Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh simultan variable – variable independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujianyang digunakan adalah jika probability value (p value)< 0,05, maka Ha diterimadanjika p value> 0,05, maka Ha ditolak.

Uji F (Uji Simultan)

(12)

secara statistic data yangada dapat membuktikan bahwa semua variabel independen (X1,danX2)berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). Jika Fhitung < F tabel (n-k-1),makaHa ditolak.Artinya, secara statistik data yang ada dapat membuktikan bahwasemua variabel independentidak berpengaruh terhadap variabel dependen(Y).

E.

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing–masing variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian yang digunakan adalahjikap value< 0,05, maka Ha diterima dan jika p value> 0,05, maka Haditolak.

(13)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. UjiValiditasdanReliabilitas

4.1.1. UjiValiditas

Berikuthasildariujivaliditasterhadapbutir–butirpertanyaandari variable system akuntansikeuangandaerah(X1), transparansi publik (X2), aktivitas pengendalian (�3), dan akuntabilitas keuangan (Y).

Tabel 4.1 UjiValiditasPertanyaan – PertanyaanpadaVariabel SistemAkuntansiKeuangan Daerah (�)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected

(14)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected

(Sumber : Riska Anggraini, 2016)

Tabel 4.3 UjiValiditasPertanyaan-PertanyaanpadaVariabel AktivitasPengendalian(�)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected

Tabel 4.4UjiValiditasPertanyaan – PertanyaanpadaVariabel AkuntabilitasKeuangan(�)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

(15)

Nilaipatokanuntukujivaliditasadalahkoefisienkorelasi (Corrected Item-Total Correlation) yang mendapatnilailebihbesardari 0,3 (Sekarang dalam Augustine danKristaung, 2013:70). BerdasarkanhasilujivaliditaspadaTabel 4.1 hinggaTabel 4.4, diketahuiseluruhpertanyaanbersifat valid.

4.1.2. UjiReliabilitas

Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas (Noor, 2011:130). Berikuthasildariujireliabilitasterhadapbutir – butirpertanyaan yang valid.

Tabel 4.5UjiReliabilitaspadaVariabelSistemAkuntansiKeuangan Daerah, TransparansiPublik,AktivitasPengendalian,danAkuntabilitasKeuangan

Variabel Nilai Alpha Cronbach

Sistemakuntansikeuangandaerah Transparansipublik AktivitasPengendalian Akuntabilitaskeuangan

0,791 0,882 0,876 0,887

Jikanilai Alpha Cronbach lebihbesardari 0,6, makakuesionerpenelitianbersifatreliabel (Augustine danKristaung, 2013:73, Noor,

2011:165). Diketahuibahwakuesionerbersifatreliabel, karenanilai Alpha Cronbach lebihbesardari 0,6.

(16)

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari distribusi frekuensi, persentase, nilai maksimum, nilai minimum, dan nilai rata-rata (mean),dari variabel sistem akuntansi keuangan daerah, transparansi publik, aktivitas pengendalian, dan akuntabilitas keuangan.

Tabel 4.6DistribusiFrekuensidanPersentaseSistemAkuntansi Keuangan Daerah (Xı)

Pertanyaan STS TS KS S SS Total Max Min Rata-Rata

BerdasarkanTabel 4.6, untuktiap – tiappertanyaan,

mayoritasrespondenmenjawabsetujudansangatsetuju. Hal

inimenandakantingginyatingkat system

akuntansikeuangandaerah.BerdasarkanTabel 4.7, untuktiap – tiappertanyaan,

mayoritasrespondenmenjawabsetujudansangatsetuju. Hal inimenandakantingginyatingkattransparansipublik.

Tabel 4.7DistribusiFrekuensidanPersentaseVariabel TransparansiPublik (��)

Pertanyaan STS TS KS S SS Total Max Min Rata-Rata F % f % f % F % f % f %

(17)

p4 0 0 1 4.762 3 14.29 8 38.1 9 42.86 21 100 5 2 4.19 p5 0 0 1 4.762 2 9.524 4 19.05 14 66.67 21 100 5 2 4.48 p6 0 0 0 0 3 14.29 8 38.1 10 47.62 21 100 5 3 4.33 p7 0 0 1 4.762 2 9.524 7 33.33 11 52.38 21 100 5 2 4.33

BerdasarkanTabel 4.8, untuktiap – tiappertanyaan,

mayoritasrespondenmenjawabsetujudansangatsetuju. Hal inimenandakantingginyatingkataktivitaspengendalian.

Tabel 4.8 DistribusiFrekuensidanPersentaseVariabel AktivitasPengendalian ()

Pertanyaan STS TS KS S SS Total Max Min Rata-Rata

BerdasarkanTabel 4.9, untuktiap – tiappertanyaan,

mayoritasrespondenmenjawabsetujudansangatsetuju. Hal inimenandakantingginyatingkatakuntabilitaskeuangan.

Tabel 4.9DistribusiFrekuensidanPersentaseVariabel AkuntabilitasKeuangan ()

(18)

4.3.Uji Asumsi Klasik

4.3.1. UjiAsumsiNormalitas

Dalampenelitianini, ujinormalitasterhadap residual denganmenggunakanujiKolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang

digunakan�= 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas �, dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Jikanilaiprobabilitas� ≥ 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi 2. Jikaprobabilitas p < 0,05, makaasumsinormalitastidakterpenuhi.

PerhatikanbahwaberdasarkanTabel 4.9, diketahuinilaiprobabilitasp

atau Asymp.Sig. (2-tailed)sebesar 0,968.Karenanilaiprobabilitasp, yakni 0,968, lebihbesardibandingkantingkatsignifikansi, yakni 0,05. Hal iniberartiasumsinormalitasterpenuhi.

Tabel 4.10 UjiNormalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 21

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.21038895 Most Extreme

Differences

Absolute .108

Positive .108

Negative -.093

Kolmogorov-Smirnov Z .494

Asymp. Sig. (2-tailed) .968

(19)

4.3.2. Uji Multikolinearitas

Untukmemeriksaapakahterjadimultikolinearitasatautidakda patdilihatdarinilaivariance inflation factor (VIF). Nilai VIF yang

lebihdari 10 diindikasisuatu variable

bebasterjadimultikolinearitas(Ghozali, 2011:102). Tabel 4.11 UjiMultikolinearitas

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)

SistemAkuntansiKeuangan Daerah (X1)

.709 1.411

TransparansiPublik (X2) .648 1.544 AktivitasPengendalian (X3) .797 1.254

PerhatikanbahwaberdasarkanTabel 4.11, nilai VIF dari system

akuntansikeuangandaerah(�1)adalah1,411,nilai VIF

daritransparansipublik(�2)1,544, dannilai VIF

dariaktivitaspengendalian(�3) adalah 1,254. Karenamasing – masingnilai VIF tidaklebihbesardari 10, makatidakterdapatgejalamultikolinearitas yang berat.

4.3.3. UjiHeteroskedastisitas

Deteksiadatidaknyaheteroskedastisitasdapatdilakukandenganmelih

(20)

menyatakandasaranalisisadalahjikaadapolatertentu, sepertititik-titik yang

adamembentukpolatertentu yang teratur, makamengindikasikantelahterjadiheteroskedastisitas.Jikatidakadapola

yang jelas, sertatitik –titikmenyebar di atasdan di bawahangka 0 padasumbu Y, makatidakterjadiheteroskedastisitas.

Gambar 3. UjiHeteroskedastisitas

Perhatikanbahwa berdasarkan Gambar 3, tidakterdapatpola yang begitujelas, sertatitik – titikmenyebar di atasdan di bawahangka 0 padasumbu Y, makatidakterjadiheteroskedastisitas.

4.4 AnalisisKoefisienDeterminasi

(21)

variable akuntabilitaskeuangansebesar34,3%, sisanyasebesar65,7% dipengaruhioleh factor -faktor lain.

Tabel 4.12 KoefisienDeterminasi

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), AktivitasPengendalian (X3),

SistemAkuntansiKeuangan Daerah (X1), TransparansiPublik (X2) b. Dependent Variable: AkuntabilitasKeuangan (Y)

4.5 UjiSignifikansiPengaruhSimultan (Uji)

Uji F bertujuanuntukmengujipengaruh variable bebas system

akuntansikeuangandaerah, transparansipublik, danaktivitaspengendalian,secarabersama – samaatausimultanterhadap variable

takbebasakuntabilitaskeuangan.

Tabel 4.13 UjiPengaruhSimultandenganUji

ANOVAb

a. Predictors: (Constant), AktivitasPengendalian (X3), SistemAkuntansiKeuangan Daerah (X1),

TransparansiPublik (X2)

(22)

BerdasarkanTabel 4.13,diketahuinilai F hitungadalah4,479dannilai F table

adalah 3.197. Berikut criteria

untukmenentukansignifikansipengaruhsimultanberdasarkanuji F : 1. Jika F hitung> F tabel, pengaruh simultan signifikan;

2. Jika F hitung< F tabel, pengaruhsimultantidaksignifikan.

Karenanilai F hitung, yakni4,479, lebihbesardibandingkan F tabel 3.197, maka variable system akuntansikeuangandaerah, transparansipublik, danaktivitaspengendalian, secarabersama – samaatausimultan, berpengaruhsignifikan (secarastatistika) terhadapakuntabilitaskeuangan.Kriteria lain

untukmengujisignifikansipengaruhsimultanadalahdenganmembandingkannilaipro babilitas (Sig.) terhadaptingkatsignikansi 0,05. Berikut criteria untukmenentukansignifikansipengaruhsimultanberdasarkannilaiprobabilitas. 1. Jikanilaiprobabilitas (Sig.) > 0,05, pengaruh simultan tidak signifikan; 2. Jikanilaiprobabilitas (Sig.) < 0,05, pengaruhsimultansignifikan.

Karenaprobabilitas, yakni 0.017, lebihkecildibandingkan 0,05, maka variable system akuntansikeuangandaerah, transparansipublik,danaktivitaspengendalian,secarabersama – samaatausimultan, berpengaruhsignifikan (secarastatistika) terhadapakuntabilitaskeuangan.

(23)

Tabel 4.14 menyajikannilaikoefisienregresi, sertanilaistatistik t untukpengujianpengaruhsecaraparsial.

Tabel 4.14 UjiSignifikansiPengaruhParsial (Uji)

Coefficientsa

a. Dependent Variable: AkuntabilitasKeuangan (Y)

Tabel 4.14 menyajikannilaikoefisienregresi, sertanilaistatistik t untukpengujianpengaruhsecaraparsial.BerdasarkanTabel 4.14, diperolehpersamaanregresi linear berganda sebagai berikut :

Y = 1,888 + 0,147X1 + 0,407X2 + 0,181X3 + e

(24)

akuntansikeuangandaerahtidakberpengaruhsignifikanterhadapakuntabilitaskeuang an.

BerdasarkanTabel 4.14, diketahuinilaikoefisienregresidaritransparansi public adalah 0,407. Karenanilaikoefisienregresitransparansipublik 0,407bernilaipositif, haliniberarti variable transparansi public berpengaruhpositifterhadapakuntabilitaskeuangan.Diketahuinilaiprobabilitas

(Sig.) daritransparansi public adalah

0,038.Karenanilaiprobabilitasdaritransparansipublik, yakni 0,038, lebihkecildibandingkantingkatsignifikansi 0,05, maka variable transparansi public

berpengaruhsignifikanterhadapakuntabilitaskeuangan.

Berdasarkan Tabel 4.14 diketahuinilaikoefisienregresidariaktivitaspengendalianadalah

0,181.Karenanilaikoefisienregresiaktivitaspengendalian 0,181 bernilaipositif,

haliniberarti variable

aktivitaspengendalianberpengaruhpositifterhadapakuntabilitaskeuangan.Diketahui

nilaiprobabilitas (Sig.) dariaktivitaspengendalianadalah

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya Tambunan dalam Karso (2009:42) menyatakan matematika adalah pengetahuan mengenai kuantiti dan ruang salah satu cabang dari sekian banyak ilmu yang

Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa manfaat Customer Relationship Management dalam wujud membership yang meliputi financial benefits, social benefits dan structural

- Melakukan entry data rencana studi yang sudah diisikan pada FPRS ke dalam komputer sesuai dengan jadwal dan ruang yang tercantum padaa. KETENTUAN UMUM

Peneliti menggunakan jenis penelitian ini, dikarenakan ingin mengetahui secara mendalam tentang situasi dan kondisi pelaksanaan sertifikasi usaha pariwisata bidang

Penghasilan yang diterima berarti sudah diterima dalam bentuk tunai, sedangkan diperoleh berarti sudah diakui dalam pembukuan.. Penghasilan yang diterima berarti berasal dari

Pembelajaran matematika belum berhasil meningkatkan kemampuan siswa terhadap berpikir kreatif. Banyaknya temuan penelitian yang mengangkat permasalahan berpikir

Pelaksanaan pengecualian dari pemungutan PPh 22 atas Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan/ atau PPN serta impor sementara dilakukan oleh Ditjen Bea dan

Perlakuan pupuk organik, taraf KCl dan kombinasi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap produksi timun, Hal ini berarti kompos TKKS mampu menggantikan pupuk kandang