• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIKAP DAN KEPUASAN KERJA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SIKAP DAN KEPUASAN KERJA (1)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok 7

1. Ani Purwati 12030114130146 2. Prasiska Widya K. 12030114140129 3. Winda Wijayanti

BAB 3. SIKAP DAN KEPUASAN KERJA

SIKAP

Sikap (attitude) adalah pernyataan-pernyataan evaluatif-baik menyenangkan atau tidak-mengenai objek, orang, atau peristiwa.

Komponen utama dari Sikap :

1. Komponen Kognitif (cognitive component) adalah opini atau segmen kepercayaan dari suatu sikap. Contoh : pernyataan “gajiku rendah”.

2. Komponen afektif (affective component) adalah segmen perasaan atau emosional dari sikap. Afek dapat berujung pada hasil perilaku. Contoh : pernyataan “Saya marah karena digaji kecil”.

3. Komponen perilaku (behavioral component) adalah sebuah maksud untuk berperilaku tertentu terhadap seseorang atau sesuatu. Contoh : pernyataan “ Saya akan mencari pekerjaan lain dengan gaji yang lebih baik.

Seorang peneliti Lion Festinger berpendapat bahwa sikap mengikuti perilaku. Festinger mengusulkan bahwa kasus sikap mengikuti perilaku mengilustrasikan efek

disonansi kognitif (cognitive dissonance), yaitu setiap ketidakcocokan yang individu rasakan antara dua atau lebih sikap atau antara perilaku dan sikap. Festinger berpendapat bahwa semua bentuk inkonsistensi adalah tidak nyaman dan bahwa individu akan berusaha menguranginya. Mereka akan mencari kondisi stabil, yaitu dengan memimalisasi disonansi.

Riset terkini lainnya yang menunjukkan bahwa sikap memprediksi perilaku di masa depan dan menguatkan pendapat Festinger bahwa “variabel moderasi”

dapat memperkuat hubungan tersebut. Variabel Moderasi adalah moderator yang paling kuat dari hubungan sikap adalah pentingnya sikap itu, korespondensinya dengan perilaku, aksesbilitasnya, keberadaan tekanan sosial, dan apakah seseorang memiliki pengalaman langsung dengan sikap itu.

Sikap kerja yang utama :

Kepuasan Kerja (job satisfaction) adalah suatu perasaan positif tentang pekerjaan, yang dihasilkan dari evaluasi dari karakteristik-karakteristiknya.  Keterlibatan Kerja (job involvement) adalah tingkat di mana seseorang

(2)

Konsep lain yang berkaitan erat adalah pemberdayaan psikologis

(psychological empowerment), kepercayaan perkerja dalam tingkat di mana mereka mempengaruhi lingkungan kerjanya, kompetensinya, arti pekerjaan mereka, dan otonomi yang mereka nilai.

Komitmen Organisasi (organizational commitment) adalah tingkat di mana seorang pekerja mengidentifikasi sebuah organisasi, tujuan, dan harapannya, untuk tetap menjadi anggota.

Dukungan Organisasi yang Dirasakan (perceived organizational support) adalah tingkat di mana para perkerja mempercayai organisasi menilai kontribusinya dan peduli mengenai kesejahteraan mereka.

Keterlibatan Pekerja (employe engagement) adalah keterlibatan seorang individu, kepuasan, dan antusiasme terhadap pekerjaan yang dilakukannya.

KEPUASAN KERJA

Dua pendekatan populer :

 Peringkat global tunggal adalah sebuah respons atas satu pertanyaan, responden melingkari satu nomor antara 1 dan 5 pada suatu form skala dari “sangat puas” sampai “sangat tidak puas”.

 Penjumlahan dari aspek-aspek pekerjaan, lebih canggih mengidentifikasi elemen-elemen kunci dalam sebuah pekerjaan seperti sifat pekerjaan, pengawasan, gaji sekarang, peluang promosi, dan hubungan dengan rekan kerja. Responden memperingkat ini berdasarkan sebuah skala terstandardisasi, dan peneliti menambahkan peringkat ini untuk menciptakan suatu skor kepuasan kerja keseluruhan.

Riset menunjukkan tingkat kepuasan sangat beragam bergantung pada aspek apa dari kepuasan kerja yang dibicarakan. Orang-orang umumnya lebih puas dengan pekerjaannya secara keseluruhan, dengan perkerjaan itu sendiri, dan dengan atasan serta rekan kerja merekan dibandingkan dengan gaji dan peluang promosi. Tidak benar-benar jelas mengapa orang-orang tidak menyukai gaji dan peluang promosi lebih dari aspek lainnya dalam pekerjaannya.

Kepuasan kerja tidak hanya mengenai kondisi pekerjaan. Kepribadian juga memainkan peranan. Riset telah menunjukkan bahwa orang yang memiliki

evaluasi inti diri (Core Self Evaluation) positif –yang percaya pada nilai dan kompetensi dasar mereka-lebih puas dengan pekerjaannya dibandingkan mereka dengan evaluasi inti negatif.

(3)

Keluar (exit). Ketidakpuasan yang diungkapkan melalui perilaku yang mengarah pada meninggalkan organisasi.

Suara (voice). Ketidakpuasan yang diungkapkan melalui percobaan untuk memperbaiki kondisi secara aktif dan konstruktif.

Loyalitas (loyality). ketidakpuasan yang diungkapkan secara pasif menunggu kondisi-kondisi itu membaik.

Pengabaian (neglect). Ketidakpuasan yang diungkapkan dengan membiarkan kondisi memburuk.

Kepuasan dan Kinerja. Perkerja yang bahagia mungkin merupakan perkerja yang produktif.

Kepuasan Kerja dan OCB. Pekerja yang puas seharusnya akan kelihatan berbicara positif mengenai organisasi, membantu yang lain, dan melebihi ekspektasi normal perkerjaannya, mungkin karena mereka ingin membalas pengalaman positifnya. Konsisten dengan pemikiran ini, bukti menyatakan bahwa kepuasan kerja berkorelasi moderat dengan OCB; oaring yang lebih puas dengan pekerjaannya, lebih mungkin terlibat dalam OCB.

Kepuasan Kerja dan Kepuasan Pelanggan. Pekerja yang puas meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

Kepuasan Kerja dan Absen. Saat sejumlah pekerjaan tersedia, para pekerja yang tidak puas memiliki tingkat absen yang tinggi, tetapi ketika ada sedikit pekerjaan, mereka memiliki tingkat absen yang sama(rendah) seperti pekerja yang puas.

Kepuasan Perkerja dan Perputaran Perkerja. Riset terkini menyatakan bahwa manajer yang berusaha menentukan sapa yang mungkin akan pergi harus fokus pada tingkat kepuasan kerja pekerja sepanjang waktu, karena tingkat itu berubah. Kepuasan kerja memiliki sebuah koneksi lingkungan juga. Hubungan kepuasan-perputaran juga dipengaruhi oleh alternative prospek kerja. Kesatuan pekerja dengan pekerjaannya dan komunitas dapat membantu menurunkan probabilitas perputaran, khususnya dalam budaya kolektif.

Kepuasan Kerja dan Penyimpangan di Tempat Kerja. Ketidakpuasan kerja dan hunungan antagonis dengan rekan kerja memprediksi beragam perilaku yang tidak diinginkan organisasi, termasuk penyalahgunaan zat terlarang, mencuri di tempat kerja , sosialisasi yang kurang, dan keterlambatan.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa walaupun sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang baik dan sikap yang positif, tindakan mereka terkait

Beberapa hasil analisis data yakni (1) Panambang -an, yang melekat pada satuan lingual yang berakhir konsonan, sebelum konsonan isi ada vocal i/l/ setelah mendapat akhiran -an

Dari hasil pemberian nilai terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan departemen quality control , selanjutnya akan dicocokan dengan hasil scale development untuk

Untuk sandi 02 (LUNAS) digunakan juga untuk kondisi fasilitas yang dinyatakan LUNAS dengan diskon (haircut), dan/atau dengan kriteria lain yang oleh karenanya

penanganan serta pelaksanaan Sistem Monitoring ORARI. 4) Melaksanakan pembinaan kegiatan monitoring kepada segenap disiplin monitoring didaerahnya tentang teknik

Penggunaan tepung cacing tanah sebagai aditif sampai level 1,5% pada pakan ayam broiler dapat memperbaiki performa ayam, mampu mem- perbaiki kesehatan ternak dilihat dari profil

Karena biar bagaimanapun masalah keadilan (yakni membagi kebaikan di antara orang banyak) tidak dapat dipecahkan semata dengan sikap baik, melainkan butuh pertanggung jawaban

cuntent-nya tetap ada di disk, dan harus dihapus secara manual dari disk.. Secara dinamis, baik cunlent biasa maupun riclz-cuntent disimpan didalam objek basis data,