1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Negara Jepang yang terkenal dengan julukan matahari terbit ini dikenal
sebagai negara yang maju dalam berbagai macam pencapaian. Hal ini bukan
hanya dalam teknologi saja, namun juga dalam perdagangan industri tanpa harus
kehilangan nilai-nilai tradisi oleh warisan budaya leluhur mereka. Kemampuan
bangsa ini untuk maju dan berkembang, patut menjadi contoh oleh bangsa-bangsa
lainnya. Tradisi yang dilakukan turun-temurun ini diberi apresiasi, contohnya saja
tradisi yang tetap melestarikan dan menjaga tradisi minum teh. Membahas
kebudayaan dan tradisi Jepang yang beraneka ragam, tentu tidak terlepas dari
musiknya.
Ciri khas musik tradisonal Jepang yang perkembangannya terpaut erat
dengan drama, tarian, dan kesenian lainya, ialah lebih menonjolnya musik
vokalnya daripada musik intrumentalnya. Hampir setiap malam kota-kota besar di
Jepang menjadi tuan rumah bagi sejumlah besar pergelaran musik di ruang-ruang
konser yang besarnya bervariasi, dari auditorium raksasa yang dapat memuat
2.000 orang sampai ruang-ruang yang lebih akrab dengan 100 kursi. Selain musik
klasik Barat (termasuk opera), konser rock, dan jazz, musik populer Jepang selalu
ramai di kunjungi, sampai penuh (full house), musik tradisional Jepang masih
terus dipergelarkan dan tetap mendapat tempat khusus di hati orang jepang.
Berdampingnya gaya Barat dan gaya tradisional Jepang memberikan dunia musik
2
di Jepang dewasa ini suatu jalinan rumit yang mempesonakan yang tidak terlihat
di negara-negara Barat.
Di Jepang dewasa ini, orang-orang Jepang dapat menikmati segala jenis
musik. Dari musik tradisional Jepang, musik klasik Barat, musik pop, musik
rakyat, musik jazz, dan rock.
Musik di Jepang merupakan sebuah proses yang berlangsung
terus-menerus dengan menerima berbagai gaya musik asing yang telah dicerna atau
dibentuk kembali sesusai dengan selera orang-orang Jepang. Contoh-contoh dari
proses ini menghasilkan sejarah alat musik yang telah dianggap sebagai alat
musik tradisional Jepang. Diantaranya adalah koto (alat musik mirip Harpa
berdawai 13), shamisen (alat musik mirip Harpa, berdawai 30), Biwa (alat musik
mirip Kecapi Barat), dan shakuhachi (seruling bambu).
Shakuhachi (seruling bambu) memiliki sejarah yang cukup panjang di
Jepang. Sahakuhachi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap musik Jepang dan
seni pertunjukannya. Shakuhachi memiliki beberapa jenis-jenis bentuk yang
mempunyai makna tersendiri. Di Jepang sekarang ini shakuhachi juga mengalami
perkembangan yang cukup diakui.
Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk membahas lebih dalam
tentang alat musik tradisional Jepang, Shakuhachi, dan menjadikan sebagai judul
kertas karya ini.
1.2 Tujuan Penulisan
3
Adapun tujuan penulis memilih judul kertas karya ini adalah sebagai
berikut :
1.Untuk mengetahui pengertian shakuhachi
2.Untuk mengetahui jenis-jenis shakuhachi
3.Untuk mengetahui fungsi dan perkembangan shakuhachi di Jepang
4.Untuk menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca tentang
shakuhachi
1.3 Batasan Masalah
Penulis akan memfokuskan pembahasan dalam kertas karya ini pada
pengertian shakuhachi. Untuk mendukung pembahasan ini penulis akan
mengemukakan juga jenis-jenis, fungsi, serta teknik pembuatan dan permainan
shakuhachi.
1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan kertas karya ini, penulis menggunakan metode
kepustakaan (library research), yakni dengan cara mengumpulkan data atau
informasi dengan membaca buku yang ada yakni berupa buku sebagai referensi
yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang dibahas kemudian dirangkum
dan dideskripsikan ke dalam kertas karya ini. Selain itu, penulis juga
memanfaatkan informasi teknologi internet sebagai referensi tambahan agar data
yang didapatkan menjadi lebih akurat dan lebih jelas.