BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. JenisPenelitian
Jenispenelitianinidapatdikatakansebagaipenelitian model kausal (causal model) yaituuntukmelihathubunganbeberapa variabel yang belum pasti. Umar (2008:54) menyebutkandesainkausalbergunauntukmengalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain, dan juga bergunapadapenelitian yang
bersifateksperimen dimana variabel
independennyadiperlukansecaraterkendaliolehpenelitiuntukmelihatdampaknyapad
a variabel
dependensecaralangsung.Denganbegitupenelitidapatmengidentifikasifaktaatauperi stiwatersebutsebagaivariabel yang dipengaruhi (variabelDependen) danmelakukanpenyelidikanterhadap variable –variabel yang mempengaruhinya (variabelIndependen), Kelinger (2006 ; 54).
PenelitimenggunakandesaininiuntukmemberikanbuktipengaruhSistemKeuan
gan Daerah, TransparansiPublik, AktivitasPengendalianTerhadapAkuntabilitasKeuangan Daerah pada SKPD di
Pemerintahan Kota Medan .
Lokasipenelitianiniadalah SKPD Pemerintah Kota Medan khususnyapadaseluruhkecamatan di pemerintahkota Medan. Adapunjangkawaktupenelitianinidimulaidaribulan November 2015 sampaiMaret 2016.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah beberapa SKPD dan Auditor di Pemerintahan Kota Medan.Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul – betul representatif (mewakili). Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Sampling Purposif , yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Sampel dalam penelitian ini adalah Bendahara di 21 Kecamatan di Pemerintahan Kota Medan.
3.4. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data
Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer (primary data).Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik penyebaran kuisioner.Kuisioner adalah teknik penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan angket, sehingga dalam waktu relatif singkat dapat menjangkau banyak responden.
3.5. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel
3.5.1.Variabel Dependen Akuntabilitas Keuangan (Y)
Variabel dependen (Y) adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Akuntabilitas Keuangan.Akuntabilitas dapat diartikan sebagai pertanggungjawaban pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada unit organisasi pemerintah dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui laporan keuangan pemerintah secara priodik.
Akuntabilitas adalah tujuan tertinggi pelaporan keuangan pemerintah. Variabel akuntabilitas keuangan akan diukur dengan menggunakan 5 (lima) item pertanyaan yang diharapkan dapat menggambarkan dan mewakili akuntabilitas keuangan SKPD di Pemerintahan Kota Medan. Responden diminta untuk menjawab tentang bagaimana persepsi mereka, memilih di antara lima jawaban mulai dari sangat setuju sampai ke jawaban sangat tidak setuju. Masing - masing item pernyataan tersebut kemudian diukur dengan menggunakan Skala Likert 5 poin, di mana poin 1 (satu) diberikan untuk jawaban yang berarti akuntabilitas keuangan paling rendah, dan seterusnya poin 5 (lima) diberikan untuk jawaban yang berarti akuntabilitas keuangan paling tinggi.
3.5.2.Variabel Independen (X)
Variabel independen (X) adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah:
A.
Sistem akuntansi keuangan daerah adalah sistem akuntansi yang meliputi proses pencatatan, penggolongan, penafsiran, peringkasan transaksi atau kejadiaan keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka pelaksanaan APBD. Dalam sistem akuntansi keuangan daerah, inputnya adalah bukti atau dokumen seperti SP2D LS, SPJ dan BKU.
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (X1)
paham atau tidaknya sistem akuntansi keuangan daerah. Responden diminta untuk menjawab tentang bagaimana persepsi mereka, memilih di antara lima jawaban mulai dari sangat setuju sampai ke jawaban sangat tidak setuju. Masing – masing item pernyataan tersebut kemudian diukur dengan menggunakan Skala Likert 5 (lima) poin, di mana poin 1 diberikan untuk jawaban yang berarti Sistem Akuntansi Keuangan daerah paling rendah, dan seterusnya poin 5 (lima) diberikan untuk jawaban yang berarti sistem akuntansi keuangan daerah paling tinggi. Indikator untuk variabel ini adalah :
1. Basis Akuntansi;
2. Unsur - Unsur Laporan Realisasi Anggaran;
3. Penyusunan APBD sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006;
4. Penyusunan Laporan Keuangan berdasarkan PP 71 Tahun 2004.
B.
Transparansi adalah keterbukaan (opennes) pemerintah atas aktivitas pengelolaan sumber daya publik. Sedangkan value for money (VFM) merupakan konsep pengelolaan yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu ekonomi, efisiensi dan efektivitas (Mardiasmo, 2004:47).
Transparansi Publik (X2)
variabel transparansi diambil dari penelitian Iskandar (2014:58) yang dimodifikasi oleh peneliti.Responden diminta untuk menjawab tentang bagaimana persepsi mereka, memilih di antara lima jawaban mulai dari sangat setuju sampai ke jawaban sangat tidak setuju. Masing - masing item pernyataan tersebut kemudian diukur dengan menggunakan Skala Likert 5 (lima) poin, di mana poin 1 (satu) diberikan untuk jawaban yang berartiaktivitas pengendalian paling rendah, dan seterusnyapoin 5 diberikan untuk jawaban yang berartiaktivitas pengendalianpaling tinggi.Indikatornyaadalah:
1. Transparansi dalam Pengelolaan APBD;
2. Keterbukaan alam penerimaan dan penggunaan dana di tiap–tiap SKPD;
3. Kemudahan mengakses data; 4. Sistem komunikasi organisasi.
C.
Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan, prosedur, teknik, dan mekanisme yang digunakan untuk menjamin arahan manajemen telah dilaksanakan.Aktivitas pengendalian seharusnya efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pengendalian itu sendiri. Variabel independen untuk Aktivitas Pengendalian akan diukur melalui 5 (lima) kuesioner yang diharapkan dapat menjadi ukuran baik atau tidaknya aktivitas pengendalian. Responden diminta untuk menjawab tentang bagaimanapersepsi mereka, memilih di antara lima jawaban mulai dari sangat setuju sampai ke jawaban sangat tidak setuju.
Masing - masing item pernyataan tersebut kemudian diukur dengan menggunakan Skala Likert 5 (lima) poin, di mana poin 1 (satu) diberikan untuk jawaban yang berarti aktivitas pengendalian paling rendah, dan seterusnya poin 5 (lima) diberikan untuk jawaban yang berarti aktivitas pengendalian paling tinggi. Indikatornya adalah :
1. Harus sesuai Prinsip Akuntansi; 2. Perekrutan dan Pengembangan SDM; 3. Tugas Prosedur dalam Pekerjaan; 4. Kesesuaian;
5. Pemisahan Tugas; 6. Independen.
3.6. Metode Analisis Data
Data yang telah diperoleh kemudian diolah untuk dianalisis dan diinterpretasikan.Pengolahan data menggunakan SPSS 20.0.Metode analisis data yang digunakan untuk mengolah data penelitian adalah regresi linier berganda.
3.6.1. Uji Kualitas Data
Menurut Anshori dan Iswati (2009:36) ada dua konsep mengukur kualitas data yaitu realibilitas dan validitas. Artinya suatu penelitian akan menghasilkan kesimpulan yang bias jika datanya kurang reliable dan kurang valid. Sedangkan kualitas data penelitian ditentukan oleh kualitas instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Uji validitas adalah untuk mengukur kecermatan instrumen.Uji validitas tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Pengukuran validitas instrumen penelitian dilakukan dengan analisis item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaaan dikorelasikan dengan seluruh nilai total butir pertanyaan untuk suatu variabel dengan menggunakan rumus product moment (Sugiyono, 2006:86). Bila korelasi antara butir – butirdengan skor total kurang dari 0,3 maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2006:96).
B.
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alatukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai konsistensi apabila digunakan berkali–kalipada waktu berbeda– beda, tetapihasilnya tetap sama. Uji reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach(Arikunto,2004:67).Taraf signifikansi digunakan 5%.Jika r hitung (r alpha) > r tabel, maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Sugiyono(2006:85) menyebutkan bila r hitung (r alpha) > 0,6 maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel.
Uji Reliabilitas
3.6.2. Uji Asumsi Klasik
digunakandalam penelitian. Terdapat tiga macam uji asumsi klasik (Gujarati, 1999:56), yaitu terdiri dari :
1. Uji multikolinearitas; 2. Uji heterokedastisitas; dan 3. Uji autokorelasi.
Dalam penelitian ini hanya menggunakan dua uji asumsi klasik, yaitu ujimultikolinearitas dan uji heterokedastisitas.Sedangkan uji autokorelasi tidakdilakukan karena data dalam penelitian tidak bersifat time series.
A.
Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusinormalatau tidak.Pengujian data dilakukan dengan menggunakan pengujianKolmogorov-Smirnov (Ghozali, 2006:57). Hipotesis dalam pengujian ini adalah:
Uji Normalitas
1. HO : Data berasal dari populasi yang terdistribusi normal; 2. H1 : Data tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal
Kriteria untuk menolak atau tidak menolak berdasarkan P – Valuesebagaiberikut:
1. Jika P – Value≥ α, maka HO tidak ditolak; 2. Jika P – Value< α, maka HO ditolak.
Tujuan uji ini adalah tidak boleh terdapat multikolinearitas diantara variabel penjelas adamodel tersebut yang diindikasikan oleh hubungan sempurna atau hubungan yang tinggi diantarabeberapa atau keseluruhan variabel penjelas.Pengujian ada tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflanting Factor (VIF). Jika nilai VIFtidak melebihi 5 maka disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas (Santosa, 2005:68).
C.
Uji heterokedastisitas mengakibatkan kemapuan prediksi dari koefisien dalam model menjadi tidak efisien dan tidak memilikibanyak keberartian. Analisis regresi menghendaki bahwa varian tiap unsur pengganggu menunjukan kondisi konstan yang besarnya sama dengan eviasi kuadrat dan merupakan asumsi homokedastisitas. Terdapat penyebaran yang sama dan memiliki varian yang sama. Jika varian dari residual dari satu observasi ke observasi yang lainnya tetap, maka terjadi homokedastisitas.Namun, bilamana terdapat perbedaan varian dari pengamatan –pengamatan tersebut maka berarti telah terjadi heterokedastisitas dari data penelitian. Menurut Santoso (2005:56), cara untuk mengamati terjadinyaheterokedastisitas atau tidak dapat dilihat dari scatter plotdimana tidak terjadi pola tertentu pada grafik. Jika terjadi pola tertentu telah terjadi heterokedastisitas.
Uji Heteroskedastisitas
Untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh secara parsial dan simultanmenggunakan uji t dan uji F. Dalam penelitian ini menggunakan
tingkatsignifikansi (α) 0,05 atau 5% atau keyakinan 95% untuk menguji
hipotesis yangdiajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresiberganda bertujuan untuk memprediksi berapa besar kekuatan pengaruh variable independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresinya adalah:
Y = β0 + β1X1 + β2X2+ β3X3+ e
Y =Akuntabilitas Keuangan SKPD
β0 =Intersep
β1, β2,β3 =Koefisien regresi
X1 =PenerapanSistem Akuntansi Keuangan Daerah
X2 =TransparansiPublik
X3 =Aktivitas Pengendalian
e =Error
D.
Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh simultan variable – variable independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujianyang digunakan adalah jika probability value (p value)< 0,05, maka Ha diterimadanjika p value> 0,05, maka Ha ditolak.
Uji F (Uji Simultan)
secara statistic data yangada dapat membuktikan bahwa semua variabel independen (X1,danX2)berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). Jika Fhitung < F tabel (n-k-1),makaHa ditolak.Artinya, secara statistik data yang ada dapat membuktikan bahwasemua variabel independentidak berpengaruh terhadap variabel dependen(Y).
E.
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing–masing variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian yang digunakan adalahjikap value< 0,05, maka Ha diterima dan jika p value> 0,05, maka Haditolak.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. UjiValiditasdanReliabilitas
4.1.1. UjiValiditas
Berikuthasildariujivaliditasterhadapbutir–butirpertanyaandari variable system akuntansikeuangandaerah(X1), transparansi publik (X2), aktivitas pengendalian (�3), dan akuntabilitas keuangan (Y).
Tabel 4.1 UjiValiditasPertanyaan – PertanyaanpadaVariabel SistemAkuntansiKeuangan Daerah (��)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected
(Sumber : Riska Anggraini, 2016)
Tabel 4.3 UjiValiditasPertanyaan-PertanyaanpadaVariabel AktivitasPengendalian(��)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected
Tabel 4.4UjiValiditasPertanyaan – PertanyaanpadaVariabel AkuntabilitasKeuangan(�)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Nilaipatokanuntukujivaliditasadalahkoefisienkorelasi (Corrected Item-Total Correlation) yang mendapatnilailebihbesardari 0,3 (Sekarang dalam Augustine danKristaung, 2013:70). BerdasarkanhasilujivaliditaspadaTabel 4.1 hinggaTabel 4.4, diketahuiseluruhpertanyaanbersifat valid.
4.1.2. UjiReliabilitas
Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas (Noor, 2011:130). Berikuthasildariujireliabilitasterhadapbutir – butirpertanyaan yang valid.
Tabel 4.5UjiReliabilitaspadaVariabelSistemAkuntansiKeuangan Daerah, TransparansiPublik,AktivitasPengendalian,danAkuntabilitasKeuangan
Variabel Nilai Alpha Cronbach
Sistemakuntansikeuangandaerah Transparansipublik AktivitasPengendalian Akuntabilitaskeuangan
0,791 0,882 0,876 0,887
Jikanilai Alpha Cronbach lebihbesardari 0,6, makakuesionerpenelitianbersifatreliabel (Augustine danKristaung, 2013:73, Noor,
2011:165). Diketahuibahwakuesionerbersifatreliabel, karenanilai Alpha Cronbach lebihbesardari 0,6.
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari distribusi frekuensi, persentase, nilai maksimum, nilai minimum, dan nilai rata-rata (mean),dari variabel sistem akuntansi keuangan daerah, transparansi publik, aktivitas pengendalian, dan akuntabilitas keuangan.
Tabel 4.6DistribusiFrekuensidanPersentaseSistemAkuntansi Keuangan Daerah (Xı)
Pertanyaan STS TS KS S SS Total Max Min Rata-Rata
BerdasarkanTabel 4.6, untuktiap – tiappertanyaan,
mayoritasrespondenmenjawabsetujudansangatsetuju. Hal
inimenandakantingginyatingkat system
akuntansikeuangandaerah.BerdasarkanTabel 4.7, untuktiap – tiappertanyaan,
mayoritasrespondenmenjawabsetujudansangatsetuju. Hal inimenandakantingginyatingkattransparansipublik.
Tabel 4.7DistribusiFrekuensidanPersentaseVariabel TransparansiPublik (��)
Pertanyaan STS TS KS S SS Total Max Min Rata-Rata F % f % f % F % f % f %
p4 0 0 1 4.762 3 14.29 8 38.1 9 42.86 21 100 5 2 4.19 p5 0 0 1 4.762 2 9.524 4 19.05 14 66.67 21 100 5 2 4.48 p6 0 0 0 0 3 14.29 8 38.1 10 47.62 21 100 5 3 4.33 p7 0 0 1 4.762 2 9.524 7 33.33 11 52.38 21 100 5 2 4.33
BerdasarkanTabel 4.8, untuktiap – tiappertanyaan,
mayoritasrespondenmenjawabsetujudansangatsetuju. Hal inimenandakantingginyatingkataktivitaspengendalian.
Tabel 4.8 DistribusiFrekuensidanPersentaseVariabel AktivitasPengendalian (��)
Pertanyaan STS TS KS S SS Total Max Min Rata-Rata
BerdasarkanTabel 4.9, untuktiap – tiappertanyaan,
mayoritasrespondenmenjawabsetujudansangatsetuju. Hal inimenandakantingginyatingkatakuntabilitaskeuangan.
Tabel 4.9DistribusiFrekuensidanPersentaseVariabel AkuntabilitasKeuangan (�)
4.3.Uji Asumsi Klasik
4.3.1. UjiAsumsiNormalitas
Dalampenelitianini, ujinormalitasterhadap residual denganmenggunakanujiKolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang
digunakan�= 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas �, dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Jikanilaiprobabilitas� ≥ 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi 2. Jikaprobabilitas p < 0,05, makaasumsinormalitastidakterpenuhi.
PerhatikanbahwaberdasarkanTabel 4.9, diketahuinilaiprobabilitasp
atau Asymp.Sig. (2-tailed)sebesar 0,968.Karenanilaiprobabilitasp, yakni 0,968, lebihbesardibandingkantingkatsignifikansi, yakni 0,05. Hal iniberartiasumsinormalitasterpenuhi.
Tabel 4.10 UjiNormalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize d Residual
N 21
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.21038895 Most Extreme
Differences
Absolute .108
Positive .108
Negative -.093
Kolmogorov-Smirnov Z .494
Asymp. Sig. (2-tailed) .968
4.3.2. Uji Multikolinearitas
Untukmemeriksaapakahterjadimultikolinearitasatautidakda patdilihatdarinilaivariance inflation factor (VIF). Nilai VIF yang
lebihdari 10 diindikasisuatu variable
bebasterjadimultikolinearitas(Ghozali, 2011:102). Tabel 4.11 UjiMultikolinearitas
Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)
SistemAkuntansiKeuangan Daerah (X1)
.709 1.411
TransparansiPublik (X2) .648 1.544 AktivitasPengendalian (X3) .797 1.254
PerhatikanbahwaberdasarkanTabel 4.11, nilai VIF dari system
akuntansikeuangandaerah(�1)adalah1,411,nilai VIF
daritransparansipublik(�2)1,544, dannilai VIF
dariaktivitaspengendalian(�3) adalah 1,254. Karenamasing – masingnilai VIF tidaklebihbesardari 10, makatidakterdapatgejalamultikolinearitas yang berat.
4.3.3. UjiHeteroskedastisitas
Deteksiadatidaknyaheteroskedastisitasdapatdilakukandenganmelih
menyatakandasaranalisisadalahjikaadapolatertentu, sepertititik-titik yang
adamembentukpolatertentu yang teratur, makamengindikasikantelahterjadiheteroskedastisitas.Jikatidakadapola
yang jelas, sertatitik –titikmenyebar di atasdan di bawahangka 0 padasumbu Y, makatidakterjadiheteroskedastisitas.
Gambar 3. UjiHeteroskedastisitas
Perhatikanbahwa berdasarkan Gambar 3, tidakterdapatpola yang begitujelas, sertatitik – titikmenyebar di atasdan di bawahangka 0 padasumbu Y, makatidakterjadiheteroskedastisitas.
4.4 AnalisisKoefisienDeterminasi
variable akuntabilitaskeuangansebesar34,3%, sisanyasebesar65,7% dipengaruhioleh factor -faktor lain.
Tabel 4.12 KoefisienDeterminasi
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), AktivitasPengendalian (X3),
SistemAkuntansiKeuangan Daerah (X1), TransparansiPublik (X2) b. Dependent Variable: AkuntabilitasKeuangan (Y)
4.5 UjiSignifikansiPengaruhSimultan (Uji�)
Uji F bertujuanuntukmengujipengaruh variable bebas system
akuntansikeuangandaerah, transparansipublik, danaktivitaspengendalian,secarabersama – samaatausimultanterhadap variable
takbebasakuntabilitaskeuangan.
Tabel 4.13 UjiPengaruhSimultandenganUji�
ANOVAb
a. Predictors: (Constant), AktivitasPengendalian (X3), SistemAkuntansiKeuangan Daerah (X1),
TransparansiPublik (X2)
BerdasarkanTabel 4.13,diketahuinilai F hitungadalah4,479dannilai F table
adalah 3.197. Berikut criteria
untukmenentukansignifikansipengaruhsimultanberdasarkanuji F : 1. Jika F hitung> F tabel, pengaruh simultan signifikan;
2. Jika F hitung< F tabel, pengaruhsimultantidaksignifikan.
Karenanilai F hitung, yakni4,479, lebihbesardibandingkan F tabel 3.197, maka variable system akuntansikeuangandaerah, transparansipublik, danaktivitaspengendalian, secarabersama – samaatausimultan, berpengaruhsignifikan (secarastatistika) terhadapakuntabilitaskeuangan.Kriteria lain
untukmengujisignifikansipengaruhsimultanadalahdenganmembandingkannilaipro babilitas (Sig.) terhadaptingkatsignikansi 0,05. Berikut criteria untukmenentukansignifikansipengaruhsimultanberdasarkannilaiprobabilitas. 1. Jikanilaiprobabilitas (Sig.) > 0,05, pengaruh simultan tidak signifikan; 2. Jikanilaiprobabilitas (Sig.) < 0,05, pengaruhsimultansignifikan.
Karenaprobabilitas, yakni 0.017, lebihkecildibandingkan 0,05, maka variable system akuntansikeuangandaerah, transparansipublik,danaktivitaspengendalian,secarabersama – samaatausimultan, berpengaruhsignifikan (secarastatistika) terhadapakuntabilitaskeuangan.
Tabel 4.14 menyajikannilaikoefisienregresi, sertanilaistatistik t untukpengujianpengaruhsecaraparsial.
Tabel 4.14 UjiSignifikansiPengaruhParsial (Uji�)
Coefficientsa
a. Dependent Variable: AkuntabilitasKeuangan (Y)
Tabel 4.14 menyajikannilaikoefisienregresi, sertanilaistatistik t untukpengujianpengaruhsecaraparsial.BerdasarkanTabel 4.14, diperolehpersamaanregresi linear berganda sebagai berikut :
Y = 1,888 + 0,147X1 + 0,407X2 + 0,181X3 + e
akuntansikeuangandaerahtidakberpengaruhsignifikanterhadapakuntabilitaskeuang an.
BerdasarkanTabel 4.14, diketahuinilaikoefisienregresidaritransparansi public adalah 0,407. Karenanilaikoefisienregresitransparansipublik 0,407bernilaipositif, haliniberarti variable transparansi public berpengaruhpositifterhadapakuntabilitaskeuangan.Diketahuinilaiprobabilitas
(Sig.) daritransparansi public adalah
0,038.Karenanilaiprobabilitasdaritransparansipublik, yakni 0,038, lebihkecildibandingkantingkatsignifikansi 0,05, maka variable transparansi public
berpengaruhsignifikanterhadapakuntabilitaskeuangan.
Berdasarkan Tabel 4.14 diketahuinilaikoefisienregresidariaktivitaspengendalianadalah
0,181.Karenanilaikoefisienregresiaktivitaspengendalian 0,181 bernilaipositif,
haliniberarti variable
aktivitaspengendalianberpengaruhpositifterhadapakuntabilitaskeuangan.Diketahui
nilaiprobabilitas (Sig.) dariaktivitaspengendalianadalah
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN